Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SEJARAH

SEJARAH PERANG TELUK

DISUSUN OLEH :
AGUNG DHARMAWAN
ANINDITA TANAYA R.Y

AULIANA ROSADA

DENI ANDREAS

DEVINA AZZAHRA

XII IPS 1
SMA NEGERI 3 PEKANBARU
2020
 PETA TIMUR TENGAH
 PETA NEGARA YANG BERKONFLIK
AULIANA ROSADA

A. PERANG TELUK I
1. Konflik Iran dan Irak
a. Latar Belakang

Perang Irak dan Iran yang berawal daru kekhawatiran irak akan meluas nya pengaruh
revolusi iran di bawah pimpinan Imam Khomaeni yang telah berhasil menggulingkan dinasti
Pahlevi pada tahun 1979.

Pada 22 September 1980 irak secara sepihak membatalkan perjanjian Algier yang di
tandatangani tahun 1975 dengan iran. Isi perjanjian tersebut adalah mengenai penguasaan
persamaan Shat el Arab yang kaya akan minyak oleh irak dan iran. Irak juga merasa Sebagai
pewaris Nebuchadnezzar, sehingga Saddam Hussein sangat berambisi untuk menguasai daerah
Mesopotamia (daerah yang pernah menjadi kekuasaan Nebuchadnezzar).

IMAM KHOMAENI

b. Jalannya Perang

Perang antara Irak dan Iran ini meletus sejak tanggal 22 september 1980. Dalam Perang
Teluk I, Irak mendapat bantuan dari negara-negara Arab yang khawatir terhadap pengaruh
Revolusi Iran masuk ke dalam negaranya. Negara-negara Arab, antara lain Arab Saudi, Bahrain,
Qatar, Emirat Arab, Oman, Mesir, Yordania, Kwuit, Yaman Utara, Maroko, dan Palestina.

Sementara itu, negara-negara Eropa, Amerika Serikat, dan Uni Soviet yang berkepentingan
dengan keamanan jalur minyak sangat mengkhawatirkan tumbuhnya Iran menjadi negara yang
kuat dalam bidang militer. Perang Irak-Iran digunakan untuk menghancurkan kekuatan Iran.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Amerika Serikat menempatkan kapal induknya di Teluk Persia.
Adapun Iran mendapat dukungan dari Suriah, Libya, dan Yaman Selatan.
Perang Teluk I berlangsung sangat dahsyat, karena kedua belah pihak saling menyerang dan
saling menghancurkan. Pada tahun 1981, Iran berhasil menghancurkan instalasi minyak Irak.
Karena kekuatannya seimbang, perangpun berlangsung lama. Pada bulan Maret 1984, Saddam
Hussein semakin berambisi untuk menghancurkan Iran dengan menggunakan senjata kimia.
Sebenarnya penggunaan senjata kimia telah dilarang sejak tahun 1925. Akibat penggunaan
senjata kimia, sebanyak 400 tentara Iran tewas.

AGUNG DHARMAWAN

c. Akhir Perang Teluk I

Perang Teluk I berakhir setelah PBB mengeluarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor
598 tentang gencatan senjata. Pada bulan Juni 1988, Irak menyetujui resolusi tersebut, beberapa
hari kemudian Irak menyatakan mengakhir perang selama delapan tahun dengan menyerahkan
Shat el Arab yang pernah direbuatnya kepada Ira

DENI ANDREAS

B. PERANG TELUK II
2. Konflik Irak dan Kuwait
a. Latar Belakang

Invasi Irak ke Kuwait disebabkan oleh kemerosotan ekonomi Irak setelah Perang Delapan
Tahun dengan Iran dalam Perang Iran-Irak. Irak sangat membutuhkan petro dolar sebagai
pemasukan ekonominya sementara rendahnya harga petro dolar akibat kelebihan produksi
minyak oleh Kuwait serta Uni Emirat Arab yang dianggap Saddam Hussein sebagai perang
ekonomi serta perselisihan atas Ladang Minyak Rumeyla sekalipun pada pasca-perang melawan
Iran, Kuwait membantu Irak dengan mengirimkan suplai minyak secara gratis. Irak juga terjerat
utang luar negeri dengan beberapa negara, termasuk Kuwait dan Arab Saudi. Irak berusaha
meyakinkan kedua negara tersebut untuk menghapuskan utangnya, namun ditolak. Selain itu,
Irak mengangkat masalah perselisihan perbatasan akibat warisan Inggris dalam pembagian
kekuasaan setelah jatuhnya pemerintahan Usmaniyah Turki.
SADDAM HUSEIN

1. Sebab umum terjadinya perang :

 Ambisi Saddam Husein untuk tampil sebagai orang yang dihormati di negara-negara
Arab.
 Kuwait dituduh Irak mencuri minyak Irak di Padang Rumeila yang terletak di
perbatasan kedua negara (dipersengketakan)
 Kuwait menolak tuntutan Saddam untuk membayar ganti rugi dan memberikan daerah
Rumailah dan Pulau Bubiyan.
 Irak mengalami kerusakan infrastruktur ekonomi dan membengkaknya utang akibat
Perang Teluk 1.
 Penguasa Irak sering mengklaim Kuwait sebagai wilayah kekuasaannya, karena
perbatasan antara kedua negara tersebut tidak jelas.

2. Sebab Khusus terjadinya perang :

 Terjadinya pelanggaran kuota minyak oleh Kuwait, Arab, dan Uni Emirat Arab sehingga
produksi melimpah, akibatnya harga minyak anjlok
 Adanya serangan Irak terhadap Kuwait tanggal 2 Agustus 1990 yang berhasil menduduki
wilayah Kuwait.
b. Jalannya Perang

Tanggal 2 agustus 1990, dibawah komando pemerintahan saddam hussein irak dengan
100.000 tentaranya menyerang kuwait yang saat itu hanya memiliki tentara 20.000 dapat dengan
mudah dikuasai tanpa perlawanan yang kuat. Penguasa kuwait Ahmad El Sabah terpaksa
melarikan dirinya ke Arab Saudi untuk meminta pertolongan. Invasi tersebut benar benar di
tentang oleh dunia internasional, terbukti dalam konferensi di Cairo, Liga Arab mengeluarkan
pernyataan bahwa Irak harus segera menarik mundur pasukannya dari Kuwait. Pada tanggal 8
Agustus 1990, AS, Inggris, Perancis, Australia dan negara Liga Arab pun melakukan Operasi
Perisai Gurun (Desert Shield Operation). Namun operasi ini belum sampai menyerang irak yang
berada di daerah kuwait, dan operasi ini pun diganti menjadi Operasi Badai Gurun (Desert
Storm Operation) dibawah jendral Norman Schwarzkopf (AS). Operasi ini membuat Irak
dibombardir oleh pesawat-pesawat pasukan koalisi. Dalam perang tersebut terjadi unjuk
persenjataan. Pihak koalisi menjatuhkan rudal Patriot untuk menangkal rudal-rudal Scud milik
Irak. Rudal juga ditembakkan ke ibu kota Israel, Tel Aviv, karena Irak mencurigai Israel terlibat
dalam serangan kenegaraannya Pada tanggal 29 November 1990 Dewan Keamanan PBB juga
mengeluarkan Resolusi No. 660 yang menyatakan pasukan Irak harus ditarik mundur dari
Kuwait paling lambat tanggal 17 Januari 1991, jika tidak Irak akan berhadapan dengan pasukan
koalisi pimpinan Amerika Serikat. Dewan Keamanan juga mengeluarkan Resolusi No. 661 yang
berisi pemberian sanksi ekonomi kepada Irak. Untuk menghindari perang antara Irak dan
pasukan koalisi diupayakan melalui perundingan. Pada tanggal 30 November 1990 Presiden
Amerika Serikat George Bush menawarkan perundingan langsung dengan Irak. Tawaran tersebut
gagal karena tidak ada kesepakatan tentang waktu perundingan dari kedua belah pihak.
Sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan oleh resolusi PBB, yaitu tanggal 15 Januari
1991 ternyata pasukan Irak tidak ditarik mundur dari Kuwait. Sehingga pada tanggal 17 Januari
1991 pasukan koalisi melakukan agresi ke Irak.

ANINDITA TANAYA

c. Penyelesaian Perang Teluk antar Irak dan Kuwait

Dewan PBB mengeluarkan Resolusi No 660 tahun 1990 dan memerintahkan Irak keluar dari
Kuwait sampai batas tanggal 29 November 1990. Irak tidak melaksanakan perintah tersebut,
maka pada tanggal 15 Januari 1990 USA bersama kelompoknya Inggris dan Perancis (George
Bush, menteri pertahanan Diuc Cheney, Jendral Collin Powell, dan komando operasi serangan
oleh Kuwait dan Arab Saudi) menyerang Irak dengan cara mengebomnya, orang Amerikalah
yang berperan untuk merancang serangan atas Irak. Dengan cara tersebut akhirnya Irak
menerima syarat yang diajukan Dewan Keamanan PBB.

d. Dampak Terjadinya Perang

Bagi Pihak Irak:

 Irak membayar ganti rugi kepada kuwait


 Irak harus mengizinkan tim inspeksi nuklir PBB memeriksa nuklir Irak
 Irak kena embargo ekonomi.
 Timbulnya semangat anti-Amerika
 Negara dan perekonomian Irak rusak berat karena gempuran tentara multinasional dan
blokade ekonomi serta embargo yang diterapkan PBB
 Konflik teluk mempercepat proses perdamaian Iran – Irak yang sebelumnya berjalan
tersendat-sendat, karena sebelumnya Baghdad bersikeras mempertahankan pendiriannya.
 Konflik teluk telah membuka kembali perhatian dunia tentang perlunya penyelesaian
segera seluruh masalah Timur Tengah.

