Anda di halaman 1dari 5

a.

Payudara

Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh


hormon saat kehamilan, yaitu estrogen, progesteron, dan somatoma
motrofin. Estrogen berfungsi menimbulkan hipertrofi sistem saluran
payudara, menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga
payudara tampak makin membesar, tekanan serat syaraf akibat
penimbunan lemak, air dan garam menyebabkan rasa sakit pada
payudara. Progesteron berfungsi mempersiapkan asinus sehingga dapat
berfungsi, meningkatkan jumlah sel asinus. Somatoma motrofin berfungsi
mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktabulin, dan
laktoglobulin, penimbunan lemak disekitar alveolus payudara, merangsang
pengeluaran kolostrum pada kehamilan.

b. Sirkulasi darah

Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh meningkatnya kebutuhan


sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan
pertumbuhan janin dalam rahim, terjadi hubungan langsung antara arteri
dan vena pada sirkulasi retro plasenter, pengaruh hormon estrogen makin
meningkat. Pengaruh tersebut berakibat volume darah semakin meningkat
dan jumlah serum darah besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga
terjadi pengenceran darah (hemodilusi), dengan puncaknya pada usia
kehamilan 32 minggu.11

c. Sistem respirasi

Pada kehamilan, terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat


memenuhi kebutuhan O₂. Di samping itu, terjadi desakan diafragma
karena dorongan rahim yang membesar pada usia kehamilan 32 minggu.
Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O₂ yang
meningkat, ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20-25% daripada
biasanya.11
d. Sistem Pencernaan

Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat


dan menyebabkan pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi), daerah
lambung terasa panas, terjadi mual dan sakit atau pusing kepala terutama
pagi hari yang disebut morning sickness, muntah yang terjadi disebut
emesis gravidarum, muntah yang berlebihan sehingga mengganggu
kehidupan sehari-hari yang disebut hiperemesis gravidarum, progesteron
menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan
obstipasi.

e. Traktus urinarium

Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi


pada hamil tua, terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering berkemih.
Desakan tersebut menyebabkan kandung kemih terasa cepat penuh.
Hemodilusi menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga
pembentukan urine semakin bertambah. Filtrasi pada glomerulus
bertambah sekitar 69-70%. Pada kehamilan ureter membesar untuk dapat
menampung banyak pembentukan urine, terutama pada ureter kanan
karena peristaltik ureter terhambat karena pengaruh progesteron, tekanan
rahim yang membesar dan terjadi perputaran ke kanan, dan terdapat
kolon dan sigmoid di sebelah kiri yang menyebabkan perputaran rahim ke
kanan.11
f. Kulit

Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hipergmentasi karena


pengaruh Melanohore Stimulating Hormone (MSH) lobus hipofisis
anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi
pada striae gravidarum lividae atau alba, areola mammae, papilla
mammae, linea nigra, pipi (cloasma gravidarum). Setelah persalinan
hiperpigmentasi ini akan menghilang.
g. Metabolisme dalam kehamilan

Peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori perhari,


mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, minum
cukup cairan (menu seimbang)12. Berat badan ibu hamil akan bertambah
antara 6,5-16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar
0,5 kg perminggu.
2. Ketidaknyamanan Fisiologis Dalam Kehamilan

Terdapat ketidaknyamanan fisiologis dalam kehamilan diantaranya :

a. Sakit punggung atas dan bawah

Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang umum pada


kehamilan. Akibat kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi anterior,
lordosis menggeser pusat daya berat ke belakang ke arah dua tungkai.
Sendi sakroilliaka, sakrokoksigis dan pubis akan meningkat mobilitasnya,
yang diperkirakan karena pengaruh hormonal. Mobilitas tersebut dapat
mengakibatkan perubahan sikap ibu dan pada akhirnya menyebabkan
perasaan tidak enak pada bagian atas dan bawah punggung terutama
pada akhir kehamilan.10
b. Sering buang air kecil/nocturia

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan


oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering
berkemih. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila
uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala
janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan itu akan timbul
kembali.13
c. Kram pada kaki

Terjadi sedikit pelebaran pada ruang persendian. Apabila pemberian


makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan kalsium janin, kalsium
maternal pada tulang-tulang panjang akan berkurang untuk memenuhi
kebutuhan ini.
d. Konstipasi (sembelit)

Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah karena pengaruh


hormon steroid sehingga motilitas dan makanan akan lebih lama berada
dalam saluran makanan. Reabsorpsi makanan baik, namun akan
menimbulkan konstipasi.14
3. Tanda Bahaya Kehamilan
15
Enam tanda tanda bahaya selama periode antenatal adalah:

a. Sakit kepala hebat

Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah


sakit kepala hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
Kadang- kadang, dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin
menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit
kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preeklampsi.
b. Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun senja)

Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam


jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau
berbayang.
c. Bengkak di muka dan tangan

Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada


muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan
keluhan fisik lain. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal
jantung, atau preeklampsia.
d. Nyeri abdomen yang hebat

Nyeri yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal
ini bisa berarti appendicitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang
panggul, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, abrupsi
plasenta, infeksi saluran kemih, atau infeksi lain.
e. Bayi kurang gerak

Ibu mulai merasakan gerakan bayinya pada bulan kelima atau


keenam, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal.
Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling
sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. gerakan bayi akan lebih muda
terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan
minum dengan baik.
f. Perdarahan pervaginam

Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal.


Pada masa awal sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami
perdarahan yang sedikit atau spotting disekitar waktu pertama
terlambat haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi, dan
ini normal terjadi. Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal
adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan
dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola
atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang
tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang-kadang, tetapi tidak
selalu, disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini bisa
berarti plasenta previa atau abrupsio plasenta. Menasehati untuk
mencari pertolongan segera jika ia mendapati 6 tanda bahaya
kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai