Disusun oleh:
KELOMPOK 10
IKM 4B 2019
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat da
n karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya makalah dengan judul “Rekrutmen, Sele
ksi dan Orientasi”, sebagai salah satu penugasan Semester Genap dari mata kuliah Mana
jemen Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Bidang Kesehatan.
Dalam makalah ini dijabarkan tentang definisi, proses, maupun metode dan sega
la hal yang berkaitan dengan rekrutmen, seleksi dan orientasi karyawan di dalam suatu o
rganisasi. Rekrutmen, seleksi dan orientasi karyawan merupakan kegiatan yang saling b
erhubungan dalam organisasi guna mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas,
sehingga dapat memudahkan organisasi dalam mencapai tujuannya.
Pada kesempatan ini disampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Setya Haksam
a, drg., M.Kes, selaku dosen pengampu dari mata kuliah Manajemen Sumber Daya Man
usia dan Produktivitas Bidang Kesehatan yang telah memberikan petunjuk hingga terwu
judnya makalah ini. Disampaikan pula ucapan terima kasih kepada penyedia laman onli
ne sebagai sumber referensi dalam pembuatan makalah ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal ya
ng telah diberikan dan semoga makalah ini berguna baik bagi diri sendiri maupun pihak
lain yang memanfaatkan.
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................I
DAFTAR ISI...................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................2
1.4 Manfaat.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
2.1 Rekrutmen............................................................................................................3
2.1.1 Pengertian Rekrutmen................................................................................3
2.1.2 Proses Rekrutmen......................................................................................3
2.1.3 Metode Rekrutmen.....................................................................................4
2.1.4 Tujuan Rekrutmen......................................................................................6
2.1.5 Alasan Melakukan Rekrutmen...................................................................7
2.1.6 Kendala Pelaksanaan Rekrutmen...............................................................7
2.2 Seleksi...............................................................................................................10
2.2.1 Pengertian Seleksi....................................................................................10
2.2.2 Pendekatan Seleksi...................................................................................11
2.2.3 Sasaran Sistem Seleksi Efektif.................................................................11
2.2.4 Tantangan dalam Proses Seleksi..............................................................12
2.2.5 Metode Seleksi Karyawan.......................................................................13
2.2.6 Proses Seleksi...........................................................................................14
2.2.7 Hambatan dalam Seleksi Karyawan........................................................15
2.3 Orientasi.............................................................................................................15
2.3.1 Pengertian Orientasi.................................................................................15
2.3.2 Tujuan Orientasi.......................................................................................16
2.3.3 Manfaat Orientasi.....................................................................................17
2.3.4 Tahapan Orientasi....................................................................................17
2.4 Studi Kasus.........................................................................................................18
BAB III PENUTUP........................................................................................................24
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................24
3.2 Saran...................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................26
II
BAB I PENDAHULUAN
Maka dari itu penting sekali untuk melakukan seleksi, rekrutmen, juga or
ientasi yang tepat agar seluruh proses operasional yang ada di rumah sakit dapat
berjalan lancar sepanjang waktu. Semua karyawan yang mana mencakup banyak
bidang dituntut untuk selalu siap dalam memberi pelayanan yang terbaik kepada
pasien.
1
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui proses atau tahapan pelaksanaan dari rekrutmen, seleksi, dan orien
tasi.
2. Mengetahui metode pelaksanaan dari rekrutmen, seleksi, dan orientasi.
3. Mengetahui tujuan pelaksanaan dari rekrutmen, seleksi, dan orientasi.
4. Mengetahui cara perhitungan dan analisis dalam menentukan kebutuhan SDM
dalam organisasi atau perusahaan.
5. Mengetahui cara penyusunan dalam menyelenggarakan rekrutmen, seleksi, da
n orientasi.
1.4 Manfaat
Manfaat bagi pembaca :
1. Membantu para pembaca untuk memahami proses rekrutmen, seleksi dan orie
ntasi suatu organisasi.
3. Memberikan kesadaran kepada para pembaca untuk lebih introspeksi diri terka
it kompetensi yang dimilikinya.
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Rekrutmen
3
ersitas, dan Organisasi lainnya. Karena tingginya biaya perekrutan, Organisa
si perlu memanfaatkan Sumber-Sumber dan metode-metode perekrutan yang
terproduktif. Sumber-sumber perekrutan adalah tempat di mana para kandida
t yang memenuhi syarat berbeda, seperti perguruan tinggi atau perusahaan-p
erusahaan pesaing.
4
Perusahaan mempunyai kebijakan informasi kepada kenyamanan yang ad
a tentang lowongan kerja sebelum berusaha merekrut dari sumber-sumber
lain.
b. Karyawan Sebelumnya
a. Iklan Cetak
Iklan dapat digunakan untuk usaha rekrutmen lokal (Surat Kabar) dan unt
uk pencarian regional nasional atau internasional.
5
e. Rekrutmen Perguruan Tinggi
g. Magang Program
6
2.1.5 Alasan Melakukan Rekrutmen
Adapun beberapa alasan perusahaan atau organisasi melakukan rekrutmen a
dalah :
1. Meningkatkan keberhasilan proses seleksi dengan mengurangi calon kar
yawan yang tidak memenuhi syarat
2. Membangun citra perusahaan dan opini publik yang menguntungkan d
engan cara mempengaruhi sikap para pelamar sedemikian rupa, terlepa
s dari mereka akan diterima atau tidak.
3. Mendapatkan karyawan untuk memenangkan persaingan pada masa yang
akan datang
4. Mendapatkan karyawan yang memiliki jiwa inovatif dan kreatif dalam pe
rusahaan
5. Meningkatkan calon karyawan yang memenuhi kualifikasi perusahaan
6. Menentukan kebutuhan karyawan pada saat ini dan masa yang akan data
ng
7. Mempertahankan konsistensi strategi, wawasan, dan nilai perusahaan
8. Mendukung inisiatif perusahaan dalam mengelola tenaga kerja secara efe
ktif
9. Mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang belum lama bekerja
7
haan untuk mendapatkan pandangan, pendekatan, dan keahlian se
rta keterampilan baru dari tenaga kerja sangat terbatas.
b. Kebijakan kompensasi dan kesejahteraan
Hambatan yang biasa dihadapi oleh perekrut adalah kebijaka
n kompensasi. Sebelum melakukan rekrutmen, perusahaan telah
membuat kisaran gaji untuk tiap jenis pekerjaan yang ditawarkan
untuk memastikan insentif yang diberikan sesuai dengan beban p
ekerjaan yang dimiliki oleh tiap jabatan. Tidak semua recruiter m
emiliki otoritas untuk melebihkan ataupun mengurangi kisaran ga
ji yang telah ditentukan.
c. Kebijakan status karyawan
Kebijaksanaan ini berkaitan dengan ketentuan apakah para pegaw
ai harus bekerja penuh bagi organisasi ataukah dimungkinkan bek
erja separuh waktu. Para pelamar cenderung mendaftarkan diri pa
da perusahaan yang menawarkan pekerjaan dengan status karyaw
an tetap daripada perusahaan yang hanya menawarkan pekerjaan
dengan status karyawan honorer (part time).
d. Persyaratan jabatan
Perusahaan menawarkan sebuah pekerjaan dengan insentif dan ku
alifikasi tertentu. Hal ini menimbulkan ekspektasi tertentu pula da
ri perusahaan mengenai tipe karyawan yang dicari. Di lain sisi, pe
lamar mempunyai kemampuan serta minat yang ditawarkan dan
mencari pekerjaan dengan kualifikasi yang sesuai dengan kemam
puannya. Kecocokan dapat terjadi apabila ada keterkaitan antara r
ekruitor dan pelamar. Proses rekrutmen seringkali membutuhkan
beberapa modifikasi dan kompromi mengenai persyaratan pada
kedua belah pihak. Apabila tidak dapat ditangani dengan baik, m
aka tidak dapat terjadi kesepakatan antara rekruitor dan pelamar.
2. Metode pelaksanaan rekrutmen
Semakin terbuka informasi mengenai rekrutmen melalui berbagai media
(surat kabar, radio, TV, media sosial, dan lain-lain), maka jumlah pelama
8
r akan semakin banyak. Sebaliknya semakin tertutup rekrutmen, semakin
sedikit pula jumlah pelamar yang mendaftar.
3. Kebiasaan Rekruitor
Kesuksesan rekruitor di masa lalu dapat mengarah pada kebiasaan tertent
u. Seringkali kebiasaan tersebut menghilangkan keputusan yang memaka
n waktu lama sehingga mempersingkat waktu. Meskipun demikian, kebi
asaan tersebut dapat pula meneruskan kesalahan yang telah terjadi di
masa lalu serta menjauhkan rekruitor dari berbagai alternatif yang lebih
efektif.
4. Citra Organisasi
Citra organisasi yang positif ataupun negatif, buruk maupun baik, a
kan mempengaruhi bagaimana mereka dipandang oleh pelamar-pela
mar kerja. Semakin besar organisasi, makin besar pula kemungkinanny
a mempunyai citra yang berkembang dengan baik. Perusahaan atau organ
isasi yang menghasilkan produk atau jasa yang dikenal oleh para pelamar
kemungkinan besar memiliki citra yang baik di mata pelamar tersebut
5. Kondisi-kondisi eksternal
a. Kondisi pasar tenaga kerja
Semakin banyak penawaran tenaga kerja, maka semakin banyak
pula pelamar yang mendaftar. Sebaliknya jika penawaran tenaga
kerja sedikit, jumlah pelamar yang mendaftar juga tidak banyak.
Kondisi pasar kerja selalu berubah dengan cepat setiap saat, oleh
karena itu para rekruitor dan pelamar harus jeli dan memperhatik
an kondisi pasar tenaga kerja dengan seksama untuk mendapat ha
sil yang maksimal. Adapun beberapa komponen yang perlu diper
hatikan adalah :
1. Indikator ekonomi utama
2. Prediksi dan volume bisnis aktual
3. Indeks iklan lowongan kerja
4. Tingkat pengangguran
5. Proyeksi angkatan kerja
9
6. Peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan
yang harus dipatuhi dan ditaati dalam rekrutmen
2.2 Seleksi
10
2.2.2 Pendekatan Seleksi
Terdapat beberapa pendekatan dalam seleksi pegawai menurut Hasib
uan (2012:56), antara lain :
11
untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkompeten guna membant
u organisasi untuk mencapai tujuannya. Tahap seleksi merupakan tahapan k
husus untuk menyaring karyawan dan menjadi salah satu penentu keberlanju
tan penerimaan sumber daya manusia yang baru (Prasetya, dkk, 2018). Dala
m melaksanakan proses seleksi sumber daya manusia terdapat empat tantang
an yang harus dihadapi oleh petugas seleksi (Siagian, 2008 dalam Prasetya,
dkk, 2018). Empat tantangan dalam proses seleksi diantaranya:
Penawaran tenaga kerja menjadi salah satu tantangan dalam kegiatan selek
si sumber daya manusia. Hal tersebut disebabkan oleh rendahnya upah yan
g ditawarkan akibat jabatan atau pekerjaan yang tergolong rendah atau ring
an, selain ini pula disebabkan oleh pekerjaan yang sangat sulit sehingga m
embutuhkan keahlian tinggi dari pelamar, meskipun dengan penawaran up
ah yang sangat tinggi.
2. Tantangan etis
Tantangan etis menjadi salah satu tantangan dalam kegiatan seleksi etis ya
ng sangat berat. Hal tersebut dikarenakan para perekrut dihadapkan oleh si
tuasi yang sulit ketika proses seleksi. Situasi sulit tersebut bukan disebabka
n oleh pelamar yang memiliki kompetensi sangat tinggi, melainkan diseba
bkan oleh tindakan tidak jujur dari pelamar. Berbagai tindakan menyimpan
g seperti KKN dalam proses melamar pekerjaan menjadi salah satu beban
yang sangat berat bagi perekrut, karena dari tindakan tersebut menyebabka
n pelamar kurang bisa menunjukkan kompetensinya yang sesungguhnya.
3. Tantangan organisasional
12
ri segi ras. Oleh sebab itu, kesamaan kesempatan dalam memperoleh peker
jaan juga menjadi salah satu tantangan bagi perekrut, karena pelamar yang
sudah resmi diterima juga menjadi tanggung jawab perekrut atas segala tin
dakan yang diberikan kepada karyawan baru tersebut.
1. Metode non-ilmiah
2. Metode ilmiah
13
2.2.6 Proses Seleksi
Proses seleksi tidak hanya dilakukan untuk mendapatkan karyawan y
ang terbaik, namun proses seleksi dilakukan pula dengan menyesuaikan inter
nal organisasi seperti upah yang akan diberikan kepada pelamar, serta jabatan
kosong yang membutuhkan karyawan baru untuk mengisi jabatan tersebut. M
enurut Riana (2016) proses seleksi karyawan yang pertama dilakukan oleh pi
hak organisasi adalah seleksi administrasi guna mendapatkan informasi dari p
elamar terkait kompetensi yang dimilikinya. Tahap kedua dari kegiatan seleks
i karyawan adalah perekrut meminta pelamar untuk melakukan tes pengetahu
an umum. Tes pengetahuan umum inilah yang menjadi salah satu kriteria org
anisasi dalam melihat level kualitas pelamar. Setelah kedua tahap tersebut dil
akukan, tahap ketiga adalah melakukan tes psikologi guna melihat kondisi kes
ehatan jiwa dari pelamar, kemudian di tahap terakhir adalah tes wawancara ya
ng harus dijalankan oleh pelamar guna memberikan keyakinan kepada pihak
organisasi bahwa pelamar memang layak untuk diterima menjadi bagian orga
nisasi. Setelah keempat tahapan seleksi karyawan selesai dilakukan, manajer
organisasi berhak memutuskan untuk menerima pelamar tersebut atau tidak. P
enerimaan pelamar disesuaikan dengan kualifikasi dan spesifikasi organisasi
yang berhasil dipenuhi oleh pelamar.
1. Tolak ukur
2. Perekrut
14
Hambatan yang dialami dalam konteks perekrut adalah sulitnya mencari
perekrut yang memiliki integritas tinggi terhadap kegiatan rekrutmen, sel
eksi dan orientasi karyawan. Terkadang ada beberapa kasus KKN yang te
rjadi dalam sebuah organisasi.
3. Pelamar
2.3 Orientasi
1. Instrumentally
Pendekatan ini menyatakan bahwa karyawan memandang pekerjaan seba
15
gai suatu tujuan akhir, berdasarkan satu alasan yaitu untuk memenuhi keb
utuhan hidup sehari - hari atau gaya hidup mereka secara spesifik.
2. Solidaristic
Karyawan tidak memandang pekerjaan sebagai tujuan akhir saja tetapi ju
ga mengedepankan hubungan sosial yang bisa didapat, dan ini dipandang
sebagai bentuk emotionally rewarding. Karyawan tipe ini memperhatikan
suasana bekerja berdasarkan hubungan sosial yang kuat.
3. Bureaucratic
Dijelaskan bahwa yang membuat karyawan memilih pekerjaan dan meng
optimalkan diri pada pekerjaan adalah hal - hal yang disediakan oleh peru
sahaan tempat karyawan tersebut bekerja. Hal tersebut dapat berupa fasili
tas, sarana prasana, gaji, dan jenjang karir yang jelas.
16
entasi karyawan baru, maka karyawan tersebut akan mengetahui dengan jela
s nilai serta budaya yang berada di perusahaannya. Hal tersebut dapat memb
antu proses adaptasi karyawan terhadap lingkungan kerjanya. Selain itu, sosi
alisasi terhadap pekerjaan yang akan dilakukan oleh karyawan membantu ka
ryawan melakukan pekerjaan dengan benar sehingga tujuan perusahaan dapa
t tercapai.
1. Perkenalan
3. Sosialisasi kebijakan
4. Jalur komunikasi
5. Proses monitoring
17
2.4 Studi Kasus
Sumber daya manusia (SDM) tenaga kesehatan di RS AB merupakan asset p
enting dalam proses pelayanan kesehatan kepada pasien. Karena itu RS AB sangat
memperhatikan kualifikasi, kompetensi, beban kerja, proporsi, serta pengelolaan S
DMnya. Tujuannya yakni agar SDM yang dimiliki dapat menjalankan tugas fungsi
nya dalam pelayanan kesehatan dengan baik sesuai visi misi RS AB.
Untuk jenis secara detail tenaga/ SDM di RS AB silahkan ditelaah dicari dar
i berbagai sumber secara bebas (Undang-undang No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan). Jumlah tenaga/ SDM di RS AB untuk tenaga manajemen adalah 40 ora
ng, tenaga medis (dokter dan dokter gigi, dimana merupakan tenaga organic 65 ora
ng, sedangkan dokter tamu -spesialis- 40 orang), tenaga keperawatan/ kebidanan 65
0 orang, tenaga kesehatan masyarakat 30 orang, tenaga kefarmasian 10 orang, kese
hatan lingkungan 5 orang, tenaga gizi 45 orang, tenaga teknisi medis 25 orang, tena
ga Teknik biomedik 35 orang, dan tenaga kesehatan lain 325 orang.
18
Dengan kualitas yang baik sehingga tenaga di RS AB telah terstandarisasi ke
mampuannya, baik pengetahuan, sikap dan keterampilannya untuk dapat melaksana
kan dan mempertanggung jawabkan tugasnya dengan mumpuni. beban kerja, propo
rsi serta pengelolaan SDM dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku di RS A
B tersebut dan dijalankan dengan optimal dengan tujuan agar elemen SDM RS AB
dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan kinerja unggul.
Silahkan untuk disusun perencanaan, proses, mekanisme, dan metode yang digunak
an untuk rekrutmen, seleksi, dan orientasi di RS AB tersebut secara runtut.
No.
Jenis Tenaga Kerja Jumlah Te Persentase Jumlah Tenaga Kerja yan
naga Kerja Kebutuhan g dibutuhkan Per Tahun
Setiap Tahu
nnya
19
7. Tenaga gizi 45 0.75% 0.75% 1230 =9.225 (Mem
butuhkan 9 orang)
10. Tenaga kesehatan lain 325 0.6% 0.6% 1230 =7.38 (Membut
uhkan 7 orang)
Jumlah 1230
a. Rekrutmen Karyawan di RS AB
20
sumber rekrutmen secara internal (berasal dari karyawan yang sedang bekerja
di RS AB) maupun eksternal (berasal dari luar RS AB, seperti fresh graduate d
an karyawan dari RS lain) bergantung pada posisi jabatan yang dibutuhkan ole
h RS AB. Setelah mengetahui sumber rekrutmen yang dibutuhkan, maka peng
elola SDM RS AB dapat menentukan metode perekrutan yang dibutuhkan.
b. Seleksi Karyawan di RS AB
Proses dan mekanisme dari kegiatan seleksi dilakukan melalui empat taha
pan yakni seleksi administrasi dengan menyerahkan berkas-berkas yang dipers
yaratkan oleh RS AB. Tahapan yang kedua adalah tes psikologi. Tahapan yang
ketiga adalah tes wawancara. Pada tes wawancara pelamar akan diwawancarai
oleh kepala departemen yang menjadi minatnya, HRD, dan kepala atau direktu
r RS AB untuk mengetahui tingkat komitmen pelamar terhadap RS AB.
c. Orientasi Karyawan di RS AB
21
Tahapan orientasi sebagaimana yang sudah dijelaskan pada pembahasan
menurut Pahlevi pada tahun 2017, memiliki lima tahapan orientasi yaitu :
1. Perkenalan
Pada tahap ini karyawan pada RS AB akan dikenalkan pada unit kerja yan
g akan di tempatinya juga unit - unit kerja yang terkait dengan unit tempat
nya bekerja. Sebagai contohnya pada unit rawat inap, akan dikenalkan pa
da unit rawat inap juga unit yang terkait seperti unit farmasi atau obat - ob
atan, unit lab, unit administrasi, dan lainnya. Perkenalan dengan rekan yan
g ada pada unit rawat inap juga dilakukan untuk mendekatkan dirinya kep
ada rekan - rekan yang ada pada unit tersebut.
2. Penjelasan tujuan perusahaan
Pada tahap ini karyawan pada RS AB akan diberi tahu visi, misi, budaya,
dan struktur organisasi yang ada di RS AB, hal ini dilakukan agar tetap be
rtahannya budaya atau hal yang sudah dikenal oleh pasien kepada RS AB.
Penjelasan struktur organisasi dilakukan agar karyawan pada RS AB men
getahui garis koordinasi yang ada pada RS AB, posisi yang tepat untuk ia
melapor juga mempertanggung jawabkan pekerjaannya.
3. Sosialisasi pekerjaan
Kebijakan dan kode etik RS AB akan diperkenalkan pada tahap ini. Kebija
kan ini dapat berupa reward ketika mencapai sebuah target, career untuk
mengetahui jenjang karir yang akan dijalani karyawan RS AB, juga trainin
g untuk mengembangkan potensi yang ada pada karyawan RS AB agar da
pat meningkatkan atau mengasah kembali potensi yang ada pada karyawa
n RS AB.
4. Jalur komunikasi
Pada tahap ini RS AB akan memberi fasilitas untuk menampung aspirasi d
an pertanyaan dari karyawan RS AB. Hal ini dilakukan untuk mendorong
karyawan pada RS AB untuk mencari bantuan kepada rekan yang lain dan
respon yang diberikan akan membuat karyawan RS AB merasa diterima j
uga nyaman untuk melakukan pekerjaannya.
5. Proses monitoring
22
Pada tahap ini RS AB akan menjelaskan mengenai target yang harus dicap
ai pada saat bekerja. Target - target pada RS AB diatur dalam Standar Pela
yanan Minimal yang sudah diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan N
o. 129 tahun 2008 juga Standar Operasional Prosedur yang sudah ditetapk
an oleh RS AB. Hal ini dilakukan agar karyawan RS AB dapat termotivasi
untuk melakukan pelayanan yang maksimal kepada pasien.
3.1 Kesimpulan
Kegiatan rekrutmen, seleksi, dan orientasi merupakan serangkaian kegiatan
yang dapat dilakukan oleh organisasi dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga ke
rja. Seragkaian kegiatan tersebut menjadi alternatif terbaik dalam mendapatkan sum
ber daya manusia yang berkualitas. Kegiatan tersebut dimulai dari rekrutmen. Pada
tahap rekrutmen, pengelola SDM akan melakukan job analysis terlebih dahulu. Ha
sil yang didapatkan dari job analysis berupa job description dan job spesification. K
edua hal tersebut dapat memberikan informasi kepada pengelola SDM terkait tugas
dan wewenang dalam suatu jabatan serta kualifikasi atau syarat bagi seseorang agar
dapat menduduki jabatan tersebut. Selain itu, hasil dari job analysis dapat digunaka
n untuk menghitung tenaga kerja yang dibutuhkan dalam suatu organisasi. Ketika s
udah mengetahui tenaga kerja yang dibutuhkan, maka pengelola SDM dapat melak
ukan rekrutmen. Tahap yang dilakukan setelah rekrutmen selanjutnya adalah seleks
i. Pada tahap seleksi akan dipilih beberapa kandidat yang sekiranya memenuhi syar
at dalam suatu jabatan. Untuk memaksimalkan kinerja karyawan baru, maka dilaku
kan orientasi. Orientasi dilakukan agar karyawan baru dapat beradaptasi dengan lin
gkungan organisasi, budaya organisasi, dan proses kerja di unit kerjanya. Serangkai
an hal tersebut dilakukan untuk menjaga kualitas SDM dalam organisasi. SDM orga
nisasi yang berkualitas dapat membantu organisasi dalam mewujudkan tujuannya.
3.2 Saran
Dalam melakukan kegiatan rekrutmen, seleksi serta orientasi hendaknya har
us melihat dulu dari segi kebutuhan dan situasi organisasi. Jika dirasa sudah sangat
membutuhkan untuk menambah karyawan baru demi memperlancar dalam pencapa
23
ian tujuan, maka kegiatan rekrutmen, seleksi serta orientasi dapat dilaksanakan. Na
mun, apabila dirasa organisasi masih belum terlalu membutuhkan untuk menambah
jumlah karyawan, maka perlu melakukan pertimbangan lagi dalam melakukan kegi
atan rekrutmen, seleksi serta orientasi. Memandang kondisi organisasi terlebih dahu
lu sangat disarankan, karena kegiatan rekrutmen, seleksi serta orientasi membutuhk
an dana yang tidak sedikit dalam pelaksanaannya, sehingga kemungkinan akan mer
ugikan organisasi jika tidak dilakukan pertimbangan dengan matang terkait pelaksa
naan rekrutmen, seleksi dan orientasi.
24
DAFTAR PUSTAKA
Azam, I. (2016). PENGARUH REKRUTMEN DAN PELATIHAN TERHADAP KINE
RJA KARYAWAN PADA PT. TRAKTOR NUSANTARA PEKANBARU. Skri
psi. Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sult
an Syarif Kasim. Riau ( http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/2807, diakses 9
Maret 2021).
Fahlevi, M., & Setiawan, H. H. (2017). PENGARUH PENEMPATAN KERJA DAN ORI
ENTASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT. TASPEN (Persero) BAND
UNG (Doctoral dissertation, Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpas B
andung).
Larasati, Sri. Manajemen Sumber Daya Manusia. 1 ed., Yogyakarta, Penerbit Deepublis
h, 2018.
Montalu, Ricky, et al. “Pengaruh Kepribadian, Orientasi Kerja, dan Penempatan Pegaw
ai Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Su
lawesi Utara.” Jurnal EMBA, vol. Vol. 4 No.1 Maret 2016, 2016, pp. 1318-1329.
Media Neliti, https://media.neliti.com/media/publications/3003-ID-pengaruh-kep
ribadian-orientasi-kerja-dan-penempatan-pegawai-terhadap-kinerja-peg.pdf. Acc
essed 09 Maret 2021.
Nasir, Adeningstati. “ANALISIS SISTEM REKRUITMEN TENAGA KESEHATAN
DI RSUD KABUPATEN MUNA BARAT.” Diligib Unhas, 2017, http://digilib.u
nhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YjRmZDg4NjI1YmE4O
DU4NGQxMTY5ZGQ0MjFjODVmMGRjM2Y5MzlmYw==.pdf. Accessed 10
Maret 2021.
Prasetya, A. I., Cahyo, A. D., & Maula, A. (2018). Metode dan Prosedur Pelaksanaan R
ekrutmen Seleksi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Competence: Journ
al of Management Studies, 12(2).
25
Pusparani, D. (2018). ANALISIS PROSES PELAKSANAAN REKRUTMEN, SELEK
SI, DAN PENEMPATAN KERJA KARYAWAN (Studi pada Hotel dan Restora
n Mahkota Plengkung. Jurnal Administrasi Bisnis, 58(2), 101-109.
Suherman, U. D. (2019). ORIENTASI DAN PENGEMBANGAN PEGAWAI DALAM
PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI DI PEGADAIAN SYARIAH. ADLIYA :
Jurnal Hukum dan Kemanusiaan, 13(1), 101-114.
Zen, Santo, and H. Purwadhi. “Pengaruh Orientasi Karyawan dan Pelatihan Terhadap K
inerja Karyawan Pada Rumah Sakit Lira Medika Karawang.” Accessed 9 Maret
2021.
26