Condong Campur adalah salah satu keris pusaka milik Kerajaan Majapahit yang
banyak disebut dalam legenda dan folklor. Keris ini dikenal dengan nama Kanjeng
Kyai Condong Campur.
Keris ini merupakan salah satu dapur keris lurus. Panjang bilahnya sedang
dengan kembang kacang, satu lambe gajah, satu sogokan di depan dan ukuran
panjangnya sampai ujung bilah, sogokan belakang tidak ada. Selain itu, keris ini juga
menggunakan gusen dan lis-lis-an.
Condong Campur merupakan suatu perlambang keinginan untuk menyatukan
perbedaan. Condong berarti miring yang mengarah ke suatu titik, yang berarti
keberpihakan atau keinginan. Sedangkan campur berarti menjadi satu atau
perpaduan. Dengan demikian, Condong Campur adalah keinginan untuk
menyatukan suatu keadaan tertentu.
Filosofi Sejarah
Ketika Kerajaan Majapahit sudah menjapai masa kejayaannya, terjadi banyak sekali
perbedaan (heterogenitas di negeri itu. Heteroginitas ini menyebabkan terjadinya
perpecahan di masyarakat,baik dari aspek agama, budaya, kasta, dsb. Paling tidak
ada 2 golongan yang memiliki perbedaan pandangan sangat tajam pada masa itu,
yaitu: