PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Psikologi kepribadian merupakan cabang dari ilmu psikologi dengan segi
pandangan yang menekankan hal penanaman dan pelekatan tingkah laku di dalam
kepribadian individu.
Kepribadian sendiri memiliki beberapa definisi, yaitu suatu kebulatan yang
terdapat aspek-aspek jasmaniah dan rohaniah. Bersifat dinamis dalam hubungan dengan
lingkungan.Wataknya unik atau khas,dan dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan luar.
Menurut Allport, kepribadian adalah organisasi dinamik dari suatu sistem
psikofisik dalam diri individu yang dapat memberikan corak yang khas dalam caranya
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Sedangkan menurut Pervin dan John, kepribadian mewakili karakteristik individu
yang terdiri dari pola-pola pikiran, perasaan dan perilaku yang konsisten.
Dalam pembelajarannya, Psikologi Kepribadian menyoroti beberapa hal. Di
antaranya yaitu Struktur dan Dinamika Kepribadian. Struktur Kepribadian merupakan
integrasi dari sifat-sifat dan sistem-sistem yang menyusun kepribadian. Sedangkan
Dinamika Kepribadian adalah studi mengenai komponen-komponen motivasional dan
emosional dari kepribadian.
1.3 Tujuan
a. mengetahui struktur kesadaran
b. mengetahui tentang dinamika kepribadian
c. mengetahui bagaimana kepribadian berkembang
d. mengetahui peran sosialisasi sebagai bentuk perkembangan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Secara bagan dapat dikemukakan sebagai tabel berikut :
Fungsi Jiwa Sifatnya Cara Bekerjanya
Pikiran Rasional Dengan penilaian :
benar-salah
Perasaan Rasional Dengan penilaian:
senang – tidak senang
Pendirian Irrasional Tanpa penilaian : sadar-
indriah
Intuisi Irrasional Tanpa penilaian : tak
sadar- naluriah
Pada dasarnya tiap manusia memiliki keempat fungsi itu, akan tetapi biasanya hanya
salah satu fungsi saja yang paling berkembang (dominan). Fungksi yang paling
brkembang itu merupakan fungsi superior dan menentukan tipe orangnya, jadi ada
tipe pemikir, tipe perasa, tipe pendria, dan tipe intuitif.
Keempat fungsi itu berpasangan, kalau fungsi menjadi superior, yaitu
menguasai kehidupan alam sadar, maka fungsi pasangannya menjadi fungsi interior,
yaitu ada dalam ketidaksadaran, sedangkan kedua fungsi yang lain menjadi fungsi
bantu sebagian terletak dalam alam sadar dan sebagian lagi dalam alam tak sadar.
Selanjutnya fungsi-fungsi yang berpasang-pasangan itu berhubungan secara
kompensatoris, artinya makin berkembang fungsi superior maka makin besarlah
kebutuhan fungsi interior akan kompensasi dan makin besarlah gangguan terhadap
keseimbangan jiwa yang dapat menjelma dalam tindakan-tindakan yang tidak
terkendalikan, makin besar pula tanggungan dalam jiwa.
2. Sikap Jiwa
Yang dimaksud sikap jiwa adalah arah dari pada energy dari psikis umum atau
libido yang menjelma dalam bentuk oreantasi manusia terhadap dunianya. Arah
aktivitas energy psikis itu dapat keluar ataupun kedalam, dan demikian pula arah
orientasi manusia terhadap dunianya dapat keluar maupun kedalam.
Berdasarkan sikap jiwanya manusia dapat digolongkan menjadi dua tipe, yaitu
tipe extravers dan tipe introvers. Orang extravers terutama dipengaruhi oleh dunia
obyektif, yaitu dunia di luar dirinya. Pikiran dan perasaannya banyak
dilingkungannya. Jadi apa yang ada diluar dirinya dengan cepat dapat memengaruhi
pikiran dan perasaannya. Sementara itu orang introvers terutama dipengaruhi oleh
dunia subyektif, yaitu dunia dalam dirinya. Pikiran dan perasaanya tidak dengan
3
mudah dipengaruhi oleh lingkungannya, akan tetapi dipengaruhi oleh faktor
subyektif. (buku karya bpak Sumadi Suryabrata)
Tiap orang mengadakan orientasi terhadap dunia sekitarnya, namun dalam
caranya mengadakan orientasi mengadakan orientasi itu orang yang satu berbeda
dari yang lainnya. Misalnya ada orang yang lekas menutup dirinya atau menutup
jendela kalau dirasanya hawa dingin, tetapi ada yang acuh tak acuh saja, ada orang
yang lekas mengagumi orang-orang yang baru mulai naik bintangnya karena
kebanyakan orang menyanjungnya, tetapi sebaliknya ada yang tidak karena ia
berpendapat bahwa tidak semua yang dikagumi orang banyak itu memang pantas
dikagumi. Apabila orientasi terhadap sesuatu itu sedemekian rupa sehingga putusan-
putusan dan tindakan-tindakannya kebanyakan dan terutama tidak dikuasai oleh
pendapat-pendapat.
1. fase-fase perkembangan
Seperti ahli-ahli fisiologi perkembangan yang lain murphy menggambarkan
perkembangan itu di dalam fase-fase perkembangan.Secara garis besar, ada tiga fase
perkembangan yaitu keseluruhan tanpa diferendiasi, fase difrensiasi dan fase
integrasi.
5
a. Fase pertama
Faase keseluruhan taanpa difensiasi, individu berbuat terleih-lebih secara
keseluruhan terhadap keseluruhan situasi.
b. Fase kedua
Fase diferensiasi, fungsi-fungsi khusus mengalami difernsiasi ddan muncul
dari keseluruhan
c. Fase ketiga
Fase integrasi, funsi yang mengalami diferensiasi itu doi integrasikan dalam
suatu unitas yang berkoordinasi dan keorganisasi
A. Kanalisasi
kanalisasi adalah proses yang memberi jalan tersalurnya motif atau kosentrasi
energy dalam tingkah laku.seperti ahli-ahli lain murphy berpendapat bahwa
didalam individu terdapat suatu daerah (terjadi semacam kosentrasi energy) yang
berfungsi sebagai macam reservoir energy.
Kekuatan sesuatu kanalisasi itu dapat di perhitungkan, dan ini tergantung
kepada empat factor yaitu:
1. Kekuatan kebutuhan, yaitu konsentrasi dalam jaringan
2. Intensitaas kepuasan, yaitu besarnya perubahan tegangan
3. Taraf atau fase perkembangan teertentu
4. Frekuensi kepuasan
6
Keempat faktor tersebut berhubungan secara fungsional dan kompensatoris.
Seseorang mungkin mempunyai suatu kebutuhan yang lemah dan pemuasan
(kepuasan yang tipis (lemah), namun kalau pengalaman mengenai ini seringkali
diulangi maka kanalisasinya dapat menjadi cukut kuat. Sebaliknya, kalau suatu
kebutuhan yang kuat sekonyong-konyong terpenuhi dengan sangat memuaskan,
maka kanalisasi mungkin sudah cukup kuat tanpa perulangan lagi.
B. Pensyaratan
Banyaklah hal-hal yang di lakukan orang sebagai hasil dari belajar tidak
memberikan pemuasan secaraa ngsung, bahkan ada yang menimbulkan kesakitan
dan ketidaksenangan. Jadi aktivitas-aktivitas yang demikian itu tidak merupakan
pengurangan tegangan, tetapi justru menambah. Menabung misalnya, terlebih jika
penghasilannya rendah. Bukanlah perbuatan yang langsung memberikan kepuasan
namun toh hal itu banyak dilakukan orang. Hal itu adalah hasil dari persyaratan
response bersarat oleh Murphy.
Seperti soal kebiasaan menabung, respon individu terhadap uang diberi arah
lagi (redicted) dari membelanjakan menjadi menabung, tetapi karena menabung
itu merupakan aktivitas yang mendahulukan aktivitas lain yang memuaskan, yaitu
membelanjakan uang dalam jumlah yang lebih besar. Dan makin banyak uang
dapat dibeli, makan banyak kepuasan yang diperoleh. Jadi menabung adalah
response bersyarat, menabung itu merupakan persiapan uantuk berbelanja yang
lebih besar. Jika sekiranya ada orang menabung semata-mata karena kepuasannya
terdapat pada perbuatan mengumpulkan uang itu, maka itu bukanlah bentuk
response bersyarat, melainkan bentuk dari pada kanalisasi.
7
C. Masyarakat dengan hdiah dan hukuman dapat merubah dorongan-dorongan
impulsive menjadi dorongan yang dapat lebih diterima di masyarakat. Dorongan-
dorongan yang ditekan tidak hilang, suatu saat mungkin muncul lagi.
D. Masyarakat dapat mempengaruhi proses-proses perceptual dan kognitif anggota-
anggotanya sedemikian rupa, sehingga mereka akan belajar dan berpikir sesuai
norma masyarakat yang ada. Dengan demikian mereka cenderung untuk
mendapatkan kesamaan dalam sikap dan perasaan (sampai batas tertentu)
8
BAB III
KESIMPULAN
Struktur kepribadian memiliki arti integrasi dari sifat-sifat dan system-sistem yang
menyusun kepribadian. Sedangkan dinamika kepribadian yaitu studi mengenai komponen-
komponen motivasiional dan emosional dari kepribadian.
. Adapun yang dimaksud dengan psyche ialah totalitas segala peristiwa psikis baik yang
disadari maupun yang tidak disadari. Menurutnya, jiwa manusia terdiri dari dua alam, yaitu
alam sadar dan alam bawah sadar. Alam sadar adalah semua hal yang dikenali ego, alam
bawah sadar tidak ada hubungannya dengan ego.
9
DAFTAR PUSTAKA
10