Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RAHMA ANISSA PRAYOKO

NIM : 1909511005 (A)

JUDUL ESSAY : Mana yang lebih menguntungkan?, Vaksin Aktif atau Vaksin
Inaktif?

Vaksin merupakan bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan


terhadap suatu penyakit. Seperti yang kita tahu bahwa vaksin digunakan untuk meningkatkan
kekebalan tubuh melalui vaksinasi atau imunisasi dengan memberikan vaksin kedalam tubuh.
Terdapat dua jenis vaksin yaitu vaksin aktif yang merupakan vaksin yang mengandung virus
hidup yang dilemahkan keganasannya dan vaksin inaktif yang merupakan vaksin yang
mengandung virus yang sudah dimatikan.

Vaksin aktif biasa digunakan untuk merangsang pembentukan kekebalan yang bersifat
lokal di permukaan mukosa dan menyerap lebih cepat. Dengan kata lain vaksin ini diberikan
dalam bentuk oral, tusuk sayap, in ovo dan spray. Kelebihan dari vaksin ini dapat menginduksi
titer antibodi sistemik secara cepat dan merangsang pembentukan sistem imun secara luas
termasuk respon sel T dan respon mukosa IgA (selular dan humoral). Dimana vaksin aktif ini
dapat membentuk kekebalan dan sel memori dengan cepat, lebih cepat dibanding vaksin inaktif,
dikarenakan bakteri nya yang masih hidup. Kelemahan dari vaksin aktif adalah vaksin ini
memiliki durasi imunitas yang singkat, dalam menyimpan vaksin diperlukan ke waspadaan
ekstra mengenai suhu, sinar, radiasi, dan hal-hal lain yang dapat membunuh bakteri dari vaksin
tersebut, vaksin ini juga beresiko lebih tinggi dibanding vaksin inaktif, dimana bakteri yang
masih hidup dalam vaksin ini berpotensi berkembang biak dan menyebabkan penyakit.

Vaksin inaktif berbentuk emulsi cair serta mengandung antigen dan oil adjuvant (pelarut)
untuk perpanjangan durasi immunitasnya. Vaksin inaktif ini adalah vaksin yang lebih sering
dijumpai masyarakat. Vaksin ini diberikan melalui injeksi atau suntikan intramuskular maupun
intrasubkutan. Vaksin inaktif tidak memiliki potensi yang berbahaya dikarenakan bakteri yang
sudah mati dan tidak dapat berkembang biak tetapi vaksin ini tetap dapat meningkatkan
kekebalan tubuh karena bakterinya yang masih utuh. Kekurangan dari vaksin ini memerlukan
waktu lebih lama dalam membentuk kekebalan tubuh, kurang lebih sekitar 2 minggu, vaksini
inaktif juga terkadang memerlukan booster agar kerjanya lebih cepat dan maksimal, dan juga
penyimpanannya dipengaruhi oleh suhu dan harus waspada dalam memperhatikan suhu
penyimpanannya untuk mempertahankan ketahanan emulsi vaksin ini.

Darisini dapat disimpulkan, dalam masyarakat vaksin aktif mungkin memang tidak
terlalu familiar yang menyebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat terkait vaksin aktif ini.
Dimana vaksin ini juga mempunyai resiko yang tidak ringan dan harga nya yang lebih murah
dibanding vaksin inaktif, durasi imunitas dari vaksin ini juga berlangsung singkat, dan
penyimpanan vaksin ini memerlukan prosedur yang lebih rumit dibanding vaksin inaktif.

Jadi, menurut saya vaksin inaktif lebih menguntungkan dibanding vaksin aktif
dikarenakan vaksin inaktif lebih familiar di masyarakat, walaupun harganya cenderung lebih
mahal dan kerjanya yang lebih lama tapi vaksin ini memiliki imunitas yang tahan lama dan
memiliki resiko ringan yang tidak berbahaya dan membuat masyarakat percaya pada vaksin
inaktif ini karena terbukti lebih aman dan tahan lama. Vaksin inaktif juga dapat di gunakan
secara berkala yaitu sebagai booster yang akan meningkatkan kerja vaksin dan ketahanan nya,
dimana darisini akan didapatkan untung lebih banyak dengan harga jual yang lebih mahal dan
prosedur penyimpanan yang cukup mudah bagi penjual.

Daftar Pustaka

http://www.sanbiolabs.com/article/berita/perbedaan-antara-vaksin-live-dan-kill

http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-14-produk-imunologis-dan-vaksin/141-kekebalan-aktif

https://in.vaccine-safety-training.org/live-attenuated-vaccines.html

Anda mungkin juga menyukai