Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH

RESUME TENTANG TREND PERSPEKTIF TENTANG KORUPSI DARI


BERBAGAI ASPEK

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi

Disusun Oleh :
Sinta Lailatul Fitriani
P1337420418107

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN BLORA


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2021
Korupsi dalam berbagai perspektif

A. Tujuan pembelajaran khusus


setelah mengikuti materi ini, peserta latih mampu: memaparkan korupsi dalam
berbagai perspektif.
B. Tujuan pembelajaran umum
setelah mendapatkan materi ini, peserta latih mampu memahami tentang korupsi
dalam berbagai perspektif.
C. Pokok bahasan 3.
korupsi dalam berbagai perspektif :
1. Budaya
Korupsi dari perspektif budaya : budaya atau kebudayaan berasal dari
bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari
budi(budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia titik dalam bahasa Inggris disebut kultur. Kebudayaan jika
dimaknai secara bebas adalah hasil Cipta manusia, yang dilandasi dari
kebiasaan. Korupsi menjadi suatu hal yang dianggap biasa Karena telah
dilakukan baik secara sadar maupun tidak sadar dalam sikap hidup sehari-hari.
Kultur organisasi biasanya punya pengaruh kuat terhadap anggotanya. Apabila
kultur organisasi tidak dikelola dengan baik, akan menimbulkan berbagai
situasi tidak kondusif mewarnai kehidupan organisasi pada posisi demikian
perbuatan negatif, seperti korupsi memiliki peluang untuk terjadi.
2. Agama
Korupsi dari perspektif agama
Hanya karena satu dirham Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Barangsiapa membeli baju dengan harga 10 dirham sedangkan satu dirham
saja dari yang 10 itu berasal dari sumber haram, maka Allah SWT tidak akan
menerima salat orang tersebut selama baju itu dipakainya”. (HR.Ahmad)
Hanya karena sesuap makanan
“ Hai saad, perbaikilah makananmu, niscaya doamu akan dikabulkan Allah.
Demi Dzat Muhammad yang ada dalam kekuasaannya, sesungguhnya sesuap
saja makanan yang haram bisa masuk ke dalam perut maka ibadahnya tidak
akan diterima oleh Allah selama 40 hari. Hamba mana saja yang dagingnya
tumbuh dari barang haram dan riba maka api neraka akan melahapnya”.
Janganlah kalian memakan harta diantara kalian dengan jalan yang batil
dengan cara mencari pembenarannya kepada kelas hakim-hakim, Agar kalian
dapat memakan harta orang lain dengan cara dosa sedangkan kalian
mengetahuinya.
(QS.AL.Baqarah : 188)
Kelemahan rasa religius dan juga ketiadaan apresiasi terhadap nilai-nilai
kemuliaan disertai dengan lemahnya disiplin diri dan etika dalam bekerja juga
adanya sifat tamak dan egois, hanya mementingkan diri sendiri saja
mendorong terjadinya korupsi titik biasanya hal ini terjadi karena pendidikan
yang rendah baik formal maupun nonformal semua kelemahan tersebut untuk
akan mengurangi integritas.
3. Hukum
Korupsi dalam perspektif hukum
a. Korupsi merupakan suatu perbuatan melawan hukum baik secara langsung
maupun tidak langsung dapat merugikan perekonomian atau keuangan
negara yang dari segi materiil perbuatan itu dipandang sebagai perbuatan
yang bertentangan dengan nilai-nilai keadilan masyarakat.
b. Dalam rangka pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia, sesuai
dengan asas hukum maka diterapkan peraturan khusus tentang
pemberantasan tindak pidana korupsi yaitu UU No. 3 Tahun 1971, UU No.
31 Tahun 1999 dan UU No. 20 Tahun 2001, akan tetapi peraturan
perundang-undangan yang berlaku untuk kejahatan seperti kejahatan
perpajakan, money laundering, kehutanan, perikanan, pertambangan dan
sebagainya yang deliknya dapat memenuhi unsur-unsur perbuatan korupsi
berlaku peraturan perundang-undangan masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai