Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEBUTUHAN NUTRISI PADA REMAJA

GIZI DAN DIET

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:

ARBI KUSUMA (P07120119051)

ARIS MUNANDAR (P07120119052)

AYU PUTU ANGGI APRILIA (P07120119053)

EKO MARJADI (P07120119055)

ETI FITRIA JUMIATI (P07120119056)

POLITEKNIK KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN MATARAM

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MATARAM

T.A 2019/2020

Gizi Pada Remaja Page 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.Kami
berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari
itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,sehingga kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya
yang lebih baik lagi.

Mataram, 20 Agustus 2020

Penulis

Gizi Pada Remaja Page 2


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................................5

1.3. Tujuan..........................................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................6

1.1. Pengertian Ilmu Gizi....................................................................................................................6

1.2. Tujuan Pemberian Gizi Pada Remaja..........................................................................................6

1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keadaan Nutrisi....................................................................7

1.4. Keadaan Gizi Remaja Saat Ini.....................................................................................................8

1.5. Kebutuhan Akan Zat Gizi Pada Usia Remaja..............................................................................9

1.6. Akibat Kekurangan Gizi Pada Usia Remaja..............................................................................10

1.7. Cara Mengatasi Masalah Nutrisi Pada Usia Remaja..................................................................11

BAB III PENUTUP...................................................................................................................................12

1.1. Kesimpulan................................................................................................................................12

1.2. Saran..........................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13

Gizi Pada Remaja Page 3


BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

A. Kebutuhan Gizi Pada Remaja

Adolescent (remaja) adalah usia 10-19 tahun. Pada fase ini merupakan masa
transisi artinya bukan lagi anak-anak tetapi juga belum masuk kategori dewasa . Remaja
merupakan 20 % populasi dunia dan 80 % populasi di negara berkembang , merupakan
periode yang banyak gejolak dan merupakan waktu kritis dalam pertumbuhan fisik,
psikologis, dan perilaku. Mengapa kesehatannya harus mendapat perhatian? hal ini
dikarenakan mereka telah survive dari penyakit di masa anak-anak dan masalah
kesehatannya akan berkaitan dengan proses menua jauh di masa depan. Remaja masuk
kelompok rentan gizi disebabkan gaya hidup dan kebiasaan berubah serta perubahan
kebutuhan karena perubahan fisik. Zat gizi khusus diperlukan berkaitan dengan kegiatan
remaja misalnya olah raga, dan persiapan kehamilan (bagi remaja puteri). Perubahan
Fisik pada remaja dapat terlihat pada perubahan puncak dari tinggi badan (TB).
Kenaikan TB bisa sampai 8-15 cm dalam beberapa bulan dan bersifat individual,
perubahan lainnya adalah pada pertambahan berat badan yang cepat, massa otot
bertambah, diikuti dengan kekuatannya, pematangan massa tulang, peningkatan ukuran
organ dalam, perubahan hormon seperti timbul jerawat, dan bau badan serta perubahan
suara dan perubahan komposisi gigi. Pubertaspun terjadi pada fase ini, yaitu terjadinya
perubahan bentuk tubuh , perkembangan sistem reproduksi, hormon sex yang akan
mempengaruhi perilaku dan emosi. Proses pubertas ini akan berlangsung 3 sampai 7
tahun . Pada perempuan, paling dini terjadi pada usia 6-7 tahun dan paling lambat usia
13 tahun ditandai dengan menarche atau haid pertama kali, dan berkaitan dengan
pertumbuhan payudara . Pada laki-laki, paling dini berlangsung pada usia 8 tahun, dan
paling lambat usia 13,5 tahun, sehingga pada laki-laki bisa cepat dewasa atau
sebaliknya. Sedangkan perubahan psikologis ditandai dengan mulai terjadi kematangan
berpikir, emosional dan intelektual, serta perkembangan kognitif dan emosional.
Periode Remaja dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu:

1. Remaja Awal : mulai percepatan pertumbuhan; mulai berpikir body image; mulai

mengikuti idola; sesama jenis dan umur.

2. Remaja (14-16 thn) : puncak pertumbuhan, jerawat, bau badan; mulai terjadi
perkembangan kognitif dan moral; menolak pola makan keluarga, karena gengsi ;
dan lebih mementingkan penampilannya.

Gizi Pada Remaja Page 4


3. Remaja Akhir: pertumbuhan melambat; mulai memegang nilai-nilai tertentu;
kognitif dan moral: idealis, konsisten dengan nilai dan kepercayaan yang dimiliki;
dan segala sesuatunya harus dengan penjelasan.

Sekarang kita masuk kebahasan kebutuhan gizi remaja, energi sangat diperlukan dalam
jumlah banyak untuk pertumbuhan dan aktivitas yang memasuki periode tumbuh cepat.
Kebutuhan energi pada remaja dipengaruhi oleh energi basal, jenis kelamin, faktor
aktivitas, dan adanya penyakit. Semua kebutuhan zat gizi meningkat pada masa remaja.
Jumlah zat gizi yang dibutuhkan ini disesuaikan dengan daftar Angka Kecukupan Gizi
(AKG). Protein; seimbang (1gr/kgBB/hr). Mineral Fe & Ca kebutuhannya 800-1200
mg/hr . Kebutuhan gizi harus sehat dan seimbang. Makanan harus cukup semua zat gizi.
Masalah gizi meliputi ; pengetahuan tentang gizi yang relatif masih kurang; aktifitas
fisik yang tinggi; Pola makan yang tidak teratur; defisiensi besi karena mulai menstruasi
pada putri; dan obesitas.

1.2. Rumusan Masalah.


1. Apa tujuan pemberian nutrisi terhadap remaja?

2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan nutrisi?

3. Bagaimana keadaan gizi usia remaja?

4. Bagaimana kebutuhan akan zat gizi pada remaja?

5. Apa akibat dari kekurangan gizi pada usia remaja?

6. Bagaimana cara mengatasi masalah nutrisi pada usia remaja?

1.3. Tujuan
1. remaja? Mengetahui pemberian nutrisi terhadap remaja?

2. Mengetahui Apa faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan nutrisi?

3. Mengetahui Bagaimana keadaan gizi usia remaja?

4. Mengetahui Bagaimana kebutuhan akan zat gizi pada remaja?

5. Mengetahui Apa akibat dari kekurangan gizi pada usia

6. Mengetahui Bagaimana cara mengatasi masalah nutrisi pada usia remaja?

Gizi Pada Remaja Page 5


BAB II PEMBAHASAN

1.1. Pengertian Ilmu Gizi


Pengertian dari ilmu gizi (nutrition science) adalah Ilmu yg mempelajari segala sesuatu
tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal. Sedangkan yang disebut
sebagai makanan adalah “Bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-
unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila
dimasukkan dalam tubuh”. Dari pengertian tersebut jelaslah bahwa obat bukan termasuk
makanan, dan semua suplemen yang mengandung zat gizi bisa kita kategorikan sebagai
makanan. Perlu Anda ketahui bahwa pengertian gizi secara klasik atau zaman dahulu gizi
hanya dikaitkan dengan kesehatan tubuh saja. Artinya yang dikatakan gizi adalah aspek yang
berhubungan dengan fungsi dasar zat gizi tersebut yaitu menghasilkan energi, pertumbuhan
dan pemeliharaaan jaringan, serta mengatur proses metabolisme dalam tubuh. Pada zaman
modern ini pengertian ilmu gizi tidak hanya sebatas fungsi dasar zat gizi dan kesehatan saja
tetapi zat gizi sudah dihubungkan dengan kemampuan kerja, produktivitas, IQ, dan status
ekonomi.Tujuan ilmu gizi sendiri adalah mencapai, memperbaiki, dan mempertahankan
kesehatan tubuh melalui konsumsi makanan.

