Anda di halaman 1dari 10

Sumber-Sumber Hukum Dalam Islam

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


“Studi Islam”

Disusun Oleh:

Faizya Meydini 04020320024


Zidni Ilma Atmagistri 04010320016

Dosen Pengajar:

Dr. H. M. Syaroni, M.Ag

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI


PRODI BIMBINGAN KONSELING ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
Tahun Akademik 2020-2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah yang berjudul “Sumber-Sumer Hukum dalam Islam” ini tepat
pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan


hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak agar tantangan itu bisa
teratasi. Maka dari itu, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materainya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.

Sidoarjo, 6 Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. 1


Kata Pengantar ................................................................................................. 2
Daftar Isi .......................................................................................................... 3
BAB. I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 4
D. Manfaat Penulisan ................................................................................ 4
BAB. II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum Islam ...................................................................... 5
B. Pengertian Sumber Hukum Islam ....................................................... 5
BAB. III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 9
B. Saran ..................................................................................................... 9
Daftar Pustaka .................................................................................................. 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata-kata “Sumber Hukum Islam” merupakan terjemahan dari lafazh Masâdir
alAhkâm. Sumber hukum dalam Islam, ada yang disepakati (muttafaq) para ulama
dan ada yang masih dipersilisihkan (mukhtalaf). Al-Qur'an dan sunnah Rasul
merupakan nash (ma la nashsha fihi)Dalam perspektif sumber utama hukum
Islam,Adapun sumber hukum Islam yang disepakati jumhur ulama adalah Al Qur’an,
Hadits, Ijma’ dan Qiyas. Para jumhur Ulama juga sepakat dengan urutan dalil-dalil
tersebut di atas (Al Qur’an, Sunnah, Ijma’ dan Qiyas).Adapula yang berpendapat
bahwa Sumber Hukum Islam itu Al-Qur’an,Hadist dan Ijtihad. Sedangkan untuk
lainnya, masih menjadi perdebatan dan memerlukan kajian yang lebih dalam.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah “Sumber-Sumer Hukum dalam Islam” yakni:
1. Sumber-sumber saja yang bisa dijadikan sebagai Sumber Hukum Islam ?

C. Tujuan Penulisan
Makalah “Sumber-Sumer Hukum dalam Islam” memiliki beberapa tujuan, sebagai
berikut:
1. Memberikan pengetahuan mengenai Sumber Hukum Islam

D. Manfaat Penulisan
1) Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi teori
“Sumber-Sumer Hukum dalam Islam”.
2) Secara Praktis
Hasil Makalah ini diharapkan, sebagai refrensi bagi mahasiswa Bimbingan
Konseling Islam dalam mata pelajaran Studi Islam.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Islam


Hukum Islam merupakan rangkaian dari kata “hukum” dan kata “Islam”. Kedua
itu secara terpisah, merupakan kata yang digunakan dalam bahasa Arab dan terdapat
dalam Al-Qur’an, juga berlaku dalam bahasa Indonesia. “ hukum Islam” sebagai suatu
rangkaian kata telah menjadi bahasa Indonesia yang hidup dan terpakai. Dalam bahasa
Indonesia kata ‘hukum’ menurut Amir Syarifuddin adalah seperangkat peraturan
tentang tingkah laku manusia yang diakui sekelompok masyarakat, disusun orang-
orang yang diberi wewenang oleh masyarakat itu, berlaku dan mengikat untuk seluruh
anggotanya1 . Sedangkan hukum dalam pengertian hukum syara’ menurut istilah ulama
ushul adalah khitob (doktrin) syar’i yang berhubungan dengan perbuatan mukallaf, baik
berupa tuntutan, pilihan atau ketetapan.
Hukum adalah khitab Allah yang berkaitan dengan perbuatan mukalaf baik
berupa perintah atau pilihan atau wadh’i2. Adapun hukum syara’ menurut istilah ahli
fiqh adalah pengaruh dalam perbuatan (mukallaf), seperti kewajiban, keharaman dan
kebolehan.

B. Pengertian Sumber Hukum Islam


Sumber hukum Islam adalah asal (tempat penetapan) hukum Islam. Sumber
hukum Islam disebut juga dengan istilah dalil hukum Islam atau pokok hukum Islam
atau dasar hukum Islam. Menurut Abdul Wahhab Khallaf, di antara dalil-dalil yang
disepakati oleh jumhur ulama sebagai sumber-sumber hukum Islam adalah:
1) Al-Quran
2) As-Sunnah
3) Al-Ijmâ’
4) Al-Qiyas.
Penggunaan keempat dalil sebagaimana di atas berdasarkan firman Allah swt:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan RasulNya, dan ulil amri di
antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka

1
Amir Syarifuddin.Ushul Fiqih Jilid 1. (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 6.
2
Wad’i adalh sebab, syarat, atau mani’/penghalang suatu hukum

5
kembalikanlah ia kepada Allah (al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
Dalil syar’i menurut Mahmud Syaltut ada tiga:
1) Al-Quran
2) As-Sunnah
3) Ar-Ra’yu (Ijtihad) Menurutnya, istilah ar-ra’yu sama dengan ijtihad.
Pendapat Mahmud Syaltut itu lebih sesuai dengan hadits Nabi saw yang berupa
dialog antara beliau dengan Muaz bin Jabal pada waktu akan diutus ke Yaman.
“Bagaimana engkau dapat memutuskan jika kepadamu diserahkan urusan peradilan? Ia
menjawab, ‘Saya akan memutuskannya dengan Kitabullah.’ Bertanya lagi Nabi saw.,
‘Bila tidak kau jumpai dalam kitabullah?’ Ia menjawab, ‘Dengan sunah Rasulullah
saw.’ Lalu Nabi bertanya, ‘Bila tidak kau dapati dalam sunah Rasulullah dan tidak pula
dalam Kitabullah?’ Ia menjawab, ‘Saya lakukan ijtihad bi arra’yi dan saya tidak akan
mengurangi (dan tidak berlebih-lebihan).’ Berkatalah Muaz, ‘Maka Nabi menepuk
dadaku dan bersabda, ‘Segala puji bagi Allah yang telah memberi taufik kepada utusan
Rasulullah, sebagaimana Rasulullah telah meridlainya.”

• Al-Qur’an
Kata Alquran dalam bahasa Arab berasal dari kata Qara'a artinya ' membaca.
Secara istilah Alqur'an adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad,
tertulis dalam mushhaf berbahasa Arab, yang sampai kepada kita dengan jalan
mutawatir, bila membacanya mengandung nilai ibadah, dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas3.
Pada prinsipnya hukum Islam bersumber dari wahyu Ilahi, yakni al-Quran, yang
kemudian dijelaskan lebih rinci oleh Nabi Muhammad saw. Melalui Sunnah dan
hadisnya. al-Qur‟an juga sebagai sumber nilai dan norma agama dan ajaran Islam. Ial-
Qur’an dijadikan pedoman hidup bagi muslim, yang harus dikaji, dipahami makna yang
dikandungnya, karena itu ia memerlukan penjelasan dan penafsiran. Penjelasan terbaik,
otentik dan sempurna adalah penjelasan yang diberikan oleh Nabi Muhammad dengan

3
Muhammad Ali Ash-Shabuni, At-Tibyan Fi Ulum al-Quran, terj. Muhammad Qadirun Nur, Ikhtisar
Ulumul Quran Praktis (Jakarta: Pustaka Amani, 2001), h.3.

6
sunnahnya. Segi Kualitas Isi pokok Al Qur‟an (ditinjau dari segi hukum) terbagi
menjadi 3 (tiga) bagian:
a. Hukum yang berkaitan dengan ibadah: hukum yang mengatur hubungan
rohaniyah dengan Allah SWT dan hal – hal lain yang berkaitan dengan
keimanan. Ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Tauhid atau Ilmu Kalam.
b. Hukum yang berhubungan dengan Amaliyah yang mengatur hubungan dengan
Allah, dengan sesama dan alam sekitar. Hukum ini tercermin dalam Rukun
Islam dan disebut hukum syariat. Ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu
Fiqih.
c. Hukum yang berkaitan dengan akhlak. Yakni tuntutan agar setiap muslim
memiliki sifat – sifat mulia sekaligus menjauhi perilaku – perilaku tercela4.

• Hadits
Hadits merupakan segala tingkah laku Nabi Muhammad SAW baik berupa
perkataan, perbuatan, maupun ketetapan (taqrir). Hadits merupakan sumber hukum
Islam yang kedua setelah Al Qur‟an. Perintah meneladani Rasulullah SAW ini sangat
dianjurkan untuk setiap muslim karena perilaku Nabi Muhammad SAW mengandung
nilai-nilai luhur dan merupakan cerminan akhlak mulia. Hadis ditinjau dari segi
tingkatannya dapat di bagi menjadi tiga bagian, yaitu:
➢ Hadis Shahih:
Hadis yang bersambung sanadnya, yang diriwayatkan oleh rawi yang
adil dan dhabith dari rawi yang lain yang juga adil dan dhabith juga sampai
akhir sanad, hadis tidak janggal dan mengandung cacat (illat).
➢ Hadis Hasan:
Hadis yang sanadnya baik, yaitu setiap hadis yang diriwayatkan melalui
sanad yang didalamnya tidak terdapat rawi yang dicurigai berdusta, matan
hadisnya tidak janggal, diriwayatkan melalui sanad yang lain pula yang
sederajat.
➢ Hadis Dho’if:
Hadis yang lemah, dalam artian hadis dho’if ialah hadis tidak memenuhi
prsyaratan hadis Shahih, misalnya sanadnya ada yang terputus, diatara para
perawi ada yang pendusta atau tidak dikenal.

4
Mohammad Daud Ali, hukum islam. (Jakarta: rajawali press, 1998), hal. 235

7
• Ijtihad
Ijtihad ialah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memecahkan suatu
masalah yang tidak ada ketetapannya, baik dalam Al Qur‟an maupun Hadits, dengan
menggunkan akal pikiran yang sehat dan jernih, serta berpedoman kepada cara-cara
menetapkan hukum-hukum yang telah ditentukan. Hasil ijtihad dapat dijadikan sumber
hukum yang ketiga5.

• Ijma’
Ijma' sebagaimana didefinisikan oleh sebagian besar ulama Ushul adalah
kesepakatan seluruh ulama mujtahid dari kaum muslimin pada suatu masa sesudah
wafat Rasulullah SAW atas suatu hukum syara' pada suatu kejadian (lihat Khalaf, 1994
: 64).

• Qiyas
Qiyas yaitu menghubungkan suatu kejadian yang tidak ada hukumnya dengan
kejadian lain yang sudah ada hukumnya karena keduanya terdapat persamaan illat atau
sebab-sebabnya. Contoh: mengharamkan minuman keras, seperti bir dan wiski.
Haramnya minuman keras ini diqiyaskan dengan khamar yang disebut dalam Al Qur‟an
karena antara keduanya terdapat persamaan illat (alasan), yaitu sama-sama
memabukkan. Jadi, walaupun bir tidak ada ketetapan hukumnya dalam Al Qur‟an atau
hadits tetap diharamkan karena mengandung persamaan dengan khamar yang ada
hukumnya dalam Al Qur’an.

5
Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah. (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hal. 15

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sumber hukum islam adalah sumber sumber yang dijadikan pedoman untuk
semua kemaslahatan kehidupan manusia.Beberapa ulama berpendapat mengenai
Sumber sumber Hukum Islam yakni;Menurut Abdul Wahhab Khallaf, di antara dalil-
dalil yang disepakati oleh jumhur ulama sebagai sumber-sumber hukum Islam adalah:
a. Al-Quran
b. As-Sunnah
c. Al-Ijmâ’
d. Al-Qiyas.
Sedangkan menurut Dalil syar’i menurut Mahmud Syaltut ada tiga:
a. Al-Quran
b. As-Sunnah
c. Ar-Ra’yu (Ijtihad) Menurutnya, istilah ar-ra’yu sama dengan ijtihad.
Dalam hal ini tidak ada yang salah Sumber sumber diatas dapat dijadikan
sebagai seumber hukum islam,hanya saja Tingkatannya yang berbeda dalam membahas
persoalan-persoalan,Disini Al-Qur’an dan Hadis bersifat Universal sehingga
dibutuhkan sumber sumber lainnya untuk saling mendukung dan lebih
merincikanHukum hukum didalamnya.

B. Saran

Makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna, sehingga perlu diperlukan
kritik dan saran guna membangun kesempurnaan makalah ini. Penulis juga berharap,
makalah ini dapat diguakan sebagai refrensi bagi para pembaca unuk menambah informasi
tentang “Sumber-Sumer Hukum dalam Islam”.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://law.uii.ac.id/wp-content/uploads/2017/02/Pengantar-Hukum-Islam-buku-ajar-
rohidin-fh-uii.pdf.pdf

http://digilib.uinsby.ac.id/8773/5/BAB%20II.pdf

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/8821/5/BAB%20II.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai