Anda di halaman 1dari 4

OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

PERWAKILAN PROVINSI BANTEN

BERITA ACARA PERMINTAAN KETERANGAN


NOMOR: BAP- /SRG/011189.2020/I/2021

Bahwa pada hari Selasa, tanggal lima bulan Januari tahun dua ribu dua puluh satu, pukul
10.00 WIB s.d selesai telah dilakukan permintaan keterangan mengenai penyaluran insentif
bagi tenaga Kesehatan yang menangani pasien covid-19.

Tim Ombudsman terdiri dari:


1. Nama : Dedy Irsan
Jabatan : Kepala Perwakilan
2. Nama : Eka Puspasari
Jabatan : Asisten Pemeriksaan Laporan
3. Nama : Sirojudin
Jabatan : Asisten Penerimaan dan Verifikasi Laporan
4. Nama : Rizal Nurjaman
Jabatan : Asisten Pencegahan Maladministrasi
5. Nama : Nadia Nur Fitriana
Jabatan : Asisten Pemeriksaan Laporan

Telah melakukan permintaan keterangan, terhadap:


1. Nama : dr. Ariani Sugiarti
Jabatan : Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
Instansi : Dinas Kesehatan Prov. Banten
2. Nama : Danang Hamsah Nugroho
Jabatan : Direktur
Instansi : RSUD Provinsi Banten

Hasil permintaan keterangan tertuang dalam Lampiran Berita Acara ini.


Demikian Berita Acara Permintaan Keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya yang
kemudian ditutup dan ditandatangani pada hari, tanggal, bulan, tahun dan tempat
sebagaimana di atas.

Dinas Kesehatan Provinsi Banten RSUD Provinsi Banten

Page 1|4
dr. Ariani Sugiarti
Kabid Pelayanan Kesehatan Danang Hamsah Nugroho
Direktur
Ombudsman RI Perwakilan
Provinsi Banten

Dedy Irsan
Kepala Perwakilan

LAMPIRAN BERITA ACARA PERMINTAAN KETERANGAN


NOMOR: /SRG/011189.2020/I/2021

Page 2|4
----- Bahwa yang bersangkutan telah dimintai penjelasan mengenai penyaluran insentif bagi
tenaga Kesehatan yang menangani pasien covid-19. -------------

--------- Atas pertanyaan kami, yang bersangkutan memberikan keterangan sebagai berikut
: --------
1. Pertanyaan : Sejak kapan dan atas dasar apa RSUD Provinsi Banten dijadikan RS
Rujukan Covid-19?

Jawaban : Berdasarkan Keputusan Gubernur Banten Nomor 443/Kep.118-


Huk/2020 Tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Penyakit Infeksi
Emerging COVID-19 di Provinsi Banten. RSUD Provinsi Banten Sejak
tanggal 25 Maret 2020 mulai menjadi rumah sakit rujukan yang khusus
menangani pasien Covid-19 dan tidak menerima pasien umum. Namun
sejak tanggal 25 Juli sampai sekarang tidak hanya menerima pasien
Covid-19 tetapi juga menerima pasien umum.

3. Pertanyaan : Bagaimana proses perhitungan jumlah insentif yang diterima oleh


tenaga kesehatan tiap bulannya? Apa dasar hukum/aturan rujukannya?

Jawaban : Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07-MENKES-


447-2020 ttg Insentif dan Santunan Kematian Bagi Nakes dan Surat
Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes No.
KU.03.07/II/1171/2020 tentang Perbaruan Petunjuk Teknis Insentif
dalam Penanganan COVID-19

4. Pertanyaan : Dari mana sumber pendanaan insentif tenaga kesehatan?


Jawaban : Bersumber dari Pemerintah Pusat melalui Dana BOK Tambahan
5. Pertanyaan : Bagaimana tahapan dan mekanisme pengusulan, verifikasi dan
penyaluran insentif tenaga kesehatan?

Jawaban : Pimpinan Rumah sakit, Labkesda dan Dinas Kesehatan mengajukan


usulan ke Tim Verifikator yang telah di tetapkan oleh kepala Dinaas
KesehatanProv. Banten. Tim verifikator melakukan verifikasi dan
validasi atas usulan yang diajukan oleh pimpinan faskes dan dinas
kesehatan. Tim verifikator membuat catatan hasil verifikasi dan validasi
apabila diperlukan. Tim verifikasi membuat dan mneyamoaikan
rekapitulasi hasil verifikasi kepada kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
Setelah itu disalurkan ke rekening masing-masing nakes.

7. Pertanyaan : Apa penjelasan terhadap keterlambatan/penundaan pembayaran


insentif bagi tenaga kesehatan?

Jawaban : Dinkes mengusulkan setiap bulan, namun pencairan atau penyaluran


insentif dikembalikan kepada Pemerntah Pusat. Terkait dengan adanya
keterlambatan pemberitan insentif bagi tenaga Kesehatan karena
pencairan dari pemerintah pusat terjadi keterlambatan.

8. Pertanyaan : Apa bentuk tunjangan/insentif bagi tenaga non-medis di lingkungan


RSUD Kota Serang? Apa dasar hukumnya?

Jawaban : Tidak ada, kecuali jika memang masing-masing daerah memiliki


kewenangan tersendiri.

Page 3|4
9. Lainnya : Pencairan insentif telah dilakukan 4 kali sejak bulan oktober 2020 untuk
periode sebagai berikut:
Pencairan ke-1 untuk periode bulan Maret (sebagian dari jumlah yang
seharusnya diterima oleh tenaga Kesehatan)
Pencairan ke-2 untuk periode Maret-April
Pencairan ke-3 untuk periode Mei-Juli
Pencairan ke-4 untuk periode bulan Juli-September.

Page 4|4

Anda mungkin juga menyukai