Anda di halaman 1dari 72

SEKOLAH

RAMAH
ANAK
SRA adalah bagian
dari kebijakan
Kabupaten/Kota
Layak Anak (KLA)
KLA adalah Amanah Negara kepada Daerah
Sesuai UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak

Pemerintah Daerah berkewajiban dan bertanggung jawab untuk


melaksanakan dan mendukung kebijakan nasional dalam
penyelenggaraan perlindungan anak di daerah.
(ps 21 ayat 4)

Kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diwujudkan


melalui komitmen daerah membangun Kabupaten/Kota Layak
Anak. (ps 21 ayat 5)

Ketentuan lebih lanjut mengenai kebijakan


Kabupaten/Kota Layak Anak diatur dalam Peraturan
Presiden. (ps 21 ayat 6)
Inpres Nomor 5 Tahun 2014
tentang
Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual Anak
(GN-AKSA)  KLA

Permendagri No 27 Tahun 2014


tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi RKPD Tahun 2015  KLA

10/10/23 4
KLA sebagai bagian dari
“Sistem Kab/Kota di Indonesia”

Kab/Kota
Hijau

Kab/Kota
Kab/Kota
Peduli
Kab/Kota
Layak HAM
Inklusi
Anak Kab/Kota
(KLA) Aman
Bencana

Kab/Kota
Sehat

5
Mengatasi masalah anak ke depan  Harus Terjadi
Perubahan Paradigma Pembangunan Anak

Di masa
datang
Holistik ,
Selama Integratif,
ini Berkelanjutan
Parsial,
Segmentatif,
Sektoral
6
Kabupaten/Kota Layak Anak
(KLA)
kabupaten/kota yang mempunyai sistem pembangunan
berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan
sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia
usaha, yang terencana secara menyeluruh dan
berkelanjutan dalam kebijakan, program dan
kegiatan untuk menjamin pemenuhan hak dan
perlindungan anak.

10/10/23 7
Anak yg memerlukan Penurunan Angka
Akta Kelahiran
Perlindungan Khusus Pernikahan usia
memperoleh Pelayanan Fasilitasi Informasi Layak Anak anak
Tersedia Lembaga Konsultasi
keluarga bg pengasuhan anak
Jumlah Proses Diversi bagi Kelompok/Forum Anak , kegiatan
anak yg berkonflik dg hukum Peningkatan kapasitas FA Tersedia LKSA) yang
memenuhi persyaratan dan
Adanya Mekanisme merupakan alternatif terakhir
Penanggulangan Bencana
dengan memperhatikan anak Angka Kematian Bayi
Penarikan Pekerja Anak HAK SIPIL DAN Penurunan Angka Gizi
KEBEBASAN Buruk, Gizi Kurang,
Stunting, Gizi Lebih
LINGKUNGAN Cakupan ASI tinggi
PERLINDUNGAN KELUARGA
KHUSUS DAN Puskesmas Ramah Anak
PENGUATAN PENGASUHAN
PAUD KELEMBAGAAN ALTERNATIF Cakupan Imunisasi

Wajib Belajar 12 th Layanan Kespro

Sekolah Ramah Anak Jml anak dr keluarga miskin


PENDIDIKAN,
yg memperoleh akses
PEMANFAATAN KESEHATAN
Rute Aman dan Selamat peningkatan kesejahteraan
WAKTU LUANG DASAR DAN
ke/dari Sekolah
DAN KEGIATAN KESEJAHTERAAN Rumah Tangga dng akses
BUDAYA
Fasilitas Kegiatan Kreatif dan air bersih
Rekreatif yg ramah anak
Kawasan Tanpa
Rokok
Peraturan /Kebj. PHPA, Anggaran PHPA, Tersedia SDM terlatih KHA, Keterlibatan Lembaga
Masyarakat, Media Massa, Dunia Usaha dlm PHPA, Kegiatan Inovatif 8
10/10/23
Satuan pendidikan formal, nonformal, dan
informal yang:
•Aman;
•Bersih dan Sehat;
•Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup;
•Menjamin, Memenuhi, Menghargai Hak-Hak
anak;
•Melindungi Anak dari Kekerasan,
Diskriminasi, dan Perlakuan Salah lainnya;
•Mendukung Partisipasi Anak Dalam
Perencanaan, Kebijakan, Pembelajaran, dan
Pengawasan;
•Memiliki Mekanisme Pengaduan Terkait
Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak di
sekolah.
9
1. Kebijakan SRA;
2. Pelaksanaan Kurikulum;
3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Terlatih Hak-
hak Anak;
4. Sarana dan Prasarana SRA;
5. Partisipasi Anak;
6. Partisipasi Orang Tua, Lembaga Masyarakat,
Dunia Usaha, Alumni, dan Stakeholder lainnya.

10/10/23 10
Sekolah SEKOLAH RAMAH ANAK Sekolah
Tanpa Inklusif
(Diknas)
Kekerasan
(PPPA) Partisipasi Lainnya
Sekolah
Partisipasi Anak Hebat
Sekolah
(Budpar)
Berkarakter Sarana dan Prasarana
(PPPA)
Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Sekolah/
Pangan
Madrasah
Jajan Kurikulum Aman
Sehat
(PERINDAG)
Kebijakan Bencana
(PBD)

Kantin ANAK
Kejujuran Madrasah
(KPK) Insan
Cendikia
(Kemenag)
Sekolah
Bebas
Napza Sekolah
(BIRO NAPZA)
Adiwiyata
(LHD)
Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS)
Sekolah Hutan
dan PHBS (Kehutanan)
(Dinkes)
RENUNGAN, …………………

10/10/23
Renungan ………..
Mendidik Menabung Untuk Masa Depan
Nabi Muhammad SAW bersabda :
“Jika mati anak Adam, maka putuslah amalnya kecuali
tiga perkara (HR. Muslim No. 1631) :
– amal jariyah (Mengisi hidup dengan kerja keras
dan ikhlas untuk memproduksi amal jariyah);
– ilmu yang bermanfaat (Menuntut ilmu yang
bermanfaat dan mengajarkannya baik lisan maupun
tulisan kepada masyarakat); dan
– doa dari anak yang sholeh (Menyiapkan anak-
anak yang berkualitas dan berakhlak mulia).
1. Anak berasal dari 4 gaya
pengasuhan

10/10/23
PENGASUHAN NEGLECTFUL
(KASIH & DISIPLINNYA RENDAH)

10/10/23
PENGASUHAN PERMISIF
(KASIHNYA TINGGI tapi DISIPLINNYA
RENDAH)

10/10/23
PENGASUHAN DEMOKRATIS
(KASIH & DISIPLIN TINGGI )

10/10/23
2. SETIAP ANAK MEMILIKI POTENSI KECERDASAN
(DR. Howard Gardner)

Kecerdasan Berkaitan dengan


Linguistik Kemampuan membaca, menulis, berdiskusi,
berargumentasi, berdebat

Matematis-Logis Kemampuan berhitung, menalar & berfikir


logis, memecahkan masalah

Visual-Spasial Kemampuan menggambar, memotret, membuat


patung, mendesain

Musikal Kemampuan mencipta lagu, mendengar nada


dari sumber bunyi
10/10/23
Kecerdasan Berkaitan dengan
Kinestetis Kemampuan gerak motorik dan keseimbangan

Interpersonal Kemampuan bergaul dengan orang lain,


memimpin, kepekaan sosial yang tinggi, negosiasi,
bekerja sama, mempunyai empati tinggi.

Intrapersonal Kemampuan mengenali diri sendiri secara


mendalam, intuitif, motivasi diri, penyendiri,
sensisitf terhadap nilai & tujuan hidup
Naturalis Kemampuan meneliti gejala-gejala alam,
mengklassifikasi,
Identifikasi

10/10/23
3. MENGENALI EKSPRESI EMOSI ANAK
Menjadi tempat curhat yang menyenangkan bagi anak
4. PANDAI MENGENDALIKAN EMOSI
Recognize:
Kenali saat marah (pemicunya, apa yang dipikirkan, kapan
saatnya, kepada siapa).

Empathy:
Apa yang dirasakan/dipikirkan orang lain. Mulai dari diri sendiri
dan gunakan pesan “saya”.

Think:
Pikirkan kata-kata yang diucapkan (bisakah diucapkan dengan
cara lain, adakah sisi lucunya)

Hear:
Dengarkan apa yg dikatakan orang lain. Kaitannya dengan empati,
coba memahami apa yang coba dikomunikasikan melalui
perbuatan/perkataan orang lain kepada anda.
Integrate:
Tunjukkan bahwa ekspresi kemarahan bukan merupakan
ekspresi perasaan kita kepada anak, melainkan pada
perilaku yang ditampilkannya. Kemarahan yang sesuai
biasanya tidak diikuti oleh emosi tinggi pada yang
bersangkutan

Notice:
Kenali tanda tubuh saat kita marah misalnya
dada/jantung, tengkuk/leher, dsb.

Keep the problem at present and proportional:


Fokuskan perhatian pada masalah saat itu saja, jangan
tergoda untuk untuk merujuk kejadian masa lampau.
Pilih dengan seksama situasi yang akan
dipermasalahkan, fokus pada hal yang keterlaluan.
5. Minimalisasi Hambatan Dalam Komunikasi

Saat anak tidak mendengar pesan yang diberikan


guru akan frustasi  mulai terbentuk benteng
hambatan komunikasi antara guru dan anak.
Perlu diingat bahwa
dalam berkomunikasi
• Tidak efektif jika hanya
mengulangi arahan dengan
suara yang semakin
keras/emosi dan semakin
kurang kasih sayang, seperti:

“Kamu dengar tidak


siiihhh…?”
6. Belajar Mendengar, Mendengar untuk Belajar
(Reflektif)
Sebab yang
Kamu karena menimbulkan
Perasaan
perasaan

Sepertinya karena teman merusak kan


Kamu marah buku

Kelihatan- Bu Guru mengira


sedih karena
nya Kamu kamu berbuat gaduh

Kedengaran- Tidak menang dalam


kecewa karena
nya Kamu lomba

Sudah bekerja keras


Kamu pasti bangga karena
menyelesai-kan tugas
Suara anak, pendapat anak, keinginan, kebutuhan dan
kekhawatiran anak didengar dengan bijak dan sabar
7. Bahasa Membentuk Karakter
• Melihat anak dalam kebajikan berarti
menanam moral dalam diri anak.
• Melihat anak sebagai sebuah bundel
masalah dan kenakalan justru akan
menguatkan apa yang sudah menjadi
bagian negatif dari dirinya.
ANAK BERMASALAH

• Mempermalukan
• Merendahkan
• Mengata-ngatai
• Nama panggilan / label negatif
• Hukuman berlebihan
Mendidik anak untuk tidak takut berkata jujur
Gemar memuji kebaikan anak dan mengucapkan 3 kata
ajaib yaitu minta tolong, berterima kasih, dan minta maaf
pada anak, bila melakukan kesalahan
Memberikan Tanggapan Positif
Akan Membangun Karakter
Perasaan
Saya Perilaku Anak Karakter
KATA-KATA DAN PERILAKU
AKAN MEMPENGARUHI ANAK
Air dapat menyusun kristal dalam bentuk yang
berbeda tergantung informasi yang diterimanya,
informasi yang diberikan ke air akan mengubah
kualitas air tersebut.

Manusia juga dipengaruhi oleh informasi yang


diterimanya, karena 70% bagian tubuh manusia
terdiri dari air, dan dalam tubuh manusia ada
energi positif dan negatif.

10/10/23
8. Mengenali Proses Pertumbuhan dan
Perkembangan
PERKEMBANGAN FISIK
09-10 tahun 11-12 tahun 13-15 tahun
(remaja awal) (remaja awal)
 Hormon yang  Secara fisik, kedewasaan  Pada tahap awal, pertumbuhan tinggi badan terjadi
mengawali remaja perempuan lebih lebih cepat dibandingkan pertumbuhan berat
kematangan seksual awal dari laki-laki, tetapi badan sehingga remaja pada awalnya tampak tinggi
mulai bekerja remaja laki-laki lebih maju dan kurus.
 Anak perempuan dalam pertumbuhan otot  Pada tahap selanjutnya terjadi pertumbuhan berat
kerap naik berat dan ketahanannya. badan yang lebih cepat. Hal itu karena pembesaran
badan karena tubuh  Pada tahap ini mungkin tulang dan otot terutama pada paha, lengan,
mempersiapkan menunjukkan bakat untuk pinggul dan perut.
pubertas dan olahraga.  Peningkatan hormone testosterone pada remaja
beberapa  Ketika tumbuh lebih tinggi pria dan hormone estrogen dan progesterone pada
gadis mulai (semua tangan dan kaki), remaja wanita menandakan masa pubertas.
menstruasi pada usia mungkin tubuh menjadi  Peningkatan hormon menyebabkan pula
ini. canggung. peningkatan produksi kelanjar minyak dan keringat.
 Anak perempuan  Hormon mulai mengalir,  Jerawat kemungkinan bisa muncul.
suka kerajinan dan pertanda dimulainya  Remaja laki-laki mulai tumbuh bulu di daerah
keterampilan yang perkembangan seksual. wajah dan kemaluan.
menggunakan  Pertumbuhan yang cepat  Remaja perempuan mulai tumbuh rambut di area
motorik halus. bisa berarti ”nafsu makan kemaluan, mulai tumbuh buah dada dan mulai
 Anak laki-laki besar” tapi sedikit energi, mengalami mestruasi.
menyukai permainan akibatnya dilihat seperti  Remaja sangat perhatian pada penampilan dan
yang menggunakan ”malas bergerak”. mungkin khawatir terhadap perubahan fisiknya.
motorik kasar.  Kemungkinan bertindak atas keinginan seksual.

10/10/23
PERKEMBANGAN KOGNITIF/INTELEKTUAL
09-10 tahun 11-12 tahun 13-15 tahun
(remaja awal) (remaja awal)
 Belajar dan memahami  Remaja muda memiliki keyakinan  Seiring dengan adanya rasa ketertarikan pada
aturan. yang kuat. lawan jenis, membuat remaja ingin tampil yang
 Berpikir dalam istilah  Remaja ingin didengar dapat menarik perhatian lawan jenis.
yang lebih dewasa;  Dapat menyampaikan pikiran  Di antara sesama jenis pun ia ingin tampak lebih
mulai berpendapat dengan lebih jelas. dari orang lain.
logis.  Remaja lebih berpikir tentang saat  Remaja selalu merasa ingin dipuja terutama oleh
 Suka belajar tentang ini dibanding masa depan. lawan jenis.
berbagai orang dan  Mampu duduk dan mendengarkan  Merasa keadaan fisik sudah sama seperti orang
tempat. dalam waktu yang lebih lama. dewasa mendorong mereka ingin diakui seperti
 Suka mengoleksi  Bakat dalam bidang seni dan musik orang dewasa.
barang. dapat berkembang.  Ingin berbuat segala sesuatunya sesuai kehendak
 Penuh perhatian, siaga,  Meningkatnya kemampuan untuk sendiri. Hal ini membuat remaja tidak mau lagi
dan peduli dengan menggunakan logika sehingga diatur oleh orang lain terutama oleh orangtua.
mode. seringkali menantang pengetahuan  Namum di sisi lain mereka masih belum cukup
 Mungkin suka membaca orang dewasa . siap menjadi orang dewasa, sehingga perlu
 Memiliki perhatian pada  Menjadi tertarik pada dunia dan bimbingan dan pengarahan.
banyak minat namun masyarakat, kemungkinan ingin  Berkembang melalui argumen dan diskusi.
beberapa berumur berpartisipasi dalam kegiatan  Semakin mampu menghafal, berfikir secara logis
pendek . kemasyarakatan. tentang konsep, untuk terlibat dalam
 Suka pekerjaan  Kritis terhadap produk artistik instrospeksi dan menyelidik kedalam pemikiran
kelompok. sendiri. sendiri untuk merencanakan secara realistis
masa depannya

10/10/23
PERKEMBANGAN EMOSI
09-10 tahun 11-12 tahun 13-15 tahun
(remaja awal) (remaja awal)
 Perubahan dalam tubuh dapat  Mereka sangat berpusat pada diri.  Pertumbuhan fisik yang tidak proporsional pada
menjadi sangat menakutkan,  remaja menjadi beban bagi mereka.
Karena banyak perubahan dalam
terutama jika menstruasi bulanan 
tubuh mereka, akibatnya mood Khawatir tentang perubahan fisik dan
telah dimulai.
sering berubah-ubah. pandangan orang lain.
 Sangat perhatian dengan  Gadis kecil yang manis dan anak  Bentuk fisik yang tidak proporsional
gaya/style.
laki-laki yang ramah seperti menyebabkan mereka kurang leluasa bergerak
 Belaku santai dan rileks. menghilang. karena keseimbangan tubuh yang kurang
  mantap.
Menikmati privasi. Kemarahan pada usia ini umum
terjadi.  Belum lagi karena pengaruh hormon dan wajah
 Jarang menangis tetapi akan
 yang ditumbuhi jerawat.
menangis pada saat marah. Membenci jika diberitahu apa yang
harus dilakukan.  Remaja belum siap menerima perubahan
 Bukan usia marah, ketika marah
 tersebut, karena itu mereka mudah tersinggung,
cepat meledak namun juga cepat Memberontak pada rutinitas yang
marah, malu terhadap orang lain dan merasa
berhenti. harus dilakukan.
tertekan.
 Kekhawatiran tentang sekolah  Perasaan bertentangan antara mau
 Umumnya suka merajuk dan mengarahkan
dan hubungan teman sebaya. ”melepaskan diri” dari orangtua dan
kemarahan lisan pada figur otoritas.
 ingin selalu berada disisi orangtua.
Variasi dalam tingkat
 Kurang menampilkan kasih sayang yang
pertumbuhan dan seringkali  Seringnya berubah emosi sehingga
ditunjukkan terhadap orangtua.
sadar diri jika mereka lebih tinggi seringkali mendramatisir dan
atau lebih pendek dari teman- melebih-lebihkan posisi sendiri  Kadang-kadang tampak kasar dan pemarah.
temannya. (misalnya: ”Ibu adalah Ibu terburuk 
Khawatir tentang nilai, penampilan, dan
di dunia).
popularitas.
 Mengalami banyak ketakutan,  Lebih banyak menarik diri dan melakukan
kekhawatiran, banyak airmata.
introspeksi.

10/10/23
PERKEMBANGAN SOSIAL
09-10 tahun 11-12 tahun 13-15 tahun
(remaja awal) (remaja awal)
 Menunjukkan kasih sayang  Remaja takut menjadi  Menarik diri dari orang tua, yang selalu dianggap ‘kuno’.
pada orangtua dan sosok yang berbeda  Biasanya merasa orang tua terlalu membatasi, sehingga sering
kebanggaan pada ayah dan dengan temannya. menentang/ memberontak.
ibu sangat penting baginya.  Mereka ingin tumbuh  Ingin menegaskan kemandirian.
 Teman-temannya juga normal.  Mengharapkan kesertaan dan interaksi keluarga.
sangat penting.  Mereka menikmati  Merasa terganggu oleh adik-adiknya.
 Mungkin punya satu teman kebersamaan dengan  Dorongan untuk berkumpul dengan teman sebaya, untuk
terbaik. teman-temannya, dan bersosialisasi (bermasyarakat) berada pada puncaknya.
 Selektif dalam menyukai waktu bersama  Teman-teman dipandang lebih mudah memberikan pengertian,
persahabatan. orang dewasa. dukungan/penampungan, dan berbagi perasaan dan kesulitan-
 Punya keinginan besar  Mereka mulai meragukan kesulitannya.
untuk berteman dengan kepercayaan orangtua.  Memiliki rasa ketertarikan kepada lawan jenis sehingga ingin
kelompok yang sedang  Kritis terhadap orang tampil berbeda untuk menarik perhatian lawan jenisnya.
”top”. dewasa dan kadang  Remaja perempuan menunjukkan minat lebih pada lawan jenis
 Perlu beberapa privasi menjengkelkan. dibandingkan anak laki-laki.
ketika berada di rumah.  Berusaha untuk mandiri  Ingin tampak lebih dan berbeda dari teman-teman sesama
 Senang berada dalam dan kadang tidak jenis.
aktivitas bersama yang logis/masuk akal.  Rasa setia kawan yang sangat kuat yang diwujudkan dengan
terencana, seperti  Memiliki minat yang kuat ketaatan mereka terhadap aturan-aturan yang dibuat oleh
olahraga. dalam tim dan permainan kelompoknya.
 Menikmati waktu bersama kompetitif yang  Pada akhirnya remaja akan membentuk sub kultur sendiri yang
orang dewasa dengan terorganisir. berbeda dari kelompok lainnya, misalnya mereka mempunyai
berhadapan satu-satu.  Menganggap keanggotaan bahasa, gaya, cara berpakaian dan aturan untuk
dalam klub penting. kelompok/geng-nya saja.
 Anak perempuan mulai  Menunjukkan minat untuk mengendarai kendaraan sendiri.
menyukai anak laki-laki.  Remaja laki-laki biasanya menolak untuk menunjukkan
perasaan afeksi / rasa sayang apapun.

10/10/23
PERKEMBANGAN MORAL
09-10 tahun 11-12 tahun 13-15 tahun
(remaja awal) (remaja awal)
 Memiliki rasa  Memiliki  Mengetahui yang benar
keadilan yang dorongan yang dan salah
kuat dengan kuat untuk  Mencoba menimbang
standar moral menyesuaikan alternatif dan mengambil
yang ketat. diri dengan keputusan sendiri.
 Lebih nilai-nilai  Prihatin tentang
berfokus pada kelompok perlakuan adil terhadap
apa yang sebaya. orang lain
salah  Biasanya cukup bijaksana
daripada apa  Kemungkinan berbohong
yang benar. kecil.

10/10/23
9. Mengenal 31 Hak Anak Yang Wajib Dipenuhi
HAK UNTUK:
1.bermain
2.berkreasi
3.berpartisipasi
4.berhubungan dengan orang tua bila terpisahkan
5.bebas beragama
6.bebas berkumpul
7.bebas berserikat
8.hidup dengan orang tua
9.kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang

10/10/23
HAK UNTUK MENDAPATKAN:
10. nama
11. identitas
12. kewarganegaraan
13. pendidikan
14. informasi
15. standar kesehatan paling tinggi
16. standar hidup yang layak

10/10/23
UNTUK MENDAPATKAN PERLINDUNGAN:
17.Anak dalam situasi darurat;
18.Anak yang berhadapan dengan hukum;
19.Anak dari kelompok minoritas dan terisolasi;
20.Anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan/atau
seksual;
21.Anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika,
alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya;
22.Anak korban penculikan, penjualan, dan/atau
perdagangan;
23.Anak korban Kekerasan fisik dan/atau psikis;

10/10/23
UNTUK MENDAPATKAN PERLINDUNGAN:
24.Anak korban perlakuan salah dan penelantaran;
25.Anak yang menjadi korban pornografi;
26.Anak dengan HIV/AIDS;
27.Anak korban kejahatan seksual;
28.Anak korban jaringan terorisme;
29.Anak Penyandang Disabilitas;
30.Anak dengan perilaku sosial menyimpang; dan
31.Anak yang menjadi korban stigmatisasi dari
pelabelan terkait dengan kondisi Orangtuanya.

10/10/23
10/10/23
KO
TR R
AF BA
IK N
IN
G
10/10/23
Modus di Sulawesi Selatan:
Penculikan; Kedok Duta Seni, Duta
Budaya, Foto Model; Bujuk Rayu teman
untuk Pekerja RT, Buruh Migran dengan
gaji tinggi, PSK; transaksi via dunia
maya/jejaring sosial; Kedok Musik
Electon; Jeratan Hutang dan Jasa; Rental
Bayi, dan Anak di Jalanan; Wisata Ibadah,
Anak Buah Kapal, dan modus lainnya.
HATI-HATI MENGINDENTIFIKASI
TANDA-TANDA KEKERASAN

10/10/23
Hindari kekerasan di sekolah baik fisik maupun psikis,
penindasan (bullying) dari yang lebih tua
Hindari kekerasan verbal dalam kelas dan diskriminasi
(membeda-bedakan anak)

Perunggu Perak Emas


Mengawasi Penyalahgunaan NAPZA pada anak
secara berkala
•Lem Fox (Inhalant), Dextromethorphan (Obat Batuk), Pil
BK/Obat Imsomnia, bunga terompet, CTM, minuman
oplosan sprite, bodrex, komix dan krating daeng, dll
Mencegah anak terlibat Seks Bebas, HTD Nikah
Dini, Putus Sekolah, dengan resiko yang harus
ditanggung.

10/10/23
Mencegah Terjadinya Bullying
(Bhs. Inggris = Menggertak atau Mengganggu)

Tindakan kekerasan fisik


dan/atau psikis yang
dilakukan oleh satu/
sekelompok orang kepada
satu/sekolompok orang
lainnya yang tidak mampu
bertahan dalam situasi
dimana dirinya tertekan,
terintimidasi, ketakutan,
trauma, atau bahkan terluka
dalam jangka waktu yang
lama.

10/10/23
PEMERAN:
1 BULLY = Pemimpin (aktif terlibat).

2 ASISTEN = Aktif terlibat tetapi bergantung perintah

REINFORCER = ikut menyaksikan, mentertawakan,


3
memprofokasi, mengajak untuk menonton, dll.

DEFENDER = orang yang berusaha membela,


4
membantu korban, kadang ikut menjadi korban.

OUTSIDER = Tahu adanya bullying tetapi tidak


5 melakukan apapun, dan tidak peduli.

10/10/23
BENTUK BULLYING:
Sumber: Barbara Coloroso (2006:47-50)

FISIK (perilaku yang menjadi awal ke


tindakan kriminal)
VERBAL (paling mudah , menjadi
awal perilaku bullying lainnya)

10/10/23
Ciri-Ciri Bully:
• Suka mendominasi anak lain.
• Suka memanfaatkan anak lain untuk mendapatkan apa yang
diinginkan.
• Sulit melihat situasi dari titik pandang anak lain.
• Hanya peduli pada kesenangannya sendiri, dan tak mau peduli
dengan perasaan anak lain.
• Cenderung melukai anak lain ketika orangtua atau orang dewasa
tidak ada di sekitar mereka.
• Memandang yang lebih lemah sebagai sasaran.
• Tidak mau bertanggung jawab atas tindakannya.
• Tidak memiliki pandangan terhadap masa depan atau masa bodoh
terhadap akibat dari perbuatannya.
• Haus perhatian
10/10/23
Ciri-Ciri Sasaran Bully :
Anak baru, termuda, paling kecil di sekolah, pernah mengalami
trauma, sering menghindar karena takut, penurut karena cemas,
kurang percaya diri, takut dibenci, ingin menyenangkan, perilakunya
dianggap mengganggu, tidak mau berkelahi, suka mengalah, pemalu,
menyembunyikan perasaannya, pendiam, tidak mau menarik
perhatian, paling miskin atau paling kaya, ras atau etnisnya
dipandang rendah, orientasi gender atau seksualnya dipandang
rendah, agamanya dipandang rendah, cerdas, berbakat, memiliki
kelebihan, tidak memedulikan status sosial, tidak berkompromi
dengan norma-norma, siap mendemontrasikan emosinya setiap
waktu, gemuk, kurus, pendek, jangkung, memakai kawat gigi,
kacamata, berjerawat, memiliki masalah kondisi kulit, memiliki
kecacatan fisik, keterbelakangan mental, berada di tempat yang keliru
pada saat yang salah (bernasib buruk)

10/10/23
10/10/23
10. Menyusun Konsekuensi/
hukuman yang logis
Konsekuensi logis adalah konsekuensi yang
disepakati oleh seluruh guru dan anak/siswa
sebagai akibat yang akan diterima atas
perilaku yang salah.
Konsekuensi tersebut harus sesuai dengan
jenis kesalahan yang dilakukan dan
disesuaikan dengan usia serta kemampuan
fisik dan psikologis.

10/10/23
Pedoman Penyusunan Konsekuensi Logis

Masuk akal dan berkaitan dengan perilaku


salah yang dilakukan anak;
Tidak terlalu keras namun tidak terlalu lemah;
Dapat dilakukan oleh anak;
Merupakan kesepakatan diantara seluruh guru
dan anak jika perilaku salah terjadi;
Harus konsisten;

10/10/23
PerilakuAnak KonsekuensiLogis
Memecahkan kaca jendela Membayar untuk menggantikan
kaca.
Mencoret dinding dengan
krayon
Naik sepeda di jalan raya
Berdebat/ berkelahi dengan adik
dalam menentukan saluran TV
Mengambil sesuatu dari toko
tanpa membayar.
Rapor bernilai buruk
Kena tilang karena mengebut.
Berkelahi dengan saudara.
11. Menjaga Proses Belajar dan Mengajar
Hindari berbicara dengan kecepatan 100 – 200 kata per
menit, karena siswa hanya dapat berkonsentrasi penuh
mendengarkan hanya 50 – 100 kata per menit.
Jika berbicara berkepanjangan, siswa jenuh dan pikirannya
mengembara kemana-mana.
Hanya 60% dari seluruh waktu belajar, siswa menaruh
perhatian.
Siswa mengingat hanya 70% dalam 10 menit pertama, dan
10 menit terakhir hanya mengingat 20% dari materi belajar.

10/10/23
Proses transfer ilmu akan berhasil jika waktu
terlama DIFOKUSKAN PADA KONDISI
SISWA BERAKTIVITAS, bukan pada kondisi
guru mengajar.
Keberhasilan pembelajaran cepat terwujud jika
proses transfer ilmu dilakukan dalam
SUASANA MENYENANGKAN.
Paradigma belajar mengajar yang (harus)
diyakini oleh setiap guru adalah KETIKA
GURU MENGAJAR, BELUM TENTU SISWA
BELAJAR

10/10/23
Misi pendidikan adalah menempa anak/ peserta
didik untuk :

“BISA APA“
Tidak hanya sebatas
“TAHU APA“

10/10/23
Belajar Harus
Menyenangkan/
Mengasyikan
Mengapa?

Kapasitas syaraf untuk berpikir mengecil bila


otak menerima ancaman, karena otak dibajak
secara emosional
Apa yang membuat siswa senang?
1. Sikap • menghargai
guru • memuji
• tidak ‘cuek’
•tidak mempermalukan
2. Jenis kegiatan (KBM)

Menyenangkan/’fun’

PT Percobaan/eksperimen
SMA
SMP
SD
T Bermain
K
Aset terbesar dan paling bernilai di sebuah sekolah adalah
guru yang berkualitas

Menjadi Guru Profesional berarti :


1.Bersedia untuk TIDAK PERNAH BERHENTI BELAJAR;
2.Secara teratur membuat perencanaan pembelajaran sebelum
mengajar;
3.Bersedia diobservasi;
4.Memiliki karakter yang baik;
5.Selalu tertantang untuk meningkatkan kreativitas;

10/10/23
Mengapa kita harus berubah?
Ajari anakmu untuk jaman yang berbeda dengan
jamanmu (Al-Hadist)

hari ini > hari kemarin beruntung


hari ini = hari kemarin merugi
hari ini < hari kemarin terkutuk

(Jepang : Kaizen = perbaikan kecil terus- menerus)

10/10/23
10/10/23
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai