NIM : 011700004
Di zaman modern saat ini, sering kali kita mendengar kata “nuklir”, dimana beberapa dari
kita langsung terbayang peristiwa bom nuklir Hiroshima dan Nagasaki atau bahkan peristiwa
Chernobyl ketika mendengar kata tersebut. Sebenarnya apa sih energi “nuklir” itu? Energi nuklir
merupakan energi yang memiliki intensitas energi yang tertinggi, dimana energi yang diproduksi
sangat besar dari jumlah bahan bakar yang digunakan (Antares,2019). Sehingga, jika energi ini
diterapkan sebagai energi penyedia listrik di Indonesia, sungguh sangat menguntungkan bagi
negara dan masyarakat.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN merupakan pembangkit daya thermal yang
sumber panasnya menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir (Batan,2020). Di Indonesia,
hingga saat ini, belum didirikan satu PLTN pun karena masih terjadi pro dan kontra di
masyarakat. Padahal energi nuklir memiliki banyak manfaat untuk masyarakat, salah satunya
harga listriknya yang lebih murah dibandingkan dengan PLTU untuk kapasitas listrik yang sama.
Selain itu, pembangunan PLTN tidak hanya tentang pemenuhan listrik di Indonesia, melainkan
bisa menjadi penggerak yang kuat untuk perekonomian suatu negara dan mendorong
pengembangan industri.
Pada prinsipnya, pengoperasian PLTN sama dengan pembangkit listrik lainnya, hanya
berbeda pada bahan bakar yang digunakan. PLTN menggunakan bahan bakar nuklir ( 235U atau
239
Pu), sedangkan pembangkit listrik yang lain dapat menggunakan bahan bakar minyak, gas, dan
batubara.