Anda di halaman 1dari 30

Integrasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

( K3 )
Outline

Introduction

Building Learning Commitmen

Materi Inti :

q SMK3 Integrasi
q Program SMK3 dan
Aplikasi di Lapangan
CURRICULUM VITAE
Leader as Coach 2020
GOAL BLC.
Peserta ikut berperan serta secara aktif
dalam proses pembelajaran.

Building Learning Commitment


Merumuskan kesepakatan
norma kelas dan control
kolektif selama proses
pembelajaran.

Membuat komitmen selama


proses pembelajaran. ( Visi
Misi )

Mencairkan suasana dan


Peserta saling mengenal
satu sama yang lain
Learning Desain
Pembelajaran Orang Dewasa
( Andragogi )
Why : Orang dewasa pasti tau mengapa mereka perlu
belajar.
Orang dewasa mempunyai konsep bertanggung
jawab terhadap keputusannya sendiri, untuk
Malcolm Knowles, Ahli Ilmu kehidupannya sendiri.
Pendidikan Orang Dewasa
(Andragogi) Metode balajar aktif
Diasumsikan peserta didik mempunyai
pengalaman berkontribusi
Peserta di anggap sebagai sumber daya
Integrasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
( K3 )
Tujuan Umum
Memahami Konsep Integrasi Kesehatan
dan Keselamatan Keselamatan Kerja di
Rumah Sakit.
Pokok Bahasan

01 Pengertian Integrasi SMK3

Jenis-Jenis Aplikasi dan Pelaksanaan


02 Program Integrasi SMK3
KENAPA K3 INTEGRASI ITU PENTING?

PowerPoint
Presentation
Dasar Hukum K3

qUU No.1 /1970 tentang keselamatan kerja


qUU No.23 /1992 tentang kesehatan
Latar Belakang
qPermenkes RI No. 986/92 tentang kesehatan
lingkungan RS
qPermenkes RI No. 472 tahun 1996 tentang
pengamanan bahan berbahaya bagi kesehatan
qSK Menkes No.351 tahun 2003 tentang Komite K3 05 Lain-lain 20,7 %

04
sektor Kesehatan
qPermenaker no.05/Men/1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
qPedoman K3 di rumah sakit th 2006 ( BinKesja
03 Pertambangan 2,6 %
DepKes )
02
qPedoman teknis pengelolaan limbah klinis dan Kehutanan 3,8 %

desinfeksi dan sterilisasi di rumah sakit tahun 2002. 01


Transportasi 9,3 %

Manufaktur 31,6 %

Konstruksi 32 %
Dasar Hukum K3

qUU No.1 /1970 tentang keselamatan kerja


qUU No.23 /1992 tentang kesehatan
Latar Belakang
qPermenkes RI No. 986/92 tentang kesehatan
lingkungan RS
qPermenkes RI No. 472 tahun 1996 tentang
pengamanan bahan berbahaya bagi kesehatan
qSK Menkes No.351 tahun 2003 tentang Komite K3 05
04
sektor Kesehatan
qPermenaker no.05/Men/1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
qPedoman K3 di rumah sakit th 2006 ( BinKesja
03 Israel
Cedera punggung tertinggi pada

02
perawat 16.8%
DepKes )
qPedoman teknis pengelolaan limbah klinis dan 42% menderita LBP

desinfeksi dan sterilisasi di rumah sakit tahun 2002. 01 Insiden Cedera Muskuloskeletal 4.62/100
perawat per tahun.

Biaya Karyawan RS >> 9% dari Karyawan


Umum

40.000 karyawan RS yang sakit dari 25 juta


karyawan umum dan cenderung menderita
penyakit kronis.
Truven Health Analytics (AS) 2010 ; Sumber : Pedoman Manajemen K3 di RS
Di Indonesia,
Data mengenai Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja
(KK) di sarana umum kesehatan secara umum belum tercatat dengan baik.
Namun menurut Departemen Kesehatan (Depkes) 2007, diketahui bahwa risiko
bahaya yang dialami oleh pekerja di rumah sakit adalah infeksi HIV (0,3%), risiko
pajanan membrane mukosa (1%), risiko pajanan kulit (<1%) dan sisanya tertusuk
jarum, terluka akibat pecahan saat pembukaan ampule dan low back paint akibat
mengangkat beban melebihi batas, gangguan pernapasan, dermatitis dan
hepatitis
(Depkes, 2007).
Integrasi K3

PP No. 50 tahun 2012


Jenis Aplikasi Program K3 Rs
Tahap Penerapan K3-RS

http://www.kesjaor.kemkes.go.id/documents/PMK_No._66_ttg_Keselamatan_dan_Kesehatan_Kerja_Rumah_Sakit_.pdf
Kebijakan K3 RS
Susunan / Organisasi K3-RS
Susunan Unit K3-RS terdiri dari :
Bidang I : Bidang pengamanan peralatan medik, pengamanan radiasi dan
limbah radioaktif
Bidang II : Bidang pengamanan peralatan nonmedik, pengamanan dan
keselamatan bangunan
Bidang III : Bidang pengembangan sanitasi sarana kesehatan
Bidang IV : Bidang pelayanan kesehatan kerja dan pencegahan penyakit
akibat kerja
Tugas Unit Organisasi K3-RS
Bidang V : Bidang pencegahan dan penanggulangan bencana
q Memberi rekomendasi dan pertimbanagan
kepada Direktur RS tentang masalah-masalah
yang berkaitan dengan K3_RS
q Membuat program K3-RS
q Melaksanakan program K3_RS
q Melakukan evaluasi program K3-RS
Perencanaan dan Pelaksanaan K3 RS Manajemen risiko K3RS bertujuan untuk
meminimalkan risiko keselamatan dan kesehatan di

Perencanaan K3RS meliputi: Rumah Sakit sehingga tidak menimbulkan efek

a. Manajemen risiko K3RS buruk terhadap keselamatan dan kesehatan SDM

b. Keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, dan

c. Pelayanan Kesehatan Kerja pengunjung.

d. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari


aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja
e. Pencegahan dan pengendalian kebakaran
f. Pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek
keselamatan dan Kesehatan Kerja
g. Pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan
dan Kesehatan Kerja; dan
h. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau
bencana.
Perencanaan dan Pelaksanaan K3 RS
Keselamatan dan keamanan di Rumah bertujuan untuk
mencegah terjadinya kecelakaan dan cidera serta
Perencanaan K3RS meliputi:
mempertahankan kondisi yang aman bagi sumber daya
a. Manajemen risiko K3RS
manusia Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, dan
b. Keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit
pengunjung. Keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit
c. Pelayanan Kesehatan Kerja
dilakukan melalui :
d. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari
aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja
e. Pencegahan dan pengendalian kebakaran Identifikasi
f. Pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek
keselamatan dan Kesehatan Kerja
g. Pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan

Pengendalian
dan Kesehatan Kerja; dan
Pemetaan Area

Upaya
h. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau
Resiko
bencana.
Perencanaan dan Pelaksanaan K3 RS Pelayanan Kesehatan Kerja dilakukan secara
komprehensif melalui kegiatan yang bersifat Promotif,

Perencanaan K3RS meliputi: Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif.

a. Manajemen risiko K3RS Promotif


Pemenuhan gizi kerja,
b. Keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit pembinaan mental dan
c. Pelayanan Kesehatan Kerja rohani

d. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari


aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja Preventif
Imunisasi, pemeriksaan
e. Pencegahan dan pengendalian kebakaran kesehatan( pre, intra bekerja)
f. Pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek
keselamatan dan Kesehatan Kerja Kuratif
g. Pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan Pelayanan tata laksana penyakit baik penyakit
menular, tidak menular, penyakit akibat kerja dan
dan Kesehatan Kerja; dan kecelakaan akibat kerja, dan penanganan pasca
pemajanan.
h. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau
bencana.
Rehabilitatif
Rehabilitasi medik dan
program kembali bekerja
(return to work)
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari aspek keselamatan
Perencanaan dan Pelaksanaan K3 RS dan Kesehatan Kerja bertujuan untuk melindungi sumber daya manusia
Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan
Rumah Sakit dari pajanan dan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Perencanaan K3RS meliputi:
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari aspek keselamatan
a. Manajemen risiko K3RS
dan Kesehatan Kerja sebagaimana dilaksanakan melalui:
b. Keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit
c. Pelayanan Kesehatan Kerja Identifikasi

d. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari Menyiapkan data material safety data sheet
aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja
Menyiapkan sarana keselamatan B3
e. Pencegahan dan pengendalian kebakaran
Membuat pedoman SPO B3
f. Pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek
keselamatan dan Kesehatan Kerja Penanganan B3

g. Pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan


Menyiapkan Sarana Keselamatan B3 :
dan Kesehatan Kerja; dan
h. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau Lemari B3

bencana. Penyiram Badan dan Eye Washer

APD, Spill kit dan Simbol / tanda bahaya B3


Pencegahan dan pengendalian kebakaran bertujuan untuk memastikan
Perencanaan dan Pelaksanaan K3 RS SDM Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, dan aset
Rumah Sakit aman dari bahaya api, asap, dan bahaya lain.
Perencanaan K3RS meliputi: Pencegahan dan pengendalian kebakaran dilakukan melalui :
a. Manajemen risiko K3RS a. Identifikasi area berisiko bahaya kebakaran dan ledakan
b. Keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit b. Pemetaan area berisiko bahaya kebakaran dan ledakan
c. Pelayanan Kesehatan Kerja c. Pengurangan risiko bahaya kebakaran dan ledakan
d. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari d. Pengendalian kebakaran
aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja e. Simulasi kebakaran.
e. Pencegahan dan pengendalian kebakaran
Kelengkapan alat pemadam kebakaran :
f. Pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek
keselamatan dan Kesehatan Kerja
g. Pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan
dan Kesehatan Kerja; dan
h. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau
bencana.

Simulasi kebakaran dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun.


Perencanaan dan Pelaksanaan K3 RS Pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek
keselamatan dan Kesehatan Kerja bertujuan untuk
menciptakan lingkungan kerja yang aman dengan
Perencanaan K3RS meliputi:
memastikan kehandalan sistem utilitas dan
a. Manajemen risiko K3RS
meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi. Pengelolaan
b. Keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit
prasarana Rumah Sakit dari aspek keselamatan dan
c. Pelayanan Kesehatan Kerja
Kesehatan Kerja meliputi keamanan:
d. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari
a. penggunaan listrik
aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja
b. penggunaan air
e. Pencegahan dan pengendalian kebakaran
c. penggunaan tata udara
f. Pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek
d. penggunaan genset
keselamatan dan Kesehatan Kerja
e. penggunaan boiler
g. Pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan
f. penggunaan lift
dan Kesehatan Kerja; dan
g. penggunaan gas medi
h. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau
h. penggunaan jaringan komunikasi
bencana.
i. penggunaan mekanikal dan elektrikal
j. penggunaan instalasi pengelolaan limbah
Perencanaan dan Pelaksanaan K3 RS

Perencanaan K3RS meliputi:


a. Manajemen risiko K3RS Pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan dan
b. Keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit Kesehatan Kerja bertujuan untuk melindungi SDM Rumah
c. Pelayanan Kesehatan Kerja Sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun
d. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari lingkungan Rumah Sakit dari potensi bahaya peralatan medis
aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja baik saat digunakan maupun saat tidak digunakan.
e. Pencegahan dan pengendalian kebakaran
atan
f. Pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek es eh
t K
si ala
keselamatan dan Kesehatan Kerja
a l ibra
K
g. Pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
h. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau
bencana.
Perencanaan dan Pelaksanaan K3 RS
Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana bertujuan
untuk meminimalkan dampak terjadinya kejadian akibat kondisi

Perencanaan K3RS meliputi: darurat dan bencana yang dapat menimbulkan kerugian fisik,
material, dan jiwa, mengganggu operasional, serta menyebabkan
a. Manajemen risiko K3RS
kerusakan lingkungan, atau mengancam finansial dan citra Rumah
b. Keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit
Sakit.
c. Pelayanan Kesehatan Kerja
Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana meliputi:
d. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari a. Identifikasi risiko kondisi darurat atau bencana
aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja b. Penilaian analisa risiko kerentanan bencana
e. Pencegahan dan pengendalian kebakaran c. Pemetaan risiko kondisi darurat atau bencana

f. Pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek d. Pengendalian kondisi darurat atau bencana; dan
e. Simulasi kondisi darurat atau bencana.
keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pengendalian kondisi darurat atau bencana meliputi: a. menyusun
g. Pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan
pedoman tanggap darurat atau bencana; b. membentuk tim
dan Kesehatan Kerja; dan
tanggap darurat atau bencana; dan c. menyusun standar prosedur
h. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau operasional tanggap darurat atau bencana.
bencana. Simulasi kondisi darurat atau bencana dilakukan berdasarkan
penilaian analisa risiko kerentanan bencana.
Karyawan baru wajib dilakukan
medical chekup

Pengujian semua alat kesehatan dan


Pemantauan dan evaluasi kinerja K3RS dilakukan oleh
Pemeriksaaan,Pengujian, non kesehatan
Pengukuran.
sumber daya manusia di bidang K3RS yang ditugaskan Pengukuran lingkungan kerja dari
bahaya kerja. ( Permenaker No 5 thn
oleh Kepala atau Direktur Rumah Sakit. 2018 )
a. Fisika
b. Kimia
c. Biologis
d. Ergonomi
Pemantauan dan evaluasi kinerja K3RS e. Psikologi
dibagi menjadi 2 ( dua )

Audit internal SMK3


Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja K3RS sebagaimana Rumah Sakit
dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk melakukan
tindakan perbaikan. Audit SMK3 adalah pemeriksaan secara sistematis dan
independen terhadap pemenuhan kriteria yang telah
ditetapkan untuk mengukur suatu kegiatan yang sudah
direncanakan dan dilaksanakan.
Peninjauan dan peningkatan kinerja K3RS dilakukan untuk
menjamin kesesuaian dan efektivitas penerapan SMK3
Rumah Sakit.
Peninjauan dilakukan terhadap Penetapan Kebijakan,
Perencanaan, Pelaksanaan Rencana, dan Pemantauan
dan Evaluasi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai