Sarpika Yena Amalia
Sarpika Yena Amalia
Di Susun Oleh:
Nama : Sarpika Yena Amalia
NIM : 2018.C.10a.0985
Pembimbing Akademik
KATA PENGANTAR
i
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Pendahuluan yang berjudul “Laporan Pendahuluan Dan Asuhan
Keperawatan Pada Ny.S Dengan Penggunaan KB Injeksi 1 Bulan”. Laporan
pendahuluan ini disusun guna melengkapi tugas (PPK III).
Laporan Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners
STIKes Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Rimba Aprianti S.Kep., Ners selaku pembimbing akademik yang telah
banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian
asuhan keperawatan ini
4. Ibu Ika Paskaria , S.Kep.,Ners selaku koordinator praktik pra klinik
keperawatan II Program Studi Sarjana keperawatan
5. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan
ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita
Penulis
DAFTAR ISI
ii
SAMPUL DEPAN........................................................................................…..
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………….........ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar…..............................................................................................4
2.1.1Definisi …………………………………………………………………….7
2.1.2 Etiologi………………………………………………………………..……8
2.1.3 Klasifikasi………………………………………………………………….11
2.1.4 Patofisiologi……………………………………………………………….13
2.1.5 Menifestasi Klinis…………………………………………………………15
2.1.6 Komplikasi………………………………………………………………..15
2.1.7 Penatalaksanaan Medis……………………………………………………18
2.2 Menejemen Asuhan Keperawatan ................................................................19
2.2.1 Pengkajian Keperawatan………………………………………………….19
2.2.2 Diagnosa Keperawatan………………………………………………….22
2.2.3 Intervensi Keperawatan…………………………………………………23
2.2.4 Implementasi Keperawatan…………………………………………….29
2.2.5 Evaluasi Keperawatan………………………………………………….29
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian.....................................................................................................30
3.2 Diagnosa........................................................................................................43
3.3 Intervensi.....................................................................................................44
3.4 Implementasi...............................................................................................47
3.5 Evaluasi........................................................................................................47
BAB 4 PENUTUP
iii
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................53
4.2 Saran............................................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
2
3
3
4
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
Sipionat 10 mg, dengan dosis 0,5 ml tiap kali penyuntikan pada intramuskuler,
diberikan setiap 1 bulan.
2.1.5Patofisiologi
Medroksi Progesteron Asetat tidak dimetabolisme secepat senyawa aslinya,
progesteron , sehingga dapat diberikan dalam jumlah lebih kecil dari
progesterone,namun memberikan aktivitas yang sama. Dalam sirkulasi darah
MPA terikat pada albumin, sedangkan ES bebas dalam plasma adalah sekitar 3%.
Waktu paruh MPA adalah 15 hari, sedangkan ES antara 7-8 hari, kedua hormon
tersebut dimetabolisme dihati dan diekresikan terutama ke urine dan sebagian
kecil ditinja.
1. Primer : masalah ovulasi
Kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi setakan LH (LH Surge) respon
kelenjar hipofise terhadap gonadotropin releasing hormone eksogenneus tidak
berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada kelenjar
hipofise, (menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi ovulasi).
2. Sekunder
- Mengentalkan lendir dan menjadi sedikit sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma
- Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi
- Menghambat trasportasi gamet dan tuba
- Mengubah endrometrium menjadi tidak sempurna untuk implantasi hasil
konsepsi
6
7
7
8
WOC Injeksi KB
Wanita 20-30 tahun
Wanita <20 tahun
Menjarakan
Alat reproduksi belum kehamilan
berkembang secara
sempurna
Menunda kehamilan
Suntik KB
B6 (Bone)
B1 (Breating) B2 (Blood) B5 (Bowel)
B3 (Brain) B4 (Bledder)
Tidak ada Sakit kepala
Tidak ada masalah Tidak haid Kurang nya
masalah perawatan kesehatan
selama 4 Sakit kepala
bulan
Mual,munt
ah Kurang nya terpapar
cemas informasi
Mual muntah Perubahan
pola makan
Perubahan pola MK : Defisit
MK : makan pengetahuan
Ansietas Nafsu makan
berkurang
konstipasi
MK :Resiko defisit
8
MK nutrisi
:Gangguan
pola eliminasi
9
9
10
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Mahasiswa : Sarpika Yena Amalia
NIM : 2018.C.10a.0985
Ruangan Praktik :-
Tanggal & Jam Pengkajian : Rabu, 10 Maret 2021, pukul 08.00
PENGKAJIAN
DATA SUBYEKTIF
A. Identitas
Nama Ibu :Ny. S Nama Suami : Tn. B
Umur : 25 Tahun Umur : 29 Tahun
Suku/Bangsa :Dayak/Indonesia Suku/Bangsa : Dayak/Indonesia
Agama :Islam Agama : Islam
Pendidikan :SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan :IRT Pekerjaan : Guru
Alamat Rumah : Jalan Giobos XIV Alamat Rumah: Jalan Giobos XIV
Telepon ;085345670109 Telepon :082150170923
B. Alasan Datang
Selama Ber-KB pasien mengeluh mengalami peningkatan berat badan dan haid yang tidak
teratur selama 4 bulan
C. Riwayat KB Sekarang
Pada tanggal 10 Maret 2021 pukul 09.00 WIB Ny S datang kerumah sakit bersama suami
nya dengan keluhan berat badan pasien meningkat dan tidak haid selama 4 bulan setelah
melakukan suntik KB 1 bulan. Karena merasa terganggu dengan keluhan yang dirasakan
suami pasien membawa Ny.S kerumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan TTV didapatkan
Hasil TD : 120/70 mmHg,N: 79x/menit,RR : 20x/menit,S : 36,5 ℃, kemudian dilakukan
pengecekan berat badan pada pasien,pasien mengatakan berat badan pasien sebelumnya 52
kg sesudah melakukan suntik KB 1 bulan berat badan pasien bertambah menjadi 59 kg
pasien mengatakan berat badan pasien bertambah 7 kg setelah melakukan suntik KB selama
1 minggu . Setelah dilakukan pemeriksaan pasien dianjurkan untuk rawat jalan.
D. Riwayat Kesehatan
Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular,menurun dan menahun seperti
TBC, hepatitis,asma, jantun, DM,HT,dan lain-lain
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak menderita penyakit-penyakit menular,menurun dan menahun
10
11
F. Riwayat Perkawinan
Pasien mengatakan bahwa ini adalah pernikahannya yang pertama, dengan usia pernikahan
1,5 tahun dan lama menikah 1,5 tahun,
G. Riwayat Obstetri
1. Haid
Menarche :13 Tahun
Lamanya : 5-7 hari
Siklusnya : 28 hari
2. Riwayat Kehamilan dan Persalinan : G 0 P 0 Ab 0
H. Riwayat KB yang lain
Pasien mengatakan tidak pernah menggunakan alat kotrasepsi sebelumnya
I. Data Psikologis
Pasien mengatakan bahagia dengan kehidupannya yang sekarang, Pasien mengatakan cemas
dengan keadaan nya saat ini Pasien adalah seorang istri, Pasien orang yang ramah,
J. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1. Pola Nutrisi
pasien mengatakan makan 3 kali sehari, porsi sedang,nasi,lauk,sayur dan buah, minum air putih
8-10 gelas/hari dan tidak ada pantangan makanan
2. Pola Eliminasi
Pasien BAK 5-6 x sehari dan BAB 1x sehari
3. Pola Personal Hygiene
Pasien mengatakan mandi 2x/hari,gosok gigi 2x/hari,ganti baju dan CD setiap habis
mandi,keramas 2x seminggu
4. Pola Istirahat dan Tidur
Pasien mengatakan tidur siang ± 2 jam/hari dan tidur malam ± 8 jam/hari
5. Pola Latihan dan Aktifitas
Pasien mengatakan melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu,memasak
6. Pola Seksualitas
Pasien mengatakan melakukan hubungan seksual 1-2 kali/minggu
DATA OBYEKTIF
A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Baik, Kesadaran compos mentis
2. Tanda Vital
TD : 120/70mmHg
Nadi : 79kali/menit
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : 36,50C
11
12
3. BB sekarang : 59 kg
4. Kepala dan rambut
Rambut pasien hitam dan tidak rontok, tidak ada lesi dan tidak ada ketombe
5. Muka
Oedem : Tidak ada
Pucat : Tidak ada
6. Mata
Conjungtiva : Merah muda
Skelera : Putih
Kemampuan penglihatan : Normal
7. Mulut
Gigi : Tidak ada caries
Gusi : Normal
Mukosa bibir : Lembab
8. Telinga
Pengeluaran pertelinga : Tidak ada
Kemampuan pendengaran : Baik
9. Hidung
Pengeluaran hidung : Tidak ada secret
Kemampuan penciuman : Baik
10. Leher
Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada
Pembesaran vena jugularis : Tidak ada
Pembesaran kelenjar getah bening : Tidak ada
11. Mamae
Simetris : Simetris
Benjolan : Tidak ada
Bentuk payudara : Normal
Keadaan putting susu : Baik
Cairan yang keluar : Tidak ada
12. Abdomen
Pembesaran : Tidak ada
Warna : Putih
Bekas luka : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
13. Genitalia
Vagina: Oedem : Tidak ada
Varises : Tidak ada
12
13
( )
( Sarpika Yena Amalia )
13
14
ANALISIS DATA
DATA SUBYEKTIF DAN KEMUNGKINAN MASALAH
DATA OBYEKTIF PENYEBAB
Ds : KB injeksi satu 1 Berat badan lebih
Pasien mengatakan sebelum
melakukan suntik kb 1 bulan Perubahan pola makan
BB pasien 52 kg sesudah
melakukan suntik kb 1 bulan Nafsu makan meningkat
BB pasien meningkat 7 kg 1
minggu pemakaian Kb 1 Berat badan meningkat
bulan
Do :
- Berat badan pasien
tampak bertambah
- BB pasien sekarang
59 Kg
- TB pasien 150 m,
- Tanda Vital
TD :
120/70mmHg
Nadi :
79kali/menit
Respirasi : 20
kali/menit
Suhu :
36,50C
Ds : Tidak haid selama 4 bulan Ansietas
Pasien tampak cemas karena
tidak haid selama 4 bulan Kekhawatiran yang berlebihan
Do :
- Pasien tampak
khawatir dengan
Ansietas
kondisinya sekarang
14
15
Ds :
- Pasien tampak
Defisit pengetahuan
bingung
- Pasien tampak sering
bertanya
PRIORITAS MASALAH
1. Berat badan lebih berhubungan dengan gangguan kebiasaan makan ditandai dengan pasien
mengeluh berat badan pasien bertambah setelah melakukan suntik KB SDKI (D.0018)
2. Ansietas berhubungan dengan kurang nya terpapar informasi ditandai dengan pasien
tampak gelisah, pasien tampak khawatir dengan kondisi nya SDKI (D.0080)
3. Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpapar informasi tentang KB suntik
ditandai dengan pasien tampak bingung, pasien tampak sering bertanya tentang KB suntik
SDKI (D.0111)
15
16
RENCANA KEPERAWATAN
Ruang Rawat : -
badan
6) Agar pasien
mengetahui berat
badan pasien setiap
minggunya
2. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x8 1) Identifikasi 1) Memudakan
dengan kurang nya jam diharapkan tingkat tingkat ansietas menurun masalah yang mengidentifikasi
terpapar informasi dengan kriteria hasil : dialami masalah pasien
ditandai dengan pasien 2) Ciptakan ruangan 2) Agar pasien merasa
1. Perilaku tegang menurun dengan skor 5
tampak gelisah, pasien yang tenang dan nyaman
2. Perilaku gelisah menurun dengan skor 5
tampak khawatir nyaman 3) Agar rasa cemas
3. Verbalisasi kebingungan menurun dengan skor 5
dengan kondisi nya 3) Anjurkan pasien pasien berkurang
4. Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi
SDKI (D.0080) berdoa 4) Mengurangi rasa
menurun dengan skor 5
4) Anjurkan pasien cemas pasien terhadap
melakukan teknik kondisi yang dialami
menenangkan
hingga perasaan
pasien tenang
3. Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x8 1. Kaji tingkat 1) Mengetahui seberapa
berhubungan dengan jam diharapkan tingkat pengaetahuan meningkat pengetahuan pasien dan jauh pengalaman dan
kurangnya terpapar dengan kriteria hasil : keluarga tentang pengetahuan klien
informasi tentang KB 1. Pasien dan keluarga mengatakan sudah mengerti penyakitnya. dan keluarga tentang
suntik ditandai dengan tentang Suntik KB dengan skor 5 2. Berikan penjelasan pada penyakitnya.
pasien tampak bingung, 2. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali pasien tentang 2) Dengan mengetahui
pasien tampak sering tentang Suntik KB dengan skor 5 kondisinya sekarang penyakit dan
3. Berikan informasi pada kondisinya sekarang,
17
18
bertanya tentang KB
suntik SDKI (D.0111) klien dan keluarga klien dan keluarganya
tentang penyakitnya akan merasa tenang
4. Minta klien dan dan mengurangi rasa
keluarga mengulangi cemas.
kembali tentang materi 3) Pengetahuan pasien
yang telah diberikan dan keluarga
membantu
mempercepat
pemulihan pasien.
4) Mengetahui seberapa
jauh pemahaman
klien dan keluarga
serta menilai
keberhasilan dari
tindakan yang
dilakukan.
18
19
19
20
20
BAB 4
PENUTUP
4.2 Kesimpulan
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri
untuk menghindarkan kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan
kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval kehamilan,
mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri
serta menentukan dalam jumlah anak dalam keluarga (Suratun, 2010).
KB mempunyai peranan dalam menurunkan resiko kematian ibu melalui
pencegahan kehamilan melalui pendewasan usia hamil, menjarangkan
kehamilan atau membatasi kehamilan bila anak dianggap cukup. Setiap wanita
berhak memperoleh informasi dan mempunyai akses terhadap metode KB
yang mereka pilih efektif, aman, terjangkau dan juga metode-metode
pengendalian kehamilan yang tidak bertentangan dengan hukum dan
perundang-undangan yang berlaku (Pinem, 2010)
Metode kontrasepsi teridiri dari berbagai macam metode. Semua metode
kontrasepsi mempunyai efek samping (akibat pemakaian KB, bukan gejala
suatu penyakit), yang harus diketahui oleh pemakai (akseptor) sebelum
memakainya. Sebagian besar para pasangan usia subur di Indonesia
menggunakan kontrasepsi suntik (Suzzane, 2010).
Kontrasepsi jenis KB suntik 1 bulan (cycloem) diindonesia semakin banyak
dipakai karena memiliki efektifitas yang tinggi, pemakaian yang praktis,
harganya relative murah dan aman(Suzzane,2010)
World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa jumlah pengguna
kontrasepsi suntik yaitu sebanyak 4.000.000 orang. Berdasarkan Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2010 terdapat
kecenderungan peningkatan jumlah pemakai kontrasepsi jenis injeksi dari
11,7% pada tahun 2008, pada tahun 2009 menjadi 15,2%, dan 21,1% pada
tahun 2010, kemudian tahun 2011 meningkat menjadi 27,8%. Metode
kotrasepsi jenis injeksi merupakan kontrasepsi yang paling banyak digunakan
di Indonesia (Surbakti, 2010)
52
4.2.Saran
Manfaat Penulisan
Bagi Mahasiswa
Diharapkan agar mahasiswa dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan dengan menerapkan proses keperawatan dan memanfaatkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh selama menempuh pendidikan di Program Studi S1
Keperawatan Stikes Eka Harap Palangka RayaAkseptor Injeksi KB 1 bulan pada
Perawatan Atenatal.
Bagi Klien dan Keluarga
Diharapkan dapat mengedukasi keluarga untuk dapat selalu menjaga
kesehatannya dan sebagai sumber informasi pada keluarga tentangAkseptor
Injeksi KB 1 bulan pada Perawatan Atenatal.
Bagi Institusi
Menjadi sumber refrensi bagi institusi pendidikan maupun rumah sakit.
Bagi IPTEK
Hasil laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat peraktis dalam
keperawatan yaitu sebagai panduan perawat dalam pengelolaan kasus pada pasien
dengan Akseptor Injeksi KB 1 bulan pada Perawatan Atenatal
52
53
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2010, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta
......................., 2010. Analisa dan Evaluasi hasil Survei Penduduk Antar
Sensus, Jakarta : BKKBN
Hartanto, Hanafi, 2010, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Jakarta : Sinar
Harapan
Notoadmojo, S, (2010), Metode Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017).Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI (2018).Standar Luaran Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018).Standar Intervensi Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
53
54
LAMPIRAN
54
55
OLEH :
SARPIKA YENA AMALIA : 2018.C.10a.0985
55
56
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
56
57
57
58
58
59
Tugas :
Mencatat poin-poin penting pada saat penyuluhan berlangsung.
59
60
Materi Penyuluhan
1) Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang hanya berisi berupa
hormone progesterone disuntikkan ke dalam tubuh wanita secara periodic.
( BKKBN 1999 ).
Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang disuntikkan ke dalam
tubuh dalam jangka wkatu tertentu kemudian masuk ke dalam pembuluh darah
diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah
kemungkinan timbulnya kehamilan ( Bazad 2010).
60
61
berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada kelenjar
hipofise, (menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi ovulasi).
2. Sekunder
- Mengentalkan lendir dan menjadi sedikit sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma
- Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi
- Menghambat trasportasi gamet dan tuba
- Mengubah endrometrium menjadi tidak sempurna untuk implantasi hasil
konsepsi
4) Efek samping
1. Gangguan Haid
2. Perubahan Berat badan
3. Pusing dan Sakit Kepala
4. Keputihan
61
B virus atau infeksi virus HIV
Macam Kontrasepsi suntik - kemungkinanan terlambat pemulihan 62
1. Suntikan Kombinasi
kebutuhan setelah penghentian pemakaian
. - Ketergantungan pasien terhadap
APAKAHYANGDIMAKSUDDENGAN 2. Suntikan Progestin pelayanan kesehatan
KELUARGA BERENCANA (KB) 3. Suntikan 1 Bulan
Tersedia 2 jenis Kontarsepsi Sauntikan yang
KBadalahsuatu program untuk mengatur jarak 4. Suntikan 3 bulan mengandung Progestin , yaitu :
kelahiran anak menuju keluarga kecil yang bahagia
1. Suntikan Kombinasi (1 Bulan)
dan sejahtera. Depo Medroxyprogesteron Asetat
Jenis Suntikan Kombinasi Adalah 25 mg
(Depoprovera) Mengadung 150 mg
Depo medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg
DMPA yang diberikan setiap 3 bulan
MENGAPA HARUS BER + KB? Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi
dengan cara disuntik Intramuskuler (di
Pengaturan perkawinan 1>M Sebulan sekali (cyldofem), dan 50 mg
daerah bokong)
Pengaturan Kehamilan Neretindron Enantat dan 5 mg Estradion
Depo Naretisteran Enatat (depo
Kerugian
Pembinaan:Ketahanan Keluarga DIMANA
ValeratSAJA KELUARAGA
yang diberikan Injeksi DAPAT
I.M Sebulan KB SUNTIK 1 BULAN
Naretisterat) yang mengadung 200 mg
Peningkatan Kesejahteraan Keluarga MEM[EEROLEH
sekali (1 bulan) PELAYANAN KB ?
Sering Ditemukan Gngguan Haid nretistaran enatat yang diberikan setiap 2
Keuntungan : Dokter ,perawat dan bulan dengan di suntikan dengan di
TidakKontarasepsi
Apakah aadapat dihentikan sewaktu-
Suntik Itu ??? bidan praktek swasta
Resiko terhadap kesehatan kecil intramuskular
waktu sebelum suntikan sebelum
Kontrasepsi suntik merupakan metode Lembaga
Tidak berpengaruh masyarakat
terhadap hubungan suami istri.
suntikan sebelumnya
kontrasepsi yang berdaya kerja panjang Keuntungan:
pasyandu,kelompok
Tidak diperlukan pamerikasaan dalam.
(lama) yang tidak
Permasalahan membutuhkan
berat badan merupakan Jangaka panajang akseptor
Sangan Efektif
pemakaian setiap
efek samping hari atau setiap akan
tersendiri Efek samping sangat kecil.
Lembaga kesehatan :
Klien tidak perlu menyimpan obat suntik Pencegahan kehamilan jangaka panjang
bersenggangan akan tetapi tetap
Tidak menjamin perlindungan Pukesmas,Klinik Tidak berpengaruh oada hubuungan
reversibel.
terhadap penularan infeksi menular Kerugian : swasta dll.
suami istri.
seksual,Hepatitis B dan infeksi Virus Terjadi perubahanpada polahaid Tidak memiliki pengaruh tehadap ASI
HIV. Mual sakit kepala,nyeri payudara ringan Sedikit efek samping
Ketergantauan klien62
terhadap pelayanan Dapat digunakan oleh perempuan usia
Terlamabat kembali kesuburan setelah
APAKAH YANG HARUS
kesehatan Olehsampai Perimenopause
lebih dari 35 tahun
penghentian pemakaian. Penambahan berat badan
DIPEERHATIAKAN OLEH KELUARGA
AKSEPTOR KB? Nama : Sarpika Yena Amalia
63
63
64
Bringiwatty Batbual
Abstract
64
65
66
67
67
68
Aksept
Akseptor 3
N Umur or 1
bulanan
o bulanan
f % f %
20-25 23,
1 7 6 20
thn 3
26-30 1
2 40 10 33,3
thn 2
31-35
3 6 20 9 30
thn
36-40 13,
4 4 3 10
thn 3
41-45
5 1 3,4 2 6,7
thn
3 10
Total 30 100
0 0
68
69
69
70
70
71
B. HasilPenelitian Tabel10
Tabel 9 Pola menstruasi dilihat dari lama
Pola menstruasi dlihat dari siklus menstruasi akseptor kontrasepsi
menstruasi akseptor kontrasepsi suntikan
suntikan di puskesmas Oebobo
di puskesmas Oebobo
Akseptor Akseptor
Aksepto Lama
Akseptor 3 No 1bulanan 3bulanan
N Siklus r1 haid
bulanan f % f %
o haid bulanan <2
F % f % 1 0 0 0 0
hari
1 < 21 hari 0 0 0 0 2-8
21-35 2 30 100 11 100
2 27 90 6 54,6 hari
Hari
>8
3 >35 hari 1 3,3 3 27,3 3 0 0 0 0
hari
4 >90 hari 2 6,7 2 18,1
Total 30 100 30 100
10
Total 30 30 100
0
Berdasarkan tabel di atas
lamanya menstruasi yang sering
Berdasarkan tabel di atas siklus
terjadi pada akseptorkontrasepsi
menstruasi yagn sering terjadi suntikan 1 bulanan dan 3 bulanan
pada akseptor suntikan 1 bulanan adalah 2-8 hari yaitu sebanyak 30
dan 3 bulanan adalah 21-35hari ibu (100%) pada akseptor
yaitu sebanyak 27 ibu (90%) pada kontrasepsi suntikan 1 bulnan
akseptor kontrasepsi suntikan 1 dan 11 ibu (100%) pada akseptor
bulanan, dan 6 ibu (54,6%) pada kontrasepsi suntikan 3bulanan
akseptor kontrasepsi suntikan 3
bulanan
71
72
Akseptor
Akseptor
N Spotting 1
3 bulanan
o bulanan
F % f %
1 Ya 3 10 4 13,3
2 Tidak 27 90 26 86,7
10
Total 30 30 100
0
72
73
Tabel 14
Pola menstruasi akseptor kontrasepsi suntikan 1 bulanan dan 3 bulanan
di puskesmas Oebobo
PolaMenstruasi
Siklus (hari) Lama (hari) Jumlah darah (ml) spotting Amenore
N Akse < %2 % > % > % To < % 2 % > % To < % 2 % > % To y % td % To y % td % T
o ptor 2 1- 3 9 tal 2 - 8 tal 2 0- 8 tal a k tal a k o
1 3 5 0 8 0 8 0 ta
5 0 l
1 1 0 0 2 65 1 2, 2 4, 30 0 0 3 73 0 0 30 9 22 2 51 0 0 30 3 5 2 45 30 0 0 3 50 3
bulan 7 ,9 4 9 0 ,2 1 ,2 7 0 0
an
2 3 0 0 6 14 3 7, 2 4, 11 0 0 1 26 0 0 11 5 12 6 14 0 0 11 4 6, 2 43 30 1 31 1 18 3
bulan ,6 3 9 1 ,8 ,2 ,6 7 6 ,3 9 ,7 1 ,3 0
an
0 0 3 80 4 9, 4 9, 41 0 0 4 10 0 0 41 1 34 2 65 0 0 41 7 11 5 88 60 1 31 4 68 6
TOTAL
3 ,5 7 8 1 0 4 ,2 7 ,8 ,7 3 ,3 9 ,7 1 ,3 0
Berdasarkan tabel di atas, rata-rata pola menstruasi akseptor 1 bulanan dan yaitu siklus menstruasi 21 – 35 hari sebanyak
27 ibu (65,9%), lamanya menstruasi 2-8 hari sebanyak 30 ibu (73,2%) dan jumlah darah haid 20-80 ml sebanyak 21 ibu
(51,2%), yang mengalami spotting sebanyak 3 ibu (5%) dan yang mengalami amenore sebanyak 0 ibu (0%), sedangkan
pada akseptor suntik 3 bulan, siklus menstruasi 21-35 hari sebanyak 6 ibu (14,6%, lamanya menstruasi 2-8 hari sebnayak
11 ibu (26,8%) dan jumlah darah < 20 ml sebanyak 6 ibu (14,6%), yang mengalami spotting sebanyak 4 ibu (6,7%) dan
yang mengalami amenore sebanyak 19 ibu (31,7%). Perbedaan rata-rata pola menstruasi akseptor kontrasepsi suntikan 1
bulanandan3bulananyaitusiklus21-35harisebanyak21ibu(51,3%),lamanyamenstruasi2-8harisebanyak19ibu
(46,4,%),jumlahdarahmenstruasi20-80mlsebanyak15ibu(36,6%),spottingsebanyak1ibu(1,7%),amenoresebanyak
19 ibu (31,7%)
73
74
Pembahasan
74
75
Pola penelitian yang dilakukan di puskesmas Oebobo dengan menggunakan sampel akseptor
suntikan 1 bulanan dan 3 bulanan masing-masing sebanyak 30 orang. Hasil penelitian yang
dilakukan pada akseptor kontrasepsi suntikan cyclofem dan DMPA menunjukkan pola
menstruasi yang dialami yaitu siklus menstruasi 21-35 hari sebanyak 27 ibu ()90%) pada
akseptor cyclofem dan 6 ibu (54,6%) pada akseptor DMPA. Dari data di atas dapat ditarik
kesimpulan akseptor suntikan yang mengalami pola menstruasi dengan siklus normal (21-35
hari) terbanyak adalah akseptor suntikan 1 bulanan. Pada pemberian KB suntik cyclofem
terjadi perdarahan lucut, tetapi perdarahan yang terjadi bukan berasal dari suatu endemetrium
yang normal karena gestagen sudproliferasi. Seperti diketahui, bahwa haid yang normal
terjadi akibat kadar progesteron yang turun, sedangkan pada penggunaan KB suntik cyclofem
haid yang terjadi akibat turunya kadar estrogen dan progesteron atau akibat turunnya kadar
hormon sintetik. Namun secara signifikan tidak terlalu mempengaruhi siklus menstruasi
(Baziad,2005). Penggunaan kontrasepsi suntikan DMPA, menyebabkan keadaan hipo-
estrogenic yang dapat mencegah terjadinya ovulasi, sehingga di jumpai ialah pemendekan
stadium poliferasi sering terjadi pemendekan pemajangan stadium sekresi yang menyebabkan
siklus haid lebih dari 35 hari (Hartanto,2010). Hasil penelitian yagn dilakukan pada akseptor
kontrasepsi suntikan cyclofem dan DMPA menunjukkan pola menstruasi yang dialami yaitu
lama menstruasi 2-8 hari sebanyak 30 ibu (100%) pada akseptor cyclofem dan 11 ibu (100%)
pada akseptor DMPA. Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan akseptor suntikan yang
mengalami pola menstruasi dengan lama menstruasi normal (2-8 hari) terbanyak adalah
akseptor suntikan 1 bulanan. Perubahan lamanya menstruasi terjadi pada penggunaan
kontrasepsi DMPA. Hal ini dikarenakan adanya kadar hormone progesterone yang relatife
stabil dalam waktu lama, sehingga kadar estrogen menurun di bawah tingkat tertentu. Adanya
proses di atas timbul perdarahan sedikit, yang terkadang bersifat siklis yang berpengaruh
pada proses menstruasi kurang dai 3 hari (Hartanto,2010) Hasil penelitian tentang jumlah
darah menstruasi menunjukkan bahwa akseptor kontrasepsi sutntikan 1 bulanan adalah 20-80
ml yaitu sebanyak 21 ibu (70%) pada akseptor kontrasepsi suntikan 3 bulanan sebesar 6 ibu
(54,4%), dari data di atas dapat ditarik kesimpulan akseptor suntikan yang mengalami pola
menstruasi dengan jumlah darah menstruasi normal (20-80 ml perhari) terbanyak adalah
akseptor suntikan 1bulanan.
Menurut Bazaid (2005) jumlah darah haid yang keluar selama penggunaan kb suntik dmpa
akan berkurang hingga 50-70 persen terutama pada penggunaan awal. Sering kali terjadi
perdarahan mentruasi yagn lebih sedikit dari biasanya terkadang berupa bercak pada siklus
menstruasi. Setelah penggunaan jangka lama, jumlah darah yang keluar juga makin sedikit
dan bahkan sampai terjadi amenorea. Hal ini penggunaan dalam jangka waktu yang
lama.Hasil penelitian mengenai spotting dari 30 akseptor cyclofem yang mengalami spotting
sebanyak 3 akseptor (10%) dan 30 akseptor DMPA yang mengalmi spotting sebnayak 4
akseptor (13,3%). Sedangkan yagn emngalami amenore dari 30 akseptor cyclofem, tidak ada
yang mengalami amenore sedangkan dari 30 akseptor DMPA sebanyak 19 akseptor (63,#%).
Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan akseptor suntikan yang mengalami pola menstruasi
dilihat dari spotting dan amenore terbanyak adalah akseptor suntikan 3 bulanan.
Spotting merupakan salah satu efek samping pada kontrasepsi suntikan dimana keluarnya
bercak-bercak darah di antara siklus menstruasi. Spotting ini akan muncul jika capek dan
stress (Republik, 2007). Penyebab pasti spotting atau perdarahan bercak selama ini belum
75
76
76
77
penelitian serupa dapat memuat mengenai gambaran perubahan pola menstruasi dari
sebelum, selama serta sesudah menggunakan kontrasepsi suntikan sehingga dapat terlihat
perbedaannya.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi, 2010, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta
......................., 2010. Analisa dan Evaluasi hasil Survei Penduduk Antar Sensus, Jakarta :
BKKBN
Hartanto, Hanafi, 2010, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Jakarta : Sinar Harapan
Hendrik, 2006, Haid dan Kontrasepsi, Solo : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Llewellyn, Derek & Jones, 2002, Dasar-dasar Obstetri dan Ginekologi, Jakarta, Hipokrates
Manuaba, Ida Bagus Gde, 2010, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB, Jakarta :
EKG
Nursalam, 2008, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta :
Salemba Medika
Saifuddin, Abdul Bari, 2006, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta, YBP-
SP
Suratun, 2008, Tentang Program Available from :
Keluarga Berencana. Internet http://www.google.co.id/search?
77
78
hl/en&biw/1366&bih/546 (Akses
tanggal 18 Juni 2011)
78
79
LEMBAR KONSULTASI
Nama Mahasiswa : Sarpika Yena Amalia
NIM : 2018.C.10a.0985
Angkatan : X (sepuluh)/ Tkt III B
TahunAjaran/Semester : 2020/2021
Pembimbing : Rimba Aprianti, S. Kep.,Ners
79
80
80
81
81