PEMBELAJARAN
DOSEN PENGAMPU:
Oleh :
Nama : Carolina M Sinambela
Nim. : (2173311009)
Kelas. : Reguler C
A. KOMPETENSI DASAR
3.13 Menganalisis isi debat (permasalahan/isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak, dan
simpulan)
4.13 Mengembangkan permasalahan/ isu dari berbagai argumen yang dilengkapi argumen dalam
berdebat
B. INDIKATOR
3.13 Menganalisis isi debat (permasalahan/isu, pargumen beberapa pihak, dan simpulan)
1. Mengidentifikasi ragam bahasa, tata cara debat
2. Memahami esensi teks debat
3. menganalisis unsur-unsur yang terdapat di dalam teks debat
4. Mengidentifikasi isi/makna di dalam teks debat yang telah di bagikan guru
4.13 Mengembangkan permasalahan/ isu dari berbagai sudut pandang yang dilengkapi
argumen dalam berdebat berkaitan dengan bidang pekerjaan
1. Mengonstruksi bagian-bagian dalam teks debat
2. Mengembangkan teks debat dari sudut pandang yang dilengkapi argumen yang berkaitan
dalam teks debat
3. Menyimpulkan isi/makna yang terdapat di dalam teks debat.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menganalisis unsur- unsur dalam teks debat dengan cermat
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi tata cara berdebat dan ragam bahasa dalam teks debat dengan
cermat
3. Peserta didik mampu merumuskan mosi berdasarkan isu atau permasalahan yang sedang
berkembang dalam teks debat
4. mengidentifikasi isi/makna di dalam teks debat
5. Peserta didik mampu mengembangkan permasalahan/isu dengan berbagai hal dalam teks debat
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Debat
Pengertian debat secara umum adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih baik itu perorangan
ataupun kelompok dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan.
Unsur-Unsur Debat
1. Mosi
Mosi adalah hal atau topik yang diperdebatkan. Adanya mosi sangat penting karena di dalam sebuah debat terdapat
pihak pro dan kontra.
2. Tim Afirmatif
Tim Afirmatif atau Pihak Pro adalah tim yang setuju terdapat hal yang diperdebatkan (mosi). Debat harus memiliki
pihak pro atau pihak afirmatif yang setuju terhadap mosi yang telah diberikan. Pihak pro akan memberikan
pidatonya terlebih dahulu mengenai alasan mengapa mendukung pernyataan di dalam mosi.
3. Pihak Negatif
Pihak Negatif/Kontra atau Oposisi adalah pihak yang tidak setuju atau menentang mosi yang diberikan dan pihak
kontra akan menyanggah pernyataan dari pihak afirmatif.
4. Pihak Netral
Pihak Netral adalah pihak yang memberikan 2 sisi baik dukungan atau pun sanggahan terhadap mosi, maksudnya
pihak ini tidak menaruh dukungan dan tidak condong terhadap salah satu pihak.
5. Moderator
Moderator adalah orang yang memimpin dan membantu jalannya perdebatan. Dalam debat harus ada moderator
yang bertugas memimpin dan mengatur jalannya debat. Tata tertib debat, memperkenalkan masing-masing pihak,
dan penyampaian mosi akan dilakukan oleh moderator.
6. Penulis
Penulis atau notulen adalah orang yang menulis kesimpulan suatu debat. Notulen bertugas mencatat hal-hal terkait
debat yang sedang berlangsung misalnya mosi debat, pernyataan moderator, penyampaian masing-masing tim atau
pihak, dan hasil keputusan akhir.
1. Memahami dan menjalankan peraturan debat yang telah disepakati peserta dan anggota debat. Apabila seorang
anggota debat melanggar peraturan maka akan berpengaruh pada timnya.
2. Sebaiknya pertanyaan yang diajukan disampaikan dengan profesional, tidak menghina, menguji, maupun merendahkan
lawan, pertanyaan juga tidak boleh menyerang lawan secara pribadi tapi fokus ke permasalahan yang sedang dibahas.
3. Ajukan argumen dengan analisis yang kritis, masuk akal, runtut, sintetis, keterampilan retorika (berbicara dan
intelijensia (ability to perceive and understand) atau tidak terbata-bata.
4. Dalam menyampaikan gagasan kenali dan pahami kelemahan maupun kelebihan yang dimiliki lawan. Hal ini sangat
penting untuk menyusun strategi debat sehingga efektif dalam menyangkal dan mempengaruhi lawan bahkan seluruh
peserta debat.
5. Argumen yang disampaikan tidak perlu terlalu banyak karena waktu yang terbatas (batasi argumen maksimal tiga poin).
Susun argumen ke dalam poin yang singkat dan lugas yang merujuk langsung ke permasalahan yang sedang didebatkan.
6. Memahami dengan baik mengenai kesalahan dalam berpikir terutama pada penyelesaian masalah. Hal ini juga
berfungsi untuk mengetahui kelemahan argumentasi yang diberikan lawan.
7. Menyajikan gagasan yang akurat dan bisa dipertanggungjawabkan, sertakan juga data yang valid yang dapat
mendukung argumen atau gagasan.
8. Buatlah kesimpulan yang menunjukkan pernyataan final dengan kalimat yang lugas dan langsung menuju ke titik celah
lawan. Penyampaian kesimpulan tidak perlu terlalu panjang cukup poin yang menegaskan argumentasi dan disampaikan
secara tegas untuk menunjukkan rasa percaya diri bahwa argumentasi tersebut benar.
b. ide yang diungkapkan harus benar sesuai dengan fakta dan padat diterima akal sehat (logis), harus tepat, dan
hanya memiliki satu makna, padat, langsung menuju saran, runtut, dan sistematis.
E. MODEL/METODE PEMBELAJARAN
1 Pemberian siswa melihat tayangan video debat Guru meminta siswa untuk melihat
stimulus siswa membaca buku referensi untuk tayangan video debat
terhadap meng identifikasi unsur-unsur debat Guru menugaskan siswa membaca buku
siswa. Siswa melihat bahan atau teks debat untuk meng identifikasi unsur-unsur
yang di tayang oleh Guru debat
Siswa mengidentifikasi tata cara Guru menugaskan siswa untuk
berdebat mengidentifikasi tata cara berdebat
2 Identifikasi Siswa mengidentifikasi masalah Guru menugaskan Siswa
masalah masalah yang terdapat dalam teks mengidentifikasi masalah masalah yang
debat terdapat dalam teks debat
Siswa untuk mengali informasi Guru menugaskan Siswa untuk mengali
mengenai unsur-unsur dalam teks informasi mengenai unsur-unsur dalam
debat teks debat
Siswa mengidentifikasi ragam Guru menugaskan siswa
Bahasa debat dengan cermat mengidentifikasi ragam Bahasa debat
dengan cermat
Aspek
Teknik Bentuk
No yang Keterangan
Penilaian penilaian
dinilai
1.
TIM NETRAL
Saya sebagai pihak netral berpendapat bahwa kemampuan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa dapat diwujudkan jika
porsi penggunaan bahasa Indonesia seimbang dengan kosa kata bahasa asing. Apabila seorang menggunakan bahasa asing yang telah
dibakukan seperti kata atom, vitamin, unit, dan sebagainya. Tentunya ini bukan merupakan masalah karena bahasa asing itu sudah
menjadi padanan dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, apabila pengguna bahasa Indonesia menggunakan bahasa asing yang belum
dibakukan, itu menjadi suatu ancaman terhadap bahasa kita tercinta ini. Penggunaan kosa kata asing dalam bahasa Indonesia tidak selalu
diidentikkan dengan sampak negatif karena terselip hal positif, yakni dapat mempermudah kegiatan berkomunikasi, khususnya dalam
tuturan yang didalamnya terdapat bahasa asing yang terasa lebih akrab di telinga dibandingkan dengan padanan bahasa Indonesianya.
Namun, diharapkan adanya sosialisasi terhadap padanan bahasa Indonesia secara intensif agar identitas kosa kata pada bahasa
Indonesia tidak terkikis oleh kosa kata dari bahasa asing. Kelak, diharapkan tidak lagi terdapat wacana bahwa kosa kata bahasa asing
lebih akrab di telinga para pengguna bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa Indonesia sendiri.
2.
TIM MODERATOR
Selamat siang, Siang ini kita akan mengikuti kegiatan debat antara Tim Afirmasi dari SMA Pembangunan Jaya, Tim Oposisi dari SMK
Nusantara, serta Tim Netral dari MA Al-Ikhlas. Pagi ini kedua tim akan berdebat tentang “Penyerapan Kosa Kata Bahasa Asing Bukti
Ketidakmampuan Bahasa Indonesia dalam Interaksi dengan Bahasa Lain.”
Dewasa ini bahasa Indonesia terus berkembang dan mulai diakui sebagai bahasa internasional. Namun, dalam perkembangannya
terbukti bahwa bahasa Indonesia banyak menyerap kosa kata asing. Untuk berkembang, bahasa Indonesia sangat tergantung pada bahasa
asing. Bahkan ada yang beranggapan bahwa kosa kata bahasa asing masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia karena
ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Anggapan inilah yang akan kita bahasa dalam debat kali ini. Untuk
putaran pertama saya persilakan secara bergantian Tim Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim Netral untuk menyampaikan pendapatnya.
3.
PENUTUP
Demikianlah kegiatan debat antara Tim Afirmasi Tim A, Tim Oposisi dari Tim B, serta Tim Netral
4.
TIM OPOSISI
Saya tidak setuju jika kosa kata bahasa asing yang masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia disebabkan karena
ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Kosa kata bahasa asing masuk ke dalam bahasa Indonesia hanya
digunakan sebagai persamaan kata yang bagi sebagian orang lebih mudah dipahami. Namun, pada intinya, dalam bahasa itu sendiri, telah
ada kosa kata yang berkaitan dengan kosa kata asing tersebut. Misalnya kata snack yang lebih sering kita dengar di kalangan masyarakat.
Dalam bahasa Indonesia snack berarti makanan ringan. Sehingga masuknya kosa kata asing hanya sebagai variasi kata bagi sebagian
kalangan.
Bahasa Indonesia mampu untuk berinteraksi antarbahasa karena memiliki banyak variasi kosa kata. Kosa kata bahasa asing hanya
digunakan dan dimengerti dan digunakan di hampir semua kalangan. Itu artinya meskipun banyak kosa kata bahasa asing yang masuk
kedalam bahasa Indonesia, eksistensi dari bahasa Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan kosa kata bahasa asing yang telah
dibakukan maupun yang belum dibakukan kedalam bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia mampu berinteraksi dengan bahasa lain tanpa bantuan dari kosa kata bahasa asing dan masuknya kosa kata asing bukan
disebabkan karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Namun, hal ini terjadi lebih karena masyarakat yang ingin
selalu merasa berpendidikan tinggi dan merasa terhormat jika mengunakan kosa kata bahasa asing. Sehingga saya tetap tidak setuju jika kosa
kata bahasa asing yang masuk kedalam penggunaan bahasa asing menunjukkan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa.
5.
KESIMPULAN
Bahasa Indonesia menyerap kosa kata dari bahasa Arab terutama yang berkaitan dengan masalah agama, terutama agama Islam.
Contoh kosa kata hasil penreparan dari bahasa Arab antara lain musyawarah, hak, shalat, dan taubat. Bahasa Indonesia juga menyerap
kosa kata dan istilah bidang teknilogi dari bahasa Jepang, Jerman, Korea, dan negara lainnya. Kosa kata dan istilah teknologi hasil
penyerapan dari negara-negara tersebut antara lain computer, gadget, televisi, internet, dan astronot. Tak hanya itu, bahasa Indonesia juga
menyerap kata dan istilah sekaligus budaya dari negara lain. Contoh kosa kata hasil penyerapan terakhir antara lain karate, dansa, bakso,
mie, dan kimono.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahasa Indonesia menyerap kosa kata dan istilah dari bahasa asing untuk memperkaya
perbendaharaan kosa kata bahasa Indonesia.
6. TIM AFIKSASI
Saya setuju bahwa kosa kata bahasa asing masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia
dalam interaksi antarbahasa. Bahasa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing.
Peranan bahasa asing dalam bahasa Indonesia membuktikan adanya kontak atau hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan
bahasa-bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengandalkan kosa kata asing yang kemudian dibakukan menjadi
bahasa Indonesia. Hal tersebut membuktikan bahasa bahasa Indonesia sulit untuk dipakai berkomunikasi tanpa bantuan kosa kata asing.
Dengan masuknya kosa kata bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dengan
baik sehingga proses transfer ilmu pengetahuan berjalan dengan cepat. Bukti bahwa bahasa Indonesia tidak berdaya untuk berinteraksi
antarbahasa dapat kita lihat pada penggunaan kata vitamin yang diserap dari kosa kata bahasa asing yang jika dijelaskan dengan bahasa
Indonesia belum tentu para pelaku bahasa mengerti. Namun dengan adanya kosa kata serapan dari bahasa asing hal tersebut
mempermudah kita dalam pelafalan, pemahaman sekaligus menjadikan interaksi antarbahasa menjadi lebih mudah. Tanpa bantuan
bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia, bahasa Indonesia belum mampu menunjukkan eksistensinya dalam interaksi
antarbahasa.
Banyaknya kosa kata serapan dari bahasa asing sehingga peran bahasa Indonesia masih diragukan. Banyak orang yang lebih familiar
dengan kosa kata serapan dari bahasa asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Sehingga saya tetap setuju bahwa kosa kata bahasa asing
yang masuk ke dalam bahasa Indonesia membuktikan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa.
No
Bentuk
Kompetensi Dasar Materi Bahasan Indikator Indikator Soal Soa
Soal
l
4.14 Mengembangkan Unsur-unsur 1. Mengembangkan 1. Siswa dapat mengembangkan teks debat Tes 1
debat permasalahan/isu dari sudut pandang yang dilengkapi
permasalahan/ isu dari uraian
Ragam dengan berbagai sid argumenyang berkaitan berkaitan dengan
berbagai sudut pandang
bahasa debat dalam teks debat bidang pekerjaan
yang dilengkapi
Menganalisis 2. Disajikan teks debat siswa dapat
argumen dalam berdebat
isi/permasalahan mengembangkan nya menggunakan
berkaitan dengan bidang
dari berbagai argumentnya
pekerjaan
sudut pandang
NASKAH DEBAT KONTRA
Banyaknya kosa kata serapan dari bahasa asing sehingga peran bahasa Indonesia masih diragukan. Banyak orang yang lebih familiar
dengan kosa kata serapan dari bahasa asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Sehingga saya tetap setuju bahwa kosa kata bahasa asing
yang masuk ke dalam bahasa Indonesia membuktikan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa.
Tim Oposisi
Saya tidak setuju jika kosa kata bahasa asing yang masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia disebabkan karena
ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Kosa kata bahasa asing masuk ke dalam bahasa Indonesia hanya
digunakan sebagai persamaan kata yang bagi sebagian orang lebih mudah dipahami. Namun, pada intinya, dalam bahasa itu sendiri,
telah ada kosa kata yang berkaitan dengan kosa kata asing tersebut. Misalnya kata snack yang lebih sering kita dengar di kalangan
masyarakat. Dalam bahasa Indonesia snack berarti makanan ringan. Sehingga masuknya kosa kata asing hanya sebagai variasi kata bagi
sebagian kalangan.
Bahasa Indonesia mampu untuk berinteraksi antarbahasa karena memiliki banyak variasi kosa kata. Kosa kata bahasa asing hanya
digunakan dan dimengerti dan digunakan di hampir semua kalangan. Itu artinya meskipun banyak kosa kata bahasa asing yang masuk
kedalam bahasa Indonesia, eksistensi dari bahasa Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan kosa kata bahasa asing yang telah
dibakukan maupun yang belum dibakukan kedalam bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia mampu berinteraksi dengan bahasa lain tanpa bantuan dari kosa kata bahasa asing dan masuknya kosa kata
asing bukan disebabkan karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Namun, hal ini terjadi lebih karena
masyarakat yang ingin selalu merasa berpendidikan tinggi dan merasa terhormat jika mengunakan kosa kata bahasa asing. Sehingga
saya tetap tidak setuju jika kosa kata bahasa asing yang masuk kedalam penggunaan bahasa asing menunjukkan ketidakberdayaan
bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa.
Tim Netral
Saya sebagai pihak netral berpendapat bahwa kemampuan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa dapat diwujudkan jika
porsi penggunaan bahasa Indonesia seimbang dengan kosa kata bahasa asing. Apabila seorang menggunakan bahasa asing yang telah
dibakukan seperti kata atom, vitamin, unit, dan sebagainya. Tentunya ini bukan merupakan masalah karena bahasa asing itu sudah
menjadi padanan dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, apabila pengguna bahasa Indonesia menggunakan bahasa asing yang belum
dibakukan, itu menjadi suatu ancaman terhadap bahasa kita tercinta ini. Penggunaan kosa kata asing dalam bahasa Indonesia tidak
selalu diidentikkan dengan sampak negatif karena terselip hal positif, yakni dapat mempermudah kegiatan berkomunikasi, khususnya
dalam tuturan yang didalamnya terdapat bahasa asing yang terasa lebih akrab di telinga dibandingkan dengan padanan bahasa
Indonesianya.
Namun, diharapkan adanya sosialisasi terhadap padanan bahasa Indonesia secara intensif agar identitas kosa kata pada bahasa
Indonesia tidak terkikis oleh kosa kata dari bahasa asing. Kelak, diharapkan tidak lagi terdapat wacana bahwa kosa kata bahasa asing
lebih akrab di telinga para pengguna bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa Indonesia sendiri.
Kesimpulan
Bahasa Indonesia menyerap kosa kata dari bahasa Arab terutama yang berkaitan dengan masalah agama, terutama agama Islam.
Contoh kosa kata hasil penreparan dari bahasa Arab antara lain musyawarah, hak, shalat, dan taubat. Bahasa Indonesia juga menyerap
kosa kata dan istilah bidang teknilogi dari bahasa Jepang, Jerman, Korea, dan negara lainnya. Kosa kata dan istilah teknologi hasil
penyerapan dari negara-negara tersebut antara lain computer, gadget, televisi, internet, dan astronot. Tak hanya itu, bahasa Indonesia
juga menyerap kata dan istilah sekaligus budaya dari negara lain. Contoh kosa kata hasil penyerapan terakhir antara lain karate, dansa,
bakso, mie, dan kimono.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahasa Indonesia menyerap kosa kata dan istilah dari bahasa asing untuk
memperkaya perbendaharaan kosa kata bahasa Indonesia.
Penutup
Demikianlah kegiatan debat antara Tim Afirmasi Tim A, Tim Oposisi dari Tim B, serta Tim Netral dari Tim C
SKOR PERINGKAT
90-100 AB (AMAT BAIK)
80-89 B (BAIK)
70-79 C (CUKUP)
<70 K (KURANG)