Komponen yang membangun tahapan perintah extension atau commond line adalah
sebagai berikut.
1. Context
Kumpulan dari beberapa intruksi eksekusi pada dial plan yang mempunyai beragam
kegunaan adalah pengertian dari context. Context membedakan interaksi dial plan dari satu grub
dengan grub yang lain. Sebuah ektensi yang berada di dalam satu context akan terisolasi
terhadap ektensi context yang lain. Contoh dengan huruf besar / kecil A-Z atau angka 0-9 dalam
tanda kurung siku.
Contoh: [101]
[welcome]
Semua intruksi yang terletak di bawah sebuah context didefinisikan sebagai bagian dari
context tersebut sampai didapatkan context berikutnya.
Context adalah nama grub ekstensi dimana ekstensi yang telah didefinisikan pada satu
context akan terisolasi dari ekstensi yang berada pada context lain. Context dibuat dengan cara
menuliskan nama di dalam kurung ([ ]). Nama dari context boleh terdiri dari huruf A-Z serta
angka dari 0-9.
2. Extension
Merupakan data account yang akan digunakan oleh extension agar terhubung dengan IP
PBX ini. Extension disini adalah sebuah nama atau nomor yang mempresentasikan user dari IP
PBX ini. Extension adalah label dari extension, dapat berupa sebuah string(angka, huruf dan
simbol yang diinginkan0 atau pola yang harus dievaluasi secara dinamik untuk mencocokkan
dengan banyak kemungkinan nomor teepon. Setiap commond line yang menjadi bagian dari
extension tertentu harus mempunyai label yang sama.
3. Priority
Merupakan urutan dari perintah yang harus dijalankan dalam sebuah extension. Priority
biasanya berupa angka integer. Perintah pertama yang akan dijalankan harus dimulai dengan
prioritas 1, jika tidak ada prioritas 1 maka Asterisk tidak akan menjalankan perintah extensions.
Setelah prioritas 1 dijlankan, Asterisk akan menambah prioritas ke prioritas 2 dan seterusnya,
tentunya jika tidak ada perintah yang menentukan prioritas mana yang selanjutnya harus
dijalankan. Jika ternyata perintah selanjutnya ternyata tidak terdefinidi maka Asteriks akan
menghentikan proses menjalankan perintah walaupun masih ada perintah dengan prioritas yang
lebih tinggi.
Commond atau perintah adalah “aplikasi” yang akan dijalankan oleh Asterisk.
5. Parameter
Parameter yang harus diberikan kepada sebuah commond adalah Parameter. Tidak
semua commond / perintah membutuhkan parameter, beberapa perintah dapat dijalankan tanpa
parameter.
6. Dial Plan
Merupakan aturan dial yang akan dimanfaatkan oleh extension untuk menghubungi
sesama extension atau trunk dari sebaliknya Dial Plan berfungsi sebagai routing panggilan antar-
ekstensi, baik yang berada dalam satu IP-PBX (lokal) maupun antar IP-PBX, atau biasa disebut
dial trunk. Dalam Asterisk, Dial Plan diprogram dalam satu file yang bernama extensions.conf.
Secara umum, setiap ekstensi dalam Asterisk merujuk pada user tertentu yang ter-register ke
Asterisk tersebut sehingga biasanya nomor ekstensi sama dengan id user.
a. Media Gateway Controller (MGC) yang sering disebut dengan perangkat call agent.
b. Aplication/fitur server
c. Media server.
Selain memiliki berbagai perangkaat, softswitch juga memiliki kapasitas yaitu harus
mampu trafik panggilan minimal 4 juta BHC dan dapat pula ditambah kapasitasnya sesuai
kebutuhan. Kapasitas sistem ini juga harus didesain secara modular. Perangkat dalam softswitch
harus mampu menjamin kualitas layanan dengan batas nilali seperti antara lain sebagai berikut:
a. delay fariation
b. information loss,
d. echo cancelation
a. abreviated dialing,
b. call forwading,
c. call waiting.
g. conterence call,
h. confrex.
1. Elastix merupakan sumber bersatu terbuka communications server perangkat lunak yang
menyatukan IP PBX, email, IM, fax dan fungsionalitas kaloborasi. Fungsi Elastix didasarkan
pada proyek open source termasuk Asterisk, HylaFax, Openfire dan Postfix.
2. Briker adalah IPPBX berbentuk software atau operasi linux yang dikhususkan untuk
melayani VoIP. Komputer akan berubah menjadi mesin PBX (Private Branch Exchange) dengan
kemampuan telekomunikasi melalui jaringan atau IP. Tahap-tahap konfigurasi pada sistem
operasi briker supaya dapat bekerja dengan baik, meliputi konfigurasi administrastion,
konfigurasi trunk, konfigurasi outbound routes, konfigurasi video call, konfigurasi SIP account
dan management user.
Suatu alat yang mampu menghubungkan antara jaringan sirkuit dengan jaringan paket,
termasuk di dalamnya adalah jaringan telepon tetap (PSTN), internet yang berbasis IP, kabel TV
dan juga jaringan seluler yang telah ada.
MGC akan bekerja di tataran pengaturan penggilannya (call control) serta call processing.
MGC akan mengontrol panggilan yang masuk untuk mengetahui jenis media panggilan dan
tujuannya. Dari situ, MGC akan mengirimkan sinyal ke MG untuk melakukan koneksi, baik
intrakoneksi jaringan sirkuit ke sirkuit atau paket ke paket maupun interkoneksi jaringan sirkuit
ke paket dan sebaliknya.
Jika diperlukan, MGC akan menerima MG melakukan kob=versi media yang sesuai
dengan permintaan, atau langsung meneruskan panggilan jika tidak diperlukan konversi. Antara
MGC dab MG sendiri akan saling berhubungan dengan protokol Megaco atau MGCP (Media
Gateway Control Protocol). Sementara itu, saru MGC akan berhubungan dengan MGC yang
lain, baik itu yang berada di jaringan yang sama maupun berbeda, dengan mengirimkan protokol
dinyal tertentu. Untuk jaringan sirkit, MGC akan mengirimkan SS7 (signalling System 7),
sementara jika berhubungan dengan jaringan paket, maka MGC akan menggunakan H.323 atau
SIP (Season Intiation Protocol).
Merupakan bagian jaringan yang menyedian dan mengeksekusi satu atau beberapa
aplikasi layanan di dalam jaringan softswitch. Di dalam layer ini termasuk juga application
server dan feature server, Service / application plane juga mengontrol media server yang
memberikan fungdi seperti conference, IVR, tone processing, dan lain-lain.
c. Transport Plane
Merupakan bagian jaringan yang berfungsi sebagai media transport bagi semua
massage di jaringan, seperti : call signaling, call & media setup atau informasi voice atau datanya
sendiri. Transport plane dibagi dalam tiga domain, antara lain sebagai berikut.
1. IP transport domain, yaitu fungsi transport pada layer IP, Domain ini merupakan
backbone IP yang dilengkapi dengan border gateway, mekanisme ruting dan QoS
(Router, switches, dan lain-lain),
3. Non-IP access domain, (access gateway (wireline, mobile), integrated access device,
cable moder / MM terminal adaptor MTA, dan lain-lain).
d. Manajemen Plane
Terdapat beberapa keuntungan dari software softswitch, antara lain sebagai berikut.