Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

World Health Organizantin (WHO) dan United Nations Childrens

Fund (UNICCEF) merekomendasikan agar ibu menyusui bayinya saat 1 jam

pertama setelah melahirkan dan melanjutkan hingga usia 6 bulan pertama

kehidupan bayi. Pengalan makanan pelengkap dengan nutrisi yang memandai

dan aman diberikan saat bayi memasuki usia 6 bulan dengan terus menyusui

sampai 2 tahun atau lebih (WHO,2016).

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan utama bagi bayi yang baru

lahir hingga usia enam bulan. kualitas ASI sangat dipengaruhi oleh nutrisi

yang dikonsumsi ibu. Bagi seorang ibu, menyusui merupakan kewajiban yang

harus dijalankan, karena kelancaran produksi ASI sangat penting untuk

memenuhi kebutuhan sibuah hati. Nutrisi dan gizi memegang peran penting

dalam hal menunjang produksi ASI yang maksimal, makanan ibu berpedoman

pada pedoman Gizi Seimbang (PGS) sebanyak 6 kali perhari namun, ibu-ibu

sangat menjaga pantangannya, bahkan ada diantara mereka yang

mengkonsumsi makanan seperti biasanya, tidak seperti wanita menyusui yang

harus makan ekstra (Depkes RI, 2010).

Menyusui adalah pemberian air susu ibu (ASI) kepada bayi sejak lahir

sampai berusia 2 tahun. Jika bayi diberikan ASI saja sampai usia 6 bullan
tanpa menambahkan dan mengganti dengan makanan atau minuman lainnya

merupakan proses menyusui eksklusif. Menurut World Healht Organizantin

(WHO), menyusui eksklusif datap melindungi bayi dan anak terhadap

penyakit berbahanya dam mempererat ikatan kasih saying (bonding) antara

ibu dan anak. Prosese menyusui secara alami akan membuat bayi

mendapatkan asupan gizi yang cukup dan limpahan kasih saying yang

berguna untuk perkembangannya (Hidajati,2012)

ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011)

adalah memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman

lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan

vitamin. Namun bukan berarti setelah pemberian ASI eksklusif dihentikan,,

akan tetapi tetap diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 2 tahun

ASI merupakan makanan pertama, utama, dan terbaik bagi bayi, ASI

eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan

makanan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih,

serta tanpa tambahan makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biscuit,

bubur nasi, kecuali vitamin , mineral, dan obat (Prasetyono 2009)

Menurut data Profil Kesehatan Indonesia pada tahun 2012 persentase

cakupan pemberian ASI di Indonesia sebesar 48,6%. Persentase pemberian

ASI tertinggi adalah di provinsi Nusantara Tenggara Barat sebesar 69,84%

dan sedangkan Jawa Timur sendiri menempati urutan 6 terendah yaitu sebesar

34,38% (Dinkes, 2013).


Manfaat ibu dalam makanan yang dapat memperbanyak ASI adalah

makanan bergizi berkuah. Bahan makanan yang dianjurkan untuk

memperbanyak produksi ASI adalah sayur hijau dan kacang-kacangan,

Perbanyak minum air putih dan susu yang khusus untuk ibu menyusui.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2013 menunjukan

cakupan ASI di Indonesia hanya 42%. Angka ini jelas berada di bawah target

WHO yang mewajibkan cakupan ASI hingga 50%. Dengan angka kelahiran di

Indonesia mencapai 4,7 juta per tahun, maka bayi yang memperboleh ASI,

selama enam bulan hingga dua tahun, tidak mencapai dua juta jiwa. Salah satu

factor yang terkait pemberian ASI adalah aspek psikologis, menyusui tidak

sekadar memberi makanan kepada bayinya tetapi sangat dipengaruhi oleh

emosi ibu dan kasih sayang terhadap bayi. Persaan kasih sayang antara ibu

dan bayi meningkatkan produksi ASI (Prasetyono,2012).

Stautus gizi ibu sangat penting untuk tercapainya kesejahteraan ibu

dan bayi. Metode yang sering digunakan untuk mengetahui status gizi pada

seseorang adalah dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT). Indeks

Massa Tubuh (IMT), yaitu berat badan dibagi tinggi badan kuadrat

dipengaruhi oleh etensitas dan genetik dan dapat juga digunakan utuk

mengukuran adipositas dan keseimbangan energy (Arumsari 2012),

Konsumsi gizi sangat mempengaruhi IMT seseorang yang merupakan

model utama bagi kesehatan individu. Asupan gizi bagi ibu menyusui yang

salah atau tidak sesuai akan menimbulkan masalah kesehatan.


Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan alat ukur yang sederhana

untuk memantau status gizi (Sharon 2011) menurut Thompson status gizi

mempunyai korelasi positif dengan konsentrasi hemoglobin, artinya semakin

buruk status gizi seseorang maka semakin rendah kadar haemoglobin orang

tersebut (Arumsari, 2012).


B. Rumsan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang diatas maka rumusan masalah pada

penelitian ini aladah “Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Produksi ASI

pada Ibu Menyusui Di Wilayah Kerja Posyandu Desa Lolak” .

C. Tujuan Penelitian

1. T

ujuan Umun

Tujuan umun penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Indeks

Massa Tubuh Dengan Produksi ASI Pada Ibu Menyusui Di Wilayah Kerja

Posyandu Desa Lolak.

2.Tujuan Khusus

a. Diketahui Indeks Massa Tubuh di Posyandu Desa Lolak

b. Diketahui produksi ASI pada Ibu Menyusui di Posyandu Lolak

c. Teranalisis Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Produksi ASI Pada

Ibu Menyusu Di Wilayah Kerja Posyandu Desa Lolak

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan

Hasil dapat digunakan sebagai literatur keperwatan dalam dunia

pendidikan, terutama dalam meningkatkan kualitas pelayanan

keperawatan menyadarkan perawat tentang pentingnya sosialisasi tentang

produksi ASI pada ibu menyusui.

2. Manfaat Tempat Penelitian


Hasil penelitian ini dapat dijakikan suatu panduan dasar dalam penigkatan

perawatan pada ibu menyusui dengan untung meningkatkan mutu

pelayanan keperawatan.

3. Manfaat Bagi Ibu Menyusui

Hasil penelitian ini tentunya sanggat menguntungkan bagi ibu menyusui

dimana ibu bias mencega produksi ASI pada saat menyusui

4. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai landasan untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan serta pengembangan pelayanan

kesehatan serta pengembangan ilmu keperawatan dan dapat di jadikan

sebagai data dasar bagi penelitian selanjutnya untuk mengembangkan

penilitian yang telah ada.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Indeks Massa Tubuh

1. Pengertian Indeks Massa Tubuh (IMT)

Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan petunjuk untuk menentukan

kelebihan berat badan berdasarkan Indeks quatelet {Berat Badan dalam

kilogram dibagi dalam kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m2)}.

Interprestasi IMT tergantung pada umur dan jenis kelamin anak karena

anak lelaki dan perempuan memiliki kadar lemak tubuh yang berbedah,

(Alchadi, E.L. 2016).

IMT adalah cara termudah untuk memperkirakan obesitas serta

berkolerasi tinggi dengan massa lemah tubuh, selain itu juga pentinggi

untuk mengidentifikasi pasien obesitas yang mempunyai resiko

komplikasi medis (Pudziadi 2010).

2. Komponen Indeks Massa Tubuh

a. Timbang berat badan dan tinggi badan

Tinggi badan diperiksa sekali pada ibu menyusui dating pertama kali

kunjungan, dilakukan untuk mendeteksi tinggi badan ibu yang berguna

untuk mengkategorikan adanya resiko apabilah hasil pengukuran

<145cm. berat badan diukur setiap ibu datang atau erkunjung untuk

mengetahui kebaikan BB atau penurunan BB (berat badan). Kenaikan


berat dadan ibu normal rata-rat antara 6,5kg sampai 16kg (wikjosastro

dalam kutipan saryono, 2010).

Anda mungkin juga menyukai

  • Kuesioner Data Imt
    Kuesioner Data Imt
    Dokumen2 halaman
    Kuesioner Data Imt
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen4 halaman
    Bab Iv
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi - Irma'
    Daftar Isi - Irma'
    Dokumen5 halaman
    Daftar Isi - Irma'
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Data Imt
    Kuesioner Data Imt
    Dokumen2 halaman
    Kuesioner Data Imt
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Dunia Kita
    Dunia Kita
    Dokumen26 halaman
    Dunia Kita
    Plácida
    Belum ada peringkat
  • Kinunitas
    Kinunitas
    Dokumen16 halaman
    Kinunitas
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen12 halaman
    Bab I
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Berdasarkan Pada Administrasi Dan Struktur Organisasi
    Berdasarkan Pada Administrasi Dan Struktur Organisasi
    Dokumen7 halaman
    Berdasarkan Pada Administrasi Dan Struktur Organisasi
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Berdasarkan Pada Administrasi Dan Struktur Organisasi
    Berdasarkan Pada Administrasi Dan Struktur Organisasi
    Dokumen7 halaman
    Berdasarkan Pada Administrasi Dan Struktur Organisasi
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Yosi Yulinda
    Belum ada peringkat
  • Dunia Kita
    Dunia Kita
    Dokumen26 halaman
    Dunia Kita
    Plácida
    Belum ada peringkat
  • PEMBAHASAN
    PEMBAHASAN
    Dokumen10 halaman
    PEMBAHASAN
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Pengkajian 5
    Pengkajian 5
    Dokumen9 halaman
    Pengkajian 5
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen11 halaman
    Bab I
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen31 halaman
    Bab 1
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Tau Jo Aaaaaa
    Tau Jo Aaaaaa
    Dokumen12 halaman
    Tau Jo Aaaaaa
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Tugas Makalah Etika Profesi Hukum
    Tugas Makalah Etika Profesi Hukum
    Dokumen1 halaman
    Tugas Makalah Etika Profesi Hukum
    jenricolouis
    Belum ada peringkat
  • Tau Jo Aaaaaa
    Tau Jo Aaaaaa
    Dokumen12 halaman
    Tau Jo Aaaaaa
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Tau Jo Aaaaaa
    Tau Jo Aaaaaa
    Dokumen12 halaman
    Tau Jo Aaaaaa
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • KATA PENGANTAR Ibu Erna
    KATA PENGANTAR Ibu Erna
    Dokumen17 halaman
    KATA PENGANTAR Ibu Erna
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Fany
    Fany
    Dokumen16 halaman
    Fany
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Pengkajian 5
    Pengkajian 5
    Dokumen9 halaman
    Pengkajian 5
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan - Irma 2
    Lembar Pengesahan - Irma 2
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pengesahan - Irma 2
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Halaman Pernyataan
    Halaman Pernyataan
    Dokumen1 halaman
    Halaman Pernyataan
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • ABSTRAK
    ABSTRAK
    Dokumen3 halaman
    ABSTRAK
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat