Anda di halaman 1dari 55

LIMNOLOGI – Pertemuan 7

Ion-ion dan Elemen


yang ada di Perairan:
Sifat dan Manfaat bagi Organisme

Oleh:
TIM MK. LIMNOLOGI
FPIK – UB
I0N-I0N UTAMA
Keseimbangan ion di perairan tawar
Anion Persen Kation Persen
HCO3- 73% Ca+2 63%
-2 +2
SO4 16% Mg 17%
- +
Cl 10% Na 15%
K+ 4%
Lainnya < 1% Lainnya < 1%
Konsentrasi Ion Utama di Perairan Tawar

Anions mg/L Cations mg/L

HCO3- 58.4 Ca+2 15.0

SO4-2 11.2 Mg+2 4.1

Cl- 7.8 Na+ 6.3

SiO2 13 K+ 2.3

NO3- ~1.0 Fe+3 ~0.7

Total = ~91.4 anions + ~28.4 cations = ~ 120 mg/L (TDS)


⚫ Danau dengan konsentrasi kalsium (Ca+2)
dan magnesium (Mg+2) yang tinggi disebut
danau berair sadah (hardwater),
sementara perairan dengan konsentrasi
ion-ion tersebut rendah disebut danau
berair lunak (softwater).
⚫ Konsentrasi ion-ion lainnya, seperti
bikarbonat sangat terkait dengan
konsentrasi ion-ion kesadahan, khususnya
Ca+2.
⚫ Konsentrasi ionik mempengaruhi
kemampuan danau untuk mengasimilasi
bahan pencemar dan mempertahankan
nutrien dalam larutan. Misalnya, kalsium
karbonat (CaCO3) dalam bentuk napal
(ampo, tanah liat merah) dapat
mengendapkan fosfat dari air dan dengan
demikian mengurangi nutrien penting ini
dari air.
⚫ Jumlah total ion-ion dalam air disebut total
garam terlarut (TDS, Total Dissolved Salt, atau
total konsentrasi padatan terlarut).
⚫ Konsentrasi TDS dan jumlah relatif atau rasio
ion-ion yang berbeda mempengaruhi ketahanan
hidup spesies organisme di danau, selain itu
juga mempengaruhi reaksi kimia penting yang
terjadi di dalam air.
ELEMEN
DALAM PERAIRAN
⚫ Nutrien adalah semua unsur dan senyawa
yang dibutuhkan oleh tumbuh tumbuhan
melalui proses fotosintesis dan berada dalam
material organik.
⚫ Nutrien esensial untuk tumbuhan dibedakan
antara elemen makro dan mikro.
⚫ Makronutrien dibutuhkan dalam jumlah
yang banyak, sedang mikronutrien
dibutuhkan dalam jumlah yang relatif kecil.
⚫ Elemen makro lebih dibutuhkan untuk
komponen struktural, sedang elemen mikro
lebih mengarah untuk komponen fungsional.
Nama-nama elemen yang umum terdapat dalam air
Radikal yang umum terdapat di dalam air (Hammer,
1977)
Nutrien sendiri dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Makronutrien adalah nutrient yang tersebar di
perairan dan konsentrasinya melebihi 1 ppm
dengan kata lain nutrient jenis ini melimpah di
perairan.
b. Mikronutrien adalah nutrient yang tersebar di
perairan dan konsentrasinya kurang dari 1
ppm dengan kata lain nutrient jenis ini
penyebrannya terbatas atau sedikit di
perairan.
Makronutrien
⚫ Nutrien makro terdiri dari N, P, dan K yang
dikenal dengan “the big three”, akan tetapi
jangan melupakan Mg dan S yang
diperlukan dalam klorofil dan protein.
Nitrogen and Phosphorous
❑ Nitrogen dan fosfor adalah elemen (unsur)
penting bagi organisme hidup, masing-masing,
atau keduanya secara bersama-sama dapat
membatasi produksi primer dan sekunder.
❑ Di danau, nitrogen terutama berasal dari
aktivitas mikroba atau limpasan (run off) dari
darat dan fosfor terutama dari proses geologi
lokal.
❑ Namun, keduanya bisa sangat dipengaruhi
oleh masukan manusia.
NITROGEN
1. Senyawa Nitrogen
Nitrogen di perairan alami terdapat dalam bentuk
senyawa :
◊ An-organik: Nitrat , Nitrit dan Ammonium
- Senyawa Nitrogen yang sangat penting di perairan
adalah Nitrat (NO3-) dan Ammonium (NH4+), sebagai
sumber penting Nitrogen bagi tumbuhan
foto-autotrof. Bentuk Nitrogen ini disebut Nitrogen
anorganik terlarut (Disolved Inorganic Nitrogen/ DIN)
- Ammonium dapat diserap oleh sebagian besar algae
dan tumbuhan akuatik yang lebih tinggi
◊ Organik :
- Nitrogen organik yang berbentuk partikel
(Particulate Organic Nitrogen /PON) yang disintesa
melalui Fitoplankton mempunyai dua kemungkinan
:
(a) Plankton mati, selnya akan terurai
(b) Hasil dari degradasi nitrogen organik yang
terlarut (Disolved Organic Nitrogen/ DON) oleh
bakteri

Total Nitrogen (TN) terdiri dari : DIN + DON + PON


⚫ Proses-proses penting dalam siklus nitrogen meliputi
fiksasi, asimilasi, remineralisasi dan mineralisasi
(amonifikasi), nitrifikasi, dan denitrifikasi
Nitrifikasi
⚫ Tumbuhan dapat menggunakan ammonium
sebagai sumber nitrogen
⚫ Ammonium dioksidasi oleh bakteri aerob
menggunakan oksigen menjadi nitrit dan nitrat.
⚫ Bakteri Nitrosomonas merubah ammonium
menjadi nitrit (NO2-)
2NH3 + 3O2 2NO2- + 2H+ + 2H2O
⚫ Bakteri Nitrobakter merubah nitrit menjadi nitrat
(NO3-), yang merupakan nutrien bagi tumbuhan.
- -
2NO2 + O2 2NO3
FOSFOR
Pengertian
• Fosfor merupakan unsur penting bagi pertumbuhan
• Biasanya nutrien yang paling terbatas di danau
• Berasal dari batuan fosfat-abiotik, tidak seperti
nitrogen
• Tidak ada fase gas, tetapi dapat berasal dari atmosfir
seperti debu
• Terserap ke dalam tanah :
• Secara alami tidak bergerak kecuali tanahnya terkikis
atau penggunaan pupuk yang berlebihan
• Fosfor berpindan bersama dengan sedimen
• Tidak beracun
Sumber Utama Fosfor
1. Batuan Fosfat, misal: apatite
- apatite tersusun dari Al, Fe, Ca, dan
phosphates

2. Aliran
- Berbentuk partikel dalam jumlah besar dari
materi erosi atau polusi
- Aliran air tanah cenderung rendah P karena
P mengendap dalam tanah
3. Endapan dari udara
- ex: serbuk halus, fosfor terserap kedalam
permukaan partikel tanah, khususnya tanah
liat
- partikel fosfor yang mengendap bisa larut di danau

4. Sedimen anoksik
- Fe(III)PO4 menjadi larut jika Fe(III) direduksi
dalam sedimen anoksik, melepaskan Fe2+ dan
PO43-
- Sumber internal
5. Bahan Organic
- ex: hasil ekskresi, detritus
- Sumber internal
- Tidak tersedia secara biologis, tetapi:
- beberapa algae memproduksi alkaline
phosphatase, suatu enzyme yang mampu
memecah molekul fosfat organik selama
kekurangan fosfor
Berkurangnya Fosfor
1. Aliran keluar
2. Partikel yang mengendap
- Laju pengendapan tergantung ukuran partikel
(Stoke’s Law)
- Partikel yang mengandung fosfor (e.g. cells)
atau fosfor yang telah terserap ke permukaannya
3. Sedimen toksik
- Fe2+ teroksidasi menjadi Fe3+, yang terikat
dengan PO43- dalam bentuk komplek tidak
terlarut, FePO43-
Adaptasi pemanfaatan P terhadap
kekurangan P

1. Konsumsi berlebih
- Sebagian besar fosfat dimanfaatkan untuk
pertumbuhan
- Penyimpanan yang berlebih kedalam sel dalam
bentuk granula polyphosphate
- Terjadi pada hampir semua phytoplankton
2. Kemampuan memanfaatkan
fosfat pada level rendah
- Konstanta pertumbuhan fosfat rendah, Km,
tetapi laju pemanfaatan cepat
- Km bervariasi dengan species, dapat
memainkan peranan dalam suksesi species
3. Produksi fosfat alkalin
- Enzim Fosfat alkalin memecah fosfat dari
molekul organik
- Sintesa enzim diwakili oleh keberadaan fosfat
SILICA (SiO2)
❑ Silica diperlukan oleh diatom untuk
membentuk dinding sel.
❑ Sumber silica adalah batuan kurang lebih 70%.
Air hujan atau air tanah jika melalui batu akan
mengandung SiO2 yang terlarut.
❑ Diatom juga melepas 15% lebih dari silica
yang diambil
❑ Konsentrasi rata-rata:
• Di sungai (terlarut) 13 mg/l
• Di danau lebih besar dari 0,5 – 60 mg/l
• Secara alami 1 – 80 mg/l
❑ Dinding sel diatom SiO2 tidak tercerna oleh
predator sehingga hasil ekskresi dari pemakan
fitoplankton bersilika tersebut akan menambah
Si di sedimen.
❑ Silica yang dapat dimanfaatkan oleh alga
adalah asam silikat (H2SiO4) yang mudah
terdisosiasi pada pH netral.
CALSIUM (Ca)
❑ Sebagai bahan penyusun tulang dan dinding sel
organisme dalam bentuk CaCO3. Bentuk
karbonat ini mudah larut dalam air dingin.
❑ Unsur Ca sangat melimpah sebagai kation yang
larut didalam air tawar dan tersebar di
batu-batu dan tanah serta merupakan kation
yang predominan.
❑ Kalsium tersedia dalam bentuk ion Ca2+ dan
partikel dalam suspensi CaCO3.
❑ Ca(HCO3)2 bertindak sebagai sistem buffer
perairan, jika CO2 habis untuk fotosintesis maka
yang CaCO3 mengendap akan diuraikan kembali
untuk memenuhi kebutuhan CO2 dalam air
tersebut
MAGNESIUM
❑ Elemen ini bergabung dengan Ca karena
mempunyai sifat kimia yang hampir sama. Di
alam banyak dijumpai berupa dolomite
[CaMg(CO3)2].
❑ Merupakan unsur utama pada pembakaran dan
pengendapan batuan Kelimpahan ion Mg di air
tawar alami nomer dua setelah kalsium.
❑ Magnesium diperlukan oleh semua sel untuk
mentransfer fosfat dalam ATP dan ADP.
❑ Reaksi tersebut juga sebagai reaksi transfer
energi pada sel hidup
❑ Sumber utama magnesium yang berasal dari
pengendapan batuan adalah magnesite
(MgCO3), Dolomite (CaMg(CO3)2), Brucite
(Mg(OH)2) dan Huntite (Mg3Ca(CO3)4).
SODIUM (Na)
❑ Hampir semua air mengandung kation sodium
tetapi konsentrasinya si air tawar lebih rendah
dibanding kalsium dan magnesium. Sedangkan
di air asin (laut dan payau) sodium lebih
banyak.
❑ Ion sodium cenderung terdapat dalam larutan
dan sangat jarang mengalami pengendapan.
❑ air mengandung sejumlah bikarbonat maka
sodium akan membentuk reaksi denga
karbonat yaitu disodium karbonat
❑ Penyebab rasa asin adalah sodium chlorida dan
sodium sulfat yang melebihi ambang sehingga
mempengaruhi rasa
POTASIUM
(KALIUM/K)
❑ Kandungan potassium perairan biasanya lebih
kecil dari sodium, kalsium dan magnesium.
Kalium berfungsi sebagai aktivator enzim yang
tersedia lebih banyak dalam sel biota perairan
dari pada di lingkungan air.
❑ Jika kelarutan kalium dalam air rendah,
membran sel akan selalu memompa kalium ke
dalam sel dan mengeluarkan natrium, proses
ini memerlukan energi cukup banyak sehingga
organisme akan menjadi lemas.
❑ Secara umum didalam batu-batuan beku
terdapat lebih sedikit dari pada sodium tetapi
melimpah didalam endapan batuan
SULFUR
❑ Di dalam air sulfur melimpah dalam bentuk ion
yang stail yaitu SO42-.
❑ Hasil penguraian sel atau protein biasanya berupa
H2S jika dapat teroksidasi akan menjadi ion sulfat.
❑ Sulfat terutama terjadi dari hasil penguapan
sedimen seperti gypsum (CaSO42H2O), gypsum
anhidrite (CaSO4), epsomite (Mg SO4 7H2O) dan
mirabilite (Na2 SO4 10H2O).
❑ Sumber sulfat yang sangat penting atau perlu
diperhatikan adalah pelapukan kimia dari pyrite
(FeS2) yang menghasilkan ion S2- pada fase cair.
Sebaliknya anion-anion sulfur yang dihasilkan
dalam proses oksidasi akan menyebabkan air
ber-pH asam.
CHLORIN (Cl)
❑ Diantara halogen Cl, Br, I dan F, chlorine yang paling
melimpah.
❑ Chlorine diperlukan pada proses fotosintesis dan fotolisis
dalam air yang membebaskan O2, untuk formasi ATP dan
untuk proses atau reaksi fosforilasi.
❑ Chlorin bebas adalah substansi racun, meskipun pada
konsentrasi yang rendah.
❑ Chlorin bebas biasanya digunakan sebagai desinfektan
untuk membunuh bakteri yaitu oksigen yang ada dalam
sel di oksidasi oleh chlorin dan proses ini terjadi sangat
cepat.
❑ Daya racun ClO3- akan bertambah jika ada cahaya
matahari atau bergabung dengan bahan organik.
❑ chlorida terbesar berasal dari proses evaporasi yaitu NaCl,
KCl, (MgCl2 6H2O) dan Carnallite (KMg Cl3 6H2O).
Mikronutrien
⚫ Mikronutrien adalah unsur yang dibutuhkan untuk nutrisi tumbuhan
dan hewan-hewan kecil.
⚫ Mikronutrien umumnya adalah sebagai berikut :
1. Besi – Fe
o Besi berada dalam air sebagai dua ion utama :
a. Ion Fero
- Fe++
- Kondisi reduksi
- Relatif terlarut
b. Ion Feri
- Fe+++
- Kondisi oksidasi
- Relatif tidak terlarut
o Di perairan yang teroksigenasi dengan potensial redoks tinggi,
Fe++ teroksidasi menjadi Fe+++, laju reaksinya tergantung pH, laju
yang tinggi terjadi pada pH tinggi
Bentuk-bentuk kimia di ekosistem perairan :

a. Ion Fero
Ion fero berada terutama sebagai Fe++ terhidrasi
dan ion hidrokso terhidrasi
Kelarutannya tergantung pada kelarutan beberapa
senyawa fero yang mungkin terbentuk di dalam air
- Fe(OH)2 sangat tidak larut
- FeCO3 agak tidak larut
- FeS sangat tidak larut
Konsentrasi karbonat yang meningkat dalam air
menurunkan konsentrasi Fe++ terlarut karena pembentukan
FeCO3
b. Ion Feri : ion feri paling umum dalam bentuk
Fe(OH)3 atau FeO(OH)
Fe(OH)3 sangat tidak larut
Fe(OH)3 mengendap dari larutan tetapi juga dapat
tersuspensi dalam air sebagai bahan endapan halus
Besi hidroksida (FeO(OH)) membentuk suatu endapan
seperti gel yang berwarna kuning sampai oranye,
umumnya pHnya mendekati netral di perairan yang
teroksigenasi
c. Besi kompleks dengan molekul organik
Basa organik membentuk kompleks terlarut dengan besi
fero dan feri
Bahan organik terlarut mempertahankan konsentrasi
yang tinggi dari besi terlarut. Warna kuning dari air
rawa akibat dari kompleks bahan organik besi terlarut
2. Mangan – Mn
o Mangan berada di perairan sebagai dua ion utama :
a. Mangan bervalensi dua (manganous)
Mn++
Kondisi tereduksi
Relatif larut
b. Mangan bervalensi tiga (manganik)
Mn+++
Kondisi teroksidasi
Relatif tidak larut
o Laju oksidasi dan potensial redoks untuk oksidasi mangan
lebih rendah dan lebih tinggi dari pada besi. Akibatnya,
Mn++ akan tetap dalam larutan setelah Fe++ telah
sepenuhnya teroksidasi menjadi Fe+++
o Diatas pH 8,5; Mn++ membentuk MnO
a. Mn dalam kompleks bereaksi cepat dengan besi lainnya
MnCO3 : tidak larut
MnS :tidak larut
Mn(OH)2: tidak larut
b. Mn(HCO3)2 dan MnSO4 relatif larut
c. Mn++ bisa terdapat dalam konsentrasi yang tinggi
di dalam larutan tanah dari serasah hutan,
khususnya pada tanah yang lebih asam
o Distribusi besi dan mangan di danau
a. Kondisi oksidasi (danau oligotrofik dan epilimnia danau
eutrofik)
Bentuk dominan dalam larutan adalah Fe+++ dan Mn+++
Keduanya relatif tidak larut, karenanya konsentrasi besi dan
mangan terlarut rendah
Besi ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada perairan
teroksigenasi hanya pada pH kurang dari 3 atau di perairan
dengan konsentrasi tinggi bahan organik terlarutnya
b. Hipolimnia anoksik danau eutrofik atau monimolimnia
danau meromiktik
Potensial redoks kurang dari 250mv
Bentuk dominan adalah Fe++ dan Mn++
Bentuk keduanya relatif larut, karenanya konsentrasi besi dan
mangan terlarut meningkat
o Besi dan mangan yang penting secara biologis
a. Besi
Klorofil
Sintesis protein
Metabolisme respiratori
- Cytochrome
- Hemoglobin
b. Mangan
Asimilasi nitrat
Reaksi dalam fotosintesis
c. Transformasi mikrobial
Oksidasi besi fero menjadi besi feri menghasilkan
sedikit energi
Bakteri yang mengoksidasi besi biasanya terdapat di
zona dengan gradien redoks yang kuat, kondisi anoksik
atau mikroaerofilik atau oksik dengan pH asam sampai
sedikit asam menjadi untuk menghindari kompetisi
oksidatif dengan anion oksigen dan hidroksil
₋ Thiobacillus, Ferrobacillus, Gallionella, Leptothrix, Cladothrix, dan
Spirothrix spp. Adalah genera umum bakteri yang mengoksidasi besi
₋ Bakteri besi kemosintesis dan mixotrofik (bentuk nutrisi campuran)
telah terisolasi dan dipelajari
Bakteri yang mereduksi besi adalah anaerob yang
mereduksi oksida besi feri dan oksihidroksida sebagai
sumber oksidan untuk mendekomposisi bahan organik
(misal, Geobacter ferroreducens), organisme ini telah
dipelajari secara intensif untuk peranannya pada bahan
organik anaerob khususnya untuk polutan organik
Bakteri yang mengoksidasi mangan (misal,
Metallogenium sp.) biasanya ditemukan pada interface
sedimen-air atau berasosiasi dengan kerak mangan
Bakteri yang mereduksi mangan adalah anaerob sangat
berhubungan dengan bakteri yang mereduksi besi bahwa
reduksi mangan menjadi oksidasi bahan organik
⚫ Seng – Zn
⚫ Coper – Cu
⚫ Boron – Bo
⚫ Cobalt – Co
⚫ Molybdenum – Mo
⚫ Vanadium – V
⚫ Selenium - Se
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai