BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Potensi objek wisata dapat dibedakan menjadi objek wisata alami dan buatan
manusia. Objek wisata alami dapat berupa kondisi iklim (udara bersih dan sejuk, suhu
dan sinar matahari yang nyaman, kesunyian), pemandangan alam dan sumber air
kesehatan (air mineral, air panas).
Objek wisata buatan manusia dapat berupa fasilitas atau prasarana, peninggalan
sejarah dan budidaya, pola hidup masyarakat dan taman-taman untuk rekreasi atau olah
raga. Banyak di Indonesia terdapat Agrowisata., Salah satunya di Daerah Istimewa
Yogyakarta yaitu Agrowisata Bhumi Merapi , yang terletak di Jl. Kaliurang Km 20
Sleman Yogyakarta. Agrowisata Bhumi Merapi juga memiliki berbagai macam atraksi
yang menarik. Agrowisata Bhumi Merapi memiliki strategi dan ketegasan langkah
dalam upaya menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Penggunaan startegi yang
tepat dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang datang untuk berwisata. Strategi pasar
itu meliputi Menukar tiket masuk dengan segelas susu sapi segar, fasilitas objek wisata
bersifat edukasi dan permainan yang lengkap dan menarik , serta ditunjang lokasi yang
strategis dan tempat yang nyaman dikarenakan terletak di jl. Kaliurang yang memiliki
udara sejuk yang berdekatan dengan Gunung Merapi, Mengadakan event menarik setiap
minggu. Hal itu akan mempengaruhi keputusan konsumen untuk berwisata di
Agrowisata Bhumi Merapi
Jukka, Marjukka, Rauli, Heikki (2002)”Price and properties were regarded as the
most important motives affecting the decision to purchase. According to the survey close
to 80 percent and over 85 percent, for price and properties respectively, felt that price
and properties had affected their decision making at least relatively much. Price might
have dominated the decision making in the sample more than it does for the whole
population.” Dari jurnal diatas menunjukkan bahwa harga sangat berpengaruh terhadap
keputusan konsumen untuk melakukan pembelian. Dari kutipan jurnal diatas
menunjukkan bahwa lokasi dari suatu usaha akan menarik lebih banyak konsumen dan
membantu menambah jumlah penjualan barang. Agrowisata Bhumi Merapi yang
didirikan di atas lahan seluas yakni 5,2 Ha sebagai lahan pertanian,perkebuanan, serta
peternakan, Agrowisata Bhumi Merapi berbatasan langsung dengan Kali Kuning dan
dengan latar belakang pemandangan indahnya Gunung Merapi.
Menurut Tjiptono (2004: 19) fasilitas adalah sumber daya fisik yang harus ada sebelum
jasa ditawarkan kepada konsumen. Pada dasarnya fasilitas dalam perusahaan jasa
merupakan faktor yang menentukan pilihan pilihan orang untuk berkunjung ketempat
wisata. Banyak perusahaan jasa mempersepsikan bahwa interaksi pelanggan dengan
fasilitas jasa berpengaruh terhadap jasa tersebut di mata pelanggan.
Thomas W. Dillon, Harry L. Reif (2004) “The shopping tools must be easy to use
and must provide the customer with all of the information necessary to make a purchase
decision. If further support is required, such as telephone interaction to answer personal
questions, the tools must facilitate this linkage and personnel must be available to
provide support.” Kemudahan dalam menggunakan fasilitas menjadi hal yang penting
bagi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. Fasilitas objek wisata yang
menarik dan sesuai dengan tren yang sedang diminati konsumen akan menjadi daya tarik
bagi konsumen untuk berkunjung dan menikmati fasilitas tersebut, tidak hanya itu
kebersihan, kelancaran dan jaminan keamanan dari fasilitas juga menjadi nilai tambah
untuk menarik konsumen untuk berkunjung. Pemilihan obyek wisata lebih banyak
ditentukan oleh daya tarik yang terdapat di obyek wisata yang akan dikunjungi,
apakah sesuai dengan keinginan wisatawan. Wisatawan akan tertarik untuk
mengunjungi suatu obyek wisata dengan melihat apa saja yang ditawarkan atau
disediakan oleh suatu obyek wisata. Fasilitas yang disediakan pada Agrowisata Bhumi
Merapi sudah cukup lengkap yaitu Area Kemah, Outbound dan didalam Agrowisatanya
sendiri sebagai Edukasi bagi anak-anak untuk lebih mengenal hewan mamalia dan reptil,
alternatif gas alam yang terbuat dari kotoran kambing, serta tanaman
hidroponik ataupun belajar menanam yang dikemas dalam bentuk Fieldtrip.
Selain wisata agro dan alam, Pengunjung Agrowisata Bhumi Merapi dapat
mengunjungi situs sejarah berupa Goa Ponggolo. Goa Ponggolo yang berusia sudah 200
tahun ini memiliki panjang kurang lebih 350 meter dengan aliran air yang cukup deras
sehingga sangat menarik bagi pengunjung yang ingin menguji adrenalinnya. selain itu
infrastruktur lain seperti toilet, tempat ibadah (musholla),gazebo, tempat parkir, kios
souvenir telah banyak mengalami perubahan, pihak pengelola telah memperbaiki
fasilitas yang ada seperti penambahan spot foto yang menarik minat wisatawan,
penambahan atraksi edukasi, dan perbaikan infrastruktur. Di tempat ini juga dilengkapi
fasilitas cafetaria.
Dari pemaparan di atas maka penelitian ini berjudul: “Pengaruh Destinasi Wisata
Dan Harga Terhadap Keputusan Berkunjung ke Agrowisata Bhumi Merapi “
B. Rumusan Masalah :
Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dikaji
adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengaruh destinasi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan
ke Agrowisata Bhumi Merapi ?
2. Apakah pengaruh harga terhadap keputusan berkunjung wisatawan ke
Agrowisata Bhumi Merapi?
3. Faktor-faktor apa saja yang mengurangi kepuasan wisatawan selama
mengunjungi Bhumi Merapi?
C. Tujuan Penelitian :
Tujuan penelitian yang hendak dicapai, diharapkan dapat diprediksikan tindakan apa
yang akan dilakukan, sehingga hambatan yang mungkin terjadi dapat dikurangi.
2. Manfaat Praktis
Bagi perusahaan, khususnya Agrowisata Bhumi Merapi dapat dijadikan sebagai bahan
masukan untuk meningkatkan kinerja sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung
yang datang untuk berwisata.
E. Urgensi Penelitian
Dengan adanya penelitian ini dapat mengetahui pengaruh harga dan kunjungan
terhadap destinasi Bhumi Merapi yang sebelumnya belum diketahui.
Bab II
Tinjauan Pustaka
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa lokasi adalah tempat dimana
perusahaan didirikan untuk melakukan suatu usaha produksi atau penyedia jasa
dengan menggarap pasar potensial yang ada termasuk destinasi wisata.
2.3 Posisi Lokasi Dalam Pemasaran
Fasilitas merupakan suatu jasa pelayanan yang disediakan oleh suatu obyek
wisata untuk menunjang atau mendukung aktivitas-aktivitas wisatawan yang
berkunjung di suatu objek wisata. Apabila suatu objek wisata memiliki fasilitas yang
memadai serta memenuhi standar pelayanan dan dapat memuaskan pengunjung maka
dapat menarik wisatawan lebih banyak lagi melalui kesan-kesan baik dari pengunjung
sebelumnya. Menurut Tjiptono (2004: 19) fasilitas adalah sumber daya fisik yang
harus ada sebelum jasa ditawarkan kepada konsumen. Fasilitas merupakan sesuatu
yang sangat penting dalam usaha jasa, oleh karena itu fasilitas yang ada yaitu kondisi
fasilitas, kelengkapan desain interior dan eksterior serta kebersihan fasilitas harus
dipertimbangkan terutama yang berkaitan erat dengan apa yang dirasakan konsumen
secara langsung. Sumayang (2003: 124) menjelaskan bahwa fasilitas adalah
penyediaan perlengkapan fisik yang memberikan kemudahan kepada konsumen untuk
melakukan aktivitasnya sehingga kebutuhan konsumen dapat terpenuhi.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas adalah perlengkapan fisik
yang disediakan oleh penyedia jasa untuk dapat digunakan oleh konsumen dalam
melakukan aktivitasnya.
Sumayang (2003: 124) menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penyediaan fasilitas antara lain:
a. Kelengkapan, kebersihan, dan kerapian fasilitas yang ditawarkan adalah
keadaan fasilitas perusahaan yang dilengkapi oleh atribut yang menyertainya
dan didukung dengan kebersihan dan kerapian saat konsumen menggunakan
fasilitas tersebut.
b. Kondisi dan fungsi fasilitas yang akan ditawarkan adalah fasilitas yang
berfungsi dengan baik dan tidak mengalami kerusakan.
c. Kemudahan menggunakan fasilitas yang ditawarkan adalah fasilitas yang
ditawarkan kepada konsumen adalah fasilitas yang sudah familier bagi
konsumen sehingga konsumen dapat menggunakannya dengan mudah.
d. Kelengkapan alat yang digunakan adalah alat yang digunakan oleh konsumen
sesuai dengan spesifikasinya.
Menurut Nirwana (2004: 47) terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan
dalam merancang dukungan fisik atau fasilitas fisik, yaitu:
a. Desain fasilitas
b. Nilai fungsi
c. Estetika
d. Kondisi yang mendukung
e. Peralatan penunjang
f. Seragam pegawai
g. Laporan-laporan
h. Garansi
Persepsi pelanggan terhadap suatu jasa dapat dipengaruhi oleh atmosfir (suasana)
yang dibentuk oleh eksterior dan interior fasilitas jasa bersangkutan. Tjiptono
(2000:43-45) desain dan tata letak fasilitas jasa erat kaitannya dengan pembentukan
persepsi pelanggan. Persepsi yang diperoleh dari interaksi pelanggan dengan fasilitas
jasa berpengaruh terhadap kualitas jasa tersebut di mata pelanggan.
a. Peranan Harga
Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para
pembeli yaitu:
1. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli
untuk memutuskan cara memperoleh manfaat tertinggi yang diharapkan berdasarkan
daya belinya. Dengan demikian dengan adanya harga dapat membantu para pembeli
untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang atau
jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian
memutuskan alokasi dana yang dikehendaki.
2. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam
“mendidik” konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini
terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk
menilai faktor produksi atau manfaatnya secara objektif.persepsi yang sering berlaku
adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi.
Bab III
Metode Penelitian
3.2. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek atau obyek yang menjadi sasaran
penelitian (Sudjarwo dan Basrowi, 2009: 255). Populasi dalam penelitian ini ialah
pengunjung Agrowisata Bhumi Merapi.
1) Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan
langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden
dicatat atau direkam (Hasan, 2002: 85). Sedangkan maksud dari wawancara menurut
Lincon dan Guba (1985) dalam Basrowi dan Suwandi (2008: 127) ialah
mengonstruksi perihal orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi,
tuntutan, dan kepedulian, merekonstruksi kebulatan-kebulatan harapan pada masa
yang akan datang, memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi dari orang
lain. Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui Pengaruh
Destinasi Wisata Dan Harga Terhadap Keputusan Berkunjung ke Agrowisata Bhumi
Merapi
2) Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
langsung pada objek kajian. Menurut Hasan (2002: 86) Observasi ialah pemilihan,
pengubahan, pencatatan, dan pengodean serangkaian perilaku dan suasana yang
berkenaan dengan organisasi, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris. Observasi yang di
maksud dalam teknik pengumpulan data ini ialah observasi pra-penelitian, saat
penelitian dan pasca-penelitian yang digunakan sebagai metode pembantu, dengan
tujuan untuk mengetahui Pengaruh Destinasi Wisata Dan Harga Terhadap Keputusan
Berkunjung ke Agrowisata Bhumi Merapi dan pengembangan apa saja yang perlu
dilakukan .
3) Studi Pustaka
Menurut Martono (2011: 97) studi pustaka dilakukan untuk memperkaya
pengetahuan mengenai berbagai konsep yang akan digunakan sebagai dasar atau
pedoman dalam proses penelitian. Peneliti juga menggunakan studi pustaka dalam
teknik pengumpulan data. Studi pustaka dalam teknik pengumpulan data ini
merupakan jenis data sekunder yang digunakan untuk membantu proses penelitian,
yaitu dengan mengumpulkan informasi yang terdapat dalam artikel surat kabar, buku-
buku, maupun karya ilmiah pada penelitian sebelumnya.
3.5.4 Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data yang telah diperoleh.
Terdapat tiga macam teknik triangulasi antara lain:
1) Triangulasi dengan sumber
yaitu teknik pengecekan data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang
telah diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam penelitian ini, agar sesuai
dengan tujuan penelitian mengenai Pengaruh Destinasi Wisata Dan Harga
Terhadap Keputusan Berkunjung ke Agrowisata Bhumi Merapi dan strategi
pengembangan apa saja yang perlu dilakukan.
2) Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik ialah teknik pengecekan data yang dilakukan dengan cara
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam
penelitian ini, peneliti memperoleh data dengan wawancara, kemudian dicek
dengan observasi, dokumentasi.
Bab IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan
3. OutBuond
Peserta outbuond dapat bermain outbuond yang menarik dan menyenangkan
serta dapat menikmati kesegaran hutan sengon yang teduh dan sejuk. Variasi
permainan outbond kami sangat banyak sehingga pengunjung dapat memilih langsung
jenis permainan yang dikonsultasikan oleh bagian marketing saat pemesanan
outbuond. Salah satu keunggulan kami yaitu arena outbuond di kali kuning seperti
menangkap ikan, permainan pipa bocor dan permainan air lainnya.
Beberapa jenis permainan :
– Menjinakkan bom (permainan tali ; melatih kekompakan tim)
– Tank Buldoser (permainan strategi & kerjasama tim)
– Candi Perusahaan (permainan air)
– Aneka permainan kolam air
– Dll.
4. Wisata Goa Ponggolo
Penelusuran goa air sepanjang 350 meter ( peserta dilengkapi dengan peralatan safety
seperti, helm dan pelampung dan ditemani oleh pemandu )
5. Wisata Adrenalin lainnya
Wisata lain yang kami tawarkan yaitu turun tebing menggunakan tali ( Rapling ) dan
panjat tebing ( Climbing ) di kali kuning.
” Semua kegiatan adrenalin dan ekstreme akan dipandu khusus oleh pemandu
profesional dan dilengkapi oleh peralatan safety”.
Fasilitas Umum :
4 pendopo besar sebagai tempat transit dan berkegiatan
5 gazebo untuk bersantai yang tersebar di dalam agrowisata
33 kamar mandi
Lapangan besar sebagai tempat parkir dan juga berkegiatan
Aneka minuman seperti susu kambing, sirup jahe, eskrim/yogurt susu
kambing, dll.
Restoran yang menyediakan berbagai makanan khas kearifan daerah
Dll
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Tahap Persiapan
Mengidentifikasi Judul
Makalah yang
diberikan
Menentukan Lokasi
Pembagian Tugas
dalam pengerjaan
makalah.
2 Tahap Pelaksanaan
Observasi ke lokasi
tujuan ( Agrowisata
Bhumi Merapi )
Pengumpulan Data
Analisis Data
Jadwal Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4
3. Tahap Penyusunan Makalah
4. Tahap Akhir 11
Pengumpulan Makalah
Referensi
Lampiran
Biodata Kelompok :
Ketua :
Anggota I :
Anggota II :
Nama : Lidiawati
Pembagian Tugas