Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH HUKUM PEMERINTAHAN DESA(R01)

“PEMERINTAHAN DESA MENURUT PERATURAN PERUNDANGAN”

Oleh:

Muhammad Dizky Irawan 183112330050198

Kelas:

R01

Dosen:

Hamrin SH.,MH.,M.Si.(Han).

UNIVERSITAS NASIONAL

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

JAKARTA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Tuhan yang maha Esa atas segala rahmat-nya sehingga

makalah ini dapat tersusun hingga selesai.Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih

atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi

maupun pikirannya.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini yang mana bertujuan untuk

memahami tentang pemerintahan Desa.Oleh karena itu saya sebagai agen perubahan dalam

masyrakat agar memahami bagaimana kebudayaan mampu menciptakan hukum dalam

kehidupan masyarakat maka harus dilakukan suatu kajian yang bersifat ilmiah.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya,Saya yakin masih banyak


kekurangan dalam makalah ini,Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini

Jakarta,11 November 2020

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................... 1

Daftar Isi............................................................................................................................... 2

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................................................. 3

B. Rumusan Masalah............................................................................................................. 5

C.Tujuan Penulisan................................................................................................................ 5

D. Manfaat Penulisan............................................................................................................. 5

BAB II : PEMBAHASAN

Dasar Hukum Pemerintahan Desa......................................................................................... 6

Tugas,Fungsi dan wewenang pemerintah desa...................................................................... 8

Struktur Pemerintahan Desa..................................................................................................12

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................................................... 13

B. Saran.................................................................................................................................. 13

Daftar Pustaka..................................................................................................................... 14

2
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia yang membagi daerah Indonesia atas

daerah-daerah besar dan daerah kecil, dengan bentuk dan susunan tingkatan pemerintahan

terendah adalah Desa atau kelurahan.Dalam konteks ini, Pemerintahan Desa adalah

penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem

pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Desa merupakan satu kesatuan masyarakat hukum, maka dalam kehidupan dibatasi oleh

sebuah peraturan yang harus ditaati, peraturan dibuat dengan tujuan agar dalam kehidupan

bermasyarakat tercipta suatu kehidupan yang harmonis, adil, aman dan makmur.

Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu

perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Desa1.Pemerintahan Desa adalah

kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintahan Desa dan Badan Permusyawaratan

Desa.

Desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal usul desa dan

kondisi sosial  budaya masyarakat setempat. Pembentukan desa dapat berupa penggabungan

beberapa desa, atau  bagian desa yang bersandingan, atau pemekaran dari satu desa menjadi dua

desa atau lebih, atau  pembentukan desa di luar desa yang telah ada. Desa dapat diubah atau

disesuaikan statusnya menjadi kelurahan berdasarkan prakarsa pemerintah desa bersama BPD

dengan memerhatikan saran dan pendapat masyarakat setempat. Desa yang berubah menjadi

1
Ni’matul Huda, Hukum Pemerintahan Desa, (Jakarta : Nusa Media, 2015), hal. 22

3
kelurahan, lurah dan perangkatnya diisi dari pegawai negeri sipil dan kekayaannya menjadi

kekayaan daerah dan dikelola oleh kelurahan yang bersangkutan untuk kepentingan masyarakat

setempat.

Sejak di tetapkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, maka

pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota dapat melakukan

penataan desa. Penataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 6 Tahun

2014 tentang Desa berdasarkan hasil evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan desa sesuai

dengan ketentuan peraturan Perundang-Undangan. Hal tersebut bertujuan untuk mewujudkan

efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa, mempercepat peningkatan kesejahteraan

masyarakat Desa, mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik, meningkatkan kualitas

tata kelola Pemerintahan Desa, dan meningkatkan daya saing Desa (Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2014 tentang Desa Pasal 7 Ayat 3).

Desa menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 1 mengartikan

Desa sebagai berikut : “Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,

selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat

setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui

dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal tersebut

menjelaskan bahwa Desa mempunyai wewenang untuk mengurus sendiri pemerintahannya. Dan

mementingkan masyarakat setempat yang berdasarkan prakasa masyarakat, hak asal usul dan hak

tradisional yang di akui dan di hormati”.

4
B.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan,dapat dirumuskan masalah-masalah

yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Apa dasar hukum pembentukan pemerintah Desa ?

2. Apa tugas pokok, fungsi dan hak kewenangan pemerintah Desa ?

3. Bagaimana struktur organisasi pemerintah Desa ?

C.TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1.Untuk memenuhi nilai tugas Hukum Pemerintahan desa

2. Untuk mengetahui tugas pokok, fungsi dan hak kewenangan pemerintah Desa.

3. Untuk mengetahui struktur organisasi pemerintah Desa.

D.MANFAAT PENULISAN

Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Menjadi sumber belajar serta menambah pengetahuan tentang pemerintahan desa

2.Dapat menjadi sumber informasi tentang sistem organisasi pemerintahan desa

5
BAB II

PEMBAHASAN

A.Dasar Hukum Pembentukan pemerintahan desa

Desa atau yang disebut dengan nama lain telah ada sebelum Negara Kesatuan Republik

Indonesia terbentuk. Sebagai bukti keberadaannya, Penjelasan Pasal 18 Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (sebelum perubahan) menyebutkan bahwa “Dalam

territori Negara Indonesia terdapat lebih kurang 250 “Zelfbesturende landschappen” dan

“Volksgemeenschappen”, seperti desa di Jawa dan Bali, Nagari di Minangkabau, dusun dan

marga di Palembang, dan sebagainya. Daerah-daerah itu mempunyai susunan Asli dan oleh

karenanya dapat dianggap sebagai daerah yang bersifat istimewa. Negara Republik Indonesia

menghormati kedudukan daerah-daerah istimewa tersebut dan segala peraturan negara yang

mengenai daerah-daerah itu akan mengingati hak-hak asal usul daerah tersebut”. Oleh sebab itu,

keberadaannya wajib tetap diakui dan diberikan jaminan keberlangsungan hidupnya dalam

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Keberagaman karakteristik dan jenis Desa, atau yang disebut dengan nama lain, tidak menjadi

penghalang bagi para pendiri bangsa (founding fathers) ini untuk menjatuhkan pilihannya pada

bentuk negara kesatuan2. Meskipun disadari bahwa dalam suatu negara kesatuan perlu terdapat

homogenitas, tetapi Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap memberikan pengakuan dan

jaminan terhadap keberadaan kesatuan masyarakat hukum dan kesatuan masyarakat hukum adat

beserta hak tradisionalnya.

Adapun dasar hukum desa sebagai berikut:

2
Diakses dari http://nandikaagung.blogspot.com/2015/04/pemerintahan-desa.html pada tanggal 11 November 2020

6
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 201 tentang Peraturan Pelaksanaan UU

Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 201 tentang Dana Desa Yang Bersumber

Dari APBN

4. Permendagri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan Desa

5. Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa

6. Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa

7. Permendagri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa

7
B.Tugas Pokok, Fungsi dan Hak Kewenangan Pemerintah Desa

Tugas kepala desa yang mengalami perubahan yang sebelumnya dalam pengaturan PP

No. 72/2005 pasal 14 ayat (1) dikatakan tugas kepala desa adalah penyelenggaraan urusan

pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Kepala desa disini hanya sebagai

penyelenggara atau pelaksana tugas yang diberikan oleh pemerintahan atasan. Hal ini berbeda

dengan UU No. 6/2014 pasal 26 ayat (1) yang mengatakan tugas kepala desa adalah

menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan desa, pembinaan

kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa. Dapat diintepretasikan bahwa kepala

desa diberi keleluasaan yang cukup dalam melaksanakan tugasnya dibanding pengaturan

sebelumnya yang hanya menempatkan kepala desa sebagai pelaksana saja.

Berikut tugas pokok, fungsi dan kewenangan pemerintah Desa menurut UU NO 6 Tahun 20143 :

1) Kepala Desa

 Menyelenggarakan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama

BPD

 Mengajukan rancangan peraturan Desa

 Menetapkan peraturan-peraturan yang telah mendapatkan persetujuan bersama BPD

 Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengnenai APB Desa untuk

dibahas dan ditetapkan bersama BPD

 Membina kehidupan masyarakat Desa

3
Indonesia,Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 ,pasal 26

8
2) Sekretaris Desa

Tugas Pokok : Membantu Kepala Desa dalam mempersiapkan dan melaksanakan

pengelolaan administrasi Desa, mempersiapkan bahan penyusunan laporan penyelenggaraan

Pemerintah Desa

Fungsi :

 Penyelenggara kegiatan administrasi dan mempersiapkan bahan untuk kelancaran tugas

Kepala Desa

 Melaksanakan tugas kepala desa dalam hal kepala desa berhalangan

 Melaksanakan tugas kepala desa apabila kepala desa diberhentikan sementara

 Penyiapan bantuan penyusunan Peraturan Desa

 Penyiapan bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

3) Kepala Urusan (KAUR) Umum

Tugas Pokok : Membantu Sekretaris Desa dalam melaksanakan administrasi umum, tata

usaha dan kearsipan, pengelolaan inventaris kekayaan desa, serta mempersiapkan bahan rapat

dan laporan.

Fungsi :

 Pelaksanaan, pengendalian dan pengelolaan surat masuk dan surat keluar serta

pengendalian tata kearsipan

 Pelaksanaan pencatatan inventarisasi kekayaan Desa

 Pelaksanaan pengelolaan administrasi umum

 Pelaksanaan penyediaan, penyimpanan dan pendistribusian alat tulis kantor serta

pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor

9
4) KAUR Keuangan

Tugas Pokok : Membantu Sekretaris Desa dalam melaksanakan pengelolaan sumber

pendapatan Desa, pengelolaan administrasi keuangan Desa dan mempersiapkan bahan

penyusunan APB Desa.

Fungsi :

 Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan Desa

 Persiapan bahan penyusunan APB Desa; dan

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa.

5) KAUR Pemerintahan

Tugas Pokok : Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan administrasi

kependudukan, administrasi pertanahan, pembinaan, ketentraman dan ketertiban masyarakat

Desa, mempersiapkan bahan perumusan kebijakan penataan, Kebijakan dalam Penyusunan

produk hukum Desa.

Fungsi :

 Pelaksanaan kegiatan administrasi kependudukan

 Persiapan bahan-bahan penyusunan rancangan peraturan Desa dan keputusan Kepala

Desa

 Pelaksanaan kegiatan administrasi pertanahan

 Pelaksanaan Kegiatan pencatatan monografi Desa

 Persiapan bantuan dan melaksanakan kegiatan penataan kelembagaan masyarakat untuk

kelancaran penyelenggaraan pemerintahan Desa

10
6) KAUR Ekonomi Pembangunan
Tugas Pokok : Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis pengembangan ekonomi masyarakat dan potensi desa, pengelolaan
administrasi pembangunan, pengelolaan pelayanan masyarakat serta penyiapan bahan usulan
kegiatan dan pelaksanaan tugas pembantuan.

Fungsi :

 Penyiapan bantuan-bantuan analisa & kajian perkembangan ekonomi masyarakat


 Pelaksanaan kegiaatan administrasi pembangunan
 Pengelolaan tugas pembantuan; dan
 Pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

7) KAUR KESRA (Kesejahteraan Rakyat)


Tugas Pokok : Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis Penyusunan Program Keagamaan serta melaksanakan Program
pemberdayaan masyarakat dan sosial kemasyarakatan.

Fungsi :

 Penyiapan bahan untuk pelaksanaan program kegiatan keagamaan


 Penyiapan dan pelaksanaan program perkembangan kehidupan beragama
 Penyiapan bahan dan pelaksanaan program, pemberdayaan masyarakat dan sosial
kemasyarakatan; dan
 Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Desa.

8) Kepala Dusun (KADUS)


Tugas :

 Membantu pelaksanaan tugas kepala desa dalam wilayah kerjanya


 Melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan swadaya dan gotong royong
masyarakat
 Melakukan kegiatan penerangan tentang program pemerintah kepada masyarakat
 Membantu kepala desa dalam pembinaan dan mengkoordinasikan kegiatan RW (Rukun
Wilayah) dan RT (Rukun Tetangga) diwilayah kerjanya
 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa.

11
Fungsi :

 Melakukan koordinasi terhadap jalannya pemerintah desa, pelaksanaan pembangunan


dan pembinaan masyarakat diwilayah dusun
 Melakukan tugas dibidang pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan yang menjadi
tanggung jawabnya
 Melakukan usaha dalam rangka meningkatkan partisipasi dan swadaya gotong royong
masyarakat dan melakukan pembinaan perekonomian
9) BPD (Badan Perwakilan Desa) 
Fungsi :

menetapkan peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat.

Tugas :

 Membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa


 Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan peraturan kepala
desa
 Mengusulkan, pengangkatan dan pemberhentian kepala desa
C.Struktur Organisasi Pemerintah Desa4

4
Diakses dari http://desa-sukamekar.blogspot.com/2014/07/struktur-organisasi-desa.html pada tanggal 11
November 2020

12
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
sistem Pemerintahan Desa, yaitu suatu kesatuan pemerintahan yang terdapat dalam

Pemerintahan  Daerah Kabupaten/Kota  yang memiliki  kewenangan  untuk  mengatur  dan

mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat, sesuai

perturan perundang-undangan yang berlaku dengan tujuan perlindungan dan kesejahteraan

masyarakat melalui pembuatan dan pelaksanaan berbagai keputusan.

Adapun yang menjadi dasar pemebentukan desa yaitu Undang-Undang Nomor 6 tahun

2014 Tentang desa dan setiap perangkat desa memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing

mengenai desanya seperti Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Urusan (KAUR) Umum, KAUR

Keuangan, KAUR Pemerintahan, KAUR Ekonomi Pembangunan, KAUR KESRA

(Kesejahteraan Rakyat), Kepala Dusun (KADUS), BPD (Badan Perwakilan Desa) 

SARAN

Sebagai pemegang kekuasaan dalam perangkat desa sebaiknya dalam menjalankan tugas

dan fungsinya harus memgang teguh rasa tanggung jawab agar selalu melayani masyarakat desa

dan tidak boleh menyimpang dalam bersikap dan berperilaku karena pejabat merupakan tugas

yang mulia sebagai pendukung pelkasanaan tugas dari pemerintahan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

http://desa-sukamekar.blogspot.com/2014/07/struktur-organisasi-desa.htmL

http://nandikaagung.blogspot.com/2015/04/pemerintahan-desa.html

Huda Ni’matul, 2015,Hukum Pemerintahan Desa, Jakarta : Nusa Media.

Jusmaliani, dkk. 2006, Masyarakat Indonesia,Jakarta : LIPI.

Supriady, Deddy. 2001, Otonomi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah,Jakarta : Gramedia


Pustaka Utama.

14

Anda mungkin juga menyukai