Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

OSTEOKONDROSIS

OLEH:

KHAIRIL SALIM

KELOMPOK 6

PROGRAM STUDI S1 NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIDYA NUSANTARA PALU

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang Maha Esa, karena dengan
Rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang materi
Ostekondrososis.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak, bagi
kami khususnya dan baagi teman-teman mahasiswa STIKES WIDYA NUSANTARA
PALU pada umunya. Kami sadar bahwa makaalah ini belum sempurna dan masih
memiliki banyak kekurangan.

Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak yang membaca.

Palu,26 Agutus 2020

Penulis
DAFTAR ISI

COVER .........................................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................
A.Latar belakang................................................................................
B.Rumusan masalah...........................................................................
C.Tujuan.............................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................
A.Defenisi .........................................................................................
B.Etiologi...........................................................................................
C.Fatofisiologi...................................................................................
D.Manefistasi klinis...........................................................................
E.Penatalaksanaan..............................................................................
F.Komplikasi......................................................................................
BAB 3: PENUTUP........................................................................................
A.Kesimpulan....................................................................................
B. Saran..............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Osteokondrosis adalah keluarga kelainan yang mempengaruhi pertumbuhan


tulang pada anak-anak dan remaja gangguan aliran darah ke sendi sering kali
menjadi penyebabnya, meskipun penyakit tertentu dalam keluarga ini dapat
menyerang orang dewasa yang lebih tua penyakit ini paling mungkin menyerang
anak-anak dan remaja yang tulangnya masih tumbuh.
Osteokondrosis dapat menyebabkan nyeri dan kecacatan sekolompok
gangguan yang mempengaruhi epifisis dan segmen yang setara epifisis dari
tulang imatur.osteokondrosis juga merupakan nekrosis iskemik aseptik tulang
dan biasanya di mulai pada masa kanak-kanak yng berkembang degeneratif atau
bersifat nekrotik.
Secara umum osteokondrosis merupakan sekolompok heterogen dari lesi yang
tidak berhubungan yang memiliki karateristik sebagai berikut yaitu, predileksi
untuk mempengaruhi kerangka imatur,keterlibatan epefisi,dan apofisis atau
tulang epifisis.
Osteokondrosis dapat dikategorikan menjadi empat kelompok :

1. Traksi osteokondrosis ( apofisitis) mempengruhi perlekatan tendon


utama,terutama pada lutut dan tumit
2. Kehancuran osteokondrosisi terjadi di pinggul,pergelangan tangan dan kaki
depan
3. Osteokondrosis chondral artikular melibatkan pemisahan tulang di dekat
lokasi artikular,dengan pembentukan fragmen tulang yang dihasikan
4. Cedera physeal mepengaruhi lempeng pertumbuhan dan mengasilkan
pertumbuhan yang tidak teratur atau deformitas sudut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan osteokondrosis?
2. Apa saja etiologi pada osteokondrosis?
3. Apa saja yang terjadi pada patofisiologi?
4. Apa saja gejala pada osteokondrosis?
5. Bagaimana cara memastikan atau petalaksanaan orang terkena
osteokondrosis?
6. Bagaimana proses komplokasi pada osteokondrosis?
C. Tujuan penulisan
1. Mahasiswa mampu memahami pengertian osteokodrosis
2. Memahami dan pengetahui apa saja etiologi pada osteokondrosis
3. Mampu mengetahui apa saja patofisiologi yaang terjadi pada osteokondrosisi
4. Mengetahui gejalaa apa yang terdapat pada osteokodrosis
5. Mengetahui cara untuk memastikan atau pelaksanaan orang yang terkena
osteokodrosisii
6. Mengetahui proses komplokasi pada osteokodrosis
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Ostoekondrosis adalah sekumpulan penyakit yang menyerang lempengan


pertumbuhan tulang (bagian tulang tempat terjadinya pertumbuhan) pada anak-
anak.
Ostoekondrosis menyebabkan kelainan pada pertumbuhan tulang dan
kelainan bentuk tulang.Osteoekondrosis menyebabkan kelainan pada
pertumbuhan tulang dan kelainan bentuk tulang. Ada beberapa jenis
osteokondrosis berdasarkaan tulang yang terkena:

1. Penyakit legg-Calve-Perthes, mengenai tulang paha


2. Penyait Osgood-Schalatter, mengenai tulang kering
3. Penyakit Scheurmann, mengenai tulaang belakang
4. Penyakit tulang Kohler, mengenai tulang navikulare di kaki

B. Etiologi
Osteokondrosis disebabkan oleg faktor umum pada osteokondrosis stres pada
tulang berkurangnya pasokan darah ke daerah yang terkena dan trauma pada
tulang.osteokondrosis juga terjadi dapat terjadi sebagai akibat dari aktivitas
atletik dan cedera olahraga.penyebab pasti tidak di ketahui pengurangan aliran
darah kke ujung tulang merupakan penyebab mungkin dari hasil trauma dan
episode cedera tulang yang merusak tulang.mungkin ada komponen genetik
membuat beberapa orang lebih cenderung mengembangkan gangguan tersebut,
osteokondrosis sering terjadi pada anak-anak dan remaja yang sering terjadi
pada saat aktivitas olaraga.
Ada berbagai faktor yang di duga merupakan penyeabab potensial dari
ostoekondrosis, baik secara tunggal maupun kombinasi, yaitu:

1. Presdiposisi genetik
2. Faktor lingkungan
3. Trombosis
4. Trauma takut atau terulang
5. Emboli
6. Kekurangan mineral tembaga
7. Infeksi
8. Faktor mekanis
Gejala--gejala yang muncul pada ostoekondrosis tergantung dari tepat
terkena dan keprahan gangguan yan terjadi

C. Patofisiologi

Rasa nyeri yang terlokalisir pada tempat terjadinya osteokondrosis bisa


muncul pada tahap awal. Namun, penderita lebih sering tidak mengelami gejala.
Gejala biasanya baru muncul pada tahap lanjut, setelah terjadinya disabilits.
Rasa nyeri yang tidak spesifik pada tulag dan sendi sering kali terjadi pada anak-
anak saat mmengalami percepatan pertumbuhan, dan diantranya yang
merupakan osteokondrosis.

D. Manefestasi klinis

Gejala-gejala yang dapat ditemukan pada osteokondrosis antara lain:


1. Nyeri yang terlokalisir
2. Keterbatasan dalam menggerakan sendi yang terkena
3. Adanya pembekakan
4. Gangguan dalam cara berjalan (ketika penyakit mengenai tungkai
bawah)

Gambaran tahap lanjut dari osteokondrosis bisa berupa adanya kelainan


bentuk dn gangguan pertumbuhan, misalnya kifosis (punggung membungkung)
pada penyakit scheurmann.

E. Pelaksanaan

Sebagian besar osteokondrosis pertama kali dipastikan dengan


pemeriksaan foto sinar-x meskipun pemeriksaan radiologi lainnya (misalnya
MRI) bisa membantu dalam identifikasi awal penyakit, tetapi biasanya jarang
dilakukan karena penderita umumnya belum brgeala pada tahap awal penyakit.

Tujuan terapi osteokondrosis pada sendi yang paling penting dari adaalah
membuat sendi bisa bergerak dengan baik dan tanpa rasa sakit. Prinsip dasar
terapi steokondrosis antara lain:

1. Melindungi dan mencegah terjadinya trauma tambahan


2. Mencegah teradinya deformitas sekunder
3. Memfasilitasi proses penyembuhan tulang.

F. Komplikasi

Osteokondrosis merupakan keluarga kelaianan yang mempengaruhi


pertumbuhan tulang pada anak-anak dn remaja gangguan aliran darah ke sendi
ering kali menjadi penyebabnya penyakit disebabkan nyeri dan kecatatan
mereka biasanya dikelompokan ke dalam tiga kategori berdasarkan tempat
terjadinya.

Trauma tambahan bisa dicegah dengan cara mengistirahtkan bagian tubuh


yangt erkena dan menghindari olahraga yang kompetitif. Obat penghlag rasa
nyeri bisa digunakan untuk membantu mengatasi rasa nyeri yang ada.

Untuk mencegah terjadinya deformitas dan mengurangi stres mekanis pada


sendi, dapat di lakukan beberapa hal sebagai berikut:
1. Gunakan penyangga (brace)
2. Kurangi beban tubuh
3. Melakukan fisiteorapi dan latihan khusus, misalnya untuk orang-orang
dengan penyakit scheurmann.
Terapi bedah biasanya dilakukan jika:
1. Terapi konserfatif tidak efektif atau gagal
2. Pembedahan dilakukan untuk membantu proses penyembuhan atau untuk
perbaikan kosmetik
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Osteokondrosis adalah sekumpulan penyakit yang meyerang lempengan
pertumbuhan tulang. Gambaran tahap lanjut dari osteokondrosis bisa berupa
adanya kelainan bentuk dan gangguan pertumbuhan, misalnya kifosis
(punggung membungkuk) pada penyakit schuermann.
Untuk membantu penyembuhan tulang (reossifikasi) bisa di berikan suplemen
kalsium dan multivitamin.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini penulis menyarankan agar pembaca dapat
memahami tentang gejala, penyebab osteokondrosis sehingga dapat membuat
kita lebih berhati-hati dalam bekerja atau pun melakukan aktivitas sehari-hari
serta dapat membantu pasien osteokonndrosis.
DAFTAR PUSTAKA

Https://medicastore.com/artikel/946/osteokondrosis

https://www.-honestdocs-

id.cd.ampproject.org/v/s/www.honestdocs.id/osteochondrosis.amp?
amp_js_v=a2&amp_...

Anda mungkin juga menyukai