Anda di halaman 1dari 54

SISTEM INFORMASI

KESEHATAN NASIONAL
Pusat Data dan Informasi
Konten
 Peran Pusdatin
 Kondisi Makro Ekosistem di Indonesia
 Gambaran SIK Nasional
 Kebijakan dan Regulasi
 Standarisasi dan Keamanan
 Infrastruktur
 Integrasi Data dalam DWH
 Penguatan SI di Fasyankes
Peran Pusdatin
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Pusdatin

Tugas
Kedudukan  Melaksanakan pengelolaan statistik

 Pusat Data dan Informasi kesehatan, analisis, dan diseminasi


informasi, serta pengembangan sistem
adalah unsur pendukung informasi dan bank data.
pelaksanaan tugas
Fungsi
Kementerian Kesehatan di  Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan

bidang
Peran data dan informasi
Pusdatin program;
• pengelolaan statistik  Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan
kesehatan yang berada di penyajian statistik kesehatan;
kesehatan, analisis, dan
bawah daninformasi
diseminasi bertanggung  Analisis dan diseminasi informasi;

 Pengembangan sistem informasi dan bank


• jawab kepada sistem
pengembangan Menteri data;
Kesehatan melaluidan
informasi kesehatan  Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan

pengelolaan bank data pelaksanaan;


Sekretaris Jenderal.
kesehatan serta sistem jaringan  Pelaksanaan administrasi pusat.
Peraturan PerUUan Terkait
 UU No 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
 UU No 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
 UU No 11 tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronika
 UU No 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
 UU No 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
 UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
 UU No 43 tahun 2009 tentang Kearsipan
 UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
 PP No 82 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan
Transaksi Elektronik
 Inpres No 3 tahun 2004 tentang eGoverment
Kondisi Makro Kesehatan di Indonesia
Kondisi Makro Kesehatan
di Indonesia : Aspek Sosial & Budaya
Kondisi Makro Kesehatan
di Indonesia : Aspek Sosial & Budaya
Kondisi Makro Kesehatan
di Indonesia : Aspek Politik Legal
UUD 1945 (perubahan ke 2) Pasal 28 H ayat 1 UU No. 36 Tahun 2009 Pasal 4
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat Setiap orang berhak atas kesehatan.
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan
sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. UU No. 36 Tahun 2009 Pasal 14 ayat 1
Pemerintah bertanggung jawab merencanakan,
UUD 1945 (perubahan ke 2) Pasal 28 H ayat 3 mengatur, menyelenggarakan, membina, dan
Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang merata dan terjangkau oleh masyarakat.
bermartabat.
UU No 29 Tahun 2004 tentang Praktek
UUD 1945 (perubahan ke 4) Pasal 34 ayat 2 Kedokteran
Negara mengembangkan sistem jaringan sosial bagi seluruh UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN
rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan. UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS
...dst
UUD 1945 (perubahan ke 4) Pasal 34 ayat 2
Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak.
Kondisi Makro Kesehatan
di Indonesia : Aspek Ekonomi
Kondisi Ekosistem Kesehatan
di Indonesia : masih parsial

Profil solusi Smart Health di Indonesia


masih parsial:
• Implementasi silo-silo
• Tidak terstandarisasi:
• Interoperabilitas, sulit
Hospital (2.137) Asuransi Jiwa (46) dikembangkan
(BUK) (Bapepam)
• Konsolidasi data sulit dilakukan
(multi format dan standart)
• Kelengkapan data lemah karena
jangkauan kecamatan s.d pusat
masih terbatas
Puskesmas (9.650)
Apotek (21.852) • Akses Informasi Publik
IAI
Bankdata Pusdatin terbatas: atas indikator dan
informasi kesehatan.

 Membutuhkan Integrated
Industri Farmasi Shared Service Platform
Praktek Dokter (85.000) (260)
Sebagai negara kepulauan yang terdiri 17.000 pulau
serta dengan terbatasnya SDM kesehatan, Indonesia
memiliki persoalan dalam pemerataan mutu pelayanan
kesehatan. …

....Bagaimana
Mendukung
Keberhasilan Program
Kesehatan melalui
Infrastruktur & Solusi IT
Gambaran SIK Nasional
Evaluasi SIK
 Evaluasi SIK
menggunakan
Assessment Tools dari
HMN
 Merupakan gambaran
SIK Indonesia yang
mencakup SIK nasional
dan SIK sub nasional
serta SIK di fasilitas
pelayanan kesehatan
 Adanya peningkatan
kualitas SIK, walaupun
masih perlu terus
ditingkatkan
Hasil Assessment eHealth (COIA tools, 2013)
(1) Not present, needs
to be developed;

