Anda di halaman 1dari 26

Ferry R., Ir. MT.

TS Unjani
412153067

TRANSPORTASI DAN
LINGKUNGAN
Ferry R., Ir. MT.

TRANSPORTASI DAN LINGKUNGAN


TS Unjani
412153067

• Sistem Transportasi seperti proses-proses produksi lainnya dari sektor


ekonomi, juga menghasilkan produk sampingan yang tidak diduga
sebelumnya disamping produk utamanya sendiri
• Beberapa produk yang tidak diduga ini mendatangkan keuntungan
sedangkan yang lainnya mendatangkan kerugian dan tidak
diinginkan
• Sebagai contoh; dengan adanya transportasi terjadi perluasan
rentang pemasaran barang yang dibeli oleh penduduk untuk
dikonsumsi serta menaikan tingkat dan standar kehidupan, tetapi
disamping itu transportasi juga menimbulkan dampak sampingan yang
tidak dikehendaki seperti kecelakaan, polusi udara oleh kendaraan,
kebisingan, getaran dan sebagainya.
Ferry R., Ir. MT.

DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN


TS Unjani
412153067

Terdapat beberapa dampak lingkungan fisik dari


sarana transportasi yang tampaknya memegang
peranan penting pada saat ini :
• Kebisingan
• Polusi udara
• Polusi air tanah
• Getaran
• Suhu / Pemanasan Global
Ferry R., Ir. MT.

KEBISINGAN
TS Unjani
412153067

• Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki.


• Sebagian besar suara dari sistem transportasi tidak dikehendaki,
terutama sangat mungkin mengganggu manusia atau kegiatan
lainnya.
• Beberapa keadaan kebisingan ini diperlukan, seperti suara bel
atau suara lonceng kereta api saat melintasi jalan raya yang
sangat berguna untuk memperingatkan para pemakai jalan.
• Dikembangkan berbagai standar untuk kebisingan maksimum
yang harus dipatuhi.
Ferry R., Ir. MT.

KEBISINGAN
TS Unjani
412153067

JENIS KEBISINGAN
• Kontinu – spektrum frekuensi luas dan sempit
• Terputus-putus
• Impact berulang dan tak berulang
EFEK KEBISINGAN
• Gangguan
• Trauma akustik (tiba-tiba spt ledakan)
• Tuli sementara / permanen
• dll
Ferry R., Ir. MT.

AMBANG KEBISINGAN
TS Unjani
412153067

NILAI AMBANG BATAS (NAB) DAN SKALA INTENSITAS


• NAB selama 8 jam / hari adalah 85 db (depnaker)
• Skala intensitas bising:
a. 110 db - 120 db : menulikan
b. 90 db - 110 db : hiruk piku
c. 70 db - 80 db : kuat
d. 50 db - 60 db : sedang
e. 30 db - 40 db : tenang
f. 10 db - 20 db : sangat tenang
Ferry R., Ir. MT.

PENGENDALIAN KEBISINGAN
TS Unjani
412153067

1) SUMBER SUARA
• Mengubah proses pada sumber suara
• Mendesain gelombang menjadi lebih baik (misal knalpot dilapisi bahan TTT
sehingga frekuensi suara berubah, dll)

2) ALIRAN SUARA
• Menutup sumber suara (misal peredam dinding, dll)
• Menjauhkan sumber suara dengan penerima suara
• Pada ruangan penerima suara diberi kedap suara

3) PENERIMA SUARA
• Alat pelindung telinga (ear plug or ear muff)
• Rotasi kerja
• Pengaturan frekuensi istirahat
• Mengisolasi tenaga kerja dari paparan kebisingan
Ferry R., Ir. MT.

PENGENDALIAN KEBISINGAN
TS Unjani
412153067
Ferry R., Ir. MT.

PENGENDALIAN KEBISINGAN
TS Unjani
412153067
Ferry R., Ir. MT.

POLUSI UDARA
TS Unjani
412153067

• Emisi berbagai gas dan partikel dari kegiatan transportasi ke atmosfir


menimbulkan berbagai masalah  menurunkan mutu lingkungan
• Jenis parameter pencemar udara didasarkan pada baku mutu udara
ambien menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999, yang
meliputi :
• Sulfur dioksida (SO2)
• Karbon monoksida (CO)
• Nitrogen dioksida (NO2)
• Oksidan (O3)
• Hidro karbon (HC)
• PM 10
• PM 2,5
• TSP (debu)
• Pb (Timah Hitam)
• Dustfall (debu jatuh)
DAMPAK POLUTAN UDARA
Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani
412153067

Jenis Polutan Dampak pada kesehatan


Mengganggu proses pengabsorpsian oksigen oleh sel darah merah. Akibatnya, menurun kemampuan berpikir,
memperlambat refleks, menjadi pencetus angina (radang tenggorokan) dan rasa mengantuk. CO juga
mempengaruhi pertumbuhan janin dan pembentukan jaringan pada bayi dan anak. Bersama polutan lain, CO
Karbon monoksida (CO)
bisa menyebabkan kematian pada orang-orang yang mempunyai problem dengan sistem pernapasannya. CO
juga yang bertanggung jawab terhadap turunnya produktivitas pekerja dan berbagai ketidaknyamanan
lainya.
Melemahkan sistem pertahanan tubuh, sehingga virus lebih gampang menyerang, menyebabkan paru terititasi
Nitrogen oksida (NO) sehingga muncul oedama, bronchitis, dan pneumonia. Para pengidap asma juga menjadi lebih sensitif
terhadap debu dan serbuk tanaman. Makin besar dampaknya bila bersama-sama polutan lain.
Mengiritasi mata, mencetuskan batuk, mengi, rasa mengantuk, dan bercak kulit. HO juga diduga karsinogenik,
Hidrokarbon (HC)
penyebab kanker, serta bertanggungjawab pada perubahan kode genetik.
Mengiritasi membran mukosa pada sistem pernapasan, menyebabkan batuk, bersin, dan kadang tersendak
serta merusak fungsi pernapasan. HC dan NOx juga mengiritasi mata, jadi penyebab sakit kepala dan
Ozon (HC dan NOx)
segala ketidaknyamanan lainnya, menurunkan kekebalan tubuh terhadap flu dan pneumonia. Bisa
mencetuskan serangan jantung kronis, asma bronchitis dan empisema.
Mempengaruhi fungsi reproduksi, peredaran darah, jaringan syaraf dan fungsi ginjal. Timah hitamjuga diduga
mencetuskan sifat hiperaktif dan menurunkan kemampuan belajar anak-anak. Bisa masuk melalui saluran
Timah hitam (Pb)
pernapasan dan pencernaan. Sulfurdioksida sangat mengiritasi bagian yang terkena, (SO2) mencetuskan
asma, bersin-bersin dan merusak fungsi paru.
Mengiritasi membran mukosa dan bisa mencetuskan penyakit saluran pernapasan. Partikel yang lebih halus
Partikel (TSP) bisa menyebabkan kanker paru, Ada korelasi yang kuat antara kadar TSP dengan angka kematian bayi di
kawasan perkotaan.
Dicurigai menyebabkan kanker, gangguan pada fungsi reproduksi, dan kelahiran yang cacat. Benzen dan
Bahan beracun lainnya asbestos misalnya, diketahui karsinogenik menyebabkan leukimia dan kanker paru. Aldehid dan keton
mengiritasi mata, membuat napas tersengal- sengal dan bila terkena kulit bisa mencetuskan kanker kulit
Ferry R., Ir. MT.

POLUSI UDARA
TS Unjani
412153067

Sulfur Dioksida (SO2)

• Kadar 0,5 ppm menyebabkan dampak terhadap manusia


• Apabila kadar SO2 dalam udara ambien telah melebihi Baku Mutu
(365mg/Nm3 udara dengan rata-rata waktu pengukuran 24 jam)
maka untuk mencegah dampak kesehatan, dilakukan upaya-upaya :
a) Menggunakan alat pelindung diri (APD), seperti masker gas.
b) Mengurangi aktifitas diluar rumah.
Ferry R., Ir. MT.

POLUSI UDARA
TS Unjani
412153067

Karbon Monoksida (CO)


• Beberapa studi yang dilakukan terhadap sejumlah sukarelawan berbadan sehat (studi untuk melihat
penyerapan oksigen maksimal) menunjukkan bahwa :
a. Kesadaran hilang pada kadar HbCO 50% dengan melakukan latihan berat,
b. Kesadaran hilang pada HbCO 70% selama 5-60 menit dengan latihan yang lebih ringan.
c. Gangguan tidak dirasakan pada HbCO 33%, tetapi denyut jantung meningkat cepat dan tidak
proporsional.
• Studi dalam jangka waktu yang lebih panjang terhadap pekerja yang bekerja selama 4 jam dengan kadar
HbCO 5-6% menunjukkan pengaruh yang serupa terhadap denyut jantung, tetapi agak berbeda.
• Studi epidemiologi tentang kesakitan dan kematian akibat penyakit jantung dan kadar CO di udara yang
dibagi berdasarkan wilayah, sangat sulit untuk ditafsirkan. Namun dada terasa sakit pada saat melakukan
gerakan fisik, terlihat jelas akan timbul pada pasien yang terpajan CO dengan kadar 60 mg/m3, yang
menghasilkan kadar HbCO mendekati 5%.
• Apabila kadar CO dalam udara ambien telah melebihi baku mutu (10.000 g/Nm3 udara dengan rata-
rata waktu pengukuran 24 jam ) maka untuk mencegah dampak kesehatan dilakukan upaya-upaya:
a. Menggunakan alat pelindung diri ( APD ) seperti masker gas.
b. Menutup / menghindari tempat-tempat yang diduga mengandung CO seperti sumur tua , Goa , dll.
Ferry R., Ir. MT.

POLUSI UDARA
TS Unjani
412153067

Nitrogen dioksida (NO2)


• Kadar NOx di udara dalam suatu kota bervariasi sepanjang hari tergantung dari
intensitas sinar mataharia dan aktivitas kendaraan bermotor.
• NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100
ppm dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari kematian
tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru (edema pulmonari ). Kadar
NO2 sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100% kematian pada binatang-
binatang yang diuji dalam waktu 29 menit atau kurang. Pemajanan NO2 dengan
kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam
bernafas.
• Apabila kadar NO2 dalam udara ambien telah melebihi baku mutu (150 mg/Nm3
dengan waktu pengukur 24 jam) maka untuk mencegah dampak kesehatan
dilakukan upaya-upaya :
a. Menggunakan alat pelindung diri, seperti masker gas.
b. Mengurangi aktifitas di luar rumah.
Ferry R., Ir. MT.

POLUSI UDARA
TS Unjani
412153067

Oksidan (O3)
• Oksidan fotokimia masuk kedalam tubuh dan pada kadar subletal dapat
mengganggu proses pernafasan normal, selain itu oksidan fotokimia juga dapat
menyebabkan iritasi mata.
• Beberapa gejala yang dapat diamati pada manusia yang diberi perlakuan
kontak dengan ozon, sampai dengan kadar 0,2 ppm
a. tidak ditemukan pengaruh apapun, pada kadar 0,3 ppm mulai terjadi iritasi
pada hidung dan tenggorokan.
b. Kontak dengan Ozon pada kadar 1,0–3,0 ppm selama 2 jam pada orang-
orang yang sensitif dapat mengakibatkan pusing berat dan kehilangan
koordinasi.
c. Pada kebanyakan orang, kontak dengan ozon dengan kadar 9,0 ppm
selama beberapa waktu akan mengakibatkan edema pulmonari.
Ferry R., Ir. MT.

POLUSI UDARA
TS Unjani
412153067

Hidro karbon (HC)


• Hidrokarbon diudara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan baru
yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah industri dan
padat lalulintas.
• Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-
sel kanker.

• Apabila kadar oksidan dalam udara ambien telah melebihi baku mutu (235 mg/Nm3 dengan waktu
pengukuran 1 jam) maka untuk mencegah dampak kesehatan dilakukan upaya-upaya:
a) Menggunakan alat pelindung diri, seperti masker gas.
b) Mengurangi aktifitas di luar rumah.
Ferry R., Ir. MT.

POLUSI UDARA
TS Unjani
412153067

Suspended Particulate Matter (SPM)


• Partikulat debu melayang (Suspended Particulate Matter/SPM) merupakan campuran yang sangat rumit
dari berbagai senyawa organik dan anorganik yang terbesar di udara dengan diameter yang sangat kecil,
mulai dari < 1 mikron sampai dengan maksimal 500 mikron.
• Partikel debu SPM pada umumnya mengandung berbagai senyawa kimia yang berbeda, dengan berbagai
ukuran dan bentuk yang berbada pula, tergantung dari mana sumber emisinya.
• Beberapa istilah digunakan dengan mengacu pada metode pengambilan sampel udara seperti :
a. Suspended Particulate Matter (SPM),
b. Total Suspended Particulate (TSP),
c. balack smake.
• Istilah lainnya lagi lebih mengacu pada tempat di saluran pernafasan dimana partikulat debu dapat
mengedap, seperti : inhalable/thoracic particulate yang terutama mengedap disaluran pernafasan bagian
bawah, yaitu dibawah pangkal tenggorokan (larynx).
• Istilah lainnya yang juga digunakan adalah PM-10 (partikulat debu dengan ukuran diameter aerodinamik
<10 mikron), yang mengacu pada unsur fisiologi maupun metode pengambilan sampel.
• Inhalasi merupakan satu-satunya rute pajanan yang menjadi perhatian dalam hubungannya dengan
dampak terhadapkesehatan.
Ferry R., Ir. MT.

POLUSI UDARA
TS Unjani
412153067

Pb (Timah Hitam)
• Kadar Pb di alam sangat bervariasi tetapi kandungan dalam tubuh manusia berkisar antara 100–
400 mg.
• Gejala klinis keracunan timah hitam pada individu dewasa tidak akan timbul pada kadar Pb yang
terkandung dalam darah dibawah 80 mg Pb/100 g darah namun hambatan aktivitas enzim untuk
sintesa haemoglobin sudah terjadi pada kandungan Pb normal (30–40 mg).
• Gangguan kesehatan adalah akibat bereaksinya Pb dengan gugusan sulfhidril dari protein yang
menyebabkan pengendapan protein dan menghambat pembuatan haemoglobin
• Gejala keracunan akut didapati bila tertelan dalam jumlah besar yang dapat menimbulkan sakit
perut muntah atau diare akut. Gejala keracunan kronis bisa menyebabkan hilang nafsu makan,
konstipasi, lelah, sakit kepala, anemia, kelumpuhan anggota badan, Kejang dan gangguan
penglihatan.
• Apabila kadar timah hitam dalam udara ambien telah melebihi baku mutu (2 ug/Nm3 dengan
waktu pengukuran 24 jam) maka untuk mencegah dampak kesehatan dilakukan upaya-upaya:
a) Menggunakan alat pelindung diri seperti masker.
b) Mengurangi aktifitas diluar rumah
Ferry R., Ir. MT.

POLUSI AIR TANAH


TS Unjani
412153067

• Banyak sekali kemungkinan terjadinya polusi air tanah secara


berlebihan akibat emisi-emisi tertentu dari sistem transportasi.
• Misalnya minyak yang tumpah dari kereta api, dapat diangkut oleh
air tanah dan berkumpul pada lokasi tertentu sehingga tumbuhan
disekitarnya akan mati.
• Informasi-informasi yang diterbitkan mengenai sumber polusi ini
masih sangat terbatas, namun apa yang telah dipublikasikan
menunjukan bahwa masalah ini relatif kecil
• Meskipun demikian suatu konsentrasi yang besar dari berbagai
kegiatan transport yang mengeluarkan banyak polutan akan dapat
membahayakan kemurnian air tanah.
Ferry R., Ir. MT.

GETARAN
TS Unjani
412153067

• Getaran dari sumber transportasi ternyata merupakan masalah


yang terbatas.
• Getaran akan terjadi pada jalan-jalan arteri utama transportasi
darat dimana kendaraan-kendaraan berat beroperasi secara
berdekatan dengan bangunan-bangunan yang menampung
kegiatan manusia yang sangat sensitif terhadap getaran.
• Contoh lainnya yang cukup terasa adalah lalu lintas kereta api.
• Getaran dapat menimbulkan masalah bagi bangunan-bangunan
di sekitarnya.
SUHU
/PEMANASAN
GLOBAL
Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani

PERATURAN - PERATURAN
412153067

• UNDANG-UNDANG NO.23 TAHUN 1997 TENTANG: PENGELOLAAN


LINGKUNGAN HIDUP
• PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 27 TH 1999 TENTANG: ANALISIS
MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL )
• PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG
PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani

AMDAL
412153067

• AMDAL MERUPAKAN SINGKATAN DARI ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN.

• AMDAL MERUPAKAN KAJIAN DAMPAK BESAR DAN PENTING TERHADAP LINGKUNGAN


HIDUP, DIBUAT PADA TAHAP PERENCANAAN, DAN DIGUNAKAN UNTUK PENGAMBILAN
KEPUTUSAN.

• HAL-HAL YANG DIKAJI DALAM PROSES AMDAL: ASPEK FISIK-KIMIA, EKOLOGI, SOSIAL-
EKONOMI, SOSIAL-BUDAYA, DAN KESEHATAN MASYARAKAT SEBAGAI PELENGKAP
STUDI KELAYAKAN SUATU RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN.
Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani

KEGUNAAN AMDAL
412153067

• BAHAN BAGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH


• MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN TENTANG KELAYAKAN
LINGKUNGAN HIDUP DARI RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
• MEMBERI MASUKAN UNTUK PENYUSUNAN DISAIN RINCI TEKNIS DARI
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
• MEMBERI MASUKAN UNTUK PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN DAN
PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
• MEMBERI INFORMASI BAGI MASYARAKAT ATAS DAMPAK YANG
DITIMBULKAN DARI SUATU RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN
Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani

PROSEDUR AMDAL
412153067

• PROSES PENAPISAN (SCREENING) WAJIB AMDAL


• PROSES PENGUMUMAN DAN KONSULTASI MASYARAKAT
• PENYUSUNAN DAN PENILAIAN KA-ANDAL (SCOPING)
• PENYUSUNAN DAN PENILAIAN ANDAL, RKL, DAN RPL PROSES PENAPISAN
ATAU KERAP JUGA DISEBUT PROSES SELEKSI KEGIATAN WAJIB AMDAL,
YAITU MENENTUKAN APAKAH SUATU RENCANA KEGIATAN WAJIB
MENYUSUN AMDAL ATAU TIDAK.
Ferry R., Ir. MT.
TS Unjani

DOKUMEN AMDAL
412153067

• DOKUMEN KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN


HIDUP (KA-ANDAL)
• DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (ANDAL)
• DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL)
• DOKUMEN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL)

Anda mungkin juga menyukai