Anda di halaman 1dari 31

BUKU

P E D OM AN
P.M.R.
PALANG MERAH REMAJA

PALAIMGMERAH IIMDOIMSIA
D K I J A K A R T A RAYA
T A H U N 1979
PENDAHULUAN

L U m u m.
a. Palang Merah Remaja adalah suatu bagian dari Palang Merah Indonesia,
di mana anggota-anggotanya.
1). dididik menjadi insan yang berguna bagi sesama uinmat manusia.
2). membantu tenaga/anggota melaksanakan tugas kepalang merahan
dan
3) . diharapkan kelak menjadi tenaga Palang Merah Indonesia yang
baik.
b. Bagi para remaja Indonesia yang tergabung dalam Palang Merah Remaja,
sistim pendidikan mereka disesuaikan dengan situasi dan kondisi setem-
pat sejalan dengan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Palang Merah Indonesia serta Pedoman ini dan diharap­
kan mereka kelak menjadi seorang Pancasilais yang :
— Menyadari bahwa sesungguhnya ummat manusia sebagai ciptaan Tu-
han Yang Maha Esa sejak dilahirkan ke dunia pada hakekatnya mem-
punyai derajat dan hak-hak yang sama.
— Menyadari sepenuhnya bahwa Palang Merah Remaja kelak akan men­
jadi pewaris cita-cita perikemanusiaan yang luhur dan murni yang di-
landasi rasa takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
— Patuh kepada orang tua
— Gemar dan tekun belajar
— Hidup ramah tamah dan bersahabat baik secara nasional maupun
intemasional.
— Didalam melaksanakan tugasnya tidak mengenal pamrih atau imbal-
an jasa, tapi semata-mata didorong oleh budi pekerti kemanusiaan
yang luhur.
c. Usaha-usaha Palang Merah Remaja tidak terbatas bagi anggota-anggota­
nya, akan tetapi dapat juga diikuti oleh organisasi-organisasi lainnya,
karena sifat kenetralannya didalam segala usahanya itu menjadi jamin-
an untuk tidak melakukan persaingan dengan organisasi-organisasi lain
diluar Palang Merah Remaja.
Menjadi kewajiban Palang Merah Remaja untuk senantiasa bekerja sama
dengan semua golongan dalam menghadapi tugas-tugas kemanusiaan.
d. Walaupun keanggotaan Palang Merah Remaja terbuka bagi setiap rema­
ja, namun sejak semula dan menurut sejarahnya justru Palang Merah Re­
maja ini dimulai dan diadakan dilingkungan sekolah-sekolah, karena Pa­
lang Merah Remaja dapat dipandang sebagai bantuan besar untuk me-

1
lakukan tugas-tugas kepalang-merahan baik diluar maupun di masing-
masing sekolah. Disamping itu sekolah-sekolah ini merupakan sumber
daya yang tidak akan pernah putus.
e. Para Guru sebagai tenaga-tenaga ahli dibidang pendidikan sudah sewa*
jarnya mendapatkan kedudukan terhormat sebagai pembina Palang Me-
rah Remaja yang akan membimbing mereka kelak menjadi insan beT-
guna dan memberikan kesibukan-kesibukan kepada anak-anak didiknya
dalam waktu senggang dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat yang
sekaligus dapat mengurangi meningkatnya kenakalan remaja.

2. Maksud dan tujuan.


a. Buku Pedoman Palang Merah Remaja ini bermaksud meletakkan dasar-
dasar dan pengertian tentang Palang Merah Remaja.
b. Buku Pedoman Palang Merah Remaja ini bertujuan untuk dipakai seba­
gai pedoman penyelenggaraan kegiatan-kegiatan Palang Merah Remaja.

3. Ruang lingkup.
a. Meliputi komponen-komponen Palang Merah Indonesia dan Palang Me­
rah Remaja berikut organisasi dan interaksinya sebagai satu kesatuan de­
ngan menggunakan dasar-dasar formil dan dasar berfikir sistimatis
dan logis
b. Untuk mencapai keluaran (output) yang optimal dalam melaksanakan
tugas pekerjaan.
c. Palang Merah Remaja sebagai wadah untuk membangkitkan motivasi
kepalang-merahan yang mantap sejak remaja.

4. Pengertian-pengertian.
Pengertian istilah yang dipakai didalam Buku Pedoman ini adalah seba-
gaimana yang tercantum dalam lampiran naskah ini.

5. Sistimatik.
a. Pendahuluan
B. Palang Merah Remaja
c. Organisasi
d. Keanggotaan Palang Merah Remaja
e. Kegiatan Palang Merah Remaja
f. Pendidikan dan Latihan
g. Pakaian seragam dan tanda pengenal Palang Merah Remaja.

2
BAB I
PALANG MERAH REMAJA

6. Hubungan Palang Merah dengan Palang Merah Remaja.


a. Dalam perang dunia pertama, negara-negara yang terhindar dari akibat
buruk peperangan ini berusaha sekuat tenaga turut membantu meringan-
kan penderitaan sesama ummat manusia yang menjadi korban perang
tersebut, dan demikian pula organisasi Palang Merah diseluruh dunia
turut mengambil bagian.

b. Palang Merah Australia tidak hanya mengerahkan seluruh anggota-ang-


gotanya yang telah dewasa saja, tetapi juga mengerahkan anak-anak se-
kolah supaya turut membantu sesuai dengan kemampuannya. Kepada
mereka diberikan tugas ringan, seperti mengumpulkan pakaian-pakaian
bekas, majalah-majalah bekas dari para dermawan, menggulung pemba-
lut dan sebagainya.
Anak-anak sekolah ini dihimpun dalam sebuah organisasi yang dinama-
kan ’’Palang Merah Remaja” .
Prakarsa yang baik dan bermanfaat ini kemudian diikuti oleh negara-
negara lain.

c. Setelah peperangan berakhir, Perhimpunan Palang Merah menyadari


bahwa banyak pekerjaan-pekerjaan kepalang-merahan yang dapat diia-
kukan oleh Palang Merah Remaja tidak hanya terbatas diwaktu perang
saja.
Didalam sidang pertama Liga Perhimpunan-perhimpunan Palang Merah
Nasional tahun 1919, diputuskan bahwa gerakan Palang Merah Remaja
manjadi suatu bagian dari Perhimpunan Palang Merah. Setelah itu ter-
jadi perkembangan baru didalam organisasi serta maksud dan tujuan
Palang Merah Remaja.

7. Hubungan Palang Merah Indonesia dan Palang Merah Remaja.


Sebagai pelaksanaan dari pada keputusan Liga Perhimpunan-perhimpun­
an Palang Merah Nasional tersebut, maka pada bulan Maret 1950, Pa­
lang Merah Indonesia membentuk Palang Merah Remaja dan mencan-
tumkan segala sesuatu mengenai landasan hukumnya dalam Anggaran
Dasar dan Rumah Tangga Palang Merah Indonesia.

3
BAB n
O RG A N I S A S I

8. Biro Palang Merah Remaja di Liga


Didalam struktur organisasi Sekretariat Liga Perhimpunan-perhimpunan
Palang Merah Nasional, masalah Palang Merah Remaja ditangani oleh Biro
Palang Merah Remaja yang berkewajiban antara lain :
a. Memberikan nasehat-nasehat teknis kepada Perhimpunan Palang Merah
Nasional, mengenai organisasi dan perkembangan Palang Merah Remaja.
b. Membantu pelaksanaan pertukaran album.
c. Mengeluarkan karangan-karangan yang bersifat penerangan.
d. Jika perlu dan atas permintaan, mengirim wakil-wakilnya ke negara-
negara lain, mempelajari susunan dan usaha-usaha Palang Merah Re­
maja serta memberi nasehat untuk perbaikannya.
e. Mengusahakan ’’kunjungan belajar” ke Liga bagi Wakil Pimpinan Pa­
lang Merah Remaja.
f. Memberikan bantuan dalam usaha mengadakan perkemahan internasio-
nal dan konperensi regional.
g. Mengadakan perlombaan-perlombaan internasional.
h. Mengadakan hubungan dengan organisasi-organisasi internasional, Pe-
merintah maupun Swasta yang bergerak dibidang Kesehatan, Pendidik-
an dan Kesejahteraan Anak.

9. Dinas Tenaga di Markas Besar Palang Merah Indonesia.


Didalam struktur organisasi Markas Besar Palang Merah Indonesia, masalah
Palang Merah Remaja ini dikelola oleh Dinas Tenaga pada Direktorat III,
yang berkewajiban antara lain :
a. Memberikan nasehat teknis pada Cabang-cabang Palang Merah Indone­
sia mengenai organisasi dan perkembangan Palang Merah Remaja.
b. Mengumpulkan bahan-bahan pertukaran album dan mengirimkan ke
Liga atau Perhimpunan-perhimpunan Palang Merah negara lain.
c. Memberikan bimbingan, pembinaan dan pengarahan.
d. Menyelenggarakan majalah Palang Merah Remaja dan menyalurkan ma-
jalah atau buletin Palang Merah Remaja dari Liga/Sister Societies.
e. Melakukan peninjauan/perjalanan dinas ke Cabang-cabang Palang Merah
Remaja serta memberikan nasehat-nasehat untuk perbaikannya.

4
f. Menyediakan buku Pedoman Kepalang MeraHan untuk keperluan pendi-
dikan.
g. Mengatur pembuatan lencana-lencana Palang Merah Remaja.
h. Melakukan pendaftaran dan ujian saringan terhadap utusan-utusan yang
akan mewakili Palang Merah Indonesia dalam kegiatan internasional
Palang Merah Remaja, atas permintaan Liga atau langsung dari Perhim-
punan-perhimpunan Palang Merah Nasional.
i. Melakukan pendaftaran dan seleksi terhadap utusan-utusan yang akan
mewakili Palang Merah Indonesia dalam rangka kunjungan belajar ke
Liga.
j. Mengadakan hubungan kerja sama dengan organisasi-organisasi nasional
Pemerintah maupun Swasta yang bergerak dibidang Pendidikan, Kepra-
mukaan, Sosial, Pencegahan penyalahgunaan narkotika dan kenakalan
remaja, kesehatan dan lain-lain.
k. Menyelenggarakan statistik Palang Merah Remaja.

10. Palang Merah Remaja di Daerah.


Pengurus Daerah Palang Merah Indonesia dalam masalah Palang Merah Re­
maja ini melalui Sekretariat Daerahnya yang dibantu oleh Kepala Seksi
Pendidikan dan Tenaga pada Markas Daerah, bertindak selaku Koordina-
tor Cabang-cabang dalam wilayah kerjanya dan melakukan bimbingan,
pembinaan dan pengarahan dalam peningkatan mutu organisasi dan pe-
ngembangan Palang Merah Remaja.

11. Palang Merah Remaja di Cabang.


a. Pengurus Cabang Palang Merah Indonesia secara operasionil berkewajib-
an dan bertanggung jawab penuh atas pengelolaan organisasi Palang Me­
an dan bertanggung jawab penuh atas pengelolaan organisasi Palang Me­
rah Remaja di daerahnya dan bertindak selaku pimpinan tertinggi di Ca­
bang yang bersangkutan.
b. Sesuai dengan struktur organisasi Markas Besar Palang Merah Remaja
di Cabang pun merupakan bagian dari pada usaha Cabang.
Dana yang diperlukan bagi Palang Merah Remaja, diserahkan kepada
kebijaksanaan Cabang. Namun demikian mengingat arti dan tujuan Pa­
lang Merah Remaja dalam rangka penyebarluasan cita-cita Palang Merah,
adalah kewajiban dari tiap-tiap Cabang untuk mengusahakan terbentuk-
nya dan terbinanya Palang Merah Remaja dalam daerahnya masing-
masing sesuai dengan kemampuan dan potensi yang ada pada Cabang.
c. Cabang hendaknya mempunyai tenaga khusus yang mengelola Palang

5
Merah Remaja kedalam maupun keluar. Tenaga khusus ini menjadi
penghubung antar sekolah dan Cabang.
Sungguhpun pada permulaan dijelaskan, bahwa Palang Merah Remaja
c. Cabang hendaknya mempunyai tenaga khusus yang mengelola Palang
Merah Remaja kedalam maupun keluar. Tenaga khusus ini menjadi
penghubung antar sekolah dan Cabang.
Sungguhpun pada permulaan dijelaskan, bahwa Palang Merah Remaja
dilakukan dalam lingkungan sekolah, namun dapat pula Cabang me-
lakukan atau mempunyai regu Palang Merah Remaja diluar lingkungan
sekolah, yaitu di Cabang sendiri, umpamanya di sore hari. Hal ini sesuai
dengan azas bahwa Palang Merah adalah terbuka bagi semua orang, se-
hingga dengan jalan ini anak-anak yang tidak bersekolah dapat pula ter-
jun dalam dunia Palang Merah Remaja. Jika demikian halnya, maka
Palang Merah Remaja ini memerlukan perhatian khusus. Selanjutnya
untuk dapat melancarkan kegiatannya, Cabang minta beberapa tokoh
dari kelangan perguruan dan organisasi kepemudaan untuk duduk da­
lam suatu Panitia Penasehat yang dapat memberikan nasehat-nasehat
kepada Cabang, bagaimana caranya untuk. mensukseskan cita-cita Pa­
lang Merah Remaja.

12. Pengorganisasian Palang Merah Remaja.


Organisasi Palang Merah Remaja dibedakan menurut status anggotanya.
a. Organisasi Palang Merah Remaja didalam lingkungan sekolah.
1). Pengurus Cabang/Kepala Seksi Palang Merah Remaja mengadakan
O) kerjasama antara Cabang dan Sekolah-sekolah melalui Kepala
Sekolah/Guru diwilayah Cabang yang bersangkutan dengan tuju-
an untuk memberikan serta mengembangkan Pendidikan kepalang
merahan.
2). Pembentukan Palang Merah Remaja dimulai dengan pilot proyek
dan perluasannya dilakukan menurut keadaan dan kebutuhari.
Kepala Sekolah atau Guru yang ditunjuk untuk mengawasi su-
paya berhubungan dengan Cabang Palang Merah Indonesia setem-
pat dalam pembentukan regu-regu Palang Merah Remaja dan pem-
binaannya serta latihan para Guru/Pembina.
3) . Susunan Pengurus Palang Merah Remaja di sekolah adalah sebagai
berikut :
— Pembina Palang Merah Remaja : Seorang Guru atau lebih.
- Pemimpin Harian yang terdiri dari murid-murid ybs. :

6
* Seorang Ketua
* Seorang Sekretaris
* Seorang Bendahara
* Seksi-seksi
-- Hiburan
-- Kesehatan
-- Keuangan
- Dapur Umum
- Persahabatan Nasional/Internasional.
4). Kelompok-kelompok Palang Merah Remaja di sekolah.
a) . Palang Merah Remaja di sekolah disebut Palang Merah
Remaja kelompok, misalnya kelompok SD I, SD II dan
seterusnya. Kelompok SLTP I, SLTP II, kelompok SLTA I,
SLTA II dan seterusnya. Pembagian dapat diatur menurut
waktu sekolah dan disebut kelompok SD Pagi, SD Siang
dan seterusnya.
b) . Hubungan Palang Merah Remaja dengan organisasi-organi-
sasi yang ada dalam sekolah atau organisasi lainnya.
Bilamana di sekolah sudah ada sesuatu organisasi dari pada
murid-murid, maka apabila Palang Merah Remaja ini akan
diselenggarakan pula di sekolah tersebut, hendaknya Palang
Merah Remaja tidak merupakan atau dijadikan saingan ter-
hadap organisasi yang telah ada.
b. Kewajiban para pembina.
Kewajiban utama dari para pembina Palang Merah Remaja ini ialah :
- menjelaskan maksud dan tujuan Palang Merah Remaja kepada teman-
teman sejawat.
- Menuntun anggota-anggota Palang Merah Remaja supaya acara ke-
giatan Palang Merah Remaja dapat berjalan lancar.
- Memberikan nasehat kepada guru-guru lainnya, bagaimana menya-
lurkan kegiatan Palang Merah Remaja kedalam acara-acara yang ada
di sekolah; untuk itu perlu mempelajari dengan seksama kemung-
kinan-kemungkinan yang ada.
Kepada Guru diserahkan untuk memilih usaha apa yang dapat mereka
sesuaikan dengan mata pelajaran yang mereka berikan. Dari para pem­
bina Palang Merah Remaja inilah tergantung kemajuan dan perkem-
bangan Palang Merah Remaja dalam sekolahnya masing-masing. Guru
menjadi penuntun/penasehat Palang Merah Remaja di sekolah, dan
gerakan Palang Merah Remaja itu sendiri diselenggarakan oleh anggo-

7
ta-anggora Palang Merah Remaja, supaya mereka ada rasa tanggung
jawab dan sekaligus mendorong mereka k'e arah kepemimpinan.
c. Organisasi Palang Merah Remaja diluar lingkungan sekolah.
1) . Kelompok Palang Merah Remaja ini terdiri dari remaja-remaja
yang tidak tergabung pada kelompok Palang Merah Remaja di
sekolah.
2) . Anggota-anggota Palang Merah Remaja ini ada dibawah asuhan
langsung Kepala Seksi Palang Merah Remaja atau pembina-pem-
bina Palang Merah Remaja di Cabang Palang Merah Indonesia.
3) . Pembagian kelompok-kelompok/regu-regu Palang Merah Remaja
di Cabang dapat diatur menurut daerah tempat tinggal anggota-
anggotanya, dan apabila didalam suatu daerah jumlah anggota
Palang Merah Remaja ini melebihi 300 orang, pengelompokannya
dapat diatur menurut lingkungan wilayahnya yang lebih kecil
misalnya RW atau RT.
4 ). Kelompok-kelompok ini dibagi lagi dalam regu-regu sesuai dengan
tingkat pendidikannya, misalnya regu SD, SLTP dan SLTA.
5). Susunan Pengurus Harian Palang Merah Remaja terdiri dari :
* Seorang Ketua
* Seorang Wakil Ketua
* Seorang Sekretaris
* Seorang Bendahara
* Beberapa orang Pimpinan Seksi-seksi :
- Seksi hiburan
-- Seksi kesehatan
-- Seksi dapur umum
- Seksi persahabatan nasional/internasional.
6) . Kelompok-kelompok dipimpin oleh seorang Pimpinan dan seorang
Wakil Pimpinan Kelompok.
7) . Masing-masing regu mempunyai seorang Pimpinan regu dan Wakil-
nya.

B A B III
KEANGGOTAAN PALANG MERAH REMAJA

13. Syarat-syarat penerimaan anggota :


a. Warga negara Republik Indonesia

8
b . Berusia antara 7 tahun sampai dengan 18 tahun
c. Dapat membaca dan menulis
d . Atas dasar kemauan sendiri, tanpa paksaan atau tekanan-tekanan dari
pihak manapun juga.
e . Mendapat persetujuan orang tua/wali.
f. Sebelum menjadi anggota penuh, bersedia mengikuti pendidikan/latihan
dasar kepalang merahan.
g. Setelah dilantik menjadi anggota penuh, bersedia melaksanakan tugas-
tugas kepalang merahan selaku anggota Palang Merah Remaja secara
sukarela.
h. Permintaan menjadi anggota disampaikan kepada Sekretaris Cabang
Palang Merah Indonesia setempat.

14. Keanggotaan Palang Merah Remaja berakhir karena :


a. Minta berhenti.
b . Meninggal dunia.
c. Diberhentikan karena melakukan perbuatan yang jelas-jelas merugikan
nama dan kedudukan Palang Merah Remaja khususnya dan Palang Me­
rah Indonesia pada umumnya.

15. Tugas kewajiban :


a. Berbakti kepada masyarakat.
b. Mempertinggi ketrampilan dan memelihara kebersihan dan kesehatan.
c. Mempererat persahabatan nasional dan internasional.

B A B IV
KEGIATAN-KEGIATAN PALANG MERAH REMAJA.

16.Sifat, sasaran dan pelaksanaan kegiatan Palang Merah Remaja.


a. Kegiatan yang dijalankan oleh setiap Palang Merah Remaja harus ber-
sifat mendidik dan menjurus kearah pengembangan mental spirituil
yang kelak kemudian dapat diharapkan menjadi generasi penerusyang
mewarisi sifat-sifat luhur dan mulia.
b. Sasaran utama bidang kegiatan Palang Merah Remaja ini adalah ling-
kungan sekolah, dimana Guru sebagai ahli dibidang pendidlkan meme-
gang peranan utama dalam menanamkan pengertian kepalang merah­
an.

9
17.Prinsip kegiatan.
Kegiatan berkisar kepada prinsip, yaitu : berbakti kepada masyarakat,
mempertinggi ketrampilan dan memelihara kebersihan dan kesehatan
serta mempererat tali persaudaraan/persahabatan nasional dan internasio-
nal.
a. Pengabdian terhadap masyarakat :
1). Dimulai didalam llngkungan rumah tangga sendiri misalnya mem-
bantu meringankan pekerjaan orang tua dan sebagainya.
2) . Dilingkungan sekolah berupa menjaga kebersihan sekolahnya, me-
nolong teman-teman yang sakit atau menjenguk si sakit.
3) . Sebagai kegiatan keluar Palang Merah Remaja mengajak anak-anak
untuk melihat sendiri penderitaan yang sedang dialami oleh anak-
anak lain dan atas dasar pengalaman ini mereka menyelenggara-
kan berbagai kegiatan yang ditujukan untuk membantu meringan­
kan penderitaan dan menghibur mereka.
4) . Kegiatan-kegiatan serupa dapat dilakukan pula pada hari-hari
libur sekolah atau hari Minggu, mengadakan anjangsana ke Panti-
panti Asuhan Yatim Piatu, rumah-rumah penampungan orang tua/
jompo dan lain-lain.
5) . Acara-acara ini seyogyanya diselenggarakan atas prakarsa anak-anak
itu sendiri, agar kreatifitas dan kemampuan dalam pengabdiannya
kepada masyarakat berkembang sesuai dengan bakatnya masing-
masing.
b. Kebersihan, kesehatan dan gizi.
Palang Merah Remaja mengajarkan tentang hal kebersihan dan kesehat­
an pribadi, kemudian meningkat kepada kebersihan dan kesehatan
lingkungan, seperti misalnya memberantas berkeliarannya lalat-lalat,
membersihkan ruangan, halaman rumah atau sekolahnya masing ma-
sing dan peningkatan gizi.

c. Persahabatan Nasional dan Internasional.


1). Palang Merah Remaja mendidik anggautanya untuk dapat hidup
rukun dan damai. Untuk dapat mencapai cita-cita tersebut diper-
lukan pengertian yang dalam dan luas tentang adat istiadat dan
tingkah laku anak-anak di daerah-daerah di Indonesia dan negara
lain.
2) . Untuk mempererat dan memperoleh pengetahuan tersebut diatas

10
dan juga memupuk persaudaraan antara remaja, perlu diselengga-
rakan surat- menyurat atau pertukaran album dengan sesama
anggota Palang Merah Remaja baik didalam maupun diluar ne-
geri dibawah bimbingan para pembinanya.
Album-album tersebut hendaknya merupakan suatu buku pene-
rangan yang disusun oleh Remaja secara perorangan atau kelom-
pok yang berisi antara lain gambar-gambar/lukisan-lukisan yang
dibuat oleh Remaja itu sendiri, gambar-gambar mengenai kea-
daan dan kekayaan alam Indonesia, contoh-contoh perangko,
kerajinan tangan, herbarium dan lain-lain.
Surat-surat persahabatan berupa antara lain pertukaran penga-
laman dikalangan anggota Palang Merah Remaja itu, ceritera-
ceritera rakyat (dongeng) dan lain-lain.

B A B V.
PENDIDIKAN DAN LATIHAN

Penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan.


1SXegiatan pokok.
Pendidikan/Latihan yang diselenggarakan didalam lingkungan Palang
Merah Remaja baik bagi anggota-anggota yang terhimpun didalam sekolah
maupun diluar sekolah, merupakan kegiatan pokok yang bertujuan me­
mupuk jiwa dan semangat cinta-kasih terhadap sesama ummat manusia
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan falsafah ’’Pancasila dan azas,
tujuan serta usaha-usaha Palang Merah” .
Dalam praktek selalu berpangkal tolak kepada pelaksanaan ketiga prinsip
dasar kegiatan Palang Merah Remaja yaitu:
1). berbakti kepada masyarakat
2) . mempertinggi ketrampilan dalam memelihara kebersihan dan ke-
sehatan.
3) . mempererat persahabatan nasional dan internasional.

19.Waktu penyelenggaraan.
Pendidikan/Latihan anggota-anggota Palang Merah Remaja diselenggara­
kan dalam waktu senggang, liburan sekolah dan atau melalui mata pelajar-
an sekolah yang didalamnya dapat dikaitkan masalah-masalah kepalang
merahan.

11
Pelaksanaan pendidikan dan latihan ini khusus bagi anggota-anggota
Palang Merah Remaja di sekolah harus diatur sedemikian rupa sehingga
tidak mengganggu pendidikan mereka dan kegiatan-kegiatan diri pada
organisasi OSIS didalam sekolah.
Bagi anggota Palang Merah Remaja diluar lingkungan sekolah waktunya
disesuaikan dengan keadaan setempat serta harus merupakan pengisian
waktu luang dengan kesibukan yang bermanfaat, baik bagi maksud dan
tujuan kepalang merahan maupun bagi anggota-anggota itu sendiri dalam
kehidupan sehari-hari dan masa depannya.

20Pengetahuan dasar.
Sebagai pengetahuan dasar, kepada segenap anggota Palang Merah Remaja
diberikan pengetahuan mengenai kepalang merahan pada umumnya
dan Palang Merah Indonesia khususnya melalui buku-buku pelajaran ke­
palang merahan yang disediakan oleh Palang Merah Indonesia dan cera-
mah-ceramah atau pendidikan khusus yang diselenggarakan oleh Palang
Merah sendiri ditingkat Pusat, Daerah dan Cabang.

B A B VI.
PAKAIAN SERAGAM DAN TANDA PENGENAL P.M.R.

21. Pakaian seragam Palang Merah Remaja di sekolah


Dengan maksud untuk tidak memberatkan/membebani orang tua murid
yang sudah harus mengeluarkan banyak biaya untuk pakaian seragam
sekolah dan keperluan-keperluan lainnya, pakaian seragam Palang Merah
Remaja disesuaikan dengan pakaian-pakaian sekolah masing-masing dengan
mempergunakan tanda-tanda pengenal Palang Merah Remaja seperti len-
cana, pici dan badge.

22. Pakaian seragam Palang Merah Remaja di luar sekolah


Menyadari bahwa kemampuan para remaja/orang tua remaja di berbagai
daerah satu sama lain berbeda maka pakaian seragam bagi anggota Palang
Merah Remaja di luar sekolah disesuaikan dengan kemampuan anggota/
orang tua yang bersangkutan, dengan pengertian bahwa pemilihan seragam
ini tidak perlu ditentukan secara khusus. Seragam dapat saja didasarkan
atas warna dan bentuk pakaian yang rata-rata dimiliki atau disenangi
oleh para remaja sebagai pakaian mereka sehari-hari.

12
Pertimbangan tersebut tidak menjadikan rintangan bagi hasrat para remaja
untuk menjadi anggota Palang Merah Remaja.

23. Tanda pengenal Palang Merah Remaja.


a. Lencana : — dibuat dari logam
— bentuk dan ukurannya lihat gambar terlampir.
b. Badge - dibuat dari kain warna hijau tua (dicetak pada kain).
— bentuk dan ukuran lihat gambar terlampir.
c. Pici/baret : — dibuat dari kain atau wool.
— bentuk dan warna tidak ditentukan, asalkan seragam
dalam masing-masing kelompok.

24. Ketentuan tentang pemakaiannya


a. Lencana : — dipakai sewaktu-waktu sebagai tanda pengenal Palang
Merah Remaja.
— disematkan di tengah-tengah bagian depan pada pici.
atau baret.
b. Badge : — diletakkan pada lengan baju bagian sebelah kiri.
c. Pici/baret : — letaknya pada kepala harus nampak rapih, tidak
boleh miring atau mencuat ke belakang.
Tanda-tanda pengenal Palang Merah Remaja ini dipakai secara lengkap
apabila:
— sedang melakukan kegiatan-kegiatan kepalang merahan.
— sedang mengadakan kunjungan ke Rumah Sakit, Panti-panti Asuhan
dan lain-lain sebagai salah satu dari kegiatan Palang Merah Remaja.
— sedang melakukan upacara-upacara pada peristiwa penting.

73
Lampiran 1 A.

ORGANISASI P.M.R.
DI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH

14
Lampirar. I B.

0RGAN1SASI P.M.R.
DI DALAM LINGKUNGAN CABANG/DI LUAR SEKOLAH

15
Lampiran I C.

ORGANISASI P.M.R.
DI DALAM LINGKUNGAN CABANG/DI LUAR SEKOLAH

16
Lampiran II.

TATA LAKSANA PENDIDIKAN DAN LATIHAN


PALANG MERAH REMAJA

A. Anggota Palang Merah Remaja tingkat Sekolah Dasar


1. Palang Merah Internasional dan sejarahnya.
2. Azas Palang Merah.
3. Palang Merah Indonesia.
4. Arti, maksud dan tujuan Palang Merah Indonesia.
5. Kebersihan pribadi.
6. Kebersihan lingkungan.
7. Palang Merah Indonesia dan Pramuka.
8. Pengetahuan dasar Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P.P.P.K.).
Pendidikan dan Latihan ini diselenggarakan dan diatur oleh Guru Pembina
Palang Merah Remaja baik kurikulum dan jadwal waktunya.
Guru Pembina dapat menambah atau mengurangi bahan-bahan mata
pelajaran.

B. Anggota Palang Merah Remaja tingkat SLTP dan SLTA


1. Palang Merah Internasional dan sejarahnya.......................... 2 jam
2. Azas Palang Merah..................................................................... 1 jam
3. Prinsip-prinsip Konvensi Geneva.............................................. 2 jam
4. Palang Merah Indonesia:
a. Struktur Organisasi
b. Bulan D a n a .......................................................................... 2 jam
5. Arti, maksud dan tujuan Palang MerahIndonesia................. 1 jam
6. Kebersihan pribadi..................................................................... 1 jam
7. Kebersihan lingkungan............................................................. 1 jam
8. Azas-azas Kesehatan dan G iz i................................................. 1 jam
9. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P.P.P.K.).................. 12 jam
10. Perawatan Keluarga.................................................................. 10 jam
11. Perkemahan................................................................................ 1 jam
12. Dapur Um um ............................................................................. 1 jam
13. Bencana A la m .......................................................................... 1 jam
14. Transfusi Darah .......................................'................................ 1 jam

17
Lampiran III.

TANDA PENGENAL PALANG MERAH INDONESIA

Lampiran III 1,8 cm


Catatan: Gambar A
a —b = 1,3 cm
c —d = 1,8 cm
Tinggi = 2,0 cm
Putih
Catatan: Gambar B
Latar= 7 x 8 cm
a - b = 3cm
c —d = 5cm
Tinggi = 6cm
Huruf INDONESIA Hijau tua
R£MAJA ’ puUh Merah
bunga melati
Palang Merah = merah
Dasar Badge = hijau tua

a 7 cm b
Lampiran IV.

B A K T I R E M A J A

Maestoso Lagu dan Sya’ir oleh: S. Pramono


dengan perbaikan dan perobahan
b 2/4 oleh Sdr. Soenarto.

* 5 5 / 1 1 7 / 13 5 6/5. 3/1 ’4 3 / 2 2 7 / 2 6 /

5 • / 5~~0 7~I / 2 2~2 / 2~~2 3~4 / 3 2 / 1 3~~3 / 2 6 /

/7 1 / 2 ^ / J2 0 5 5 / 1 - 7 / 1 3 5 6 / 5 3 / 1 ’ 4 3 /

/2 7 7 / 7 6 / 5 ■ I 5~0 T 1 I 2 2 / 2“^ 3~4 / 3 ^ 2 /

/I ’ n / 2 2 / 3 4 / 5 ^ /j5 0 0 /

Refr.:

//: 5 3~4 / 5 f l / 3 . / 1 . / 1 W / F l r6 / 5 ./ 5 0 /

/5 3 4 / 5 1 2 / 3 . / 1 • / / 7 1 / 2 3 / 2 . ■/ 2 0 : / /

II / / 2 4 / 3 2 / 1 . / 1 0 / /

Palang Merah Remaja Indonesia,


4
Warga Palang Merah Sedunia,
Beijoang, Berbakti penuh kasih sayang
untuk rakyat semua.
Bekerja dengan rela tulus ikhlas
untuk yang tertimpa sengsara;
puji dan puja tidak dikejar,
mengabdi ’tuk'sesama.

Ulangan: Putra-putri Palang Merah Remaja Indonesia,


abdi Rakyat sedunia, luhur budinya.
Putra-putri Palang Merah Remaja Indonesia,
abdi Rakyat sedunia, mulia citanya.

19
Lampiran V.

Mars PMI
F = 0 Syair : Djamalul D.S.
4/4 Lagu : Iskandar.

5 . 5 / 3 I . l . l / 6 4^4 0 4 5 . 6 /
Pa -lang Me-rah In - do ne -sia Sum ber ka-

/ 5 3 . 1 2 3 / 2 .20 5 . 5 / 4 2 2 . 2 3 . 4 /
sih u mat ma-nu sia. Wa riisan lu -hur Nu sa dan

/ 5 1 10 1 2. 3 / 2 2. 3 2 1 7 6 / 5 . 5 0 5 5 . 5 /
ban? sa Ujud nya -ta me ngayom Pancasi- la. Ge-rak ju

/ 4 4 . 5 4 3 2 1 / 2 5 5 ■ 5 / 3 3 . 4 5 6 5 4 /

ang nya ke se lu ruh nu- sa.. M en dar- m a kan bak ti b a gi A m p e-

6 6 . 4 / 3 . 3 3 . 4 5 __5 0 3 /

ci T u- ju- an P. M. I. Di-

1 1 . l / 4 4 . 5 6 6 . 7/
per-sa da bun da Per ti wi Un- tuk u- mat ma nu sia di

/ 3 4 5 5 0 3 / 5 5 . 3 5 5 4 2/ 1
s’lu-ruh Ju-, ni a P. M. I- me^ngan- tar-kan ja- sa

20
PRINSIP-PRINSIP PALANG MERAH.

1. Humanity — perikemanusiaan
2. Impartiality — tidak berpihak
3. Neutrality — kenetralan
4. Independent — kemerdekaan
5. Voluntary service — kesukarelaan
6. Unity — kesatuan
7. Universality — kesemestaan

1. Perikemanusiaan
Palang Merah yang didirikan berdasarkan keinginan untuk memberi per-
tolongan tanpa diskriminasi kepada yang luka di dalam pertempuran
berusaha untuk mencegah penderitaan manusia di manapun diketemukan;
maksud dan tujuannya untuk kehidupan dan kesehatan dan untuk men-
jamin penghormatan terhadap sesama manusia. Dia meningkatkan pengerti-
an satu sama lain persahabatan, kerja sama dan perdamaian yang kekal
sesama manusia.

2. Tidak berpihak.
Ia tidak membuat perbedaan mengenai kebangsaan, kesukuan, kepercaya-
an, keagamaan, golongan.

3. Kenetralan.
Kenetralari agar supaya terus menems mendapat kepercayaan dari semua
pihak, maka Palang Merah tidak boleh ikut serta dalam tindakan-
tindakan permusuhan atau melibatkan diri pada suatu waktu dalam per-
tentangan-pertentangan yang bersifat politis, agama, ras dan lain-lain.

4. Kemerdekaan.
Palang Merah tidak tergantung pada suatu badan atau pemerintah, Per-
himpunan-perhimpunan Nasional dalam melaksanakan tugas kemanusia-
annya merupakan pembantu dari pemerintah negaranya masing-masing dan
harus tunduk pada Undang-undang Negaranya, tapi harusselalu mem-
pertahankan otonominya, maka ia harus mampu pada setiap waktu mem-
pertahankan tindakannya sesuai dengan prinsip-prinsip Palang Merah.

5. Kesukarelaan.
Palang Merah suatu organisasi pemberi bantuan sukarela dan tidak di-
dasari untuk mendapatkan keuntungan.

21
6. Kesatuan.
Hanya bisa ada satu perhimpunan Palang Merah dalam satu negara dan
terbuka untuk semua orang dan hams melaksanakan tugasnya ke seluruh
wilayah negara.

7. Kesemestaan.
Palang Merah suatu badan yang ada di mana-mana, semua- mempunyai
kedudukan yang sama dan membagi kewajiban dan tanggung jawab ber-
sama dalam saling membantu.

Lampiran VII.

SALINAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
Jalan RSU Fatmawati, Cipete Selatan
Kebayoran Telp. 74403-74030
JAKARTA.
Jika menjawab surat ini Jakarta, 22 Juni 1974.
harap disebutkan tanggal K e p a d a:
dan nomornya Yth. Semua Kepala Perwakilan
No. : Departemen Pendidikan
Lamp. dan Kebudayaan
Hal : di
SELURUH INDONESIA.

SURAT EDARAN
No.: 1.1.0152.1974

Bahwa pendidikan ke Palang Merahan dapat membina serta mera-


perkembangkan sifat anak didik untuk:
a. berbakti terhadap masyarakat.
b. mempertinggi pengetahuan dan ketrampilan dalam pemeliharaan keber-
sihan dan kesehatan.
c. mempererat persahabatan nasional dan internasional, maka dengan ini di-
mohon agar Saudara menganjurkan kepada sekolah-sekolah mulai dari
tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Lanjutan tingkat Atas untuk:

22
1. memberikan serta mengembangkan pendidikan ke Palang Merahan
dengan:
1.1. Membentuk regu-regu Palang Merah Remaja (P.M.R.).
1.2. Mengkaitkannya dengan kegiatan Usaha Kesehatan sekolah.
1.3. Memanfaatkan Organisasi Siswa Intra Sekolah sebagai wadahnya.
1.4. Memantapkan pelajaran yang ada sangkut pautnya dengan ke-
Palang Merahan menurut kurikulum yang ada.
2. Mempergunakan sebagai buku pegangan guru dan untuk perpustakaan
murid.
2.1. buku-buku yang telah diterbitkan oleh Markas Besar Palang
Merah Indonesia, yaitu:
2.1.1. Buku Pedoman tentang Palang Merah Remaja.
2.1.2. Palang Merah dan Negaraku.
2.1.3. Lain-lain.
Yang dapat diperoleh pada Cabang-cabang Palang Merah Indo­
nesia di Daerah.
3. Kepala sekolah atau guru yang ditunjuk untuk mengurusi itu supaya
berhubungan dengan Cabang Palang Merah Indonesia setempat dalam
pembentukan regu Palang Merah Remaja dan pembinaannya serta latih-
an para guru/pembina. Pembentukan Palang Merah dimulai dengan
pilot proyek atau di kota dan perluasannya dilakukannya menurut
keadaan.
Atas pelaksanaan dan perkembangannya kami mohon laporan periodik
tiap triwulan dengan memberikan tindasan kepada Markas Besar Palang
Merah Indonesia setempat. Atas perhatian Saudara kami ucapkan
terima kasih.
Direktur Jenderal Pendidikan
ttd.
Tembusan kepada Yth. M. Makagiansar.
1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Sekretaris Jenderal Departemen P & K.
3. lnspektur Jenderal Departemen P & K.
4. Ketua BPP Departemen P & K.
5. Direktur Jenderal Olah Raga & Pemuda.
6. Direktur Jenderal Kebudayaan.
7. Semua Direktur dalam lingkungan Departemen P & K.
8. Semua Sekretaris Ditjen/Badan Lembaga Departemen P & K.

23
Lampiran VIII.

SALINAN
NASKAH PERSETUJUAN KERJASAMA
ANTARA
GERAKAN PRAMUKA DAN PALANG MERAH INDONESIA

Dengan dilandasi pertimbangan,


1. bahwa dalam banyak hal dan segi Gerakan Pramuka dan Palang Merah
Indonesia mempunyai tujuan-tujuan, usaha-usaha, dan kegiatan yang se-
jajar;
2. bahwa kerjasama antara Gerakan Pramuka dan Palang merah Indonesia
akan membuka kemungkinan-kemungkinan untuk saling menutup kebu-
tuhan masing-masing dan untuk memperoleh manfaat-manfaat yang ber-
timbal-balik;
maka Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Pengurus Besar Palang Merah
Indonesia bersepakat untuk bekerjasama dalam berbagai usaha dan kegiatan,
dengan memperhatikan dan mentaati pasal-pasal di bawah ini:

Pasal 1.
Gerakan Pramuka membangkitkan pada anggota-anggotanya perhatian ter-
hadap Palang Merah Indonesia, dan menganjurkannya untuk menjadi anggota
dan/atau tenaga Palang Merah Indonesia.

Pasal 2.
Palang Merah Indonesia memberi pendidikan dan latihan kepalangmerahan
dalam arti luas kepada anggota-anggotanya, termasuk para Pramuka yang
menjadi anggota dan/atau tenaga Palang Merah Indonesia, sehingga mereka
menjadi anggota Palang Merah Indonesia yang baik, aktip, cakap,danmampu
untuk melaksanakan tugas-tugas kepalangmerahan.

Pasal 3.
Untuk melaksanakan persetujuan kerjasama ini, oleh Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka dan Pengurus Besar Palang Merah ' Indonesia, masing-

24
masing dikeluarkan petunjuk-petunjuk penyelenggaraan untuk eselon masirtg-
masing di tingkat Pusat, Daerah dan Cabang, yang dilampirkan pada naskah
persetujuan kerjasama ini.

Jakarta, 21 Mei 1975.


Pengurus Besar Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Palang Merah Indonesia, Ketua,
Ketua Umum,
ttd.
ttd. M. Sarbiru
Prof. dr. Satrio. Letjen TNI

INSTRUKSI BERSAMA
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
DAN
PENGURUS BESAR PALANG MERAH INDONESIA
NOMOR: 1 TAHUN 1975
NOMOR: 1 TAHUN 1975
tentang
KERJASAMA ANTARA GERAKAN PRAMUKA DAN
PALANG MERAH INDONESIA

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA DAN


PENGURUS BESAR PALANG MERAH INDONESIA,

MENIMBANG : 1. Bahwa dalam banyak hal dan segi Gerakan Pramuka dan
Palang Merah Indonesia mempunyai tujuan-tujuan, usa-
ha-usaha dan kegiatan-kegiatan yang sejajar;
2. Bahwa kerjasama antara Gerakan Pramuka dan Palang
Merah Indonesia akan membuka kemungkinan-kemung-
kinan untuk saling menutup keperluan masing-masing
dan untuk memperoleh manfaat-manfaat yang bertimbal
balik;
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
di atas, antara Gerakan Pramuka dan Palang Merah Indo­
nesia telah diadakan persepakatan dan kerjasama dalam
berbagai usaha kegiatan, dengan penandatanganan ber-

25
sama Naskah Persetujuan Kerjasama antara Gerakan Pra-
muka dan Palang Merah Indonesia, oleh Ketua Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka dan Ketua Umum Pengurus
Besar Palang Merah Indonesia, di Jakarta pada tanggal
21 Mei 1975 ;
4. Bahwa perlu ada tindak-lanjut dari adanya Persetujuan
Kerjasama Gerakan Pramuka dan Palang Merah Indone­
sia tersebut, dengan tindakan-tindakan nyaJa yang dila-
kukan oleh semua anggota Palang Merah Indonesia di
semua tingkatan/wilayah ;
5. Bahwa tindak-lanjut ini perlu diketahui dan disadari oleh
masyarakat, untuk mendapat perhatian, d.ukuagan, dan
bantuannya ;

MENGINGAT : 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. t*hun


1961, juncto Keputusan Presiden No. \1 tahun 1971 ;
2. Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor
25 tahun 1950 ;
3. Naskah Persetujuan Kerjasama antara Gerakan Pramuka
dan Palang Merah Indonesia tertanggal 21 Mei 1975 ;
4. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 054/
KN/75 tanggal 21 Mei 1975 ;
5. Surat Edaran Extern Pengurus Besar Palang Merah Indo­
nesia No. 03, tanggal 21 Mei 1975 ;

M E M U T U S K A N :

MENGINSTRUKSIKAN
Pertama : Kepada semua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka dan semua
Pengurus Daerah Palang Merah Indonesia setempat, untuk :
1. mengadakan pertemuan-pertemuan bersama untuk mem-
bicarakan, memikirkan, merencanakan, menyelesaikan dan
menilai tindak-lanjut dari persetujuan kerjasama antara Ge­
rakan Pramuka dan Palang Merah Indonesia ;
2. memperhatikan dan melaksanakan isi Pasal-pasal pada Nas­
kah Persetujuan Kerjasama Gerakan Pramuka dan Palang
Merah Indonesia dengan lampiran-lainpirannya serta petun-

26
juk-petunjuk pelaksanaan lainnya yang dikeluarkan kemu-
dian oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Pengurus
Besar Palang Merah Indonesia ;
3. mendorong membantu dan menggairahkan semua Kwartir
Cabang Gerakan Pramuka dan senjua Pnegurus Cabang Pa­
lang Merah Indonesia di wilayahnya untuk melaksanakan
kerjasama tersebut ;
4. menyebarluaskan usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan ber-
sama ini kepada masyarakat, sehingga mendapatkan perha-
tian, dukungan dan bantuan masyarakat.

Kedua : Kepada semua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka dan semua


Pengurus Cabang Palang Merah Indonesia setempat, untuk :
1. mengadakan pertemuan-pertemuan bersama untuk mem-
bicarakan, merencanakan, memikirkan, melaksanakan, me-
nyelesaikan dan menilai tindak lanjut dari persetujuan ker­
jasama antara Gerakan Pramuka dan Palang Merah Indo­
nesia ;
2. memperhatikan dan melaksanakan isi Pasal-pasal pada Nas-
kah Persetujuan Kerjasama antara Gerakan Pramuka dan Pa­
lang Merah Indonesia dengan lampiran-lampirannya, serta
petunjuk-petunjuk pelaksanaan lainnya yang dikeluarkan
kemudian, oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan
Pengurus Besar Palang Merah Indonesia, melalui Kwartir
Daerah Gerakan Pramuka dan Pengurus Daerah Palang Me­
rah Indonesia ;
3. mengusahakan agar pelaksanaan kerjasama ini terlihat de­
ngan nyata, terkoordinir dengan seksama, dengan kerjasama
dan saling pengertian yang baik ;
4. menyebarluaskan usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan bersa­
ma ini kepada masyarakat, sehingga mendapatkan perhatian
dukungan dan bantuan masyarakat.

Ketiga : Supaya pelaksanaan Instruksi bersama ini selalu dilaporkan


secara berkala kepada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan
Markas Besar Palang Merah Indonesia, melalui saluran jenjang
organisasi masing-masing.

27
Instruksi bersama ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan-
nya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 21 Mei 1975
Markas Besar Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
PALANG MERAH INDONESIA Sekretaris Jendral,
Sekretaris Jendral, ttd.
ttd. Kusno Utomo
Soehanda SH. Letjen TNI (P).

Lampiran X.

MARKAS BESAR PALANG MERAH INDONESIA


Jin. Abdul Muis No. 66, Jakarta.

SURAT KEPUTUSAN
PENGURUS BESAR PALANG MERAH INDONESIA
No.453/S.KP/P.B.

PENGURUS BESAR
PALANG MERAH INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa buku-buku pedoman tentang K.S.R., P.M.R. dan


Pendidikan/Latihan yang dipakai hingga kini, ternyata isi-
nya sudah tidak/kurang sesuai lagi dengan kebutuhan, se-
hingga oleh karena itu dianggap perlu untuk meninjau dan
menetapkan kembali ;
b. bahwa untuk mencapai hasil yang semaksimal mungkin dari
usaha peninjauan dan penetapan kembali buku-buku pe­
doman dimaksud diatas dianggap perlu membentuk suatu
panitya yang bertugas menangani masalahnya ;
Mengingat : pasal 19 Anggaran Dasar Palang Merah Indonesia ;
Mengingat
pula : a. Rencana kerja tahun 1978/1979, ad II sub. 2 :
b. Memo Sekretaris Jendral No. 47/1/79 tanggal 25 Januari
1979 ;

28
M E M U T U S K A N :

Menetapkan : I. Membentuk suatu ’’Panitya Peninjauan Kembali buku-buku


Pedoman” yang bertugas kewajiban meninjau kembali buku-
buku pedoman dibidang K.S.R., PM.R. dan Pendidikan/
Latihan, yang kini berlaku yang sudah tidak sesuai lagi de-
% ngan kebutuhan ;
II. Susunan Panitya dimaksud pada I diatas adalah sebagai be-
rikut :
Ketua Marsda dr. H. Sujoso Soemodimedjo.
Wakil Ketua I Laksma dr. Soedibjo Sardadi MPH.
Wakil Ketua II Sdr. Soehanda Ijas SH.
Sekretaris Drs. Nusjirwan Iskandar
Anggauta-
anggauta 1. Sdr. Soenar
2. Sdr. R. Soetardjo Soeromarto.
3. Sdr. Sambas Amintadipura.
4. Sdr. Nini R. Hadinoto.
5. Sdr. Budi S.
III. Panitya diharapkan menyelesaikan tugas-tugasnya pada
akhir bulan Maret 1979 ;
IV. Biaya yang berkenaan dengan tugas Panitya dibebankan ke-
pada Kas Markas Besar P.M.I.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 Pebruari 1979.
Pengurus Besar
PALANG MERAH INDONESIA
Ketua Umum,
ttd.
Prof. dr. Satrio.

29
D A F T AR ISI

1. PENDAHULUAN..................................................................... BAB I
2. PALANG MERAH REM A JA ................................................. BAB I
3. 0RGAN1SASI........................................................................... BAB II
4. KEANGGOTAAN..................................................................... BAB III
5. KEGIATAN-KEGIATAN P.M.R.............................................. BAB IV
6. PENDIDIKAN/LATIHAN...................................................... BAB V
7. PAKAIAN DAN TANDA PENGENAL P.M.R........................ BAB VI
8. LAMPIRAN-LAMPIRAN:
I A. BAGAN ORGANISASI P.M.R. DILINGKUNGAN SEKOLAH
I B. BAGAN ORGANISASI P.M.R. CABANG/DILUAR SEKOLAH
I C. BAGAN ORGANISASI MENURUT TINGKAT USIA/PENDI-
DIKAN P.M.R. TINGKAT CABANG/DILUAR SEKOLAH.
MENURUT URUTAN DAERAH.
IC . BAGAN ORGANISASI MENURUT TINGKAT USIA/PENDI-
DIKAN P.M.R. TINGKAT CABANG/DILUAR SEKOLAH
MENURUT URUTAN DAERAH.
II. TATA LAKSANA PENDIDIKAN DAN LATIHAN P.M.R.
III. TANDA PENGENAL P.M.R.
IV. LAGU MARS P.M.I.
V. LAGU BAKTI REMAJA
VI. PRINSIP-PRINSIP PALANG MERAH
VII. S.E.E. DIRJEN PENDIDIKAN NO.l .1.952.1974 TANGGAL.
22 JANUARI 1974.
VIII. NASKAH PERSETUJUAN KERJA-SAMA ANTARA GERAK-
AN PRAMUKA DAN P.M.I.
IX. INSTRUKSI BERSAMA KWARTIR GERA KAN PRAMUKA
DAN PB. P.M.I. NO. 1 TH. 1975.
X. SURAT KEPUTUSAN PENGURUS BESAR PALANG ME­
RAH INDONESIA NO. 453/S.KP/P.B. TANGGAL 1 PEB-
RUARI 1979.

30

Anda mungkin juga menyukai