PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan aman diberikan saat bayi memasuki usia 6 bulan dengan terus menyusui
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan utama bagi bayi yang baru
lahir hingga usia enam bulan. kualitas ASI sangat dipengaruhi oleh nutrisi
yang dikonsumsi ibu. Bagi seorang ibu, menyusui merupakan kewajiban yang
memenuhi kebutuhan sibuah hati. Nutrisi dan gizi memegang peran penting
dalam hal menunjang produksi ASI yang maksimal, makanan ibu berpedoman
pada pedoman Gizi Seimbang (PGS) sebanyak 6 kali perhari namun, ibu-ibu
Menyusui adalah pemberian air susu ibu (ASI) kepada bayi sejak lahir
sampai berusia 2 tahun. Jika bayi diberikan ASI saja sampai usia 6 bullan
tanpa menambahkan dan mengganti dengan makanan atau minuman lainnya
ibu dan anak. Prosese menyusui secara alami akan membuat bayi
mendapatkan asupan gizi yang cukup dan limpahan kasih saying yang
adalah memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman
lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan
akan tetapi tetap diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 2 tahun
ASI merupakan makanan pertama, utama, dan terbaik bagi bayi, ASI
eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan
makanan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih,
serta tanpa tambahan makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biscuit,
dan sedangkan Jawa Timur sendiri menempati urutan 6 terendah yaitu sebesar
Perbanyak minum air putih dan susu yang khusus untuk ibu menyusui.
cakupan ASI di Indonesia hanya 42%. Angka ini jelas berada di bawah target
WHO yang mewajibkan cakupan ASI hingga 50%. Dengan angka kelahiran di
Indonesia mencapai 4,7 juta per tahun, maka bayi yang memperboleh ASI,
selama enam bulan hingga dua tahun, tidak mencapai dua juta jiwa. Salah satu
factor yang terkait pemberian ASI adalah aspek psikologis, menyusui tidak
emosi ibu dan kasih sayang terhadap bayi. Persaan kasih sayang antara ibu
dan bayi. Metode yang sering digunakan untuk mengetahui status gizi pada
Massa Tubuh (IMT), yaitu berat badan dibagi tinggi badan kuadrat
dipengaruhi oleh etensitas dan genetik dan dapat juga digunakan utuk
model utama bagi kesehatan individu. Asupan gizi bagi ibu menyusui yang
untuk memantau status gizi (Sharon 2011) menurut Thompson status gizi
buruk status gizi seseorang maka semakin rendah kadar haemoglobin orang
penelitian ini aladah “Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Produksi ASI
C. Tujuan Penelitian
1. T
ujuan Umun
Massa Tubuh Dengan Produksi ASI Pada Ibu Menyusui Di Wilayah Kerja
2.Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
pelayanan keperawatan.
4. Manfaat penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Interprestasi IMT tergantung pada umur dan jenis kelamin anak karena
anak lelaki dan perempuan memiliki kadar lemak tubuh yang berbedah,
berkolerasi tinggi dengan massa lemah tubuh, selain itu juga pentinggi
Tinggi badan diperiksa sekali pada ibu menyusui dating pertama kali
<145cm. berat badan diukur setiap ibu datang atau erkunjung untuk