Anda di halaman 1dari 8

I.

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Peranan akuntansi sangat penting dalam perkembangan ekonomi saat ini.

Akuntansi digunakan sebagai salah satu alat ukuran dalam pengambilan suatu

keputusan sehingga dalam menjalankan kegiatan tidak menimbulkan kerugian,

terutama dalam menjalankan kegiatan-kegiatan dan transaksi-transaksi dalam

sebuah perusahaan, contohnya seperti mencatat, melaporkan menginterpretasikan

data dasar ekonomi dalam sebuah perusahaan. Fungsi akuntansi dalam sebuah

perusahaan adalah sebagai informasi keuangan sebuah organisasi, sehingga dapat

melihat posisi keuangan serta perubahan yang terjadi di dalamnya. Informasi

keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer atau manajemen untuk

membantu pengambilan keputusan suatu organisasi. Pada dasarnya proses

akuntansi adalah membuat laporan keuangan pada suatu perusahaan atau

organisasi yang dasar pembuatannya telah diatur oleh peraturan agar mudah

dibandingkan dengan laporan keuangan dari perusahaan atau organisasi lain

(Ghozali, 2013:5).

Laporan keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban manajemen

kepada pemakai tentang pengelolaan yang dipercayakan kepadanya. Pemakai

akan membaca laporan keuangan sebagai sebuah laporan pertanggungjawaban.

Tentu saja laporan keuangan sebagai sebuah laporan pertanggungjawaban harus

dapat dipahami dengan baik bagi para pemakai. (Mulya, 2013:13). Kemudian

dalam membuat laporan keuangan juga dikenal adanya standar yang harus

1
2

dipatuhi. Standar tersebut diperlukan karena banyaknya pengguna laporan

keuangan. Jika tidak terdapat standar, perusahaan dapat saja menyajikan laporan

keuangan yang mereka miliki sesuai dengan kehendak mereka sendiri. Hal ini

tentunya akan menjadi masalah bagi para pengguna karena akan menyulitkan

untuk memahami laporan keuangan yang ada.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan suatu

petunjuk dari prosedur akuntansi yang berisi perlakuan, pencatatan, penyusunan

dan penyajian laporan keuangan. PSAK 1 menetapkan seluruh persyaratan yang

berguna untuk menyajikan laporan keuangan untuk kebutuhan umum, yang

menguraikan pedoman untuk strukturnya, dan mendasari persyaratan minimum

atas isinya dan pengungkapannya. Tujuan PSAK 1 adalah untuk memastikan

informasi yang dapat diperbandingkan dengan menyajikan laporan keuangan

entitas periode sebelumnya dan dengan menyajikan laporan keuangan entitas

lainnya. (IAI, 2019)

Menurut PSAK 1, laporan keuangan yang lengkap terdiri dari laporan

posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas,

laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, dan laporan posisi keuangan pada

awal periode. Laporan keuangan bermanfaat dalam pengambilan keputusan untuk

menjamin para pemakai laporan keuangan bahwa laporan keuangan tersebut telah

disusun sesuai dengan PSAK 1, para pemakai laporan keuangan tersebut meliputi

investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya,

pelanggan, pemerintah, dan masyarakat. (IAI, 2019).


3

Penyajian laporan keuangan sangatlah penting bagi suatu perusahaan

untuk memberi informasi kepada barbagai pihak guna menunjang kinerja suatu

perusahaan dan pembangunan perekonomian secara menyeluruh. Laporan

keuangan menjadi dasar dari berbagai keputusan yang hendak dibuat oleh manajer

serta pengaruhnya terhadap investor. Dengan adanya penyajian suatu laporan

keuangan yang tepat, maka akan tercapailah suatu pola perekonomian yang sehat

dan terstruktur. Kerangka dasar PSAK 1 merumuskan konsep yang mendasari

penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para pengguna eksternal

maupun internal. Kerangka dasar ini membahas laporan keuangan untuk tujuan

umum (general purpose financial statements) yang disebut laporan keuangan

termasuk laporan keuangan konsolidasi. (Juwita, 2019:2)

Adanya fenomena bahwa laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan

tidak sepenuhnya berdasarkan standar dan prinsip akuntansi dalam penyusunan

laporan keuangannya. ini dibuktikan pada penelitian yang dilakukan oleh

(Wantah, 2015) yang menyatakan bahwa perusahaan umum Bulog divre Sulut dan

Gorontalo hanya menyajikan dua jenis laporan keuangan yaitu laporan posisi

keuangan dan laporan laba rugi, dimana pelaporan keuangan dari perusahaan

umum bulog divre Sulut dan Gorontalo belum sepenuhnya menerapkan PSAK

No. 1. Lebih lanjut Juwita Novia, 2019 yang meneliti tentang penerapan PSAK

No. 1 pada PT. Global Sawit Semesta hasilnya menunjukkan bahwa laporan

keuangan yang disajikan oleh PT. Global Sawit Semesta belum sepenuhnya sesuai

dengan PSAK No. 1. Jika laporan keuangan yang disusun tidak berdasarkan

standar dan prinsip yang berlaku maka akan dipertanyakan tingkat keandalan dan
4

relevansinya serta akan menyesatkan bagi para pengguna. Sejatinya semua

perusahaan menerapkan PSAK pada laporan keuangan mereka, agar laporan

keuangan menjadi jelas dan terperinci.

Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari neraca, laporan laba rugi,

laporan arus kas, laporan perubahan modal/ekuitas dan catatan atas laporan

keuangan (Samryn, 2014:30). Laporan keuangan menggambarkan sejarah

perusahaan yang dikuantifikasi dalam satuan uang. Laporan keuangan (financial

statement) yang paling sering disajikan adalah (1) Laporan posisi keuangan, (2)

Laporan Rugi atau Laporan Laba rugi komprehensif (3) Laporan arus kas, (4)

laporan perubahan ekuitas. Laporan keuangan merupakan bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari setiap laporan keuangan. (Kieso, dkk, 2018:4). Dalam akuntansi

dikenal adanya standar yang harus dipatuhi dalam pembuatan laporan keuangan.

Standar tersebut diperlukan karena banyaknya pengguna laporan keuangan. Jika

tidak terdapat standar, perusahaan dapat saja menyajikan laporan keuangan yang

mereka miliki sesuai dengan kehendak mereka sendiri. Hal ini tentunya akan

menjadi masalah bagi para pengguna karena akan menyulitkan untuk memahami

laporan keuangan yang ada.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan suatu

petunjuk dari prosedur akuntansi yang berisi perlakuan, pencatatan, penyusunan

dan penyajian laporan keuangan. Sebagai suatu pedoman, Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) bukan merupakan suatu kemutlakan bagi setiap

perusahaan dalam membuat laporan keuangan. Namun paling tidak dapat

memastikan bahwa penempatan unsur-unsur atau elemen data ekonomi harus


5

ditempatkan pada posisi yang tepat agar semua data ekonomi dapat tersaji dengan

baik, sehingga dapat memudahkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam

menginterpretasikan dan mengevaluasi suatu laporan keuangan guna mengambil

keputusan ekonomi yang baik bagi tiap-tiap pihak. (Hawa, 2014:1)

Laporan dibuat untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar pengguna

laporan keuangan. Oleh karena itu, menyusun laporan keuangan ini diperlukan

standar akuntansi. Standar berfungsi memberikan acuan dan pedoman dalam

penyusunan laporan keuangan antar-entitas menjadi lebih seragam.Standar

akuntansi berisikan pedoman penyusunan laporan keuangan. Pada umumnya

laporan keuangan digunakan oleh perusahaan yang berskala besar maupun

berskala kecil untuk mengetahui perkembangan dan kelangsungan usaha

perusahaan kedepan. Pengguna laporan keuangan beragam dengan memiliki

kebutuhan yang berbeda. (Amir, 2014: 69)

Oleh karena itu, untuk menyusun laporan keuangan ini diperlukan standar

akuntansi. Penyusun tidak mungkin menjelaskan pada pihak eksternal cara,

asumsi, dan konsep–konsep dasar penyusunan laporan keuangan. Pemakai laporan

keuangan perlu untuk membandingkan kinerja antar-entitas, sehingga

keseragaman dalam penyajian dapat memudahkan pemakai dalam membaca dan

menganalisis. (Amir, 2014: 69).

PSAK No. 1 menetapkan seluruh persyaratan yang berguna untuk

menyajikan laporan keuangan untuk kebutuhan umum, yang menguraikan

pedoman untuk strukturnya, dan mendasari persyaratan minimum atas isinya dan

pengungkapannya. Tujuan PSAK No. 1 adalah untuk memastikan informasi yang


6

dapat diperbandingkan dengan menyajikan laporan keuangan entitas periode

sebelumnya dan dengan menyajikan laporan keuangan entitas lainnya. PSAK No.

1 menetapkan karakteristik umum untuk penyajian laporan keuangan. Secara

khusus, PSAK No. 1 membahas aspek-aspek; Penyajian secara wajar dan

kepatuhan terhadap standar akuntansi, Kelangsungan usaha (going concern),

Dasar akrual akuntansi, Materialitas, agregasi, dan saling hapus, Frekuensi

pelaporan, Informasi komparatif, dan Konsistensi penyajian. (Wantah, 2015:75)

Menurut PSAK No. 1, laporan keuangan yang lengkap terdiri dari laporan

posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas,

laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, dan laporan posisi keuangan pada

awal periode. Laporan keuangan bermanfaat dalam pengambilan keputusan untuk

menjamin para pemakai laporan keuangan bahwa laporan keuangan tersebut telah

disusun sesuai dengan PSAK No.1. Para pemakai laporan keuangan tersebut

meliputi investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha

lainnya, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat. (Wantah, 2015:75).

Peran PLN selaku Perusahaan Listrik Negara adalah sangat vital dalam

menyediakan listrik bagi rumah tangga maupun industry untuk menjaga

perekonomian. Pada perusahaan jasa kegiatan utamanya memberikan pelayanan

kepada masyarakat melalui jasa yang diberikan. Pada setiap periode akuntansi

perusahaan pada umumnya akan membuat laporan keuangan. Berdasarkan laporan

yang dibuat, pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan dapat melihat

posisi keuangan perusahaan dan pihak manajemen dapat mengambil kebijakan-

kebijakan guna kelangsungan perusahaan untuk kedepannya. PT. PLN (Persero)


7

merupakan tenaga listrik sebagai sumber daya produksi maupun sebagai

kebutuhan kehidupan sehari-hari mempunyai peranan penting dalam menunjang

pembangunan. (Mawikere, 2014)

Melihat situasi demikian, maka dicoba untuk melakukan studi kasus pada

PT. PLN (Persero) guna mengetahui Penerapan PSAK No.1 terhadap penyajian

Laporan Keuangan perusahaan yang ditujukan kepada para pengguna atau pihak-

pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan. Penelitian ini merupakan

replikasi dari penelitian sebelumnya, antara lain adalah Analisis Penerapan PSAK

No. 1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan Pada Laporan Keuangan PT.

Jamsostek (Persero) dan Analisis Penerapan PSAK Tentang Penyajian Laporan

Keuangan Pada PT. Bank Sulut Tbk (Persero).

B. Masalah Pokok

Berdasarkan hasil penjelasan sebelumnya, dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut: apakah penyajian laporan keuangan PT. PLN (Persero) telah

sesuai dengan PSAK No. 1?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui

dan menganalisis penyajian laporan keuangan PT. PLN ( Persero )


8

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini ditujukan bagi:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah konsep atau teori

yang mendorong perkembangan ilmu pengetahuan di bidang akuntansi

terutama dalam hal menganalisis laporan keuangan untuk menilai kinerja

keuangan perusahaan.

2. Manfaat Akademisi

Hasil penelitian ini berguna sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan

studi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Wira Bhakti Makassar serta

diharapkan mampu menambah pengetahuan penulis tentang menganalisis

laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dan sebagai

bahan referensi bagi yang berminat melakukan penelitian menyangkut

masalah laporan keuangan menurut PSAK No.1.

Anda mungkin juga menyukai