Anda di halaman 1dari 3

Sebuah kewajiban bagi kita untuk senantiasa memupuk rasa iman dan

takwa kepada Allah subhanahu wata’ala. Oleh karenanya marilah kita


menguatkan dan meningkatkan takwa kita kepada Allah dengan berjuang
sekuat tenaga untuk mematuhi segala perintah dan menjauhi sejauh-
jauhnya larangan Allah subhanahu wata’ala. Dengan tekad seperti ini,
Allah pastilah akan menjaga kita dari berbagai macam hal negatif baik
yang kasat mata maupun yang tak terlihat oleh kita.   Perlu kita sadari
bahwa banyak hikmah yang bisa kita petik bersama dari setiap kepatuhan
terhadap perintah dan larangan yang Allah berikan. Di antara contoh
kepatuhan pada Allah adalah dengan senantiasa menjaga kebersihan dan
menjauhi perilaku hidup kotor dan tidak sehat. Begitu pentingnya perilaku
ini, Allah sangat cinta kepada hamba-Nya yang suci dan selalu menjaga
kebersihan diri dan lingkungan. Allah berfirman dalam QS al-Baqarah ayat
222:   ‫هللا ُيحِبُّ ال َّتوَّ ِابي َْن َو ُيحِبُّ ْال ُم َت َطه ِِّري َْن‬
َ َّ‫ اِن‬  Artinya: “Sungguh, Allah menyukai
orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.”   Nabi juga
menegaskan dalam sabdanya:   ُ‫ﻻسْ اَل ُم َنظِ يْفٌ َف َت َن َّظفُ ْوا َف ِا َّن ُه ﻻَ َي ْد ُح ُل ْال َج َّن َة اﻻَّ َنظِ يْفٌ ﴿رﻭﺍه‬
ِ َ‫ا‬
‫ ﴾ﺍلبيهقى‬  Artinya :“Agama Islam itu (agama) yang bersih, maka hendaklah
kamu menjaga kebersihan, karena sesungguhnya tidak akan masuk surga
kecuali orang-orang yang bersih” (HR al-Baihaqi).   Ma‘asyiral Muslimin
hafidhakumullah, Pola hidup sehat dan bersih, saat ini menjadi topik utama
pembahasan di dunia terkait dengan mewabahnya virus Corona. Virus
yang pertama kali muncul di Wuhan China ini cukup berbahaya. Virus ini
adalah kelompok virus yang umumnya menjangkiti hewan. Dalam
beberapa kasus, jarang terjadi dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Namun seiring dengan pola hidup manusia, virus yang dinamakan Covid-
19 ini sudah menular ke manusia. Lebih berbahayanya lagi setelah
menjangkiti manusia, virus ini dapat menular ke manusia lain melalui
kontak dekat dan tetesan.   Bagian tubuh yang terserang biasanya adalah
saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, mirip seperti flu biasa.
Gejala-gejala yang muncul meliputi pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit
kepala, dan demam. Untuk demam, yang membedakannya dengan gejala
penyakit lainnya adalah waktu serangan atau inkubasinya yang lebih lama.
Yakni mencapai 14 hari.   Menghadapi situasi ini, kita harus melakukan
berbagai usaha antisipasif agar virus tersebut tidak menyebar dan semakin
banyak menjangkiti manusia. Bukan kepanikan dan ketakutan tanpa diiringi
ikhtiar. Apalagi gampang termakan berita-berita hoaks di berbagai
pemberitaan khususnya di media sosial terkait virus korona. Untuk
menciptakan rasa aman bagi diri dan orang lain, sudah seharusnya kita
memilih sumber berita yang dapat dipercaya dan jangan mudah
menyebarkan berita terkait virus corona di media sosial.   Ma‘asyiral
Muslimin hafidhakumullah, Menghadapi virus ini, ada dua ikhtiar yang
harus kita lakukan yakni 'ikhtiar bumi' dengan melakukan tindakan fisik
yang bersifat medis dan 'ikhtiar langit' atau usaha yang berhubungan
dengan kekuasaan Allah subhanahu wata’ala. Ikhtiar bumi dapat dilakukan
seperti melakukan standar yang sudah ditetapkan oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) dengan langkah-langkah preventif-efektif.   Di
antaranya, pertama adalah memastikan secara berkala bahwa tangan
tetap bersih. Jika terindikasi kotor, maka gosokkan tangan dengan alkohol
atau cuci tangan dengan sabun dan air. Hal tersebut dapat menghapus
virus jika terdapat di tangan.   Kedua, berlakulah higienis terutama dalam
persoalan pernapasan. Ketika bersin atau batuk, kita harus menutup mulut
dan hidung. Setelah itu tisu yang dipakai harus langsung dibuang ke
tempat sampah yang tertutup. Cucilah tangan dengan sabun dan air untuk
menjaga penyebaran virus dan kuman. Penting juga bagi penderita gejala
tersebut untuk menggunakan masker medis.   Ketiga, jaga jarak interaksi
sosial, setidaknya jarak satu meter dengan orang yang tengah menderita
bersin, batuk, dan demam. Bagi yang batuk dan bersin, harus ditutup agar
tidak menyebar. Hal itu penting guna menjaga percikan virus yang dapat
dengan mudah terhirup saat bernapas.   Keempat, hindari bersentuhan
dengan mata, hidung, dan mulut. Tangan yang menyentuh salah satu di
antara ketiganya akan terkontaminasi memudahkan virus menyebar. Oleh
karena itu jika merasa diri demam, batuk, ataupun sulit bernapas, segera
cek kesehatan. Terlebih jika memiliki riwayat bepergian ke tempat di mana
penyakit mewabah atau ada orang yang baru saja pulang dari daerah
tersebut, maka harus dilaporkan ke pemeriksa kesehatan.   Kelima, jaga
higienitas atau kebersihan ketika mendatangi pasar binatang hidup, pasar
produk binatang, ataupun pasar yang basah. Hal itu bisa dilakukan dengan
senantiasa mencuci tangan dengan sabun dan air setelah menyentuh
binatang dan produk darinya.   Dan keenam jagalah makanan yang kita
konsumsi. Jaga diri dari konsumsi makanan yang tidak baik terlebih makan
produk binatang mentah atau tidak dimasak lebih dahulu. Hindari makan
daging hewan yang secara fikih diharamkan. Allah berfirman dalam QS AL
Baqarah: 57:   ‫ُون‬ َ ‫ت َما َر َز ْق ٰ َن ُك ْم ۖ َو َما َظلَمُو َنا َو ٰلَكِن َكا ُن ٓو ۟ا أَنفُ َس ُه ْم َي ْظلِم‬ ِ ‫وا مِن َط ِّي ٰ َب‬۟ ُ‫ ُكل‬  Artinya:
“Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan
kepadamu; dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah
yang menganiaya diri mereka sendiri.”   Ma‘asyiral Muslimin
hafidhakumullah, Selain ikhtiar bumi, ikhtar langit juga harus kita lakukan di
antaranya sesuai dengan maklumat yang disampaikan Nahdlatul Ulama,
Majelis Ulama Indonesia, atau berbagai ormas keagamaan lainnya. Dalam
menghadapi dan menangkal virus corona, semua elemen bangsa,
khususnya umat Islam untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah
subhanahu wata’ala. Di antaranya dengan bertaubat, memohon ampun
dan meninggalkan perilaku zalim, karena bisa jadi wabah ini merupakan
peringatan dari Allah subhanahu wata’ala agar umat Islam semakin
mendekatkan diri kepada-Nya.   Kita juga harus banyak-banyak berdoa
dengan Qunut Nazilah atau shalawat yang dibacakan untuk menangkal
turunnya malapetaka. Di antara amalan yang bisa dibaca untuk menangkal
virus corona seperti:   1. Shalawat Thibbil Qulub (penyembuh hati) atau
disebut juga shalawat shalawat Nurul Abshar (cahaya mata hati), yakni:  
‫ار َوضِ َيا ِء َها َو َع ٰلى ٰالِ ِه‬ ِ ‫ْص‬ َ ‫َان َوشِ َفا ِء َها َو ُن ْو ِر ْاألَب‬
ِ ‫ب َود ََوا ِء َها َو َعافِ َي ِة ْاألَ ْبد‬ َ ‫اَل ٰلّ ُه َّم‬
ِ ‫ص ِّل َع ٰلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد طِ بِّ ْالقُلُ ْو‬
2   ‫صحْ ِب ِه َو َسلِّ ْم‬ َ ‫ َو‬. Shalawat lain yang bisa diamalkan yakni shalawat yang
diijazahkan oleh Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, yakni:   ‫هللا‬ ِ ‫ِبسْ ِم‬
‫دَوا ٍء‬َ ‫ص ِّل َعلَى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َعلَى ٰا ِل َسيِّد َنا م َُح َّم ٍد ِب َعدَ ِد ُك ِّل دَا ٍء َو‬ َ ‫من الّر ِحي ِْم اللَّ ُه َّم‬ ِ ْ‫ الَّرح‬  Inilah ikhtiar-
ikhtiar yang seharusnya kita lakukan menghadapi kondisi ini. Semoga Allah
senantiasa melindungi kita semua dari berbagai marabahaya dan
penyakit . Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan agar kita
semua dapat beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala.   Ma’asyiral
Muslimin hafidhakumullah, Demikian khutbah singkat ini, semoga
bermanfaat, dan mudah-mudahan Allah subhanahu wata’ala menjauhkan
kita dari virus Corona atau apa pun, termasuk virus angkuh yang menutup
diri kita untuk senantiasa ikhitar secara fisik dan spiritual, serta bertawakal
kepada Allah.  

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/117704/khutbah-jumat--ikhtiar-
bumi-dan-langit-hadapi-corona

Anda mungkin juga menyukai