Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Penerapan Teori Model Kathryn E. Barnard
dalam Praktik Keperawatan.”

Makalah ini disusun dengan maksud untuk menyelesaikan tugas Keperawatan


anak dan juga dalam rangka memperdalam pemahaman tentang teori dan konsep
keperawatan, khususnnya teori dan konsep keperawatan menurut Kathryn E. Barnard.

Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan


makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keperawatan merupakan profesi yang difokuskan pada perawatan
individu, keluarga dan komunitas dalam mencapai proses merawat dan
menyembuhkan kesehatan yang optimal, dimana perawat sebagai provider
dan masyarakat sebagai konsumen pelayanan kesehatan.

Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam


melaksanakan praktiknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan
teori keperawatan yang sudah dimunculkan. Konsep adalah suatu ide di mana
terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir dengan simbol-
simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk
menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Yang
dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau
menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan digunakan
sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan, dan
model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model praktik
keperawatan

Ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain


mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah
menurut tuntutan zaman. Merupakan tugas penting yang dihadapi profesi
keperawatan dalam memperkembangkan sebuah teori. Seiring dengan
perkembangan zaman, teori keperawatan telah banyak dikembangkan dalam
upaya untuk menggambarkan fenomena yang dialami dalam disiplin
keperawatan. Kritik teori adalah suatu proses dimana teori-teori ini dapat
dievaluasi untuk menentukan signifikansi dan kontribusi mereka terhadap
pengetahuan bagi profesi keperawatan. Oleh karena itu, tujuan pembuatan
makalah ini agar pembaca mengetahui secara rinci tentang penerapan teori
model menurut Kathryn E. Barnard dalam praktik keperawatan dan
menginformasikan kontribusi pemikiran Kathryn E. Barnard dan andilnya
dalam perkembangan keperawatan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana biografi Kathryn E. Barnard ?
2. Bagaimana teori Kathryn E. Barnard ?
3. Bagaimana aplikasi teori Kathryn E. Barnard ?
4. Bagaimana peran praktik keperawatan menurut Kathryn E. Barnard ?
5. Bagaimana paradigma keperawatan menurut Kathryn E. Barnard ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui bagaimana biografi Kathryn E. Barnard
2. Untuk mengetahui bagaimana teori Kathryn E. Barnard
3. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi teori Kathryn E. Barnard
4. Untuk mengetahui bagaimana peran praktik keperawatan menurut Kathryn
E. Barnard
5. Untuk mengetahui bagaimana paradigma keperawatan menurut Kathryn
E. Barnard
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Kathryn E. Barnard


Kathryn E Barnard lahir Omaha, Nebraska pada tanggal 16 April
1938. Beliau memperoleh pendidikan di Universitas Nebraska. Menurut
Baker et al. (1994), setelah Barnard lulus dari University of Nebraska, ia
bekerja sebagai asisten instruktur di keperawatan anak. Ketika dia selesai
gelar Master-nya di Boston University, ia dipekerjakan sebagai instruktur
untuk University of Washington di keperawatan ibuanak. Di sini, ia meraih
gelar doktor dalam ekologi perkembangan anak usia dini dan menjadi
profesor keperawatan orangtua-anak di University of Washington. Dr Barnard
berpartisipasi dalam proyek-proyek pelatihan banyak di bidang
pengembangan masa kanak-kanak. Dia juga mengarahkan studi penelitian
yang mengarah pada pembentukan Nursing Child Assessment Project
(NCAP), yang merupakan dasar dari Model PCI.

B. Teori Kathryn E. Barnard


Dr. Barnard PCI (Parent Child Interaction) Model mendalilkan bahwa
hubungan interaktif antara orang tua dan anak secara langsung mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan kognitif. Selain itu, kualitas interaksi ini
dapat diukur untuk keberhasilan mereka dan informasi ini digunakan untuk
mengidentifikasi berisiko keluarga (PCI, 2007). Menurut model ini, orang tua
dan anak terus tanggung jawab untuk menetapkan "komunikasi isyarat," atau
akurat mengirim dan menerima isyarat dalam lingkungan mereka (The
Barnard Model, 2007). Interpretasi yang sesuai dan tepat waktu respon oleh
kedua belah pihak merupakan komponen penting dari dialog (Huber, 1991).
Barnard juga mengidentifikasi faktor-faktor tertentu di lingkungan
yang memiliki dampak yang signifikan terhadap pembentukan hubungan yang
diinginkan (Illman, 1996). Untuk mendukung teori dan mengidentifikasi
beresiko keluarga, Dr. Barnard dirancang skala penilaian yang dikenal sebagai
Nursing Child Assessment Feeding Scale (NCAFS) dan Nursing Child
Assessment Teaching Scale (NCATS), untuk mengukur perilaku antara
orangtua dan anak akurat (Huber, 1991). Skala ini telah diuji dan ditemukan
diandalkan untuk digunakan baik sebagai langkah penilaian dan hasil untuk
kelompok berisiko termasuk rendah bayi sosial-ekonomi, prematur, dan bayi
dari ibu remaja (Huber, 1991).

Menurut Baker et al. (1994), Model Barnard juga dapat diterapkan di


banyak disiplin ilmu lain yang mengamati hubungan orangtua anak. Selain
adaptasi mereka, kekuatan tambahan skala penilaian Barnard adalah waktu
singkat administrasi, kemudahan penggunaan, dan kemampuan mereka untuk
dilakukan di sekitar aktivitas normal anak makan dan atau bermain tanpa
memerlukan gangguan pola harian nya (Huber, 1991). Keumuman Model Dr
Barnard, awalnya dirancang untuk mengatasi tahun pertama kehidupan
seorang anak, sejak burgeoned untuk menyertakan penilaian anak-anak
sampai usia tiga tahun (Masters, 2012).

C. Aplikasi Teori Kathryn E. Barnard


Teori keperawatan Barnard berfokus pada interaksi antara ibu-bayi
dan lingkungannya. Menurut teori ini, karakteristik individu dipengaruhi oleh
sistem ibubayi yang terjadi dan perilaku adaptifnya memodifikasi
karakteristik tersebut untuk menemukan kebutuhan-kebutuhan sistem yang
ada. Teori Barnard dikembangkan dari psikologi dan perkembangan manusia.
Teori ini didasarkan skala perkembangan untuk mengukur efek pemberian
makan, pendidikan kesehatan dan lingkungannya ( Tomey & Alligood, 2006).
Model keperawatan Barnard pada awalnya dikembangkan untuk
bayi/infant, dan selanjutnya berkembang menjadi teori interaksi pengkajian
pada anak. Model ini difokuskan pada pengembangan perangkat atau suatu
format pengkajian untuk mengevaluasi kesehatan anak, perkembangan dan
pertumbuhannya dengan melihat hubungan orangtua- anak sebagai suatu
interaksi. Karakteristik orang tua dan anak dimodifikasi sedemikian rupa
sesuai dengan kebutuhan sistem. Barnard menekankan modifikasi sebagai
perilaku adaptif (Tomey & Alligood, 19980). Perilaku adaptif tersebut
meliputi :
1. Infant clarity of cues (kejelasan isyarat bayi)
Untuk berpartisipasi dalam suatu hubungan yang seimbang, bayi harus
memberikan isyarat kepada caregiver. Isyarat yang diberikan dapat
mempermudah atau mempersulit orang tua untuk memahami isyarat
tersebut dan membuat modifikasi yang tepat sesuai perilaku tersebut. Bayi
memberikan beberapa isyarat seperti rewel, tidur, cari perhatian, rasa lapar
dan rasa kenyang dan perubahan aktivitas tubuh.
2. Infant responiviness to caregiver (respon bayi terhadap pengasuh)
Bukan hanya bayi harus memberikan isyarat sehingga bayi dapat
memodifikasi kembali perilakunya. Secara jelas, jika bayi tidakberespon
terhadap isyarat dari caregiver, adaptasi tidak mungkin terjadi.
3. Parent sensitivity to the child’s cues (rasa sensitif orang tua terhadap
isyarat bayi)
Orang tua, seperti halnya bayi, harus mampu memahami isyarat yang
diberikan bayi sehingga mereka memodifikasi perilakunya dengan tepat.
Orang tua yang memiliki masalah dalam aspek kehidupannya seperti :
masalah pekerjaan dan keuangan, masalah emosional atau stress dalam
pernikahan, dapat menjadi tidak sensitive terhadap isyarat bayi. Jika stress
dapat diatasi oleh orang tua, orang tua dapat memahami isyarat bayinya.
4. Parent’s ability to alleviate the infant’s distress (kemampuan orang tua
mengurangi distress pada bayi)
Beberapa isyarat yang diberikan bayi membantu orang tua. Efektifitas
orang tua dalam mengurangi distress bayi bergantung pada beberapa hal,
yaitu :
a. Orang tua harus mengenali bahwa distress sedang terjadi,
b. Harus mengetahui tindakan yang tepat untuk mengurangi distress,
c. Dan akhirnya orang tua harus mampu melaksanakan tindakan sesuai
pengetahuannya.
5. Parent’s social and emotional growth fostering activities (orang tua
membantu pertumbuhan social dan emosional)
Kemampuan untuk membantu aktivitas pertumbuhan social emosional
bergantung kamampuan orang tua untuk beradaptasi secara luas. Orang tua
harus mampu bermain dengan mesra dengan anak, menggunakan interaksi
social saat member makan, member pujian atas perilaku anak. Orang tua
harus menyadari tingkat perkembangan anak dan mampu mengatur
perilaku yang sesuai. Hal ini tergantung pada kemampuan orang tua dalam
menerapkan pengetahuan dan keahliannya.
6. Parent’s cognitive growth fostering activities (orang tua membantu
perkembangan kognitif)
Pertumbuhan kognitif difasilitasi dengan pemberian stimulasi sesuai
tingkat pemahaman anak. Untuk melaksanakannya orang tua harus
memiliki pemahaman tentang kemampuan anakny dan orang tua harus
memiliki energy untuk menerapkan keahliannya.

Model Barnard tersebut selanjutnya berkembang menjadi dasar teori


interaksi pengkajian kesehatan anak (Child Health Assesment Interaction
Theory). Konsep utama/asumsi dari teori ini adalah: anak (child), ibu atau
pengasuh (mother/caregiver), dan lingkungan (environment) ( Tomey &
Alligood, 1998) :

1. Anak (Child)
Barnard menggambarkan anak dengan karakteristik berikut : perilaku
bayi baru lahir, pola makan dan tidur, tampilan fisik, temperamen dan
kemampuan anak beradaptasi terhadap lingkungan dan petugas kesehatan
2. Ibu/ pengasuh (Mother/ care giver)
Karakteristik ibu yang digambarkan Barnard meliputi: aspek
psikososial, perhatian terhadap anak, kesehatan ibu sendiri, pengalaman ibu
yang mengubah kehidupannya, harapan ibu terhadap anaknya, dan yang
paling penting adalah pola hubungan orang tua- anak dan kemampuan
adaptasinya
3. Lingkungan (Environment)
Karakteristik lingkungan aspek lingkungan fisik dan keluarga,
keterlibatan ayah, dan derajat hubungan orang tua untuk menghormati
anaknya.

D. Peran Praktik Keperawatan menurut Kathryn E. Barnard


Peran praktik keperawatan sebagai manajer yang sesuai dengan teori
Kathryn E. Barnard:
1. Sebagai manajer
perawat mengkoordinasikan dan mendelegasikan tanggung jawab
asuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya ketika memberikan
perawatan pada anak. Misalnya pada saat bayi hospitalisasi, perawat
mengkoordinasi aktivitas anggota tim kesehatan lainnya, misalnya ahli
gizi anak dan ahli terapi fisik saat mengatur kelompok yang memberikan
perawatan pada klien.
2. Peran praktik keperawatan dalam berkolaborasi yang sesuai dengan teori
Kathryn E. Barnard
Selain berkolaborasi atau bekerja sama dengan tim medis lainnya
untuk memberikan perawatan, perawat harus berkolaborasi dengan ibu
dari anak tersebut, agar tumbuh kembang anak berjalan dengan baik.
Salah satu caranya adalah, dengan memberikan dukungan untuk
meningkatkan sensitivitas ibu dan respon terhadap isyarat bayinya agar
interaksi orangtua-anak berjalan lancar dengan melakukan kolaborasi
antar perawat dengan sang ibu.
3. Sehat sakit
a. Bayi dikatakan sehat jika semua kebutuhannya dapat terpenuhi, baik
kebutuhan biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Ibu sebagai orang
terdekat bagi bayi, maka ibu memiliki tanggung jawab untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Tugas perawat adalah memberikan
informasi, memberikan dukungan, dan juga membantu ibu dalam
memberikan kebutuhan bayi karena perawat juga mempunyai tugas
untuk memberikan asuhan keperawatan secara holistic atau
menyeluruh.
b. Bayi dikatakan sakit jika kebutuhannya tidak terpenuhi dan
menyebabkan rentang sehatnya bergeser menuju rentang sakit. Untuk
dapat memulihkannya lagi, maka kebutuhan bayi harus terpenuhi,
disinilah sensitivitas ibu harus ditingkatkan agar dapat mengenali dan
meringankan penderitaan bayi. Bukan hanya ibu, namun perawat juga
harus selalu membantu untuk memulihkan kesehatan bayi dengan
memberikan perawatan agar bayi kembali sehat.

E. Paradigma Keperawatan menurut Kathryn E. Barnard


Paradigma keperawatan menurut Konsep Model Parent Child
Interaction (Tomey & Alligood, 2002), yaitu :
1. Manusia
Barnard menjelaskan manusia atau human being dihubungkan pada
kemampuan dalam adaptasi melalui pendengaran, penglihatan dan
stimulasi taktil dari lingkungan.
2. Lingkungan
Barnard menjelaskan bahwa dalam tahun pertama kehidupan,
lingkungan termasuk seluruh pengalaman yang dihadapi oleh anak sangat
mempengaruhi kehidupan anak, baik berupa objek, tempat, suara, visual,
sensasi taktil bahkan orang- orang sekitar, yang disebut hidup dan mati.
3. Sehat
Barnard menggambarkan keluarga sebagai unit dasar perawatan.
Dalam nursing child assessment satellite training study ia menyatakan
bahwa perawatan kesehatan bertujuan untuk pencegahan primer
4. Keperawatan
Barnard mendefinisikan keperawatan sebagai "diagnosis dan
pengobatan tanggapan manusia terhadap masalah kesehatan" (Fine, 2002).

Anda mungkin juga menyukai