Anda di halaman 1dari 30

SALINAN

PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI

NOMOR 32 TAHUN 2020

TENTANG
PERUBAHAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
NOMOR 24 TAHUN 2020 TENTANG PETUNJUK TEKNIS
BANTUAN PEMERINTAH FASILITASI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
YANG DIKEMBANGKAN MENJADI PUSAT KEUNGGULAN
(CENTER OF EXCELLENCE) PRIORITAS SEKTOR EKONOMI KREATIF
TAHUN 2020

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI,

Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran pelaksanaan ketentuan Pasal 5,


Pasal 15, dan Pasal 17 ayat (1) Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan
Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
perlu mengubah Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan
Vokasi Nomor 24 tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis
Fasilitasi Sekolah Menengah Kejuruan Yang
Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggulan (Center of
Excellence) Prioritas Sektor Ekonomi Kreatif Tahun 2020;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, perlu
menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan
Vokasi tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur
Jenderal Pendidikan Vokasi Nomor 24 tahun 2020 tentang
Petunjuk Teknis Fasilitasi Sekolah Menengah Kejuruan
Yang Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggulan (Center of
Excellence) Prioritas Sektor Ekonomi Kreatif Tahun 2020;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang
Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
3. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2018 Nomor 33);
4. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 242);
5. Keputusan Presiden Nomor 84/TPA Tahun 2020 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam
Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada
Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745);
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34
tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1689);
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Nomor 32 Tahun 2019
tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah
di Lingkungan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
1167);
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45
Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1673)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 124);
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46
Tahun 2019 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di
Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
1728) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun
2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun 2019
tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 269);
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14
tahun 2020 tentang Pedoman Pengadaan Barang Jasa
oleh Satuan Pendidikan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 245);
12. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
45253/MPK.A/KU/2020 tentang Pejabat Perbendaharaan
pada Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat
Jenderal Pendidikan Vokasi;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
TENTANG TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI NOMOR 24
TAHUN 2020 TENTANG PETUNJUK TEKNIS FASILITASI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN YANG DIKEMBANGKAN
MENJADI PUSAT KEUNGGULAN (CENTER OF EXCELLENCE)
PRIORITAS SEKTOR EKONOMI KREATIF TAHUN 2020.

Pasal 1
Lampiran I dalam Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Nomor 24
Tahun 2020 Tentang Petunjuk Teknis Fasilitasi Sekolah Menengah Kejuruan
Yang Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggulan (Center Of Excellence) Prioritas
Sektor Ekonomi Kreatif Tahun 2020 diubah sehingga menjadi sebagaimana
tercantum dalam lampiran, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi ini.

Pasal 2
Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 16 November 2020
DIREKTUR JENDERAL,

TTD.

WIKAN SAKARINTO
Salinan sesuai dengan aslinya,
Koordinator Bidang Hukum, Tatalaksana, dan Kepegawaian,

TTD.

Suparjo
NIP 196407291990011001
SALINAN

LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
NOMOR 32 TAHUN 2020
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN VOKASI NOMOR 24 TAHUN 2020 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH FASILITASI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN YANG DIKEMBANGKAN
MENJADI PUSAT KEUNGGULAN (CENTER OF EXCELLENCE)
PRIORITAS SEKTOR EKONOMI KREATIF TAHUN 2020

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan dan pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
saat ini menghadapi multidimensional tantangan, terutama dalam
mengupayakan kesesuaian lulusan dengan dinamika kebutuhan
ketenagakerjaan yang ada, baik tingkat regional, nasional maupun
internasional.
Globalisasi terutama dampak Revolusi Industri dengan sentuhan advanced
ICT telah tersebar dan teraplikasi dengan cepat di seantero dunia menjadi
trending kemunculan era baru dengan sebutan Revolusi Industri atau RI
4.0. Struktur kebutuhan ketenagakerjaan semua negara terpengaruh dan
terimbas secara langsung setidaknya pada sektor industri manufaktur
dengan meningkatnya penggunaan sistem otomasi dan robotik,
menggantikan posisi sejumlah besar tenaga operator terampil yang pada
umumnya merupakan lulusan SMK.
Di dalam negeri, akibat gencarnya program pembangunan ekonomi yang
dilakukan pemerintah, dinamika kebutuhan tenaga kerjanya tidak jauh
berbeda. Program prioritas tingkat nasional, pengembangan dan
percepatan ekonomi pemerintah pada 6 (enam) sektor atau bidang,
manufaktur, agribisnis, pariwisata, tenaga kesehatan, ekonomi kreatif dan
pekerja migran serta program 10 (sepuluh) destinasi pariwisata, kawasan
ekonomi khusus (KEK), serta aneka ragam program pemerintah tingkat
daerah Kabupaten/Kota maupun Provinsi untuk menopang,
mengembangkan dan meningkatkan serta mengeksplorasi keunggulan dan
kearifan lokal masing-masing, jelas semuanya membutuhkan tenaga kerja
dengan kompetensi keahlian yang berbeda-beda untuk mendukungnya.
Dengan demikian, kualifikasi SDM Indonesia khususnya tingkat menengah
yang sebagian besar merupakan lulusan SMK harus disiapkan agar
mampu mengantisipasi dinamika kebutuhan tenaga kerja di tingkat
regional, nasional, internasional atau global/internasional.
Revitalisasi SMK dengan program dan strategi yang diterapkan mulai tahun
2020 ini bertujuan menyelesaikan semua hambatan, kekurangan dan
permasalahan yang ada di sekolah sampai tuntas atau disebut “multiple
treatments”, sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan kualitas
proses belajar mengajar yang menghasilkan lulusan sesuai dengan
tuntutan dinamika ketenagakerjaan tersebut diatas.
Revitalisasi SMK pada hakikatnya merupakan upaya untuk meningkatkan
kinerja sekolah agar mencapai level tingkatan tertinggi atau unggul, dan
karenanya layak disebut sebagai pusat keunggulan atau Center of
Excellence (COE). Tingkatan keunggulan satu sekolah diukur dengan
melihat capaian dari setiap komponen terkait dan saling mempengaruhi
satu sama lain yang secara kumulatif mencerminkan status atau tingkat
keunggulan suatu sekolah. Komponen tersebut adalah; 1) Input, 2) Proses,
3) Output, 4) Outcome dan 5) Impact.
SMK yang dikembangkan sebagai COE dan memiliki kinerja sangat baik
atau unggul, diharapkan dapat menjadi contoh dan mampu membimbing
sekolah lain, termasuk menyelenggarakan program peningkatan
kompetensi siswa dan guru sekolahnya maupun sekolah lain.

B. Tujuan Petunjuk Teknis


Petunjuk teknis ini ditujukan sebagai acuan bagi:
1. SMK penyelenggara dalam mengajukan bantuan dan melaksanakan
Program Fasilitasi SMK yang dikembangkan menjadi Pusat
Keunggulan (Center Of Excellence) Prioritas Sektor Ekonomi Kreatif;
2. Dinas Pendidikan Provinsi dalam melakukan pembinaan dan
pengawasan;
3. Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan dalam menetapkan SMK yang
mendapat bantuan program Fasilitasi SMK yang dikembangkan
menjadi Pusat Keunggulan (Center Of Excellence) Prioritas Sektor
Ekonomi Kreatif, melakukan bimbingan teknis, menyalurkan bantuan
dan melaksanakan supervisi, monitoring dan evaluasi.
BAB II
PROGRAM BANTUAN PEMERINTAH FASILITASI SMK
YANG DIKEMBANGKAN MENJADI PUSAT KEUNGGULAN
(CENTER OF EXCELLENCE) PRIORITAS SEKTOR EKONOMI KREATIF

A. Pengertian
Pusat Keunggulan SMK adalah upaya pengembangan SMK dengan
program keahlian tertentu agar mengalami peningkatan kualitas dan
kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan
IDUKA, serta menjadi SMK rujukan dan pusat peningkatan kualitas dan
kinerja SMK lainnya. Pengembangan SMK yang menjadi Pusat Keunggulan
(Centre of Excellence) dilakukan secara holistik yang mencakup:
1. Keterlibatan IDUKA yang menyeluruh dalam pengembangan SMK;
2. Guru berkapasitas dan bersertifikasi yang diakui IDUKA;
3. Kepala SMK yang inovatif dan mampu mengembangkan SMK menjadi
Pusat Keunggulan yang diakui IDUKA;
4. SMK memiliki sarana dan prasarana yang yang berstandar IDUKA;
5. SMK memiliki rekam jejak dan tingkat penyerapan lulusan yang baik
di IDUKA;
6. SMK menjadi rujukan (antara lain metode pembelajaran peserta didik,
pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan, spesifikasi sarana dan
prasarana, dll) bagi SMK lainnya;
7. SMK menjadi pusat pengembangan kapasitas pendidik dan tenaga
kependidikan bagi SMK lainnya.
Bantuan Pemerintah Fasilitasi SMK yang Dikembangkan Menjadi Pusat
Keunggulan (Centre of Excellence) adalah salah satu upaya pendukung
dalam mewujudkan Pusat Keunggulan (Centre of Excellence) SMK.

B. Tujuan
Bantuan Pemerintah Fasilitasi SMK Yang Dikembangkan Menjadi Pusat
Keunggulan (Center of Excellence) Prioritas sektor Ekonomi Kreatif
merupakan upaya menstimulasi Pemerintah Daerah Provinsi dalam:
1. Meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan kejuruan SMK sesuai
dengan standar kebutuhan kompetensi keahlian dan standar IDUKA
sektor Ekonomi Kreatif, sehingga menjadi Pusat Keunggulan yang
lebih berkualitas dan berdaya saing.
2. Terpenuhinya aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan
kemudahan dari prasyarat teknis fasilitas pendidikan kejuruan, oleh
pengguna dan pengelola SMK sesuai dengan kebutuhan IDUKA sektor
Ekonomi Kreatif.
3. Membangun citra baru SMK dengan menciptakan proses
pembelajaran praktik kejuruan yang berkualitas sehingga dapat
menjadi sekolah penggerak bagi pengembangan SMK lainnya sesuai
dengan kebutuhan IDUKA sektor Ekonomi Kreatif.

C. Penyelenggara Program
Lembaga penerima Bantuan Pemerintah Fasilitasi SMK yang
dikembangkan menjadi pusat keunggulan (Center of Excellence) Prioritas
Sektor Ekonomi Kreatif adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri
atau swasta yang memenuhi kriteria.

D. Pelaksanaan Program
Semua kegiatan pengembangan SMK sebagai COE harus selesai
dilaksanakan dalam kurung waktu 1 (satu) tahun anggaran berjalan yang
ketentuannya diatur kemudian dalam perjanjian atau MOU (Memorandum
of Understanding) antara Direktorat SMK dan SMK.

E. Indikator Keberhasilan Program


Pelaksanaan pekerjaan Bantuan Pemerintah Fasilitasi SMK yang
dikembangkan menjadi pusat keunggulan (Center of Excellence) Prioritas
Sektor Ekonomi Kreatif dikatakan berhasil apabila memenuhi kriteria
berikut:
1. Tersalurkannya Bantuan Pemerintah Fasilitasi SMK Yang
Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggulan (Center of Excellence)
Prioritas Sektor Ekonomi Kreatif tahun 2020 berupa fasilitas
pendidikan kejuruan ke sejumlah sekolah sasaran penerima tepat
waktu, tepat mutu, dan tepat sasaran.
2. Tercapainya tujuan peningkatan kualitas dan kinerja SMK untuk
menjadi pusat keunggulan sesuai dengan kebutuhan IDUKA, dengan
rancangan kurikulum yang dikembangkan bersama IDUKA sektor
Ekonomi Kreatif yang dapat berbentuk Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Learning) atau Pembelajaran Berbasis Industri (melalui
Praktek Kerja Industri), dan/atau meliputi:
a. Peningkatan persentase guru yang bersertifikasi yang diakui
IDUKA;
b. Praktek kerja lapangan yang dikembangkan bersama IDUKA;
c. Sarana prasarana yang sesuai kebutuhan IDUKA;
d. Persentase lulusan yang terserap IDUKA 1 tahun setelah lulus
minimal 60%;
3. Adanya rencana pengembangan dan keberlanjutan Pusat
Keunggulan (Center of Excellence) sektor Ekonomi Kreatif,
termasuk pengembangan program-program pelatihannya.
BAB III
TATA CARA PENYALURAN DAN PELAPORAN BANTUAN

A. Pemberi Bantuan
Pemberi Bantuan Pemerintah Fasilitasi SMK yang dikembangkan menjadi
pusat keunggulan (Center of Excellence) Prioritas Sektor Ekonomi Kreatif
Tahun 2020 adalah Direktorat SMK melalui DIPA Satuan Kerja Direktorat
SMK Nomor SP DIPA-023.18.1.690440/2020 tanggal 05 Mei 2020.

B. Persyaratan Penerima Bantuan


SMK yang akan dikembangkan sebagai pusat keunggulan (Center of
Excellence) sektor Ekonomi Kreatif tahun 2020 ini adalah:
1. Sekolah calon penerima bantuan harus memiliki kerjasama dengan
IDUKA sektor Ekonomi Kreatif yang dibuktikan dengan MOU atau
korespondensi yang meliputi:
a. Pengembangan Kurikulum dengan IDUKA;
b. Pelatihan Guru dan Kepala Sekolah;
c. Praktek kerja lapangan yang dikembangkan bersama; dan dapat
juga meliputi:
d. Guru/Instruktur dari IDUKA (Opsional);
e. Analisis dan/atau benchmarking dengan IDUKA dan/atau
lembaga pendidikan vokasi yang telah memiliki kemitraan erat
dengan IDUKA (Opsional);
f. Komitmen dukungan keterserapan lulusan dari IDUKA
(Opsional);
2. Kepala SMK telah menyelesaikan pelatihan manajerial dan
kepemimpinan yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan / Lembaga lain yang relevan;
3. SMK memiliki rencana pengembangan SMK sebagai Pusat Keunggulan
sektor Ekonomi Kreatif (termasuk teaching factory dan pusat
pelatihan guru produktif);
4. SMK memiliki rencana pengembangan kapasitas SDM (pendidik dan
tenaga kependidikan) yang akan menjadi pelatih bagi guru dari
sekolah lain;
5. SMK memiliki mekanisme pemantauan keterserapan lulusan di
IDUKA;
6. Sekolah mengajukan usulan melalui aplikasi TAKOLA SMK;
7. Telah diverifikasi oleh Direktorat SMK sesuai dengan kriteria yang
dijabarkan di poin-poin sebelumnya.
8. Sekolah memiliki total siswa minimal 216 siswa, terkecuali untuk
sekolah-sekolah yang berada luar jawa dan di wilayah 3T.
9. Bukti kepemilikan dalam bentuk Sertifikat Tanah dari BPN atau Surat
Perintah Setor dan Bukti Pembayaran yang dikeluarkan oleh BPN atas
pengurusan status tanah, atau Akta Hibah/Akta Jual Beli/Akta
Sewa/Hak Pakai (minimal masa sewa 20 tahun) dari Pejabat Pembuat
Akta Tanah (PPAT), atau Akta Ikrar Wakaf dari Pejabat Pembuat Akta
Ikrar Wakaf, Pelepasan Hak Ulayat/Adat, atau Surat Keterangan Aset
Daerah (khusus SMK Negeri).
10. Bagi sekolah swasta :
a. Memiliki akta pendirian yayasan yang telah disahkan oleh
Kemenkumham;
b. Pembina, pengurus dan pengawas yayasan tidak boleh
merangkap sebagai kepala sekolah;
c. Memiliki ijin operasional/ijin pendirian;
d. Memiliki Surat Keputusan Pengangkatan Kepala Sekolah;
e. Yayasan tidak sedang dalam konflik baik intra yayasan maupun
dengan manajemen sekolah dibuktikan dengan Surat
Pernyataan.
f. Memiliki lahan/tempat yang sesuai dengan standar luas
lahan/tempat untuk pembangunan ruang praktik siswa.
11. Mempunyai kompetensi keahlian Rekayasa Perangkat
Lunak/Animasi/Desain Komunikasi Visual/Multimedia/Teknik
Komputer dan Jaringan/Tata Busana;
12. Tidak memiliki tunggakan laporan bantuan pemerintah pada tahun
sebelumnya;
13. Sekolah calon penerima bantuan Center of Excellence (COE) tidak
mendapatkan bantuan sejenis pada kompetensi keahlian yang sama
dari dana alokasi khusus di tahun yang sedang berjalan berdasarkan
data SMK penerima bantuan tertentu melalui Verifikasi.

C. Mekanisme Penetapan Bantuan Pemerintah


Penetapan sasaran calon penerima bantuan pemerintah SMK Yang
Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggulan (Center of Excellence) Prioritas
Sektor Ekonomi Kreatif dari Direktorat SMK dilaksanakan dengan langkah-
langkah sebagai berikut yaitu:
1. Penetapan Sasaran dengan Analisis Data
Cara pertama yang dilakukan oleh Direktorat SMK dalam menentukan
sekolah calon penerima Bantuan Pemerintah Fasilitasi SMK Yang
Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggulan (Center of Excellence)
Prioritas Sektor Ekonomi Kreatif yaitu analisis data. Tahapan yang
dilakukan antara lain sebagai berikut:
a. Direktorat SMK melakukan analisis Dapodik dan data referensi
lainnya yang relevan dan diprioritaskan bagi sekolah yang tidak
mendapat bantuan sejenis dari Dana Alokasi Khusus Fisik tahun
berjalan untuk kompetensi keahlian yang sejenis, dengan
mengacu pada kriteria seperti yang telah ditetapkan di atas;
b. Berdasarkan kriteria tersebut, secara proporsional Direktorat
SMK membuat daftar sekolah yang memenuhi kriteria calon
penerima bantuan.
2. Penetapan Sasaran dengan evaluasi usulan Takola SMK
Direktorat SMK melakukan analisis usulan sekolah yang diajukan
melalui aplikasi Takola SMK dan telah diketahui oleh Dinas
Pendidikan Provinsi berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
a. Inventarisasi data usulan bantuan yang diajukan melalui aplikasi
Takola SMK baik dari SMK Negeri maupun SMK Swasta;
b. Melakukan analisis usulan permohonan bantuan dengan
menggunakan kriteria yang telah ditetapkan sehingga dapat
dibedakan sasaran yang memenuhi kriteria dan yang tidak.
c. Melakukan evaluasi terhadap presentasi program dari sekolah
sasaran yang memenuhi kriteria;
d. Membuat daftar sementara sekolah calon penerima bantuan
Fasilitasi Pengembangan Pusat Keunggulan (Center of Excellence)
Prioritas Sektor Ekonomi Kreatif

D. Bimbingan Teknis
Sekolah yang telah ditetapkan sebagai calon penerima Bantuan Fasilitasi
SMK Yang Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggulan (Center of Excellence)
Prioritas Sektor Ekonomi Kreatif akan mengikuti bimbingan teknis yang
dilaksanakan oleh Direktorat SMK. Kegiatan bimbingan teknis meliputi:
1. Penjelasan:
a. Kebijakan Direktorat SMK.
b. Strategi dan Metode Pelaksanaan Pembangunan Pusat
Keunggulan (Center of Excellence) dengan mekanisme Swakelola.
c. Strategi dan Metode Pelaksanaan Pengadaan Peralatan Praktik
SMK.
d. Pedoman pengadaan barang/jasa pemerintah.
e. Pedoman penyusunan laporan dan pertanggungjawaban
keuangan.
2. Pemeriksaan kelengkapan dokumen/persyaratan sebagai calon
penerima bantuan.
3. Penandatanganan Pakta Integritas.
4. Penandatanganan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
(SPTJM).
5. Penandatanganan Surat Perjanjian Kerjasama antara Kepala Sekolah
dengan Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat SMK.

E. Penetapan Penerima Bantuan


Sekolah yang sudah diusulkan dari berbagai sumber informasi
sebagaimana dijelaskan pada point C dan D, ditetapkan sebagai sekolah
penerima bantuan dengan Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen
disahkan Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat SMK. Kemudian SK
tersebut disampaikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi untuk
kepentingan pengurusan, pengawasan, dan pembinaan dalam
pelaksanaan program bantuan pemerintah ini.

F. Bentuk Bantuan
Bantuan Pemerintah Fasilitasi SMK yang dikembangkan menjadi pusat
keunggulan (Center of Excellence) Prioritas Sektor Ekonomi Kreatif tahun
2020 disalurkan dalam bentuk barang dan/atau uang.

G. Rincian Jumlah Bantuan


Bantuan Pemerintah Fasilitasi SMK yang dikembangkan menjadi pusat
keunggulan (Center of Excellence) Prioritas Sektor Ekonomi Kreatif tahun
2020 untuk 100 SMK dengan rata-rata sebesar Rp2.700.000.000 (dua
milyar tujuh ratus juta rupiah) per sekolah, dengan total anggaran
Rp270.000.000.000 (dua ratus tujuh puluh milyar rupiah). Masing-masing
sekolah akan diberikan bantuan pemerintah yang disesuaikan dengan
kebutuhannya.
Dana Bantuan Fasilitasi SMK Yang Dikembangkan Menjadi Pusat
Keunggulan (Center of Excellence) Prioritas Sektor Ekonomi Kreatif hanya
dipergunakan untuk:
1. Koordinasi dengan IDUKA sektor Ekonomi Kreatif dalam melakukan
analisis benchmarking kebutuhan peralatan dan / atau sarana
prasarana sesuai dengan kompetensi keahlian yang ditetapkan
2. Penataan/Redesain Ulang/Renovasi/Revitalisasi/Pembangunan
Ruang Praktik Siswa beserta perabotnya termasuk biaya
Perencanaan, Pengawasan dan Pengelolaan.
3. Penguatan proses pembelajaran berbasis sektor ekonomi kreatif
termasuk penyusunan rancangan kurikulum SMK berbasis proyek
(Project Based Learning) atau Pembelajaran Berbasis Industri (melalui
Praktek Kerja Industri)
4. Pengadaan/Revitalisasi peralatan praktik SMK .
5. Dana operasional pengembangan roadmap SMK menjadi Pusat
Keunggulan sektor Ekonomi Kreatif
Apabila terjadi perubahan sasaran pengembangan fisik bangunan,
sebelum proses pengadaan peralatan dilaksanakan Kepala SMK harus
mengajukan usulan perubahan kepada Direktorat SMK dengan
mempertimbangkan masa pelaksanaan maupun penyaluran dana bantuan
tidak melebihi tahun anggaran berjalan.

H. Tata Kelola Pencairan dan Penyaluran Bantuan


1. Pencairan Dana Bantuan
Berdasarkan MoU yang ditandatangani oleh Direktorat SMK dan
Sekolah tentang pemberian bantuan Center of Excellence (COE),
Direktorat SMK melalui KPPN Jakarta III mencairkan dana bantuan
Center of Excellence (COE) ke rekening sekolah dengan tahapan
sebagai berikut :
a. Pejabat Pembuat Komitmen mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) ke Bendahara Pengeluaran dengan
melampirkan:
1) SK Penetapan SMK Penerima bantuan yang diterbitkan
Pejabat Pembuat Komitmen dan disahkan oleh Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) Satker Direktorat Pembinaan
SMK;
2) Naskah perjanjian kerjasama/kontrak antara Direktorat
PSMK dengan lembaga penyalur;
3) Daftar rekapitulasi penerima bantuan.
b. Bendahara Pengeluaran melalui Pejabat Penandatangan SPM
Direktorat PSMK menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM);
c. SPM tersebut disampaikan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN) Jakarta III, untuk diterbitkan Surat Perintah
Pencairan Dana (SP2D);
d. Dana disalurkan oleh KPPN ke Lembaga Penyalur. Selanjutnya
Lembaga Penyalur menyalurkan dana langsung ke rekening
Sekolah. Teknis penyaluran dana tersebut diatur dalam Surat
Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Pembinaan SMK dengan
Lembaga Penyalur;
e. Bank penyalur akan meneruskan dana bantuan ke Sekolah
penerima bantuan setelah dana masuk pada rekening lembaga
penyalur dan lembaga penyalur menerima Surat Perintah
Penyaluran (SPPn) dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
2. Penyaluran Dana Bantuan dan Pelaksanaan Kegiatan
a. Bantuan diberikan oleh Direktorat SMK yang disalurkan dalam
bentuk barang dan/atau uang. Bantuan yang diberikan dalam
bentuk barang dilakukan melalui mekanisme pengadaan e-
purchasing berdasarkan e-katalog untuk pengadaan peralatan
praktik SMK yang melibatkan penyedia barang dan disampaikan
langsung ke sekolah seperti skema penyaluran bantuan dalam
bentuk barang seperti dijelaskan pada gambar (1). Namun,
apabila peralatan praktik yang dibutuhkan tidak terdapat pada
e-katalog, maka sisa alokasi dana bantuan setelah pengadaan e-
purchasing, dapat disalurkan dalam bentuk uang seperti
dijelaskan pada gambar (2). Sedangkan bantuan yang diberikan
dalam bentuk uang dilakukan melalui transfer dari kas
negara/KPPN langsung ke rekening sekolah penerima bantuan.
Bantuan dalam bentuk uang digunakan untuk
Penataan/Redesain Ulang/Renovasi/ Revitalisasi/
Pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) beserta perabotnya
termasuk biaya Perencanaan, Pengawasan dan Pengelolaan.
Mekanisme pembangunan tersebut dilakukan secara Swakelola
oleh pihak sekolah penerima bantuan. Secara umum skema
penyaluran bantuan dalam bentuk uang dijelaskan pada gambar
(3).
b. Dana Bantuan Fasilitasi tahun 2020 disalurkan dalam bentuk
uang langsung ke rekening sekolah dalam dua tahap.
1) Tahap pertama bantuan disalurkan sebesar 70% setelah
memenuhi syarat yang ditetapkan.
2) Tahap kedua bantuan disalurkan sebesar 30% setelah
sekolah melaksanakan kegiatan dan melaporkan
pertanggungjawaban kegiatan 50%.
3) Sedangkan bantuan dalam bentuk barang akan diberikan
secara langsung ke sekolah oleh pihak ketiga.
c. Jenis, jumlah, mutu dan spesifikasi teknis bantuan dalam
bentuk barang untuk setiap sekolah diajukan oleh sekolah,
sesuai dengan kebutuhan pada kompetensi yang dikembangkan
dan disesuaikan dengan ketersediaan peralatan yang ada di e-
katalog.
d. Dalam hal bantuan diberikan dalam bentuk barang, pihak
sekolah menyiapkan panitia penerimaan barang dan memastikan
bahwa jumlah dan jenis peralatan praktik SMK sesuai dengan
faktur pengiriman. Sedangkan dalam hal bantuan diberikan
dalam bentuk uang, pihak sekolah menyiapkan panitia
pengadaan, dan panitia penerimaan barang untuk memastikan
bahwa jumlah dan jenis peralatan praktik SMK sesuai dengan
kebutuhan peralatan pada kompetensi yang dikembangkan serta
sesuai pada surat pemesanan.
e. Pihak sekolah harus memastikan bahwa peralatan praktik yang
diterima sesuai dengan spesifikasi dan dapat dioperasikan
dengan baik.
f. Dalam hal bantuan diberikan dalam bentuk uang untuk fisik
bangunan, Pihak sekolah menyiapkan Tim Pelaksana
Pembangunan, Tim Perencana dan Tim Pengawas.
g. Pihak sekolah membuat berita acara penerimaan barang sesuai
dengan format yang telah ditentukan dan disiapkan.
Gambar 1. Skema penyaluran bantuan peralatan dalam bentuk barang
Gambar 2. Skema penyaluran bantuan peralatan dalam bentuk uang
Gambar 3. Skema penyaluran bantuan bangunan dalam bentuk uang
I. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan
1 Seleksi Juli – Agustus 2020
Penentuan sekolah calon penerima
2 Juli – Agustus 2020
bantuan pemerintah
3 Bimbingan Teknis Juli – Agustus 2020
4 Penetapan penerima bantuan Juli – Agustus 2020
5 Penyaluran Bantuan Agustus – Oktober 2020
September – November
6 Supervisi
2020
7 Pelaporan Oktober – Desember 2020
8 Monitoring dan Evaluasi Desember 2020
Keterangan:
a. Monitoring dan evaluasi dapat dilakukan dengan daring dan/atau
datang langsung ke sekolah;
b. Jadwal bersifat tentative.

J. Laporan Pertanggungjawaban Belanja Bantuan


1. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Laporan pelaksanaan Bantuan Fasilitasi pemerintah harus dapat
memberikan data dan informasi lengkap dan jelas mengenai proses
pelaksanaan pemanfaatan dana Bantuan Fasilitasi sebagai berikut
untuk:
a. Membangun, Merenovasi dan /atau Penataan Bangunan Ruang
Praktik Siswa;
b. Pengadaan Peralatan Praktik;
c. Penguatan proses pembelajaran berbasis industri Ekonomi
Kreatif dari awal pelaksanaan sampai pekerjaan dinyatakan
selesai.
d. Laporan Pelaksanan Kegiatan dibuat dalam bentuk softcopy
diunggah melalui Aplikasi TAKOLA dan dalam bentuk hardcopy
dikirimkan ke Direktorat SMK;
e. Laporan awal disampaikan selambat-lambatnya 7 hari setelah
dana diterima di rekening sekolah.
Laporan awal
a. Laporan awal berkaitan dengan membangun, merenovasi dan
/atau penataan bangunan ruang praktik siswa:
1) Fotokopi rekening koran yang tertera dana bantuan masuk;
2) Jadwal pelaksanaan pekerjaan/kurva S yang
menggambarkan pelaksanaan pembangunan Ruang Praktik
Siswa SMK mulai dari pekerjaan persiapan sampai dengan
serah terima pekerjaan;
3) Foto kondisi awal lokasi/Ruang yang akan
dibangun/direnovasi (dicetak berwarna);
4) Dokumen yang menyatakan analisis benchmarking sarana
prasarana sudah sesuai dengan kebutuhan IDUKA sektor
Ekonomi Kreatif
b. Laporan awal yang berkaitan dengan:
1) Pengadaan Peralatan Praktik Dalam bentuk uang:
a) Fotokopi rekening koran yang tertera dana bantuan
masuk;
b) SK tim pengadaan peralatan praktik kejuruan;
c) Jadwal pelaksanaan pengadaan peralatan praktik
kejuruan bidang Ekonomi Kreatif yang dibutuhkan.
2) Bantuan dalam bentuk barang tidak perlu membuat laporan
awal;
c. Laporan awal yang berkaitan dengan Penguatan proses
pembelajaran berbasis industri Bidang Ekonomi Kreatif:
1) Fotokopi rekening koran yang tertera dana bantuan masuk;
2) Dokumen perencanaan penyusunan kurikulum bersama
dengan IDUKA sektor Ekonomi Kreatif
3) Dokumen perencanaan pelatihan guru dan kepala sekolah
bersama dengan IDUKA sektor Ekonomi Kreatif
4) Dokumen perencanaan praktik kerja lapangan bersama
dengan IDUKA sektor Ekonomi Kreatif
5) Dokumen perencanaan proses belajar dengan
Guru/Instruktur dari IDUKA sektor Ekonomi Kreatif
Laporan Kemajuan Pekerjaan
a. Laporan kemajuan pekerjaan disampaikan setelah pekerjaan
mencapai prestasi kumulatif sekurang-kurangnya ≥50% dan
selambat-lambatnya diterima 75 hari kalender setelah bantuan
masuk ke rekening sekolah;
b. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak kemajuan pekerjaan
≥ 50%:
1) Renovasi / Penataan Bangunan Ruang Praktik Siswa:
a) Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan kumulatif
≥50% yang ditandatangani di atas materai Rp 6000,-
oleh Kepala Sekolah dan dibubuhi stempel sekolah
(asli);
b) Laporan kemajuan pekerjaan minggu terakhir yang
ditandatangani oleh Ketua Tim Teknis Pembimbing
Perencanaan, Pengawasan dan Ketua Tim
Pembangunan dengan diketahui Kepala Sekolah (asli);
c) Foto kemajuan pekerjaan 0% s.d. ≥ 50% (dicetak
berwarna);
d) Laporan disampaikan dalam bentuk hardcopy dan hasil
scan dalam bentuk softcopy.
2) Pengadaan Peralatan Praktik:
a) Dalam bentuk uang (jika pengadaan dilakukan oleh
sekolah):
➢ Dokumen pengadaan;
➢ Surat Perintah Kerja.
b) Dalam bentuk barang (jika pengadaan dilakukan oleh
Direktorat):
➢ Tidak ada laporan awal.
3) Penguatan proses pembelajaran berbasis industri Bidang
Ekonomi Kreatif:
a) Dokumen yang melaporkan perkembangan
penyusunan kurikulum bersama dengan IDUKA sektor
Ekonomi Kreatif;
b) Dokumen yang melaporkan perkembangan
perencanaan pelatihan guru dan kepala sekolah
bersama dengan IDUKA sektor Ekonomi Kreatif;
c) Dokumen yang melaporkan perkembangan
perencanaan praktik kerja lapangan bersama dengan
IDUKA sektor Ekonomi Kreatif;
d) Dokumen yang melaporkan perkembangan rencana
proses belajar dengan Guru/Instruktur dari IDUKA
sektor Ekonomi Kreatif:
➢ Laporan kemajuan pelaksanaan program;
➢ Perangkat pembelajaran;
➢ Rekapitulasi penggunaan dana;
➢ Foto kegiatan pengembangan perangkat
pembelajaran.
Laporan Akhir
Laporan akhir dari semua kegiatan di atas disampaikan dengan
melampirkan dokumen sebagai berikut:
a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Bantuan Pemerintah sesuai
dengan rencana penggunaan dana dan hasil analisis
benchmarking bersama IDUKA sektor Ekonomi Kreatif,
ditandatangani oleh Kepala Sekolah dan dibubuhi stempel
sekolah (asli);
b. Laporan Penguatan proses pembelajaran berbasis industri
Bidang Ekonomi Kreatif:
1) Dokumen rancangan kurikulum yang dikembangkan
bersama dengan IDUKA sektor Ekonomi Kreatif yang dapat
berbentuk Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning) atau Pembelajaran Berbasis Industri (melalui
Praktek Kerja Industri);
2) Dokumen program pelatihan guru dan kepala sekolah yang
dikembangkan bersama dengan IDUKA sektor Ekonomi
Kreatif;
3) Dokumen program praktik kerja lapangan bersama dengan
IDUKA sektor Ekonomi Kreatif;
4) Dokumen program belajar dengan Guru/Instruktur dari
IDUKA sektor Ekonomi Kreatif;
5) Dokumen laporan keterserapan lulusan di IDUKA;
6) Dokumen rencana pengembangan dan keberlanjutan Pusat
Keunggulan (Center of Excellence), termasuk pengembangan
pelatih Pusat Keunggulan (Center of Excellence).
c. Lembar Pengesahan Laporan ditandatangani oleh Kepala SMK
dan Pejabat berwenang di lingkungan Dinas Pendidikan
Provinsi/Cabang Dinas Pendidikan Provinsi/Balai DIKMEN (Asli);
d. Laporan pelaksanaan kegiatan berupa deskripsi atas
pelaksanaan kegiatan atau Berita Acara Pelaksanaan Kegiatan
(Asli);
e. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) bermaterai
Rp6000,- (Asli);
f. Berita Acara Serah Terima Aset (Asli);
g. Foto pelaksanaan kegiatan final (dicetak berwarna).
2. Laporan Pertanggungjawaban Bantuan
Laporan pertanggungjawaban keuangan disusun berdasarkan
Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan.

K. Ketentuan Perpajakan
1. Pemungutan dan Penyetoran Pajak dalam penggunaan dana bantuan
mengikuti ketentuan pengadaan barang/jasa pemerintah dan
ketentuan perpajakan.
2. Sekolah berkewajiban untuk:
a. Menyetorkan hasil pungutan pajak kepada kas negara (terkecuali
jika toko tersebut memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
toko;
b. Menyimpan semua bukti setor pajak tersebut.

L. Sanksi
Sanksi terhadap penyalahgunaan Bantuan Pemerintah Fasilitasi SMK yang
dikembangkan menjadi pusat keunggulan (Center of Excellence) Prioritas
Sektor Ekonomi Kreatif yang dapat merugikan Negara dan/atau satuan
pendidikan menjadi tanggung jawab penerima bantuan dan akan
dikenakan hukuman sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku.
BAB IV
TATA CARA PENGEMBALIAN DANA BANTUAN

Lembaga penyelenggara harus mengembalikan dana ke Kas Negara disebabkan


beberapa hal, antara lain:
1. Pembatalan dilakukan oleh pihak Lembaga penyelenggara;
2. Ada sisa anggaran sampai dengan program berakhir;
3. Penyalahgunaan anggaran dari ketentuan/peraturan yang berlaku.
Tata cara pengembalian dana yang disebabkan hal-hal tersebut diatas
dilakukan sesuai dengan ketentuan.
Untuk pengembalian dana akibat dari hal tersebut di atas, ditindaklanjuti
setelah konfirmasi dengan Bendahara Pembantu Pengeluaran (BPP):
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan
Telepon/Faksimile : 021-5725477
Email : psmk@kemdikbud.go.id
BAB V
SUPERVISI DAN PENGAWASAN

A. SUPERVISI, MONITORING DAN EVALUASI


1. Tujuan supervisi, monitoring dan evaluasi untuk mengetahui capaian
keterlaksanaan dan permasalahan Bantuan Pemerintah Fasilitasi
SMK yang dikembangkan menjadi pusat keunggulan (Center of
Excellence) Prioritas Sektor Ekonomi Kreatif yang diterima oleh
sekolah;
2. Supervisi monitoring dan evaluasi dilakukan secara terkoordinasi
oleh Direktorat SMK dengan melibatkan unsur yang terkait terhadap
pelaksanaan kegiatan Bantuan Pemerintah Fasilitasi SMK yang
dikembangkan menjadi pusat keunggulan (Center of Excellence)
Prioritas Sektor Ekonomi Kreatif;
3. Supervisi monitoring dan evaluasi dilaksanakan pada saat
program/kegiatan sedang berlangsung.
4. Hasil evaluasi akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
pemilihan kandidat penerima bantuan pemerintah pengembangan
pusat keunggulan (Center of Excellence) tahap berikutnya

B. PENGAWASAN
1. Pengawasan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi,
Inspektorat Jenderal Kemendikbud (Itjen) dan Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK);
2. Pelaksanaan pengawasan tersebut tidak boleh membebani anggaran
pelaksanaan kegiatan/dana bantuan.

C. PENUTUP
Petunjuk Teknis ini diharapkan menjadi acuan sekolah penerima Bantuan
Fasilitasi SMK yang dikembangkan menjadi pusat keunggulan (Center of
Excellence) Prioritas Sektor Ekonomi Kreatif dapat mewujudkan rencana
pengembangan sekolahnya.
Program Bantuan Fasilitasi SMK yang dikembangkan menjadi pusat
keunggulan (Center of Excellence) Prioritas Sektor Ekonomi Kreatif ini akan
berjalan lancar, apabila semua yang terlibat dalam proses Bantuan ini
konsisten terhadap peraturan perundangan termasuk penerapan Petunjuk
Teknis ini.
Dalam rangka pencegahan dan pemberantasan Korupsi, Panitia,
Pegawai Pusat, dan Daerah tidak diperbolehkan melakukan pungutan
liar (pungli), menerima gratifikasi, menerima barang, uang, atau janji-
janji apapun dari pihak yang menerima bantuan.

INFORMASI DAN PENGADUAN


Kepada Direktur Sekolah Menengah Kejuruan
u.p. Koordinator Bidang Tata Kelola
Komp. Kemdikbud Senayan Gedung E Lt. 13
Jl. Jenderal. Sudirman, Jakarta 10270
Telp. 021-5725473, 5725477;
Laman : http://psmk.kemdikbud.go.id

Hal-hal yang belum diatur dalam Petunjuk Teknis ini akan diatur lebih
rinci dalam Surat Perjanjian Kerjasama Pemberian Bantuan, dan Pedoman
Penyusunan Laporan Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan
Bantuan Fasilitasi SMK yang dikembangkan menjadi pusat keunggulan
(Center of Excellence) Prioritas Sektor Ekonomi Kreatif yang dikeluarkan
Direktorat SMK.

DIREKTUR JENDERAL,

TTD.

WIKAN SAKARINTO
Salinan sesuai dengan aslinya,
Koordinator Bidang Hukum, Tatalaksana, dan Kepegawaian,

TTD.

Suparjo
NIP 196407291990011001
Demi kemajuan bangsa dan negara kita, mari bersama-sama kita laksanakan
program ini dengan sebaik-baiknya. Jangan Takut Lapor Kasus Pungli. Jika dinilai
sudah memiliki cukup bukti, laporan akan diteruskan ke kelompok kerja (pokja)
penindakan. Laporan yang dinilai belum memiliki cukup bukti akan ditangani oleh
pokja intelijen. Silahkan lapor dengan menghubungi:
SAPU BERSIH PUNGUTAN LIAR
Jl. Medan Merdeka Barat No. 15 Jakarta Pusat 10110
Email : lapor@saberpungli.id
Call Center : 0821 1213 1323
SMS : 1193
Telp : 0856 8880 881 / 0821 1213 1323
No Fax : 021-3453085
Website : www.saberpungli.id
Jadikanlah wadah ini sebagai alat aspirasi rakyat yang disampaikan dengan
bahasa, sudut pandang, dan dukungan positif. Wadah ini terbuka untuk siapapun
yang hendak melakukan pelaporan. Apabila ada kekurangan dan keterbatasan
dalam hal proses pelaporan di aplikasi kami, mohon diinformasikan agar segera
dilakukan perbaikan.

DILARANG MEMBERIKAN HADIAH, UANG, BARANG ATAU SEJENISNYA KEPADA SIAPAPUN YANG
TERKAIT DENGAN BANTUAN PEMERINTAH PADA DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Anda mungkin juga menyukai