STEREOKIMIA
DISUSUN OLEH:
ISMAIL
A 202 20 007
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Mata Kuliah Kimia
Organik dengan judul: “Stereokimia (Kiralitas, Sifat-sifat Konfigurasi Enansiomer)”.
makalah ini disusun untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Mata Kuliah Kimia Organik
di Program Studi Pendidikan Sains, Fakultas Pascasarjana UNTAD.
Penulis sadar bahwa segala bentuk kesulitan, merupakan bagian yang tak terpisahkan
dalam kehidupan ini, begitu pula dalam penyusunan makalah ini, yang kesemuanya itu
penulis dapat mengatasinya berkat motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih setulus tulusnya kepada
rekan-rekan mahasiswa pascasarjana program studi pendidikan sains UNTAD.
Penulis menyadari bahwa yang disajikan dalam makalah ini tentunya masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang dapat membuat makalah ini menjadi
lebih baik masih diperlukan.
Demikianlah semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
khususnya kepada penulis sendiri.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
2.1 Pengertian Stereokimia.....................................................................................................3
2.2 Kiralitas............................................................................................................................3
2.2.1 Kiralitas Obyek dan Molekul Kiral...........................................................................3
2.2.2. Atom Karbon Kiral...................................................................................................4
2.2.3 Proyeksi Fischer.........................................................................................................5
2.2.4 Rotasi (perputaran) Cahaya Terpolarisasi Bidang.....................................................6
2.3 Enantiomer.......................................................................................................................7
2.3.1 Sifat-sifat Enantiomer................................................................................................7
2.3.2 Penamaan Enantiomer...............................................................................................7
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
3.2 Saran...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
Halaman
iii
BAB I : PENDAHULUAN
C. Tujuan ........................................................................................ 2
BAB II : PEMBAHASAN
Kesimpulan ...................................................................................... 10
Saran ……………………………………………………………… 10
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
premis tunggal, bahwa “perilaku kimia ditentukan oleh struktur molekul”. Molekul
digambarkan dalam struktur tiga dimensi. Atas dasar inilah, dalam pembelajaran kimia
mendasar antara struktur tiga dimensi molekul dengan sifat-sifatnya. Sifat yang dipelajari
meliputi sifat fisik, sifat kimia, maupun aktivitas biologinya. Dalam perkuliahan Kimia
Organik, hubungan penataan atom-atom dalam ruang tiga dimensi dan sifat-sifat yang
Ada tiga aspek kajian dalam pembahasan topik stereokimia, yaitu keisomeran
atom-atom dalam kerangka karbon, akan tetapi mempunyai perbedaan penataan atom
dalam ruang akan berdampak pada perbedaan sejumlah sifat, seperti kestabilan,
tidak dapat dihimpitkan dengan molekul bayangan cerminnya, seperti halnya tangan
kanan dan tangan kiri kita. Sebaliknya, molekul yang dapat dihimpitkan pada bayangan
cerminnya, bersifat akiral. Pemahaman yang baik akan konsep kekiralan, diharapkan
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah – masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
2
BAB II
PEMBAHASAN
molekul. Perlu diketahui bahwa stereokimia ini sangatlah penting, bahkan karena
stereokimia ini, sebuah struktur yang memiliki rumus molekul sama hanya karena
susunannya berbeda akan mengakibatkan fungsi yang berbeda pula, hal ini sering terjadi
di dunia kesehatan, pada produk hasil sintesis, produk berupa rasemat, yaitu dua produk
yakni bagaimana atom-atom dalam sebuah molekul ditata dalam ruangan satu relatif
2.2 Kiralitas
Kiralitas adalah sifat geometri molekul dan ion yang disebabkan adanya
senyawa karbon yang tidak simetri (asimetri). Atom karbon asimetri dikenal dengan
adalah adanya senyawa karbon yang tidak simetris. Atom C kiral adalah atom
Istilah kiral berasal dari kata Yunani “kheir” yang berarti tangan. Istilah
kiral secara umum digunakan untuk meggambarkan suatu objek yang tidak dapat
bertumpukan secara pas pada bayangannya. Akiral (tidak kiral) adalah benda yang
3
menggunakan tangan manusia sebagai perumpamaan. Perhatikan contoh kiralitas
Molekul kiral yang saling mempunyai bayangan cermin satu sama lain disebut
isomer yang merupakan bayangan cermin satu dari yang lain, yang tidak dapat
diimpitkan.
mengandung sebuah atom karbon sp3 dengan 4 gugus yang berlainan (gambar di
bawah ini). Molekul semacam itu bersifat kiral dan dijumpai sebagai sepasang
enantiomer. Karena hal ini, maka sebuah atom karbon dengan 4 gugus yang
4
2.2.3 Proyeksi Fischer
Molekul di alam sebenarnya berbentuk 3 dimensi, namun untuk
pengamat.
pengamat.
5
2.2.4 Rotasi (perputaran) Cahaya Terpolarisasi Bidang
Rotasi spesifik zat aktif optis ditetapkan dengan sebuah polarimeter. Jika
cahaya terpolarisasi dilewatkan salah satu isomer, bidang polarisasi akan berputar
dengan putaran jarum jam, disebut putaran dekstro yang disingkat d atau (+).
berlawanan arah dengan putaran jarum jam, disebut dengan putaran levo yang
kiri disebut levorotatori. Asam laktat yang bersifat putar kanan mempunyai rotasi
spesifik +3,82o, sedangkan metil ester yang bersifat putar kiri mempunyai rotasi
spesifik -8,25o.
6
2.3 Enantiomer
Enantiomer adalah stereoisomer yang sama seperti bayangan cermin tetapi
tidak dapat diimpitkan, merupakan molekul yang berbeda. Enantiomer tidak bisa
terjadi untuk molekul akiral (simetri), tetapi hanya terjadi pada molekul kiral.
jenis, dll
Mempunyai sifat kiralitas yang tidak sama, misalnya: sudut putar bidang
Interaksi dengan molekul kiral lain berbeda seperti: Enzim, Taste buds, scent.
atom C kiral (pusat stereogenik). Urutan penataan keempat gugus disekitar atom C
kiral disebut konfigurasi mutlak. Pasangan enantiomer ialah jenis isomer dengan
pasangan enantiomer tertentu kita dapat menunjuk mana konfigurasi yang kita
7
maksudkan tanpa menggambar strukturnya. Konvensi untuk melakukannya
menjelaskan enantiomer. R dan S berasal dari bahasa Latin yaitu Rectus (Kanan)
dan Sinister (Kiri). Pusat kiral diberi label R atau S menurut sebuah sistem dimana
substituen yang menempel pada pusat kiral diberi prioritas berdasarkan nomor
atom. Hal ini sesuai dengan aturan prioritas Cahn – Ingold – Prelog (CIP). Nomor
mempunyai nomor atom paling rendah. Atom pusat berorientasi pada substituen
Sedangkan nomor 4 adalah sebagai pusat orientasi pusat kiral. Bila arah urutan
searah jarum jam, maka diberi simbol R. Jika arah urutan berlawanan dengan arah
2 1
H1 (D) > H1 (H)
8
3) Bila atom yang terikat langsung pada atom C kiral sama, urutkan lagi ke luar
dari atom C kiral sampai keputusan dapat ditarik. Contohnya, Gugus etil
memiliki prioritas lebih tinggi dibanding gugus metil. Sebab pada titik
perbedaan pertama sewaktu bergerak menjauh dari atom C kiral, kita bertemu
dengan C (prioritas lebih tinggi) pada etil dan H (prioritas lebih rendah) pada
gugus metil.
4) Ikatan rangkap 2 dianggap mengikat 2 atom yang sama, demikian juga dengan
ikatan rangkap 3.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Stereokimia adalah studi mengenai molekul-molekul dalam ruang tiga dimensi, yakni
bagaimana atom-atom dalam sebuah molekul ditata dalam ruangan satu relatif
2. Kiralitas adalah sifat geometri molekul dan ion yang disebabkan adanya senyawa
4. Atom karbon kiral adalah atom karbon yang mengikat empat subtituen (gugus) yang
berbeda.
5. Molekul Kiral adalah molekul yang memiliki bayangan cermin yang tidak dapat
6. Pasangan bayangan cermin yang tidak dapat diimpitkan disebut Enantiomer dan
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas khususnya pada
10
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, R.J. dan J. S. Fessenden, 1986, Organic Chemistry 3rd edition. Wadsworth, Inc.,
Belmont, California. Alih bahasa : Pudjatmaka, A.H. 1999, Kimia Organik. Penerbit
Erlangga, Jakarta, Jilid 1.
Hart, H., L.E. Craine dan D.J. Hart, 2003, Organic Chemistry 11th edition. Wadsworth, Inc.,
Belmont, California. Alih bahasa : Suminar S.A., 2003, Kimia Organik, edisi 11,
Penerbit Erlangga, Jakarta
11