Anda di halaman 1dari 3

1. Mereka melihat harimau sangat lincah melepaskan pak Balam dari cengkeramannya.

Harimau itu menghilang ke dalam hutan yang sangat gelap di tengah malam itu. Dengan
cepat mereka berlari dan menuju ke tempat Pak Balam terbaring. Dalam cahaya samar-
samar dari potongan kayu yang menyala, mereka melihat betapa kaki kiri pak Balam
lukanya bengkak sekali, betisnya kena gigitan harimau, daging dan otot betis koyak
hingga kelihatan tulangnya yang putih, dan darah mengalir berwarna merah.
Frasa adjektiva yang tepat untuk memperbaiki frasa yang bercetak miring dalam paragraf
tersebut adalah …
2. Sisa kejadian tiga tahun lalu boleh jadi masih terserak di mata Karang. Boleh jadi masih
berserak-serak di sudut kenangannya. Tapi kabar baik itu pasti akhirnya tiba, membawa
janji perubahan yang menyenangkan, lihatlah, semenyakitkan apa pun kejadian itu dia
terlihat tetap tidak berubah, dia masih setampan dulu.
Moga Bunda Disayang Allah, Tere Liye
Peribahasa yang sesuai dengan isi penggalan novel tersebut adalah …
3. Di Tepi Telaga Sarangan
masih seperti masa bocahku angin danau pasir
menguap usap tubuh dengan ramah
dan sejuk sementara ke lembah turun mendesir
mengantar kedamaian ke rumah demi rumah
kini telah beruban aku kembali
disambut kabut siap mendekap
ah setelah meneliti sejalur hayat menyadari
mutiara yang kuambil dalam perjalanan belum lengkap
oleh: Piek Ardijanto Soeprijadi
Isi puisi tersebut adalah …
4. Dengan hormat, kami mengharap kehadiran Bapak/Ibu guru pada,
hari : Sabtu
tanggal : 13 Oktober 2012
waktu : pukul 08.00 -12.00 WIB
acara : lepas sambut kepala sekolah
tempat : aula SMAN 200 Jakarta
…….
Kalimat penutup surat yang tepat untuk mengakhiri surat tersebut adalah ……..
5. Dunia perbukuan di Indonesia akhir-akhir ini kerap disoroti.
Kalimat penjelas yang tidak sesuai dengan kalimat utama di atas adalah ……..
6. (1) Karena perbuatan salah satu ibu tirinya Candera Kirana tidak tahan lagi di Daha dan
karena itu ia meninggalkan kota itu dengan ibu tirinya yang lain, Mahadewi, seorang
menteri, dan dayang-dayang. . . . .
(2) Hai, mamanda menteri, sekarang marilah kita berhenti di sini, karena inilah tempat
yang hampir pada jalan ke negeri Kuripan. . . . .
(3) Maka berhentilah di situ sekaliannya. Lalu diperbuat oranglah sebuah pesangrahan
rumah atau kemah dengan sepertinya menurut perintah Galuh Cendera Kirana.
(4) Setelah sudah selesai semuanya, berkata Galuh Cendera Kirana, Ya, mamanda
menteri, baiklah mamanda memperbuat sebuah kota pada tempat ini, karena hamba
hendak menjadi raja pada tempat ini.
(5) Menteri itu bersukacita dengan teramat sangat, tetapi penuh dengan keheranan
mendengar perkataan itu, lalu diperbuat orang kota baru di situ; separuh di antara orang-
orang menebangi pohon-pohonan dan separuh pula menanam pula pohon-pohonan
baharu, supaya menjadi bagus; dan tiada berapa lama antaranya berdirilah di situ sebuah
kota yang amat indah dan permai. Bangun kota itu amat bagus seperti negara baharu yang
amat indah perbuatannya dan penuh dengan perhiasannya.
(Sumber: Cendera Kirana Menyamar Jadi Kelana)
Nilai sosial yang tergambar pada penggalan tersebut adalah ….
7. Jurgen Habermas mengatakan bahwa selama ini manusia modern telah terjebak pada pola
mekanistis. Akibatnya, selama ini kita tak sadar bahwa kita hanya menjadi, instrumen
belaka, baik instrumen kekuasaan maupun instrumen teknologi. Apa yang dikatakan oleh
Habermas?
8. Sisa kejadian tiga tahun lalu boleh jadi masih terserak di mata Karang. Boleh jadi masih
berserak-serak di sudut kenangannya. Tapi kabar baik itu pasti akhirnya tiba, membawa
janji perubahan yang menyenangkan, lihatlah, semenyakitkan apa pun kejadian itu dia
terlihat tetap tidak berubah, dia masih setampan dulu.
Moga Bunda Disayang Allah, Tere Liye
Tahapan alur pada penggalan cerita tersebut adalah ….
9. Kalimat yang diungkapkan dengan ragam resmi adalah ………
10. Seorang direktur memerintahkan kepada kepala bagian keuangan untuk menyampaikan
laporan keuangan bulan Mei. Jika perintah tersebut dituangkan ke dalam memo, kalimat
yang paling tepat adalah ……..
11. Pandanganku berpendar, tapi kaki-kaki ini masih kuat untuk segera bangkit. Kukerdipkan
mataku cepat, berusaha menangkap wujud lawanku yang kini entah sedang apa. Tahu-
tahu, sebuah tendangan berputar ganda yang dahsyat merobek udara, dan tubuhku
terpelanting seperti mainan tak berdaya. Bahkan sebelum rasa sakit sempat merata,
tangannya sudah kembali mencengkeram leher, membenturkanku ke tiang ring sekuat
tenaga. Tubuhku terhempas tanpa ampun.
Supernova (Episode Akar), Dee
Makna ungkapan merobek udara pada penggalan novel tersebut adalah …
12. Kami sudah coba apa yang kami bisa.
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa.
Kami sudah beri kami punya jiwa.
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa.
Isi penggalan puisi di atas tentang ………
13. Seorang calon pelamar pekerjaan mengajukan sebuah surat lamaran pekerjaan yang
ditujukan ke suatu PT yang bergerak di bidang telekomunikasi. Karena lowongan
tersebut sudah terisi maka lamaran tersebut terpaksa ditolak.
Kalimat penolakan lamaran pekerjaan yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah ……..
14. Harga barang kebutuhan pokok daerah sungai Barito di pedalaman Kalimantan Tengah
terus merambat naik seiring dengan semakin dangkalnya alur sungai tersebut. Surutnya
air sungai Barito mengakibatkan pengangkutan bahan kebutuhan pokok ke wilayah
pedalaman terhambat dan biayanya lebih mahal.
Masalah yang disorot dalam paragraf di atas adalah ……..
15. Meja kecil itu unik sekali. Bentuknya bulat lonjong. Di salah satu sisinya terdapat sebuah
laci yang diberi ukiran di bagian tutupnya. Kaki mejanya berjumlah empat. . . . .
Antarkaki dihubungkan dengan anyaman rotan untuk memperkuat berdirinya meja
tersebut.
Kalimat deskripsi yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah …

Anda mungkin juga menyukai