Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

CIRI-CIRI GAYA KERJA


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Network Planning
Dosen Pengampu : Dr. H. Kustiana, M.Pd

Disusun oleh :
KELOMPOK 3
Febriani Dwi Maharani 18510101
Winda Nursawitri 18510129
Thalla Nurhasanah 18510233

Kelas : A2 Matematika 2018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SILIWANGI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ”Ciri-ciri Gaya Kerja” ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Dr. H.
Kustiana,M.Pd. pada mata kuliah Network Planning. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang ciri-ciri gaya kerja pada dunia kerja bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak Dr. H. Kustiana,M.Pd. selaku dosen mata
kuliah Network Planning yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Cimahi, Juni 2019


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 Pengertian Gaya Kerja.....................................................................................................3
2.2 Elemen – Elemen Gaya Kerja.........................................................................................3
2.3 Tipe Gaya Kerja..............................................................................................................4
2.4 Ciri-Ciri Gaya Kerja........................................................................................................5
BAB III....................................................................................................................................11
PENUTUP...............................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11
3.2 Saran...............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam manajemen organisasi dan kepemimpinan kita selalu akan dihadapkan dengan
berbagai tipe gaya kerja yang ditampilkan seorang pemimpin dalam menghadapi orang
lain. Gaya kerja tersebut terutama akan ditampilkan oleh seseorang ketika dia melakukan
negosiasi dengan pihak lain dalam membicarakan sesuatu.

Gaya kerja seorang pemimpin berbeda satu dengan lainnya. Terdapat beberapa
macam gaya Kerja diantaranya yaitu : Gaya kerja Komandan, Gaya kerja Pelayan, Gaya
kerja Bohemian, Gaya kerja Birokrat, dan Gaya kerja Manajer.  Kemampuan kita dalam
memahami tipe gaya kerjanya niscaya akan mendukung keberhasilan kita dalam
mengkomunikasikan gagasan yang ingin kita sampaikan atau maksud yang ingin kita
capai dalam sebuah negosiasi.
Dengan demikian, pemahaman dan penguasaan mengenai berbagai gaya kerja seorang
pemimpin dan strategi bernegosiasi akan membantu para aktivis organisasi dalam
mencapai tujuan dan dalam melaksanakan program kerjanya.

Terdapat lima pola dasar dalam berhubungan dengan orang lain, yaitu:
1. Menganggap orang lain adalah “pembantu” untuk menyelesaikan pekerjaan/
kepentingannya.
2. Menganggap bahwa dirinya adalah “pembantu” orang lain untuk mencapai
kepentingan orang lain itu.
3. Menganggap bahwa dirinya dan orang lain adalah pribadi yang berdiri sendiri yang
tidak saling tergantung satu terhadap lainnya.
4. Menganggap bahwa dirinya dan orang lain itu bersama-sama harus memikirkan
kepentingan pihak lain dengan memperhatikan peraturan atau hukum yang berlaku.
5. Menganggap bahwa dirinya dan orang lain itu adalah mitra kerja yang saling memiliki
kepentingan yang tergantung satu dengan lainnya, dan karenanya dirinya harus dapat
bekerja sama dengan pihak lain.

Berbagai pola hubungan yang dianut dan dimainkan oleh seseorang sebagaimana
tersebut di atas akan sangat menentukan “keberhasilan” kedua belah pihak dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Apapun anggapan yang diyakini seseorang ketika ia

1
berhubungan dengan orang lain, tetap harus menyadari bahwa ia secara langsung atau
tidak langsung akan terlibat dalam “perundingan” dengan orang lain itu, terutama jika
terdapat hal-hal yang diinginkan oleh orang itu tidak dapat seratus persen sesuai dengan
harapannya. Bahkan jika dua belah pihak mempunyai keinginan yang sama, sering kali
masih dibutuhkan perundingan lebih lanjut untuk menyepakati cara yang akan ditempuh
untuk mencapai keinginan masing-masing pihak.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Gaya Kerja ?


2. Apasaja tipe Gaya Kerja ?
3. Bagaimana Ciri-ciri Gaya Kerja ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui yang dimaksud dengan Gaya Kerja


2. Mengetahui tipe-tipe gaya kerja
3. Mengetahui ciri-ciri gaya kerja dari tiap tipe gaya kerja

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gaya Kerja

Gaya kerja adalah kesatuan dari berbagai cara/ tindakan yang didasari oleh sistem
nilai dan asumsi (SINA)  seseorang dan ditampilkan ketika ia melakukan hubungan kerja
dengan orang lain. Ini berarti:
1) Gaya kerja bukanlah tingkah laku tertentu, melainkan kesatuan tingkah laku yang
mempunyai pola. Dua orang yang gaya kerjanya berbeda, bisa saja suatu saat
menampilkan tingkah laku yang sama. Merokok adalah tingkah laku, bukan gaya
kerja.
2) Tingkah laku yang bukan merupakan bagian dari interaksi dengan orang lain tidak 
dapat digolongkan sebagai gaya kerja. Berdansa dengan mengikuti gaya dan irama
tertentu adalah tingkah laku yang mempunyai pola, tetapi bukan gaya kerja.
3) Gayakerja bukan tingkah laku itu sendiri tetapi sebuah penyimpulan berdasarkan
persamaan-persamaan yang muncul dalam tingkah laku konkret. Gaya kerja X
misalnya, ditandai dengan cara bertanya yang berbelit-belit, cara menjelaskan yang
tidak to the point, atau sebaliknya langsung pada objek permasalahan, penuh dengan
argumentasi, dan lain-lain.
4) Gaya kerja bukanlah kepribadian.Gaya kerja hanya sebagian dari kepribadian
seseorang. Kepribadian meliputi seluruh aspek kehidupan seseorang seperti:
intelegensi, bakat, minat, sifat, dan sebagainya. Dua orang dengan gaya kerja
berbeda dapat memiliki minat yang sama, atau dua orang yang berbeda minatnya
dapat saja memiliki gaya kerja yang sama.
5) Gaya kerja bukanlah temperamen.Temperamen adalah kecenderungan seseorang
untuk memberikan reaksi afektif tertentu. Temperamen umumnya bersifat tetap; gaya
kerja mungkin berubah. Dua orang yang temperamennya sama, pemarah misalnya,
dapat berbedagayakerjanya.

2.2 Elemen – Elemen Gaya Kerja

1) Mengkomunikasikan gagasan.
2) Mengkaji gagasan pihak lain.
3) Menangani keluhan.

3
4) Menolak permintaan.
5) Menyampaikan kritik.
6) Menyelesaikan konflik.
7) Mengambil keputusan.

2.3 Tipe Gaya Kerja

a. Gaya Kerja Komandan


Umumnya merasa benar sendiri; yakin bahwa ia tahu apa yang harus dikerjakan;
berusaha memaksa orang lain mengikuti pendapatnya.
b. Gaya Kerja Pelayan
Memiliki keinginan yang kuat untuk disenangi orang lain; tidak tahan dimusuhi
orang lain; berasumsi bahwa hubungan baik dengan orang lain selalu akan
membawa keberuntungan; kepentingan pihak lain harus didahulukan.
c. Gaya Kerja Bohemian
Tak mau merepotkan dan tak mau direpotkan orang lain; segan bekerja sama;
lebih senang bekerja sendiri dan bertanggung jawab secara pribadi akan hasil
pekerjaannya.
d. Gaya Kerja Birokrat
Sangat teliti dan memperhatikan prosedur dan peraturan; berusaha bertindak
sesuai dengan aturan yang berlaku; pada dasarnya tidak ingin dipersalahkan pada
kemudian hari; segala tindakannya memiliki dasar hukum.
e. Gaya Kerja Manajer
Berpegang pada slogan: “In a good negotiation, everybody wins.” Berusaha untuk
mencapai yang terbaik bagi semua pihak; berasumsi bahwa jika semua pihak
mendapat keuntungan, maka kepatuhan terhadap keputusan yang diambil akan
kuat; orang akan lebih bergairah dalam mengerjakan tugasnya.

