Anda di halaman 1dari 17

PENERAPAN MATRIKS UNTUK MONITORING PROYEK

DENGAN KONSEP NILAI HASIL


PADA PEMBANGUNAN GEDUNG DEKANAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

M. Hamzah Hasyim, Saifoe El Unas, Nur Cahyono


Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang
Jl. MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
E-mail : mohammadhamzah_hasyim@yahoo.co.au

ABSTRAK

Proyek kostruksi adalah sesuatu yang tidak menentu, banyak faktor yang mempengaruhinya di
luar perkiraan. Monitoring mutlak diperlukan dalam rangka mencapai target keuntungan tanpa
mengurangi kualitas yang telah disepakati dalam kontrak. Konsep nilai hasil adalah salah satu cara untuk
mengetahui perkembangan proyek dengan membentuk tiga indikator, yaitu BCWS, BCWP, dan ACWP.
Metode matriks merupakan salah satu cara perencanaan dan kontrol proyek yang estimasinya ditujukan
pada biaya, waktu, dan evaluasi proyek. Metode matriks dan konsep nilai hasil merupakan penelitian
yang terpisah sehingga diperlukan penelitian tentang penerapan matriks untuk monitoring proyek dengan
konsep nilai hasil. Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui cara menyusun BCWS dan BCWP dengan
persamaan matriks sehingga dapat digunakan sebagai input untuk monitoring proyek dengan konsep nilai
hasil. Objek studi penelitian adalah Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.

Untuk menyusun BCWS dan BCWP harus dibentuk tiga matriks dasar yaitu matriks kuantitas
pekerjaan terhadap elemen bangunan (Qwxm), matriks harga satuan pekerjaan terhadap komponen biaya
(Uwxa), dan matriks progress rasio pekerjaan terhadap waktu (Rwxt). Dengan operasi matriks, dari ketiga
matriks dasar tersebut dapat diintegrasikan antara waktu dan biaya sehingga diperoleh matriks biaya
pekerjaan terhadap waktu (Cwxt). BCWS diperoleh dengan mengalikan CTwxt dengan matriks satuan
pekerjaan (Iwx1). BCWP diperoleh dengan merubah matriks progress rasio pekerjaan terhadap waktu
(Rwxt) sesuai prestasi fisik yang diperoleh dari laporan mingguan. Sedangkan ACWP diperoleh dari
laporan keuangan proyek. Dari ketiganya dapat dihitung varians biaya, varians jadwal, indeks kinerja
biaya, dan indeks kinerja jadwal serta perkiraan biaya total proyek.

Dengan konsep nilai hasil, diketahui perkembangan proyek pembangunan Gedung Dekanat
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Pada tiga minggu pertama pelaksanaan proyek, prestasi fisik
yang diperoleh cukup baik (indeks kinerja jadwal/SPI lebih dari satu) namun biaya yang dikeluarkan
melebihi anggarannya. Prestasi mulai memburuk pada minggu ke-4 dan selanjutnya, namun biaya aktual
yang dikeluarkan relatif dibawah anggaran. Kondisi ini berubah pada minggu terakhir pelaksanaan proyek
(minggu ke-17), karena ternyata pihak kontraktor mampu menyelesaikan proyek tepat waktu (nilai SPI =
1) dengan nilai indeks kinerja biaya (CPI) sebesar 1,46% yang berarti kontraktor pelaksana mendapatkan
keuntungan 4,6% dari nilai akhir BCWS atau sebesar Rp 206.390.993,65.

Kata kunci : matriks, monitoring proyek, konsep nilai hasil

akan sumber daya, baik berupa


PENDAHULUAN manusia, material, biaya ataupun alat.
Hal ini membutuhkan manajemen
Latar Belakang proyek mulai dari fase awal hingga fase
Proyek konstruksi berkembang penyelesaian proyek. Dengan
semakin besar dan rumit baik dari segi meningkatnya tingkat kompleksitas
fisik maupun biaya. Pada prakteknya proyek dan semakin langkanya sumber
suatu proyek mempunyai keterbatasan daya, maka dibutuhkan juga

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.1– 2010 ISSN 1978 – 5658 52


peningkatan sistem pengelolaan proyek dilakukan beberapa penelitian. Metode
yang baik dan terintegrasi (Ahuja et al., matriks merupakan salah satu
1994). penemuan yang berkembang sebagai
Perencanaan dan pengendalian perencanaan dan kontrol proyek yang
biaya dan waktu merupakan bagian dari estimasinya ditujukan pada biaya,
manajemen proyek konstruksi secara waktu, dan evaluasi ekonomi proyek
keseluruhan. Selain penilaian dari segi dengan operasi matriks. Pengolahan
kualitas, prestasi suatu proyek dapat antara waktu dan biaya pada metode ini
pula dinilai dari segi biaya dan waktu. dapat saling terintegrasi yang pada
Biaya yang telah dikeluarkan dan waktu akhirnya menghasilkan matrik biaya
yang digunakan dalam menyelesaikan pekerjan terhadap waktu (Lee, Hyun-
suatu pekerjaan harus diukur secara Soo & Yi, dan Kyoo Jin.1999). Dari
kontinyu untuk melihat matrik biaya pekerjaan terhadap waktu
penyimpangannya terhadap rencana. tersebut dapat dibentuk indikator-
Adanya penyimpangan biaya dan waktu indikator perkembangan proyek
yang signifikan mengindikasikan meliputi BCWS dan BCWP yang dapat
pengelolaan proyek yang buruk. digunakan untuk input dalam
Dengan adanya indikator prestasi perhitungan varians dan indeks kinerja
proyek dari segi biaya dan waktu ini pada konsep nilai hasil. Sedangkan
memungkinkan tindakan pencegahan ACWP diperoleh dari laporan keuangan
agar pelaksanaan proyek berjalan sesuai proyek. Untuk mengetahui
dengan rencana (Biemo W. et al., 2004). perkembangan proyek, dari ketiga
Konsep nilai hasil merupakan salah indikator tersebut dihitung varians biaya
satu cara yang digunakan dalam (cost varians, CV) dan varians jadual
pengelolaan proyek yang (schedule varians, SV) serta indeks
mengintegrasikan biaya dan waktu. kinerja biaya dan waktu.
Konsep ini menyajikan tiga dimensi Metode matrik dan konsep nilai
yaitu penyelesaian fisik dari proyek (the hasil merupakan penelitian yang
percent complete) yang mencerminkan terpisah. Penelitian tentang metode
rencana penyerapan biaya (budgeted matriks digunakan untuk
cost), biaya aktual yang sudah mengintegrasikan antara waktu dan
dikeluarkan (actual cost), serta apa yang biaya baik pada perencanaan ataupun
yang didapatkan dari biaya yang sudah pengontrolannya. Penelitian mengenai
dikeluarkan atau yang disebut earned konsep nilai hasil digunakan untuk
value. Dari ketiga dimensi tersebut, monitoring dan evaluasi proyek baik
dengan konsep nilai hasil dapat secara manual maupun dengan
dihubungkan antara kinerja biaya membandingkan antara konsep nilai
dengan waktu yang berasal dari hasil dengan penggunaan software
perhitungan varian biaya dan waktu Primavera maupun Microsoft Project.
(Flemming dan Koppelman, 1994). Mempertimbangkan hal tersebut,
Perhitungan varians dan indeks kinerja dipandang penting dilakukan penelitian
biaya dan waktu diperoleh dari lanjutan mengenai penerapan matriks
indikator-indikator perkembangan untuk monitoring proyek dengan
proyek, yang meliputi actual cost konsep nilai hasil.
(ACWP), earned value (BCWP), dan Penggunaan matriks untuk evaluasi
budgeted cost (BCWS). proyek dengan menggunakan konsep
Perkembangan riset mengenai nilai hasil ini akan dicoba diaplikasikan
hubungan antara biaya dan waktu telah pada proyek pembangunan Gedung

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.1– 2010 ISSN 1978 – 5658 53


Dekanat Fakultas Teknik Universitas TINJAUAN PUSTAKA
Brawijaya. Dengan adanya selisih dana
antara rencana dan pelaksanaan pada Konsep Nilai Hasil
proyek pembangunan gedung tersebut, Konsep nilai hasil adalah konsep
maka akan dimonitoring pelaksanan menghitung besarnya biaya yang
proyek dengan konsep nilai hasil dari menurut anggaran sesuai dengan
awal pelaksanaan hingga data terakhir pekerjaan yang telah diselesaikan atau
yang dapat diperoleh dari proyek. dilaksanakan (budgeted cost of works
performed). Dengan demikian rumusan
Pembatasan Masalah nilai hasil adalah (Soeharto, 1998) :
Dalam penelitian ini dilakukan
pembatasan pembatasan masalah, antara
lain : objek studi adalah proyek Konsep nilai hasil dapat digunakan
pembangunan Gedung Dekanat untuk menganalisis kinerja dan
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, membuat perkiraan pencapaian sasaran.
menggunakan matriks untuk Untuk itu digunakan 3 indikator, yaitu
memperoleh indikator-indikator pada ACWP (actual cost of work performed),
konsep nilai hasil, data yang diperlukan BCWP (budgeted cost of work
meliputi RAB, schedule (kurfa S), perfomed), dan BCWS (budgeted cost
laporan mingguan, dan actual cost of work scheduled) (Soeharto, 1998).
diperoleh dari kontraktor pelaksana dan · ACWP
tanpa ada perlakuan, dan monitoring Adalah jumlah biaya aktual dari
yang akan dilakukan dari awal pekerjaan yang telah
pelaksanaan hingga data terakhir yang dilaksanakan. Biaya ini
dapat diperoleh dari proyek, serta tidak diperoleh dari data-data
meninjau jika ada amandemen kontrak. akuntansi atau keuangan proyek
pada tanggal pelaporan
Rumusan Masalah (misalnya, akhir bulan), yaitu
Rumusan masalah dalam penelitian catatan segala pengeluaran biaya
ini adalah bagaimana menyusun matrik aktual dari paket-paket
sehingga diperoleh input data untuk pekerjaan termasuk perhitungan
monitoring proyek dengan konsep nilai overhead dan lain-lain. Jadi,
hasil. Selain itu juga untuk mengetahui ACWP merupakan jumlah
perkembangan proyek dan evaluasi dari aktual dari pengeluaran atau
hasil monitoring. dana yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan pada
Maksud dan Tujuan kurun waktu tertentu.
Adapun tujuan yang akan dicapai · BCWP
dalam penelitian ini adalah untuk Inditor ini menunjukkan nilai
mengetahui cara menyusun matriks hasil dari sudut pandang nilai
sehingga dapat diperoleh input data pekerjaan yang telah
untuk monitoring proyek dengan diselesaikan terhadap anggaran
konsep nilai hasil. Selain itu juga untuk yang disediakan untuk
mengetahui perkembangan dan evaluasi melaksanakan pekerjaan
proyek berdasarkan hasil monitoring tersebut. Bila angka ACWP
dengan konsep nilai hasil. dibandingkan dengan BCWP,
akan terlihat perbandingan
antara biaya yang telah

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.1– 2010 ISSN 1978 – 5658 54


dikeluarkan untuk pekerjaan tepat, dan angka positif berrti lebih
yang telah terlaksana terhadap cepat dari pada rencana. Tabel 2.1
biaya yang seharusnya menunjukkan rincian analisis varians
dikeluarkan untuk maksud terpadu tersebut.
tersebut.
· BCWS Tabel 2.1 Analisis Varian
Angka ini menunjukkan Terpadu
anggaran untuk suatu paket Varians Varians
pekerjaan, tetapi disusun dan Jadwal Biaya
dikaitkan dengan jadwal SV = SV = Keterangan
BCWP - BCWP -
pelaksanaan. Di sini terjadi BCWS ACWP
perpaduan antara biaya, jadwal, Pekerjaan
dan lingkup kerja, dimana pada terlaksana lebih
setiap elemen pekerjaan telah + + cepat dengan biaya
diberi alokasi biaya dan jadwal lebih kecil dari pada
anggaran
yang dapat menjadi tolok ukur Pekerjaan
dalam pelaksanaan pekerjaan. terlaksana tepat
Dengan menggunakan 3 indikator sesuai jadwal
0 +
di atas, dapat dihitung berbagai faktor dengan biaya lebih
yang menunjukkan kemajuan dan kecil dari pada
anggaran
kinerja perusahaan proyek, seperti
Pekerjaan
(Soeharto, 1998) : terlaksana lebih
a. Varians biaya (CV) dan varians + 0 cepat dengan biaya
jadwal terpadu (SV). tepat sesuai
b. Memantau perubahan varians anggaran
terhadap angka standar. Pekerjaan
terlaksana tepat
c. Indeks produktifitas dan kinerja. 0 0
sesuai jadwal dan
d. Perkiraan biaya penyelesaian rencana
proyek. Pekerjaan
terlaksana lebih
Varians Biaya dan Varian Jadwal - - lambat dengan
biaya lebih besar
Terpadu dari pada anggaran
Rumus varians biaya dan Pekerjaan
varians jadwal adalah (Soeharto, 1998) : terlaksana tepat
sesuai jadwal
0 -
dengan biaya lebih
besar dari pada
anggaran
Angka negatif varians biaya Pekerjaan
terpadu yang menunjukkan bahwa terlaksana lebih
biaya lebih tinggi dari anggaran, - 0 lambat dengan
disebut cost overrun. Angka nol biaya tepat sesuai
anggaran
menunjukkan pekerjaan terlaksana
Pekerjaan
sesuai biaya. Sementara angka positif terlaksana lebih
berarti pekerjaan terlaksana dengan + - cepat dengan biaya
biaya kurang dari pada anggaran, yang lebih besar dari
disebut cost underrun. Demikian juga pada anggaran
halnya dengan jadwal, angka negatif
berarti terlambat, angka nol berarti

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.1– 2010 ISSN 1978 – 5658 55


Indeks Produktifitas dan Kinerja keseluruhan) terhadap satuan
Indeks produktifitas atau indeks pekerjaan yang direncanakan. Nilai
kinerja digunakan untuk mengetahui SPI kurang dari 1 menunjukkan
efisiensi penggunaan sumber daya. bahwa kinerja pekerjaan tidak sesuai
Rumus-rumusnya adalah sebagai dengan yang diharapkan karena tidak
berikut (Soeharto, 1998) : mampu mencapai target pekerjaan
yang sudah direncanakan (Biemo W.
et al., 2004).

Proyeksi Biaya dan Jadwal Akhir


Proyek
Berdasarkan hasil analisis indikator-
indikator yang diperoleh pada saat
· Cost Performance Index (CPI) pelaporan yang meliputi (Soeharto,
CPI adalah faktor efisiensi biaya 1998) :
yang telah dikeluarkan dapat a. Kemajuan fisik aktual dihitung
diperlihatkan dengan membandingkan berdasarkan anggaran yang
nilai pekerjaan yang secara fisik telah dialokasikan atau BCWP.
diselesaikan (BCWP) dengan biaya b. Pengeluaran tercatat pada sistem
yang telah dikeluarkan dalam periode akuntansi atau ACWP.
yang sama (ACWP) (Biemo W. et al, c. Perencanaan dan anggaran yang
2004). mengkaitkan jadwal dengan
Nilai CPI ini menunjukkan biaya atau BCWS.
bobot nilai yang diperoleh (relatif Akan diperoleh proyeksi mengenai
terhadap nilai proyek keseluruhan) akhir proyek atas dasar angka yang
terhadap biaya yang dikeluarkan. CPI didapat pada saat pelaporan. Perkiraan
kurang dari 1 menunjukkan kinerja tidak dapat memberikan jawaban
biaya yang buruk, karena biaya yang dengan angka yang tepat karena
dikeluarkan (ACWP) lebih besar didasarkan atas berbagai asumsi,
dibandingkan dengan nilai yang sehingga tergantung dari akurasi asumsi
didapat (BCWP) atau dengan kata lain yang dipakai (Soeharto, 1998).
terjadi pemborosan (Biemo W. et al, Dalam membuat proyeksi
2004). digunakan rumus-rumus sebagai berikut
(Soeharto, 1998) :
· Schedule Performance Index · Anggaran proyek keseluruhan =
(SPI) Ang.
SPI adalah faktor efisiensi · Anggaran untuk pekerjaan
kinerja dalam menyelesaikan tersisa = Ang – BCWP.
pekerjaan dapat diperlihatkan oleh · Indeks kinerja biaya (CPI) =
perbandingan antara nilai pekerjaan BCWP / ACWP.
yang secara fisik telah diselesaikan Bila kinerja biaya pada pekerjaan
(BCWP) dengan rencana pengeluaran tersisa dianggap tetap seperti pada saat
biaya yang dikeluarkan berdasar pelaporan, maka perkiraan biaya untuk
rencana pekerjaan (BCWS) (Biemo pekerjaan tersisa (ETC) adalah sama
W. et al, 2004). besar dengan anggaran pekerjaan tersisa
Nilai SPI menunjukkan seberapa dibagi indeks kinerja biaya, atau dapat
besar pekerjaan yang mampu ditulis (P Candra, 2003) :
diselesaikan (relatif terhadap proyek

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.1– 2010 ISSN 1978 – 5658 56


pelaporan berlangsung. Semua
Dimana BAC adalah Budget At persamaan dan operasi matriks yang
Completions yang besarnya sama digunakan dalam penelitian ini diambil
dengan BCWS pada akhir selesainya dari Journal of Construction
proyek. Engineering and Manajement, Vol.125,
Jadi perkiraan total biaya proyek (EAC) No. 5.September/Oktober, 1999.
adalah sama dengan jumlah pengeluaran
sampai pada saat pelaporan ditambah Penyusunan matriks mengikuti aturan
perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa, sebagai berikut :
atau dapat ditulis, (Soeharto, 1998) : 1. Notasi Matriks
Matriks dinyatakan dengan Mvxh
yang berarti bahwa matriks M
Grafik yang menghubungkan antara mempunyai dimensi vxh dimana v
nilai ACWP, BCWP, dan BCWS adalah jumlah baris dan h adalah
dengan komulatif waktu yang jumlah kolom seperti yang
menyerupai kurva S dapat dilihat pada ditunjukkan dalam penulisan
gambar 2.1. Dari grafik tersebut dapat matriks di bawah ini :
diketahui besarnya CV (Cost Varians),
SV (Schedule Varians), serta TV (Time m11 m12 m1h
Varians) pada masing-masing waktu Mvxh = m21 m22 m2h
pengamatan (Barraza A,
2000). mv1 mv2 mvh

2. Matriks dibagi ke dalam tiga model


BIAYA
dasar :
1. Matriks Kuantitas (Quantity
SAAT PELAPORAN Matrix) Q :
TV
Matriks ini berisi kuantitas
vj
CV atau volume pekerjaan
cj SV dengan dimensi seperti
bj panjang, luas, berat, dan
ACWP sebagainya. Matriks ini
BCWP
BCWS
digunakan sebagai dasar
perhitungan perkiraan biaya.
dj tj dL WAKTU 2. Matriks Harga Satuan (Unit
Cost Matrix) U dan matriks
biaya (Cost Matrix) C :
Gambar 2.1 Kurva S Berdasarkan Matriks ini dibentuk dari
Waktu (Time-Based) item-item biaya. Harga
Sumber : Gabriel A Barraza dkk, 2000 satuan adalah biaya setiap
satu satuan pekerjaan
Persamaan Matriks sedangkan biaya pekerjaan
Persamaan-persamaan matriks diperoleh dari kuantitas
dalam monitoring proyek ini adalah pekerjaan dikalikan dengan
untuk menyusun 2 indikator konsep harga satuan.
nilai hasil, yaitu BCWS dan BCWP. 3. Matriks Progress Rasio
Sedangkan ACWP diperoleh dari (Progress Ratio Matrix) R :
laporan keuangan proyek selama masa

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.1– 2010 ISSN 1978 – 5658 57


Setiap sel pada masing- antara matriks kuantitas dengan
masing baris matriks ini matriks biaya tidak diperbolehkan,
merupakan rasio dari progres seperti ditunjukkan di bawah ini :
pekerjaan. Jadi jumlah Q.U (boleh) Q.C (tidak boleh) (2-1)
seluruh sel dalam satu baris
pada matrik ini sama dengan Matriks-matriks Dasar
1.
3. Setiap baris dan kolom dari sebuah Sekumpulan data diperlukan
matriks adalah salah satu dari item- untuk membentuk matriks-matriks dasar
item berikut : yang akan dipergunakan dalam
· Macam pekerjaan (work perhitungan. Dimensi dari struktur
pakage), dengan notasi : bangunan seperti panjang, luas, berat,
w dan sebagainya digunakan untuk
· Elemen bangunan membentuk matriks kuantitas. Untuk
(building element), membuat estimasi biaya diperlukan
dengan notasi : m data-data seperti harga satuan dan
· Komponen biaya (cost komponen biaya. Data lainnya seperti
account), dengan notasi : progres rasio pekerjaan untuk setiap
a jangka waktu (misalnya : hari, minggu,
· Jangka waktu (time bulan) diperlukan untuk persiapan
span), dengan notasi : t membuat schedule. Data-data tersebut
4. Penyebutan dari masing-masing merupakan data dasar yang dapat
matriks akan didasarkan pada aturan disusun dalam bentuk matriks sebagai
berikut : ”[tipe matriks] [baris] berikut (Lee, Hyun-Soo & Yi, dan
terhadap [kolom]”. Sebagai contoh : Kyoo Jin.1999) :
Cwxa disebut matriks “biaya 1. Matriks Kuantitas Pekerjaan
pekerjaan terhadap komponen terhadap Elemen Bangunan :
biaya” yang menunjukkan biaya Qwxm
q11 q12 ….. q1m
satu macam pekerjaan untuk setiap
komponen biaya. Untuk matriks Qwxm = q21 q22 ….. q2m
yang mempunyai baris dan kolom ….. ..… …... …..
identik, cara menyebutnya adalah qw1 qw2 ….. qwm
:”[tipe matriks] [baris atau kolom]”.
Sebagai contoh : Uwxw disebut
matriks “harga satuan pekerjaan”. Matriks ini menunjukkan
5. Setiap sel dalam matriks berapa banyak pekerjaan yang
mempunyai satuan sendiri telah dilakukan pada tiap-tiap
tergantung dari fungsinya. Misalnya elemen bangunan. Matriks ini
: satuan dari matriks biaya adalah disusun dari kolom untuk
mata uang (rupiah) sedangkan menyatakan paket-paket
matriks progress rasio tidak pekerjaan dan baris untuk
mempunyai satuan. Perkalian antara komponen bangunan. Bagian-
dua matriks dibatasi pada adanya bagian yang berisi dimensi
keterkaitan antara satuan dari dua komponen berdasarkan terhadap
matriks tersebut. Misalnya : hubungannya dengan masing-
perkalian antara matriks kuantitas masing paket pekerjaan. Sebagai
dengan matriks harga satuan contoh, sebuah sel sembarang qij
diperbolehkan, akan tetapi perkalian dari matriks Qwxm menampilkan

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.1– 2010 ISSN 1978 – 5658 58


kuantitas pekerjaan dari paket Tiap sel dari matriks mewakili
pekerjaan i pada komponen rasio kemajuan pekerjaan pada
bangunan j, dimana i = 1,….w, j tiap-tiap item kolom. Jumlah
= 1,…w serta w dan m adalah dari masing-masing baris adalah
jenis dari paket pekerjaan dan 1. Tiap-tiap item kolom dan
elemen bangunan. Satuan dari baris menyatakan komponen
matriks ini adalah satuan dari bangunan dan rentang waktu
jenis-jenis pekerjaan seperti : (contoh : minggu,bulan)
panjang, volume, berat dan lain- berturut-turut, sel rij menyatakan
lain. rasio kemajuan pekerjaan dari
2. Matriks Harga Satuan Pekerjaan komponen i selama rentang
terhadap Komponen Biaya : waktu j. Jika tidak ada kemajuan
Uwxa pekerjaan sepanjang rentang
u11 u12 ….. u1a waktu j maka rij = 0. Jumlah dari
Uwxa = u21 u22 ….. u2a masing-masing baris adalah 1.
Dalam pernyataan matematis
….. ..… …... …..
ditulis :
uw1 uw2 ….. uwa 1

år
j =1
ij = 1 atau RwxtxItx1=Iwx1…................(2-5)
Matriks ini adalah daftar
dari biaya satuan dari paket Dimana I = vektor satuan, i =
pekerjaan yang ditampilakan 1,….m, j = 1,…t serta m dan j
dalam bentuk matriks. Matriks adalah jenis dari komponen
ini disusun berupa kolom paket rentang waktu. Sebagai contoh :
pekerjaan dan baris merupakan jika sebuah komponen
perhitungan biaya. Sel uij dinamakan A direncanakan
menyatakan biaya satuan dari dibangun dari bulan 5 ke bulan 9
paket pekerjaan i per j dan diharapkan kemajuan
perhitungan biaya, dimana i = pekerjaan sebesar 16%
1,….w, j = 1,…a serta w dan a diharapkan dari bulan 5 ke 8 dan
adalah jenis dari paket pekerjaan sisanya diharapkan sebesar 35%
dan perhitungan biaya. Satuan pada bulan 9, maka r15, r16, r17,
dari matriks ini adalah mata r18 = 0, dan r19 = 0.36. sisa sel
uang seperti dolar ($), rupiah dari komponen bangunan A
(Rp) dan lain-lain. adalah 0.
3. Progress Rasio Pekerjaan
terhadap Waktu : Rwxt Aplikasi Matriks
r11 r12 ….. r1t Dengan matriks-matriks dasar,
Rwxt = r21 r22 ….. r2t memungkinkan untuk
(2-4) membuat
beberapa informasi yang dibutuhkan
….. ..… ...... ….
dalam manajemen proyek. Berikut ini
rm1 rm2 ….. rmt beberapa contoh :
1. Kuantitas Pekerjaan
Matriks ini adalah Matriks kuantitas pekerjaan
sebuah jadwal yang terhadap elemen bangunan
menunjukkan kapan sebuah dikalikan dengan unit vektor
komponen pekerjaan dibangun akan menghasilkan matriks
dan waktu yang dibutuhkan. Kuantitas Pekerjaan Qwx1 seperti

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.1– 2010 ISSN 1978 – 5658 59


ditunjukkan dalam persamaan dalam persamaan (2-10). Setiap
(2-6). Matriks ini adalah sebuah sel dari vektor baris ini
vektor baris yang menunjukkan merupakan biaya dari setiap
besarnya kuantitas pekerjaan elemen bangunan. Vektor baris
dari setiap macam pekerjaan. ini dapat dikonversikan menjadi
Satuan dari matriks ini sama matrik simetris seperti
dengan satuan dari kuantitas ditunjukkan dalam persamaan
pekerjaan yang sesuai, seperti (2-11).
volume, panjang, berat, dan CTwxm.Iwx1 = Cmx1 (2-10)
sebagainya. Cmx1 Cmxm (2-11)
Qwxm.Imx1 = Qwx1 (2-6)
Integrasi Waktu dan Biaya
2. Harga Satuan Pekerjaan Aplikasi dari matriks-matriks
Seperti pada persamaan (2-7), tersebut di atas selanjutnya dapat
matriks harga satuan pekerjaan digunakan untuk mengintegrasikan
terhadap komponen biaya waktu dan biaya. Persamaan yang
dikalikan dengan unit vektor digunakan adalah sebagi berikut (Lee,
menghasilkan matriks harga Hyun-Soo & Yi, dan Kyoo Jin.1999) :
satuan pekerjaan Uwx1 seperti
· Biaya Pekerjaan terhadap Waktu
yang ditunjukkan dalam
Matriks diagonal biaya
persamaan (2-7). Vektor baris
pekerjaan dikalikan dengan
ini menunjukkan harga satuan
matriks progress rasio pekerjaan
untuk setiap macam pekerjaan.
terhadap waktu menghasilkan
Satuan dari matriks ini adalah
matriks biaya pekerjaan
mata uang (rupiah).
Uwxa.Iax1 = Uwx1 (2-7)
terhadap waktu sebagaimana
3. Biaya Pekerjaan terhadap ditunjukkan dalam persamaan
Elemen Bangunan (2-12). Juga dimungkinkan
Vektor kolom harga satuan untuk menghasilkan matriks
pekerjaan Uwx1 dapat yang sama dengan mengalikan
dikonversikan ke matriks matriks simetris harga satuan
simetris Uwxw. Matriks harga pekerjaan dengan matriks
satuan pekerjaan dikalikan kuantitas pekerjaan terhadap
dengan matriks kuantitas waktu seperti ditunjukkan dalam
pekerjaan terhadap elemen persamaan (2-13). Matriks ini
bangunan menghasilkan matriks disusun dari biaya dari setiap
biaya/harga terhadap elemen macam pekerjaan yang
bangunan sebagaimana dikerjakan pada tiap rentang
ditunjukkan dalam persamaan waktu.
Cwxm.Rmxt = Cwxt (2-12)
(2-9). Uwxw.Qwxt = Cwxt (2-13)
Uwx1 Uwxw (2-8)
Uwxw.Qwxm = Cwxm (2-9)
4. Biaya Elemen Bangunan METODE PENELITIAN
Transpose matriks biaya
pekerjaan terhadap elemen Langkah-langkah penelitian dalam
bangunan dikalikan dengan skripsi ini secara berurutan adalah :
vector satuan menghasilkan 1. Studi Literatur
vektor baris biaya elemen Studi literatur ini yaitu
bangunan seperti ditunjukkan pengumpulan teori-teori yang

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.1– 2010 ISSN 1978 – 5658 60


berkaitan dengan permasalahan matriks ini diperoleh dari data
yang akan dibahas dalam kajian ini RAB.
meliputi Jjournal of Construction 2. Matriks harga satuan pekerjaan
Engineering and management oleh terhadap biaya (Uwxa)
Lee, Hyun-Soo & Yi, dan Kyoo Jin Matriks ini adalah daftar dari
pada tahun 1999 dan sumber- biaya satuan dari paket
sumber penunjang lainnya yang pekerjaan yang ditampilakan
berhubungan dengan konsep nilai dalam bentuk matriks. Untuk
hasil. penyusunan matriks ini
diperoleh dari data analisa harga
2. Pengumpulan Data satuan untuk tiap-tiap paket
Pengumpulan semua data yang pekerjaan yang akan
dibutuhkan sehingga diharapkan dilaksanakan.
mampu mendukung penyelesaian 3. Matriks progress rasio pekerjaan
permasalahan yang dibahas. Data terhadap waktu (Rwxt)
yang diperlukan meliputi : Matriks ini diperoleh dari data
a. Data primer yang meliputi data schedule proyek. Tiap-tiap sel
hasil pengamatan langsung dari dari matriks tersebut adalah
jumlah tenaga kerja, material, rasio dari progress kerja yang
dan peralatan yang dipakai pada ada, dimana jumlah total untuk
saat proyek berlangsung dan satu baris dalam satu elemen
melakukan wawancara pekerjaan sama dengan satu.
langsung dengan pihak
kontraktor pelaksana untuk 4. Aplikasi Matriks
mendapatkan biaya tak Dengan melakukan operasi
langsung. pada matriks dasar tersebut akan
b. Data sekunder yang meliputi : didapat matriks baru yaitu
jadwal perencanaan matriks biaya pekerjaan
proyek/schedule (kurva S), terhadap elemen bangunan
jadwal pelaksanaan proyek, (Cwxm). Matriks ini diperoleh
Rencana Anggaran Biaya dari perkalian matrik harga
beserta analisa harga satuan, satuan pekerjaan dengan matriks
realisasi biaya (actual cost) kuantitas pekerjaan terhadap
setiap laporan progress elemen bangunan. Operasi
mingguan dibuat. matriks yang digunakan untuk
membentuk matriks biaya
3. Pembentukan Tiga Matriks pekerjaan terhadap elemen
Dasar bangunan adalah
Dari data yang diperoleh Uwxa.Iax1 = Uwx1
akan dibentuk tiga matrik dasar, Uwx1 Uwxw
Cwxm = Uwxw.Qwxm
yaitu :
5. Integrasi Waktu dan Biaya
1. Matriks kuantitas pekerjaan
Dalam tahap ini akan
terhadap elemen bangunan
dibentuk matriks biaya
(Qwxm)
pekerjaan terhadap waktu (Cwxt).
Matriks ini menunjukkan berapa
Matriks ini diperoleh dari
banyak pekerjaan yang akan
perkalian matrik diagonal biaya
dilakukan pada tiap-tiap elemen
pekerjaan dengan matrik
bangunan. Untuk penyusunan

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.1– 2010 ISSN 1978 – 5658 61


progress rasio pekerjaan PENGOLAHAN DATA
terhadap waktu. Matriks ini
menunjukkan biaya dari setiap 1. Matriks dasar
macam pekerjaan yang Sebagaimana telah disebutkan
dikerjakan pada tiap rentang dalam bab III, bahwa diperlukan tiga
waktu. Operasi matriks yang matriks dasar dalam integrasi schedule
digunakan untuk membentuk dan biaya proyek, yaitu :
matrik biaya pekerjaan terhadap 1. Matriks Kuantitas Pekerjaan
waktu adalah : terhadap Elemen Bangunan : Qwxm
Cwxt = Cwxw.Rwxt Matrisk ini disusun dari data
kuantitas pekerjaan untuk setiap
6. Penyusunan Indiaktor- elemen bangunan pada Rencana
indikator Perkembangan Anggaran Biaya (RAB) proyek.
Proyek Matriks kuantitas pekerjaan
Dari matriks biaya pekerjaan terhadap elemen bangunan dapat
terhadap waktu dan matrik biaya dilihat pada tabel 4.1.
elemen bangunan terhadap 2. Matriks Harga Satuan Pekerjaan
waktu dibuat BCWP dan terhadap Komponen Biaya : Uwxa
BCWS. Dari laporan keuangan Matriks ini disusun dari data analisa
harian proyek diperoleh actual harga satuan pekerjaan pada
cost yang selanjutnya lampiran. Matriks harga satuan
ditabulasikan secara rapi pekerjaan terhadap komponen biaya
menjadi ACWP. Kemudian menyatakan nilai komponen-
ketiga indikator tersebut komponen biaya untuk tiap-tiap
diplotkan ke dalam grafik S paket pekerjaan. Matriks ini dapat
untuk tiap-tiap masa pelaporan. dilihat pada tabel 4.2.
3. Matriks Progress Rasio Pekerjaan
7. Analisa Varians dan Indeks terhadap Waktu : Rwxt
Kinerja Dari data schedule pelaksanaan pada
Analisa data dilakukan lampiran dapat dibuat matriks
dengan menggunakan rumusan Progress Rasio Pekerjaan terhadap
yang ada dalam konsep nilai Waktu seperti terlihat pada tabel
hasil sehingga diperoleh varian 4.3.
biaya, varian jadwal, indeks
kinerja biaya, dan indeks kinerja 2. Aplikasi Matriks
jadwal. Matriks-matriks dasar dapat
diaplikasikan dengan cara
8. Menganalisa hasil penelitian memberlakukan operasi matematis
Menganalisa hasil penelitian yaitu perkalian antara dua matrik
untuk mengetahui sehingga diperoleh informasi yang
perkembangan proyek diperlukan dalam manajemen
berdasarkan hasil perhitungan proyek. Informasi yang dihasilkan
pada konsep nilai hasil tersebut. dalam kajian ini adalah :
1. Matriks Harga Satuan Pekerjaan
(Uwx1)
Matrik harga satuan pekerjaan
diperoleh dari perkalian antara
matriks harga satuan pekerjaan

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.1– 2010 ISSN 1978 – 5658 62


terhadap komponen biaya (Uwxa) untuk masing-masing lantai dapat
dengan vektor satuan Iax1 seperti dilihat pada tabel 4.6.
ditunjukkan dalam persamaan (2-7).
Informasi yang didapat dari 3. Integrasi Waktu dan Biaya
matriks harga satuan pekerjaan dengan Persamaan Matriks
adalah besarnya biaya satu satuan Informasi-informasi di atas
volume pekerjaan untuk setiap adalah mengeni biaya pekerjaan
pekerjaan yang dilaksanakan dalam yang tidak berhubungan dengan
proyek. Matriks ini dapat dilihat waktu pelaksanaan pekerjaan. Hal
pada tabel 4.4. ini masih belum menunjukkan
2. Matriks Biaya Pekerjaan integrasi antara waktu dan biaya
terhadap Elemen Bangunan proyek. Integrasi waktu dan biaya
(Cwxm) dapat dilakukan dengan cara
Matriks biaya pekerjaan perkalian antara dua matriks dasar.
terhadap elemen bangunan (Cwxm) Informasi yang dihasilkan dari
diperoleh dari perkalian antara integrasi biaya dan waktu ini adalah
matrik diagonal harga satuan matriks biaya pekerjaan terhadap
pekerjaan (Uwxw) dengan matriks waktu (Cwxt). Matriks ini diperoleh
kuantitas pekerjaan terhadap elemen dari perkalian antara matrik
bangunan (Qwxm) seperti diagonal biaya pekerjaan (Cwxw)
ditunjukkan dalam persamaan (2-8) dengan matrik progress rasio
dan (2-9). Setelah diperoleh matriks pekerjaan terhadap waktu (Rwxt)
biaya pekerjaan terhadap elemen seperti yang ditunjukkan dalam
bangunan dari operasi perkalian persamaan (2-13). Matriks diagonal
tersebut, maka dibentuk lagi matriks biaya pekerjaan (Cwxw) diperoleh
serupa dengan memasukkan nilai dengan merubah matriks biaya
koefisien pengali untuk masing- pekerjaan (Cwx1) menjadi matriks
masing lantai, yaitu : 1.00 (lantai 1), diagonal. Sedangkan matriks biaya
1.09 (lantai 2), 1.12 (lantai 3), 1.14 pekerjaan (Cwx1) diperoleh dari
(lantai 4), 1.16 (lantai 5), dan 1.18 perkalian antara matriks biaya
(lantai 6). Matriks diagonal Uwxw pekerjaan terhadap elemen
adalah matrik bujur sangkar yang bangunan (Cwxm) dengan matriks
sel-sel lainnya diisi angka nol. satuan elemen bangunan (Imx1).
Matriks Uwxw diperoleh dengan Matriks biaya pekerjaan (Cwx1)
merubah matrik Uwx1 menjadi dapat dilihat pada tabel 4.7.
matriks diagonal. Dari matriks biaya pekerjaan
Informasi yang didapat dari terhadap waktu (Cwxt) diperoleh
matriks biaya pekerjaan terhadap informasi besarnya biaya masing-
elemen bangunan adalah besarnya masing pekerjaan dalam setiap satu
biaya setiap pekerjaan pada masing- satuan waktu pelaksanaan. Biaya
masing elemen bangunan untuk yang didapat masih berdasarkan
keseluruhan proyek. Matriks biaya tingkat harga pada satu tahun ketika
pekerjaan terhadap elemen proyek belum dikerjakan. Matriks
bangunan tanpa koefisien pengali biaya pekerjaan terhadap waktu ini
dapat dilihat pada tabel 4.5. dapat dilihat pada tabel 4.8.
Sedangkan matriks biaya pekerjaan
terhadap elemen bangunan dengan
memasukkan koefisien pengali

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.1– 2010 ISSN 1978 – 5658 63


a. BCWS dengan Persamaan Matriks pelaksanaan proyek yang dirupakan
BCWS (budgeted cost of works dalam bentuk nilai uang atau biasa
performance) adalah anggaran disebut BCWP (budgeted cost of
untuk suatu paket pekerjaan works performance). BCWP
berdasarkan jadual pelaksanaan. diperoleh dari perkalian Tranpose
BCWS diperoleh dari perkalian matriks biaya pekerjaan terhadap
Tranpose matriks biaya pekerjaan waktu (CTwxt) pelaksanaan dengan
terhadap waktu (CTwxt) rencana matriks satuan waktu (Iwx1). BCWP
dengan matriks satuan pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4.12.
(Iwx1). Jika ditulis dalam bentuk
matematis adalah : c. Data Actual Cost of Work
CTwxt . Iwx1 = Ctxw . Iwx1 = Ctx1 Performance (ACWP)
(atau BCWS) ACWP adalah jumlah biaya
Ctx1 adalah matriks total biaya aktual dari pekerjaan yang telah
persatuan waktu. Matriks Ctx1 dilaksanakan. Biaya ini diperoleh
berupa matriks kolom dengan baris t dari data-data akuntansi atau
yang menyatakan periode waktu keuangan proyek pada tanggal
proyek. Elemen-elemen yang pelaporan (misalnya, akhir bulan),
terdapat didalamnya adalah biaya yaitu catatan segala pengeluaran
total (anggaran) untuk tiap periode biaya aktual dari paket-paket
waktu atau disebut BCWS. BCWS pekerjaan termasuk perhitungan
dapat dilihat pada tabel 4.9. overhead dan lain-lain. Jadi, ACWP
merupakan jumlah aktual dari
b. Aplikasi Matriks Progress Rasio pengeluaran atau dana yang
(Rwxt) terhadap Jadwal Realisasi digunakan untuk melaksanakan
Proyek pekerjaan pada kurun waktu
Aplikasi matriks progress rasio tertentu. Pada proyek pembangunan
pekerjaan terhadap waktu realisasi Gedung Dekanat Fakultas Teknik
proyek diperoleh dari pengolahan Universitas Brawijaya, data actual
data laporan mingguan bobot cost diperoleh dari kontraktor
pekerjaan tiap-tiap elemen pelaksana PT PP Dirganeka berupa
bangunan. Matriks progress rasio rekapitulasi biaya tiap masa
pekerjaan terhadap waktu (Rwxt) pelaporan dilakukan. Rekapitulasi
pelaksanaan dapat dilihat pada tabel tersebut terdiri atas biaya langsung
4.10. Adapun nilai kuantitas dan yang meliputi bahan/material, upah,
harga dari masing-masing pekerjaan serta sewa peralatan dan biaya tak
adalah sama dengan yang langsung yang meliputi biaya
direncanakan. komunikasi, transportasi,
Dengan perkalian matriks komunikasi, administrasi dan lain-
diagonal biaya pekerjaan (Cwxw) lain. Rekapitulasi actual cost
dengan matrik progress rasio proyek pembangunan Gedung
pekerjaan terhadap waktu (Rwxt) Dekanat Fakultas Teknik
pelaksanaan diperoleh matriks biaya Universitas Brawijaya dapat dilihat
pekerjaan terhadap waktu (Cwxt) pada tabel 4.13.
realisasi seperti ditunjukkan pada
tabel 4.11. Dari matriks Cwxt
realisasi diperoleh nilai hasil dalam
setiap satu satuan waktu .

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.1– 2010 ISSN 1978 – 5658 64


d. Analisa Data dengan Konsep Nilai fluktuatif, baik dari segi prestasi fisik
Hasil yang diperoleh maupun dari segi biaya
Ketiga indikator dalam konsep aktual yang dikeluarkan. Permasalahan
nilai hasil yaitu ACWP, BCWS, dan ini terjadi karena asumsi-asumsi pihak
BCWP dapat dilihat pada tabel 4.14 kontraktor untuk menyelesaikan proyek
dan dapat dibuat grafik ternyata tidak sepenuhnya benar.
perbandingan seperti ditunjukkan Proyek memang tidak semudah
dalam gambar 4.2 di bawah ini. seperti apa yang diperkirakan. Banyak
hal-hal yang terkadang diluar perkiraan
i. Analisa Varians dan Indeks akal manusia sangat mungkin terjadi
Kinerja dalam realitanya. Faktor cuaca,
Dengan menggunakan 3 kesulitan akses material, kondisi
indikator di atas, dapat dihitung lapangan dan lain-lain ternyata
berbagai faktor yang memberikan pengaruh yang cukup
menunjukkan kemajuan dan signifikan bagi perkembangan proyek
kinerja perusahaan proyek, pembangunan Gedung Dekanat
seperti varians biaya (CV) dan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
varians jadwal (SV) serta indeks Oleh karena itu diperlukan pengelolaan
kinerja biaya (CPI) dan indeks yang baik oleh pihak kontraktor
kinerja jadwal (SPI). Hasil dari pelaksana untuk mencapai tujuan akhir
analisa varians dan indeks yang telah direncanakan tanpa
kinerja dapat dilihat pada tabel mengurangi kualitas yang telah
4.15. disepakati dalam kontrak. Untuk hal
inilah diperlukan monitoring proyek
ii. Perkiraan Biaya Tersisa pada saat pelaporan progress
(ETC) dan Biaya Total (EAC) pencapaiannya. Perkembangan proyek
Untuk mengetahui besarnya selama monitoring dapat digambarkan
perkiraan biaya tersisa dan biaya sebagai berikut :
total dapat dihitung berdasarkan · Dari indeks kinerja biaya pada
akumulatif ACWP dan minnggu pertama, diperoleh nilai
akumulatif BCWP dari tabel kurang dari satu yang menendakan
4.14 serta total anggaran dalam adanya pemborosan pengeluaran.
kontrak. Hasil perhitungan Hal ini berlanjut secara terus-
besarnya perkiraan biaya tersisa menerus hingga minggu ke-5
dan biaya total dapat dilihat pelaksanaan proyek, meskipun
pada tabel 4.16. Sedangkan kecenderungannya menunjukkan
grafik yang menunjukkan perbaikan namun tetap belum
besarnya perkiraan biaya tersisa mencapai angka satu, hingga pada
dan biaya total terhadap waktu minggu ke-5 pada angka 0,875.
dapat dilihat pada gambar 4.3. Sementara itu dari indeks kinerja
jadwal dimana selama 3 minggu
iii. Perkembangan Proyek dari awal pelaksanaan proyek cukup baik
Hasil Evaluasi (SPI lebih dari 1), namun kemudian
nilai SPI memburuk pada minggu
Semenjak awal pelaksanaan (11 ke-4 dan ke-5 dengan
Agustus 2008) hingga masa terakhir kecenderungan menurun hingga
jadwal rencana (8 Desember 2008), angka 0,830 pada minggu ke-5.
perkembangan proyek mengalami Sehingga dapat disimpulkan bahwa

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.1– 2010 ISSN 1978 – 5658 65


pada minggu ke-5, merupakan 4.460.142.800,00. Dari angka
“early warning” bagi kontraktor tersebut, kontraktor mendapatkan
pelaksana karena dari sisi biaya keuntungan Rp 206.390.993,65.
mereka mengalami pemborosan dan
dari segi progress mereka KESIMPULAN
mengalami keterlambatan. Kondisi
ini jika terus berlanjut, bukan tidak Dengan monitoring proyek dengan
mungkin mengakibatkan konsep nilai hasil, akan diketahui
keterlambatan penyelesaian proyek indikator-indikator perkembangan
dan pihak kontraktor terancam proyek, yaitu BCWS, BCWP, dan
kerugian. Hal ini terlihat dari ACWP. Pada penelitian ini, BCWS dan
perkiraan total biaya akhir proyek BCWP diperoleh melalui operasi
(EAC) yang melebihi nilai matriks sedangkan ACWP diperoleh
kontraknya. dari laporan keuangan proyek. Untuk
· Namun kenyataanya berbeda, menyusun matriks BCWS dan BCWP,
karena pada saat minggu ke-6, harus dibentuk tiga matriks dasar, yaitu
indeks kinerja biaya kembali matriks kuantitas pekerjaan terhadap
membaik dengan kecenderungan elemen bangunan (Qwxm), matriks harga
relatif naik, kecuali pada minggu satuan pekerjaan terhadap komponen
ke-12 yang kembali memburuk. Hal biaya (Uwxa), dan matriks progress rasio
ini berlangsung hingga minggu pekerjaan terhadap waktu (Rwxt).
terakhir jadwal rencana (minggu ke- Dengan operasi matriks, dari ketiga
17) dengan nilai indeks kinerja matriks dasar tersebut dapat disusun
biaya sebesar 1,046 yang berarti BCWS dan BCWP.
kontraktor pelaksana mendapatkan Berdasarkan hasil penelitian
keuntungan 4,6% dari nilai kontrak. penerapan matriks untuk monitoring
Tetapi kondisi membaiknya indeks proyek dengan konsep nilai hasil
kinerja biaya tidak dapat diimbangi diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
dengan prestasinya, karena 1. Input data untuk monitoring
pencapaian fisik yang diperoleh proyek dengan konsep nilai hasil
selalu berada di bawah target, yang diperoleh dari operasi
kecuali pada minggu ke-17 matriks adalah BCWS dan
pelaksanaan proyek, angka indeks BCWP. BCWS diperoleh dari
kinerja jadwal tepat 1, yang perkalian Tranpose matriks
menandakan proyek telah biaya pekerjaan terhadap waktu
sepenuhnya selesai. Untuk (CTwxt) dengan matriks satuan
mencapai angka 1 ini, pada minggu pekerjaan (Iwx1). Jika ditulis
ke-12 hingga minggu ke-16, prestasi dalam bentuk matematis adalah :
proyek menunjukkan ke arah
perbaikan dengan kecenderungan
nilai indeks kinerja jadwal selalu
naik dan akhirnya mencapai angka 1 Ctx1 (matriks total biaya
pada minggu ke-17. Pada minggu persatuan waktu) adalah matriks
ke-17 ini perkiraan total biaya akhir kolom dengan baris t yang
proyek (EAC) sebesar Rp menyatakan periode waktu
4.460.146.010,51 mendekati biaya proyek. Elemen-elemen yang
aktual yang dikeluarkan kontraktor terdapat didalamnya adalah
pelaksana, yaitu Rp biaya total (anggaran) untuk tiap

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.1– 2010 ISSN 1978 – 5658 66


periode waktu atau disebut proyek selalu menunjukkan
BCWS. Untuk menyusun perbaikan dan akhirnya nilai SPI
matriks BCWP, hanyalah = 1 pada minggu terakhir jadwal
merubah matriks progress rasio rencana (minggu ke-17) yang
pekerjaan terhadap waktu (Rwxt) menunjukkan proyek telah
sesuai prestasi fisik yang selesai dengan nilai indeks
diperoleh dari laporan mingguan kinerja biaya (CPI) sebesar
proyek dan langsung diperoleh 1,046% atau dengan kata lain
BCWP karena antar matriks pihak kontraktor pelaksana
saling terkoneksi.. mendapatkan keuntungan
2. Dari ketiga indikator pada sebesar 4,60% dari nilai akhir
konsep nilai hasil dapat dihitung BCWS atau sebesar Rp
varians biaya (CV), varians 206.390.993,65.
jadual (SV), indeks kinerja biaya 3. Evaluasi proyek ditinjau dari
(CPI), indeks kinerja waktu segi biaya dan waktu. Pada
(SPI) dan perkiraan biaya total minggu awal terlihat bahwa
proyek (EAC), serta perkiraan pekerjaan berjalan lebih cepat
biaya tersisa (ETC). Dari hasil dari pada jadwal, namun biaya
analisa dengan konsep nilai aktual yang dikeluarkan
hasil, dapat diketahui melebihi anggaran. Hal ini
perkembangan proyek selama dikarenakan persiapan pihak
pelaksanaan. Pada minggu- kontraktor untuk mendatangkan
minggu awal pelaksanaan, alat dan bahan yang dibutuhkan
pekerjaan berjalan lebih cepat dalam jumlah besar dan belum
dari pada rencana. Hal ini diproses secara fisik. Namun
ditunjukkan dengan varians demikian pada minggu terakkhir
jadwal (SV) bernilai positif atau pelaksanaan, kontraktor
indeks kinerja jadwal (SPI) lebih pelaksana mampu mengelola
dari satu dengan nilai terbesar keuangan sehingga diperoleh
pada minggu ke-2 dimana SV = keuntungan 4,6%. Perjalanan
Rp 276.782.205,31 dan SPI = proyek untuk meraih
2,871. Namun demikian, pada keuntungan tersebut tak mudah
minggu-minggu tersebut biaya karena mulai minggu ke-4
yang dikeluarkan melebihi hingga sebelum akhirnya selesai
anggarannya. Hal ini pada minggu ke-17 selalu terjadi
ditunjukkan dengan nilai CV keterlambatan. Hal ini
negatif atau CPI kurang dari satu diakibatkan adanya
dan kondisi terburuk pada permasalahan di awal proyek,
minggu ke-4 dengan nilai yaitu pembongkaran tiitk-titik
perkiraan total biaya proyek pondasi lama yang cukup
(EAC) sebesar Rp banyak sebelum pekerjaan
5.037.950.003,00. Prestasi fisik dilanjutkan dan akibat
mulai memburuk pada minggu keterlambatan pengiriman beton
ke-4 dan selanjutnya, namun ready mix Jayamix karena
biaya aktual yang dikeluarkan banyaknya order perusahaan.
relatif dibawah anggaran. Kondisi ini berlangsung cukup
Setelah minggu ke-12, lama hingga pada minggu-
kecenderungan prestasi fisik mingggu terakhir pelaksanaan,

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.1– 2010 ISSN 1978 – 5658 67


pengiriman dapat kembali lancar Biemo W. dkk. 2006. Konsep Earned
setelah dilakukan komunikasi Value untuk Pengelolaan Proyek
dengan pihak Jayamix oleh Konstruksi. Fakultas Teknik
kontraktor pelaksana. Sipil dan Lingkungan, Institut
Teknologi Bandung.
DAFTAR PUSTAKA Dipohusodo, Istimawan. 1995.
Manajemen Konstruksi Jilid I.
Lee, Hyun-So And Yi, Kyo Jin. 1999. Yogyakarta : Kanisius.
Application Of Mathematical Dipohusodo, Istimawan. 1995.
Matrix To Integrated Project Manajemen Konstruksi Jilid II.
Schedule And Cost. Journal Of Yogyakarta : Kanisius.
Contruction Engineering and Soeharto, Iman. 1998. Manajemen
Management. September 1999 Proyek dari Konseptual sampai
Volume 125 No. 5. Operasional Jilid I. Jakarta : PT.
Ahuja, et al. 1994. Project Gelora Aksara Pratama.
Management Techniques in Soeharto, Iman. 1998. Manajemen
Planning and Controlling Proyek dari Konseptual sampai
Construction Project. John Willey Operasional Jilid II. Jakarta :
& Sons. PT. Gelora Aksara Pratama.
Flemming, Q.W., Koppelman, J.M. Herlanti, Yanti. 2006. Tanya Jawab
1994. The Essence and Evolution Seputar Penelitian Pendidikan
of Earned Value. AACE Sains. Jurusan Pendidikan IPA,
Transactions. Universitas Islam Negeri Syarif
Barazza A, Gabriel. 2000. Probabilitic Hidayatullah Jakarta.
Monitoring Of Project P Candra, Henry. dkk. 2003.
performance Using SS Curve. Pengendalian Pelaksanaan
Journal Of Contruction Konstruksi Berdasarkan Konsep
Engineering and Managemen. Nilai Hasil Pada Pembangunan
Maret/April 2000 Volume 126 Pabrik X di Gresik. Dimensi
No. 2. Teknik Sipil Volume 5 No. 2,
September 2003 hal 109-112.

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.1– 2010 ISSN 1978 – 5658 68

Anda mungkin juga menyukai