1.2. Tujuan Pemberian Gizi Pada Remaja


Nutrisi yang tepat itu sangat penting untuk menjaga kesehatan anak remaja, agar mereka
bisa tumbuh dan berkembang dengan normal. Pola makan yang sehat juga membantu para
remaja untuk berpartisipasi lebih aktif disekolah dan beraktivitas fisik. Pada beberapa tahun
belakangan ini, telah terjadi penurunan status nutrisi dan kesehatan pada remaja. Hasil survey
menunjukkan bahwa setidaknya 18% anak-anak dan remaja yang berusia 6 - 10 tahun
kelebihan berat badan, dan setidaknya 11% remaja mengalami obesitas.Ditahun 2000, lebih
dari 16% populasi yang berusia dibawah 18 tahun hidup dalam kemiskinan, dan sebagai
akibatnya, seringkali mereka tidak mendapat nutrisi yang cukup.Banyak remaja yang
mengkonsumsi kalori lebih dari yang mereka butuhkan, namun tidak mendapat jumlah nutrisi
harian yang cukup seperti yang direkomendasikan. Salah satu keprihatinan utama mengenai
anak dan remaja adalah level kalsium, potassium, serat,magnesium, dan vitamin E yang
kurang dalam diet mereka. Pola makan yang tidak sehat akan mengarah pada status nutrisi
yang buruk dan bisa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan remaja. Penyebab ini
dirangking sebagai penyebab ketiga terbesar dari berbagai penyakit kronis yang
mempengaruhi sekitar 5% gadis remaja. Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan makan
dan nutrisi pada remaja bukan cuma bisa mempengaruhi berat badannya, namun juga
kesehatannya dimasa-masa yang akan datang. Sebagai contoh, kekurangan kalsium pada usia

Gizi Pada Remaja Page 6


remaja bisa memperbesar resiko osteoporosis saat mereka dewasa. Yang terakhir, nutrisi
pada remaja itu penting karena sebagian remaja punya masalah kesehatan yang
membutuhkan diet khusus. Diabetes type 1, atau juvenile diabetes, di diagnosa pada
sebanyak 13.000 anak dalam satutahun, seringkali selama mereka masih berusia remaja. Hal
ini membutuhkan pengontrolan faktor-faktor diet dan gaya hidup yang bisa jadi cukup sulit
untuk remaja yang sibuk. Yang mengejutkan, Peningkatan dalam obesitas berarti bahwa
diabetes type 2 yang di masa lalu hanya di alami oleh orang dewasa, saat ini frekuensinya
juga semakin meningkat pada remaja. Jadi tujuannya adalah untuk memperbaiki keadaan gizi
remaja serta mengembangkan ilmu gizi dan memupuk kesadaran gizi bagi remaja. Sehingga
akan menyadari bahwa makanan yang cukup diperlukan oleh tubuh, cukup dalam memilih
makanan yang memenuhi kebutuhan tubuh, sehingga dalam kebiasaan makan sehat.

1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keadaan Nutrisi


Gizi berasal dari bahasa Arab yaitu algizzai yang artinya sari pati makanan. Pola makan
seimbang memenuhi kebutuhan tersebut. Susu dikonsumsi sebagai penyempurna. Pada
dasarnya masalah gizi pada remaja timbul karena perilaku gizi yang salah, yaitu
ketidakseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang dianjurkan. Keadaan
gizi atau status gizi merupakan gambaran apa yang dikonsumsi dalam jangka waktu cukup
lama.Keadaan gizi dapat berupa gizi kurang, gizi baik atau normal, maupun gizi
lebih.Kekurangan salah satu zat gizi dapat menimbulkan konsekuensi berupa penyakit
defisiensi,dan bila kekurangan dalam batas marginal dapat menimbulkan gangguan yang
sifatnya lebih ringan atau menurunnya kemampuan fungsional. Misalnya, kekurangan
vitamin B1 dapat menyebabkan badan cepat merasa lelah. Kekurangan zat besi dapat
menurunkan prestasi kerja dan prestasi belajar, selain turunnya ketahanan tubuh terhadap
penyakit infeksi.Sedangkan kekurangan vitamin A dapat menyebabkan terjadinya buta senja
dan turunnya ketahanan tubuh terhadap penyakit infeksi.Faktor-faktor yang mempengaruhi
terhadap keadaan nutrisi usia sekolah dan remaja:

1. Psikologis.

2. Lingkungan sekolah.

3. Konsumsi makanan tidak cukup.

4. Pilihan terhadap makanan.

5. Tidak ada nafsu makan.

Gizi Pada Remaja Page 7


1.4. Keadaan Gizi Remaja Saat Ini
Cukup banyak masalah yang berdampak negative terhadap kesehatan dan gizi remaja.
Disamping penyakit atau kondisi yang terbawa sejak lahir, penyalah gunaan obat, kecanduan
alcohol dan rokok, serta hubungan seksual terlalu dini, terbukti menambah beban para
remaja. Dalam beberapa hal masalah gizi remaja serupa, atau merupakan kelanjutan dari
masalah gizi pada usia anak, yaitu anemia defisiensi besi, kelebihan dan kekurangan berat
badan. Masalah ini berpangkal pada“kegemaran yang tidak lazim, lupa makan,
danhamil”.Yang sedikit berbeda adalah cara mengenai masalah tersebut.Survei terhadap
mahasiswi kedokteran di Prancis, misalkan, membuktikan 16% mahasiswi kehabisan
cadangan besi, sementara 75% menderita kekurangan. Penelitian lain terhadap masyarakat
miskin di Kairo menunjukan asupan besi sebagian besar remaja wanita tidak mencukupi
kebutuhan harian yang dianjurkan. Di Negara yag sedang berkembang, ekitar27% remaja
laki-laki dan 26% remaja wanita menderita anemia; sementara di Negara majuangka tersebut
hanya berada pada bilangan 5% dan 7%. Secara garis besar, sebanyak 44%wanita di Negara
berkembang (10 negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia) mengalami anemia
kekurangan besi.Salah satu masalah serius yang menghantui dunia kini adalah konsumsi
makanan olahan,seperti yang ditayangkan di iklan televisi, secara berlebihan. Makanan ini,
meski dalam iklan diklaim kaya akan vitamin dan mineral, sering terlalu banyak gula serta
lemak, di sampingzat aditif. Konsumsi makanan sejenis ini secara berlebihan dapat berakibat
kekurangan zatgizi lain. Kegemaran pada makanan olahan yang mengandung zat ini
menyebabkan remaja mengalami perubahan patologis yang terlalu dini.

Ada 3 alasan mengapa remaja dikategorikan rentan

1. Percepatan pertumbuhan dan perkembangan tubuh memerlukan energy dan zat gizi yang
lebih banyak.

2. Perubahan gaya hidup dan kebiasaan pangan menuntut penyesuaian masukan energy dan
zat gizi.

3. Kehamilan, keikutsertaan dalam olahraga, kecanduan alcohol dan obat,meningkatkan


kebutuhan energy dan zat gizi, di samping itu tidak sedikit remaja yang makan secara
berlebihan dan akhirnya mengalami obesitas.

Hampir 50% remaja (Daniel, 1977) terutama remaja yang lebih tua, tidak sarapan.
Penelitian lain membuktikan masih banyak remaja (89%) yang meyakini jika sarapan
memang penting. Namun, mereka yang sarapan secara teratur hanya 60%. Remaja putri
malah melewatkan duakali waktu makan, dan lebih memilih kudapan. Sebagian besar
kudapan bukan hanya kalori,tetapi sedikit sekali mengandung zat gizi, selain dapat

Gizi Pada Remaja Page 8


mengganggu (menghilangkan) nafsu makan. “Makanan Sampah” (junk food) kini
semakin digemari oleh remaja, baik hanya sebagai kudapan maupun “makan besar”.
Disebut makanan sampah karena sangat sedikit.(bahkan ada yang tidak sama sekali)
mengandung kalsium, besi, riboflavin, asam folat,vitamin A dan C; sementara kandungan
lemak jenuh, kolesterol, dan natrium tinggi. Proporsi lemak sebagai penyedia kalori lebih
dari 50% total kalori yang terkandung dalam makanan itu.Masalah lain yang mungkin
dapat memengaruhi gizi ialah anoreksia. Kelainan ini pada umumnya diderita oleh remaja
putri, terbanyak pada usia 14 dan 18, karena “kegilaan”mereka hendak melangsingkan
badan. Penderita kelainan ini meningkat terus dari tahun ketahun. Gambaran khasnya
ialah kehilangan nafsu makan yang berat dan parah yang disertai oleh amenore kronis.
Anoreksia terkait dengan penyusutan berat badan serta gangguan ovarium.

1.5. Kebutuhan Akan Zat Gizi Pada Usia Remaja


Penentuan kebutuhan akan zat gizi remaja secara umum didasarkan pada Recommended
Daily Allowances(RDA).Untuk praktisnya, RDA disusun berdasarkan perkembangan
kronologis, bukan kematangan. Karena itu, jika konsumsi remaja kurang dari jumlah yang
dianjurkan, tidak berarti kebutuhannya belum tercukupi. Status gizi remaja harus dinilai
secara perorangan, berdasarkan data yang diperoleh dari pemeriksaan
klinis,biokimiawi,antropometris, diet, serta psikososial.Banyaknya energy yang dibutuhkan
remaja dapat diacu pada table RDA. Secara garis besar,remaja putra memerlukan lebih
banyak energy ketimbang remaja putri. Pada usia 16 tahun remaja putera membutuhkan
sekitar 3.470 kkal per hari, dan menurun menjadi 2.900 padausia 16-19 tahun. Kebutuhan
remaja putri memuncak pada usai 12 tahun (2.550kkal),kemudian menurun menjadi 2.200
kkal pada usia 18 tahun. Perhitungan ini didasarkan pada stadium perkembangan fisiologis,
bukan usia kronologis. Wait dkk. Menganjurkan penggunaan kkal per cm tinggi badan
sebagai penentu kebutuhan akan energy yang lebih baik. Perkiraan energy untuk remaja
putera berusia 11-18 tahun yaitu 13-23 kkal/cm,sementara remaja putri dengan usia yang
sama yaitu 10-19 kkal/cm.Perhitungan besarnya kebutuhan akan protein berkaitan dengan
pola tumbuh, bukan usia kronologis. Untuk remaja putera, kisaran besarnya kebutuhan ini
ialah 0.29-0.32 g/cm tinggi badan. Sementara remaja putri hanya 0.27-0.29 g/cm. Kebutuhan
akan semua jenis mineral juga meningkat. Penigkatan kebutuhan akan besi dan kalsium
paling mencolok karena kedua mineral ini merupakan komponen penting pembentuk tulang
dan otot. Asupan kalsium yang dianjurkan sebesar 800 mg (praremaja) sampai 1.200 mg
remaja.Peningkatan kebutuhan energy dan zat gizi sekaligus memerlukan tambahan vitamin
di ataskebutuhan semasa bayi dan anak. Asupan thiamin, riboflavin, dan niacin harus
ditambah sejajar dengan pertambahan energy. Vitamin ini diketahui berperan dalam proses
pelepasan energy dari karbohidrat. Percepatan sintesis jaringan mengisyaratkan pertambahan
asupan vitamin B6, B12 dan asam folat.

