Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

OSTEOMIELITIS

Disusun Oleh :

1. LUTFIANA AWALIAH YAHYA : NH0321011


2. NURUL WILMI HIDAYAH : NH0321015
3. NURSIANI MUUZI : NH0321014
4. NUR AZIZAH SYAM : NH0321013
5. MUHAMMAD DAHIR : NH0321012

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


STIKES NANI HASANUDIN MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah, rahmat, dan
karunia-Nya lah makalah ini dapat diselesaikan. Makalah yang berjudul
“OSTEOMIELITIS ”.
Dalam penyusunan makalahini penulis banyak mengalami berbagai
hambatan baik langsung maupun tidak langsung akan tetapi berkat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu dalam
kesempatan yang saya butuhkan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Namun kami menyadari banyak kekurangan pengetahuan dan kemampuan yang
kami miliki, oleh sebab itukami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Akhir kata kami Terima kasih.

Makassar, Juni 2022

KELOMPOK 3

i
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3. Tujuan Pembahasan.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................ 3
1.4. Pengertian Osteomielitis..................................................................................................3
1.5. Etiologi Osteomielitis........................................................................................................4
1.6. Manifestasi Klinis Osteomielitis........................................................................................5
1.7. Patofisiologi Osteomielitis................................................................................................6
1.8. Komplikasi Osteomielitis...................................................................................................7
1.9. Pemerikasaan Diagnostik Osteomielitis...........................................................................8
1.10. Penatalaksanaan Osteomielitis........................................................................................9

BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 10


1.11. Saran...............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Sistem Muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tumbuh dan


bertanggung jawab terhadap pergerakan. Komponen utama sistem tulang
sistem utama sistem muskuloskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri
dari tulang, sendi otot rangka, tendon, ligamen, bursa, dan jaringan – jaringan
khusus yang menghubungkan struktur- sturktur ini. Beragam jaringan dan
organ sistem muskuloskeletal dapat menimbulkan berbagai macam gangguan.
Beberapa gangguan tersebut timbul pada sistem itu sendiri, sedangan
gangguan yang berasal dari gangguan sistem muskuloskeletal adalah nyeri dan
rasa tidak nyaman, yang dapat bervariasi dari tingkat yang paling ringan
hingga sampai yang paling berta. ( price, wilson, 2005 ).
Salah satu gangguan tersebut adalah osteomielitis, Osteomielitis
merupakan inflamasi pada tulang yang disebabkan infeksi piogenik atau non –
piogenik seperti micobakterium tuberkulossa atau staphylococcus aureus.
Infeksi dapat terbatas pada sebagian kecil tempat pada tulang atau melibatkan
beberapa tulang beberapa daerah seperti sum – sum, perioesteum, dan jaringan
lunak disekitar tulang. Kunci keberhasilan penatalaksanaan Osteomielitis
adalah diagnosis dini dan operasi yang tepat serta pemilihan jenis antibiotik
yang tepat. Secara umum, dibutuhkan pendekatan multidisipliner yang
melibatkan ahli orthopaedi, spesialis penyakit infeksi, dan ahli bedah plastik
pada kasus berat dengan hilangnya jaringan lunak.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Dari Osteomielitis?


2. Apa Etiologi Dari Osteomielitis?
3. Apa Manifestasi Klinis Dari Osteomielitis?
4. Apa Patofisiologi Dari Osteomielitis?
5. Apa Komplikasi Dari Osteomielitis?
6. Bagaimana Pemeriksaan Diaknostik Dari Osteomielitis?

1
7. Bagaiaman Penata Laksanaan Dari Osteomielitis?

1.3. Tujuan Pembahasan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Osteomielitis?


2. Untuk Mengetahui Etiologi Dari Osteomielitis?
3. Untuk Mengetahui Manifestasi Klinis Dari Osteomielitis?
4. Untuk Mengetahui Patofisiologi Dari Osteomielitis?
5. Untuk Mengetahui Komplikasi Dari Osteomielitis?
6. Untuk Mengetahui Bagaimana Pemeriksaan Diaknostik Dari
Osteomielitis?
7. Untuk Mengetahui Bagaiaman Penata Laksanaan Dari Osteomielitis?

2
BAB II
PEMBAHASAN
1.4. Pengertian Osteomielitis

Osteomielitis merupakan peradangan yang terjadi pada tulang dan


medula tulang belakang. Osteomielitis dapat terjadi karena penyebaran
bakteri secara hematogendari suatu fokus infeksi yang jauh, biasanya dari
kulit dan paru-paru, ataupun melalui ekspansi lokal dari infeksi jaringan
disekitarnya.
Osteomielitis adalah infeksi yang menyebabkan peradangan di dalam
tulang. Infeksi bisa berasal dari tulang itu sendiri yang awalnya terjadi
cedera dan tidak terobati, sehingga mengundang kuman untuk
menginfeksi. Infeksi juga bisa berawal dari bagian tubuh lain yang
kemudian mengalir ke tulang bersama dengan aliran darah.
Osteomyelitis bisa akut dan kronis. Disebut akut jika terjadi akibat
cedera atau trauma sebelumnya, seperti komplikasi pembedahan, abses
gigi, atau infeksi yang menyerang jaringan lunak, telinga, dan sinus.
Sementara itu, disebut kronis jika osteomielitis yang sebelumnya terjadi
belum sepenuhnya dan semakin memburuk seiring waktu.
Sebenarnya, struktur tulang cukup kuat dalam melawan infeksi.
Namun tulang yang mengalami trauma, pembedahan, atau penyisipan
benda asing cukup lemah dalam melawan infeksi karena aliran darah
terganggu. Kondisi ini membuat tulang jadi rentan terinfeksi.
Osteomielitis atau infeksi tulang lebih sulit disembuhkan, hal ini
karena terbatasnya asupan darah, respon jaringan terhadap inflamasi,
tingginya tekanan jaringan dan pembentukan involukrum ( pembentukan
tulang baru disekeliling jaringan tulang mati). Osteomielitis dapat menjadi
msalah kronis yang akan mempengaruhi kualitas hidup atau

3
mengakibatkan kehilangan ekstremitas. ( brunner suddarth, 2001 ).
Beberapa ahli memberikan definisi terhadap Osteomielitis :
1. Osteomielitis adalah infeksi bone marrow pada tulang yang disebabkan
oleh staphylococcus adalah infeksi tulang ( depkes RI,1995).
2. Osteomyelitis adalah infeksi substansi tulang oleh bakteri piogenik.
(Overdoff, 2002:571).
3. Sedangkan menurut Bruce, osteomyelitis adalah infeksi pada tulang
yang disebabkan oleh mikroorganisme.

Jenis – jenis Osteomielitis :

1. Osteomielitis Vertebra: Infeksi yang menyerang pada tulang belakang.


Jenis infeksi lebih umum menyerang orang yang berusia di atas 50
tahun. Selain operasi, infeksi juga bisa juga disebabkan oleh
peradangan pada saluran kencing atau peradangan pada selaput jantung
(endokarditis).
2. Osteomielitis hematogen : Infeksi tulang yang terjadi akibat infeksi
organ atau jaringan lain yang terbawa bersama aliran darah. Area
tulang yang paling umum mengalami infeksi adalah tulang paha,
tulang kering, atau tulang betis. Jenis infeksi ini lebih umum terjadi
pada anak-anak, ketimbang orang dewasa.
3. Osteomielitis anaerobik : Peradangan pada tulang yang disebabkan
oleh bakteri anaerobik, seperti Clostridium spp., Peptostreptococcus,
Bacillus spp., dan Corynebacterium spp.

1.5. Etiologi Osteomielitis

Penyebab osteomyelitis adalah infeksi bakteri atau jamur. Jenis bakteri


yang paling umum menginfeksi adalah staphylococcus, yakni bakteri yang
hidup di permukaan kulit. Baik kuman atau jamur bisa sampai ke tulang
dan menginfeksi dengan berbagai cara, seperti:

4
1. Melalui aliran darah: Infeksi yang mungkin berawal dari paru-paru
atau saluran kemih bisa sampai ke tulang yang lemah melalui
peredaran darah.
2. Cedera: Luka terbuka pada kulit akibat cedera bisa mengundang
kuman yang akhirnya menginfeksi tulang yang lemah atau tulang yang
patah.
3. Penyebaran langsung : Organisme bisa memasuki tulang secara
langsung melalui patah tulang terbuka, selama pembedahan tulang atau
dari benda yang tercemar yang menembus tulang. Infeksi ada sendi
buatan biasanya didapat selama pembedahan dan bisa menyebar ke
tulang di dekatnya.
4. Infeksi dari jaringan luank didekatnya : infeksi pada jaringan lunak
disekitar tulang bisa menyebar ketulang setelah beberapa hari atau
minggu. Infeksi jaringan lunak bisa timbul di daerah yang mengalami
kerusakan karena cedera, terapi penyinaran atau kanker atau ulkus
yang dapat disebabkan oleh jeleknya pasokan darah atau diabetes
( kencing manis ).

Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko penyakit


osteomylitis :

1. Mengalami patah tulang yang parah, luka tusukan, atau gigitan


binatang sehingga memberi kesempatan bagi kuman untuk
menginfeksi.
2. Memiliki masalah sirkulasi darah, seperti diabetes (penyakit yang
menyebabkan kadar gula darah tinggi).
3. Penggunaan alat medis seperti kateter urine, pipa intravena, atau
tabung mesin dialisis.
4. Memiliki masalah kesehatan yang menyebabkan sistem imun tubuh
rusak, seperti kanker, diabetes yang tidak terkontrol, dan
menggunakan obat-obatan kortikosteroid.

1.6. Manifestasi Klinis Osteomielitis

5
Berikut beberapa tanda dan gejala osteomyelitis (osteomielitis) :
1. Demam selama beberapa hari diikuti dengan tubuh menggigil dan
berkeringat.
2. Tulang yang meradang menimbulkan rasa nyeri, membengkak, dan
membuat gerakan tubuh jadi terbatas.
3. Kulit yang menutupi tulang yang terinfeksi akan memerah dan lebih
sensitif.
4. Tulang yang terinfeksi dapat menghasilkan nanah dan ada kerusakan
jaringan di sekitarnya, bahkan kerusakan saraf bagi orang yang
memiliki diabetes,dll.

1.7. Patofisiologi Osteomielitis

Osteomielitis adalah infeksi yang menyebabkan peradangan di dalam


tulang. Infeksi bisa berasal dari tulang itu sendiri yang awalnya terjadi
cedera dan tidak terobati, sehingga mengundang kuman untuk
menginfeksi. Infeksi juga bisa berawal dari bagian tubuh lain yang
kemudian mengalir ke tulang bersama dengan aliran darah.
Staphylococcus aurcus merupakan penyebab 70 % - 80 % infeksi
tulang. Organisme yang sering dijumpai pada Osteomielitis meliputi :
Proteus, pseudomonas, dan Escerichia coli. Terdapat peningkatan insiden
resistensi pensiilin, nosokomial, gram negatiuve dan anaerobik.
Awitan Osteomielitis setelah pembedahan ortopedi dapat terjadi
dalam 3 bulan pertama( akut fulminan – stadium 1) dan sering
berhubungan dengan penumpukan hematoma atau infkesi seperficial.
Infeksi awitan lambat ( stadium 2) terjadi anatar 4 – 24 bulan setelah
pembedahan. Osteomielitis awitan lama ( stadium 3 ) biasanya akibat
penyebaran hematogen dan terjadi 2 tahun atau lebih setelah pembedahan.
Respon inisial terhadap infeksi adalah salah satu dari inflamasi,
peningkatan vaskularisasi, dan edema. Setelah 2 sampai 3 hari, trombosis
pada pembuluh darah terjadi pada tempat tersebut, mengakibatkan
iskemia dan nefroisi tulang sehubungan dengan peningkatan tekanan

6
jaringan dan medula. Infeksi kemudian berkembang ke kavitas medularis
dan ke bawah periosteum dan dapat menyebar ke jaringan lunak atau sendi
sekitarnya. Kecuali bila proses infeksi dapat dikontrol awal, kemudian
akan membentuk abses tulang. Pada perjalanan alamianya, abses dapat
keluar spontan namun yang lebih sering harus dilakukan inssi dan drainase
oleh ahli bedah. Abses yang terbentuk dalam dindingnya terbentuk daerah
jaringan mati ( sequestrum ) tidak mudah mencari dan mengalir kelua.
Rongganya tidak dapat mengempis dan menyembuh, seperti yang terjadi
pada jaringan lunak lainnya. Seperti yang terjadi pada jaringan lunak
lainnya. Terjadi pertumbuhan tulang baru ( involukrum) dan mengelilingi
sequestrum. Jadi meskipun tampak terjadi proses penyembuhan, namun
sequestrum infeksius kronis yang ada tetap rentan mengeluarkan abses
kambuhan sepanjang hudup penderita.

1.8. Komplikasi Osteomielitis

Berikut beberapa komplikasi osteomielitis :


1. Kematian tulang (osteonekrosis), kondisi di mana aliran darah ke
tulang telah berhenti. Saat hal ini terjadi, tulang yang mati mesti
diangkat melalui operasi.
2. Artritis septik, kondisi di mana infeksi pada tulang menjadi tersebar ke
sendi di sekitar tulang tersebut.
3. Pertumbuhan yang terganggu, khususnya pada anak-anak.
Osteomielitis pada pasien anak-anak dapat mempengaruhi
pertumbuhan mereka, terutama jika penyakit ini mempengaruhi tulang
panjang baik di tangan maupun kaki, area tulang yang disebut growth
plates, area di mana tulang banyak bertumbuh saat anak-anak
mengalami masa pubertas.
4. Kanker kulit
Kanker kulit dapat terjadi, terutama pada pasien osteomielitis dengan
luka terbuka yang bernanah. Pada luka tersebut, area kulit sekitarnya

7
memiliki risiko lebih tinggi terhadap munculnya karsinoma sel
squamosa, salah satu jenis kanker kulit.
5. Depresi
Depresi merupakan gangguan kejiwaan yang bisa muncul sebagai
komplikasi dari osteoporosis yang sudah lanjut. Pasalnya, orang yang
pengeroposan tulangnya sudah tak terkendali sering kali sulit untuk
bergerak.

Akibatnya, mereka banyak menghabiskan waktunya hanya di tempat


tidur atau kursi. Hal ini membuat penderita osteoporosis menjadi sulit
untuk melakukan segala hal sendiri, sehingga akan selalu
membutuhkan bantuan orang lain, bahkan untuk sekadar beranjak dari
tempat tidurnya.

1.9. Pemerikasaan Diagnostik Osteomielitis

Berikut beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan pada osteomielitis :


1. Tes darah
Tes darah lengkap dapat mendeteksi infeksi dengan melihat
peningkatan jumlah sel darah putih. Tes ini juga dapat
mengidentifikasi jenis mikroorganisme yang menyebabkan infeksi,
bila osteomielitis menyebar melalui darah.
2. Pemindaian
Pemindaian dilakukan untuk mengetahui adanya kerusakan pada
tulang akibat osteomielitis. Pemindaian dapat dilakukan dengan foto
Rontgen, USG, CT scan, atau MRI yang dapat menampilkan kondisi
tulang dan jaringan sekitarnya secara detail.
3. Biopsi tulang
Pengambilan sampel tulang ini dilakukan guna mengidentifikasi
bakteri yang menyebabkan infeksi pada tulang. Dengan mengetahui

8
jenis bakteri, maka dokter dapat menentukan pengobatan yang akan
diberikan.
4. Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan photo polos dalam 10 hari pertama tidak ditemukan
kelainan radiologik. Setelah 2 minggi akan terlihat berupa refaksi
tulang yang berifat difusi dan kerusakan tulang dan pembentukan
tulang yang baru.

1.10. Penatalaksanaan Osteomielitis

1. Mengangkat tulang dan jaringan yang terinfeksi (debridement): Dalam


prosedur ini, semua tulang atau jaringan yang terkena infeksi diangkat,
termasuk sedikit tulang atau jaringan sehat di sekitarnya untuk
memastikan seluruh area bersih dari infeksi.
2. Mengeluarkan cairan dari area yang terinfeksi : Tindakan operasi ini
dilakukan untuk mengeluarkan nanah atau cairan yang menumpuk
karena infeksi.
3. Mengembalikan aliran darah pada tulang : Pada prosedur ini, dokter
akan mengisi tempat yang kosong setelah debridement dengan tulang
atau jaringan dari bagian tubuh yang lain. Pencangkokan tersebut dapat
membantu pembentukan tulang yang baru dan memperbaiki aliran
darah yang rusak.
4. Mengangkat benda asing : Prosedur operasi ini ditujukan untuk
mengangkat benda asing, alat, atau sekrup yang terpasang di tulang
pada operasi sebelumnya.
5. Amputasi tungkai : Amputasi tungkai dilakukan sebagai upaya terakhir
untuk mencegah penyebaran infeksi.

Selain itu berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah
Osteomielitis :

9
1. Berhenti merokok : Merokok dapat menyumbat arteri dan
meningkatkan tekanan darah . hal ini dapat meleahkan sistem
kekebalan tubuh.
2. Diet sehat: Makanan berlemak tinggi dapat menyebabkan penumpukan
simpanan lemak di arteri dan kelebihan berat badan dapat
menyebabkan tekana darah tinggi. Untk meningkatkan sirkulasi darah,
diet tinggo serat rendah lemak dianjurkan , termaksud banyak buah
segar dan sayuran ( setidaknya 5 porsi sehari ) dan biji – bijian.
3. Olahraga teratur
Olahraga teratur akan menurunkan tekanan darah, menbuat jantng dan
sistem peredaran darah lebih efisien dan dapat membantu
meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Osteomielitis merupakan peradangan yang terjadi pada tulang dan medula


tulang belakang. Osteomielitis dapat terjadi karena penyebaran bakteri secara
hematogendari suatu fokus infeksi yang jauh, biasanya dari kulit dan paru-paru,
ataupun melalui ekspansi lokal dari infeksi jaringan disekitarnya.

Osteomielitis adalah infeksi yang menyebabkan peradangan di dalam tulang.


Infeksi bisa berasal dari tulang itu sendiri yang awalnya terjadi cedera dan tidak
terobati, sehingga mengundang kuman untuk menginfeksi. Infeksi juga bisa
berawal dari bagian tubuh lain yang kemudian mengalir ke tulang bersama dengan
aliran darah.

Osteomyelitis bisa akut dan kronis. Disebut akut jika terjadi akibat cedera atau
trauma sebelumnya, seperti komplikasi pembedahan, abses gigi, atau infeksi yang
menyerang jaringan lunak, telinga, dan sinus. Sementara itu, disebut kronis jika

10
osteomielitis yang sebelumnya terjadi belum sepenuhnya dan semakin memburuk
seiring waktu.

1.11. Saran

DAFTAR PUSTAKA
Anjarwati, wangi.( 2017 ).Tulang dan Tubuh Kita. Getar hati ;
Yogyakarta.

Brunner,suddarth ( 2016). Buku ajar keperawatan – medikal bedah:


jakarta

Birt, et al. (2016). Osteomyelitis: Recent Advances in


Pathophysiology and Therapeutic Strategies. Journal of Orthopaedic.

Price,wilson,2015. Patofisiologi; konsep klinis prises – proses


penyakit : jakarta.

National Institute of Health (2020). U.S. National Library of


Medicine. MedlinePlus. Osteomyelitis.

11

Anda mungkin juga menyukai