Setiap warga Negara memiliki hak yang sama untuk mendapatkan perlindungan
dan penegakan hukum sebagai Negara hukum, sepertiyang terdapat pada
undang-undang dasar 1945 pasal 1 ayat 3 bahwa “Negara Indonesia adalah
Negara hukum”. Apa yang kalian rasakan apabila ketika ulangan ada yang
menyontek tetapi tidak ditegur oleh guru? Atau apa yang kalian rasakan apabila
orang tua tidak menegur anaknya yang melakukan kesalahan meskipun kesalahan
yang fatal? Apabila hal yang dipertanyakan tadi terjadi, tentu saja sebagai warga
negara yang baik kalian akan merasakan ketidaknyamanan, ketidakadilan bahkan
ketertiban pun tidak akan dapatkan. Nah, itu semua dapat dihindari apabila
perlindungan dan penegakan hukum dilaksanakan. Sebagai negara hukum,
Indonesia wajib melaksanakan proses perlindungan dan penegakan hukum.
Negara wajib melindungi warga negaranya dari berbagai macam ketidakadilan,
ketidaknyaman dan penyimpangan hukum lainnya. Selain itu, Negara mempunyai
kekuasaan untuk memaksa seluruh warga negaranya untuk melaksanakan semua
ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Pengertian perlindungan dalam ilmu hukum adalah suatu bentuk pelayanan
yang wajib dilaksanakan oleh aparat penegak hukum atau aparat keamanan
untuk memberikan rasa aman, baik fisik maupun mental, kepada korban dan
sanksi dari ancaman, gangguan, teror, dan kekerasan dari pihak manapun yang
diberikan pada tahap penyelidikan, penuntutan, dan atas pemeriksaan di sidang
pengadilan. Aturan hukum tidak hanya untuk kepentingan jangka pendek
saja,akan tetapi harus berdasarkan kepentingan jangka panjang. Pemberdayaan
masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-
nilai sosial.Perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang diberikan
terhadap subyek hukum dalam bentuk perangkat hukum baik yang bersifat
preventif maupun yang bersifat represif, baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
Dengan kata lain perlindungan hukum sebagai suatu gambaran dari fungsi hukum.
yaitu konsep dimana hukum dapat memberikan suatu keadilan, ketertiban,
kepastian, kemanfaatan dan kedamaian. Peran penegakan hukum diindonesia
seperti polisi, jaksa, pengacara, dan hakim menjadi actor utama dalam
menegakan hukum di masyarakat. Untuk meningkatkan kualitas profesionalisme
setiap profesi tersebut,diperlukan sistem sertifikasi nasional dan standarisasi,
termasuk berkenaan dengan sistem kesejahteraanya. Disamping itu juga
diperlukan program pendidikan dan pelatihan terpadu yang dapat terus menerus
membna sikap mental, meningkatkan pengetahuan, dan kemampuan pofesional
aparat huku tersebut.
Mungkin Anda pernah melihat atau mendengar di media cetak atau elektronik
tentang seorang anak yang bunuh diri karena malu tidak mampu membayar uang
sekolah atau Anda mungkin pernah melihat pemukiman kumuh yang berada
tepat di samping gedung-gedung mewah. Hal-hal tersebut merupakan salah satu
bukti bahwa terdapat kesenjangan social dan ekonomi di masyarakat kita. Apa
kesimpulan Anda akan hal ini ? Di negara yang telah berusia lebih dari 60 tahun
ini, kesenjangan social dan juga ekonomi masih tinggi. Hal ini di sebabkan salah
satunya oleh tindakan korupsi yang bersumber dari pemerintah yang tidak
transparan. Artinya, penyelenggaraan pemerintah yang tidak transparan
berdampak pada kesejahteraan rakyat yang tersendat. Mengapa pemerintah
tidak transparan? Berikut ini akan di jelaskan factor penyebabnya dan upaya
pencegahannya.
Pernakah Anda mendengar Indonesian Corruption Watch (ICW)? Apa yang ada
dalam pikiran Anda, ketika mendengar lembaga tersebut? Jika disimak, temuan-
temuan ICW tentang korupsi di Indonesia tidak sedikit. Korupsi di Indonesia
disebabkan sikap terbuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak
dilakukan dengan baik. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat sangat membantu
dalam upaya menegakkan keadilan.
e. Terwujudnya sila Persatuan Indonesia yang merupakan sila ketiga dari Pancasila
sebagai landasan untuk mempersatukan bangsa
2. Sikap Positif
Setelah memahami kondisi ideal yang diperlukan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, yang mendorong lahirnya keterbukaandan keadilan, maka kita
dapat melaksanakan sikap positif. Diantaranya sebagai berikut.
a. Sebagai bentuk perilaku
b. Saling bertorelansidan menghargai perbedaan untuk persatuan
c. Peduli terhadap penyelenggaraan pemeritahan agar terwujud demokrasi
rakyat
d. Menuntut ilmu pengetahuan dengan baik untuk kemajuan Negara
e. Bersikap dan bergaul tanpa membeda-bedakan suku, agama, dan ras agar
terjalin persatuan bangsa yang majemuk ini
f. Berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum agar terlaksana pemilu yang jujur
dan terbuka. Misalnya dengan turut serta menjadi panitia pelaksanaan pemilu
atau tim pengawa penghitungan suara
g. Meningkatkan pengetahuan diri akan potensi atau kekayaan daerah seperti
dalam bidang seni dan budaya, kekayaan potensi wisata dan ekonomi da lain-
lain agar telaksana otonomi daerah dengan baik, dengan melibatkan diri
secara maksimal
h. Menigkatkan etos kerja dengan bersikap disiplin dan professional dalam
berbagai lingkungan kehidupan. Misalnya dalam lingkungan sekolah, baik guru
maupun siswa sama-sama berdisiplin yang tinggi dengan melaksanakan
kegiatan belajar mengajar degan tetib.
i. Meningkatkan kualitas diri agar dapat beraya saing sehingga lebih juju dan
terbuka
j. Berani berkata tdak atau menolak setiap bentuk tawaran yang bertantangan
dengan keterbukan dan keadilan
k. Besikap jujur dan terbuka dalam setiap kesempatan baik dalam keluarga,
dilingkungan sekolah, maupu lingkungan masyarakat
l. Berani menggugkapkan kebenaran demi kemaslahatan masyarakat. Dengan
keberanian mengungkapkan keberanian, maka keterbukaan akan terwujud.
3. Partisipasi dalam Bentu Pengawasan
Pengawasan adalah salah satu fungsi organic menejemen proses ini untuk
memastikan dan menjamin bahwa tujuan dan sasaran erta tugas organisasi akan
dan telah terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana, kebijaksanaan, instruksi,
dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dan berlaku. Pengawasan sebagai
fungsi menejemen sepenuhnya adalah tanggung jawab setiap pimpinan pada
tingkat apapun. Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk
menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas
tujuan yang akan dicapai. melalui pengawasan diharapkan dapat membantu
melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah
direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan tercipta
suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai
sejauhmana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan juga dapat
mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauhmana
penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut. Konsep
pengawasan demikian sebenarnya menunjukkan pengawasan merupakan bagian
dari fungsi manajemen, di mana pengawasan dianggap sebagai bentuk
pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak yang lebih atas kepada pihak di
bawahnya.” Dalam ilmu manajemen, pengawasan ditempatkan sebagai tahapan
terakhir dari fungsi manajemen. Dari segi manajerial, pengawasan mengandung
makna pula sebagai:“pengamatan atas pelaksanaan seluruh kegiatan unit
organisasi yang diperiksa untuk menjamin agar seluruh pekerjaan yang sedang
dilaksanakan sesuai dengan rencana dan peraturan.” atau “suatu usaha agar
suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan, dan dengan adanya pengawasan dapat memperkecil timbulnya
hambatan, sedangkan hambatan yang telah terjadi dapat segera diketahui yang
kemudian dapat dilakukan tindakan perbaikannya.” Sementara itu, dari segi
hukum administrasi negara, pengawasan dimaknai sebagai “proses kegiatan yang
membandingkan apa yang dijalankan, dilaksanakan, atau diselenggarakan itu
dengan apa yang dikehendaki, direncanakan, atau diperintahkan.”
Hasil pengawasan ini harus dapat menunjukkan sampai di mana terdapat
kecocokan dan ketidakcocokan dan menemukan penyebab ketidakcocokan yang
muncul. Dalam konteks membangun manajemen pemerintahan publik yang
bercirikan good governance (tata kelola pemerintahan yang baik), pengawasan
merupakan aspek penting untuk menjaga fungsi pemerintahan berjalan
sebagaimana mestinya. Dalam konteks ini, pengawasan menjadi sama pentingnya
dengan penerapan good governance itu sendiri. Dalam kaitannya dengan
akuntabilitas publik, pengawasan merupakan salah satu cara untuk membangun
dan menjaga legitimasi warga masyarakat terhadap kinerja pemerintahan dengan
menciptakan suatu sistem pengawasan yang efektif, baik pengawasan intern
(internal control) maupun pengawasan ekstern (external control). Di samping
mendorong adanya pengawasan masyarakat (social control).
Sasaran pengawasan adalah temuan yang menyatakan terjadinya
penyimpangan atas rencana atau target. Sementara itu, tindakan yang dapat
dilakukan adalah:
a. mengarahkan atau merekomendasikan perbaikan;
b. menyarankan agar ditekan adanya pemborosan;
c. mengoptimalkan pekerjaan untuk mencapai sasaran rencana.
Pada akhirnya, keterbukaan dan keadilan yang terjamin dalam masyarakat
harus diwujudkan melalui kerja sama yang baik antara pemeritah dan
masyarakat. Pemerintah dalam hak ini adalah pihak yang memiliki kewenangan
dalam penyelenggaraan Negara termasuk didalamnya wewenang membuat
kebijakan, kemudian masyarakat adalah pihak pelaksana atau subjek
kebijaksanaan Negara. Di dalam masyarakat terdapat unsur swasta, yaitu pihak
yang cenderung memiliki kepentingan ekonomi. Hal ini harus menjadi penyebab
penyelenggaraan Negara yang tidak bersih, yang melahirkan ketidakadilan.