Gizi Pada Remaja Page 9


Ketiga jenis vitamin ini berperan dalam sintesis RNA dan DNA. Untuk menjaga agar sel
dan jaringan baru tidak cepat rusak, asupan vitamin A, C, danE juga perlu ditingkatkan
disamping vitamin D karena perannya dalam proses pembentukan tulang. Kadar vitamin C
dalam serum remaja cukup rendah (Dep. Perranian AS, Guenter dkk,1986), terutama mereka
yang mematangkan sayur dan buah serta perokok.

1.6. Akibat Kekurangan Gizi Pada Usia Remaja


Remaja putri rentan mengalami kurang gizi pada periode puncak tumbuh kembang yang
kedua kurang asupan zat gizi karena pola makan yang salah, pengaruh dari lingkungan
pergaulan (ingin langsing). Remaja putri yang kurang gizi tidak dapat mencapai status gizi
yang optimal (kurus, pendek dan pertumbuhan tulang tidak proporsional). Kurang zat besi
dan gizi lain yang penting untuk tumbuh kembang (zinc), sering sakit-sakitan. Dari
keduamasalah status gizi remaja putri tersebut, diperlukan upaya peningkatan status gizinya,
karena remaja putri membutuhkan zat gizi untuk tumbuh kembang yang optimal dan remaja
putri perlu suplementasi gizi guna meningkatkan status gizi dan kesehatannya.Kurus
merupakan masalah gizi yang umumnya lebih banyak ditemukan pada remaja perempuan.
“Kurus itu indah”, kata mereka dan sering merupakan moto bagi remaja perempuan. Body
image kurus itu indah dan cantik, merupakan salah satu penyebab anorexianervosa dan
bulimia (keduanya merupakan keadaan buruk akibat ingin kurus, sehinggamenolak makan
atau memuntahkan kembali makanan yang telah dimakan), khususnya remaja perempuan.
Masa remaja merupakan masa yang sangat “rentan”. Peningkatan kadar hormon estrogen dan
progesterone pada remaja serta hormon testosteron pada remaja pria terjadi dengan pesat
pada masa ini. Jika tidak diimbangi dengan perawatan tubuh yang baik, terutama kebersihan
badan dan asupan nutrisi yang baik, peningkatan kadar hormon tersebut bisa mengakibatkan
munculnya jerawat yang sering kali mengganggu penampilan. Hal ini terjadi akibat
kurangnya mengkonsumsi Vitamin A, C, dan E yang banyak terdapat pada bit, sayur-
sayuran, buah-buahan.

Dan sering makan makanan gula dan makanan kaya akan asam lemak seperti susu,
mentega,minyak nabati. Disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang kaya serat. Remaja
yang tidak memperoleh cukup gizi yang biasa didapati pada buah-buahan dan ikan lebih
rentan terhadap kondisi paru-paru yang dibawah normal, sakit asma, batuk dan sesak nafas.
Remaja denganasupan dan terutama vitamin C paling rendah memiliki paru-paru yang lebih
lemah bandingkan dengan yang lain. Remaja yang kurang mengkonsumsi vitamin E, yang
terdapat pada minyak nabati dan kacang, lebih mungkin untuk terserang asma. Remaja yang
mengkonsumsi kurang banyak buah dan lebih sedikit asam lemak omega-3 lebih mungkin
untuk terserang asma dan gangguan pernafasan seperti tersengal-sengal.Salah satu masalah
gizi remaja yang berkaitan langsung dengan AKI adalah anemia gizi. Anemia, dipengaruhi
secara langsung oleh konsumsi makanan sehari-hari yang kurang mengandung zat besi,
Gizi Pada Remaja Page 10
selain faktor infeksi sebagai pemicunya. Anemia, terjadi pula karena peningkatan
kebutuhan pada tubuh seseorang seperti pada saat menstruasi, kehamilan,melahirkan,
sementara zat besi yang masuk sedikit.

1.7. Cara Mengatasi Masalah Nutrisi Pada Usia Remaja


Peran pemerintah untuk program gizi masyarakat dengan tujuan penanggulangan
masalahgizi sudah banyak yang diluncurkan, antara lain:

a. Program Edukasi Gizi

Upaya-upaya pendidikan gizi pada remaja lebih efektif dilakukan di sekolah,


khususnyaSekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
(SLTA),karena pada masa ini remaja mengalami pertumbuhan cepat ( growth spurt )
setelah pertumbuhan pada masa balita.

b. Program Suplementasi Gizi

Suplementasi adalah penambahan satu atau lebih unsur pada keadaan yang biasa
terjadi.Suplementasi gizi adalah satu atau lebih zat gizi yang ditambahkan ke konsumsi
makanan sehari-hari dengan harapan terpenuhi kebutuhan gizinya.

Contoh: melalui pemberian makanan maupun produk zat gizi seperti pil besi dan vitamin
A.

c. Program Fortifikasi Bahan Makanan

Fortifikasi adalah penambahan zat gizi tertentu ke dalam bahan makanan dengan tujuan
agar masyarakat terhindar dari defisiensi (kekurangan) zat gizi tersebut. Biasanya, zat
gizi yang ditambahkan adalah zat gizi mikro yang masih menjadi masalah di Negara
bersangkutan atau berisiko untuk menjadi masalah jika tidak dilakukan fortifikasi pada
bahan makanan tersebut. Contoh: Umumnya bahan makanan itu adalah bahan makanan
yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat dan iodium pada garam ataupun fortifikasi besi
pada tepung.

Gizi Pada Remaja Page 11


BAB III PENUTUP

1.1. Kesimpulan
Remaja mempunyai kebutuhan nutrisi yang lebih, karena pada saat tersebut terjadi
pertumbuhan yang pesat dan terjadi perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan
timbulnya pubertas. Pertumbuhan pada masa remaja akan mempengaruhi
kebutuhan,absorbsi, serta cara penggunaan zat gizi.

Kebutuhan gizi pada remaja lebih tinggi dari pada usia anak. Namun, kebutuhan gizi
pada remaja perempuan dan laki-laki akan jelas berbeda. Hal ini disebabkan oleh adanya
pertumbuhan yang pesat, kematangan seksual, perubahan komposisi tubuh, mineralisasi
tulang, dan perubahan aktifitas fisik.Kebutuhan nutrisi yang meningkat pada masa remaja
adalah energi, protein, kalsium, besi, dan zinc.

Peran pemerintah untuk program gizi masyarakat dengan tujuan penanggulangan


masalahgizi sudah banyak yang diluncurkan, antara lain program edukasi gizi, program
suplementasigizi melalui pemberian makanan maupun produk zat gizi seperti pil besi dan
vitamin A, program fortifikasi bahan makanan seperti iodium pada garam ataupun fortifikasi
besi padatepung.

1.2. Saran
Suatu tim interdisiplin akan lebih berhasil untuk menyelesaikan masalah remaja di klinik
karena pendekatan tersebut akan menguntungkan, Dengan cara tersebut akan-memberikan
pelayanan medik sebagai keseluruhan, yaitu dapat mensahkan dan membenarkan adanya
pemeriksaan psikologik, menghindari terjadinya masalah nutrisi yang akan
merusakkesehatan, mempermudah dalam memeriksa nutrisi remaja secara komprehensif dan
akan menyempurnakan hasil penelitian dengan dokumen dan catatan medik yang ada.

Gizi Pada Remaja Page 12


DAFTAR PUSTAKA

Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC.

Beck, Mary E. 2000. Ilmu Gizi & Diet. Yogyakarta : Churchill Livingstone Medical Division of
Longman Group

http://lingkupanilmu.blogspot.com/2016/09/makalah gizi-remaja.html

https://www.google.co.id/search?q=latar+belakang+makalah+gizi+pada+remaja&oq=latar
belakang+makalah+gizi+pada+remaja&sourceid=chrome&ie=UTF8

https://rentinasmawati.wordpress.com/2016/06/12/gizi-seimbang-pada-remaja/

Gizi Pada Remaja Page 13

Anda mungkin juga menyukai