3b Nur Afifa Petprak Gelombang
3b Nur Afifa Petprak Gelombang
DOSEN PENGAMPU :
Dr.A.A. Istri Agung Rai Sudiatmika, M.Pd
OLEH :
Nama : Nur Afifa
Nim : 1913021024
KELAS : (III B)
1
A. JUDUL PERCOBAAN :
Gelombang Berdiri diatas senar
B. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Mendeskripsikan dan menganalisis hubungan tegangan dawai dengan
panjang gelombang.
2. Mendeskripsikan dan menganalisis hubungan kerapatan massa linier dengan
panjang gelombang
3. Mendeskripsikan dan menganalisis hubungan frekuensi dengan panjang
gelombang.
C. LANDASAN TEORI :
Gelombang yang terjadi pada dawai gitar merupakan gelombang berdiri
atau gelombang stasioner. Gelombang berdiri atau gelombang stasioner pada
dawai terjadi karena adanaya interferensi gelombang datang dan gelombang
pantul. Dimana Gelombang berdiri mempunyai amplitudo yang berbeda pada
setiap titik di sepanjang dawai. Yang disebut dengan perut itu merupakan
Amplitudo maksimum, sedangkan amplitudo nol atau tidak ada simpangan
disebut dengan simpul. Panjang gelombang pada gelombang berdiri diatas
senar dapat diamati dan dihitung dari panjang dawai, jumlah simpul, dan
jumlah perut yang terjadi pada dawai tersebut.
2
Keterangan :
F = tegangan dawai (N)
M = massa beban (kg)
g = percepatan gravitasi (dianggap = 9,8 m/s2)
Frekuensi gelombang sama dengan frekuensi sumbernya dan dapat di
formulasikan sebagai berikut :
f=
Keterangan :
f = Frekuensi (Hz)
v = laju gelombang transversal pada dawai (m/s)
v=
Keterangan :
v laju gelombang transversal pada dawai (m/s)
F = tegangan dawai (N)
µ = massa tiap satu satuan panjang dawai (kg/m)
3
Vibrator 1 buah
Beban gantung 1 set
Mistar 1 meter 1 buah
Benang 5 macam 1 buah
Katrol jepit 1 buah
Statif besar 1 buah
Capit buaya 2 buah
Kabel konektor 2 buah
E. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN :
a. Langkah langkah percobaan secara virtual
Menentukan hubungan tegangan dawai dengan panjang gelombang
1. bukalah aplikasi virtual Ophysic, dengan alamat website :
(https://ophysics.com/w8.html)
2. Aturlah frekuensi (f), massa tiap satu satuan panjang dawai (µ) dan
panjang benang (l) pada gelombang secara konstan
3. Aturlah Tegangan (F) pada gelombang secara berubah ubah
4. Hitunglah jumlah simpul atau panjang gelombang yang didapat sesuai
simulasi tersebut
5. Ulangilah langkah 3 dan 4 minimal sebanyak 5 kali percobaan dan
catat hasilnya.
Menentukan hubungan kerapatan massa linier dengan panjang
gelombang
4
1. Bukalah aplikasi virtual Ophysic, dengan alamat website :
(https://ophysics.com/w8.html)
2. Aturlah frekuensi (f), panjang benang (l) dan Tegangan (F) pada
gelombang secara konstan
3. Aturlah massa tiap satu satuan panjang dawai (µ) pada gelombang
secara berubah ubah
4. Hitunglah jumlah simpul atau panjang gelombang yang didapat sesuai
simulasi tersebut
5. Ulangilah langkah 3 dan 4 minimal sebanyak 5 kali percobaan dan
catat hasilnya.
Menentukan hubungan frekuensi dengan panjang gelombang
1. Bukalah aplikasi virtual Ophysic, dengan alamat website :
(https://ophysics.com/w8.html)
5
2. Aturlah panjang benang (l), Tegangan (F) dan massa tiap satu satuan
panjang dawai (µ) pada gelombang secara konstan
3. Aturlah frekuensi pada gelombang secara berubah ubah
4. Hitunglah jumlah simpul atau panjang gelombang yang didapat sesuai
simulasi tersebut
5. Ulangilah langkah 3 dan 4 minimal sebanyak 5 kali percobaan dan
catat hasilnya.
d. Langkah langkah percobaan secara manual
Menentukan hubungan tegangan dawai dengan panjang gelombang.
1. Susunlah alat-alat seperti pada gambar 1.
2. Hubungkan audio generator dan vibrator dengan sumber tegangan, on
kan audio generator dan vibrator. Atur frekuensi audio generator,
tegangan dawai, dan panjang dawai, agar pada dawai terbentuk
gelombang stasioner. Dalam keadaan tersebut, catat frekuensi,
panjang benang, massa beban, dan jumlah simpul yang terjadi.
3. Tambahkan massa beban, hitung jumlah simpul yang terjadi. Catat
hasilnya.
4. Ulangi langkah 3 sebanyak 5 kali dengan massa yang berbeda-beda
Menentukan hubungan kerapatan massa linier dengan panjang
gelombang
1. Susunlah peralatan seperti pada Gambar 1
2. Hubungkan audio generator dan vibrator dengan sumber tegangan, on
kan audio generator dan vibrator. Atur frekuensi audio generator,
tegangan dawai, dan panjang dawai, agar pada dawai terbentuk
gelombang stasioner. Dalam keadaan tersebut, catat frekuensi,
panjang benang, massa beban, dan jumlah simpul yang terjadi.
3. Ukur massa persatuan panjang masing-masing benang, catat hasilnya.
4. Ganti benang yang terpasang dengan panjang yang sama kemudian
hitung jumlah simpul yang terjadi kemudian catat.
5. Ulangi langkah 4 dengan mengganti benang hingga diperoleh 5 data
yang berbeda.
Menentukan hubungan frekuensi dengan panjang gelombang
6
1. Susunlah peralatan seperti pada Gambar 1
2. Hubungkan audio generator dan vibrator dengan sumber tegangan, on
kan audio generator dan vibrator. Atur frekuensi audio generator,
tegangan dawai, dan panjang dawai, agar pada dawai terbentuk
gelombang stasioner. Dalam keadaan tersebut, catat frekuensi,
panjang benang, massa beban, dan jumlah simpul yang terjadi.
3. Atur frekuensi sehingga diperoleh jumlah simpul yang berbeda. Catat
frekuensi dan jumlah simpul yang terjadi.
4. Ulangi langkah 3 hingga diperoleh 5 data yang berbeda dengan
mengubah frekuensi
v=
Keterangan :
v laju gelombang transversal pada dawai (m/s)
F = tegangan dawai (N)
µ = massa tiap satu satuan panjang dawai (kg/m)
b. hubungan kerapatan massa linier dengan panjang gelombang
v=
Keterangan :
v laju gelombang transversal pada dawai (m/s)
F = tegangan dawai (N)
µ = massa tiap satu satuan panjang dawai (kg/m)
c. hubungan frekuensi dengan panjang gelombang
f=
7
v=
Keterangan :
f = Frekuensi (Hz)
v = laju gelombang transversal pada dawai (m/s)
Keterangan :
Keterangan :
Keterangan :
8
∆vn =
Keterangan :
∆vn =
Keterangan :
∆vn =
Keterangan :
Keterangan :
9
Keterangan :
Keterangan :
Keterangan :
Keterangan :
Keterangan :
10
c. hubungan frekuensi dengan panjang gelombang
3.
4.
5.
2.
3.
4.
5.
11
2.
3.
4.
5.
J. DAFTAR PUSTAKA
2008. Gelombang Berdiri. Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan
Fisika FPMIPA UPI.
2007. Gelombang Berdiri. Praktikum Fisika dasar I, Laboratorium Fisika Dasar
Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.
Web virtual ophysic dari link https://ophysics.com/w8.html
12