2
SERVICES (applications) (2) Needs a lot of
strengthening;
(3) Needs some
strengthening;
(4) Already present, no
INFRA- action needed

2
STRUCTUR
E 2
STANDAR
DS 1-2 2
PROTECTI GOVERNANC
ON E

2
POLICY

eHealth Building Block


Masalah SIK

Governance lemah

Kebutuhan
Pemanfaatan
Fragmentasi TIK & adopsi
eHealth
Lemahnya
Manajemen Data &
Sistem Penunjang
Pengambilan
Keputusan
Unit/program di pusat mengembangkan sistem informasi sendiri-sendiri (fragmented)

DITJEN DITJEN DITJEN DITJEN


SETJEN BPSDM
BUK PP-PL GIZI-KIA BINFAR

PUSDATIN
 Pengelolaan lemah
SIMPEG
 Tanpa koordinasi
SIRS SURV SURV SIMPUS LAP OBAT PROFI
L
LAP PROYEK
LAP KEU
SISDM  Beban administrasi
(pencatatan ulang)
DINKES PROV.  Tidak peduli/asal catat
 Terlambat, tidak akurat
 Timbul “kantong
RS DINKES KAB/KOTA informasi”

PUSK
Fragmentasi SIK

SET
DITJEN DITJEN ITJEN BADAN
JEN Ditjen Ditjen Setjen Itjen Badan

PUSDATIN
Pusdatin
INTEGRASI
RS DINKES PROV Dinkes Prov
MENUJU
SIKDA
RS GENERIK
DINKES KAB Dinkes Kab
RS
FRAGMENTASI
Pusk
PUSKESMAS
LSM Swasta
Isu Masalah
PEMANFAATAN INFORMASI
Data dan informasi yang dihasilkan belum didesiminasikan kepada para pemangku kepentingan yang
berkaitan dan belum digunakan dengan semestinya

MANAJEMEN DATA KUALITAS DATA


Pengumpulan, pengolahan, dan analisis
Kemampuan pengembangan dan peningkatan mutu
data/informasi belum menyeluruh, tepat mekanisme
data dan informasi kesehatan masih kurang
dan belum terselenggara secara efektif serta efisien.

INDIKATOR SUMBER DATA


Data dan informasi serta indikator yang perlu
Kemampuan sumber data untuk menyediakan data
dikumpulkan dan digunakan belum seluruhnya dan
dan informasi pada umumnya masih lemah.
setepatnya ditetapkan.

SUMBER DAYA
Kemampuan pengelolaan SIK masih terbatas, antara lain tentang landasan hukum, kerja sama dan koordinasi.
Dukungan sumber daya terutama sumber daya manusia, TIK, sarana dan prasarana serta pembiayaan masih
terbatas
Pemecahan Masalah dan Tantangan
Pemecahan Masalah
 Komputerisasi di seluruh unit pelayanan
 catat, simpan, distribusi – (secara
ELEKTRONIK dengan TIK) Secara Elektronik
 Pencatatan satu kali di sumber data
 Data individual dimasukkan ke BANK
DATA KESEHATAN
 Semua pemangku kepentingan
mengambil data di Bank Data. Pengumpulan Bank Pemanfaatan
Data Data Data
Tantangan
 Adopsi TIK (komputerisasi) di unit
layanan:
 Mahal Sentralisasi Data Kesehatan
 Sulit dan selalu gagal
 Kemampuan manajemen pelaksana
lemah
 SDM tidak mau berubah  persoalan
CHANGE MANAGEMENT
 Bank Data Kesehatan belum optimal
Arsitektur SIK
Nasional

(1) Sumber Data Manual


(2) Sumber Data
Komputerisasi
(3) Sistem Informasi Dinas
Kesehatan
(4) Sistem Informasi
Pemangku Kepentingan
(5) Bank Data Kesehatan
Nasional (Data Warehouse)
(6) Penggunaan Data oleh
Kementerian Kesehatan
(7) Penggunaan Data oleh
Pemangku Kepentingan dan
masyarakat
Kebijakan dan Regulasi SIK Nasional
Visi dan Misi SIK
Visi Misi

PEMANFAATAN INFORMASI
meningkatkan
meningkatkan budaya
budaya penggunaan
penggunaan data
data dan
dan informasi
informasi untuk
untuk penyelenggaraan
penyelenggaraan upaya
upaya kesehatan
kesehatan
yang
yang efektif dan efisien serta untuk mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan
efektif dan efisien serta untuk mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bagi
bagi
masyarakat luas
Terwujudnya
Sistem Informasi
Kesehatan MANAJEMEN DATA KUALITAS DATA
meningkatkan pengelolaan data kesehatan memperkuat kualitas data kesehatan dengan
terintegrasi pada yang meliputi pengumpulan, penyimpanan, menerapkan jaminan kualitas dan sistem
tahun 2014 yang dan analisis data, serta diseminasi informasi pengendaliannya

mampu mendukung
proses INDIKATOR SUMBER DATA
memperkuat
memperkuat sumber
sumber data
data dan
dan membangun
pembangunan menstandardisasi indikator kesehatan agar membangun
jejaringnya dengan semua pemangku
dapat menggambarkan derajat kesehatan
kesehatan dalam masyarakat
kepentingan termasuk swasta dan masyarakat
madani
menuju masyarakat
sehat yang mandiri
dan berkeadilan SUMBER DAYA
memperkuat
memperkuat landasan
landasan hukum,
hukum, kebijakan
kebijakan dan
dan program,
program, advokasi,
advokasi, koordinasi,
koordinasi,
pemanfaatkan TIK, SDM, pembiayaan, sarana dan prasarana
Indikator Keberhasilan
(dalam RPJMN/Renstra)

2010-2014 Usulan 2015-2019


 Persentase ketersediaan  Tersedianya kebijakan dan

profil kesehatan nasional, regulasi SIK


provinsi dan Kab/Kota per  Terintegrasinya data
tahun kesehatan dalam data
 Persentase provinsi dan warehouse
kab/kota yang memiliki  Tersedianya layanan dan
bank data kesehatan sarana penunjang integrasi
 Persentase provinsi dan SIK
kab/kota yang  Tersedianya data dan
menyelenggarakan SIK informasi kesehatan untuk
terintegrasi pengambilan keputusan
Hirarki Pengaturan SIK

P 5 (2) UUD NRI 1945; P 168 (3) UU 36/2009 KES; UU 11/2008 ITE; UU 14/2008
KIP; UU 25/2009 Yanlik; UU 43/2009 ADMINDUK; UU 29/2004 PRADOK; UU DASAR
DASAR HUKUM
HUKUM
44/2009 RS; PP 82/2012 PSTE; PERPRES SKN

PP SIK (rancangan)

NSPK (Permenkes Penyelenggaraan SIK)

Juknis, Juklak, SOP, ...


Filosofi dan Tujuan Pengaturan SIK

Filosofi
Filosofi Urgensi
Urgensi Tujuan
Tujuan
 Kebutuhan
Kebutuhan yangyang semakin
semakin  menjamin
menjamin ketersediaan,
ketersediaan, kualitas,
kualitas, dan
dan akses
 
akses
meningkat
meningkat terhadap
terhadap Data
Data dan
dan terhadap
terhadap Informasi
Informasi Kesehatan
Kesehatan yang
yang bernilai
bernilai
Informasi
Informasi Kesehatan
Kesehatan yang
yang pengetahuan
pengetahuan serta
serta dapat
dapat dipertanggungjawabkan;
dipertanggungjawabkan;
akurat
akurat dan
dan lengkap
lengkap dengan
dengan akses
akses
 menertibkan

menertibkan dan
dan menyinkronkan
menyinkronkan penyelenggaraan
penyelenggaraan
yang
yang cepat
cepat dan
dan mudah;
mudah;
 Data
sistem
sistem informasi
informasi kesehatan
kesehatan yang
yang selama
selama ini
ini belum
belum

Data dan
dan Informasi
Informasi Kesehatan
Kesehatan
sangat
sangat berguna
berguna sebagai
sebagai masukan
masukan
terintegrasi;
terintegrasi;
dalam
dalam proses
proses pengambilan
pengambilan  memberdayakan

memberdayakan peranperan serta
serta masyarakat,
masyarakat, termasuk
termasuk
keputusan
keputusan dan
dan meningkatkan
meningkatkan organisasi
organisasi profesi
profesi dalam
dalam penyelenggaraan
penyelenggaraan Sistem
Sistem
manajemen
manajemen program
program Informasi
Informasi Kesehatan;
Kesehatan; dandan
pembangunan
pembangunan kesehatan;
kesehatan; dan
dan  mewujudkan

mewujudkan penyelenggaraan
penyelenggaraan Sistem
Sistem Informasi
Informasi
 Diperlukan

Diperlukan keterpaduan
keterpaduan Sistem
Sistem Kesehatan
Kesehatan dalam
dalam ruang
ruang lingkup
lingkup sistem
sistem kesehatan
kesehatan
Informasi
Informasi Kesehatan
Kesehatan secara
secara nasional
nasional yang
yang berdaya
berdaya guna
guna dan
dan berhasil
berhasil guna
guna
nasional
nasional dalam
dalam rangka
rangka
menunjang melalui
melalui kerja
kerja sama,
sama, koordinasi,
koordinasi, integrasi,
integrasi, dan
dan
menunjang upaya
upaya kesehatan
kesehatan
menjadi
menjadi lebih
lebih efektif
efektif dan
dan
sinkronisasi
sinkronisasi dalam
dalam mendukung
mendukung penyelenggaraan
penyelenggaraan
efisien.
efisien. pembangunan
pembangunan kesehatan
kesehatan yang
yang berkesinambungan.
berkesinambungan.
Asas dan Pokok Pengaturan SIK
Asas
Asas Pokok-pokok
 kepastian

kepastian hukum;
hukum;  pelaksanaan Sistem Informasi

 itikad
 itikad baik;
baik; Kesehatan;
 kemanfaatan;
 kemanfaatan;  pengelolaan Sistem Informasi

 tata

tata kelola
kelola yang
yang baik;
baik; Kesehatan;
 ketersediaan
 ketersediaan data;
data;  sumber daya Sistem Informasi

 ketepatan
 ketepatan waktu;
waktu; Kesehatan;
 standardisasi;

standardisasi;  pengembangan Sistem

 integrasi;
 integrasi; Informasi Kesehatan; dan
 keamanan
 keamanan dan dan kerahasiaan
kerahasiaan  peningkatan produk, diseminasi

informasi;
informasi; dan
dan dan penggunaan informasi.
 netralitas

netralitas teknologi.
teknologi.
RPP SIK
SISTEMATIKA RPP SIK
13 Bab dan 78 Pasal

1. Ketentuan Umum 1P Berisi pengertian (definisi operasional), termasuk singkatan


2. Asas, Tujuan, dan Pokok2
3P 10 asas, 4 tujuan, 5 pokok-pokok penyelenggaraan (dirinci dlm Bab 3 – 7)
Penyelenggaraan SIK
7 Bagian: Umum(kriteria DatInIndkes); Sumber; Standardisasi;
3. Pelaksanaan SIK 18P Pengumpulan; Pengolahan; Penyimpanan; Keamanan & Kerahasiaan
6 Bagian: Umum(subjek, kegiatan, &kewajiban); Nasional; Provinsi;
4. Pengelolaan SIK 20P Kab/Kota; Fasyankes; Peran Serta Masyarakat

5. Sumber Daya SIK 7P 2 Bagian: Perangkat; SDM


kegiatan berupa penetapan kebijakan, perencanaan, analisis, desain,
6. Pengembangan SIK 1P pengoperasian, dan pemeliharaan
7. Peningkatan Produk, Diseminasi, dan
Penggunaan Data dan Informasi 7P 2 Bagian: Peningkatan Produk & Diseminasi; Penggunaan Infokes

8. Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan 1P secara berjenjang dan berkala


untuk pemerintah hy bersumber dari APBN / APBD, untuk fasyankes dapat
9. Pendanaan SIK 3P pula dari sumber lain yang sah

10. Pembinaan dan Pengawasan 2P oleh Menteri /Pimp KL; gub; bupati/walikota, dan pimp fasyankes

11. Sanksi 2P sanksi administratif

12. Ketentuan Peralihan 1P waktu penyesuaian 2 tahun

13. Ketentuan Penutup 3P norma pendelegasian ke Permenkes dan norma tidak berlaku dan mulai
berlaku
Pendelegasian RPP SIK dalam Peraturan Menteri

 Memperhatikan Pasal 76
substansi yang Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,
tertuang dalam sifat, dan standar Data Kesehatan, Informasi
batang tubuh Kesehatan, Indikator Kesehatan, tata cara
(Pasal 1 – Pasal pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan
78) pengamanan Data dan Informasi Kesehatan, tata
 Pendelegasian cara pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan,
pengaturan pada sumber daya Sistem Informasi Kesehatan, tata
Pasal 76 cara pengembangan Sistem Informasi Kesehatan,
 Penjelasan kerja sama dan koordinasi lintas sektor, tata cara
peran serta masyarakat, dan tata cara pelaksanaan
sanksi administratif diatur dalam Peraturan
Menteri.
Substansi Pengaturan RPP SIK

RPP SIK
Pengem
Standarisasi SIK Tata Kelola SIK Pendanaan dan Binwas
bangan SIK

Pening
Data, Penge Ren- katan
Stan cana, Peman
Infor lolaan Produk,
dar Penge Design tauan, Pembin
Disemi Sanksi
masi, SDM Data Kerja Pendan Evaluas aan dan
Sistem lolaan , nasi, & Admini
dan SIK dan sama Imple- Peng
aan SIK i, dan Pengaw
stratif
Infor SIK Pelapor asan
Indika Infor menta- gunaan
masi an
tor masi si Data
Info
Standarisasi dan Keamanan
Standarisasi
 Standarisasi Data
 Dataset untuk fasyankes  sudah disusun
 Dataset untuk bank data  sedang disusun
 Standarisasi SIK
 ID Nasional (NIK) sebagai master patient index
 Kodefikasi data  sudah ada
 Metadata (HDD)  sedang dibuat
 Protokol Pertukaran Data (DEP) antar sistem  sedang disusun
 Komunikasi data (HL7, SDMX-HD, .....dst)  adopsi standar internasional 
SNI
 Standarisasi SDM Pengelola SIK
 Pendidikan dan Pelatihan
 Kerjasama dgn 9 universitas  center of excellence
Penyusunan SNI eHealth
 Penyusunan Standar Priorities
Nasional Indonesia (SNI)  ISO 13606-1:2008 Health informatics -- Electronic health
eHealth  PT 35.01: record communication -- Part 1: Reference model
Teknologi Informasi  WG  ISO 13606-2:2008 Health informatics -- Electronic health
eHealth record communication -- Part 2: Archetype interchange
specification
 Anggota WG eHealth   ISO 13606-3:2009 Health informatics -- Electronic health
BSN, Kemenkominfo, record communication -- Part 3: Reference archetypes and
Kemenkes, Universitas, term lists
Organisasi  ISO/TS 13606-4:2009 Health informatics -- Electronic health
Profesi/penyelenggara kes, record communication -- Part 4: Security
dll.  ISO 13606-5:2010 Health informatics -- Electronic health
record communication -- Part 5: Interface specification
 Pada tahap awal, SNI
eHealth diadopsi dari  ISO/HL7 21731:2006 Health informatics -- HL7 version 3 --
Reference information model -- Release 1
ISO/IEC (+/- 119 standards)
 ISO/HL7 27931:2009 Data Exchange Standards -- Health
Level Seven Version 2.5 -- An application protocol for
electronic data exchange in healthcare environments
Contoh: Pemanfaatan Standar DEP

SIM DI

STANDAR PROTOKOL
FASKES

PERTUKARAN DATA
SIM DI
SIM BPJS
FASKES

SIM DI
FASKES
Human Resources for HIS:
Who is the HIS Workforce?

Clinicians/Health Workers Biostatistician MoH HIS/Statistics Unit


Manager
Medical Coder epidemiologi Health Informatics Specialist
st
District Health Information Officer M&E adviser eHealth Architect
Primary Healthcare Worker H Health Information Technical Officer
MoH HIS Unit Statistician
Community Health Worker Data Clerk

Medical Records Dept Staff


E Data Quality Manager
A
Information & Communications Technology
L
T Health IT Manager

Network Administrator
H
Registrar Statistician CIO

Helpdesk Database Analyst


Jabatan Fungsional terkait SIK

Bidang Statistika Jabfung Statistisi

Teknologi Informasi Pranata Komputer

Epidemiology Epidemiology

Lain-lain Lainnya

Salah satu jabatan fungsional yang diperjuangkan untuk pengelola SIK


Teknologi Informatika dan Komunikasi  Informatika Kesehatan
Keamanan
Kondisi
• Belum ada regulasi tentang keamanan data

kesehatan elektronik

Langkah
• Akan mengadopsi rekomendasi WHO terkait

Privacy, Security, dan Confidentiality document


Infrastruktur SIK Nasional
Infrastruktur SIKNAS
 Data center
 Data center utama
 Backup (belum ada DRC)
 Jaringan komunikasi data (koneksi)
 Jaringan internet
 Jaringan LAN dalam gedung
 Jaringan intranet/VPN (pusat, provinsi, kab/kota, UPT vertikal,
RS daerah)
 Belum menjangkau Puskesmas (akan ujicoba di 54 Puskesmas)
 Beberapa daerah menyediakan koneksi sendiri.
 Aplikasi Sistem Informasi
Data Center
 Suatu fasilitas yang digunakan untuk
menempatkan sistem komputer dan
komponen-komponen terkaitnya
 Sebagai pusat layanan jaringan komputer
 Memonitor fungsi perangkat jaringan pada data center
(core switch, distribution switch)
 Memeriksa secara berkala kondisi server secara fisik
 Memonitor suhu ruangan, listrik, dll.
 Kemkes miliki data center
 Data center utama (main data center) di lantai 2 gd
Adiyatma  sedang panataan ulang
 Backup data center (second data center) di lantai 4 gd
Sujudi
 Belum memiliki disaster recovery center (DRC) 
bangun sendiri atau kerjasama
 Layanan
 Hosting dan Colocation (aplikasi)
 Koneksi internet dan intranet
 Email
 Helpdesk
 Dikembangkan sebagai layanan private Could
Kemkes.
Aplikasi Sistem Informasi
 Aplikasi Pelayanan Kesehatan
 Aplikasi SIK untuk fasyankes  SIKDA Generik
 Aplikasi SIK untuk Dinas Kesehatan  SIKDA Generik
 Aplikasi Komunikasi Data
 Aplikasi pengelolaan sumber daya  Aplikasi Komdat Modul
Data Puskesmas
 Aplikasi Bank Data (integrasi) dan Penyajian Informasi
 Aplikasi Bank Data Kesehatan
 Aplikasi Data Warehouse – Business Intelligent
 Aplikasi penyajian informasi lainnya
 Aplikasi administrasi perkantoran  eOffice
Integrasi Data dalam DWH
Data Warehouse Kemkes
 Data warehouse adalah IP : 202.70.136.41
kumpulan data dari berbagai
sumber yang ditempatkan Staging Data
menjadi satu dalam tempat Area Warehous
penyimpanan berukuran besar e
lalu diproses menjadi bentuk Syb Syb
penyimpanan ase ase
multidimensional dan IQ IQ
didesain untuk querying dan O D B C (Host, User ID, Pwd, Port)
reporting
SAP
 Menyimpan data dari semua BusinessObj
sumber data secara tepat dan ects Business
SAP BusinessObjects Data Intelligence
secara online  semua Services
pengguna dapat mengakses
Data
 Menyimpan data aggregate Sour ETL BI Tool
dan data disagregate/individu ces
Data Exchange Hub (Service Bus)
Rumah Sakit Puskesmas Praktek Dokter

DWH

Data Exchange Hub (Service Bus)

stake holder lain,


seperti: K/L lainnya,
OP, org penyelenggara
kes, institusi
Labkes Industri Farmasi pendidikan, dst.
Apotek Asuransi / JK
Tahapan Pembangunan

2014
• Konsolidasi data SIKDA di
seluruh wilayah
2013 • Pengembangan Dashboard
• Konsolidasi data (aplikasi informasi
di unit + aplikasi SIKDA • Pengembangan data
2012 di daerah pengembangan ) mining
 data agregat + • Pengembangan analysis
• Konsolidasi data (14
disagregat/individu tools
aplikasi di unit + aplikasi
• Pengembangan Dashbord
SIKDA di pilot area) 
fokus data agregat informasi
• Dashboard informasi • Data mining (untuk
analisis)
Tahapan Pembangunan
Tahun 2012
 Konsolidasi data 14 aplikasi  fokus data
Tahun 2013
agregat  Penyempurnaan dashboard
 Aplikasi SIKDA Generik
 Aplikasi SIM BPSDM informasi yang ada
 Aplikasi Komdat
 Aplikasi Komdat Gizi-KIA  Konsolidasi data aplikasi
Aplikasi Profil Kesehatan
 data agregat +

 Aplikasi Siskohatkes
 Aplikasi SIM Jamkesmas disagregat/individu
 Aplikasi SI Penang. Krisis Kes
 Aplikasi E-Pharm  Pembangunan dashboard
 Aplikasi SIHA
 Aplikasi Imunisasi informasi
 Aplikasi Narkotika & Psikotropika
 Pengembangan model
 Aplikasi Registrasi Online


 Aplikasi RS Online
Pembangunan dashboard informasi dari
analisis (data mining)
masing-masing aplikasi tsb.
Contoh: Service Bus – Integrasi Data Sistem
Monev

eRengar (ePlanning,
ePlanning, eMonev SI lain yang
eBudgeting, DWH
(BUK) terkait
eMonev) (Roren)

Data Exchange Hub (Service Bus)

eMonev
Sismon (UKP4) eMonev (DJA)
(Bappenas)
Contoh: Service Bus Sistem Monev
Sismon (UKP4) & eRengar (Roren)
Modul Entry
Modul Entry Modul Entry Modul Entry
Data TL
Data Inpres Data Inpres Data TEP- DWH
Arahan
1/2013 PPK PN 3 2013
Presiden

Data Exchange Hub (Service Bus)

Absensi
Sismon eRengar(Ro ePlanning
Monitoring
(UKP4) ren) (BUK)
Entry Data
Penguatan SI di Fasyankes
Pelaksanaan JKN
Pemerintah
BPJS Kesehatan

Regulasi Sistem Pelayanan

Kendali Biaya & kualitas Yankes


Per
Kesehatan (rujukan, dll)

jan
Pem
ran

juia
Regulasi (stdrisasi) Kualitas
r iu

Aju
bay
at

nK
Yankes, Obat, Alkes
ya

fa

kan
a ra
an
Ba

erja
Regulator
M

kla
nK

sam
et

Regulasi Tarif Pelayanan

in
l aim
k
Pa

Kesehatan, dan Co-sharing

a
Memberi Pelayanan
Peserta Fasilitas
Jaminan Kes Mencari Pelayanan Kesehatan Penanganan Program Public
Health & Goods
Non Peserta Jaminan Sistem Rujukan
Kesehatan; pd akhirnya
Penanganan Kes DTPK, dll
menjadi Peserta Jamkes
Pertukaran informasi di era
Secondary
Jaminan Kesehatan Nasional
data use

Kementrian
BPJS Kesehatan Jenis informasi Vol

Kesehatan 5 Dinas Kesehatan


Prov/Kab
1. kepesertaan,
premium, umpan
++

balik
2. eligibility, +++
akses,layanan, co-

1 3 payment

eKT
4 Asosias
i faskes
3.mutu, surveilans,
program prioritas,
akreditasi
+

BPS
P PPK tingkat 4.kredensial, klaim, +++

Peserta 2 II & III


Sistem Rujukan
kapitasi,
reimbursement, P4P
Jaminan Kes PPK tingkat 5.prediksi, HTA, ++
I utilization review 51
Kerangka Dasar SIK dalam Pelaksanaan JKN

Sistem Informasi Kesehatan

Sistem Informasi Jaminan Kesehatan


Nasional

Sis
Sistem Informasi
Sistem Informasi Koneksi, antar Sistem Informasi
muka Fasilitas
SistemKesehatan
Informasi
BPJS Kesehatan Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Kesehatan

-Kamus dan Standar Data Kesehatan (perlu disepakati)


-Standar Sistem Transaksi dan Pertukaran Data Elektronik
Roadmap Penguatan Sistem Informasi Fasilitas Kesehatan

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

*20% PKM 30% PKM 40% PKM 60% PKM 70% PKM 75% PKM 100 % PKM
23% RS 35% RS 45% RS 65% RS 75% RS 85% RS 100 % RS

-Mapping faskes -Faskes dengan


-Standar kamus data, sistem TI yang
Interoperabilitas standar dan
-Sosialisasi, ujicoba -Scaling up standar dan reliabel
dan penerapan penguatan sistem TI di seluruh -sistem informasi
-penguatan JKN yg
fasilitas di Indonesia
infrastruktur di memenuhi
-memiliki kemandirian dalam kepentingan
provinsi ujicoba pengembangan algoritme INA
-kajian data SIRS fasilitas, BPJS
CBG dan berkontribusi
dan algoritm
INA CBG kepada sistem
kesehatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai