Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU : UJI HIPOTESIS

NAMA : HENDRA MUSFA DIRMAN


NIM : 20175020

1. Uji Linieritas
a. Pengertian
Uji linearitas adalah suatu prosedur orang yang digunakan untuk mengetahui
status linier tidaknya suatu distribusi data penelitian. Uji linieritas dilakukan untuk
membuktikan bahwa masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan yang linier
dengan variabel terikat. Hasil yang diperoleh melalui uji linearitas akan menentukan
teknik-teknik analisis data yang dipilih, dapat digunakan atau tidak. Apabila dari hasil
uji linieritas didapatkan kesimpulan bahwa distribusi data penelitian dikategorikan linier
maka data penelitian dapat digunakan dengan metode-metode yang ditentukan.
Demikian juga sebaliknya apabila ternyata tidak linier maka distribusi data harus di
analisis dengan metode lain.
b. Langkah Uji Linieritas
Langkah yang harus dilakukan untuk melakukan uji linieritas adalah membuat
pengelompokan skor prediktor yang nilainya sama menjadi satu kelompok data dengan
tetap memperhatikan pasangan data pada masing-masing kriteria..
Adapun langkah-langkah Uji Linieritas, yaitu:
1. Menentukan harga koefisien a dan b

2. Menentukan persamaan regresi sederhana


3. Menghitung jumlah kuadrat total, jumlah kuadrat regresi a, jumlah kuadrat regresi b jumlah
kuadrat sisa, dan jumlah kuadrat tuna cocok.
 Jumlah Kuadrat Total JK (T)
JK(T)= ∑Y 2
 Jumlah Kuadrat Regresi JK (a)
 Regresi JK (b/a)
 Jumlah Kuadrat

 Jumlah Kuadrat Sisa JK (S)


JK(S)= JK(T) - JK(a) - JK(b/a)
 Jumlah Kuadrat Keliruan JK (G)
 Jumlah Kuadrat Tuna Cocok JK (TC)
JK(TC)= JK (S) –JK (G)
4. Menghitung variansi regresi, variansi residu, variansi tuna cocok, dan variansi kekeliruan.
a. Varians Regresi (S2reg) = RJK(b/a)
b. Varians Residu (S2reg) = RJK(S)

c. Varians Tuna Cocok (S2TC)

d. Varians Kekeliruan (S2G)

2. Uji Banding

Analisis perbandingan digunakan untuk membandingkan rata-rata antara dua atau lebih kelompok
sampel data. asumsi mendasar dalam analisis perbandingan adalah bahwa variabel data yang akan
dibandingkan harus mengikuti distribusi normal.Asumsi lainnya yang harus dipenuhi dalam analisis
perbandingan dengan ANOVA (Analysis of Variance) adalah homogenitas varians. Ini dilakukan melalui
uji Levene's homogenity-of-variance test. tatistik uji t dan ANOVA digunakan sebagai statistik uji untuk
perbandingan dua atau lebih kelompok sampel data. Uji t digunakan untuk membandingkan dua sampel
yang akan dibandingkan, sedangkan ANOVA digunakan untuk uji perbandingan lebih dari dua kelompok
sampel data maka digunakan analisis varians.