Bagi Pihak Kuwait:

 Ladang-ladang minyak Kuwait rusak berat karena dibakar oleh Irak.

Bagi Pihak negara ke tiga:

 Perpecahan negara-negara Arab


 Amerika Serikat berhasil memperoleh pangkalan militer di Dahran (Arab Saudi) untuk
melindungi Israel sebagai sekutu terpentingnya di Timur Tengah.
 Peranan Amerika Serikat semakin kuat di Timur Tengah
 Kekuatan Israel semakin tidak ada tandingannya.

DEVINA AZZAHRA

C. PERANG TELUK III


3. Permasalahan campur tangan Amerika Serikat melalui PBB

Memasuki tahun 2004, terjadi konflik antara Irak dengan Amerika Serikat. melalui PBB,
Amerika Serikat menuduh Irak telah Mengembangkan senjata nuklir dan senjata pemusnah
massal lainnya. Beberapa penyelidik yang dibentuk PBB diturunkan di Irak untuk membuktikan
tuduhan tersebut.

Para penyelidik yang dimaksud itu, mereka tergabung dalam United Nations Monitoring
Verification and Invection Commision (UNMOVIC), yaitu tim inspeksi senjata PBB yang
ditugaskan untuk menyelidiki dugaan adanya usaha pengembangan senjata pemusnah di Irak.
Lembaga tersebut dipimpin oleh Hans Blix. Hans Martin Blix lahir 28 Juni 1928 adalah seorang
diplomat dan politisi Swedia untuk Partai Rakyat Liberal . Dia adalah Menteri Luar Negeri
Swedia (1978–1979) dan kemudian menjadi kepala Badan Energi Atom Internasional.
HANS BLIX

Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi Nomor 1441 pada tanggal 18 November 2002.
Isi Resolusi tersebut adalah menuntut Irak untuk mengizinkan dan memberikan akses
sepenuhnya kepada UNMOVIC dan International Atomic Energy Agency (IAEA) atau Badan
Energi Atom Internasional untuk meneliti segala hal yang berkaitan dengan persenjataan yang
dimilki Irak. UNMOVIC ini dibentuk berdasarkan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan
Bangsa-bangsa 1284 17 Desember 1999, untuk menggantikan dan melakukan tanggung-jawab
yang diberi mandat untuk Komisi khusus PBB di Irak untuk mendirikan dan mengoperasikan
sistem diperkuat pemantauan dan verifikasi;

IAEA

Sedangkan Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency, disingkat
IAEA) adalah sebuah organisasi independen yang didirikan pada tanggal 29 Juli 1957 dengan
tujuan mempromosikan penggunaan energi nuklir secara damai serta menangkal penggunaannya
untuk keperluan militer. Markas IAEA terletak di Wina, Austria, dan beranggotakan 137 negara.
PRESIDEN GEORGE W. BUSH

Meskipun demikian, pada tanggal 21 Maret 2003, atas perintah Presiden George W. Bush,
Amerika Serikat dan sekutunya melancarkan serangan ke Irak. Tujuan serangan tersebut adalah
untuk membentuk pemerintahan boneka di Irak, menguasai ladang minyak Irak, melindungi
Israel dari serangan bangsa Arab terutama Irak, dan menggulingkan Saddam Husein dari kursi
kepresidenannya. Saddam Husein dianggap membahayakan perdamaian dunia dan berkolaborasi
dengan teroris internasional pimpinan Osama bin Laden.

OSAMA BIN LADEN

Dalam serangan tersebut, Amerika Serikat dapat melumpuhkan pasukan Irak dan menangkap
Presiden Saddam Hussein. Keberhasilan Amerika Serikat dan sekutunya menumbangkan
Saddam Hussein tidak berarti dapat menyelesaikan persoalan, sebab kehadiran tentara Amerika
Serikat di Irak kini mendapat perlawanan yang sengit dari para gerilyawan local. Konflik antara
Irak dan Amerika Serikat sampai kini belum selesai, walaupun Irak telah mempunyai
pemerintahan sendiri.

Anda mungkin juga menyukai