Anda di halaman 1dari 14

Review chapter 1 tentang ORGANISASI BISNIS

Pembahasan tentang organisasi bisnis, kalau berbicara masalah bisnis kita sudah tidak
terlalu asing lagi karena bisnis adalah suatu bidang usaha yang bertujuan untuk mendapat
keuntungan yang sangat besar. Banyak bisnis yang bisa kita lakukan bisa di bidang perdagangan
atau dibidang jasa, Sesuai pilihan yang kita minati. Jadi pada pembahasan ini kita menjelaskan
tentang organisasi bisnis berarti bisnis ini banyak macamnya ada yang kelompok ataupun
individu. Banyak macam bentuk organisasi bisnis yang kita ketahui sekarang seperti ada usaha
perseorangan, firma, cv, PT, koperasi, yayasan, dll.
Sebelum memasuki bidang bisnis kita harus menimbangi dan memikir serta menyusun rencana
terlebih dahulu karena dunia bisnis kita harus berani mengambil resiko, berani bertanggung
jawab,harus memperhitungkan berapa modal yang akan dibutuhakan, kita harus tau bagaimana
cara mencari modal, cara pembagian laba, berapa karyawan yang dibutuhakan, dan yang paling
utama kita harus memikirkan usaha apa yang ingin kita dirikan.
Sebelum mendirikan suatu usaha kita harus melihat kondisi lingkungan sekitar karena
lingkungan sekitar sangatlah penting untuk usaha kita supaya nanti tidak ada permasalahan yang
timbul.
Review chapter 2 tentang SELECTING A FORM OF BUSINESS
OWNERSHIP
Sangat banyak bentuk usaha yang kita ketahui sekarang baik itu perseorangan,
fima,cv,pt,koperasi,yayasan,BUMN, dll. Jadi yang dibahas disini setiap orang mendirikan suatu
usaha harus memikirkan apa yang akan didapatkan kedepannya, kita harus mengetahui kelebihan
dan kekurangan usaha kita, supaya pada saat usaha sudah berdiri kita bisa menyiapkan strategi
untuk menghadapi masalah yang akan timbul nantinya. Disini kita bahas satu persatu bentuk
usaha dan apa kelebihan dan kekurangannya:
1. Perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang didirikan atau dimiliki oleh satu
orang pemilik atau sering kita dengar dengan sebutan bisnis keluarga. Jadi bisnis
ini hanya dipegang oleh satu orang dan dibantu dengan keluaraganya sendiri.
Untuk kelebihannya ialah:
 Pemilik bebas dalam mengambil keputusan, sehingga keputusan dapat
secara cepat  dilaksanakan
 Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan
sepenuhnya
 Biasanya pemilik perusahaan lebih giat berusaha untuk mencapai tujuan
perusahaan yang menjadi miliknya.
  Organisasi yang mudah terbentuk dan mudah bubar
  Sifat kerahasiaan perusahaan dapat terjamin, baik dalam hal keuangan
maupun dalam masalah proses produksi.
Untuk kekurangannya ialah:
 Tanggung jawab pemilik perusahaan tidak terbatas. Disini seluruh harta
milik pribadi menjadi jaminan terhadap hutang perusahaan.
 Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
 Sumber keuangan perusahaan terbatas, sebab usaha-usaha untuk
memperoleh sumber dana sangat tergantung pada kemampuan pemilik
perusahaan saja
 Kelangsungan usaha perusahaan kurang terjamin, sebab jika seandainya
pemilik meninggal atau terkena ganjaran hukuman penjara, maka
perusahaan akan berhenti aktivitasnya
 Pengelolaan manajemennya lebih kompleks sebab semua aktivitas
manajemen dilakukan oleh pemilik perusahaan sendiri. 

2. Firma
Firma adalah suatu persekutuan atau kelompok usaha yang dilaksanakan antara 2
orang atau lebih atas nama bersama untuk menjalankan suatu usaha yang tujuan
nya sama-sama untuk mendapat keuntungan yang sama.
Di Indonesia proses pendirian sebuah firma diatur dalam undang-undang. Dasar hukum pendiria
firma berada dalam pasal 16-35 KUUHD (Kitab Undang-undang Hukum Dagang). Dimana
terdapat akta pendirian yang didalamnya harus memuat hal-hal antara lain :

 Nama, nama kecil, alamat rumah, pekerjaan para sekutu harus termuat dengan jelas.
 Pernyataan jelas tentang jenis firma yang terbentuk apakah firma terbatas atau
persekutuan umum.
 Waktu mulai berlaku dan berakhirnya persekutuan dalam firma.
 Penunjukkan sekutu yang tidak boleh bertanda tangan diatas nama firma.
  Selanjutnya perjanjian yang harus dipakai untuk menentukan pihak ketiga dalam sekutu.

Sebenarnya pada dasarnya perusahaan firma itu tidak berbadan hukum meskipun syarat dan
materil dalam firma telah terpenuhi namun syarat unsur formalnya belum mendapat surat
pengesahan dari pemerintah.

3. Cv / perusahaan komanditer
Cv adalah suatu kegiatan atau persekutuan yang didirikan oleh
beberapa orang yang memberikan uang dan percaya untuk kegiatan
usaha suatu persekutuan.kegiatan ini dilakukan sama seperti
menanam saham.
Cv sangat proses kemajuan sangat cepat kerena manajemennya
sudah jelas, modalnya cukup besar dan bebas meminjam dengan
kreditor dan usahanya bebas mau memakai nama perusahaan
dimana saja tanpa harus menunggu persetujuan dari pihak instansi
atau menteri.contoh dari cv ialah: sekutu diam(silent partner), sekutu
rahasia (secret partner), sekutu dormant ( dormant partner), sekutu
nominal (nominal partner), dan sekutu senior dan junior (senior and
yunior partner). Jadi itulah bentuk persekutuan yang saya ketahui.
4. Perseroan Terbatas (PT)
PT adalah suatu perusahaan yang modalnya didapatkan dari
saham2, jadi pemilik usaha ini adalah segala penanam saham
tersebut.jadi penanam saham tersebut berhak memperjual belikan
sahamnya karena sudah menjadi hak mereka pemilik saham tersebut.
Untuk keuntungannyo laba yang didapatkan sesuai berapa buah / lot
saham yang ditanamkan , di PT ini sangat banyak kelebihannya yaitu;
 Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
 Terbatasnya tanggung jawab sehingga tidak menimbulkan resiko bagi
kekayaan pribadi maupun kekayaan keluarga pemilik
 Saham dapat diperjualbelikan dengan relatif mudah
 Memungkinkan terjadinya perluasan-perluasan usaha
 Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan dengan lebih efisien
Dan ada pula kekuranganya antara lain:
 Biaya pendiriannya relatif mahal
 Rahasia tidak terjamin
 Kurangnya hubungan yang efektif antara sesama pemegang saham
Untuk penjelasan yang saya ketahui tentang perseroan terbatas karena usaha ini
cukup besar karena perkembangan usahanya relatif cepat.
5. Badan usaha milik negara (BUMN)
Jadi perusahaan ini adalah milik negara yang dikeloala oleh
pemerintah.usaha ini dipertanggungjawabkan oleh pemerintah, segala masalah
dan kendala akan ditangani oleh pemerintah jadi semua diatur oleh pemerintahan
untuk keuntungan itu semuanya untuk kesejahteraan masyarakat.modal yang
didapat bisa dari pemerintah dan bantuan dari luar negeri.jadi perkembangan
sangat cepat.
REVIEW CHAPTER III

Dalam artikel diatas maka kita ketahui bahwa Etika busines adalah standar-standar nilai yang
menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan
keputHubungan antara busines dengan konsumen.
Dalam Etika bisnis terdapat etika pergaulan bisnis yaitu :
•         Hubungan dengan karyawan
•         Hubungan antar busines
•         Hubungan dengan investor
•         Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan

Yang kedua yaitu Etos bisnis. Etos Bisnis adalah suatu kebiasaan atau budaya moral
menyangkut kegiatan bisnis yang dianut dalam suatu perusahaan dari satu generasi ke generasi
yang lain. Inti etos ini adalah pembudayaan atau pembiasaan penghayatan akan nilai, norma, atau
prinsip moral tertentu yang dianggap sebagai inti kekuatan dari suatu perusahaan yang juga
membedakannya dari perusahaan yang lain.

Kelompok stakeholders terdiri dari dua kelompok, yaitu:


1. Kelompok primer. Terdiri dari pemilik: modal atau saham, kreditor, karyawan, pemasok,
konsumen, penyalur dan pesaing atau rekanan. Perusahaan harus menjalin relasi bisnis yang baik
dan etis dengan kelompok ini
2. Kelompok sekunder. Terdiri dari: pemerintah setempat, pemerintah asing, kelompok sosial,
media massa, kelompok pendukung, masyarakat.

Menurut World Business Council for Sustainable Development, CSR adalah merupakan


suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan konstribusi
kepada pengembang ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas bersamaan
dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya.

Dorongan Tanggung Jawab Sosial


•         Penerapan manajemen orientasi kemanusiaan
•         Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan
•         Penghematan energi
•         Partisipasi pembangunan bangsa
•         Gerakan konsumerisme
Dalam CSR terdapat beberapa standar yaitu :
1. Akuntabilitas atas standar AA1000 berdasarkan laporan John Elkington yaitu yaitu laporan
yang menggunakan dasar triple bottom line (3BL)
2.  Global Reporting Initiative yang mungkin merupakan acuan laporan berkelanjutan yang
paling banyak digunakan sebagai standar saat ini.
3. Verite, acuan pemantauan
4. Laporan standar berdasarkan standar akuntabilitas social internasional SA8000
5.  Standar manajemen lingkungan berdasarkan ISO 14000

Dalam CSR terdapat beberapa manfaat yaitu :


1. Manfaat bagi Perusahaan
Citra Positif Perusahaan di mata masyarakat & pemerintah
2.  Manfaat bagi Masyarakat
Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan masyarakat dengan perusahaan akan
lebih erat dalam situasi win-win solution.
3.  Manfaat bagi Pemerintah
Memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dan pemerintah dalam hal tanggung jawab
sosial.

Pro Kontra mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Argumen yang mendukung perlunya keterlibatan sosial perusahaan


•         Kebutuhan dan harapan masyarakat yang semakin berubah
•         Terbatasnya sumber daya alam
•         Lingkungan sosial yang lebih baik
•         Pertimbangan tanggung jawab dan kekuasaan
•         Bisnis mempunyai sumber-sumber yang berguna
•         Keuntungan jangka panjang

Argumen yang menentang perlunya ketrlibatan social perusahaan


•         Tujuan utama bisnis adalah mengejar keuntungan sebesar-besarnya
•         Tujuan yang terbagi-bagi dan harapan yang membingungkan.
•         Biaya keterlibatan social
•         Kurangnya tenaga terampil di bidang kegiatan social.

Lingkup Tanggung jawab Sosial


Dalam perkembangan etika bisnis yang lebih mutakhir, muncul gagasan yang lebih
komprehensif mengenai lingkup tanggung jawab sosial perusahaan ini
ada empat bidang yang dianggap dan diterima sebagai termasuk  dalam apa yang disebut sebagai
tanggung jawab sosial perusahaan.
•         keterlibatan perusahaan dalam kegiatan-kegiatan sosial yang berguna bagi kepentinganm
masyarakat luas. Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial ini secara tradisional dianggap
sebagai wujud paling pokok, bahkan satu-satunya, dari apa yang disebut sebagai tanggung jawab
sosial perusahaan.
•         Kedua, perusahaan telah diuntungkan dengan mendapat hyak untuk mengelola sumber daya
alam yang ada dalam masyarakat tersebut dengan mendapatkan keuntungan- keuntungan bagi
perusahaan tersebut.
•         Ketiga, dengan tanggung jawab sosial, perusahaan memperlibatkan komitmen moralnya untuk
tidak melakukan kegiatan-kegiatan bisnis tertentu yang dapat merugikan kepentingan masyarakat
luas.
•         Keempat, dengan keterlibatan sosial, perusahaan tersebut manjalin hubungan sosial yang lebih
baik dengan masyarakat dan dengan demikian perusahaan tersebut akan lebih diterima
kehadiranya dalam masyarakat tersebut.
REVIEW CHAPTER IV

Dalam artikel diatas dapat kita ketahui bahwa Lingkungan bisnis memiliki
ketergantungan yang kuat dengan kondisi ekonomi, industri dan kepentingan dalam anggota
masyarakat yang lainnya. Oleh karena lingkungan itulah, keputusan bisnis banyak dipengaruhi
oleh kepentingan pihak-pihak yang berasal dari berbagai latar belakang (sosial, budaya dan
politik) yang berbeda. Pada dasarnya bisnis terkait dengan lingkungan internal sebagai sumber
daya yang mempengaruhi aktivitas bisnis secara langsung. Bisnis juga dipengaruhi oleh
lingkungan eksternal yang terdiri dari pihak-pihak pemegang kepentingan utama perusahaan
(stakeholders) dan lingkungan umum yang secara tidak langsung terkait dengan aktivitas bisnis
atau mempengaruhi kinerja perusahaan.
. Berdasarkan tingkat pengaruh pada perusahaan maka lingkungan bisnis dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.

1. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah sumber daya manusia dan fisik yang mempengaruhi kinerja
bisnis secara langsung. Lingkungan ini terdiri atas berikut ini.

a. Karyawan (tenaga kerja/sumber daya manusia).


b. Manajemen (keahlian/pengelola).
c. Pemegang saham (stakeholders).
d. Modal dan peralatan fisik (dana,mesin,gedung).
e. Informasi.

2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial mempengaruhi
kinerja organisasi. Lingkungan eksternal terdiri dari dua komponen, yakni berikut ini.

a. Lingkungan khusus
Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang secara langsung relevan terhadap
pencapaian tujuan organisasi. Lingkungan khusus, meliputi orang-orang yang mempunyai
kepentingan dalam organisasi (stakeholder), seperti konsumen, pemasok, pesaing dan
kreditor.

Konsumen. Sebagaimana diketahui, perusahaan ada untuk memenuhi kebutuhan


konsumen. Konsumen atau pelanggan merupakan kelompok potensial yang mengonsumsi
output atau barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan atau organisasi bisnis dan juga
lembaga pemerintahan maupun organisasi nonprofit lainnya.
Pemasok. Perusahaan atau individu yang menyediakan faktor-faktor produksi yang
dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi produk atau jasanya. Pasokan meliputi
penyediaan bahan baku/material, peralatan, input keuangan dan tenaga kerja.
Pesaing. Persaingan, meliputi semua tawaran pesaing yang nyata maupun potensial
serta substitusi yang dipertimbangkan oleh pembeli. Biasanya setiap perusahaan mempunyaai
satu atau lebih pesaing. Perusahaan perlu lebih memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen melalui penawaran produk dan jasa yang lebih baik dari pesaing.
Kreditor. Perusahaan perlu memperhatikan kreditor atau kelompok kepentingan
tertentu yang mempengaruhi kegiatan organisasi secara finansial (institusi keuangan ataupun
individu yang memberikan pinjaman dana). Kreditor, misalnya bank akan menganalisi secara
seksama dan teliti mengenai perkembangan bisnis dan potensi dari suatu perusahaan karena
bank sangat berkepentingan dalam hal pencegahan terjadinya kredit macet atau
ketidakmampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman yang diberikan.
Lingkungan umum
Lingkungan umum meliputi berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi, politik dan
hukum, sosial budaya, demografi, teknologi, dan kondisi global yang mungkin mempegaruhi
organisasi. Perubahan lingkungan umum biasanya tidak mempunyai dampak sebesar
perubahan lingkungan khusus, namun demikian manajer harus memperhatikan ketika
merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta mengendalikan aktivitas organisasi
bisnis.

Kondisi ekonomi. Tingkat inflasi, masalah pengangguran, tingkat pertumbuhan


pendapatan nasional, keadaan neraca pembayaran, kondisi pasar saham serta fluktuasi kurs
valuta asing dan buku bunga, secara umum adalah beberapa faktor ekonomi yang
mempengaruhi praktik manajem dalam aktivitas bisnis. Terdapat hubungan timbal balik
antara keadaan perekonomian dan aktivitas bisnis atau dunia usaha. Kestabilan dan
pertumbuhan ekonomi akan mendorong perkembangan dunia usaha, dan sebaliknya
perkembangan dunia usaha akan mewujudkan kestabilan dan pertumbuhan ekonomi.
Kondisi politik dan hukum. Terdapat kestabilan politik dan kebijakan pemerintah
yang sesuai dapat menciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan aktivitas organisasi
bisnis di berbagai bidang. Pertimbangan hukum juga perlu diperhatikan perusahaan, antara
lain adanya peraturan pemerintah mengenai pembentukan dan pengawasan organisasi yang
membatasi kebijakan manajerial, termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya manusia.

Kondisi sosial budaya. Para manajer perlu memperhatikan adanya perubahan sosial
budaya masyarakat khususnya pola dan tren pasar yang dituju. Manajer perlu menyesuaikan
strategi bisnis terutama pemasarannya dengan kondisi nilai-nilai sosial, kebiasaan, dan selera
konsumen.

Kondisi demografi. Kondisi demografi mencakup kebiasaan yang berlaku dalam


karakteristik fisik dari populasi, seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lokasi
geografis, pendapatan, konsumsi keluarga. Perubahan pada karakteristik-karakteristik ini
dapat berpengaruh pada kebijakan manajemen perusahaan dalam merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengontrol organisasi bisnisnya.

Teknologi. Teknologi merupakan salah satu faktor lingkungan umum yang paling
dramatis atau paling cepat mengalami perubahan. Teknologi pun menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi keputusan manajer terutama dalam hal pengembangan produk.

Globalisasi. Globalisasi adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi


organisasi bisnis. Manajer dari perusahaan besar maupun kecil yang ada di dalam negeri
semakin ditantang dengan meningkatnya jumlah pesaing sebagai dampak dari adanya pasar
global yang merupakan bagian dari lingkungan eksternal.
REVIEW BAB V : LINGKUNGAN INDUSTRI
Dalam artikel diatas dapat kita ketahui bahwa Industri adalah suatu usaha membuat atau
memproduksi barang-barang atau jasa. Lingkungan industri dapat kita definisikan sebagai
keadaan sekeliling tempat suatu industri beroperasi termasuk udara, air, tanah, sumber daya
alam, flora, fauna, manusia dan keterkaitannya. Dimana keadaan ini meluas dari dalam
perusahaan/ industri tersebut sampai ke sistim global
Industri memanfaatkan sumber daya alam dan energi diolah atau ditransportasikan menjadi
produk dan ditambah dengan limbahnya, industri adalah sistem yang linier. Sistem industri yang
linier tidak bisa harmonis dengan system alam/ lingkungan alam dimana alam adalah suatu
siklus. Sistem industri yang linear perlu dirancang ulang menjadi sistem siklus agar
alam/lingkungan tidak menerima beban limbah dari produk industri setelah barang dipakai.
Demikian pula pengeksploitasian sumber daya alam perlu dilakukan dengan hati-hati agar tidak
merusak alam juga dilakukan dengan seefisien mungkin agar tidak mudah habis.
Selain lingkungan seperti yang disebutkan diatas pada makalah ini akan dibicarakan masalah
lingkungan industry yang berada didalam organisasi itu sendiri.
Lingkungan industry selain dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro, perusahaan juga
dipengaruhi oleh kondisi mikro yaitu lingkungan industry.
Jenis / macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku:

1. Industri ekstraktif
Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar.
- Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain
lain.

2. Industri nonekstaktif
Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam
sekitar.

3. Industri fasilitatif
Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual
kepada para konsumennya.
- Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
REVIEW BAB VI : LINGKUNGAN GLOBAL
Globalisasi merupakan suatu proses yang mana ekonomi dunia menjadi sistem dalam satu
rangkaian ketergantungan (Griffin,1999).
Ciri global ekonomi, menurut Paul Krugman terjadi aktivitas: perdagangan internasional atas
barang, pengguna jasa secara internasional, pertukaran tenaga kerja internasional, aliran uang
internasional, aliran informasi internasional.
Dalam global ekonomi terjadi kondisi persaingan global antar negara dan antar pelaku bisnis
yang secara bertahap terjadi persaingan menuju pada keunggulan tertentu.
                 Tahap 1: Absolute advantage: kemampuan negara untuk membuat sesuatu yang lebih murah dari
pada beberapa negara lain.
Tahap 2: Comperative advantage: kemampuan negara dalam menghasilkan beberapa produk
lebih baik dari yang lain.
Tahap 3: Competitive advantage: kemampuan negara dalam memenangkan persaingan dengan
negara lain.
Persaingan global terjadi secara bertahap, dan era sekarang ini sudah competitive advantage.
                Bisnis global terdiri dari transaksi yang dirancang dan dilaksanakan di perbatasan nasional
untuk memuaskan tujuan individu, perusahaan, dan organisasi.
                Bisnis global mengacu pada perdagangan internasional sedangkan bisnis global adalah
sebuah perusahaan melakukan bisnis di seluruh dunia. Pertukaran barang jarak jauh kembali
waktu yang sangat lama. Para antropolog telah menetapkan jarak jauh perdagangan di Eropa di
Zaman Batu.

Anda mungkin juga menyukai