a) Uji perbandingan 1 kelompok


 Membandingkan rata-rata / mean (μ) 1 kelompok dengan nilai tertentu
 Hipotesisnya : H0 : μ = μ0 vs. H1 : μ ≠ μ0 (μ0 konstanta)
 Tetapkan taraf signifikansinya (α)
 Uji statistik yang digunakan adalah uji T
 Pengambilan keputusan dengan cara membandingkan nilai p (probabilitas signifikansi)
dengan nilai α, tolak H0 bila p < α dan terima H0 bila p ≥ α
 Contoh : Uji apakah rata-rata kandungan vitamin C suplier CSB dalam populasi sama
dengan spesifikasi yang ditetapkan Pemerintah Amerika Serikat, yaitu 40 mg/100g CSB
atau berbeda.
Hipotesisnya : H0 : μ = 40 vs. H1 : μ ≠ 40
b) Uji perbandingan 2 kelompok : saling bebas
 Membandingkan rata-rata / mean (μ) 2 kelompok yang saling bebas
 Hipotesisnya : H0 : μ1 = μ2 vs. H1 : μ1 ≠ μ2
 Tetapkan taraf signifikansinya (α)
 Uji statistik yang digunakan adalah uji T
 Pengambilan keputusan dengan cara membandingkan nilai p (probabilitas
signifikansi) dengan nilai α, tolak H0 bila p < α dan terima H0 bila p ≥ α
 Contoh : Ingin diuji apakah rata-rata waktu pengeringan cat kayu ABC
(Group1=1) sama dengan rata-rata waktu pengeringan cat kayu XYX (Group2=2)
di populasi yang diteliti.
 Hipotesis: H0 : μABC = μXYZ vs. H1 : μABC ≠ μXYZ
c) Uji perbandingan 2 kelompok: berpasangan
 Membandingkan rata-rata / mean (μ) 2 kelompok yang berpasangan
 Hipotesisnya : H0 : μ1 = μ2 vs. H1 : μ1 ≠ μ2
 Tetapkan taraf signifikansinya (α)
 Uji statistik yang digunakan adalah uji T
 Pengambilan keputusan dengan cara membandingkan nilai p (probabilitas
signifikansi) dengan nilai α, tolak H0 bila p < α dan terima H0 bila p ≥ α
 Contoh : Ingin diuji apaka ada beda rata-rata kandungan pencemaran air raksa di
Lokasi A dengan rata-rata kandungan pencemaran air raksa Lokasi B di sungai
Ciliwung
 H0 : μlokasiA = μlokasiB vs. H1 : μlokaiA ≠ μlokasiB
d) Uji perbandingan K kelompok saling bebas
 Membandingkan mean (μ) > 2 kelompok saling bebas
 Hipotesisnya : H0 : μ1 = … = μk vs. H1 : minimal ada 2 μi yang tak sama
 Tetapkan taraf signifikansinya (α)
 Uji statistik yang digunakan adalah uji T
 Pengambilan keputusan dengan cara membandingkan nilai p (probabilitas
signifikansi) dengan nilai α, tolak H0 bila p < α dan terima H0 bila p ≥ α
 Contoh : Ingin diuji apakah rata-rata jumlah produk cacat yang dihasilkan ke-3
production line (1, 2 dan 3) sama atau berbeda
 H0 : μ1 = μ2 = μ3 vs. H1 : minimal ada 2 μi tak sama

3. Uji Beda
Uji beda dua mean dibagi dalam dua kelompok menurut (Sabri, Luknis.,Hastono,
2014), yaitu sbagai berikut:

a. Independen, bila data kelompok yang satu tidak tergantung dari data kelompok
kedua, misalnya membandingkan mean tekanan darah sistolik orang desa dengan
orang kota. Tekanan darah orang kota independen (tidak tergantung) dengan orang
desa.
b. Dependen, bila kelompok data yang dibandingkan datanya saling mempunyai
ketergantungan, misalnya data berat badan sebelum dan sesudah mengikuti program
diet berasal dari orang yang sama (data sesudah dependen/tergantung dengan data
sebelum).
1) Uji Beda Dua Mean Independen
Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui perbedaan dua mean kelompok data
independen. Syarat atau asumsi yang harus dipenuhi menurut (Sabri, Luknis.,Hastono,
2014) adalah sebagai berikut:
a. Data berdistribusi normal atau simetris
b. Kedua data kelompok independen
c. Variabel yang dihubungkan brbentuk numerik dan kategori (dengan hanya dua
kelompok).
Prinsip pengujian dua mean adalah melihat perbedaan variasi kedua
kelompok data. Bentuk varian kedua kelompok data akan berpengaruh pada nilai
standard error yang akhirnya akan membedakan rumus pengujiannya. Tujuan dari uji
ini untuk mengetahui varian antara kelompok data satu apakah sama dengan data
kelompok yang kedua (Sabri, Luknis.,Hastono, 2014).
Perhitungannya dengan menggunakan uji F : S12

2) Uji Untuk Varian Sama


Uji beda dua mean dapat dilakukan dengan menggunakan uji z atau uji T. Uji Z
dapat digunakan bila standar deviasi populasi (o) diketahui dan jumlah sampel besar
(>30). Apabila kedua syarat tersebut tidak terpenuhi, maka dilakukan uji T. Pada
umumnya nilai o sulit diketahui, sehingga uji beda dua mean biasanya mengunakan uji T
(T-Test). Bentuk ujinya menurut (Sabri, Luknis.,Hastono, 2014) ialah sebagai brikut:
Ket :
n1 dan n2 = jumlah sampel kelompok 1 atau 2
S1 dan S2 = standar deviasi sampel kelompok 1 atau 2
3) Uji Untuk Varian Berbeda
Untuk varian berbeda, bentuk ujinya menggunakan uji beda dua mean uji T (T-Test)
dengan varian beda. Bentuk rumusnya menurut (Sabri, Luknis.,Hastono, 2014) ialah
sbagai berikut:

Untuk degree of freedom tidak bisa dengan rumus biasa (df = n1 + n2-2), tetapi
menggunakan rumus khusus seperti di atas.

Anda mungkin juga menyukai