Anda di halaman 1dari 28

Program

Pengembangan dan Pemberdayaan


Sumber Daya Manusia Kesehatan
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
RPJPN 2005 – 2025
(UU No 17/ 2007 RPJPN)

RPJMN 2 RPJMN 2 RPJMN 3 RPJMN 4


(2010 - 2014 (2010 - 2014 (2015 - 2019 (2020 – 2025)
Menata kembali Memantapkan Memantapkan Mewujdkan
NKRI, penataan pembangunan masyarakat
membangun kembali NKRI, secara menye- Indonesia yang
Indonesia yang meningkatkan luruh dgn mandiri, maju,
aman, damai, kualitas SDM, menekankan adil dan makmur
yang adil dan membangun pembangunan melalui
demokratis, kemampuan keunggulan percepatan
dengan tingkat IPTEK, kompetitif pembangunan
kesejahteraan memperkuat perekonomian disegala bidang
yang lebih baik daya saing yang berbasis dgn struktur
perekonomian SDA yang perekonomian
tersedia, SDM yg yg kokoh
berkualitas, berlandaskan
serta kemam- keunggulan
puan IPTEK kompetitif
ARAH PEMBANGUNAN
KESEHATAN
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
(2005-2009 (2010-2014 (2015-2019) (2020-2025)

Bangkes Akses Akses Kesmas thdp


diarahkan masyarakat masyarakat yankes yg
untuk thdp yankes yg thdp yankes berkualitas telah
meningkat- berkualitas yg berkualitas menjangkau &
kan akses telah lebih telah mulai merata di
dan mutu berkembang mantap seluruh wilyah
yankes dan meningkat Indonesia

KURATIF - REHABILITATIF VISI:


Masyarakat
sehat yang
mandiri dan
UPAYA PROMOTIF - PREVENTIF
berkeadilan

Arah pembangunan upaya kesehatan dan kuratif bergerak kearah


promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan
Visi Presiden 2020-2024:
“Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian,
Berlandaskan Gotong Royong”.

Pembangunan manusia dilakukan berlandaskan pada Tiga Pilar


Pembangunan

PILAR 1: PILAR 2: PILAR 3:


Layanan dasar dan peningkatan pembangunan
perlindungan sosial produktivitas, karakter.

Mencakup tata kelola Mencakup pendidikan dan Mencakup : revolusi


kependudukan, perlindungan pelatihanvokasi,Pendidika mental dan pembinaan
sosial, kesehatan, ntinggi, penguatan IPTEK- IdeologiPancasila,
pendidikan,pengentasankemis Inovasi, dan peningkatan pemajuan dan pelestarian
kinan, peningkatan kualitas prestasi olahraga kebudayaan, penguatan
anak, perempuan dan moderasiberagama,
pemuda peningkatan budaya
literasi, inovasi dan
kreativitas.
Misi Presiden Tahun 2020-2024
Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan
Nasional

Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju


cakupan kesehatan semesta dengan penguatan
pelayanan kesehatan dasar (primary health
care) dan mendorong peningkatan upaya
promotif dan preventif, didukung oleh inovasi
dan pemanfaatan teknologi.
RPJMD PROVINSI
NTB 2019-2023
Visi : “Membangun Nusa Tenggara Barat Yang GEMILANG”
MISI :
•NTB Tangguh dan Mantap
•NTB Bersih dan Melayani,
•NTB Sehat dan Cerdas,
•NTB Asri dan Lestari
•NTB Sejahtera dan Mandiri,
•NTB Aman dan Berkah
Indikator Tujuan (IKU) :
Meningkatnya kualitas dan
Indeks Pembangunan jangkauan layanan
Manusia kesehatan
2018 2019 2020 2021 2022 2023
Indikator sasaran :
66,85 67,11 67,38 67,65 67,92 68,19
Angka Harapan Hidup
Tahu 2018 2019 2020 2021 2022 2023
n

NTB Sehat Meningkatnya


Pembangunan
Targe
t
65,75 65,96 66,16 66,36 66,56 66,77

dan Ekonomi yang


berkualitas
Cerdas Meningkatnya kualitas
asupan gizi masyarakat
Indikator Tujuan (IKU) :
Persentase Balita Indikator sasaran :
Persentase Balita Stunting
Stunting
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Tahun
36 35 34 33 32 31
Target 36 35 34 33 32 31
PENDAHULUAN

1. SDMK sebagai pelaksana upaya kesehatan untuk mendukung


penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
2. PPSDMK diselenggarakan guna menghasilkan tenaga
kesehatan yang bermutu dalam jumlah dan jenis yang
mencukupi, terdistribusi secara adil, dan termanfaatkan secara
berhasil guna dan berdaya guna serta dikembangkan, sehingga
upaya kesehatan dapat diselenggarakan sesuai dengan
kebutuhan seluruh lapisan masyarakat
Pengertian

Sumber Daya Manusia Kesehatan adalah


tenaga kesehatan (termasuk tenaga kesehatan
strategis) dan tenaga kesehatan pendukung/
penunjang kesehatan yang terlibat dan bekerja
serta mengabdikan dirinya dalam upaya dan
manajemen kesehatan.
Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan

Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang


mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
untuk melakukan upaya kesehatan.
KUALIFIKASI
Pasal 8

TENAGA DI BIDANG KESEHATAN

TENAGA KESEHATAN

• kualifikasi minimum
• Kualifikasi minimum pendidikan menengah di
bidang kesehatan
Diploma Tiga (D-III)
• hanya dapat bekerja di
• Kecuali tenaga medis.
bawah supervisi Tenaga
Kesehatan.
PENGELOMPOKAN
TENAGA KESEHATAN

1. Tenaga medis 8. Tenaga Gizi


2. Tenaga Psikologi 9. Tenaga Keterapian
Klinis Fisik
3. Tenaga Keperawatan 10. Tenaga Keteknisian
4. Tenaga Kebidanan Medis
5. Tenaga Kefarmasian 11. Tenaga Teknik
Biomedika
6. Tenaga Kesehatan
12. Tenaga Kesehatan
Masyarakat
Tradisional
7. Tenaga Kesehatan
13. Tenaga Kesehatan
Lingkungan
Lainnya
Tenaga Kesehatan
• Kelompok tenaga medis sebagaimana
dimaksud pada terdiri atas dokter, dokter gigi,
dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis.
• Kelompok tenaga psikologi klinis sebagaimana
dimaksud adalah psikologi klinis.
• Kelompok tenaga keperawatan sebagaimana
dimaksud terdiri atas berbagai jenis perawat.
Tenaga Kesehatan
• Kelompok tenaga kebidanan adalah bidan.
• Kelompok tenaga kefarmasian terdiri atas apoteker
dan tenaga teknis kefarmasian.
• Kelompok tenaga kesehatan terdiri atas
epidemiolog kesehatan, tenaga promosi kesehatan
dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja,
tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan,
tenaga biostatistik dan kependudukan, serta tenaga
kesehatan reproduksi dan keluarga.
Tenaga Kesehatan
• Kelompok tenaga kesehatan lingkungan
sebagaimana terdiri atas tenaga sanitasi lingkungan,
entomolog kesehatan, danmikrobiolog kesehatan.
• Kelompok tenaga gizi terdiri atas nutrisionis dan
dietisien.
• Kelompok tenaga keterapian fisik terdiri atas
fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara, dan
akupunktur.
Tenaga Kesehatan
• Kelompok tenaga keteknisian medis terdiri atas perekam
medis dan informasi kesehatan, teknik kardiovaskuler, teknisi
pelayanan darah, refraksionis optisien/optometris, teknisi
gigi, penata anestesi, terapis gigi dan mulut, dan audiologis.
• Kelompok tenaga teknik biomedika terdiri atas radiografer,
elektromedis, ahli teknologi laboratorium medik, fisikawan
medik, radioterapis, dan ortotik prostetik.
• Kelompok Tenaga Kesehatan tradisional terdiri atas tenaga
kesehatan tradisional ramuan dan tenaga kesehatan
tradisional keterampilan.
Tujuan Penyelenggaraan Program

Tersedianya SDM Kesehatan sesuai kebutuhan


yang kompeten dan memiliki kewenangan yang
terdistribusi secara adil dan merata sertaa
didayagunakan secara optimal dalam
mendukung penyelenggaraan pembangunan
kesehatan guna mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pengembangan dan pemberdayaan
SDMK guna :
1.Menjamin ketersediaan,
2.Pendistribusian, dan
3.Peningkatan kualitas SDMK.
Pengembangan dan pemberdayaan SDMK
meliputi :
1.Perencanaan kebutuhan dan program SDM
yang diperlukan,
2.Pengadaan yang meliputi pendidikan tenaga
kesehatan dan pelatihan SDMK,
3.Pendayagunaan SDMK, termasuk peningkatan
kesejahteraannya, dan
4.Pembinaan dan pengawasan mutu SDMK.
PERENCANAAN
TENAGA KESEHATAN

Pemerintah dan Menteri


Pemerintah Daerah menetapkan
wajib memenuhi kebijakan dan
kebutuhan Tenaga menyusun
Kesehatan, baik dalam perencanaan  MELALUI
jumlah, jenis, maupun Tenaga PEMETAAN
NAKES
dalam kompetensi Kesehatan dalam
secara merata untuk rangka  DILAKUKAN
SECARA
menjamin memenuhi BERJENJANG
keberlangsungan kebutuhan
pembangunan Tenaga
kesehatan Kesehatan secara
nasional.
Pengadaan Tenaga
Kesehatan
(Pasal 17 UU Nakes)

Dilaksanakan sesuai Dilakukan melalui


dengan Perencanaan
pendidikan tinggi
dan pendayagunaan
Tenaga Kesehatan bidang kesehatan
PENDIDIKAN
TENAGA KESEHATAN

• memperhatikan keseimbangan
antara kebutuhan penyelenggaraan
Upaya Kesehatan dan dinamika
kesempatan kerja,
PENYELENGGARAAN

• keseimbangan antara kemampuan


produksi Tenaga Kesehatan dan
HASILKAN
sumber daya yang tersedia; dan NAKES
perkembangan ilmu pengetahuan BERMUTU
dan teknologi.
• Dalam rangka penjaminan mutu
lulusan, penyelenggara pendidikan
tinggi bidang kesehatan hanya dapat
menerima mahasiswa sesuai dengan
kuota nasional.
PENDAYAGUNAAN
TENAGA KESEHATAN
PENDAYAGUNAAN
NAKES LULUS LN DAN TKWNA

WNI LULUSAN LUAR NEGERI TKWNA


dilakukan dengan
mempertimbangkan:
 yang akan melakukan •alih teknologi dan
praktik di Indonesia
harus mengikuti proses ilmu pengetahuan;
evaluasi kompetensi, •ketersediaan Tenaga
melalui: Kesehatan setempat.
a.Penilaian kelengkapan
Administratif
b.Penilaian kemampuan
untuk melakukan
praktik.
28

Anda mungkin juga menyukai