Anda di halaman 1dari 12

Fungsi-fungsi dan tujuan Bimbinan Konseling

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Bimbingan dan konseling

Dosen Pengampu:

Edy Purnomo, M.Psi

Disusun Oleh Kelompok 6:

1. Mar Atul Hidayatirrifqi (201190402)


2. Moch Yusril R.A (201190409)
3. Moh Tyo khoirul Efendi (201190410)

PRORAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
ISNTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang kami
susun dengan judul “fungsi-fungsi dan tujuan bimbingan konseling”. Kami
berharap makalah ini dapat memberikan informasi dan memberikan ilmu yang
bermanfaat kepada kita semua. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridloi
segala usaha kita. Amin Yarobbal ‘alamin

Ponorogo, 2 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

1. Apa tujuan dari Bimbingan dan konseling?


2. Apa fungsi-fungsi Bimbingan dan konseling?

C. Tujuan
1. mengetahui tujuan Bimbingan dan Konseling
2. mengetahui fungsi-fungsi bimbingan dan konseling
BAB II

PEMBAHASAN

A. Fungsi-Fungsi Bimbingan dan Konseling

Dapat kita ketahui bahwa fungsi dan tujuan dari bimbingan dan konseling
adalah membantu individu agar memahami dirinya sendiri baik sebagai makhluk
individu, sosial, maupun sebagai makhluk yang bertuhan. Dilihat dari sifatnya,
layanan bimbingan dan konseling yaitu sebagai pemberi layanan kepada peserta
didik agar masing-masing peserta didik dapat berkembang secara optimal,
sehingga menjadi pribadi yang mandiri.

Pelayanan Bimbingan dan Konseling memiliki beberapa fungsi, fungsi-


fungsi tersebut adalah :

1. Fungsi Pemahaman
Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi dari bimbingan dan konseling
yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak
tertentu sesuai dengan urgensi pengembangan dari peserta didik. Fungsi
dari pemahaman ini yaitu :
a) Pemahaman tentang diri peserta didik, terutama oleh siswa itu
sendiri, orang tua, guru umum dan guru pembimbing.
b) Pemahaman mengenai lingkungan siswa, lingkungan keluarga
dan sekolah terutama, dari siswa sendiri, orang tua, guru pada
umumnya, dan guru pembimbing.
c) Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas, seperti
informasi pendidikan, informasi jabatan, informasi
pekerjaan/karier, informasi budaya
2. Fungsi Pencegahan (Preventif)

Fungsi pencegahan yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya


konselor untuk mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan
berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli atau
orang yang bersangkutan. Dari fungsi peencegaha ini, konselor
memberikan sebuah bimbingan kepada konseli mengenai cara
menghindarkan atau menjauhkan dirinya dari perbuatan yang
membahayakan. Teknik yang digunakan adalah orientasi (pengenalan),
informasi, dan bimbingan kelompok.1

3. Fungsi Perbaikan

Fungsi perbaikan ini berhubungan erat dengan upaya pemberian


bantuan kepada siswa yang telah mengalami maslaah, baik menyangkut
aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karier. Teknik yang digunakan
adalah konseling dan remidial teaching.

4. Fungsi Perkembangan dan Pemeliharaan


Fungsi ini berarti bahwa layanan bimbingan dan konseling yang
diberikan dapat membantu para siswa atau konseli dalam memelihara dan
mengembangkan keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah, dan
berkelanjutan. Sehingga siswa dapat memelihara dan mengembangkan
berbagai potensi dan kondisi yang positif dalam rangka perkembangan
dirinya secara mantap dan berkelanjutan.

Fungsi Pemeliharaan sendiri berarti memelihara segala sesuatu


yang baik yang berada pada diri individu, baik hal baik tersebut adalah
pembawaan maupun hasil-hasil perkembangan yang telah dicapai selama
ini, karena hal ini dapat dipengaruhi oleh lingkungan, sosial, dan budaya
sehingga harus dipelihara.2

B. Tujuan Bimbingan dan konseling

Tujuan bimbingan dan konseling yang paling esensial tentunya untuk


membantu peserta didik dalam mengembangkan pengalaman-pengalaman yang
dimilikinya. Mendorong orang tua agar lebih mengawasi dan mendampingi
perkembangan anak-anaknya dengan baik, dan mendorong para pendidik untuk
menyediakan pembelajaran dikelas dengan lebih kondusif dan lebih sehat. Ada

1
Rukaya, Aku Bimbingan dan Konseling, (Bogor :GUEPEDIA Publisher, 2019), Hlm 17.
2
Ismail Suerdee Wekke, Peserta Didik Dan Guru Bimbingan Konseling Dalam
Pendidikan, ( Yogyakarta : Diandra, 2018), Hlm 22-23.
yang menyebutkan tujuan bimbingan dan konseling yang esensi adalah
memandirikan individu, kemandirian (autonomy) adalah tujuan bimbingan dan
konseling. Kartadinata (2010:219).

Sedangkan menurut Muhibbin Syah (2004: 23) secara umum tujuan


bimbingan belajar adalah tercapainya penyesuaian akademis secara optimal sesuai
dengan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Secara khusus tujuan bimbingan
belajar dalam standar yang telah ditetapkan Depdiknas (2008:197) sebagai
berikut:

1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi dan perkembangan karier di


masa yang akan datang
2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yan dimilikinya seoptimal
mungkin
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya
4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dhadapi dalam pembelajaran,
penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, dan
lingkungan kerja.

Adapun menurut suherman (2007:24) secara umum maupun khusus tujuan


pelaksanaan bimbingan dan konseling dimaksudkan agar individu dapat:
1. Memahami dan menerima diri secara objektif dan konstruktif, baik yang
terkait dengan keunggulan maupun kelemahan, baik fisik maupun psikis.
2. Memahami tentang kondisi, tuntutan dan irama kehidupan lingkungan
yang fluktuatif antara yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan,
serta mampu merespon secara positif sesuai dengan norma pribadi, sosial,
dan ajaran agama yang dianut.
3. Merencanakan aktifitas penyelesaian studi, perencanaan karier, serta
kehidupannya dimasa yang akan datang
4. Mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya, serta memanfaatkan
kekuatan lingkungan secara optimal
5. Menyesuaikan diri, baik dengan tuntutan lingkungan pendidikan,
masyarakat, pekerjaan, maupun agama yang dianutnya
6. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalamstudi,penyesuaian
dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, pekerjaan,maupun dalam
melakukan penghambaan kepada tuhannya.

Dapat ditarik kesimpulan, bahwasannya tujuan dari bimbingan dan


konseling yaitu untuk membantu individu agar dapat mencapai tujuan-
tujuan seluruh aspek perkembangan dan kehidupan yang meliputi:
1. Pribadi-sosial
2. Akademik
3. Karier

Dari beberapa aspek tersebut dapat terperinci sebagaimana berikut:


1. Aspek pribadi-sosial, bertujan agar individu :
a. Memahami kondisinya, tuntutan dan irama kehidupan
lingkungan, serta mampu merespon secara positif sesuai
dengan norma pribadi, sosial dan ajaran agama yang dianut.
b. Mempunyai komitmen yang kuat dalam pengamalan nilai
keimanaan yang kuat, baik dalam kehidupan pribadi,
pertemanan, keluarga maupun kehidupan masyarakat umum.
c. Mempunyai skap toleransi dan saling menghargai
d. Mempunyai kemampuan untuk berinteraksi sosial, yang
diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan,
persaudaraan, maupun silaturrahmi antar sesama
e. Mempunyai kemampuan interpersonal, baik dalam
menyelesaikan konflik yang bersifat internal mapun dengan
orang lain.
2. Aspek akademik, bertujuan agar individu:
a. Memahami akan kondisi, tuntutan dan irama kehidupan
lingkungan akademik secara positif, serta mampu merespon
dengan penyesuaian diri secara positif sesuai dengan norma
pribadi, sosial, dan ajaran agama islam
b. Mempunyai komitmen yang kuat
c. Mempunyai sikap toleransi antar sesama
d. Memiliki kemampuan melakukan pilihan dan membuat
keputusan secara sehat dan efektif dalam kelanjutan kehidupan
akademiknya
e. Sikap respek terhadap peserta didik yang lain
f. Memiliki kemampuan interpersonal dan keterampilan
akademik yang efektifdalam memecahkan permasalahan
akademik, baikynag bersifat internalmaupun dengan orang
lain.

3. aspek karier, bertujuan agar individu:


a. memahami akan kondisi, tuntutan dan irama kehidupan
lingkungan pekerjaan secara positi, serta mampu meresponnya
dengan penyesuaian diri secara positif sesuai dengan norma
pribadi, lingkungan pekerjaan, dan ajaran agama yang dianut.
b. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai
keimanan
c. Memiliki sikap toleransi kepada pekerja yang lain,
menghormati dan menghargai pekerjaj yang lain
d. Memilki pemahaman dan penerimaan diri secara positif,
objektif,dan konstruktif
e. Memiliki kemampuan interpersonal dan keterampilan kerja
yang efektif dalam memecahkan masalah pekerjaan
f. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial

Dengan demikian, dapat difahami bahwa tujuan bimbingan dan konseling


adalah untuk memfasilitasi perkembangan optimal peserta didik,baik dalam hal
penyeleksian studi, penyesuaian diri, mengembangkan seluruh potensi yang
dimiliki,mengatasi segala kesulitan dan hambatan yang dihadapi, serta
pengembangan potensi untuk memenuhi segala tuntutan lingkungan keluarga,
lingkungan pendidik (sekolah) maupun lingkungan masyarakat.3

3
Ahmad Susanto, Bimbingan dan Konseling Di Sekolah: Konsep, Terori dan Aplikasinya. Jakarta:
Prenadamedia Group (2018) Hal.8-9
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dapat kita ketahui bahwa fungsi dan tujuan dari bimbingan dan konseling
adalah membantu individu agar memahami dirinya sendiri baik sebagai makhluk
individu, sosial, maupun sebagai makhluk yang bertuhan. Dilihat dari sifatnya,
layanan bimbingan dan konseling yaitu sebagai pemberi layanan kepada peserta
didik agar masing-masing peserta didik dapat berkembang secara optimal,
sehingga menjadi pribadi yang mandiri. tujuan bimbingan dan konseling adalah
untuk memfasilitasi perkembangan optimal peserta didik,baik dalam hal
penyeleksian studi, penyesuaian diri, mengembangkan seluruh potensi yang
dimiliki,mengatasi segala kesulitan dan hambatan yang dihadapi, serta
pengembangan potensi untuk memenuhi segala tuntutan lingkungan keluarga,
lingkungan pendidik (sekolah) maupun lingkungan masyarakat.

Saran

Demikianlah isi dari makalah yang telah kami susun bersama, dengan
penuh kesadaran kami hanyalah hamba yang tak pernah luput dari lupa dan salah,
mohon maaf apabila terdapat kekeliruan dari segi ketikan dan argumen diatas.
Dan yang paling penting yaitu kami berpengarapan besar kepada bapak pengampu
mata kuliah ini untuk terus mengawal kami, memberi tinjauan pada makalah
kami. Dan selanjutnya kepada sahabat-sahabat pembaca yang budiman kami
mengharap kritikan dan saran pada makalah kami ini yang tentunya akan
meningkatkan wawasan kita kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Rukaya, 2019. Aku Bimbingan dan Konseling, Bogor :GUEPEDIA Publisher

Wekke, Ismail Suerdee. 2018. Peserta Didik Dan Guru Bimbingan Konseling Dalam Pendidikan,
Yogyakarta : Diandra

Susanto, Ahmad. 2018. Bimbingan dan Konseling Di Sekolah: Konsep, Terori dan Aplikasinya.
Jakarta: Prenadamedia Group

Anda mungkin juga menyukai