LANDASAN TEORI
kendaraan atau memungkinkan parkir pada tempat yang menurun. Peralatan ini sangat
penting pada kendaraan dan berfungsi sebagai perangkat keselamatan dan menjamin
pengendaraan yang aman. Dewasa ini menurut para ahli permobilan, rem merupakan
kebutuhan yang sangat penting untuk kendaraan dan juga dapat berhenti di tempat
manapun, dan dalam berbagai kondisi dapat berfungsi dengan baik dan aman. Fungsi
sistem rem pada kendaraan adalah untuk memperlambat dan menghentikan kendaraan
dalam jarak dan waktu yang memadai dengan cara terkendai dan terarah.
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dibebaskan (tidak
Kelemahan ini harus dikurangi dengan maksud menurunkan kecepatan gerak hingga
berhenti. Mesin mengubah energi panas menjadi energi kinetis (energi gerak) untuk
panas untuk menghentikan kendaraan. Umumnya rem bekerja disebabkan adanya sistem
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (breaking effect)
memarkir kendaraan. Tidak berfungsinya rem dapat menimbulkan bahaya dan ini
• Rem Kaki
• Rem Parkir
• Rem Tambahan
Menurut mekanismenya, rem kaki dibedakan lagi menjadi rem hidrolik dan pneumatik
Rem hidrolik merupakan suatu rangkaian yang sangat rumit dimana terdiri dari
berbagai komponen dan alat yang memiliki fungsi kerja berbeda-beda. Setiap
komponen memiliki peranan dalam hal pengereman. Pada rem hidrolik, terdapat pipa-
pipa hidrolik yang berisi cairan berupa minyak rem. Pada ujung pipa-pipa ini terdapat
piston penggerak yaitu piston pedal dan piston cakram. Pipa dan piston inilah yang
“Analisa Vapor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya
Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
memegang peranan penting dimana konsep dan strukturnya telah didesain sedemikian
rupa sehingga sesuai dengan hukum pascal, dengan tujuan menghasilkan daya
cengkram yang besar dari penginjakan pedal rem yang tidak terlalu dalam.
agar pipa dan pedal rem lebih kecil daripada pipa yang terhubung dengan booster rem
akan mendorong piston pedal dalam sehingga minyak rem yang berada pada pipa akan
mendapat tekanan. Tekanan yang didapat dari pedal akan diteruskan ke segala arah di
permukaan pipa termasuk ujung-ujung pipa yang terhubung dengan piston cakram.
Rem pneumatik atau biasa disebut full air brake adalah rem angin yang
memanfaatkan tekanan udara untuk menekan sepatu rem. Di sini pedal rem berperan
hanya membuka dan menutup katup rem (brake valve). Dan mengatur aliran udara
bertekanan yang keluar dari tangki udara. Selain daya pengendaliannya yang ringan.
Sistem full air brake juga memiliki keuntungan lainnya dibandingkan dengan sistem
rem lainnya. Seperti, daya pengereman yang besar, perbaikan lebih sederhana dan
ramah lingkungan.
“Analisa Vapor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya
Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Rem hidrolik pneumatik merupangan gabungan dari sistem rem hidrolik dan
pneumatik. Di sini pedal rem berfungsi untuk menekan udara dan mendorong piston
untuk menekan minyak rem melalui pipa-pipa untuk menekan sepatu rem.(4)
Rem parkir atau lebih sering dikenal dengan sebutan rem tangan (karena
kebanyakan berbentuk tuas yang ditarik dengan tangan) memiliki fungsi sebagai
pengaman disaat memarkir kendaraan. Rem parkir terbagi menjadi dua tipe yaitu, tipe
roda belakang dan tipe center brake. Pada umumnya, rem parkir memiliki tipe roda
Mekanisme kerja dasar rem parkir tipe roda belakang dan tipe center brake
adalah serupa. Tuas rem parkir ditempatkan berdekatan dengan tempat duduk
pengemudi. Dengan menarik tuas rem parkir, maka rem bekerja melalui parking brake
cable, intermediate lever, pull rod, equalizer, parking brake cable kiri dan kanan. Di
bawah ini beberapa tipe tuas yang digunakan tergantung pada desain tempat duduk
“Analisa Vapor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya
Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
Tuas rem dilengkapi dengan rachet untuk mengatur tuas pada posisi pengetesan.
Pada beberapa tuas rem parkir mur penyetelan dekat dengan tuas rem untuk
memudahkan penyetelan. Kabel rem parkir memindahkan gerakan tuas ke tromol sub-
assembly. Pada rem parkir roda belakang, dibagian tengah kabel diberi equalizer untuk
menyamakan daya kerja pada roda kiri dan kanan. Tuas intermediate (intermediate
Rem tambahan atau auxiliary brake digunakan pada kombinasi biasa (kaki) yang
• Brake Booster
• Proportioning Valve
• Brake Pedal
• Master Cylinder
• Disc Brake
• Reservoir Tank
• Drum Brake
• Pipa Rem
“Analisa Vapor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya
Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Tenaga penahan pada rem dari seorang pengemudi tidak cukup kuat untuk
penekanan pedal rem, sehingga daya pengereman yang lebih besar dapat diperoleh.
Booster rem dapat dipasang menjadi satu dengan master silinder (tipe integral) atau
dapat juga dipasang secara terpisah dari master silinder itu sendiri. Tipe integral itu
Bila booster rem tidak berfungsi dikarenakan satu dan lain hal, booster
dirancang sedemikian rupa sehingga hanya tenaga boosternya saja yang hilang. Dengan
sendirinya rem akan memerlukan gaya penekanan pedal yang lebih besar. Tetapi
kendaraan dapat direm dengan normal tanpa bantuan dari booster. (8)
“Analisa Vapor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya
Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Parking brake lever digunakan untuk memarkir kendaraan. Rem parkir terbagi
menjadi dua tipe. Yaitu tipe roda belakang dan tipe center brake. Kendaraan
penumpang menggunakan tipe roda belakang, dan kendaraan truk atau niaga
Mekanisme kerja (operating mechanism) pada dasarnya sama untuk tipe rem
parkir roda belakang dan tipe center brake. Tuas rem parkir ditempatkan berdekatan
dengan tempat duduk pengemudi. Dengan menarik tuas rem parkir, maka rem parkir
bekerja melalui parking brake cable, intermediate lever, pull rod, equalizer, parking
brake cable kiri dan kanan. Di bawah ini beberapa tipe tuas yang digunakan tergantung
pada desain tempat duduk pengemudi dan sistem kerja yang dikehendaki. Tuas rem
parkir dilengkapi dengan rachet untuk mengatur tuas pada suatu posisi pengetesan.
Pada beberapa tuas rem parkir, mur penyetelannya dekat dengan tuas rem untuk
rem sub-assembly. Pada rem parkir roda belakang, dibagian tengah kabel diberi
equalizer untuk menyamakan daya kerja pada roda kiri dan kanan. Tuas intermediate
Proportioning valve atau biasa disebut katup penyeimbang merupakan alat yang
bekerja secara otomatis untuk menurunkan tekanan hidrolis pada silinder roda belakang.
Dengan daya pengereman (daya cengkram) pada roda belakang akan berkurang. Alat ini
“Analisa Vapor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya
Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Brake pedal atau pedal rem adalah komponen pada sistem rem yang
peranan yang penting dalam sistem rem. Tinggi pedal rem harus dalam tinggi yang
ditentukan. Jika terlalu tinggi, diperlukan waktu yang lebih banyak bagi pengemudi
unttuk menggerakkan dari pedal gas ke pedal rem. Yang mengakibatkan pengereman
akan terlambat. Sebaliknya jika tinggi pedal terlalu rendah, akan membuat jarak
cadangan yang kurang dan akan mengakibatkan gaya pengereman yang tidak cukup. (11)
“Analisa Vapor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya
Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
hidrolik minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem (pada model rem tromol) atau
Bila pedal rem ditekan, batang piston akan mengatasi tekanan pegas pembalik
(return piston) dan piston digerakkan kedepan. Pada waktu piston cup berada di ujung
torak, compresating port akan tertutup. Bila piston maju lebih jauh lagi, tekanan minyak
rem di dalam silinder akan bertambah dan mengatasi tegangan pegas outlet untuk
membuka katup. Bila pedal rem dibebaskan maka piston akan mundur kebelakang pada
posisinya semula (sedikit didekat inlet port) karena adanya desakan pegas membalik.
Dalam waktu yang bersamaan katup outlet tertutup. Ketika piston kembali, piston cup
mengerut dan memungkinkan minyak rem yang ada di sekeliling piston cup dapat
mengalir dengan cepat di sekeliling bagian luar cup masuk ke silinder, hingga silinder
“Analisa Vapor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya
Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Sementara itu, tegangan pegas-pegas sepatu rem atau pad rem pada roda bekerja
untuk membalikkan tekanan pada minyak rem yang berada pada pipa-pipa untuk masuk
Disc brake atau rem cakram menjadi salah satu sistem pengereman modern
terbaik pada mobil dan sangat ideal untuk diterapkan pada tiap mobil, terutama yang
telah memakai mesin berkapasitas CC besar. Sistem kerja rem cakram adalah dengan
menjepit cakram yang biasanya dipasangkan pada roda kendaraan, melalui caliper yang
digerakkan oleh piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram.
kendaraan menerapkan sistem rem cakram sebagai andalannya. Selain itu, rem cakram
tahan terhadap genangan air sehingga pada kendaraan yang telah menggunakan rem
cakram dapat menerjang banjir. Rem cakram juga memiliki sistem rem yang
berpendingin di luar (terbuka) sehingga pendinginan dapat dilakukan pada saat mobil
melaju.
Ada beberapa cakram yang juga dilengkapi oleh ventilasi (ventilated disk) atau
cakram yang memiliki lubang sehingga pendinginan rem lebih maksimal digunakan.
“Analisa Vapor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya
Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Rem cakram banyak dipergunakan pada roda depan kendaraan karena gaya dorong
untuk berhenti pada bagian depan kendaraan lebih besar dibandingkan di belakang.
Sehingga membutuhkan pengereman yang lebih besar pada bagian depan. Namun, saat
ini telah banyak mobil yang menggunakan rem cakram pada ke empat rodanya. (13)
Perubahan volume ini menyebabkan perubahan tekanan. Hal ini dapat dicegah dengan
adanya lubang pada tutup reservoir yang menghubungkan ruang reservoir dengan udara
liar.
Drum brake atau rem tromol digunakan pada kendaraan tipe terdahulu. Juga
biasa digunakan untuk rem bagian belakang kendaraan. Rem tromol terdiri dari
“Analisa Vapor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya
Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
komponen rumah rem atau drum dan kampas rem. Cara kerja rem tromol adalah rem
bekerja atas dasar gesekan antara sepatu rem dengan drum yang ikut berputar dengan
putaran roda kendaraan. Agar gesekan dapat memperlambat kendaraan dengan baik,
sepatu rem dibuat dari bahan yang mempunyai koefisien gesek yang tinggi.
Rem tromol digunakan untuk kendaraan yang memerlukan kerja ekstra dalam
sebagainya. Jadi rem tromol, dapat dihunakan pada beban angkut yang berat (heavy
duty)) dengan bekerja secara maksimal. Tetapi, rem tromol yang masih menerapkan
sistem tertutup dalam prosesnya. Dengan sistem ini membuat partikel kotoran
menumpuk pada ruang tromol tersebut. Jadi, untuk perawatan membersihkannya harus
membuka roda agar rumah rem dapat dibersihkan dari debu atau kotoran. (14)
Pipa saluran minyak rem menghubungkan master silinder dengan roda. Biasanya
pipa rem terbuat dari logam (baja atau tembaga), kecuali beberapa bagian yang dibuat
dari selang karet flexibel, hal ini disebabkan oleh pemasangan roda karena adanya
gerakan dan getaran yang cukup kuat. Silinder roda dihubungkan ke pipa rem dengan
selang flexibel. Selang rem yang bocor sangat berbahaya, karena sistem rem tidak dapat
Kampas rem adalah peranti yang sering terabaikan. Padahal, jika aus fungsi rem
kurang optimal. Jika sampai tidak diketahui rem bisa blong dan berakibat fatal. Pada
saat kampas rem dalam keadaan tipis, dapat dipastikan tekanan minyak rem menjadi
berkurang.
“Analisa Vapor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya
Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
dalam penyusunan ini menggunakan sistem hidrolik pneumatik. Sistem ini bekerja
ketika pedal rem diinjak dan pastikan bahwa kondisi tekanan pada gauge pressure rem
menunjukkan posisi minimal 7 kg/cm2. Pada saat kondisi seperti ini dimana tangki
udara yang terisi oleh udara yang telah diproduksi oleh kompressor engine. Pada saat itu
angin dianggap stand by dengan kondisi tekanan yang standar. Sehingga pada saat pedal
rem diinjak, udara yang bertekanan dari kompressir akan dikirim ke brake booster
Kemudian, power piston pada brake booster menekan minyak yang telah stand
by pada reservoir dan minyak tersebut disalurkan melalui pipa-pipa rem yang
“Analisa Vapor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya
Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
bertekanan tinggi untuk menggerakkan silinder rem yang ada ditiap-tiap roda dan secara
mekanikal akan diteruskan ke brake shoe dan brake linning. Sehingga laju kendaraan
Istilah pneumatik berasal dari bahasa yunani, yaitu pneuma yang berarti napas
atau udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik penggunaan udara
(vacum).
). Sehingga pneumatik merupakan ilmu yang mempelajrai teknik pemakaian
bertekanan untuk berbagai keperluan yang masih terbatas. Antara lain, menambah
tekanan udara ban mobil/motor, melepaskan ban mobil dari peleknya. Membersihkan
kotoran dan sejenisnya. Sekarang, sistem pneumatik memiliki aplikasi yang luas karena
udara pneumatik bersih dan mudah didapat. Banyak industri yang menggunakan sistem
industri pengepakan barang maupun industri yang lain. Mempelajari pneumatik sangat
pneumatik. (15)
berbagai keperluan proses produksi. Misalnya untuk melakukan gerakan mekanik yang
“Analisa Vapor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya
Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
selama ini dilakukan oleh tenaga manusia. Seperti menggeser, mendorong, mengangkat,
menekan dan lai sebagainya. Gerakan mekanik tersebut dapat dilakukan juga oleh
translasi, rotasi maupun gabungan keduanya. Perpaduan dari gerakan mekanik oleh
aktuator pneumatik dapat dipadu menjadi gerakan mekanik untuk keperluan proses
kimia dan lainnya. Pemilihan penggunaan udara bertekanan (pneumatik) sebagai sistem
antara lain mudah diperoleh, bersih dari kotoran dan zat kimia yang merusak, mudah
didistribusikan melalui saluran atau selang yang kecil, aman dari bahaya ledakan dan
hubungan singkat, dapat dibebani lebih, tidak peka terhadap perubahan suhu dan
sebagainya.
sekitar kita. Udara dapat diperoleh dimana saja kita berada, serta tersedia dalam jumlah
banyak. Selain itu, udara yang terdapat disekitar kita cenderung bersih dari kotoran dan
zat kimia yang merugikan. Udara bersih juga dapat dibebani lebih tanpa menimbulkan
bahaya yang fatal. Karena tahan terhadap perubahan suhu, maka pneumatik banyak
Full air brake adalah sistem pengereman yang paling banyak dipakai pada bus,
truk dan kendaraan berat lainnya. Untuk bus sendiri, saat ini rata-rata sudah
“Analisa Vapor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya
Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
mengaplikasikan sistem ini. Perbedaan mendasar dengan sistem hidrolik adalah media
yang digunakan untuk menekan kampas rem. Pada sistem hidrolik menggunakan media
Pada sistem full air brake terdapat beberapa komponen utama, antara lain :
• Compressor
• Pressure regulator
• Treadle valve
“Analisa Vapor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya
Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
Prinsip kerja full air brake cukup sederhana, udara bertekanan yang dihasilkan
oleh kompresor masuk ke air reservoir tank kemudian menuju treadle valve (pedal
rem). Treadle valve inilah yang mengatur besar kecilnya tekanan udara di chamber yang
menekan kampas rem, semakin dalam treadle valve diinjak maka semakin besar tekanan
di chamber dan otomatis rem semakin mengunci. Disinilah perbedaan dengan system
hidrolik, kalau di system hidrolik kaki kita menginjak pedal rem itu untuk menekan /
memompa minyak. Tapi di system full air brake sebenarnya kita hanya membuka dan
menutup katup, tenaga untuk mendorong kampas rem berasal dari tekanan udara dari
kompressor.
Hidrolik adalah suatu sistem yang memanfaatkan tekanan fluida sebagai power
atau sumber tenaga pada sebuah mekanisme. Karena itu, pada sistem hidrolik
dibutuhkan power unit untuk membuat fluida bertekanan. Kemudian fluida tersebut
dialirkan sesuai dengan kebutuhan atau mekanisme yang diinginkan. Berbeda dengan
pneumatik yang menggunakan fluida gas bertekanan pada kerjanya. Pada sistem
Hidrolik memiliki tekanan kerja yang relatif lebih besar dibandingkan dengan
sistem pneumatik, sehingga lebih cocok untuk pekerjaan-pekerjaan berat. Tetapi, fluida
dari sirkuit-sirkuit yang tercemar oleh kotoran akan menyebabkan peralatan hidrolik
menjadi lemah dan cepat rusak. Konstruksi pada hidrolik yang rumit akan memakan
banyak biaya serta memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi dalam pemeliharaan
dan pengoperasian. Fluida kerja tidak dapat bertahan pada temperatur operasi yang
tinggi.
“Analisa Vapor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya
Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
Sistem hidrolik secara luas telah dipergunakan untuk berbagai macam alat.
Sistem yang dikembangkan dari hukum pascal ini menjadi salah satu ilmu yang vital
penggunaannya di dunia industri. Mulai dari usaha kecil semacam tempat pencucian
mobil sampai dengan industri besar seperti pembangkit listrik menggunakan sistem
Rem hidrolik merupakan suatu rangkaian yang sangat rumit dimana terdiri dari
berbagai komponen alat yang memiliki fungsi kerja berbeda-beda. Pada rem hidrolik
terdapat pipa-pipa hidrolik yang berisi cairan berupa minyak rem. Pada ujung-ujung
pipa ini terdapat piston penggerak yaitu piston pedal dan piston cakram. Pipa dan piston
inilah yang memegang peranan penting dimana konsep dan strukturnya telah didesai
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan hukum pascal. Dengan tujuan menghasilkan
gaya cengkram yang besar dari penginjakan pedal rem yang tidak terlalu dalam.
agar pipa pedal rem lebih kecil daripada pipa yang terhubung dengan booster rem akan
mendorong piston pedal dalam sehingga minyak rem yang berada pada pipa akan
mendapatkan tekanan. Tekanan yang didapat dari pedal akan diteruskan kesegala arah
dipermukaan pipa. Termasuk ujung-ujung pipa yang terhubung dengan piston cakram.
Karena luas permukaan piston cakram lebih besar daripada piston pedal. Maka gaya
yang tadinya digunakan untuk menginjak pedal rem akan diteruskan ke piston cakram
yang terhubung dengan kampas rem dengan jauh lebih besar sehingga gaya
“Analisa Vapor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya
Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
gesek. Dan gaya gesek adalah gaya yang bernilai negatif, maka itu cakram ikut berputar
bersama roda semakin lama perputarannya akan semakin pelan. Dan inilah yang disebut
Vapor lock adalah suatu peristiwa dimana fungsi beberapa bagian cair dalam
sistem terkunci karena adanya penguapan cairan karena panas. Pada sistem bahan bakar,
suplay bahan bakar akan gagal karena terjadinya penguapan pada pipa bahan bakar dan
akhirnya mesin berhenti. Ketika minyak rem menguap dalam wheel cylinder atau pipa
rem pada sistem rem hidrolik pneumatik. Maka rem tidak akan bekerja dengan baik saat
Bila hanya rem kaki saja yang digunakan tanpa bantuan pengereman mesin
engine braking), pada jalan yang menurun akan menyebabkan tromol panas sekali yang
(engine
diakibatkan oleh gesekan. Temperatur yang tinggi menyebabkan minyak rem mendidih
Titik didih minyak rem bervariasi, bergantung pada mutu minyak rem dan kadar
air. Minyak rem cenderung menyerap air menyebabkan titik didih menurun. Karena itu,
“Analisa Vapor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya
Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
minyak rem harus disimpan tertutup dengan baik. Dengan demikian, air tidak dapat
masuk.
Minyak rem atau oli rem menjadi cairan paling penting setelah air radiator dan
oli transmisi. Setelah mesin bekerja dengan pendinginan baik, dan mobil bergerak
membutuhkan peranti pengerangan laju agar dapat berhenti atau berjalan dengan
terkendali.
Minyak rem berfungsi sebagai cairan hidrolik yang meneruskan tekanan kaki
pengemudi pada pedal rem ke kaliper rem pada empat roda mobil. Tanpa cairan ini rem
tidak bekerja. Fungsinya sebagai penerus daya tekan rem, membuat minyak rem harus
terbuat dari bahan yang tak termampatkan dan suhu yang tinggi. Umumnya, minyak
rem terbuat dari bahan glikol meski ada juga yang berbahan dasar silikon.
Glikol bersifat higroskopis alias menyerap air. Bila dibiarkan dalam waktu lama,
minyak rem akan menyerap uap air dari udara di sekitar. Bahaya yang lebih besar dari
menumpuknya air dalam sistem rem adalah rem blong karena gejala angin palsu atau
lock.
vapoor lock
Vapor lock terjadi saat rem dipaksa bekerja keras, hingga timbul panas sangat
tinggi dan mendidihkan kandungan air dalam minyak rem. Air yang mendidih berubah
menjadi uap air yang membentuk gas termampatkan. Saat uap air ini terbentuk dalam
sistem hidrolik, maka alih-alih menekan pedal rem untuk mengurangi kecepatan mobil,
daya tekan pada sistem hidrolik akan habis untuk memampatkan gas ini. Meski pedal
“Analisa Vapor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya
Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
rem ditekan habis, minyak rem takkan berfungsi. Minyak rem harus dikuras setiap 10
“Analisa Vapor Lock pada Sistem Rem Tipe Hidrolik Pneumatik dan Pengaruhnya
Terhadap Daya Pengereman Bus”
http://digilib.mercubuana.ac.id/