Anda di halaman 1dari 7

Nama : Dwi Ermawan Septiamini

NIM : 04011281823132
Kelas : Gamma 2018
Learning Issues
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap:
Hb 8,8 g/dL; Eritrosit 4.000.000/uL; Trombosit: 350.000/mm3; Leukosit: 8.300/mm3; Ht: 25,5%
MCV: 74 fl MCH: 24 pg MCHC: 30 pg
Serum iron: 10 μg/dL Ferritin: 12 μg/dL TIBC: 550 μg/dL
Hb Eletroforesis : HbF : <1%, HbA : 97%, HbA2 : 2%
Triple Eliminasi : VDRL-TPHA non-reaktif HBsAg non-reaktif Anti-HIV non-reaktif
Urinalisa : normal Feces rutin : normal
USG : Hamil 28 minggu, JTH presentasi kepala, tidak terdapat hipoperfusi/anemia janin

a. Bagaimana interpretasi pada pemeriksaan penunjang pada kasus?


1. Pemeriksaan Darah Lengkap

Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Interpretasi


Abnormal
Hb 8,8 g/dL 11.40 – 15.00 g/dL
(Anemia)
4.00 – 5.70
Eritrosit 4 x 106/mm3 Normal
x 106/mm3
Leukosit 8.300/uL 4.73 – 10.89/uL Normal
Trombosit 350.000 /uL 150 – 400 x103/uL Normal
Abnormal
Hematokrit (Ht) 25,5 % 35 – 45 %
(Rendah)
Abnormal
MCV 74 fL 80 – 100 fL
(Mikrositik)
Abnormal
MCH 24 pg 27 – 31 pg
(Rendah)
Abnormal
MCHC 30 % 32 – 36 mg / dL
(Hipokrom)
Serum Iron 10 µg/dL 60-160 µg/dL Abnormal
(Rendah)
Abnormal
Ferritin 12 µg/dL 15-200 µg/dL
(Rendah)
TIBC 550 µg/dL 250-460 µg/dL Abnormal (Tinggi)

2. Pemeriksaan Hb Elektroforesis
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Interpretasi

HbF <1% ≤ 1% Normal


HbA 97% 95 – 98 % Normal
HbA2 2% ≤ 3,5% Normal

3. Pemeriksaan Lainnya

Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Interpretasi


VDRL –TPHA
non-reaktif Normal
= non-reaktif
Triple Eliminasi HBsAg
non-reaktif Normal
= non-reaktif
Anti-HIV
non-reaktif Normal
= non-reaktif
Urinalisa Normal Normal Normal
Feces rutin Normal Normal Normal
Hamil 28 minggu,
JTH presentasi
kepala, tidak
USG Normal Normal
terdapat
hipoperfusi/anemia

b. Bagaimana kesan dari pemeriksaan darah lengkap pada kasus?


Anemia defisiensi besi dengan gambaran mikrositik hipokrom

c. Bagaimana mekanisme abnormalitas pemeriksaan penunjang pada kasus?


1. Hb Rendah
Pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan
produksi eritropoietin sehingga volume plasma bertambah dan sel darah merah (eritrosit)
meningkat tetapi peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika
dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi
hemoglobin (hb) akibat hemodilusi.
Penurunan intake asupan gizi (Fe) + Peningkatan kebutuhan  Produksi dan
Penyimpanan Fe menurun  Penurunan Hemoglobin (anemia defisiensi fe)

2. Hematokrit Rendah
Peningkatan volume sel darah merah melebihi peningkatan volume sel darah
merah  hemodilusi dan anemia akiat kehamilan  penurunan hematokrit  penurunan
viskositas darah  mengurangi resitensi terhadap aliran darah

3. MCV Mikrositik, MCH Hipokrom, MCHC menurun


Terjadi defisiensi zat besi sebagai prekursor pembentukan heme di sitoplasma
menyebabkan mengecilnya ukuran sitoplasma dan berkurangnya warna merah pada
haemoglobin
Peningkatan volume plasma (40-45%) + penipisan Fe  Perubahan MCV
(Mikrositik), MCH dan MCHC (hipokrom)

4. Serum Iron Rendah


Penurunan intake asupan gizi (Fe) + Peningkatan kebutuhan (Janin, Plasenta,
Volume darah, Pertambahan jaringan, Potensi kehilangan darah intra-partum) 
Produksi dan Penyimpanan Fe menurun  rasio serum besi rendah terhadap kapasitas
pengikatan zat besi total (TIBC).
Kekurangan ini disebabkan karena kurang masuknya unsur zat besi dalam
makanan, gangguan reabsorbsi, dan penggunaan terlalu banyaknya zat besi. Selama
hamil volume darah meningkat 50 % dari 4 ke 6 L, volume plasma meningkat sedikit
menyebabkan penurunan konsentrasi Hb dan nilai hematokrit. Penurunan ini lebih kecil
pada ibu hamil yang mengkonsumsi zat besi. Kenaikan volume darah berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan perfusi dari uteroplasenta. Ketidakseimbangan antara kecepatan
penambahan plasma dan penambahan eritrosit ke dalam sirkulasi ibu biasanya memuncak
pada trimester kedua.

5. Ferritin Rendah
Penurunan intake asupan gizi (Fe) + Peningkatan kebutuhan  Produksi dan
Penyimpanan Fe menurun  Penipisan zat besi  sedikit erikat pada apoferritin
sehingga sedikit yang membentuk ferritin.

6. TIBC Tinggi
Penurunan intake asupan gizi (Fe) + Peningkatan kebutuhan  Produksi dan
Penyimpanan Fe menurun  rasio serum besi rendah terhadap kapasitas pengikatan zat
besi total  TIBC ↑.

d. Bagaimana perkiraan gambaran USG pada kasus?


Cara menghitung usia kehamilan dengan USG adalah dengan kombinasi parameter:
1. BPD: Biparietal Diameter. Yaitu ukuran diameter tulang pelipis kiri dan kanan
2. FL: Femur Lenght. Yaitu ukuran panjang tulang paha bayi
3. HC: Head Circumferensial. Yaitu panjang lingkaran luar kepala
4. AC: Abdominal Circumferencial. Yaitu ukuran lingkaran perut bayi
Perkembangan Janin 28 Minggu
Janin yang terus tumbuh dan berkembang di rahim Ibu merupakan salah satu pertanda bahwa
kehamilan berjalan dengan baik. Berikut ini adalah beberapa tolak ukur perkembangan janin 28
minggu yang perlu diketahui:

1. Bobot tubuh janin bertambah


Pada minggu ini, bayi di dalam rahim ibu sudah seukuran buah nanas atau terong yang besar.
Normalnya, berat badan janin 28 minggu sudah mencapai lebih dari 1 kg, dengan panjang badan
kurang lebih 37-38 cm.

2. Posisi kepala janin berubah


Perkembangan janin 28 minggu juga ditandai dengan adanya perubahan posisi kepala. Pada
minggu ini, posisi kepala bayi sudah berada di bagian bawah rahim dan menghadap jalan lahir.
Untuk memastikan posisinya, bisa dilakukan pemeriksan fisik dan penunjang berupa USG untuk
memantau letak dan kondisi janin.
Namun, tidak perlu khawatir bila dalam minggu ini posisi kepala bayi masih di atas
(letak sungsang), karena janin masih memiliki waktu sekitar 3 bulan lagi untuk mengubah
posisinya.

3. Otak janin berkembang pesat


Di usia kehamilan 28 minggu, ukuran kepala bayi akan terus bertambah seiring pertumbuhan
jaringan otak yang sangat pesat. Ada miliaran sel saraf baru yang terbentuk, sehingga ukuran
otak bayi meningkat tiga kali lipat di trimester ketiga kehamilan.
Tak hanya itu, fungsi indra penciuman, pendengaran, dan penglihatannya pun semakin
meningkat. Di minggu ke-28 ini, janin sudah mampu mengedipkan mata dan bulu matanya pun
sudah mulai tumbuh.
4. Paru-paru sudah mulai berfungsi
Sebelum memasuki kehamilan trimester ketiga, janin masih bernapas dengan bantuan ibunya
melalui tali pusat dan plasenta.
Memasuki usia 28 minggu, paru-paru janin sudah terbentuk dengan cukup baik, sehingga janin
mulai belajar bernapas menggunakan paru-parunya sendiri. Dalam tahap ini, bayi kemungkinan
dapat bertahan hidup meskipun terlahir prematur, akan tetapi kondisinya masih cukup lemah
untuk bisa bertahan di luar rahim.

5. Organ lain semakin berkembang


Memasuki trimester ketiga, lapisan lemak di tubuh janin juga semakin bertambah. Hal ini
membuat keriput di kulitnya berkurang dan kulit janin semakin halus.
Pertumbuhan rambut janin juga masih terus berlangsung, rambutnya semakin banyak dan lebih
panjang dari sebelumnya. Tulang-tulangnya pun sudah semakin terbentuk, meski masih lunak
dan baru akan benar-benar mengeras setelah lahir nantinya.

DAFTAR PUSTAKA
American Pregnancy Association (2019). Pregnancy Week 28.
Cunningham F.G., 2012. Obstetri Williams. Cetakan 23, EGC, Jakarta.
Holland, K. Healthline (2017). 28 Weeks Pregnant: Symptoms, Tips, and More.
National Health Service UK (2019). Week-by-week Guide to Pregnancy. Week 28 – Your Third
Trimester.
Soma-Pillay, et al. (2016). Physiological Changes in Pregnancy. Cardiovascular Journal of
Africa. 27(2), pp. 89-94.

Anda mungkin juga menyukai