Kelima gaya kerja ini disebut Gaya Kerja Utama, karena disamping kelima gaya
ini masih ada gaya-gaya lainnya. Akan tetapi kelima gaya kerja ini adalah gaya-gaya
yang paling sering dijumpai. Perlu diketahui bahwa seseorang mungkin saja
menampilkan lebih dari satu tipe gaya kerja. Seseorang yang biasanya menampilkan
gaya komandan, mungkin saja kadang-kadang menampilkan pula gaya Birokrat. Ada
juga kemungkinan bahwa sewaktu ia akan menampilkan gaya manajer atau bahkan gaya
pelayan. Tetapi walaupun demikian, umumnya ada satu macam gaya yang lebih sering

4
ditampilkan seseorang. Gaya yang sering ditampilkan ini disebut sebagai gaya primer,
sementara yang nomor dua sering, disebut sebagai gaya sekunder.

2.4 Ciri-Ciri Gaya Kerja


A. Gaya Kerja Komandan
Ciri-ciri gaya Kerja Komandan dalam hal :
1. Nilai dan Asumsi
Orang pada umumnya hanya memikirkan kepentingan pribadi dan kita harus
berjuang, kalau perlu dengan kekerasan untuk memenangkan kepentingan kita.
2. Mempelajari Tawaran Pihak Lain
Sangat cepat menarik kesimpulan terhadap usulan yang dia-jukan pihak lain,
dan jarang memikirkan kemungkinan-kemungkinan penafsiran lain (dari
penafsiran yang pertama). Umumnya bersifat curiga bahwa usulan yang
diajukan pihak lain, hanya untuk kepentingan pihak lain.
3. Mengajukan Penawaran
Mengajukan penawaran yang terutama menguntungkan pihaknya dan dirinya
sendiri secara pribadi. Merasa bahwa yang diajukan adalah penawaran yang
terbaik yang seharusnya diterima oleh pihak lain. Sulit untuk menerima bahwa
tawaran yang diajukan memiliki kelemahan.
4. Mengomentari Tawaran
Sangat cepat memberikan persetujuan atau penolakan terha-dap penawaran yang
diajukan, dan umumnya menyertakan argumen bagi penolakan atau penerimaan
tidak segan untuk mencela kelemahan tawaran pihak lain.
5. Mengendalikan Konflik
Berusaha menenangkan konflik dengan wewenang atau kekuasaan yang
dimiliki. Tidak merasa terganggu oleh ketegangan emosional yang timbul
selama berlangsungnya konflik.
6. Mengambil Keputusan
Mengambil keputusan yang di anggapnya baik tanpa peduli ada pihak yang
tidak setuju dengan keputusannya. Berusaha menggunakan wewenang untuk
memaksakan keputusannya/ pendiriannya
7. Menyiapkan Lobby

5
Tidak percaya pada manfaat yang dapat dihasilkan oleh suatu hubungan yang
bersifat informal, tetapi tetap berusaha untuk hadir dalam acara yang bersifat
formal.

Seseorang yang mempunyai gaya kerja komandan ia selalu merasa benar


sendiri. Jika mengambil keputusan ia tidak ingin dibantu atau dipengaruhi orang lain.
Jika ia menjadi atasan ia sangat cenderung mendikte bawahannya. Sedangkan jika ia
menjadi bawahan maka ia akan membantah atasannya. Sulit percaya bahwa pihak
lain akan berusaha untuk memperhatikan pihaknya. Ia juga giat menyampaikan
kepentingannya dan menganggap kepentingannya lebih utama. Selain itu ia juga
tidak ragu-ragu menyatakan keberatan atau celaan terhadap jalan pikiran orang lain.

B. Gaya Kerja Pelayan


Ciri-ciri gaya Kerja Pelayan dalam hal :
1. Nilai dan Asumsi
Hubungan baik akan banyak sekali membantu dalam menjalankan pekerjaan
yang melibatkan orang lain kita harus berusaha menjaga perasaan orang lain.
2. Mempelajari Tawaran Pihak Lain
Perhatiannya pada sejauh mana tawaran itu berakibat pada hubungan
interpersonal di antara para anggota delegasi, yaitu kepentingan masing-masing
pribadi, bukan kepentingan kelompok yang diwakili oleh masing-masing
pribadi, bukan kepentingan kelompok yang diwakili oleh masing-masing pihak.
3. Mengajukan Penawaran
Jarang mengajukan “penawaran tandingan”, umumnya lebih sering beraksi
secara pasif terhadap tawaran yang diajukan pihak lain. Kalaupun mengajukan
penawaran berusaha agar pihak lain tidak tersinggung dengan tawaran yang
diajukan. Lebih mendukung tawaran yang diajukan oleh pihak orang lain, baik
orang yang menjadi anggota delegasi, maupun orang yang bukan anggota
delegasinya.
4. Mengomentari Tawaran
Sangat berhati-hati dalam mencela tawaran pihak lain. Komentar yang diberikan
sering kali tidak “genuine”. Tidak benar-benar sesuai dengan pendapat
pribadinya. Lebih mudah untuk mengemukakan butir-butir yang diterimanya
dari pada mengemukakan keberatan-keberatannya.

6
5. Mengendalikan Konflik
Berusaha meredakan ketegangan emosional yang timbul sebagai akibat konflik.
Meminta agar semua pihak menahan diri. Dan bersedia mengalah demi
memelihara ketenangan. Yang ingin disesuaikan adalah ketegangan
emosionalnya, bukan konflik.
6. Mengambil Keputusan
Jarang mau secara tegas mengambil keputusan yang di tentang oleh pihak lain.
Lebih suka bila keputusan bisa diambil melalui pungutan suara.
7. Menyiapkan Lobby
Sering menunjukkan simpati pada mereka yang mendapatkan kesusahan
berusaha untuk membina hubungan pribadi yang informal, tetapi dalam
kesempatan-kesempatan informal jarang mengadakan pembicaraan yang bersifat
pekerjaan.

Seseorang yang mempunyai gaya kerja Pelayan ia mempunyai keinginan yang


kuat untuk disenangi orang lain, selalu menjaga perasaan orang lain, mendahulukan
kepentingan orang lain, dan mudah mengalah pada pendapat orang lain. Jika ia
menjadi atasan ia lebih sering membujuk, dan sulit mengambil keputusan, giat
mempelajari kepentingan orang lain, menahan diri untuk menyampaikan keberatan,
berhati-hati dalam menyampaikan kepentingannya, dalam mengambil keputusan ia
lebih mementingkan unsur hubungan baik daripada kualitas keputusan.

C. Gaya Kerja Bohemian


Ciri-ciri gaya Kerja Bohemian dalam hal :
1. Nilai dan Asumsi
Tanpa saya dunia akan berputar. Tidak ada gunanya saya repot-repot
memikirkan kepentingan orang lain, mereka juga tidak memikirkan kepentingan
saya.
2. Mempelajari Tawaran Pihak Lain
Mempelajari hanyalah dampak penawaran itu terhadap kepentingan pribadinya,
bukan dampak terhadap kepentingan kelompok yang ia wakili.
3. Mengajukan Penawaran
Secara tegas mengatakan apa yang ia inginkan, pada umumnya tawaran yang ia
ajukan berorentasi pada kepentingan pribadinya.

7
4. Mengomentari Tawaran
Tidak banyak memberikan komentar. Lebih suka untuk secara tegas mengatakan
setuju atau tidak setuju. Persetujuan diberikan bukan atas dasar “baik” atau
“buruknya” tawaran itu, tetapi berdasarkan mengganggu tidaknya tawaran itu
terhadap kepentingan pribadinya.
5. Mengendalikan Konflik
Tidak peduli dengan ketegangan emosional yang berlangsung, tetapi juga tidak
berusaha agar pihak lain mengikuti jalan pikirannya, “Terserah orang lain
maunya apa, pokokn saya mau begini”.
6. Mengambil Keputusan
Tidak terlalu peduli apakah keputusannya disetujui atau tidak oleh pihak lain.
7. Menyiapkan Lobby : Tidak mau bersusah payah menyiapkan lobby

Seseorang yang mempunyai gaya kerja Bohemian ia segan untuk bekerja sama
dengan oranglain . Ia mempunyai sikap yang masa bodoh dengan dunia luar. Tidak
merasa terikat dengan suatu keputusan, tidak terlalu mendetail dalam mempelajari
kepentingan orang lain, tidak menegur kesalahan orang lain yang tidak langsung
merugikan kepentingan pribadinya walaupun jelas-jelas merugikan kelompoknya
dan ia tidak mau merepotkan dan direpotkan orang lain.

D. Gaya Kerja Birokrat


Ciri-ciri gaya Kerja Birokrat dalam hal :
1. Nilai dan Asumsi
Peraturan akan mengamankan segala-galanya, yang penting ikuti peraturan yang
ada. Pada dasarnya orang mau mengikuti peraturan kalau kita pun berpegangan
pada peraturan itu.
2. Mempelajari Tawaran Pihak Lain
Mempelajari sejauh mana tawaran itu sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
berlaku. Dalam hal ini ia tidak mempersoalkan kepentingan pribadi maupun
kepentingan kelompok yang ia wakili.
3. Mengajukan Penawaran
Mengajukan tawaran yang menurut anggapannya sesuai dengan norma atau
peraturan yang berlaku.
4. Mengomentari Tawaran

8
Berusaha untuk menunjukkan penyimpangan (kalau ada) dari norma-norma yang
umumnya berlaku.
5. Mengendalikan Konflik
Tetap berusaha menggoalkan alternatif yang dianggapnya paling sesuai dengan
ketentuan yang ada.
6. Mengambil Keputusan
Jika berwenang mengambil keputusan, maka ia cukup berani mengambil
keputusan walaupun ada yang menentang. Putusan yang diambil akan berdasarkan
peraturan yang berlaku.
7. Menyiapkan Lobby
Tidak menganggap perlu untuk membina hubungan informal dalam bentuk lobby

Seseorang yang mempunyai gaya kerja Birokrat ia merupakan orang yang sangat
teliti memperhatikan prosedur dan aturan yang berlaku. Dalam berhubungan dengan
orang lain semua pihak bekerja sama untuk kepentingan pihak lain yang lebih tinggi.
Tidak menyalah gunakan wewenang dalam mengambil keputusan akhir. Bila terjadi
konflik, ia menerima secara objektif pihak yang dimenangkan oleh peraturan yang
berlaku.

E. Gaya Kerja Manajer


Ciri-ciri gaya Kerja Manajer dalam hal :
1. Nilai dan Asumsi
Usulan orang lain belum tentu bertujuan merugikan saya, karena itu ada baiknya
memperhatikan usulan orang lain. Yang penting, kita berusaha mencapai yang
terbaik untuk semua pihak.
2. Mempelajari Tawaran Pihak Lain
Sangat berhati-hati dalam menafsirkan suatu tawaran selalu berusaha memperoleh
kejelasan mengenai arti/penafsiran yang mungkin diberikan terhadap rumusan
penawaran tersebut baik bagi kepentingan kelompok yang diwakilinya maupun
kelompok yang diwakilinya pihak lawan.
3. Mengajukan Penawaran
Mengajukan penawaran yang dianggapnya merupakan alternatif terbaik bagi
kepentingan semua pihak. Diajukan belum tentu merupakan alternatif yang

9
terbaik, dan karena itu melihat forum negosiasi sebagai forum bertukar pikiran
untuk menentukan alternatif yang terbaik.
4. Mengomentari Tawaran
Berusaha untuk memberikan komentar yang obyektif terhadap tawaran yang
diajukan, mengatakan secara terus terang bagian mana yang disetujui dan bagian
mana yang tidak disetujui, serta memberikan argumen-argumen.
5. Mengendalikan Konflik
Berusaha untuk mencari inti perbedaan yang ada dan menawarkan alternatif lain
yang mungkin diterima oleh kedua belah pihak.
6. Mengambil Keputusan
Berusaha mengambil keputusan yang disepakati oleh semua pihak. Berusaha
untuk menjelaskan akibat dari putusan yang akan diambil. Selalu
mempertimbangkan berbagai alternatif sebelum kesimpulan. Mengecek lebih jauh
apakah pihak lain benar-benar puas dengan keputusan yang akan diambil.
7. Menyiapkan Lobby
Percaya pada manfaat dari hubungan informal dengan pihak lain, dan sering
menggunakan kesempatan-kesempatan informal untuk juga membicarakan
masalah yang berkaitan dengan kerja.

Seseorang yang mempunyai gaya kerja Manajer ia selalu berpegang teguh pada
slogan “kerjasama yang baik adalah kerja sama yang memuaskan semua pihak“.
Dalam mengkaji gagasan orang lain, ia akan mengajukan pertanyaan untuk
memperoleh penjelasan yang lebih mendalam. Menganalisa gagasan, dan mengajukan
hasilnya dalam perundingan. Dalam menyelesaikan konflik, ia akan mempelajari
pangkal masalah dan memahami kepentingan masing-masing pihak.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gaya kerja adalah kesatuan dari berbagai cara/ tindakan yang didasari oleh sistem
nilai dan asumsi (SINA)  seseorang dan ditampilkan ketika ia melakukan hubungan kerja
dengan orang lain. Gaya kerja seorang pemimpin berbeda satu dengan lainnya.
Terdapat beberapa macam gaya Kerja diantaranya yaitu :
1. Gaya kerja Komandan
2. Gaya kerja Pelayan
3. Gaya kerja Bohemian
4. Gaya kerja Birokrat
5. Gaya kerja Manajer

Kelima gaya kerja ini disebut gaya kerja utama, karena gaya kerja ini merupakan gaya-
gaya yang paling sering dijumpai, seseorang mungkin saja menampilkan lebih dari satu tipe
gaya kerja. Seseorang yang biasanya menampilkan gaya komandan, mungkin saja kadang-
kadang menampilkan pula gaya Birokrat. Ada juga kemungkinan bahwa sewaktu-waktu ia
akan menampilkan gaya manajer atau bahkan gaya pelayan. Tetapi walaupun demikian,
umumnya ada satu macam gaya yang lebih sering ditampilkan seseorang. Gaya yang sering
ditampilkan ini disebut sebagai gaya primer, sementara yang ke dua sering disebut sebagai
gaya sekunder.

3.2 Saran

Dalam gaya kerja, masing-masing mempunyai kekurangan dan kelebihannya. kami


berharap semua orang mempunyai gaya kerja yang sesuai dengan jabatan yang ia miliki di
tempat kerja tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA

Mannan, M. J. (2012, November 19). Gaya Kerja kepemimpinan dan negosiasi dalam
organisasi. Retrieved from http://blog.umy.ac.id/juwainimannan/2012/11/19/gaya-
kerja-kepemimpinan-dan-negosiasi-dalam-organisasi/
Putut Hargiyarto, M. (2010, September 24). Gaya Kerja Pembimbing Kemahasiswaan.
Retrieved from Gaya Kerja Pembimbing Kemahasiswaan:
http://cukupsudah.wordpress.com/2010/02/13/gaya-kerja-dan-negosiasi-1,2,3,4/
Yogyakarta, 24 September 2010
Sanjaya, G. (n.d.). DEFINISI GAYA KERJA. Retrieved from
https://slideplayer.infi/slide/12323081/

12

Anda mungkin juga menyukai