Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MATERI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP


Di susun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Telaah Kurikulum
Dosen Pengampu : Luvy Sylviana Zhanty M.Pd

DISUSUN OLEH :
Kelompok 8
Elis Hana Solihat (18510100)
Neneng Sulastri (18510114)
Rifan Alamsah (18510046)
Muhammad Firdaus Siddiq S (18510087)

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS


PENDIDIKAN MATEMATIKA
IKIP SILIWANGI
2020

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah
melimpahkan hidayahnya dan memberi kami kesempatan dalam menyelesaikan tugas makalah
ini dengan judul “MATERI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP ” yang kami buat ini.
Dalam kesempatan ini, kami juga ingin mengucapkan terima kasih dengan hati yang tulus
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Kami menyadari
bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak guna perbaikan dan kelengkapan penyusunan
makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Cimahi, 15 Februari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................................................................1
b. Rumusan masalah................................................................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................3
A. Pengertian dan Arti Penting Materi Pembelajaran..........................................................................3
B. Materi Pokok dan Sub Pokok Pembelajaran Matematika SMP........................................................3
C. Deskripsi Topik Aritmetika Sosial.....................................................................................................5
D. Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika di SMP..............................................................................8
BAB III........................................................................................................................................................11
PENUTUP...................................................................................................................................................11
Kesimpulan............................................................................................................................................11
Saran......................................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari
sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama.Kompetensi tersebut
diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan
memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak 
pasti dan kompetitif.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam dokumen ini disusun
sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut di atas.
Selain itu di maksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan
matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan
menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.
 Salah satu materi matematika yang diajarkan di Kelas VII SMP adalah materi Aritmetika
Sosial. Adapun pertimbangan yang dijadikan dasar dipilihnya materi tersebut sebagai
materi yang disusun adalah:                  
1. berdasarkan hasil diskusi dengan beberapa guru matematika diperoleh informasi
bahwa materi Aritmetika Sosial masih merupakan materi yang agak sulit dipahami oleh
siswa,
2. banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan materi ini,

Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran


matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka
dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu di kembangkan keterampilan
memahami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan
menafsirkan solusinya.
Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya di mulai dengan
pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan
mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap di bimbing untuk
menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah
di harapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat
peraga, atau media lainnya.
Salah satu cara yang baik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa adalah dengan
melakukan wawancara dengan siswa.  Cara ini memerlukan waktu panjang, apalagi jika
siswanya banyak. Untuk dapat menerjemahkan, memahami, merencanakan, dan
menyelesaikan masalah yaitu dengan strategi two tier multiple choice items. Prosedur
penyusunan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi
2. Mengembangkan peta konnsep

1
b. Rumusan masalah
1. apa pengertian materi pembelajaran matematika ?
2. materi matematika apa saja yang terdapat di SMP kelas 7 kurikulum 2013 ?
3. apa itu Aritmatika sosial ?
4. apa saja kesulitan belajar matematika di SMP ?

C. Tujuan
1. Mengetahui materi matematika yang terdapat di SMP kelas 7 kurikulum 2013
2. Mengetahui aritmatika sosial
3. Mengetahui kesulitan dalam belajar matematika di SMP

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Arti Penting Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran (instructional materials) adalah bahan yang diperlukan untuk
pembentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik
dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.
Materi Pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum,
yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran.
Materi yang dipilih untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar
menunjang tercapainya kompetensi inti dan kompetensi dasar.

B. Materi Pokok dan Sub Pokok Pembelajaran Matematika SMP


Kelas VII semester 1
Materi Pokok Sub Materi pokok
Bilangan 1.1 Melakukan operasi hitung bilangan
1. Memahami sifat-sifat bulat dan pecahan
operasi hitung bilangan 1.2 Menggunakan sifat-sifat operasi
dan penggunaannya hitung bilangan bulat dan pecahan
dalam pemecahan dalam pemecahan masalah
masalah
Aljabar 1.1 Mengenali bentuk aljabar dan
1. Memahami bentuk unsur- unsurnya
aljabar,persamaan dan 1.2 Melakukan operasi pada bentuk
pertidaksamaan linear satu aljabar
variable 1.3 Menyelesaikan persamaan linear
satu variabel
1.4 Menyelesaikan pertidaksamaan
linear satu variable

2. Menggunakan bentuk aljabar, 2.1 Membuat model matematika dari


persamaan dan pertidaksamaan masalah yang berkaitan dengan
linear satu variabel, dan persamaan dan pertidaksamaan linear
perbandingan dalam satu variabel
pemecahan masalah 2.2 Menyelesaikan model matematika
dari masalah yang berkaitan dengan
persamaan dan pertidaksamaan linear
satu variabel
2.3 Menggunakan konsep aljabar dalam

3
pemecahan masalah aritmetika sosial
yang sederhana
2.4 Menggunakan perbandingan untuk
pemecahan masalah

Kelas VII, Semester 2

Materi pokok Sub Materi Pokok


Aljabar 4.1 Memahami pengertian dan notasi
4. Menggunakan konsep himpunan, serta penyajiannya
himpunan dan diagram 4.2 Memahami konsep himpunan
Venn dalam pemecahan bagian
masalah 4.3 Melakukan operasi irisan,
gabungan,
kurang (difference), dan komplemen
pada
himpunan
4.4 Menyajikan himpunan dengan
diagram Venn
4.5 Menggunakan konsep himpunan
dalam pemecahan masalah
Geometri 5.1 Menentukan hubungan antara dua
5. Memahami hubungan garis, serta besar dan jenis sudut
garis dengan garis, garis 5.2 Memahami sifat-sifat sudut yang
dengan sudut, sudut terbentuk jika dua garis berpotongan
dengan sudut, serta atau dua garis sejajar berpotongan
menentukan ukurannya dengan garis lain
5.3 Melukis sudut
5.4 Membagi sudut
6. Memahami konsep segi 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga
empat dan segitiga serta berdasarkan sisi dan sudutnya
menentukan ukurannya 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi
panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang,
belah ketupat dan layang-layang
6.3 Menghitung keliling dan luas
bangun
segitiga dan segi empat serta
menggunakannya dalam pemecahan
masalah
6.4 Melukis segitiga, garis tinggi, garis
bagi, garis berat dan garis sumbu

4
C. Deskripsi Topik Aritmetika Sosial
Aritmatika sosial merupakan suatu peneraapan dari dasar-dasar perhitungan
matematika yang ada di dalam kehidupan sosial sehari-hari.Sebagai contoh kegiatan
perdagangan, perbankan dan yang lainnya.

Berdasarkan kurikulum 2013 revisi, materi aritmetika sosial terdiri atas:

1.    mengidentifikasi unsur-unsur aritmatika sosial.


2.    melakukan operasi aritmatika sosial (penjualan dan pembelian ).
3.    Menyelesaikan persamaan untung dan rugi
4.    Mengenali perbedaan diskon, pajak, bruto, netto, dan tara.
Berikut uraian kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar pada materi
aritmetika sosial berdasarkan kurikulum 2013 revisi, mata pelajaran SMP kelas VII.
a) Kompetensi Dasar, Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada
matematika serta rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang
terbentuk melalui pengalaman belajar
b) Indikator Pencapaian Kompetensi
Siswa mampu:
1.    menunjukkan rasa ingin tahu dalam melakukan penyelidikan tentang
aritmatika social.
2.    bertanggung jawab dalam kelompok belajarnya.
3.    mengidentifikasi unsur-unsur aritmatika sosial.
4.    melakukan operasi aritmatika sosial .
5. membuat model matematika dari masalah nyata yang berkaitan dengan
aritmatika sosial.
6.  menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkaitan dengan
aritmatika sosial.

a. Mengajarkan materi Aritmetika Sosial


Dalam mengajarkan topik Aritmetika Sosial kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa yaitu “Menggunakan bentuk Aljabar dalam pemecahan masalah
aritmetika sosial yang sederhana”.

b. Memahami masalah
Guru memberikan masalah untuk memahami masalah nyata yang berkaitan
dengan aritmatika sosial. Jika terdapat hal-hal yang kurang dipahami oleh siswa,
guru memberikan petunjuk seperlunya terhadap bagian-bagian yang belum
dipahami siswa.

5
c. Memecahkan masalah
Contoh 1
Beni berkeinginan membeli sebuah pulpen karakter dan 5 buah buku tulis yang
ada di sebuah toko buku, tapi dia ragu dan malu apakah uangnya cukup untuk
membeli pulpen karakter dan buku tersebut. Uang yang ada di saku Beni hanyalah
Rp 20.000,00. Karena keraguannya kemudian dia memperhatikan orang yang
membeli jenis pulpen karakter dan buku yang dia inginkan. Dia memperhatikan
ada seorang pembeli membeli 5 buah pulpen karakter dan dibayar orang tersebut
pada kasir sebesar Rp 25.000,00. Beberapa waktu kemudian dia memperhatikan
seseorang membeli sebuah buku dan membayar kepada kasir sebesar Rp
5.000,00. Berilah saran kepada Beni untuk memutuskan apa yang harus
dilakukannya!

Jawab :
Berdasarkan ilustrasi di atas diperoleh informasi bahwa harga 5
buah pulpen adalah Rp 25.000,00. Misalkan p adalah harga 1 buah pulpen
karakter, maka:
5 p = 25.000
p = 25 000/5
p = 5.000.

Berarti harga 1 buah pulpen adalah Rp 5.000,00.Berdasarkan ilustrasi di atas


diperoleh informasi bahwa harga satu buah buku adalah Rp 5.000,00.Misalkan b
adalah harga 1 buah buku, berarti untuk membeli 5 buah buku dibutuhkan uang
sebesar:
5b = 5 × 5.000,- = Rp 25.000,-
Uang yang dimiliki Beni sebesar Rp 20.000,00. Jika Beni menginginkan membeli
satu buah
pulpen dan lima buah buku, maka dia harus mengeluarkan uang sebesar:
1 p + 5 b = 1(5.000) + 5 (5.000)
               = 5.000 + 25.000
               = 30.000
Berarti uang yang dimiliki Beni tidak cukup untuk membeli sebuah pulpen dan
5 buah buku, karena uang Beni hanya tersedia Rp 20.000,-Artinya Beni harus
menabung uangnya lagi sampai bertambah sebesar Rp 10.000,00 agar dia dapat
membeli sebuah pulpen dan lima buah buku atau sebaiknya dia membeli sebuah
pulpen dan 3 buah buku agar dia dapat membeli keperluannya tersebut.

6
Contoh 2
Harga Penjualan, pembelian, Untung dan Rugi
Pak Sardi seorang pedagang buah jeruk musiman di Berastagi. Ia akan berdagang
ketika harga barang yang akan dibelinya murah, misalnya ketika musim panen
besar tiba. Pada saat panen besar buah jeruk di Berastagi, Pak Sardi membeli lima
keranjang jeruk dengan harga keseluruhan Rp 125.000,00. Tiap keranjang berisi
10 kg buah. Biaya transportasi yang dikeluarkan sebesar Rp 25.000,00. Agar
penjualan buah jeruk tidak rugi, Pak Sardi akan menetapkan harga jual 1 kg jeruk.
Tetapi dia kesulitan menetapkannya, namun anaknya mengusulkan menjual 1 kg
jeruk dengan harga Rp 2.750,00. Dari harga yang diusulkan anaknya, ternyata
setelah dihitung,
Pak Sardi mengalami kerugian. Benarkah Pak Sardi mengalami kerugian?
Bagaimana cara kamu menghitung bahwa Pak Sardi mengalami rugi? Jika benar
Pak Sardi mengalami kerugian, berapa?

Pak Sardi membeli lima keranjang jeruk dengan harga keseluruhan


Rp125.000,00.Setiap keranjang berisi 10 kg buah.Biaya transportasi yang
dikeluarkan sebesar Rp 25.000,00.
a. Apakah Pak Sardi mengalami kerugian?
b. Bagaimana menghitung besar kerugiannya?
c. Jika benar Pak Sardi mengalami kerugian, berapa kerugiannya?

Jawab :
a) Menentukan apakah Pak Sardi Mengalami kerugian atau tidak.
5 keranjang jeruk masing-masing berisi 10 kg, maka 5 keranjang jeruk
beratnya adalah
10 kg + 10 kg + 10 kg +10 kg +10 kg = 50 kg
Jadi banyaknya jeruk yang terjual adalah 50 kg.
Biaya pembelian 5 keranjang jeruk adalah Rp 125.000,00 Biaya
transportasi yang dikeluarkan adalah Rp.25.000,00.
Jadi biaya yang dikeluarkan Pak Sardi untuk usaha penjualan buah jeruk
adalah Rp 125.000,00 + Rp 25.000,00 = Rp 150.000,00
Harga penjualan jeruk tiap 1 kg adalah Rp 2.750,00
Harga penjualan jeruk sebanyak 50 kg adalah 50 × 2.750 = 137.500,00
Jadi harga penjualan 50 kg jeruk adalah Rp 137.500,00.
Berarti harga pembelian (Rp 150.000,00) lebih dari harga penjualan (Rp
137.500,00).
Dengan demikian pak Sardi mengalami kerugian.

b) Menentukan besar kerugian yang dialami Pak Sardi Diketahui dari


pertanyaan butir (a)
Harga bersih pembelian buah jeruk sebanyak 50 kg adalah Rp150.000,00
Harga penjualan jeruk 50 kg pada hari itu sebesar Rp 150.000,00

7
Rugi = Harga pembelian – Harga penjualan
Rugi = 150.000 – 137.500 = 12.500

c)   Jadi Pak Sardi mengalami kerugian sebesar Rp 12.500,00


kesimpulan : dikatakan bahwa penjual untung jika harga penjualan lebih
besar dibanding harga pembelian, sedangkan penjual dikatakan rugi jika
harga pembelian lebih besar dibanding harga penjual.

D. Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika di SMP


1. Faktor Sosial
Ilmu yang mengkaji tentang kemasyarakatan yang menjadi objek kajian ilmu-
ilmu sosial dapat di lihat sebagai sesuatu yang terdiri atas berbagai segi.Misalnya
Hubungan Orang Tua dan anak, dan tingkat kepedulian orang tua tentang masalah
belajarnya di sekolah merupakan faktor yang dapat memberikan kemudahan, atau
sebaliknya menjadi faktor kendala bahkan menambah kesulitan siswa. Termasuk dapat
meberikan kemudahan antara lain: kasih sayang, pengertian, dan perhatian ataupun
kepedulian misalnya menyertai anaknya belajar, dan tersedianya tempat belajar yang
kondusif. Disamping itu ekonomipun merupakan faktor, baik postif maupun negatif.
Siswa yang mengalami masalah sosial dirumahnya biasanya dari kalangan keluarga yang
kurang menaruh perhatian pada perkembangan anaknya. Hal ini mungkin akibat dari
kepedulian yang rendah terhadap belajar anak /siswa. Permasalahan tersebut dapat terjadi
baik dari kalangan yang ekonominya sudah mapan maupun ekonominya masih lemah.
Faktor sosial di dalam dan di luar kelas dalam lingkungan sekolah juga berpengaruh
terhadap kelancaran atau kesulitan belajar siswa. Siswa yang kurang dapat bergaul atau
menyesuaikan dengan situasi kelas oleh berbagai sebab yang menyebabkan ia merasa
terpencil, terhina atau senantiasa menjadi bahan ejekan atau olokan merupakan faktor
penghambat, meskipun bagi sebagian siswa yang biasa mengatasi masalah hal itu dapat
digunakan sebagai pemacu untuk menunjukkan eksistensinya.

2. Faktor Emosional Siswa


Faktor emosional siswa yang sering gagal dalam Matematika lebih mudah
berpikir tidak rasional, takut,cemas,benci pada matematika. Jika demikian maka
hambatan itu dapat melekat pada diri anak atau siswa. Masalah siswa yang termasuk
dalam faktor emosional dapat disebabkan oleh :
a) Obat-obatan tertentu, seperti obat penenang, ekstansi, dan obat lainnya yang
sejenis.
b) Kurang Tidur.
c) Diet yang tidak tepat.
d) Hubungan yang renggang dengan teman terdekat.
e) Masalah tekanan dari situasi keluarganya di rumah.
Menurut Cooney dkk menyatakan bahwa siswa yang megkonsumsi pil ekstasi
kemalasanya naik luar biasa, terkadang menunjukan perbuatan yang tidak rasional,
depresi, tidak sadar (collapse) atau sebaliknya tertawa sendiri. Dalam berpenampilan
berubah secara tiba- tiba, kesehatan menurun. Akibatnya siswa akan kurang menaruh
perhatian terhadap pelajaran, atau mudah mengalami depresi mental, emosional, kurang

8
ada minat membaca buku maupun menyelesaikan pekerjaan rumah serta daya ingta
menurun. Penanganan kesulitan belajar oleh hal demikian sebaiknya dilakukan oleh
orang yang memiliki kompetensi, baik psikologis, medis, maupun agamis.

3. Faktor Intelektual
Siswa yang mengalami kesulitan  belajar disebabkan oleh faktor intelektual,
umumnya kurang berhasil dalam menguasai konsep, prinsip, atau algoritma, walaupun
telah berusaha mempelajarinya. Siswa yang mengalami kesulitan mengabstraksi,
mengeneralisasi, berpikir deduktif dan mengingat konsep-konsep maupun prinsip-prinsip
biasanya akan selalu merasa bahwa matematika itu sulit. Siswa demikian biasanya juga
mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah terapan atau soal cerita. Ada juga
siswa yang kesulitannya terbatas dalam materi tertentu, tetapi merasa mudah dalam
materi lain berbagai kemungkinan mengenai hal ini akan di bahas pada bab lain.

4. Faktor Pedagogis
Diantara penyebab kesulitan belajar siswa yang sering di jumpai adalah faktor
kurang tepatnya guru mengelola pembelajaran dan menerapkan metodologi. Misalnya
guru masih kurang memperhatikan kemampuan awal yang di miliki siswa, guru langsung
masuk ke materi baru. Ketika terbentur kesulitan siswa dalam peemahaman, guru
mengulang pengetahuan dasar yang diperlukan. Kemudian melanjutkan lagi materi baru
yang pembelajarannya terpenggal. Jika ini berlangsung dan bahkan tidak hanya sekali
dalam suatu tatap muka, maka akan muncul tercapainya suatu kompetensi. Kejadian yang
di alami siswa dan sering muncul menurut guru adalah ketika dijelaskan mengerti, ketika
mengajarkan sendiri tidak bisa. Kesulitan itu dapat terjadi karena guru kurang
memberikan latihan yang cukup di kelas dan memberikan bantuan  kepada yang
memerlukan, meskipun sudah berusaha keras menjelaskan materinya. Hal ini terjadi
karena guru belum menerapkan hakekat belajar matematika, yaitu bahwa belajar
matematika hakekatnya berfikir dan mengerjakan matematika. Berfikir ketika
mendengarkan penjelasan guru, mempunyai implikasi tanya jawab merupakan salah satu
bagian penting dalam belajar matematika. Dengan tanya jawab ini proses diagnosis telah
diawali. Ini berarti diagnostic teaching, pembelajaran dengan senantiasa sambil
mengatasi kesulitan siswa telah dilaksanakan dan hal ini yang dianjurkan cara guru
memilih metode. Pendekatan dan strategi dalam pembelajaran akan berpengaruh terhadap
kemudahan atau kesulitan siswa dalam belajar. Jika demikian maka guru perlu
introspeksi pada sistem pembelajaran yang dijalankannya.

Kesulitan siswa dalam memahami konsep terkait dengan:


a. Ketidakmampuan memberikan nama singkat atau nama teknis.
b. Ketidakmampuan menyatakan arti istilah pada konsep.
c. Ketidakmampuan untuk mengingat
d. Ketidakmampuan memberikan contoh konsep.
e. Kesalahan klasifikasi                                   
f. Ketidakmampuan menerima Ketidakmampuan dan memahami informasi dari
konsep.

9
Secara umum langkah mengatasi kesulitan dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut :

a) Guru dan siswa harus menyadari adanya kesulitan yang dialami siswa
b) Guru dan siswa harus berusaha mengidentifikasi konsep atau prinsip yang
sulit dipahami siswa.
c) Guru dan siswa perlu mencoba mengidentifikasi penyebab kesulitan belajar
yang dialami siswa.
d) Guru perlu memberikan bantuan kepada siswa dalam mengembangkan
prosedur untuk memecahkan kesulitan siswa.
e) Siswa dengan bantuan guru harus melaksanakan tugas-tugas atau berusaha
memperhatikan apa yang dijelaskan guru dan aktif memberikan umpan balik
pada bagian mana siswa masih mengalami kesulitan.
f) Guru perlu selalu mengefaluasi keberhasilan siswa dalam mengatasi kesulitan
yang dihadapi siswa serta selalu mengevaluasi prosedur pembelajaran.

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Materi pembelajaran (instructional materials) adalah bahan yang diperlukan untuk
pembentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik
dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.

Aritmatika sosial merupakan suatu penerapan dari dasar-dasar perhitungan


matematika yang ada di dalam kehidupan sosial sehari-hari.Sebagai contoh kegiatan
perdagangan, perbankan dan yang lainnya.

Secara umum langkah mengatasi kesulitan dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut :

a) Guru dan siswa harus menyadari adanya kesulitan yang dialami siswa
b) Guru dan siswa harus berusaha mengidentifikasi konsep atau prinsip yang
sulit dipahami siswa.
c) Guru dan siswa perlu mencoba mengidentifikasi penyebab kesulitan belajar
yang dialami siswa.
d) Guru perlu memberikan bantuan kepada siswa dalam mengembangkan
prosedur untuk memecahkan kesulitan siswa.
e) Siswa dengan bantuan guru harus melaksanakan tugas-tugas atau berusaha
memperhatikan apa yang dijelaskan guru dan aktif memberikan umpan balik
pada bagian mana siswa masih mengalami kesulitan.
f) Guru perlu selalu mengefaluasi keberhasilan siswa dalam mengatasi kesulitan
yang dihadapi siswa serta selalu mengevaluasi prosedur pembelajaran.

Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas bahwa Guru dan siswa harus menyadari adanya kesulitan
yang dialami siswa.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://alfiandre21.blogspot.com/2017/02/makalah-pendidikan-matematika-smp.html?m=1

https://www.yuksinau.id/aritmatika-sosial/#Persentase_Aritmatika_Sosial
https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/10/contoh-materi-pembelajaran-fakta-konsep.html

12

Anda mungkin juga menyukai