DISUSUN OLEH
RANTI MAY SUNDARI
P031915401027
2. AED (automated external defibrillator), adalah sebuah alat medis yang dapat
menganalisis irama jantung secara otomatis dan memberikan kejutan listrik untuk
mengembalikan irama jantung jika dibutuhkan. Alat ini berfungsi untuk
menolong orang yang mengalami henti jantung.
Berikut ini adalah panduan cara menggunakan AED yang benar:
1. Jika Anda melihat ada orang yang tiba-tiba pingsan atau tidak sadar, segera panggil
bantuan medis atau ambulans. Setelah itu, minta seseorang untuk mencari alat AED
terdekat.
2. Periksa apakah penderita benar-benar tidak sadar. Jika penderita sudah dewasa, coba
guncangkan tubuhnya atau panggil dengan suara keras. Namun jika penderita adalah
anak kecil, jangan guncangkan tubuhnya, melainkan cukup dicubit saja. Jika penderita
sadar atau dapat merespons, jangan gunakan AED.
3. Jika penderita tidak sadar, periksa pernapasan dan denyut nadinya. Apabila penderita
tak bernapas dan denyut nadinya tidak teraba, atau teraba namun tidak teratur,
lakukanlah CPR (cardiopulmonary resuscitation). Kompresi dada dan pemberian
napas buatan melalui CPR dapat memberikan oksigen sementara pada penderita
sambil menunggu AED.
4. Ketika AED tiba, pastikan tubuh penderita dan kondisi di sekitarnya sudah benar-
benar kering. Lepaskan pakaian dan benda lain yang menempel pada tubuh penderita,
seperti koyo atau kalung.
5. Setelah itu, nyalakan alat AED. Alat AED akan memberikan panduan dalam bentuk
suara mengenai langkah demi langkah yang harus Anda lakukan.
6. Terdapat dua lempeng elektroda AED yang harus ditempelkan ke dada penderita
sesuai posisi yang tampak pada gambar di AED. Jika kabel lempeng elektroda ini
belum tersambung langsung ke AED, segera sambungkan.
7. Setelah elektroda terpasang, hentikan CPR dan tekan tombol ”analisis". Pastikan tidak
ada yang menyentuh tubuh penderita selama AED menganalisis denyut jantungnya.
Hal ini untuk mencegah kesalahan analisis AED.
8. Setelah analisis selesai, AED akan menginformasikan kepada penolong apakah
penderita perlu diberi kejutan listrik atau tidak. Jika alat AED menyebutkan bahwa
penderita perlu diberi kejut listrik, pastikan bahwa sudah tidak ada penolong yang
menyentuh tubuh penderita sama sekali, lalu tekan tombol "shock" di AED untuk
memberikan kejutan listrik.
9. Setelah memberikan kejut listrik, alat AED akan memberikan arahan kepada
penolong untuk memeriksa pernapasan dan denyut nadi penderita. Jika belum
kembali, AED akan meminta penolong untuk melanjutkan CPR. Setelah dua menit,
AED akan kembali menganalisis denyut jantung penderita dan menentukan apakah
dibutuhkan kejutan listrik lagi.
10. Jika kejutan listrik tidak diperlukan tapi penderita belum menunjukkan tanda-tanda
kesadaran, terus lakukan CPR sesuai arahan alat AED hingga bantuan medis tiba.