Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ahmad Abid Rahardjo

NIM : 1807111545

Prodi : Teknik Kimia S1 A / 2018

MODEL KOSEPTUAL UNTUK DESAIN PRODUK KIMIA

PENGENALAN

Produk merupakan terjemahan dari kebutuhan kosumen atau temuan terbaru yang
memiliki nilai fungsional yang tinmggi sehingga dapat menjadi produk yang berguna. Dalam
teknik kimia desai produk lebih berfokus pada permasalahan yang berkaitan dengan proses
kimia. Definisi produk kimia berfokus pada molekul dasar atau kompleks, formula, dan
peralatan fisikometrinya. Ketiga hal tersebut dapat dicontohkan seperti molekul obat, saleb
farmasi, dan transdermal patch sebagai peghantar zat obat. Untuk mencapai ketiga hal
tersebut dapat dilakukan Langkah berupa

i. Mengidentifikasi keperluan konsumen untuk mendapat spesifikasi teknis produk


ii. Memikirkan ide untuk mencapai kebutuhan tersebut
iii. Seleksi dari ide yang didapat
iv. Menetapkan spesifikasi produk dengan lebih mendetail serta proses produksinya.

Desain produk kimia secara lebih terstrktur adalah sebagai berikut

i. Dokumen prospektif, mendiskusikan tentang desain produk kimia dan keteknikan,


pembahasan seputar keistimewaan suatu zat kimia, formulasi terhadap
keekonomisannya, karakteristik dari suatu struktur, varietas produk
ii. Textbook, mempelajari fundamental dari hubungan karakteristik struktur yang dapat
dipelajari dengan kasus yang pernah terjadi dan aspek lainnya (teknis, ekonomis,
lingkungan).
iii. Produk yang telah diformulasikan dan terstruktur, mempelajari prduk yang sudah ada
dari berbagai sector seperti dari sector agrochemical, pharmaceutical, dan makanan.
Juga mempelajari karakteristik produk berdasarkan komposisinya, proses
pembuatannya, unit operasinya dan sebagainya
iv. Computer-Aided Molecular Design, metode dengan memanfaatkan kecerdasan buatan
untuk memilih molecule atau campuran yang terbaik berdasarkan karakterisitik
fisiikokimia yang diinginkan.
MODEL KONSEPTUAL

Spesifikasi produk didapat dari konsep dasar yang merupakan hasil dari definisi detail
dari komposisi dan struktur produk tersebut. Perbedaan komposisi dan struktur akan
menghasilkan produk dengan karakter yang berbeda. Selain itu proses pembuatan
produuk tersebut juga perlu diperhatikan, dimana kemudahan dan efisiensi produksinya
harus diperhatikan dimana performanya dapat diukur.
Dalam pembuatan produk, terdapat representasi dari komponen kunci dari desain
produk yaitu

1. Pemilihan komposisi dan struktur produk


2. Proses pembnuatan produk
3. Kondisi pennggunaan produk
4. Performa produk
5. Kualitas produk

Dimana kelima point diatas berhubungan dengan 3 fungsi dasar desain yaitu

1. Fungsi proses, yang berehubungan dengan komposisi, struktur dan manufaktur dari
produuk
2. Fungsi property, yang berhubungan dengan performa produk, dan kondisi penggunaan
produk
3. Fungsi kualitas, berhubungan dengan nilai yang diberikan koonsumen atas performa
dari produk.

FUNGSI PROPERY UNTUK KARAKTERISTIK OPERASIONAL PRODUK

Karakteristik operasional produk bergantung pada dari apa produk itu dibuat dan
bagaimana model penggunaannya, serta kondisi lingkungan disekitarnya yang menyebabkan
interaksi dengan prduk.
FORMULASI DASAR DARI MASALAH DALAM DESAIN PRODUK

Fungsi proses secara implisit dapat direpesentasikan dengan persamaan

Banyaknya persamaan adalah n2 = dim(x1) dan x1 adalah variable dependen. Fungsi property
dinyatakan sebagai n1 = dim(p)

Dengan dekomposisii dari Fig 3 didapat

1. Model Konstitutif dengan n1 = dim(01)

2. Model Penggunaan Produk dengan persamaan n1

Formulasi dari masalah desain produk yaitu

Problem 1, menerjemahkan factor kualitas produk yang dinilai oleh konsumen menjadi nilai
performa dari produk (metrik p) dengan penghambat g (p, p*) < 0 yang berhubungan dengan
loss function L(p,p*)

Problem 2, model kuantitatif dan penghambat dari kualitas produk, cari {d 1, x1} dan bagian
dari z1 seperti f1(d1,x1,z1,p)=0, hal tersebut disebut pencarian masalah secara terbalik untuk
menemukan material dengan karakter yang telah lebih dahulu ditentukan

Problem 3 , temukan {d2,z2} seperti f2(d1,d2,z2,x1)=0 dimana ini merupakan model klasik
yang tujuannya untuk menspesifikasikan proses manufaktur yang dapat memproduksi produk
dalam keaadan x1

CONTOH – PARFUM CAIR

Performa dari parfum cair dapat dideskripsikan dalam 4 faktor kualitas. Yang
berhubungan dengan aroma pada kondisi yang berbeda yaitu : impact ( aroma yang didapat
sesaat pertama pemakaian), diffusion (jarak sejauh mana aroma tercium sesaat setelah
aplikasi), tenacity (ketahanan), volume ( sejauh mana aroma tercium setelah sekian waktu
pemakaian). Model sederhana dapat berdasarkan nilai bau (odor value)/ OV, yang merupakan
rasio dari konsentrasi efektif dari aroma pada udara (c i) terhadap nilai ambang (Th1) yaitu
aroma yang dirasakan oleh manusia yang ditentukan oleh standart perception test.

Untuk parfum cair dengan kokmponen I, I = 1, …., N , termasuk pewangi, pelarut, komponen
yang dirasakan i* adalah

OV dapat didefiinisikan sebagai fungsi waktu terhadap aplikasi parfum dan jarak z
dari sumber, sehingga i(t,z). fungsi ini merupakan komponen penting dari fungsi kualitas,
berhubungan dengan performa metrik (OVi) dengan karakteristik produk ;angsung dirasakan
oleh konsumen. Sangat berguna untuk mentranslasikan 4 aspek kualitas tadi menjadi
spesifikasi kuantitif, sederhananya untuk parfum dengan dampak sesaat ( nilai t dan z rendah)
dinotasikan dengan i*(t,z) = A dan ketahanan C dengan jarak z c serta t yang tinggi dapat di
notasikan dengan i*(t,z) =C.

Berlanjut ke fungsi property, kita membutuhkan hubungan performa metrik OVi


dengan kondisi penggunaan dan komposisi parfum cair. Nilai maksimum OVi dan Ci didapat
dengan antarmuka cairan dan udara yang dapat dii estimasukan dengan kesetimbangan vapor-
liquid model

Xi adalah fraksi molar dalah fasa cair, yi adalah koefisien aktifitas pada fasa cair, pi*
adalah tekanan uap dari I murni, Mi adalah massa molar, T adalah temperature dan R adalah
konstanta gas ideal. Nilai actual dari PVi(t,z) dapat diestimasikan dengan model sementara
dari penguapat parfum dan perpindahannya dalam fasa gas. Jika nilai masimum dari OV
diketahui, maka persamaan 12 dapat digunakan dimana terdapat
 Variable d1 adalahh I dan morlar fraksi xi dalam liquid
 Variable Z1 hanya pada penggunaan T
 Parameter y1, Pi*, Mi dan Thi bergantung papda variable diatas

fungsi proses pada kasus ini tidak relevant jika parfum dibuat dengan proses trivial. Jika
kehilangan akibat penguapan diabaikan, maka frkasi molar Xi menjadi constant selama
proses.

Anda mungkin juga menyukai