KMB III
Nama Dosen :
Wijra Ramadani
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “FRAKTUR (PATAH TULANG)”. Tujuan penulisan makalah ini untuk
membantu mahasiswa keperawatan, agar mampu mengaplikasikan teori dengan
keterampilan dasar keperawatan dengan benar pada pasien-pasien fraktur.
kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak dapat terlaksana dengan
baik jika tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan
terimakasih bagi semua pihak yang telah membarikan waktu, kesempatan dan
dorongan dari awal hingga selesai tersusunnya makalah ini. kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun senantiasa kami harapkan dari pembaca, sekalian.
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fraktur adalah terputusnya hubungan (diskontinuitas) tulang radius
dan ulna yang disebabkan oleh cedera pada lengan bawah baik trauma
langsung maupun trauma tidak langsung (Noor, 2012). Fraktur adalah suatu
perpatahan pada kontinuitas struktur tulang. Patahan tadi mungkin tidak lebih
dari suatu retakan atau primpilan korteks, biasanya patahan tersebut lengkap
dengan fragmen tulangnya bergeser. Jika kulit diatasnya masih utuh disebut
fraktur tertutup, sedangkan jika salah satu rongga tubuh tertembus disebut
fraktur terbuka.
Kebanyakan fraktur pergelangan tangan dapat terjadi baik akibat jatuh
dengan posisi lengan terbuka maupun pukulan langsung saat kecelakaan
kendaraan bermotor maupun perkelahian. Fraktur kedua tulang lengan bawah
merupakan cedera yang tidak stabil, fraktur non dislokasi jarang terjadi.
Stabilitas fraktur bergantung pada jumlah energi yang diserap selama cedera
dan gaya otot besar yang cenderung menggeser fragmen (Thomas dkk, 2011).
Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang berada dalam
taraf halusinasi menuju industrialisasi tentunya akan mempengaruhi
peningkatan mobilisasi masyarakat /mobilitas masyarakat yang meningkat
otomatisasi terjadi peningkatan penggunaan alat-alat transportasi /kendaraan
bermotor khususnya bagi masyarakat yang tinggal diperkotaan. Sehingga
menambah “kesemrawutan” arus lalu lintas. Arus lalu lintas yang tidak teratur
dapat meningkatkan kecenderungan terjadinya kecelakaan kendaraan
bermotor. Kecelakaan tersebut sering kali menyebabkan cidera tulang atau
disebut fraktur.
Penanganan segera pada klien yang dicurigai terjadinya fraktur adalah
dengan mengimobilisasi bagian fraktur adalah salah satu metode mobilisasi
fraktur adalah fiksasi Interna melalui operasi Orif. Penanganan tersebut
dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Komplikasi umumnya oleh
akibat tiga fraktur utama yaitu penekanan lokal, traksi yang berlebihan dan
infeksi.
Peran perawat pada kasus fraktur meliputi sebagai pemberi asuhan
keperawatan langsung kepada klien yang mengalami fraktur, sebagai pendidik
memberikan pendidikan kesehatan untuk mencegah komplikasi, serta sebagai
peneliti yaitu dimana perawat berupaya meneliti asuhan keperawatan kepada
klien fraktur.
A. Rumusan masalah
1. bagaimana anatomi fisiologi dari fraktur
2. bagaimana konsep medis dari fraktur
3. bagaimana proses keperawatan pada penderita fraktur
B. Tujuan
1. untuk mengetahui anatomi fisiologi dari fraktur
2. untuk mengetahui konsep medis dari fraktur
3. untuk mengetahui bagaimana proses keperawatan pada penderita fraktur
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anatomi fisiologi
intervensi rasional
1. Pertahankan imobilasasi 1. Mengurangi nyeri dan
bagian yang sakit dengan mencegah malformasi
tirah baring, 2. Meningkatkan aliran balik
2. gips, bebat dan atau traksi vena, mengurangi
strTinggikan posisi ekemitas edema/nyeri
yang terkena
intervensi rasional
Lakukan perawatan pen steril dan Mencegah infeksi sekunderdan
perawatan luka sesuai protocol mempercepat penyembuhan
luka.
Ajarkan klien untuk Meminimalkan kontaminasi.
mempertahankan sterilitas insersi
pen.
intervensi rasional
1. Pertahankan pelaksanaan 1. Memfokuskan perhatian,
aktivitas rekreasi terapeutik meningkatakan rasa
(radio, koran, kunjungan kontrol diri/harga diri,
teman/keluarga) sesuai membantu menurunkan
keadaan klien isolasi sosial
2. Bantu latihan rentang gerak 2. Meningkatkan sirkulasi
pasif aktif pada ekstremitas darah muskuloskeletal,
yang sakit maupun yang mempertahankan tonus
sehat sesuai keadaan klien otot, mempertahakan
gerak sendi, mencegah
kontraktur/atrofi dan
mencegah reabsorbsi
kalsium karena
imobilisasi
1. Berikan papan penyangga 1. Mempertahankan posis
kaki, gulungan fungsional ekstremitas
trokanter/tangan sesuai 2. Meningkatkan
indikasi kemandirian klien dalam
2. Bantu dan dorong perawatan perawatan diri sesuai
diri (kebersihan/eliminasi) kondisi keterbatasan klien
sesuai keadaan klien
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang dan
ditentukan sesuai jenis dan luasnya atau setiap retak atau patah pada tulang
yang utuh.
Fraktur adalah masalah yang akhir-akhir ini sangat banyak menyita
perhatian masyarakat, pada arus mudik dan arus balik hari raya idul fitri
banyak terjadi kecelakaan lalu lintas yang sangat banyak yang sebagian
korbannya mengalami fraktur. Banyak pula kejadian alam yang tidak terduga
yang banyak menyebabkan fraktur. Sering kali untuk penanganan fraktur ini
tidak tepat mungkin dikarenakan kurangnya informasi yang tersedia
contohnya ada seorang yang mengalami fraktur, tetapi karena kurangnya
informasi untuk menanganinya Ia pergi ke dukun pijat, mungkin karena
gejalanya mirip dengan orang yang terkilir.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini penulis menyarankan agar pembaca
dapat memahami tentang gejala, penyebab fraktur sehingga dapat membuat
kita lebih hati-hati dalam bekerja ataupun melakukan aktifitas sehari-hari serta
dapat membantu pasien fraktur .