P DENGAN DIABETES
MELLITUS TIPE II FOKUS STUDI PENGELOLAAN GANGGUAN
NUTRISI DIRUANG MAWAR RSUD dr. RAA SOEWONDO PATI
Disusun Oleh :
Sinta Lailatul F
P1337420418107
Defisiensi Insulin
Nyeri
9. Interaksi Sosial
Berisi tentang status perkawinan saat ini, tinggal dengan, peran
dalam struktur keluarga, masalah yang berhubungan dangan
penyakit.
10. Belajar / Mengajar
Berisi tentang Bahasa yyang sering diigunaka, pendidikan
terakhir, ketidakmampuan belajar, keterbatasan kognitif,
keyakinan tentang kesehatan, factor resiko keluarga.
IV. Pemeriksaan Fisik
1. Status kesehatan umum
Meliputi keadaan penderita, kesadaran, suara bicara, tinggi
badan, berat badan dan tanda-tanda vital.
2. Kepala dan leher
Kaji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah pembesaran pada
leher, telinga kadang-kadang berdering, adakah gangguan
pendengaran, lidah sering terasa tebal, ludahmenjadi lebih kental,
gigi mudah goyah, gusi mudah bengkak dan berdarah, apakah
penglihatan kabur atau ganda, diplopia, lensa mata keruh.
3. Sistem integument
Turgor kulit menurun, adanya luka atau warna kehitaman bekas
luka, kelembapan dan suhu kulit di daerah sekitar ulkus dan
gangrene, kemerahan pada kulit sekitar luka, tekstur rambut dan
kuku.
4. Sistem pernafasan
Adakah sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada. Pada penderita
Diabetes Mellitus mudah terjadi infeksi.
5. Sistem kardiovaskuler
Perfusi jaringan menurun, nadi parifer lemah atau berkurang,
takikardi atau brakikardi, diabetes mellitus atau hipotensi,
aritmia, kardiomegalis.
6. Sistem gastrointestinal
Terdapat polifagia, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi,
dehidrasi, perubahan berat badan, peningkatan lingkar abdomen,
obesitas.
7. Sistem urinary
Poliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas atau sakit
saat berkemih.
8. Sistem musculoskeletal
Penyebaran lemak, penyebaran masa otot, perubahan tinggi
badan, cepat lelah, lemah dan nyeri, adanya gangrene di
ekstrimitas.
V. Diagnosa Keperawatan
Menurut PPNI (2016) dalam buku ajar Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia, Diagnosa keperawatan yang mungkin
muncul pada penderita Diabetes Mellitus adalah.
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Definisi : asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme.
a) Penyebab :
1) Ketidakmampuan menelan makanan
2) Ketidakmampuan mencerna makanan.
3) Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien.
4) Peningkatan metabolisme.
5) Faktor ekonomi.
6) Faktor psikologi.
b) Gejala dan tanda Mayor
1) Berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang.
c) Gejala dan Tanda Minor.
1) Bising usus hiperaktif.
2) Otot pengunyah lemah
3) Otot menelan lemah.
4) Membrane mukosa pucat
5) Sariawan
6) Serum albumin turun
7) Rambut rontok berlebih.
8) Diare
2. Resiko ketidakseimbangan elektrolit.
Definisi : beresiko mengalami penurunan, peningkatan atau
percepatan perpindahan cairan dari intravaskuler, interstisial
atau intraseluler.
a) Penyebab
1) Defisiensi volume cairan.
2) Disfungsi endokrin
3) Muntah
b) Gejala dan tanda mayor
1) Membrane mukosa lembab
2) Asupan makanan dan cairan adekuat untuk kebutuhan
harian
3) Turgor jaringan baik
4) Tidak ada tanda edema atau dehidrasi.
c) Gejala dan tanda minor
1) Urin berwarna kuning bening dengan berat jenis dalam
rentang normal.
2) Haluaran urin sesuai dengan asupan
3) Berat badan stabil.
VI. Intervensi Keperawatan
Perencanaaan Asuhan Keperawatan diabetes mellitus menurut
NANDA NIC NOC (2015) adalah sebagai berikut :
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Setelah dilakukan tindakan rencana keperawatan diharapkan
nutrisi dapat terpenuhi dengan Kriteria Hasil :
1) Klien tidak mual muntah
2) Badan pasien tidak lemah
3) Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
4) Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
5) Menunjukan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
6) Tidak terjadi penurunan berat badan
7) Mampu mengontrol kadar glukosa darah dlm batas normal.
Intervensi :
1) Merencanakan Monitor berat badan pasien dalam batas
normal
2) Kaji adanya alergi makanan
3) Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
4) Berikan substansi gula
5) Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi.
6) Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori.
7) Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi.
8) Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan
ahli gizi).
b. Resiko ketidakseimbangan elektrolit.
Setelah dilakukan tindakan rencana keperawatan diharapkan
nutrisi dapat terpenuhi dengan Kriteria Hasil :
1) Mukosa bibir tidak kering
2) Turgor kulit membaik.
3) Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ
urine noemal, HT normal.
4) Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal.
5) Tidak ada tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik,
membrane mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang
berlebihan.
Intervensi :
1) Monitor vital sign
2) Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori
harian.
3) Kolaborasi pemberian cairan IV
VII. Implmentasi
Implementasi merupakan tindakan yang sudah di rencanakan
dalam rencana keperawatan. Mencakup tindakan mandiri dan
tindakan kolaborasi. Pada tahap ini perawat menggunakan semua
kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan tindakan
keperawatan terhadap pasien baik secara umum maupun secara
khusus pada pasien Diabetes Mellitus pada pelaksanaan ini perawat
melakukan fungsi secara independen, interdependen dan dependen.
(Tarwoto & Wartonah, 2011).
a. Melakukan monitor berat badan pasien supaya teap dalam batas
normal.
b. Mendiskusikan pentingnya meningkatkan konsumsi protein dan
vitamin C (melakukan penkes).
c. Mendiskusikan tentang pentingnya diet yang mengandung tinggi
serat untuk mencegah konstipasi.
d. Melakukan monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori yang
terpilih (sudah dikonsulkan dengan ahli gizi).
VIII. Evaluasi
Merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk mencapai
kemampuan klien dan tujuan dengan melihat perkembangan
klien. Evaluasi klien Diabetes Mellitus dilakukan berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya pada tujuan (Herdman,
2015).
Evaluasi yang diharapkan dari pasien DM adalah :
a. Pasien memiliki berat badan ideal normal.
b. Pasien dan keluarga mampu memahami apa saja yang harus
dikonsumsi oleh pasien.
c. Pasien dan keluarga mampu menunjukkan ekspresi paham
setelah dilakukan penyuluhan tentang Diabetes Mellitus.
d. Pasien dan keluarga mampu melakukan tindakan yang sudah
direncanakan kepada pasien.
BAB 2
TINJAUAN KASUS
Nama mahasiswa : Sinta Lailatul Fitriani
Tempat praktek : RSUD dr. RAA Soewondo Pati di ruang Mawar
Tanggal : 15-20 Maret 2021
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. P
Umur : 58 Tahun
Kelamin : Perempuan
Alamat : Gembong
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Pedagang
Tgl Masuk RS : 12-03-2021
Tgl Pengkajian : 16-03-2021
Sumber Informasi : Klien dan Keluarga
Penanggung Jawab
Nama : Tn.G
Hubungan dengan pasien : Keponakan
Alamat : Gembong
II. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan Uama : Saat dilakukan pengkajian klien mengeluh badannya
terasa lemah dan mual.
2. Riwayat penyakit sekarang : Klien mengatakan badannya lemah dan
disertai mual dan munta, nafsu makan berkurang, berat badan menurun,
mukosa bibir kering, kemudian pasien dibawa ke RSUD dr. RAA
Seowondo Pati di ruang IGD kemudian di bawa ke ruang Mawar pada
tanggal 15 Maret 2021.
3. Riwayat penyakit dahulu : Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan
sudah memiliki riwayat Diabetes Mellitus.
4. Diagnose Medik : DM, Defisiensi Nutrisi, hipoglikemia
5. Pemeriksaan Penunjang : Laboratorium, Radiologi.
III. PENGKAJIAN TINJAUN SISTEM
1. Aktivitas
Sebelum sakit : klien mengatakan melakukan aktivitas sendiri seperti
mandi, berpakaian, makan, minum, BAK, BAB, dll.
Sesudah sakit : klien mengatakan bisa bangun dari tempat tidur sendiri
tetapi saat melakukan aktivitas sehari-hari dibantu oleh keluarga.
2. Istirahat
Sebelum sakit : klien mengatakan jarang tidur siang dan tidur malam 8-10
jam, dari pukul 20.00-05.00.
Sesudah sakit : klien mengatakan tidur s iang 2-3 jam dan tidur malam 8-9
jam tetapi terkadang terbangun-bangun.
3. Sirkulasi
Sebelum sakit : klien sudah memiliki riwayat DM.
Sesudah sakit : -
4. Eliminasi
Sebelum sakit : klien mengatakan BAK 5-6 x sehari dengan warna kuning
jernih BAB 1 x sehari dengan konsistensi lembek warna coklat
kekuningan.
Sesudah sakit : klien mengataka BAB 1x sehari konsistensi lembek warna
kuning, BAK 2-3 x sehri.
5. Makan/nutrisi
Sebelum sakit : klien mengatakan pola makan baik 3 x sehari, dengan
konsumsi nasi, lauk pauk, sayur dan porsinya dihabiskan. Minum 4-6
gelas/hari. BB pasien : 67 kg, TB : 150 cm.
Sesudah sakit : klien mengatakan pola makan sedikit menurun 3 x shari,
komposisi nasi, lauk pauk, sayur, dan buah. Porsi makanan di maka hanya
5 sendok karea merasa mual, minum 3-4 gelas/hari, BB pasien : 60 kg.
6. Hygiene
Sebelum sakit : klien mengatakan saat dirumah mandi 2x sehari pagi dan
sore.
Perubahan saat sakit : klien mngatakan hanya sibin dibantu keluarga
karena badnnya masih terasa lemas.
7. Nyeri
Lokasi : - Intensitas (1-10) : -
Frekuensi : - Kualitas : -
Durasi : - Radiasi : -
Faktor Pencetus : -
Cara mengatasi : -
8. Respirasi
Dispnea Batuk Sputum
Riwayat : Bronkitis Asma
Tuberkulosis Emfisema
Pnemonia Lain .........
Perokok, Bungkus / hari Lama
mekokok : -
Alat Bantu pernapasan Oksigen
9. Keamanan
Alergi / Sensitivitas : Reaksi :
Riwayat Penyakit menular seksual :
Tranfusi darah : Reaksi :
Riwayat Cedera : Fraktur / Dislokasi :
Artritis
Gangguan Tulang Belakang
Gangguan : Penglihatan Pendengaran
Protesa Alat bantu jalan
Ekspresi ide kekerasan
10. Seksualitas
Wanita
Usia menarke : 12 Tahun Lama Siklus : 28 Hari
Haid terakhir : - Menopause : Ya
Perdarahan Vagina : - Gangguan menstruasi : -
Periksa payudara mandiri : - PAP smear : -
Cara KB : -
11. Interaksi Sosial
Status perkawinan : Menikah Lama berhubungan : -
Tinggal dengan : Keponakan
Masalah : - Stres : -
Anggota keluarga yang tinggal di rumah : Suami, Anak, Keponakan.
Peran dalam struktur keluarga : Ibu Rumah Tangga
Masalah yg berhubungan dgn penyakit : -
Perilaku koping : -
Orang lain bergantung pada anda : -
Frekuensi kontak sosial (selain bekerja ) : -
12. Belajar/mengajar
Bahasa yang sering digunakan : Bahasa Jawa
Pendidikan terakhir : SD
Ketidakmampuan belajar : -
Keterbatasan kognitif : -
Keyakinan tentang kesehatan : Pasien yakin akan sembuh.
Faktor risiko keluarga :
Diabetes : Ya Tuberkulosis
Penyakit jantung Stroke
Hipertensi Epilepsi
Penyakit ginjal Kanker
Penyakit jiwa Lainya : ...........
IV. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
TD : 129/100 mmHg
S : 37,4 C
N : 84 x/mnt
P : 24 x/mnt
GDS : 30
2. Kepala : mesocephal
3. Leher : dbn
4. Thoraks : simetris
5. Abdomen : BU (+) N, S -1-
6. Genital : dbn
7. Ekstremitas : dbn
V. PROGRAM TERAPI
- Infus D10 20 tpm
- Inj D40 4 flacc bolus IV
- Inj Esola 1x1 amp
- Sucralfat 3x1 cth
- Inj ceftriaxone 2x1
VI. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG DAN LABORATORIUM
Hitung Jenis
Netrofil 56,00 % 50,0-70,0
Limfosit L 23,60 % 25,0-40,0
Absolute Lymphocyte 1811 /mm3
Count 7,4
NLR H 12,70 % 2,0-3,0
Monosit H 7,20 % 2-4
Rasinofil 0,50 % 0-2
Basophil
KIMIA KLINIK
Glukos Darah Swkt/PP LL 30 Mg/dL 70-160
Ureum 24,0 Mg/dL 10-50
Creatinine H 1,56 Mg/dL 0,60-1,20
Natrium Darah 136,1 Mg/Dl 135-155