Anda di halaman 1dari 24

LAUNCHING DAN BEDAH BUKU

SEKOLAH RAMAH ANAK

Ulfah Mawardi
Staff Khusus Menteri PPPA bidang Anak

Jakarta 12 November 2021

Pusat Studi Anak dan Keluarga STKIP Muhammadiyah Bogor


BAB I
PARADIGMA RAMAH ANAK

BAB II
ISU-ISU STRATEGIS PENDIDIKAN KONTEMPORER

BAB III
ANAK DAN PENDIDIKAN

BAB IV
TURBULENSI LAYANAN DI SEKOLAH

BAB V
SEKOLAH RAMAH ANAK

BAB VI
MENGUNGKIT SEKOLAH RAMAH ANAK DI DEPOK
DATA KEKERASAN (ANAK)
Data Kekerasan Tahun 2021 di Sistem Informasi Online (SIMFONI) KemenPPPA
terdapat 9.725 Kasus Kekerasan, dimana terdiri dari 8.369 Korban Perempuan dan
2.141 Korban Laki-laki.
5 KLASTER KONVENSI HAK ANAK

KLASTER I
HAK SIPIL DAN KEBEBASAN

KLASTER II
LINGKUNGAN KELUARGA DAN PENGASUHAN ALTERNATF

KLASTER III
KESEHATAN DASAR DAN KESEJAHTERAAN

KLASTER IV
PENDIDIKAN, PEMANFAATAN WAKTU LUANG, DAN
KEGIATAN BUDAYA

KLASTER V
PERLINDUNGAN KHUSUS

Sumber: Konvensi Hak Anak, 1990.


HAK ANAK DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

1. Hak sipil
2. Hak lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif
3. Hak kesehatan dasar dan kesejahteraan
4. Hak pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan
budaya
5. Hak perlindungan khusus
DA SA R H U KUM K A BUPATE N/KOTA L AYA K A N A K

Komitmen Negara Republik Indonesia terkait Konvensi Hak Anak ini kemudian melahirkan beberapa
kebijakan dan mendorong lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 dengan perubahan pertama
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak (UU PA).

Dalam pasal 21 UU PA ayat 3-6 disebutkan:


Pertama, ayat 3, untuk menjamin pemenuhan hak anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemerintah
berkewajiban dan bertanggung jawab dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang
penyelenggaraan perlindungan anak.

Kedua, ayat 4,untuk menjamin pemenuhan hak anak dan melaksanakan kebijakan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), pemerintah daerah berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melaksanakan dan
mendukung kebijakan nasional dalam penyelenggaraan perlindungan anak di daerah.

Ketiga, ayat 5, kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat diwujudkan melalui upaya daerah
membangun kabupaten/kota layak anak. Keempat, ayat 6, ketentuan lebih lanjut mengenai kebijakan
kabupaten/kota layak anak sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur dalam peraturan presiden.
Sampai saat ini, rancangan peraturan presiden tentang
kota layak anak masih dalam proses pembahasan. (Hal 132)

Perpres terkait Kabupaten Kota Layak Anak telah terbit April 2021
24 Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA)
21. Korban 4. Akta Kelahiran
7. Perkawinan Anak
Kekerasan & 5. Informasi Layak Anak
8. Lembaga Konsultasi bg
Eksploitasi 6. Partisipasi Anak
Ortu/Keluarga
22. Korban
9. Lembaga Pengasuhan
Pornografi &
Situasi
Kluster I Alternatif
10. PAUD-HI
Darurat
11. Infrastruktur Ramah Anak
23. Penyandang
Disabilitas
24. ABH,
Terorisme,
Stigma
Hak Sipil
Kebebasan
Lingkungan Kluster II
Keluarga &
Perlindunga Pengasuhan
n Khusus Alternatif
Kluster V KELEMBAGAA
N 12. Persalinan di
Faskes
13. Prevalensi Gizi
18. Wajar 12 Th 14. PMBA
19. SRA 15. Faskes dgn
20. PKA Pendidikan, Kesehatan
Pelayanan
Pemanfaatan Dasar & Ramah
Waktu Luang Kesejahteraa Anak
& Kegiatan n 16. Air Minum
dan
Budaya
Kluster Kluster Sanitasi
17. KTR dan IPS
IV III Rokok
1. Perda KLA; 2. Terlembaga KLA; 3. Keterlibatan Masy, Dunia Usaha & Media

9
SEKOLAH RAMAH ANAK (SRA)

Sekolah Ramah Anak (SRA) merupakan kebijakan yang


diambil oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia melalui Permen Nomor
8 Tahun 2014 yang berisi acuan kebijakan bagi pemangku
kepentingan dalam mengembangkan Sekolah Ramah Anak.
Pelaksanaan Sekolah Ramah Anak didasarkan pada indikator_x0002_indikator yang
telah ditetapkan di dalam kebijakan tersebut

Sekolah Ramah Anak (SRA) adalah satuan pendidikan formal, nonformal dan
informal yang aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup,
mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak anak dan perlindungan anak dari
kekerasan, diskriminasi dan perlakuan salah lainnya. Sekolah Ramah Anak (SRA)
mendukung partisipasi anak, terutama dalam perencanaan, kebijakan,
pembelajaran, pengawasan dan mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak dan
perlindungan anak di pendidikan.

Halaman 142
Peraturan Menteri (Permen) PPPA Nomor 8 Tahun 2014
tentang Sekolah Ramah Anak

Dalam Peraturan Menteri (Permen) PPPA


Nomor 8 Tahun 2014 dijelaskan kebijakan tentang Sekolah
Ramah Anak sebagai acuan bagi pemangku kepentingan dalam
mengembangkan SRA : pelaksanaan SRA sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melibatkan sumber daya yang telah ada di dalam satuan
pendidikan tanpa memberikan beban baru bagi satuan
pendidikan terkait dalam penyelenggaraannya. (Hal 134)

Sekolah Ramah Anak (SRA) merupakan hak peserta didik yang mesti dipenuhi oleh pendidik, tenaga
kependidikan, pemerintah, dunia usaha dan masyarakat termasuk orang tua. Hak tersebut merupakan bentuk
perlindungan pada anak dalam memperoleh pendidikan dan pengajaran termasuk perlindungan dari tindak
kekerasan. Sebagaimana berbunyi dalam UU Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dalam pasal 9,
yaitu: (1) ayat 1, setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan
pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakat; (2) ayat 1.a, setiap anak berhak mendapat
perlindungan di satuan pendidikan dari kejahatan seksual dan kekerasan yang dilakukan oleh pendidik, tenaga
kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau pihak lain; (3) ayat 2, selain mendapatkan hak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (1.a), anak penyandang disabilitas berhak
memperoleh pendidikan luar biasa dan anak yang memiliki keunggulan berhak mendapatkan pendidikan khusus.
Tiga Dosa Besar Pendidikan :

Intoleransi
Perundungan
Dan Pelecehan seksual
5 Arahan Bapak Presiden
PEMBAGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK.

1 3 5
2

Peningkatan Penurunan Pencegahan


Pemberdayaan Kekerasan Perkawinan
Perempuan dan Peningkatan Terhadap Anak
Kewirausahaan Peran Ibu dan Perempuan
Keluarga dalam
Pendidikan dan Anak Penurunan
Pengasuhan Pekerja Anak
Anak
DEMOGRAFI INDONESIA

Penduduk Indonesia : 270,20 Juta Jiwa


Jumlah Perempuan : 133,54 juta jiwa/49,42%
Jumlah laki-Laki : 136,66 juta jiwa / 50,58%
Jumlah Anak : 84,4 juta / 31,6%
Jumlah Keluarga : 91,2 juta

Sumber: BPS dan Susenas, 2020


STRATEGI KPPPA DALAM PERLINDUNGAN ANAK

5.Wilayah 1.Anak
IDOLA, PROVILA, KLA,
KELANA, DEKELA Melalui Forum Anak
- Pelopor & Pelapor (2P)
- Partisipasi Anak dalam
Perencanaan
Pembangunan (PAPP)

4.Lingkungan
Pengembangan Pusat
Kreativitas, Ruang Bermain, SINERGI/
Tempat Ibadah, Layanan KOLABORASI
Kesehatan yang Ramah Anak, dll PERAN KEMEN
PPPA DENGAN
OKP/ORMAS/
MASAYARAKAT

3.Satuan 2.Keluarga
Pendidikan
Melalui PUSPAGA
Melalui
Sekolah/Madrasah
Ramah Anak (SRA)
1. Langsung ke ANAK

FORUM ANAK PROVINSI FORUM ANAK KAB/KOTA

34
PROVINSI 12%
MEMILIKI
FA-PROV 88%

MEMILIKI
“SELURUH PROVINSI, KAB/KOTA,
FORUM ANAK KECAMATAN FORUM ANAK DESA/KELH
KECAMATAN, DAN DESA/KELH
HARUS MEMILIKI FORUM ANAK“
MEMILIKI MEMILIKI 3%
➔ Setelah terbentuk, maka
harus ditingkatkan 18%
kapasitasnya, agar FA
berperan sebagai 2P dan
PAPP 82% 97%

Sumber: Deputi Bidang TKA, Juni 2020


2. MELALUI KELUARGA

135 PUSPAGA
di 12 Provinsi dan 120 Kab/Kota

PUSPAGA PROVINSI PUSPAGA KAB/KOTA

LAYANAN KELUARGA
PREVENTIF DAN PROMOTIF
sebagai 35% 23%
“tempat pembelajaran”
untuk meningkatkan peran 65% 77%
keluarga dalam pengasuhan
berbasis hak anak
MEMILIKI MEMILIKI

TARGET:
“DI SETIAP PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
MINIMAL MEMILIKI 1 PUSPAGA ”

17
PETA SEBARAN 135 PUSPAGA TAHUN 2016-2020

Sumber: Deputi Bidang TKA, Juni 2020


3 MELALUI SATUAN PENDIDIKAN

SEKOLAH DAN MADRASAH


RAMAH ANAK TARGET:
“Provinsi dan Kab/Kota Memiliki
Minimal 4 Model SRA”

MIN. 4 SRA DI PROVINSI MIN. 4 SRA DI KAB/KOTA

101…
21 13 Prov 413
Prov KK
42.705 SRA
di 301 Kab/Kota 34 Provinsi
SUDAH MIN 4 SRA BELUM SUDAH MIN 4 SRA BELUM
Sumber: Deputi Bidang TKA, Juni 2020

19
PERSENTASE PROVINSI YANG MEMPUNYAI MODEL SRA, JUNI 2020

16 PROVINSI
DIATAS ANGKA RATA-RATA NASIONAL

Sumber: Deputi Bidang TKA, Juni 2020


4 LINGKUNGAN

Pusat Informasi Sahabat Anak


(PISA)

Ruang Bermain Ramah Anak

Puskesmas Ramah Anak (PRA)

Pusat Kreativitas Anak (PKA)


5. Wilayah
34
PROVINSI LAYAK ANAK

2030
(PROVILA)

514
KAB/KOTA
KLA: LAYAK ANAK
kabupaten/kota dengan (KLA)
sistem pembangunan
yang menjamin
pemenuhan hak Anak dan
perlindungan khusus Anak KECAMATAN 7.201
LAYAK ANAK
yang dilakukan secara
(KELANA)
terencana, menyeluruh,
dan berkelanjutan.

KELURAHAN 8.479
LAYAK ANAK
(KELA)
79,55
Juta
ANAK DESA
LAYAK ANAK 74.957

81,2 KELUARGA
Juta RAMAH ANAK
22
5 KESIAPAN YANG HARUS DIPENUHI SRA
MEMASUKI PEMBELAJARAN TATAP MUKA

1. Siap Daerahnya,
2. Siap Sekolah dan Gurunya,
3. Siap Sarana Prasarana Pendukungnya
4. Siap Orangtuanya, dan
5. Siap Peserta Didiknya

 KESEHATAN DAN KESELAMATAN ANAK selama proses belajar


mengajar MENJADI PRIPRITAS UTAMA
WASSALAM

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai