PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
TENTANG
PERUBAHAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
NOMOR 24 TAHUN 2020 TENTANG PETUNJUK TEKNIS
BANTUAN PEMERINTAH FASILITASI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
YANG DIKEMBANGKAN MENJADI PUSAT KEUNGGULAN
(CENTER OF EXCELLENCE) PRIORITAS SEKTOR EKONOMI KREATIF
TAHUN 2020
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
TENTANG TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI NOMOR 24
TAHUN 2020 TENTANG PETUNJUK TEKNIS FASILITASI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN YANG DIKEMBANGKAN
MENJADI PUSAT KEUNGGULAN (CENTER OF EXCELLENCE)
PRIORITAS SEKTOR EKONOMI KREATIF TAHUN 2020.
Pasal 1
Lampiran I dalam Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Nomor 24
Tahun 2020 Tentang Petunjuk Teknis Fasilitasi Sekolah Menengah Kejuruan
Yang Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggulan (Center Of Excellence) Prioritas
Sektor Ekonomi Kreatif Tahun 2020 diubah sehingga menjadi sebagaimana
tercantum dalam lampiran, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi ini.
Pasal 2
Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 16 November 2020
DIREKTUR JENDERAL,
TTD.
WIKAN SAKARINTO
Salinan sesuai dengan aslinya,
Koordinator Bidang Hukum, Tatalaksana, dan Kepegawaian,
TTD.
Suparjo
NIP 196407291990011001
SALINAN
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
NOMOR 32 TAHUN 2020
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN VOKASI NOMOR 24 TAHUN 2020 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH FASILITASI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN YANG DIKEMBANGKAN
MENJADI PUSAT KEUNGGULAN (CENTER OF EXCELLENCE)
PRIORITAS SEKTOR EKONOMI KREATIF TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dan pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
saat ini menghadapi multidimensional tantangan, terutama dalam
mengupayakan kesesuaian lulusan dengan dinamika kebutuhan
ketenagakerjaan yang ada, baik tingkat regional, nasional maupun
internasional.
Globalisasi terutama dampak Revolusi Industri dengan sentuhan advanced
ICT telah tersebar dan teraplikasi dengan cepat di seantero dunia menjadi
trending kemunculan era baru dengan sebutan Revolusi Industri atau RI
4.0. Struktur kebutuhan ketenagakerjaan semua negara terpengaruh dan
terimbas secara langsung setidaknya pada sektor industri manufaktur
dengan meningkatnya penggunaan sistem otomasi dan robotik,
menggantikan posisi sejumlah besar tenaga operator terampil yang pada
umumnya merupakan lulusan SMK.
Di dalam negeri, akibat gencarnya program pembangunan ekonomi yang
dilakukan pemerintah, dinamika kebutuhan tenaga kerjanya tidak jauh
berbeda. Program prioritas tingkat nasional, pengembangan dan
percepatan ekonomi pemerintah pada 6 (enam) sektor atau bidang,
manufaktur, agribisnis, pariwisata, tenaga kesehatan, ekonomi kreatif dan
pekerja migran serta program 10 (sepuluh) destinasi pariwisata, kawasan
ekonomi khusus (KEK), serta aneka ragam program pemerintah tingkat
daerah Kabupaten/Kota maupun Provinsi untuk menopang,
mengembangkan dan meningkatkan serta mengeksplorasi keunggulan dan
kearifan lokal masing-masing, jelas semuanya membutuhkan tenaga kerja
dengan kompetensi keahlian yang berbeda-beda untuk mendukungnya.
Dengan demikian, kualifikasi SDM Indonesia khususnya tingkat menengah
yang sebagian besar merupakan lulusan SMK harus disiapkan agar
mampu mengantisipasi dinamika kebutuhan tenaga kerja di tingkat
regional, nasional, internasional atau global/internasional.
Revitalisasi SMK dengan program dan strategi yang diterapkan mulai tahun
2020 ini bertujuan menyelesaikan semua hambatan, kekurangan dan
permasalahan yang ada di sekolah sampai tuntas atau disebut “multiple
treatments”, sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan kualitas
proses belajar mengajar yang menghasilkan lulusan sesuai dengan
tuntutan dinamika ketenagakerjaan tersebut diatas.
Revitalisasi SMK pada hakikatnya merupakan upaya untuk meningkatkan
kinerja sekolah agar mencapai level tingkatan tertinggi atau unggul, dan
karenanya layak disebut sebagai pusat keunggulan atau Center of
Excellence (COE). Tingkatan keunggulan satu sekolah diukur dengan
melihat capaian dari setiap komponen terkait dan saling mempengaruhi
satu sama lain yang secara kumulatif mencerminkan status atau tingkat
keunggulan suatu sekolah. Komponen tersebut adalah; 1) Input, 2) Proses,
3) Output, 4) Outcome dan 5) Impact.
SMK yang dikembangkan sebagai COE dan memiliki kinerja sangat baik
atau unggul, diharapkan dapat menjadi contoh dan mampu membimbing
sekolah lain, termasuk menyelenggarakan program peningkatan
kompetensi siswa dan guru sekolahnya maupun sekolah lain.
A. Pengertian
Pusat Keunggulan SMK adalah upaya pengembangan SMK dengan
program keahlian tertentu agar mengalami peningkatan kualitas dan
kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan
IDUKA, serta menjadi SMK rujukan dan pusat peningkatan kualitas dan
kinerja SMK lainnya. Pengembangan SMK yang menjadi Pusat Keunggulan
(Centre of Excellence) dilakukan secara holistik yang mencakup:
1. Keterlibatan IDUKA yang menyeluruh dalam pengembangan SMK;
2. Guru berkapasitas dan bersertifikasi yang diakui IDUKA;
3. Kepala SMK yang inovatif dan mampu mengembangkan SMK menjadi
Pusat Keunggulan yang diakui IDUKA;
4. SMK memiliki sarana dan prasarana yang yang berstandar IDUKA;
5. SMK memiliki rekam jejak dan tingkat penyerapan lulusan yang baik
di IDUKA;
6. SMK menjadi rujukan (antara lain metode pembelajaran peserta didik,
pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan, spesifikasi sarana dan
prasarana, dll) bagi SMK lainnya;
7. SMK menjadi pusat pengembangan kapasitas pendidik dan tenaga
kependidikan bagi SMK lainnya.
Bantuan Pemerintah Fasilitasi SMK yang Dikembangkan Menjadi Pusat
Keunggulan (Centre of Excellence) adalah salah satu upaya pendukung
dalam mewujudkan Pusat Keunggulan (Centre of Excellence) SMK.
B. Tujuan
Bantuan Pemerintah Fasilitasi SMK Yang Dikembangkan Menjadi Pusat
Keunggulan (Center of Excellence) Prioritas sektor Ekonomi Kreatif
merupakan upaya menstimulasi Pemerintah Daerah Provinsi dalam:
1. Meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan kejuruan SMK sesuai
dengan standar kebutuhan kompetensi keahlian dan standar IDUKA
sektor Ekonomi Kreatif, sehingga menjadi Pusat Keunggulan yang
lebih berkualitas dan berdaya saing.
2. Terpenuhinya aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan
kemudahan dari prasyarat teknis fasilitas pendidikan kejuruan, oleh
pengguna dan pengelola SMK sesuai dengan kebutuhan IDUKA sektor
Ekonomi Kreatif.
3. Membangun citra baru SMK dengan menciptakan proses
pembelajaran praktik kejuruan yang berkualitas sehingga dapat
menjadi sekolah penggerak bagi pengembangan SMK lainnya sesuai
dengan kebutuhan IDUKA sektor Ekonomi Kreatif.
C. Penyelenggara Program
Lembaga penerima Bantuan Pemerintah Fasilitasi SMK yang
dikembangkan menjadi pusat keunggulan (Center of Excellence) Prioritas
Sektor Ekonomi Kreatif adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri
atau swasta yang memenuhi kriteria.
D. Pelaksanaan Program
Semua kegiatan pengembangan SMK sebagai COE harus selesai
dilaksanakan dalam kurung waktu 1 (satu) tahun anggaran berjalan yang
ketentuannya diatur kemudian dalam perjanjian atau MOU (Memorandum
of Understanding) antara Direktorat SMK dan SMK.
A. Pemberi Bantuan
Pemberi Bantuan Pemerintah Fasilitasi SMK yang dikembangkan menjadi
pusat keunggulan (Center of Excellence) Prioritas Sektor Ekonomi Kreatif
Tahun 2020 adalah Direktorat SMK melalui DIPA Satuan Kerja Direktorat
SMK Nomor SP DIPA-023.18.1.690440/2020 tanggal 05 Mei 2020.
D. Bimbingan Teknis
Sekolah yang telah ditetapkan sebagai calon penerima Bantuan Fasilitasi
SMK Yang Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggulan (Center of Excellence)
Prioritas Sektor Ekonomi Kreatif akan mengikuti bimbingan teknis yang
dilaksanakan oleh Direktorat SMK. Kegiatan bimbingan teknis meliputi:
1. Penjelasan:
a. Kebijakan Direktorat SMK.
b. Strategi dan Metode Pelaksanaan Pembangunan Pusat
Keunggulan (Center of Excellence) dengan mekanisme Swakelola.
c. Strategi dan Metode Pelaksanaan Pengadaan Peralatan Praktik
SMK.
d. Pedoman pengadaan barang/jasa pemerintah.
e. Pedoman penyusunan laporan dan pertanggungjawaban
keuangan.
2. Pemeriksaan kelengkapan dokumen/persyaratan sebagai calon
penerima bantuan.
3. Penandatanganan Pakta Integritas.
4. Penandatanganan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
(SPTJM).
5. Penandatanganan Surat Perjanjian Kerjasama antara Kepala Sekolah
dengan Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat SMK.
F. Bentuk Bantuan
Bantuan Pemerintah Fasilitasi SMK yang dikembangkan menjadi pusat
keunggulan (Center of Excellence) Prioritas Sektor Ekonomi Kreatif tahun
2020 disalurkan dalam bentuk barang dan/atau uang.
K. Ketentuan Perpajakan
1. Pemungutan dan Penyetoran Pajak dalam penggunaan dana bantuan
mengikuti ketentuan pengadaan barang/jasa pemerintah dan
ketentuan perpajakan.
2. Sekolah berkewajiban untuk:
a. Menyetorkan hasil pungutan pajak kepada kas negara (terkecuali
jika toko tersebut memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
toko;
b. Menyimpan semua bukti setor pajak tersebut.
L. Sanksi
Sanksi terhadap penyalahgunaan Bantuan Pemerintah Fasilitasi SMK yang
dikembangkan menjadi pusat keunggulan (Center of Excellence) Prioritas
Sektor Ekonomi Kreatif yang dapat merugikan Negara dan/atau satuan
pendidikan menjadi tanggung jawab penerima bantuan dan akan
dikenakan hukuman sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku.
BAB IV
TATA CARA PENGEMBALIAN DANA BANTUAN
B. PENGAWASAN
1. Pengawasan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi,
Inspektorat Jenderal Kemendikbud (Itjen) dan Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK);
2. Pelaksanaan pengawasan tersebut tidak boleh membebani anggaran
pelaksanaan kegiatan/dana bantuan.
C. PENUTUP
Petunjuk Teknis ini diharapkan menjadi acuan sekolah penerima Bantuan
Fasilitasi SMK yang dikembangkan menjadi pusat keunggulan (Center of
Excellence) Prioritas Sektor Ekonomi Kreatif dapat mewujudkan rencana
pengembangan sekolahnya.
Program Bantuan Fasilitasi SMK yang dikembangkan menjadi pusat
keunggulan (Center of Excellence) Prioritas Sektor Ekonomi Kreatif ini akan
berjalan lancar, apabila semua yang terlibat dalam proses Bantuan ini
konsisten terhadap peraturan perundangan termasuk penerapan Petunjuk
Teknis ini.
Dalam rangka pencegahan dan pemberantasan Korupsi, Panitia,
Pegawai Pusat, dan Daerah tidak diperbolehkan melakukan pungutan
liar (pungli), menerima gratifikasi, menerima barang, uang, atau janji-
janji apapun dari pihak yang menerima bantuan.
Hal-hal yang belum diatur dalam Petunjuk Teknis ini akan diatur lebih
rinci dalam Surat Perjanjian Kerjasama Pemberian Bantuan, dan Pedoman
Penyusunan Laporan Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan
Bantuan Fasilitasi SMK yang dikembangkan menjadi pusat keunggulan
(Center of Excellence) Prioritas Sektor Ekonomi Kreatif yang dikeluarkan
Direktorat SMK.
DIREKTUR JENDERAL,
TTD.
WIKAN SAKARINTO
Salinan sesuai dengan aslinya,
Koordinator Bidang Hukum, Tatalaksana, dan Kepegawaian,
TTD.
Suparjo
NIP 196407291990011001
Demi kemajuan bangsa dan negara kita, mari bersama-sama kita laksanakan
program ini dengan sebaik-baiknya. Jangan Takut Lapor Kasus Pungli. Jika dinilai
sudah memiliki cukup bukti, laporan akan diteruskan ke kelompok kerja (pokja)
penindakan. Laporan yang dinilai belum memiliki cukup bukti akan ditangani oleh
pokja intelijen. Silahkan lapor dengan menghubungi:
SAPU BERSIH PUNGUTAN LIAR
Jl. Medan Merdeka Barat No. 15 Jakarta Pusat 10110
Email : lapor@saberpungli.id
Call Center : 0821 1213 1323
SMS : 1193
Telp : 0856 8880 881 / 0821 1213 1323
No Fax : 021-3453085
Website : www.saberpungli.id
Jadikanlah wadah ini sebagai alat aspirasi rakyat yang disampaikan dengan
bahasa, sudut pandang, dan dukungan positif. Wadah ini terbuka untuk siapapun
yang hendak melakukan pelaporan. Apabila ada kekurangan dan keterbatasan
dalam hal proses pelaporan di aplikasi kami, mohon diinformasikan agar segera
dilakukan perbaikan.
DILARANG MEMBERIKAN HADIAH, UANG, BARANG ATAU SEJENISNYA KEPADA SIAPAPUN YANG
TERKAIT DENGAN BANTUAN PEMERINTAH PADA DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN