SKRIPSI
Oleh:
Ignasius Kristiandi
NIM: 161124011
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Keluarga Kudus
Nasaret karena tanpa berkat dan perlindungan-Nya penulis tidak mungkin sampai
pada titik ini, kepada kedua orang tua saya Stepanus Sarno dan Agustina
Sumarsini yang dengan sabar dan penuh kasih membantu secara materi maupun
moril kepada penulis untuk menyelesaikan studi.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ...................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xvi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ............................................................................ 5
D. Manfaat Penulisan .......................................................................... 6
E. Metode Penulisan ........................................................................... 6
F. Sistematika Penulisan ...................................................................... 6
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR SINGKATAN
Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab
Indonesia.
B. Singkatan-Singkatan Lain
KK : Kepala Keluarga
N : Responden
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan hidup memiliki sifat lestari yang harus dijaga dan manusia
harus dapat berinteraksi dengan cara saling menjaga dan menguntungkan. Hal ini
membuat manusia tidak hanya sebagai penikmat semata, tetapi juga sebagai
penjaga kelangsungan alam. Hutan merupakan paru-paru dunia yang harus dijaga.
Semakin banyak pencurian kayu dan penebangan liar maka akan semakin
mempersulit alam untuk membagi sejuta manfaatnya bagi manusia. Hal ini
ditambah lagi dengan pencemaran lingkungan dan pemanasan global yang sangat
yang memprihatinkan. Kerusakan lingkungan hidup tidak terlepas dari peran serta
seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pemanfaatan sumber daya alam sebagai
salah satu sumber penghasilan. Hal ini mengakibatkan banyaknya hutan yang
tahunnya pasti terjadi bencana alam yang diakibatkan oleh rusaknya lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tercemar ketiga di dunia, Kota Medan mengalami pemanasan yang kian signifikan
beberapa bulan terakhir, dan emisi gas rumah kaca kita nomor tiga tertinggi di dunia
karena kebakaran hutan dan deforestasi yang kian masif. Setiap musim kemarau
banyak terjadi kebakaran hutan, kabut asap, dan kekeringan. Sedangkan ketika
musim penghujan sering terjadi bencana seperti banjir dan tanah longsor.
Penggunaan plastik yang berlebihan juga ikut serta dalam menambah tercemarnya
lingkungan hidup. Hal ini dikarenakan sampah yang ditimbulkan oleh bahan plastik
tidak dapat diurai oleh alam dengan cepat, sehingga menimbulkan penumpukan.
Sampah plastik sering menjadi penyebab terjadinya bencana banjir karena dapat
Provinsi Lampung sendiri juga tidak terlepas dari adanya bencana alam
yang selama ini sering terjadi. Hal ini terjadi karena di Provinsi Lampung sudah
banyak terjadi penebangan atau pembakaran pohon secara ilegal dan besar-besaran.
Hal ini dilakukan untuk membuka lahan yang sebelumnya hutan agar dijadikan
tempat wisata, villa, dan perumahan. Selain itu, banyak hutan-hutan di Provinsi
buah-buahan. Tak hanya itu saja, kayu-kayu hasil penebangan juga memiliki harga
bencana yang terjadi selama ini. Kerusakan alam jika terus dibiarkan akan berperan
pihak yang paling lemah di bumi: “Baik pengalaman hidup sehari-hari maupun
penelitian ilmiah menunjukkan bahwa efek paling parah dari semua perusakan
peduli, merawat, dan menjaga bumi kita sebagai rumah bersama. Dengan ini, Paus
Fransiskus mengundang kita manusia untuk berdialog membahas masa depan bumi
Saudari ini sekarang menjerit karena segala kerusakan yang telah kita
timpakan padanya, karena tanpa tanggungjawab kita menggunakan dan
menyalahgunakan kekayaan yang telah diletakkan Allah di dalamnya. Kita
bahkan berpikir bahwa kitalah pemilik dan penguasa yang berhak untuk
menjarahnya. Kekerasan yang ada dalam kita yang terluka oleh dosa,
tercermin dalam gejala-gejala penyakit yang kita lihat pada tanah, air, udara,
dan pada semua bentuk kehidupann. Oleh Karena itu bumi, terbebani dan
hancur, termasuk kaum miskin yang paling ditinggalkan dan dilecehkan
oleh kita. Ia “mengeluh dalam rasa bersalin” (Roma8:22). Kita lupa bahwa
kita sendiri dibentuk dari debu tanah (kejadian 2:7); tubuh kita tersusun dari
partikel-partikel bumi, kita menghirup udaranya dan dihidupkan serta
disegarkan oleh airnya (Laudato Si’, 1).
suatu masalah yang memiliki hubungan secara langsung dengan kehidupan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kegiatan sehari-hari menusia. Krisis ekologi terjadi karena adanya krisis kesadaran
Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo merupakan bagian dari 18 paroki
dan 6 Unit Paroki yang berada di bawah naungan Keuskupan Tanjung Karang. Unit
Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo menyadari bahwa merawat lingkungan hidup
pengamatan dan informasi yang sudah didapat oleh penulis selama ini, gerakan
ekologis sudah dilakukan di Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo. Bahkan
hampir di setiap kegiatan yang diadakan di Unit Paroki Hati Kudus Yesus
Sukoharjo selalu diberikan waktu untuk menanam pohon sebagai wujud kenang-
kenangan telah dilaksanakan suatu kegiatan. Hal ini disambut baik oleh setiap stasi
yang ada di Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo. Gerakan ekologis ini
lingkungan. Salah satu bentuk perwujudan iman yang nyata yaitu dengan
Penulis merasa prihatin dengan adanya peristiwa bencana alam yang terjadi
akibat krisis ekologi. Oleh karena itu, laju kerusakan alam tidak boleh dibiarkan
merajalela begitu saja. Laju kerusakan alam dapat ditekan bahkan dihentikan
dengan cara melakukan pertobatan ekologis serta menanamkan sikap cinta dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
judul skripsi.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas pada tulisan karya tulis ini dirumuskan sebagai
berikut:
3. Upaya apa yang dapat dilakukan oleh umat Unit Paroki Hati Kudus Yesus
C. Tujuan Penulisan
hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan karya tulis ini bagi pihak-pihak yang terkait ialah:
1. Bagi Penulis.
Melalui karya tulis ini, penulis belajar untuk mencari bentuk kegiatan yang
lingkungan hidup.
Tulisan ini mengajak kita semua agar tergerak hatinya untuk peduli dan
E. Metode Penulisan
kuesioner dan juga wawancara. Dari pengumpulan data secara kuesioner dan
F. Sistematika Penulisan
pertobatan ekologis
Bab III membahas tentang gambaran umum mengenai Unit Paroki Hati
Kudus Yesus Sukoharjo. Selain itu bab 3 juga akan mengenai penelitian yang
dengan didukung data hasil penelitian. Bab V juga akan berisikan saran yang
BAB II
rumusan masalah, tujuan penulisan karya ilmiah, manfaat, metode penulisan, dan
sistematika penulisan. Pada bab II ini, penulis akan membahas secara mendalam
pertobatan ekologis dalam dua bagian, yakni: konsep ekologi, dan konsep
pertobatan. Secara keseluruhan bab ini berisikan kajian pustaka dari berbagai
lingkup ekologi, ekoteologi, dan ekologi dalam cahaya Kitab Suci. Uraian kedua
macam krisis lingkungan hidup, tanggung jawab Gereja terhadap lingkungan hidup
A. KONSEP EKOLOGI
Dalam pokok bahasan ini akan dipaparkan uraian mengenai konsep ekologi
terdiri dari pengertian ekologi, ruang lingkup ekologi, ekoteologi, dan ekologi
1. Pengertian Ekologi
hidupnya disebut dengan ekologi. Istilah ekologi untuk pertama kali digunakan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Haeckel, seorang ahli ilmu hayat, pada pertengahan dasawarsa 1860-an. Kata
ekologi sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos.
Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, sedangkan logos artinya ilmu atau
pengetahuan. Karena itu secara harafiah ekologi berarti ilmu tentang makhluk hidup
dalam rumahnya atau dapat diartikan sebagai ilmu tentang rumah tangga makhluk
lingkungan di mana mereka berkembang (Laudato Si’, 106). Oleh karena itu
sejati ialah melindungi lingkungan, ekologi manusia, ekologi sosial, dan ekologi
budaya pada waktu yang sama. Di dalam Laudato Si’, terdapat kata-kata tentang
perawatan rumah kita bersama. Hal ini semakin menegaskan bahwa setiap orang
memiliki peran dalam merawat lingkungan hidup atau rumah bersama. Merawat
rumah bersama dapat kita lakukan melalui tindakan kita sehari-hari seperti; tidak
kertas dan plastik, menghemat penggunaan air, listrik dan sebagainya. Hal ini,
makhluk hidup dan lingkungan. Bumi ini memiliki banyak jenis makhluk hidup,
mulai dari binatang dan tumbuhan yang kompleks hingga organisme yang
sederhana seperti jamur, amuba dan bakteri. Meskipun demikian semua makhluk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
hidup tanpa terkecuali, tidak bisa hidup sendirian. Masing-masing tergantung pada
makhluk hidup yang lain maupun benda mati sekelilingnya (Wenny Silviaariska,
2013).
wilayah kerja ekologi sebagai salah satu model yang berdasarkan atas anggapan
bahwa seluruh alam semesta merupakan suatu ekosistem tersusun dari kelompok-
merupakan suatu kesatuan dengan kelompok yang lain. Dalam cakupan wilayah
kerja ekologi perlu kita ketahui ada beberapa pengertian di antaranya, individu
adalah satu kesatuan struktur yang membangun suatu kehidupan dalam bentuk
makhluk hidup, misalnya dalam sebuah kebun terdapat jeruk, jambu, pisang, dsb,
karena setiap pohon disebut individu. Populasi adalah kumpulan individu suatu
spesies makhluk hidup yang sama, misalnya sapi di padang rumput. Komunitas
adalah beberapa kelompok makhluk hidup yang hidup bersama-sama dalam suatu
tumbuhan saja, tetapi juga segala bentuk materi yang melakukan siklus dalam
bagian sistem itu, dan energi yang menjadi kekuatan bagi ekosistem. Dan yang
terakhir biosfer adalah tingkatan organisasi biologi terbesar yang mencakup semua
11
> protoplasma —> sel —> jaringan —> organ tubuh —> sistem organ —>
organisme —> populasi —> komunitas —> ekosistem —> biosfer. Ilmu ekologi
hubungan lingkungan secara individual atas dasar fisiologi. Pada waktu itu para
cendekiawan, khususnya dari kalangan ilmu alam, kurang menaruh perhatian pada
berbagai ilmu yang sifatnya umum, tetapi orang lebih banyak mengarahkan
ilmu ekologi jika dibandingkan dengan ilmu lain, terutama ekonomi dan politik
kurang memadai, namun ekologi terus berkembang. Sebagai bukti bahwa ilmu
3. Ekoteologi
alam yang sejalan dengan maksud penciptaan seperti dalam kitab Kejadian 1-2
setiap jenis ciptaan memiliki fungsi dan nilai yang bersifat intrinsik pada dirinya,
oleh karena itu ciri dan karakter ciptaan Allah memiliki urutan yang jelas adanya
yang serius dan mengancam kehidupan manusia dan alam ciptaan. Ekoteologi
menata tugas dan tanggung jawab manusia terhadap ciptaan Allah di bumi (Pasang,
2011:85). Pada dasarnya ekoteologi memiliki beberapa unsur yang menjadi benang
12
sebab iman bangsa Israel memang menyandarkan diri pada sejarah karya
dipandang sebagai yang berbeda dari Allah dan ada karena tindakan Allah. Kosmos
dan segala isinya diciptakan melalui sabda Allah. Iman bangsa Israel akan
Perjanjian Lama membuka koleksi pengalaman iman bangsa Israel dengan kisah
Penciptaan dalam Kejadian 1:1-2:4a. Selanjutnya, dalam Kejadian 2-3 (Adam dan
Hawa), disampaikan sebuah kritik terhadap situasi bumi yang nyata. Kendati
demikian, Kejadian 2-3 memberikan pengharapan bagi masa depan manusia dan
dunianya. Dunia ciptaan Tuhan mempunyai masa depan. Kisah tentang realitas dan
masa depan lingkungan hidup dilanjutkan dalam cerita tentang air bah (Tara, 2008:
30).
refleksi ekologis. Pertama, kisah air bah ini berbicara tentang sebuah malapetaka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
terhadap bumi, suatu peristiwa yang menghancurkan bumi dan lingkungan hidup.
Kedua, kisah air bah ini menghubungkan malapetaka tersebut dengan kegagalan
manusia untuk mengambil tempatnya yang wajar sebagai salah satu makhluk di
bumi. Ketiga, kisah air bah menyajikan suatu simbol kuat untuk tindakan
pemeliharaan lingkungan hidup, yakni dalam figur nabi Nuh. Nabi Nuh bertindak
bahwa Sang Pencipta mau memelihara karya-Nya yang terancam (Tara, 2008: 31-
32).
Iman ekologis bangsa Israel juga tampak dalam Kitab Sejarah dan para nabi.
Yosua dan Raja-raja misalnya, sangat menekankan tema tanah dan kaitan antara
keadaan tanah dengan mutu hidup orang Israel. Dalam sastra para nabi, kitab Yoel
perlu diperhatikan secara khusus. Kitab ini memberikan sebuah gambaran ritual
untuk memulihkan aturan kosmis yang dapat kita gunakan untuk beberapa hal
bangsa manusia. Demikian para nabi Perjanjian Lama begitu menghargai alam
sejarah (Laudato Si’, 49). Eksistensi manusia didasarkan pada tiga relasi dasar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
terkait: hubungan dengan Allah, dengan sesama, dan dengan bumi. Tiga relasi dasar
ini harus tetap dijaga keharmonisannya agar tetap terjadi keseimbangan dalam
kehidupan ini. Bumi sudah ada sebelum manusia ada dan telah diberikan kepada
manusia. Oleh sebab itu kita diundang untuk mengusahakan dan memelihara bumi
(Laudato Si’, 50). Tanggung jawab terhadap bumi milik Allah menyiratkan bahwa
manusia yang diberkati dengan akal budi, menghormati hukum alam dan
Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, Rasul Paulus sangat yakin bahwa Allah
telah menciptakan dunia dalam Kristus (1 Kor 8:6; Ef 1:3-14). Hikmat Allah dalam
Yesus Kristus ditujukan bukan hanya kepada insan yang berdosa melainkan kepada
seluruh makhluk ciptaan (Kol 1:15-20). Teks ini mengungkapkan bahwa Kristus
seluruh alam semesta. Sejarah keselamatan yang dimulai dengan tindakan Allah
mencipta, merupakan tata misteri Kristus. Bapa tampak sebagai ‘Sumber dan
alam ciptaan mengalami kesempurnaan dan kepenuhan dalam diri Yesus Kristus.
Semua makhluk bergerak maju bersama-sama dengan kita dan melalui kita menuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
titik akhir yang sama, yaitu Allah, dalam kepenuhan transenden di mana Kristus
bangkit merangkul dan menerangi segala sesuatu (Laudato Si’, 62). Hal ini semakin
menegaskan bahwa Yesus Kristus hadir bumi, bangkit, dan mulia untuk seluruh
ciptaan.
B. Konsep Pertobatan
krisis lingkungan hidup, tanggung jawab Gereja terhadap lingkungan hidup, dan
pola hidup ekologis sebagai wujud pertobatan ekologis; maka dalam pokok bahasan
Bertolak dari realita yang ada bahwa krisis ekologi adalah masalah moral
persoalan yang dihadapi umat manusia sebagai akibat dari perusakan alam yang
telah dilakukan. Krisis ekologi dapat menyebabkan terjadinya bencana alam berupa
tanah longsor, banjir, atau kekeringan. Hal-hal yang terkait dengan kemampuan
pangan, air bersih dan energi, juga menjadi persoalan. Semuanya mengarah pada
situasi krisis ekologi dan menjadi ancaman serius yang harus dihadapi dan dicari
jalan keluarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Melalui Ensiklik Laudato Si, Paus Fransiskus mengajak kita manusia untuk
bahwa kemajuan ilmu pengetahuan tetap perlu bersinergi dengan kesadaran peduli
lingkungan. Selain itu Paus Fransiskus melalui Ensiklik Laudato Si’ mengajak kita
untuk membaharui diri kita lagi di tengah keadaan bumi yang sedang dilanda oleh
krisis ekologis. Harta kekayaan spiritualitas Kristen, hasil dua puluh abad
pengalaman pribadi dan komunal, memberi sumbangan indah kepada upaya untuk
alam. Setelah kehilangan kerendahan hati dan menjadi terlalu terpesona dengan
kerusakan bagi masyarakat dan lingkungan (Laudato Si’, 167). Untuk dapat
sebuah kerendahan hati dan memandang bahwa semua hal yang diciptakan Tuhan
ekologis bagi orang-orang Kristen. Orang yang dalam doanya sungguh merasakan
belas kasih Allah sehingga hatinya tergerak untuk melestarikan lingkungan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
maka biarkan saja hal itu terjadi. Namun ada juga orang yang dapat bertemu dengan
Yesus melalui aksi nyata sebagai bentuk konkrit dari kepeduliannya terhadap
dari dalam diri. Bukan hanya bersifat praktis tetapi lebih-lebih bersifat spiritual.
bahwa dalam ciptaan ada aspek sakral dan suci misalnya bahwa setiap makhluk
hidup mempunyai nilai intrinsik atau tujuan pada dirinya. Konsep ini berakar pada
keyakinan setiap orang supaya tidak melahirkan sikap keliru memandang alam dan
tahu menempatkan diri di dalam konteks alam semesta. Artinya bukan hanya
sekedar ide tetapi lebih ke panggilan yang lahir dari dalam diri untuk menumbuhkan
dalam relasi dengan dunia di sekitar. Pertobatan ini berarti memahami bahwa
kehidupan yang dijalani adalah panggilan merawat dan melindungi karya Allah,
bukan opsi atau aspek sekunder yang sebagai citra Allah. Meskipun fondasinya
adalah komitmen pribadi tetapi perubahan hati ini perlu disokong oleh jaringan
yang lebih luas yakni masyarakat. Perubahan hati memerlukan kekuatan dan
bagi semua orang. Maka pertobatan ekologis yang datang dari masing-masing
pribadi, pada satu titik, akan mengerucut menjadi pertobatan komunal. Perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
hati ini selalu menyiratkan sikap bersama untuk menumbuhkan sikap perlindungan
yang penuh kasih. Menyiratkan rasa syukur bahwa dunia ini adalah hadiah dari
Sang Pencipta. Kesadaran bahwa manusia tidak terputus dari makhluk lainnya
segala upaya dan tindakan untuk dapat menciptakan kembali keutuhan seluruh
ciptaan. Pertobatan ini menunjuk pada suatu perjuangan untuk menemukan kembali
kesadaran dan sikap yang benar terhadap lingkungan hidup. Alam dan lingkungan
Dalam kurun waktu tertentu kerusakan alam selalu datang silih berganti.
Sebagian dari kerusakan alam bisa dikategorikan sebagai bencana alam karena
memang peristiwa tersebut terjadi karena peristiwa alam. Tetapi kerusakan atau
krisis lingkungan hidup disebabkan karena ulah dan perilaku manusia yang kurang
a. Polusi
Pada masalah krisis lingkungan hidup yang pertama adalah polusi atau
pencermaran lingkungan hidup. Udara, air dan tanah yang sudah terkena polusi agar
dapat menjadi bersih dan normal kembali membutuhkan waktu yang lalu. Asap
kendaraan beroda dua maupun beroda empat dan sektor industri adalah sumber
19
dini (Laudato Si’, 16). Sementara polusi air disebabkan oleh tumpahan minyak,
hujan asam dan limpasan perkotaan sehingga air menjadi kotor dan tidak jernih lagi.
Di sisi lain, pencemaran udara disebabkan oleh berbagai gas dan racun yang
dikeluarkan oleh industri dan pabrik-pabrik serta sisa-sisa pembakaran bahan bakar
fosil. Sedangkan pencemaran tanah terutama disebabkan oleh limbah industri yang
merusak unsur hara dan zat nutrisi di tanah yang sangat penting bagi tumbuh-
b. Pembuangan Limbah
di Jakarta atau kota-kota di Indonesia merupakan masalah yang cukup serius dan
menjadi salah satu faktor utama dalam kerusakan lingkungan hidup. Selain limbah
rumah tangga, limbah sektor industri yang sering dibuang ke sungai juga dapat
Padahal banyak sungai-sungai yang sangat penting bagi ekonomi masyarakat dan
menyebabkan pencemaran laut di Indonesia dan dapat merusak ekosistem laut dan
sumber perikanan yang ada. Pembuangan limbah nuklir memiliki bahaya kesehatan
yang luar biasa, terutama akibat radiasi. Di banyak tempat di dunia, orang lansia
mengeluh bahwa lanskap yang pernah indah sekarang ditutupi dengan sampah
(Laudato Si’, 17). Kualitas air bersih juga menjadi semakin berkurang akibat
20
c. Perubahan Iklim
Perubahan iklim seperti pemanasan global adalah hasil dari praktik manusia
seperti emisi gas rumah kaca. Perubahan iklim merupakan masalah global dengan
(Laudato Si’, 20) Pemasaran global menyebabkan meningkatnya suhu lautan dan
kenaikan di permukaan air laut. Pada perubahan iklim ini juga dapat mengubah pola
alami musim dan curah hujan seperti banjir bandang. Akibat perubahan cuaca
tahun hilang ribuan spesies tanaman dan hewan yang tidak pernah akan kita kenal
lagi, dan tidak pernah akan dilihat anak-anak kita, karena telah hilang selamanya
(Laudato Si’, 25) Pada pembukaan hutan untuk pengembangan sektor perkebunan,
oksigen, membantu menciptakan hujan, menjadi habitat bagi berbagai jenis satwa
yang penting untuk mendukung bagi kehidupan manusia. Apabila sudah hancur
21
Fakta bahwa keadaan alam dan lingkungan hidup kita dari waktu ke waktu
terus mengalami kerusakan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang kurang
bertanggungjawab, yang kurang atau tidak sama sekali peduli pada kelestarian dan
keberlangsungan hidup manusia dan makhluk ciptaan. Kenyataan kondisi alam dan
lingkungan hidup kita saat ini sedang menghadapi masalah dan persoalan yang
sangat serius. Ibu Pertiwi dirusak, dieksploitasi dan dihancurkan oleh bermacam-
pohon di wilayah hutan secara serampangan. Semua situasi dan kondisi alam seperti
itu, kiranya bukanlah hanya menjadi sebuah wacana dan omong kosong, malainkan
sungguh telah menjadi keprihatinan para ekolog, aktivis dan para pencinta
dan lingkungan hidup, telah menunjukkan kepada kita bahwa semua elemen
persekutuan umat Allah memiliki tugas perutusan yang lebih besar untuk senantiasa
keutuhan ciptaan.
Hal pertama yang dapat dilakukan Gereja yaitu mendukung program-program yang
sudah direncanakan oleh pemerintah dalam bidang lingkungan hidup. Dalam hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
pusat, misalnya konversi energi, penggunaan kendaraan hemat energi, dan lain-lain
(Pasang 2011: 248). Gereja juga dapat mendorong anggota jemaat agar dapat
melakukan penanaman pohon di lingkungan sekitar tempat tinggal. Hal kedua yang
dapat dilakukan Gereja yaitu bekerja sama dengan pemeluk agama lain dalam
penyelamatan lingkungan hidup yang ada. Hal ketika yang dapat dilakukan Gereja
kapasitas warga gereja dalam hal kepedulian terhadap lingkungan dapat dilakukan
bersama dengan lembaga swadaya masyarakat yang ada, misalnya bersama Word
Wildlife Fund (WWF). Semua usaha yang dilakukan oleh Gereja merupakan wujud
yang pada gilirannya mendorong aneka bentuk egoisme kolektif. Ketika orang
a. Hidup Berkualitas
Setiap orang perlu kembali pada martabatnya sebagai makhluk yang mampu
bersyukur atas kehidupan yang telah diberikan Tuhan kepada manusia. Berkualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
menjadi identitas dan ekspresi atas dirinya dengan segala keunikan terutama dalam
(09/092016), berkualitas yang kami maksud bukan dalam arti cerdas atau pintar tapi
yang tidak lepas dari nilai-nilai spiritual yang menegaskan manusia sebagai citra
kebajikan yang terpancar sejak proses kehidupannya berawal. Pada tataran moral,
manusia hidup dalam sebuah komunitas moral yang tidak hanya mencakup sesama
manusia saja. Manusia hidup dalam sebuah komunitas moral bersama seluruh
kehidupan dan seluruh ekosistem. Karena itu, yang disebut sebagai komunitas
ekologis. Manusia tidak hanya mempunyai kewajiban dan tanggung jawab moral
terhadap ekosistem, alam semesta, khususnya planet bumi ini. Atas dasar inilah,
cara pandang kita terhadap alam yang selama ini bersifat antroposentris yang
mengutamakan kepentingan manusia harus diubah dan diperluas. Kita perlu untuk
memiliki cara pandang baru yang lebih ekosentris yang memandang kehidupan
serta ekosistem sebagai bernilai lebih pada dirinya sendiri. Itulah yang disebut
lingkungan yang ada (selain manusia) secara proposional dan seimbang (Marfai,
2005: 35).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
b. Hidup Sederhana
Pada poin ini juga penting adalah kita hidup tidak berlebihan dalam hal
kepemilikan. Mengapa ini menjadi poin yang penting untuk menghindari sikap
berlebihan dalam hal ini karena kita sudah memakai segalanya melebihi apa yang
bumi sediakan. Bila semua orang tidak membatasi diri, bumi tidak cukup untuk
menyediakan segala sesuatu yang diinginkan oleh manusia. Bumi hanya mampu
menyediakan sesuatu yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Sikap hidup sederhana
krisis lingkungan dan manusia. Sederhana mesti menjadi gaya hidup baru sebagai
c. Hidup Berhemat
Jika hemat untuk kaya maka yang bisa menikmati kekayaan sebatas individu
berkaitan yang dibutuhkan dunia saat ini, bukan lagi hemat pangkal kaya yang
25
d. Peduli
Sikap peduli ini menjadi pedoman dan aksi lain untuk mewujudkan penataan
relasi antara manusia dengan keadaan di sekitarnya. Peduli dalam konteks ini
adalah tidak berfokus pada kebutuhan diri sendiri. Individu memang perlu
diperhatikan namun bukan mengasah sikap individualisme. Perlu sikap hidup yang
lebih peka terhadap realitas di sekitar. Peduli dalam hal ini, berarti ada kemampuan
karena manusia adalah mahkluk individu sekaligus mahkluk sosial dan ekologis.
Simpul dari sikap peduli adalah kesediaan untuk berbagi dengan kehidupan. Salah
satu contoh, kita tidak harus membuang-buang makanan. Karena banyak orang
masih mengalami kesulitan dalam hal pangan sementara tak sedikit orang
menyisahkan makanan dan dibuang begitu saja. Data pada Tahun 2014
sedangkan penduduk yang tergolong rawan pangan parah sebesar 17, 39 persen
e. Semangat Berbagi
Berbagi merupakan realisasi konkret sikap peduli antar satu sama lain.
Menghayati bahwa apa yang kita miliki bukan hanya untuk diri sendiri. Ibu Teresa
dari Kalkuta mengatakan give until you feel hurts. Artinya, memberi yang terbaik
dari diri kita. Bukan hanya materi dalam konteks ini, tetapi berbagi pengalaman,
26
bermakna ini hanya mungkin terjadi ketika setiap pribadi melihat dirinya sebagai
mahkluk yang punya kualitas diri, spiritual, sosial dan bermoral. Dan tidak cukup
hanya melihat dan merenung kualitas tadi melainkan diekspresikan dengan kerelaan
berbagi. Ekspresi ini akan terus meneguhkan diri sebagai manusia yang memiliki
makna sebagai ciptaan dengan daya religius, individu, sosial dan ekologis (Putra,
2020:6).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
Dalam bab ini, penulis akan memaparkan gambaran umum mengenai Unit
Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo berdasarkan buku data umat tahun 2017.
dan partisipasi umat dalam menghadapi krisis lingkungan hidup. Penelitian yang
akan dipaparkan pada bagian ini terdiri dari: permasalahan penelitian, tujuan
penelitian.
1. Keadaan Geografis
a. Wilayah Teritorial
Wilayah Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo terletak di dua kabupaten
Kabupaten Pringsewu terdapat enam stasi, yaitu Stasi Sukoharjo, Stasi Margosari,
Stasi Waringin Sari, Stasi Purwodadi, Satsi Totokarto, dan Stasi Panggungrejo.
Stasi Lumbirejo, Stasi Pujodadi, dan Stasi Pujiwaluyo. Bagian barat dan selatan
Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo berbatas dengan Paroki Santo Yosef
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
sedangkan bagian timur berbatasan dengan Paroki Santo Yohanes Rasul Kedaton.
Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo memiliki 10 stasi yang dibagi
Unit Paroki dan terdiri dari 4 wilayah, serta 11 lingkungan. Stasi Totokarto terdiri
dari 3 wilayah dan 9 lingkungan. Stasi Roworejo terdiri daro 2 wilayah dan 7
Waringin Sari terdiri dari 2 wilayah dan 4 lingkungan. Stasi Lumbirejo terdiri dari
Panggungrejo terdiri dari 1 wilayah dan 2 lingkungan. Stasi Pujodadi terdiri dari 2
mengenai wilayah dan lingkungan di setiap stasi dapat dilihat di dalam tabel pada
lampiran.
b. Kondisi Alam
Wilayah Unit Paroki Sukoharjo rata-rata memiliki suhu harian antara 24o-
27oC, dengan 2 musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Dalam
cakupan wilayah di unit paroki masih memiliki lahan yang cukup untuk melakukan
kegiatan pertanian, seperti perkebunan dan sawah. Kondisi tanah yang yang baik
Sukoharjo memiliki sumber air yang cukup untuk mendukung kegiatan keseharian
masyarakat yang ada di wilayah tersebut. Sebagian besar lahan pertanian yang ada
di wilayah unit paroki mengandalkan air hujan, namun ada beberapa daerah
29
Kondisi jalan yang ada di wilayah Unit Paroki hati Kudus Yesus Sukoharjo
tidak semuanya bagus. Ada beberapa stasi yang kondisi jalanannya masih
berlubang dan menyebabkan genangan air ketika musim penghujan. Hal ini ini
2. Keadaan Umat
Berdasarkan data pendataan umat yang terdapat dalam buku data umat
(2017:15), di Unit Paroki hati Kudus Yesus Sukoharjo terdapat 854 KK dengan
2719 jiwa. Setiap stasi yang ada di unit paroki memiliki jumlah umat yang berbeda-
beda, antara stasi satu dengan stasi yang lain memiliki perbedaan jumlah umat yang
cukup besar. Stasi Sukoharjo memiliki 183 KK dengan 577 jiwa, Stasi Totokarto
160 KK dengan 520 jiwa, Stasi Roworejo 119 KK dengan 355jiwa, Stasi Purwodadi
114 dengan 368 jiwa, Stasi Waringin Sari 92 KK dengan 293 jiwa, Lumbirejo 54
KK dengan 192 jiwa, Stasi Margosari 41 KK dengan 125 jiwa, Stasi Panggungrejo
KK dengan 82 jiwa. Tabel daftar KK dan jumlah umat secara detail dapat dilihat
pada lampiran.
a. Kondisi Sosial
adalah masyarakat yang heterogen, baik secara etnis maupun agama. Etnis Jawa
merupakan etnis mayoritas di sekitar Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo.
30
masyarakat di sekitar Unit Paroki Sukoharjo beragam, akan tetapi keberagaman itu
masyarakatnya masih kental dengan pola hidup orang desa yang belum banyak
terkontaminasi oleh gaya hidup orang kota metropolitan. Semangat hidup gotong-
Toleransi terhadap umat Katolik sebagai salah satu kelompok minoritas cukup baik,
tidak pernah terjadi gangguan terhadap peribadatan umat Katolik. Secara politis,
peran umat Katolik dalam tata pemerintahan sangat minim. Jumlah umat yang
pengurus LSM maupun pengurus ormas) masih rendah. Faktor mendasar yang
b. Kondisi Budaya
adalah suku Jawa. Dari sudut sosial budaya, masyarakat warga yang Jawa memberi
masukan dalam merancang pelayanan Gereja supaya lebih efektif, baik dalam
bidang liturgi maupun cara hidup menjemaat. Maka dari itu, tidak mengherankan
bila kegiatan-kegiatan unit paroki tampak menonjol dalam adat dan kebiasaan Jawa.
Tradisi dan budaya Jawa masih kental dan ikut mewarnai perkembangan Unit
Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo. Hal ini tampak jelas dalam beberapa kali
lingkungan, dan doa wilayah. Meskipun suku Jawa merupakan suku yang mayoritas
di Unit Paroki Hati Kudus Yesus, namun yang menarik justru pastor unit paroki dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pastor rekan dari tahun 2018 bukan berasal dari suku Jawa melainkan berasal dari
Medan dan Sulawesi. Namun hal itu justru semakin memperindah dan memperkaya
pengetahuan umat dan juga pastor yang ada di Unit Paroki Sukoharjo.
c. Kondisi Ekonomi
Mayoritas masyarakat yang ada di wilayah Unit Paroki Hati Kudus Yesus
Sukoharjo adalah petani tradisional, buruh tani, dan buruh bangunan. Adapula yang
berprofesi sebagai pedagang, wiraswasta, PNS, dan guru honorer. Di beberapa stasi
dengan profesi umat sebagai petani tradisional dapat dikatakan bahwa tingkat
tercukupi bila hanya mengandalkan hasil pertanian saja. Hal ini membuat banyak
orang muda Katolik pergi merantau ke kota-kota besar untuk mencari pekerjaan
yang menghasilkan uang lebih besar dari apa yang didapat ketika di desa.
Visi dan misi Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo sama seperti visi
dan misi Keuskupan Tanjungkarang. Visi dan misi unit paroki sebagai berikut.
a. Visi
Dengan menjadi terang dan garam dunia bersama Kristus Sang Jalan,
b. Misi
1) Mengupayakan iman yang mendalam akan Allah sebagai Bapa dalam Yesus
Kristus Sang Juru Selamat dan Tuhan, sehingga mampu menjadi orang Katolik
32
menjadi keprihatinan iman. Dalam misi Keuskupan Tanjungkarang dan Unit Paroki
Hati Kudus Yesus Sukoharjo yang ketiga ditegaskan dan dicita-citakan bahwa
Gereja mengajak semua umat untuk membangun sikap sayang kehidupan dan cinta
lingkungan hidup.
hidup sebagian besar disebabkan ulah manusia, baik karena masalah ekonomi
kerusakannya yang sedang dan terus berlangsung menjadi fokus penulis dalam
hidup dan alam ciptaan merupakan suatu masalah yang memiliki hubungan secara
terjadi karena adanya krisis kesadaran menjaga dan merawat kelestarian lingkungan
hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Dari kenyataan yang penulis dapat amati lebih banyak kerusakan alam yang
Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo menyadari bahwa merawat lingkungan
hidup perlu dilakukan karena merupakan hal yang sangat penting. Berdasarkan
pengamatan dan informasi yang sudah didapat oleh penulis selama ini, gerakan
ekologis sudah dilakukan di Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo. Bahkan
hampir di setiap kegiatan yang diadakan di Unit Paroki Hati Kudus Yesus
Sukoharjo selalu diberikan waktu untuk menanam pohon sebagai wujud kenang-
kenangan telah dilaksanakan suatu kegiatan. Hal ini disambut baik oleh setiap stasi
yang ada di Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo. Gerakan ekologis ini
lingkungan. Salah satu bentuk perwujudan iman yang nyata yaitu dengan
hidup di Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo. Ketertarikan ini dikarenakan
pertobatan ekologis merupakan suatu tindakan yang diperlukan dan sangat relevan
2. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui seberapa dalam tingkat persepsi umat Unit Paroki Hati Kudus
34
3. Definisi Operasional
4. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah jenis penelitian kualitatif yang
didukung oleh data kuantitatif dalam bentuk kuesioner. Alasan pokoknya, karena
permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah masalah sosial yang
dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alami dan dengan memanfaatkan
kepada responden untuk dijawab. Kuesioner juga digunakan bila jumlah responden
cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa
secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet (Sugiyono 2015:142).
didukung data berupa kata-kata dari responden untuk memberi gambaran penyajian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Dalam rangka mendapatkan data, peneliti memilih Unit Paroki Hati Kudus
6. Subjek Penelitian
karena pada subjek penelitian, data tentang fokus yang diteliti diamati oleh peneliti
(Suharsimi Arikunto, 2013:90). Subjek penelitian adalah sumber data yang diminta
teknik sampling yang digunkan peneliti jika peneliti mempunyai berbagai macam
Karena peneliti ingin mencari responden yang cocok yang dianggap mampu,
Dalam penelitian ini subjek penelitian yang akan diteliti yaitu orang-orang
yang terlibat dalam proses pertobatan ekologis di Unit Paroki Hati Kudus Yesus
36
rekan, frater, katekis, prodiakon, dan umat yang terlibat dalam pertobatan ekologis.
upaya yang dilakukan dengan cara bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
memilah-milah data menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan
pola, menemukan apa yang penting dan yang dipelajari serta memutuskan apa yang
dapat diceritakan kepada orang lain. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan
cara menghitung jumlah responden, jumlah jawaban yang dipilih dibagi jumlah
berikut:
𝑓
× 100
𝑛
N : Jumlah Responden
8. Fokus Penelitian
Fokus dalam penelitian ini ialah tingkat persepsi umat Unit Paroki Hati
pertobatan ekologis di Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo dalam upaya
37
38
Pada bulan Mei 2020 penulis telah melakukan penelitian melalui kuesioner
dengan menggunakan google form dan disebarkan ke pastur, frater, dan umat di
Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo. Hasil penelitian yang penulis laporkan
meliputi dua fokus penelitian, yang pertama yaitu tentang tingkat kedalaman
krisis lingkungan hidup. Sedangkan fokus penelitian yang kedua yaitu tentang
gambaran pelaksanaan pertobatan ekologis umat Unit Paroki Hati Kudus Yesus
melalui bentuk-bentuk tindakan dan niat yang terukur, dan menunjukkan faktor
pendukung dan penghambat proses pertobatan ekologis, usaha yang akan dilakukan
3 perempuan, rentang usia yang berbeda, serta berbagai latar belakang jabatan di
unit paroki. Daftar identitas responden secara lengkap dapat dilihat pada lampiran
7 halaman (18).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Pada bagian ini penulis memaparkan sejauh mana para responden dapat
memahami tingkat persepsi umat Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo
40
Dari tabel di atas diketahui sejauh mana para responden memiliki tingkat
pemahaman yang mendalam mengenai pertobatan ekologis secara umum. Hal ini
hasil pengolahan data kuesioner didapat keterangan bahwa pada pernyataan nomor
1 lebih dari separuh total responden yaitu 16 (53,3%) responden memilih setuju.
didapat keterangan bahwa lebih dari separuh total responden yaitu sebanyak 17
bahwa lebih dari separuh total responden yaitu sebanyak 20 (66,7%) responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
responden menyatakan sangat setuju dan ada 1 (3,3%) yang menyatakan tidak
setuju. Pada pernyataan ke-4, lebih dari separuh total responden yaitu sebanyak 24
(80%) menyatakan sangat setuju. Sedangkan kurang dari separuh total responden
keterangan bahwa lebih dari separuh total responden yaitu 27 (97%) menyatakan
sangat setuju. Sedangkan kurang dari separuh total responden sebanyak 3 (10%)
responden menyatakan setuju. Pada pernyataan ke-6, kurang dari separuh total
menyatakan tidak setuju. Pada pernyataan ke-8, lebih dari separuh separuh total
pelaksanaan pertobatan ekologis umat Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo.
42
43
44
pelaksanaan pertobatan ekologis umat Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo
secara umum. hal ini dapat dilihat dari jawaban kuesioner nomor 9 sampai 20.
lebih separuh dari total responden 18 (60%) responden meyatakan setuju, dan 1
(3,3%) responden menyatakan tidak setuju. Pada pernyataan ke-10, lebih dari
separuh dari total responden yaitu sebanyak 23 (76,7) responden menyatakan sangat
setuju. Sedangkan kurang dari separuh dari total responden yaitu sebanyak 7
keterangan bahwa lebih dari separuh dari total responden yaitu sebanyak 22
(73,3%) responden sangat setuju. Sedangkan kurang dari separuh dari total
dari separuh dari total responden yaitu sebanyak 17 (56,7%) responden menyatakan
sangat setuju. Sedangkan kurang dari separuh dari total responden yaitu sebanyak
keterangan bahwa kurang dari separuh dari total responden yaitu sebanyak 14
(46,7%) responden sangat setuju. Sedangkan lebih dari separuh dari total responden
bahwa lebih dari separuh dari total responden yaitu sebanyak 16 (53,3%) responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
sangat setuju. Sedangkan kurang dari separuh dari total responden 13 (43,3%)
responden setuju, dan 1 (3,3%) responden sangat tidak setuju. Pada pernyataan ke-
15, lebih dari separuh dari total responden yaitu sebanyak 22 (73,3%) responden
sangat setuju. Sedangkan kurang dari separuh dari total responden yaitu sebanyak
Dari pernyataan nomor 16 diketahui bahwa lebih dari separuh dari total
Pada pernyataan ke-17, kurang dari sepuluh dari total responden yaitu
responden menyatakan setuju. Pada pernyataan ke-18, diketahui bahwa kurang dari
responden menyatakan sangat tidak setuju. Pada pernyataan nomor 19, kurang dari
separuh dari total responden yaitu 13 (43,3%) responden menyatakan sangat setuju.
Sedangkan lebih dari separuh dari total responden yaitu sebanyak 16 (53,3%)
keterangan bahwa lebih dari separuh dari total responden yaitu sebanyak 18 (60%)
responden sangat setuju bahwa katekese dengan tema lingkungan hidup diperlukan
dalam menghadapi krisis lingkungan hidup. Sedangkan kurang dari separuh dari
46
Pada bagian pembahasan hasil penelitian ini, penulis akan menjelaskan hasil
lingkungan hidup.
Dari hasil penelitian, dapat dilihat bahwa tingkat persepsi umat terhadap
pertobatan ekologis sudah mendalam dan itu terlihat pada pernyataan nomor 1
bersama di Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo umat melakukan tindakan
dengan membedakan sampah yang bisa didaur ulang atau yang tidak bisa didaur
ulang, menghemat penggunaan air dan listrik, mengurangi penggunaan kertas atau
plastik dan masih banyak lagi. Tindakan yang dilakukan Umat Paroki Hati Kudus
Yesus Sukoharjo ini dapat menunjukkan sikap mereka dalam merawat dan menjaga
Setiap jenis ciptaan memiliki fungsi dan nilai yang bersifat intrinsik pada
dirinya, oleh karena itu ciri dan karakter ciptaan Allah memiliki keserasian antara
satu dengan yang lain. Pertobatan ekologis merupakan panggilan pertobatan hati
yang mendalam, hal ini berarti membiarkan seluruh buah dari pendalaman
alam dan melakukan pertobatan ekologis diperlukan adanya kerendahan hati untuk
47
yang dihadapi umat manusia sebagai akibat dari perusakan alam yang telah
tanah longsor, banjir, atau kekeringan. Semuanya mengarah pada situasi krisis
ekologi dan menjadi ancaman serius yang harus dihadapi dan dicari jalan keluarnya.
Meskipun begitu masih ada responden yang tidak sejutu akan arti dari pertobatan
dari dalam diri. Bukan hanya bersifat praktis tetapi lebih-lebih bersifat spiritual.
bahwa dalam ciptaan ada aspek sakral dan suci misalnya bahwa setiap makhluk
hidup mempunyai nilai intrinsik atau tujuan pada dirinya. Konsep ini berakar pada
keyakinan setiap orang supaya tidak melahirkan sikap keliru memandang alam dan
tahu menempatkan diri di dalam konteks alam semesta. Artinya bukan hanya
sekedar ide tetapi lebih ke panggilan yang lahir dari dalam diri untuk menumbuhkan
yang dijalani adalah panggilan merawat dan melindungi karya Allah, bukan opsi
atau aspek sekunder yang sebagai citra Allah. Meskipun fondasinya adalah
komitmen pribadi tetapi perubahan hati ini perlu disokong oleh jaringan yang lebih
luas yakni masyarakat. Perubahan hati memerlukan kekuatan dan kesatuan setiap
orang. Para umat juga cukup mengerti bagaimana merawat alam dan melakukan
antara lain menjadi manusia berkualitas, hidup sederhana, hemat, peduli kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
sesama serta alam sekitar, semangat berbagi, kebermaknaan dan terakhir adalah
harapan. Ketujuh kesadaran ini bukan merupakan sebuah runtutan seperti lingkaran,
tapi berupa spiral dimana ketika sudah sampai pada harapan akan kembali lagi pada
ekologis datang dari masing-masing pribadi, pada satu titik, akan mengerucut
menjadi pertobatan komunal. Perubahan hati ini selalu menyiratkan sikap bersama
syukur bahwa dunia ini adalah hadiah dari Sang Pencipta. Kesadaran bahwa
manusia tidak terputus dari makhluk lainnya tetapi berada dalam lingkaran
diperlukan manusia yang berkualitas, serta dapat melepaskan diri dari kepentingan
diri sendiri atau kepentingan kelompok tertentu. Setiap umat perlu memiliki
manusia, dan seluruh ciptaan yang ada dibumi. Manusia juga perlu menyadari
kasih Allah di bumi ini. Sama dengan yang dituliskan dalam Kejadian 1:27, dalam
ayat tersebut dituliskan bahwa ia adalah representasi kehadiran Allah secara nyata
yang mengasihi: “menurut gambar Allah ia diciptakan”. Oleh karena itu, setiap
umat di Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo diharapkan memiliki kesadaran
untuk terlibat dalam mengatur, merawat, dan memelihara alam ciptaan yang ada di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
bumi. Setiap manusia wajib merawat, memelihara alam ciptaannya dengan sebaik-
baiknya bukan merusak apa yang sudah diberikan dengan seenaknya sendiri.
Akar krisis ekologi adalah pola hidup manusia yang serakah dan pandangan
teknologi. Permasalahan krisis ekologi ini terjadi sebagai akibat dari kemerosotan
moral umat, terlebih dalam menggunakan ilmu pengetahuan dan terknologi yang
ada. Sebagian besar dari kerusakan alam yang bisa dikategorikan sebagai bencana
alam terjadi karena peristiwa alam. Namun kerusakan dan permasalahan krisis
lingkungan hidup disebabkan oleh ulah dan perilaku manusia yang kurang
yang egois, dan serakah. Sebagai umat Allah yang diciptakan oleh Allah karena
cinta kasih-Nya kita dipanggil menjaga dan memelihara alam ciptaan-Nya dengan
sebaik-baiknya.
berlebihan yang merupakan akar krisis lingkungan dan manusia. Mengapa ini
menjadi poin yang penting untuk menghindari sikap berlebihan dalam hal ini karena
kita sudah memakai segalanya melebihi apa yang bumi sediakan. Bila semua orang
tidak membatasi diri, bumi tidak cukup untuk menyediakan segala sesuatu yang
50
saja untuk makan, mematikan lampu yang tidak perlu, menanam pohon dan
memperlakukan makhluk hidup lain dengan baik merupakan perilaku yang akan
perdamaian dan keutuhan. Dalam hal ini Gereja perlu bekerjasama dengan pemeluk
agama lain, LSM, serta pemerintah agar dapat mendatangkan hasil yang lebih besar
dengan pemeluk agama lain, LSM, serta pemerintah agar dapat mempermudahkan
bidang lingkungan hidup. Gereja mendorong anggota jemaat agar dapat melakukan
mengarahkan fokus perhatian sebagai gerak dan langkah bersama kepada upaya
persekutuan umat Allah memiliki tugas perutusan yang lebih besar untuk senantiasa
keutuhan ciptaan.
Melalui Ensiklik Laudato Si, Paus Fransiskus mengajak kita manusia untuk
mengingat persoalan yang dihadapi umat manusia sebagai akibat dari perusakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
pengetahuan perlu didukung oleh kesadaran untuk lebih peduli terhadap perawatan
Pertobatan ekologis adalah komitmen yang lebih merujuk pada perubahan dari
dalam diri. Bukan hanya bersifat praktis tetapi lebih-lebih bersifat spiritual.
bahwa dalam ciptaan ada aspek sakral dan suci misalnya bahwa setiap makhluk
hidup mempunyai nilai intrinsik atau tujuan pada dirinya. Konsep ini berakar pada
keyakinan setiap orang supaya tidak melahirkan sikap keliru memandang alam dan
menumbuhkan sikap murah hati dan penuh kelembutan terhadap sesama dan
lingkungan hidup. pertobatan ekologis mengajak umat manusia agar bangkit dan
menjalani hidup yang bersaudara dengan alam semesta dan sebagai rumah bersama.
Kita saling mengasihi dan merawat serta menjaga lingkungan dengan menjaga agar
tetap nyaman. Menjalani hidup dengan saling berbagi satu sama lain dan saling
52
Allah, dengan sesama manusia, dan dengan seluruh ciptaan yang ada di bumi ini.
Manusia juga perlu menyadari bahwa ia diciptakan menurut gambar Allah dan
menjadi wakil Allah di bumi ini. Hal ini tertulis dalam Kejadian 1:27, dalam ayat
diciptakan”. Oleh karena itu, manusia perlu memiliki kesadaran dan kesadaran itu
yang sudah ada. Manusia juga perlu memiliki kesadaran mengenai hal penguasaan
atas alam semesta. Penguasaan yang dimaksud bukanlah sebagai penguasaan yang
semena-mena dan menggunakan alam ciptaan dengan sesuka hati. Oleh karena itu
program kerja dan kegiatan yang diadakan oleh dewan pengurus unit paroki juga
yang bertema lingkungan hidup diperlukan dalam mendukung umat untuk semakin
53
hidup agar dapat membuka semangat umat di unit Paroki Hati Kudus Yesus
Sukoharjo. Di sini umat di unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo diajak untuk
memilah sampah, dan dilarang membuang sampah sembarangan. Selain itu umat di
unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo diajak untuk saling berbagi, mengasihi,
dan saling menolong satu sama lain seperti apa yang telah Allah mengajarkan kita
3. Hasil Wawancara
narasumber dapat diketahui bahwa lingkungan hidup di wilayah Unit Paroki Hati
Kudus Yesus Sukoharjo Lampung sejauh ini tidak ada suatu masalah alam yang
cukup serius. Meskipun demikian ada satu hal yang patut menjadi perhatian yakni
sumber air. Perlu adanya penanaman dan pemeliharaan aneka pohon yang dapat
menjadi penyerap dan penampung air pada musim penghujan sehingga tidak terjadi
kekeringan ketika musim kemarau. Keterlibatan umat di Unit Paroki Hati Kudus
ulang sampah plastik, menanam aneka tanaman buah dan pohon di lingkungan
gereja atau rumah, mengunakan air secara efesien dan tidak menebang pohon
54
Selain itu gereja terlibat dalam usaha menanamkan kesadaran akan pentingnya
menjaga kelestarian lingkungan hidup pada anak usia dini dengan aneka kegiatan
Bina Iman Anak dan Remaja yang bersentuhan langsung dengan lingkungan hidup.
Oleh kran itu pertobatan ekologis merupakan suatu hal pokok yang perlu untuk
Kudus Yesus Sukoharjo Lampung ada beberapa faktor yang menjadi penghambat,
hidup, situasi ekonomi yang memaksa umat untuk mengelola dan menggunakan
Penelitian ini berfokus pada persepsi pertobatan ekologis dan gambaran tindakan
Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo sudah memiliki tingkat persepsi yang
mendalam terhadap pertobatan ekologis. Hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban
yang responden berikan terhadap pernyataan nomor satu sampai delapan pada
kuesioner penelitian yang disebarkan di atas 50% menyatakan setuju atau sangat
dalam relasi dengan dunia di sekitar. Pertobatan ini berarti memahami bahwa
kehidupan yang dijalani adalah panggilan merawat dan melindungi karya Allah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
bukan opsi atau aspek sekunder yang sebagai citra Allah. Umat Allah berdasar
yang serakah dan tidak peduli menjadi sederhana dan mudah berbagi. Umat
Umat di Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo juga secara umum sudah
dari jawaban yang responden berikan terhadap pernyataan nomor sembilan sampai
dua puluh pada kuesioner yang sudah disebarkan. Pertobatan ekologis tidak hanya
berhenti pada pemahaman saja, namun harus sampai pada tindakan pertobatan
melalui tindakan yang menuju ke arah hidup antara alam dan manusia yang saling
dengan tema lingkungan hidup untuk mendukung umat agar semakin menghidupi
BAB IV
lanjut dari hasil penelitian pada bab III. Usulan pemikiran program tersebut akan
dijabarkan dengan rincian meliputi latar belakan program, tujuan program, usulan
persiapan pertemuan.
Dari hasil penelitian pada bab sebelumnya, diketahui berbagai macam cara
menggerakkan umat untuk melakukan tindakan nyata sebagai buah iman. Beberapa
hal yang telah dilakukan oleh Gereja untuk semakin mendalami panggilannya
tema mengenai lingkungan hidup, serta melakukan gerakan hijau sebagai aksi
pertobatan ekologis agar semakin banyak umat yang ikut berpartisipasi dalam
57
untuk membuat kegiatan sarasehan bersama yang tujuannya dapat membantu umat
pastur, frater, DPP, katekis, serta masing-masing ketua stasi dan ketua lingkungan
yang ada di Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo. Kegiatan ini dilaksanakan
pada 11 Oktober 2020. Kegiatan sarasehan ini diharapkan membantu peserta yang
hadir dalam kegiatan sarasehan untuk dapat merumuskan kegiatan yang berguna
akan dilakukan secara bersama-sama selama bulan November 2020. Kegiatan yang
B. Tujuan Kegiatan
Untuk lebih memahami isi dan maksud program, penulis akan menjabarkan
bersama.
November 2020.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
bersinergi dengan masyarakat di sekitar wilayah Unit Paroki Hati Kudus Yesus
Sukoharjo.
C. Bentuk Kegiatan
Pada bagian ini penulis akan menyampaikan usulan kegiatan sebagai tindak
lanjut dari hasil penelitian. Adapun bentuk kegiatannya adalah sarasehan bersama
dengan mengundang pastur, frater, DPP, katekis, serta masing-masing ketua stasi
dan ketua lingkungan yang ada di Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo.
gambaran pelaksanaan pertobatan ekologis yang sudah terjadi di Unit Paroki Hati
mampu bersinergi dengan warga atau umat beragama lain yang ada di sekitar
wilayah Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo. Berdasarkan pada pemikiran
sebelumya, usulan kegiatan akan dikemas dalam bentuk sarasehan bersama. Dari
November 2020 secara bersama dengan seluruh umat dan melibatkan umat
59
D. Matrik Program
Tema Umum : Menjaga dan merawat lingkungan hidup sebagai bentuk tanggung jawab atas cinta Tuhan.
Tujuan Umum : Melalui sarasehan umat semakin bertanggung jawab atas kelestarian lingkungan hidup sebagai tanggung jawab
kepada Tuhan.
Tujuan Khusus : merumuskan kegiatan yang cocok untuk dilaksanakan pada bulan November.
No Judul Sesi Kegiatan Uraian Materi Metode Sarana dan Sumber Bahan Waktu
Kegiatan Media
1 Sarasehan Pembukaan Menyampaikan tujuan Doa, - - 15 menit
bersama. sarasehan. informasi
Sesi 1 : berbagi Mendalami pengalaman hidup Sharing, Laptop, Pengalaman 45 menit
pengalaman sehari-hari. informasi, LCD. hidup peserta
tanya jawab,
dan refleksi.
Sesi 2 : pengayaan menyampaikan pokok-pokok Menonton Laptop, Video Laudato 60 menit
(menyampaikan pokok- Ensiklik Laudato Si’. video, tanya LCD, Sound Si versi
pokok Ensiklik Laudato jawab, Sistem. Indonesia
Si’). informasi
Sesi 3 : menemukan Menyusun program yang akan Diskusi, Laptop, alat 55 menit
kesadaran baru dan dilaksanakan. pada bulan presentasi. tulis.
menentukan pola hidup November.
baru
Penutup - - - - 5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
seluruh ciptaan.
menonton video.
8) Pemikiran Dasar.
menyadari sungguh bahwa bumi adalah rumah bersama seluruh ciptaan. Bumi
semestinya dilihat sebagai sebuah rumah yang nyaman, sehat, menyejukkan, dan
mendamaikan bagi seluruh ciptaan. Bumi sebagai rumah berarti harus dijaga dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
dipelihara, dibersihkan dan dibaharui. Bumi yang rusak akibat ulah manusia juga
tidak akan menjadi tempat berlindung yang aman bagi manusia dan segenap
ciptaan. Kekeringan di musim kemarau masih sering dirasakan oleh umat dan
keluarga umat manusia rumah itu adalah bumi, lingkungan, yang diberikan oleh
Allah Pencipta kepada manusia supaya dihuni dengan kreatifitas dan tanggung
jawab. Kesadaran tentang bumi sebagai rumah bersama juga membantu manusia
generasi. Oleh karena itu, pengrusakan lingkungan hidup (alam) bisa dikatakan
mendasar bagi kita: “Bumi macam apa yang hendak kita wariskan bagi anak cucu
semua orang sebagai tolok ukur dalam pemanfaatan atas seluruh realitas dunia yang
ada. Harapannya melalui sarasehan bersama ini, kita dapat merumuskan suatu
Pelaksanaan Sarasehan
I. Pembuka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
1. Doa pembuka.
Marilah berdoa, Allah Bapa yang Mahapengasih dan pencipta kami, dunia telah
Kauciptakan itu sungguh baik adanya. Tetapi dewasa ini kami sedang menyebarkan
ketamakan kami, bantulah kami merawat semua yang telah Kauciptakan. Bersama-
sama, kami ingin menjaga ciptaan-Mu. Demi Kristus, pengantara kami, Amin.
- Hal positif seperti apa yang sudah kita lakukan terhadap lingkungan hidup di
sekitar kita?
- Hal negatif apa yang sering kita lakukan terhadap lingkungan hidup di sekitar kita?
- Hal seperti apa yang perlu kita tingkatkan untuk merawat lingkungan hidup?
- Apakah kita sudah bertindak sesuai dengan isi pesan dari video atau dari Ensiklik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Laudato Si tersebut?
Ensiklik ini merupakan ensiklik kedua Paus Fransiskus setelah Lumen Fidei
(Terang Iman). Ensiklik Laudato Si’ berisi tentang kepedulian memelihara alam
ciptaan sebagai rumah umat manusia. Laudato Si’ (bahasa Italia) diadopsi dari
nyanyian Santo Fransiskus dari Asisi, orang kudus dalam sejarah Gereja Katolik,
yang versi panjangnya Laudato Si’, mi' Signore; artinya Terpujilah Engkau
Tuhanku. Santo Fransiskus dari Asisi dikisahkan sebagai salah satu dari deretan
orang kudus yang sangat mencintai alam. Kecintaannya pada alam menimbulkan
Sebut saja, saudara matahari, saudara ikan, saudara melati, saudara orangutan dan
Fratrum Minorum atau yang dikenal dengan sebutan Fransiskan. Spirit ekologis
inilah yang kemudian mengilhami Paus Fransiskus (nama asli: George Borgoglio)
dalam menerbitkan ensiklik Laudato Si’ sebagai wujud kepedulian terhadap alam
semesta. Sebuah ensiklik tidak hanya merespons realita sosial, namun juga
ensiklik bukan hanya merupakan gerakan sosial melainkan juga gerakan kegamaan.
Oleh sebab itu, gerakan keagamaan sangat penting menjadi wadah sosial yang kuat
langsung menyentil akar persoalan ekologis, bahwa motivasi dan moral yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dangkal menjadi sebab krisis ekologi sekarang ini. Ia dengan tegas menentang
konsumerisme dan sikap instan umat manusia yang mengabaikan tugas penting
ekologis misalnya mengadakan katekese ekologi, kerja bakti dan menanam pohon
bersama pemeluk agama lain melakukan kerja bakti dan menanam pohon di sekitar
tempat tinggal.
Berikut adalah contoh tabel rencana program yang akan dilaksanakan dalam
1 November
2020
8 November
2020
15
November
2020
22
November
2020.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
beserta saran. Bagian kesimpulan berisi gagasan pokok dari keseluruhan tulisan
skripsi ini dan pada bagian saran akan berisikan gagasan yang bermaksud untuk
meningkatkan semangat pertobatan ekologis umat Unit Paroki Hati Kudus Yesus
Sukoharjo.
A. Kesimpulan
Bertolak dari realita yang ada bahwa krisis ekologi adalah masalah moral
persoalan yang dihadapi umat manusia sebagai akibat dari perusakan alam yang
telah dilakukan. Krisis ekologi dapat menyebabkan terjadinya bencana alam berupa
Pertobatan ini berarti memahami bahwa kehidupan yang dijalani adalah panggilan
merawat dan melindungi karya Allah, bukan opsi atau aspek sekunder yang sebagai
citra Allah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Hasil penelitian menunjukkan hasil yang positif, hal ini ditandai dengan
keadaan umat yang sudah memiliki tingkat persepsi yang mendalam terhadap
pertobatan ekologis dan sudah terlibat dalam pelaksanaan pertobatan ekologis. Unit
Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo menyadari bahwa merawat lingkungan hidup
perlu dilakukan karena merupakan hal yang sangat penting. Gerakan ekologis ini
lingkungan. Salah satu bentuk perwujudan iman yang nyata yaitu dengan
hanya berbicara tentang pemahaman saja namun juga harus dibuktikan dengan
Melihat hasil penelitian yang didapatkan, penulis merasa bahwa umat masih
pastur, frater, DPP, katekis , serta masing-masing ketua stasi dan ketua lingkungan
yang ada di Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo. Kegiatan ini akan
B. Saran
Saran berikut ditujukan kepada pastur paroki dan umat di Unit Paroki hati
ekologis dalam upaya menghadapi krisis lingkungan hidup. Maka untuk semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
3. Diharapkan semua umat Unit Paroki hati Kudus Yesus Sukoharjo semakin
DAFTAR PUSTAKA
Dari Internet
https://ecocamp.id/ diakses Selasa, 23 Juni 2020 17:25 WIB.
https://kupastuntas.co/2020/01/22/375-ribu-hektar-hutan-di-lampung-rusak
diakses Selasa, 04 Februari 2020 pukul 09:45 WIB.
https://mediaindonesia.com/read/detail/41769-hari-bumi-dan-krisis-lingkungan
diakses jumat, 14 Februari 2020 pukul 13:05 WIB.
https://wennysilviaariska.wordpress.com/2013/10/27/ruang-lingkup-ekologi/
diakses Selasa , 3 Maret 2020 pukul 15:40 WIB.
https://jpicofmindonesia.com/2016/09/eco-camp-dan-tujuh-kesadaran-baru-hidup-
ekologis/ diakses selasa, 23 Juni 2020 pukul 16:05 WIB.
Effendi, R, Salsabila, H & Malik, A. (2018). Pemahaman Tentang Lingkungan
Berkelanjutan. Universitas Diponegoro; Departemen Arsitektur, Fakultas
Teknik. https://media.neliti.com/media/publications/269255-pemahaman-
tentang-lingkungan-berkelanjut-0677a9fd.pdf diakses Minggu, 08 Maret 2020
pukul 14.20 WIB.
Utomo, S.,W, Sutriyono & Rizal, R. (2014). Pengertian, Ruang Lingkup Ekologi
dan Ekosistem. http://repository.ut.ac.id/4305/1/BIOL4215-M1.pdf diakses
Jumat, 06 Maret 2020 pukul 20.10 WIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3: KUESIONER
Petunjuk pengisian kuesioner
a. Bacalah secara cermat dan seksama sebelum Anda mengerjakan menjawab
kuesioner di bawah ini.
b. Silahkan pilih salah satu jawaban yang paling tepat sesuai pemikiran dan
pengalaman anda pada kolom pilihan s sangat setuju, setuju, tidak setuju,
sangat tidak setuju.
c. Pastikan jawaban yang anda berikan adalah benar, jujur, dan sesuai dengan
persepsi yang anda alami.
Nama : ………………………………………..
Umur : …
Pekerjaan : ……………………………………….
Jabatan di unit paroki : ……………………………………….
(3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
o Tidak setuju
o Sangat tidak setuju
8. Polusi, pembuangan limbah, penggundulan hutan mengakibatkan krisis
lingkungan hidup yang sumbernya adalah ulah manusia yang egois, tidak
peduli, dan merusak.
o sangat setuju
o setuju
o tidak setuju
o sangat tidak setuju
9. Hidup sederhana diperlukan untuk menghindari pemakaian barang secara
berlebihan yang merupakan akar krisis lingkungan dan manusia.
o Sangat setuju
o Setuju
o Tidak setuju
o Sangat tidak setuju
10. Mengurangi penggunaan air, pemilihan sampah, masak secukupnya saja untuk
makan, mematikan lampu yang tidak perlu, menanam pohon dan
memperlakukan makhluk hidup lain dengan baik merupakan perilaku yang
akan berdampak penting bagi pelestarian lingkungan dan kehidupan.
o Sangat setuju
o Setuju
o Tidak setuju
o Sangat tidak setuju
11. Gereja sebagai persekutuan umat Allah memiliki tugas perutusan yang
mendesak untuk senantiasa mengupayakan gerakan nyata demi keadilan,
perdamaian dan keutuhan ciptaan.
o Sangat setuju
o Setuju
o Tidak setuju
o Sangat tidak setuju
(5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Gereja perlu bekerjasama dengan pemeluk agama lain, LSM, serta pemerintah
agar dapat mempermudah aktivitas penyelamatan lingkungan hidup.
o Sangat setuju
o Setuju
o Tidak setuju
o Sangat tidak setuju
13. Melalui Ensiklik Laudato Si, Paus Fransiskus mengajak kita manusia untuk
melakukan pertobatan ekologis. Pertobatan ekologis menjadi semakin relevan
mengingat persoalan yang dihadapi umat manusia sebagai akibat dari
perusakan alam yang telah dilakukan.
o Sangat setuju
o Setuju
o Tidak setuju
o Sangat tidak setuju
14. Pertobatan ekologis menumbuhkan sikap semangat perlindungan yang murah
hati dan penuh kelembutan terhadap sesama dan lingkungan hidup.
o Sangat setuju
o Setuju
o Tidak setuju
o Sangat tidak setuju
15. Pertobatan ekologis mengajak umat manusia agar bangkit dan menjalani hidup
yang bersaudara dengan alam semesta dan sebagai rumah bersama.
o Sangat setuju
o Setuju
o Tidak setuju
o Sangat tidak setuju
16. Komunikasi umat Katolik dengan semua warga masyarakat sangat diperlukan
untuk mewujudkan sikap pertobatan ekologis dalam kehidupan sehari-hari.
o Sangat setuju
o Setuju
o Tidak setuju
(6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(13)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(14)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(15)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Menurut anda apakah di Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo memiliki
R1: Menurut saya situasi lingkungan di Unit Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo
sampai saat ini belum ada suatu masalah dalam lingkungan hidup seperti
bencana alam seperti banjir, longsor, asap dari pabrik-pabrik yang membuat
polusi. Terkadang yang sering terjadi yaitu kemarau atau kurangnya asupan air
sehingga umat di unit paroki merasa kewalahan mendapatkan air pada saat
musim kemarau.
R2: Menurut saya situasi lingkungan hidup di wilayah Pastoran UP. Sukoharjo
sejauh ini tidak ada suatu masalah yang krusial sehubungan dengan lingkungan
hidup. Meskipun demikian ada satu hal yang patut menjadi perhatian yakni
sumber air. Perlu adanya penanaman dan pemeliharaan aneka pohon yang dapat
menjadi penyerap dan penampung air pada musim penghujan sehingga tidak
tersebut ? Dan tindakan seperti apa yang dilakuka oleh umat di Unit Paroki Hati
lingkungan hidup dengan secara konkrit atau nyata. Melalui seruan bersama
bila tidak di perlukan, dan menjaga lingkungan alam sekitar dengan menanam
(16)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pohon disekitar gereja atau rumah-rumah umat ini berguna untuk menampung
sampah plastik, menanam aneka tanaman buah dan pohon di lingkungan gereja
atau rumah, mengunakan air secara efesien dan tidak menebang pohon
pertanian. Selain itu gereja terlibat dalam usaha menanamkan kesadaran akan
pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup pada anak usia dini dengan
aneka kegiatan Bina Iman Anak dan Remaja yang bersentuhan langsung dengan
lingkungan hidup
3. Menurut anda apa saja faktor pendukung dan penghambat proses pertobatan
ekologis ?
R1: Faktor pendukung: adanya dukungan dari antar umat untuk terlibat dalam
melestarikan hikungan dan dukungan dari pihak gereja untuk menjaga dan
kita yang lebih terjaga dan nyaman. Faktor penghambat: kurangnya pengetahuan
R2: Faktor penghambat pertobatan ekologis menurut saya ada beberapa hal
(17)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pertobatan ekologis menurut saya yakni adanya dukungan dari pihak gereja baik
(18)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(19)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(20)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(21)