Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEPEMIMPINAN SEORANG TIRTO UTOMO DALAM MENDIRIKAN


PT AQUA PT.AQUA GOLDEN MISSISSIPPI TBK

ARDIYANTO LUKMAN PONDAAG

531418063

S1 – SISTEM INFORMASI

TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2020
KATA PENGANTAR

dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, kiranya pantaslah kami
memanjatkan puji syukur atas segala nikmat yang telah diberikan kepada penulis,
baik kesempatan maupun kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Manajemen Pemasaran ini dengan baik. Salam dan salawat selalu
tercurah kepada junjungan kita baginda Rasulullah SAW, yang telah membawa
manusia dari alam jahiliyah menuju alam yang berilmu seperti sekarang ini.
Makalah kepemimpinan disuatu perusahaan yang berhasil menjadi
seotang pemimpin. Makalah ini dapat hadir seperti sekarang ini tak lepas dari
bantuan banyak pihak. Untuk itu  saya mengucapkan rasa terima kasih untuk
mereka yang telah membantu penulis selama proses pembuatan makalah ini dari
awal hingga akhir.
Namun, saya menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-hal yang belum
sempurna dan luput dari perhatian penulis. Baik itu dari bahasa yang digunakan
maupun dari teknik penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dan
kerendahan hati, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
sekalian demi perbaikan makalah ini kedepannya.
Akhirnya, besar harapan penulis agar kehadiran makalah Manajemen
Pemasaran ini dapat memberikan manfaat yang berarti untuk para pembaca. Dan
yang terpenting adalah semoga dapat turut serta memajukan ilmu pengetahuan.
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………..

DAFTAR ISI……………………………………………………………………

BAB I I PENDAHULUAN……………………………………………………

A. LatarBelakang………………………………………………………..
B. Tujuan…………………………………………………………………

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………

A. Sejarah perkembangan Aqua oleh Tirto utomo


B. Keberhasilan Pruduk Unggulan PT.AQUA Golden Mississippi.Tbk oleh
tirto utomo?
BAB III PENUTUP….………………………………………………………

A. Kesimpulan ……………………………………………………….
B. Saran…………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
PT AQUA Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh Bapak
Tirto Utomo, sebagai produsen pelopor air minum dalam kemasan di
Indonesia. Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja
sebagai pegawai Pertamina pada awal tahun 1970-an dan pegawai Petronas
pada awal dekade 1980-an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi
sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri
ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi air
yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang
berasal dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minum yang direbus,
tetapi air yang telah disterilkan. Ia dan saudara-saudaranya mulai mempelajari
cara memproses air minum dalam kemasan di Bangkok, Thailand, Ia meminta
adiknya, Slamet Utomo untuk magang di Polaris, sebuah perusahaan AMDK
yang ketika itu telah beroperasi 16 tahun di Thailand. Tidak mengherankan
bila pada awalnya produk Aqua menyerupai Polaris mulai dari bentuk botol
kaca, merek mesin pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta pengisi
air, karena di Indonesia sama sekali tidak ada. Atasan Tirto, Ibnu Sutowo juga
mengatakan : “Aneh Tirto iki, banyu banjir kok diobokke dalam botol”.
Tirto mendirikan Pabrik pertamanya di Pondok Ungu, Bekasi, dan
menamai pabrik itu PT Golden Mississippi dengan kapasitas produksi enam
juta liter per tahun.Tirto sempat ragu dengan nama PT Golden Mississippi
yang meskipun cocok dengan target pasarnya, ekspatriat, namun terdengar
asing di telinga orang Indonesia. Sebelum bernama Aqua, dahulu bernama
Puritas (nama lain dari Pure Artesian Water), yang berlogo daun semanggi.
Tetapi, Eulindra Lim, mengusulkan untuk menggunakan nama Aqua karena
cocok terhadap imej air minum dalam botol serta tidak sulit untuk diucapkan.
Ia setuju dan mengubah merek produknya dari Puritas menjadi Aqua, karena
kata Puritas sulit diucapkan. Dua tahun kemudian, produksi pertama Aqua
diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dengan harga
jual Rp.75, hampir dua kali lipat harga bensin yang ketika itu bernilai
Rp.46/liter.
Setelah beroperasi selama 30 tahun, kini AQUA memiliki 14 pabrik di
seluruh Indonesia. Pada tahun 1998, AQUA (yang berada di bawah naungan
PT Tirta Investama) melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan
Group DANONE, yang merupakan salah satu kelompok perusahaan air
minum dalam kemasan terbesar di dunia dan ahli dalam nutrisi. Langkah ini
berdampak pada peningkatan kualitas produk, market share, dan penerapan
teknologi pengemasan air terkini. Di bawah bendera DANONE-AQUA, kini
AQUA memiliki lebih dari 1.000.000 titik distribusi yang dapat diakses oleh
pelanggannya di seluruh Indonesia.
Aqua untuk saat ini merupakan market leader dalam medan persaingan
berbagai produk air mineral di Indonesia. Posisinya yang kuat disebabkan
oleh faktor Aqua sebagai produk air mineral yang pertama kali hadir di
Indonesia serta strategi promosi dan pemasaran yang gencar. Metode promosi
yang digunakan adalah terutama melalui iklan di media elektronik dan cetak,
mensponsori berbagai acara, serta instalasi iklan billboard secara luas.
B. Rumusan masalah
1. Sejarah perkembangan aqua oleh tirto utomo?
2. Keberhasilan Pruduk Unggulan PT.AQUA Golden Mississippi.Tbk
oleh tirto utomo?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui perkembangan aqua
2. Dapat mengetahui keberhasilan produk
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah perkembangan Aqua oleh Tirto utomo

Tirto Utomo yaitu warga asli Wonosobo. Tirto Utomo atau Kwa Sien
Biauw lahir di Wonosobo, 9 Maret 1930 – meninggal 16 Maret 1994 pada
umur 64 tahun. ia adalah Pengusaha Indonesia. Lulusan Fakultas Hukum
Universitas Indonesia ini dikenal sebagai pendiri Aqua Golden Mississipi
pada tahun 1973. Pada 16 Maret 1994, ia meninggal dunia dan dimakamkan
di pemakaman warga Tionghoa di dekat Hotel Kresna, Wonosobo.

Padahal sebelumnya Tirto Utomo juga bekerja di Pertamina. Tetapi


untuk fokus pada bisnisnya, ia melepaskan pekerjaannya di Pertamina.

Ide mendirikan perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) AQUA


timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai pertamina pada awal tahun 1970-
an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika
Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami
diare yang disebabkan karena mengkonsumsi air yang tidak bersih. Tirto
kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat
tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah
disterilkan.

Awalnya orang sinis dengan ide Tirto Utomo untuk menjual air minum
kemasan botol yang harga per botol awalnya sama dengan harga 1 liter bensin
Premium. Namun Tirto Utomo yakin, pada masa yang akan datang Indonesia
akan kekurangan air bersih yang siap untuk diminum, sehingga idenya ini
terus dia lanjutkan dan tidak memikirkan komentar sinis orang.

Pada awalnya market Aqua adalah orang-orang asing yang ada di


Indonesia, karena mereka yakin air kemasan lebih steril dan aman dari pada
air tanah dan air PDAM. Dengan mendirikan pabrik air minuman dengan
mesin yang canggih di Bekasi, sehingga orang asing lebih percaya dengan
minuman air kemasan.

Tirto dan saudara-saudaranya mulai mempelajari cara memproses air


minum dalam kemasan. Ia meminta adiknya, Slamet Utomo untuk magang di
Polaris, sebuah perusahaan AMDK yang ketika itu telah beroperasi 16 tahun
di Thailand. Tidak mengherankan bila pada awalnya produk Aqua
menyerupai Polaris mulai dari bentuk botol kaca, merek mesin pengolahan
air, sampai mesin pencuci botol serta pengisi air.

Awalanya Aqua bernama Puritas, kemudian seorang konsultan Tirto,


Eulindra Lim, mengusulkan untuk menggunakan nama Aqua karena cocok
terhadap image air minum dalam botol serta tidak sulit untuk diucapkan. Ia
setuju dan mengubah merek produknya dari Puritas menjadi Aqua. Dua tahun
kemudian, produksi pertama Aqua diluncurkan dalam bentuk kemasan botol
kaca ukuran 950 ml dengan harga jual Rp.75, hampir dua kali lipat harga
bensin yang ketika itu bernilai Rp.46 untuk 1.000 ml.

Aqua berasal dari bahasa Latin yang artinya air, dimana pada awalnya di
jual untuk orang asing, tetapi kemudian Tirto Utomo melihat pasar
masyarakat Indonesia juga memiliki potensi, sehingga dia menjual air
kemasan botol ukuran kecil dan ditempatkan di terminal-terminal bus di
Jakarta dan sekitarnya, serta sepanjang jalan pantura Jawa Tengah. Hal ini
ternyata sukses, membuat Aqua diminati oleh para supir-supir bus dan
penumpang, serta masyarakat lainnya. Hal ini menunjukkan, bahwa
masyarakat Indonesia sangat membutuhkan air mineral botol yang bersih.

Meskipun saat itu air mineral dalam kemasan belum ada di Indonesia,
Tirto tetap yakin dengan langkahnya. Keluar dari tempat kerjanya yang
mapan di Pertamina, pada 1982, Tirto mengganti bahan baku (air) yang
semula berasal dari sumur bor ke mata air pegunungan yang mengalir sendiri
(self-flowing spring) karena dianggap mengandung komposisi mineral alami
yang kaya nutrisi seperti kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan
sodium.

Dengan bantuan Willy Sidharta, sales dan perakit mesin pabrik pertama
Aqua, sistem distribusi AQUA bisa diperbaiki. Willy menciptakan konsep
delivery door to door khusus yang menjadi cikal bakal sistem pengiriman
langsung Aqua. Konsep pengiriman menggunakan kardus-kardus dan galon-
galon menggunakan armada yang didesain khusus membuat penjualan Aqua
Secara konsisten membaik.

Tahun 1974 sampai 1978 adalah masa-masa sulit bagi perusahaan ini.
Apalagi permintaan konsumen masih sangat rendah. Masyarakat kala itu
masih asing dengan air minum dalam kemasan. Apalagi harga 1 liter Aqua
lebih mahal daripada harga 1 liter minyak tanahTapi pemilik Aqua tidak
menyerah. Dengan berbagai upaya dan kerja keras, akhirnya Aqua mulai
diterima masyarakat luas. Bahkan tahun 1978, Aqua telah mencapai titik
BEP. Dan saat itu menjadi batu loncatan kisah sukses Aqua yang terus
berkembang pesat.

Saat itu memang produk Aqua ditujukan untuk market kelas menengah
ke atas, baik dalam rumah tangga, kantor-kantor dan restoran. Namun sejak
tahun 1981, Aqua telah berganti kemasan dari semula kaca menjadi plastik
sehingga melahirkan berbagai varian kemasan. Hal ini menyebabkan
distribusi yang lebih mudah dan harga yang lebih terjangkau sehingga produk
Aqua dapat dijangkau masyarakat dari berbagai kalangan.

Dari sisi kemasan, Aqua juga menjadi pelopor. Botol plastiknya yang
semula berbahan PVC yang tidak ramah lingkungan, sejak 1988 telah diganti
menjadi bahan PET. Padahal saat itu di Eropa masih menggunakan bahan
PVC. Selain itu desain botol Aqua berbentuk persegi bergaris yang mudah
dipegang telah menggantikan desain botol bulat Eropa. Bahkan botol PET
ciptaan Aqua ini telah dijadikan standar dunia.
Pada 1984, Pabrik AQUA kedua didirikan di Pandaan, Jawa Timur. Dan
Pada 1995, Aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan
sistem produksi in line di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan
kemasan AQUA dilakukan bersamaan. Hasil sistem in-line ini adalah botol
AQUA yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di ujung proses
produksi, sehingga proses produksi menjadi lebih higienis.

Aqua juga sukses di  mancanegara. Sejak 1987, produk Aqua telah


diekspor ke berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Fillipina, Australia,
Maldives, Fuji, Timur Tengah dan Afrika. Berbagai prestasi dan penghargaan
pun didapatkan baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Pada tahun 1998, karena ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-


pesaing baru, Lisa Tirto sebagai pemilik Aqua Golden Mississipi sepeninggal
ayahnya Tirto Utomo, menjual sahamnya kepada Danone pada 4 September
1998. Akusisi tersebut dianggap banyak pihak sebagai langkah tepat setelah
beberapa cara pengembangan tidak cukup kuat menyelamatkan Aqua dari
ancaman pesaing baru.

Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan


menempatkan AQUA sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK)
yang terbesar di Indonesia. Pada tahun 2000, bertepatan dengan pergantian
milenium, Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua

B. Keberhasilan Pruduk Unggulan PT.AQUA Golden Mississippi.Tbk oleh tirto


utomo
Keberhasilan merek dagang AQUA telah menarik paling tidak 10 peniru
untuk menggunakan kata “aqua”. Tirto secara aktif mempertahankan
merekdagangnya, memenangkan pertarungan hukum melawan perusahaan
yang menggunakan nama Club AQUA dan Aquaria. Dalam keputusannya
pada bulan Mei 1992, Kejaksaan Agung di Indonesia memaklumkan bahwa
kata “aqua”, bilamana digunakan pada air dalam botol bukan nama latin yang
umum, namun merek dagang yang dilindungi.
Pengacara AQUAmembantah bahwa kata itu telah didaftarkan sebagai
merek dagang sejak 1973, diperbaharui di tahun 1986, bahwa AQUA telah
membelanjakan jutaan dolar mengiklankan merekdagang tersebut, dan akibat
dari pengiklanan ini, dibenak pelanggan Indonesia kata AQUA sambung
dengan air dalam botol yang diproduksi PT. AQUA Golden Mississippi. Oleh
sebab itu perusahaan air dalam botol yang lain tidak dapat menggunakan kata
“aqua” pada namanya atau logo kecuali dibawah perjanjian lisensi.
Pengadilan telah menyetujui.

Almarhum Tirto Utomo pun dinobatkan sebagai pencetus air minum


dalam kemasan dan masuk dalam “Hall of Fame”. dan berdasarkan survey
Zenith International, sebuah badan survey Inggris, Aqua dinobatkan sebagai
merk air minum dalam kemasan terbesar di Asia Pasifik, dan air minum
dalam kemasan nomor dua terbesar di dunia. Sebuah prestasi yang mungkin
tidak pernah dikira-kira.

Dan akhirnya dengan kerja keras Almarhum Tirto Utomo, sekarang


AQUA adalah merek air mineral dalam kemasan (AMDK) pionir dengan
penjualan terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu merek AMDK yang
paling terkenal di Indonesia.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
PT Aqua Golden Mississippi Tbk, sebagai perusahaan pelopor air minum
mineral pertama kali di Indonesia yang menerapkan go publik yang tujuannya
adalah memperbaiki struktur modal menjadi lebih sehat (Widoatmodjo,
2004). PT AQUA Golden Mississippi adalah anggota Aqua Group , koleksi
perusahaan dengan kepemilikan silang dimana Tirto yang paling
berkepentingan.Pemilihan bentuk nama Latin adalah netral. Pemasaran
menyediakan keunggulan bersaing yang utama diantara pembuat air dalam
botol. Penyaluran yang efisien dan pengiklananan untuk membedakan dan
memproduksi satu kesetiaan pada merek adalah kunci sukses.
 AQUA menggunakan seluruh media untuk iklannya. TV, radio, koran,
dan majalah membawakan logo dan slogan biru Aqua yang berbeda.
Sementara pengiklanan dan humas “menarik” Aqua melalui saluran-saluran
distribusi, promosi eceran lokal dan potongan harga “mendorong” produksi
pada pelanggan.
B. Saran
Penerapan sistem go publik yang mampu memperbaiki struktur
permodalan menjadi lebih sehat, hendaknya dilakukan peninjauan lebih lanjut
sehingga dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk berkembang lebih
maju.
 Penataan perusahaan khususnya dalam organisasional perlu adanya
tinjauan kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut
untuk mengetahui seberapa jauh perusahaan tersebut berkembang.
Dengan menggunakan media komunikasi sebagai sarana promosi,
merupakan salah satu alternatif strategi yang dapat meningkatkan citra
perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http.Aqua.http://jurnalskripsi.com/faktor-faktor deskriptifpendorongvoluntary
delistingp t aqua golden Mississippi tbk. pdf.htm
Anonim,2000.Tentang Danone Aqua, http://www.aqua.com
Anonim,2008.Tata kelol perusahaan,http://id.wikipedia.org/wiki
Getuk,2006.aqua golden missippi, http://getuk.wordpress.com/2006/12/22/aqua-
golden-mississippi-2/
Pada Pt. Aqua golden mississippi, tbk, http://one.indoskripsi.com/node/6557

Anda mungkin juga menyukai