“Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.H Dengan Masalah Post Operasi Fraktur Femur
Disusun oleh :
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
1
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. H
Laporan Kasus
A. Pengkajian
I. Data Umum
3. Pekerjaan KK : Wiraswasta
4. Pendidikan KK : DIII
5. Komposisi Keluarga :
Status Imunisasi
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
2
Sehat
Genogram
Keterangan :
laki-laki
perempuan
klien
meninggal
3
6. Tipe Keluarga:
sebuah keluarga yang terdiri dari 3 generasi yang hidup bersama dalam satu
rumah.
8. Agama:
Ny. R dan Tn. P (kakek dan nenek) sudah tidak berpenghasilan lagi
ditanggung oleh anak ketiganya yang tinggal serumah dengan mereka yaitu Tn
H dan Ny. H yang bekerja sebagai wiraswasta (mempunyai toko sejenis SRC
4
Keluarga Ny. R berada pada tahap perkembangan keluarga usia lanjut,
pendapatan
Terdapat tugas keluarga yang belum optimal yaitu dalam merawat kesehatan
penyakit mental, dan cacat fisik. Ny. R menderita fraktur femur. Ny. R juga
III.Data Lingkungan
5
Bangunan rumah terdiri dari 1 lantai. Ukuran rumah adalah tipe 21
yang terdiri dari toko berada di depan rumah, 1 ruang tamu yang jadi satu
lantai rumah terbuat dari keramik dengan keadaan bersih dan penataan alat
serta perabotan rumah tangga yang cukup rapi. Setiap kamar tidur memiliki
Denah:
B C
D G
H I
K L M
6
Keterangan:
A : Pintu
B : Ruang tamu
C : Toko
D : Kamar 1
E : Kamar 2
F : Kamar mandi 1
G : Gudang
H : Kamar 3
I : Kamar 4
J : Kamar mandi 2
K : Dapur
L :
M : Kamar mandi 3
dan tidak terdapat sumber polusi dari pabrik. Fasilitas yang terdapat di
7
17. Mobilitas Geografis Keluarga:
angkutan kota (bus umum, grab, gojek, becak, andong, dll). Biasanya keluarga
Ny. R menggunakan jasa angkutan umum atau sepeda motor pribadi untuk
bepergian.
lingkungannya.
keluarga.
Tn. P juga demikian. Tn. H sebagai kepala keluarga yang memimpin keluarga
dan mencari nafkah. Ny. H sebagai istri Tn. H yang membantu berjualan di
toko dan merawat anak-anak serta keluarganya. An. P, An. R, dan An. F masih
Nilai dan norma keluarga yang dianut keluarga Ny. R adalah Budaya
8
Keluarga Ny. R berkomunikasi secara dua arah, saling menghargai bila
ada anggota keluarga yang sedang berbicara. Jika ada anggota keluarga yang
V. Fungsi Keluarga
dalam lingkungannya.
Ny. R sudah tidak berpenghasilan lagi karena sudah pensiun dan lanjut
yang tinggal serumah yaitu Tn H dan Ny. H yang bekerja sebagai wiraswasta
9
28. Fungsi Perawatan Kesehatan
2020 pukul 15:30 WIB, kecelakaan itu terjadi di daerah Seso. Kemudian
PKU Cepu dan di rawat inap. Pada tanggal 14 September 2020, klien
nyeri di paha kaki sebelah kanan, nyeri yang dirasa seperti tertusuk-tusuk
dengan musyawarah.
d) Memodifikasi lingkungan
Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit dibawa ke klinik atau
bidan terdekat.
10
VI. Stress dan Koping Keluarga
Stressor jangka pendek yang dialami oleh keluarga Ny. R adalah Ny. R
masalah.
adaptif.
11
integument. tansocrepe, tonus otot
(darah lengkap) :
Hemoglobin 14,32 g/dl 11,4-17,7 g/dl
Leukosit 14,52/cmm 4.700-10.300/cmm
Hematokrit 43,89% 37-48%
Eritrosit 5.180 jt/us 4-50jt/us
Trombosit 250.000/cmm 150.000-350.000/cmm
Hitung Jenis :
Eosinofil 0,0% 1-3%
Basofil
Batang 3-5%
Segmen 50-650%
12
Limfosit 4,7% 25-53%
Monosit 0,9% 4-10%
1. Analisa Data
Dx
Kep
1. Data subyektif: Trauma Hambatan
13
keluarga dan perawat. pen/platina/fiksasi
terpasang tansocrepe.
fraktur. fisik
2. Data subyektif: Agen injury fisik Nyeri akut
pen
toleransi)
S: 3
T: saat digerakkan
Data obyektif:
kesakitan.
-TTV:
TD : 130/80 mmHg
N : 80 x / menit
S : 36,9oC
14
RR : 22 x / menit
2. Penilaian / Skoring
Dx Kep :
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejahtera 1
hingga dilakukan
Skala : 1
operasi sehingga
Mudah
2 2 kemungkinan
15
Tidak dapat 1 diubah sebagian.
Cukup Orthopedi.
1
Rendah
1= perlunya perawatan
Skala :
mobilisasi fisik.
1
Masalah berat, harus 2
segera ditangani
1
Jumlah 3 1/3
16
II. Nyeri akut b.d agen injury fisik
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejahtera 1
diubah adalah
Skala : 2
mudah karena
Mudah
2 2 masalah sudah ada
Tidak dapat
0
cukup karena
17
Skala : 2/3 masalah sudah
Cukup 2
Rendah 1
1= ditoleransi sifatnya
Skala :
ringan sehingga
1/2
Masalah berat, harus 2
tidak perlu ditangani
segera ditangani
1 segera.
Jumlah 2 5/6
18
C. Rencana Keperawatan Keluarga (Intervensi)
gerakan mandiri.
fisik. -Ajarkan
kepada klien
latihan ROM.
2. Nyeri akut b.d Setelah Setelah -Klien -Kaji nyeri ƪ
agen injury dilakukan dilakukan tampak rileks secara
19
n selama 2x minggu, dalam batas -Monitor
nyeri. istirahat.
D. Implementasi
Dx
06/10/202 I Mengkaji kemampuan S: Pasien mengatakan setelah ƪ
0 mobilisasi. operasi paha kaki sebelah
kanan.
07.45 WIB II Memonitor TTV. S: - ƪ
O:
-S: 36,9oC
20
O: ADL pasien tampak
pen
bisa ditoleransi
-S: 3
nyaman (merintih).
08.20 WIB II Mengajarkan teknik S: Pasien mengatakan belum ƪ
distraksi dan relaksasi mengetahui cara mengontrol
perawat.
08.35 WIB II Meningkatkan istirahat. S: - ƪ
O: Pasien tampak tenang.
07/10/202 I Mengkaji kemampuan S: Pasien mengatakan gerak ƪ
0 mobilisasi. fisiknya cukup meningkat.
menunjukkan perkembangan
21
dalam melakukan mobilisasi.
09.10 WIB I Memonitor penggunaan S: - ƪ
alat bantu berjalan. O: Pasien mampu melakukan
makan, minum.
09.35 WIB I Mengajarkan kembali S: - ƪ
latihan ROM. O: Pasien mampu melakukan
pen
-S: 1
-S: 36,2oC
22
teknik distraksi dan O: Pasien mampu
relaksasi. mempraktikkan/menggunakan
E. Evaluasi
Dx
10.15 WIB I S: Pasien mengatakan gerak fisiknya cukup meningkat. ƪ
O: Pasien mampu menunjukkan perkembangan dalam
berdandan.
A: Masalah teratasi.
P: Hentikan intervensi.
10.15 WIB II S: Pasien mengatakan nyeri berkurang. ƪ
-P: luka bekas operasi pasang pen
-S: 1
A: Masalah teratasi.
P: Hentikan intervensi.
23
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, Marilyn M. (2010). Buku ajar Keperawatan Keluarga : Riset, Teori, &
Kusuma & Nur Arif. (2015), Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
24
25